PENDAHULUAN
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, suatu lembaga
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang bernuansa Islam, memiliki program yang
mahasiswa yang taat kepada Allah SWT. Akan tetapi pada kenyatannya, tidak bisa
dipungkiri kalau masih ada mahasiswa UIN yang tidak melaksanakan sholat pada saat
adzan telah di kumandangkan, puasa pada bulan ramadhan, bisa jadi mahasiswa tersebut
tidak tahu atau lupa bagaimana cara bertharah, hukum shalat wajib dan sunnah,
Pada dasarnya pendidikan adalah proses secara sadar dalam membentuk peserta
dan proses ini merupakan usaha pendidik membimbing peserta didik dalam arti khusus
jasmaniah. Kemampuan tersebut tidak akan berkembang baik, tanpa adanya bimbingan
keagamaan sebagai salah satu usaha untuk mensejahterakan kehidupan bangsa yang
mengacu kearah kemajuan. Oleh sebab itu, pelaksanaan dan pengembangan bimbingan
keagamaan terhadap manusia sangat diharapkan baik dari segi kualitas maupun dari segi
kesadaran dalam beribadah dan mengaplikasikan nya secara maksimal dan utuh.
Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW, diyakini dapat
menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin. Didalamnya
terdapat berbagai petunjuk tentang bagaimana seharusnya manusia itu menyikapi hidup
dan kehidupan ini secara lebih bermakna dalam arti yang seluas-luasnya.Petunjuk-
sumber ajarannya, al-quran dan al-hadits, tampak sangat ideal dan agung. Islam
Gambaran ajaran Islam yang demikian ideal itu pernah dibuktikan dalam sejarah
dan manfaatnya dirasakan oleh seluruh umat manusia di dunia.Namun, kenyataan Islam
sekarang menampilkan keadaan yang jauh dari cita ideal tersebut.Ibadah yang dilakukan
umat Islam seperti shalat, puasa, zakat, haji dan sebagainya hanya berhenti pada sebatas
membayar kewajiban dan menjadi lambang keshalehan, sedangkan buah dari ibadah
Inilah ibadah-ibadah yang harus ditanam kepada generasi kita sehingga tertanam
di dalam lubuk hati mereka keimanan kepada Allah SWT yang akan melahirkan keataan
kepadaNya, dan inilah yang menjadi sumber kebahagian hidup dunia dan akhirat. Karena
sehebat, sekuat dan sepintar apapun manusia kalau hatinya tidak ditanami keimanan
maka hanya akan menyebabkan kerusakan di dunia. Dengan melatih kader dakwah untuk
senantiasa mendekatkan dirinya kepada allah swt dengan memperbanyak ibadah baik
yang wajib maupun yang sunnah, diharapkan allah swt berkenan membantu mereka
dalam berdakwah dan meneguhkan setiap ayunan langkah untuk berdakwah. Karena
19. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan
mereka lupa kepada mereka sendiri. mereka Itulah orang-orang yang fasik.
19)
untuk menerapkan ajaran islam pada keseharian mereka, maka diharapkan miniature
Dengan konsinten beribadah, kita memiliki sumber kekuatan dari dalam yang
membuat kita percaya diri dalam menghadapi badai apapun dalam hidup ini karena kita
tahu semua berada dalam kendali Yang Maha Kuasa. Dengan konsisten menjalankan
idabah, kita akan menjadi manusia yang bertakwa yang merupakan derajat manusia
tertinggi di sisi Tuhan. Takwa itu sendiri memiliki definisi pokok menjalankan segala
singkat, namun boleh jadi akan lebih sulit untuk mempraktekkannya. Walaupun
demikian, manusia yang sukses sejati adalah manusia yang selain sukses secara duniawi
juga sukses secara ukhrowi, yakni yang telah mencapai derajat takwa tersebut.
dan kepentingan spiritual dengan tujuan terbentuknya manusia yang sempurna atau yang
di sebut dengan ‘insan kamil’, hal ini dapat di capai melalui proses peningkatan kualitas
dapat diberi insight (kesadaran terhadap adanya hubungan sebab-akibat dalam rangkaian
keimanannya yang mungkin pada saat itu telah lenyap dari dalam jiwa klien.
individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk allah, sehingga
Masa Remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa
awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira-kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada
usia 18 tahun hingga 22 tahun. Rentang waktu usia ini di bagi menjadi tiga, yaitu masa
remaja awal, masa remaja madya, masa remaja akhir. Disini akan dibahas tentang remaja
akhir karena objek yang akan diteliti itu usia sekitar 18 sampai 22 tahun. Masa ini
merupakan permulaan masa dewasa, emosinya mulai stabil dan pemikirannya pun mulai
beragama khususnya yang beragama islam, hanya saja ada yang bersifat positif dan
bersifat negatif. Orang yang memiliki kesadaran beribadah positif akan bersikap optimis
dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu. Individu yang memiliki kesadaran
beribadah positif akan mampu menghargai dirinya sendiri dan melihat hal-hal yang
bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal,
malang, tidak menarik tidak disukai dan kehilangan daya tarik terhadap hidup. Individu
ini akan cenderung bersikap pesimis terhadap kehidupan dan kesempatan yang
halangan. Individu yang memiliki kesadaran beragama negatif akan mudah menyerah,
mengeluh sebelum berperang dan ketika ia mengalami kegagalan akan menyalahkan diri
Tak heran jika banyak manusia khususnya ketika menginjak remaja lalai akan
perintah agamanya seperti ibadah, karena ibadah sendiri merupakan bagian dari agama
yang harus dilakukan oleh setiap manusia. Karena ibadah adalah perintah Allah yang
sendiri harus dilakukan oleh manusia dengan penuh kesadaran tanpa paksaan serendah-
diciptakan oleh Allah swt, tidak lain adalah dalam rangka untuk mengabdi
mengabdi/beribadah kepada-Ku. Jelaslah ayat di atas menjadi dasar bagi manusia dalam
beribadah.
kesadaran. Maka selama muaranya jelas dan benar, yaitu mencari kesadaran atau pun
kembali ke kesadaran di sisi Allah, maka proses belajar memiliki ruang yang sangat luas
tanpa batas. Dimulai dari keinginan kuat di dalam hati.Dilanjutkan dengan penalaran
yang tajam dengan pikiran, dibuktikan dengan keteguhan sikap, lalu yang terakhir
bimbingan praktik ibadah, agar terlaksanaya kesadaran beribadah bagi peserta didiknya.
dan komitmen seluruh sivitas akademik mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati untuk
memenuhi segala ketentuan yang termuat dalam aturanya. Sehingga pelaksanaan praktik
ibadah sebagai salah satu komiten untuk terciptanya mahasiswa memiliki kesadaran
fakultas. Misalnya untuk nama praktik ibadah tiap fakultas dibedakan, sesuai dengan
orientasi dan visi fakultas bersangkutan. Pihak fakultaspun punya kewenangan untuk
menentukan siapa saja bagi mahasiswa yang berhak dan tidak berhak, termasuk para
pembimbingnya.
Bimbingan peraktik mahasiswa ini biasanya diadakan pada waktu kosong atau
Adapun status peraktik ibadah, meskipun tidak dimasukan sebagai mata kuliah berbobot
SKS (Sistem Kredit Semester), namun bukti kelulusannya akan menjadi salah satu
Sunan Gunung Djati Bandung, yang terdiri dari enam jurusan, yakni Bimbingan dan
Komuikasi Islam (BKI), Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Manajemen Dakwah
dengan pedoman buku falkutas, yang menjadi ciri khas praktik ibadah fakultas dan
moral dan etik) ibadah dalam prilaku nyata dalam pergaulan sebagai al-basyar (makhluk
belum menyadari akan pentinya beribadah. Hal ini terungkap masih saja mahasiswa
belum sadar untuk melaksanakan sholat pada saat setelah adzan dikumandangkan ketika
kelas, nangkring di kantin, mengerjakan tugas dan lain-lain. (hasil pengamatan, 13 juli
2016).
merupakan hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut khusunya yang berkesinambung
dengan program UIN Sunan Gunung Djati Bandung yaitu praktik ibadah.Dalam hal ini
penelitian dibatasi oleh jurusan Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) dan angkatan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka untuk mempertegas permasalahan
diteliti, di antaranya:
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
informasi yang mampu memberikan kontribusi yang sangat penting untuk menambah
baru dalam bimbingan praktih ibadah mahasiswa Bimbingan Konseling Islam. Secara
praktis hasil penelitian ini di harapkan dapat di jadikan sebuah model dalam proses
Bimbingan dalam istilah lain disebut guidance. Kata guidance adalah dari kata
kerja to guide, artinya menunjukkan, membimbing, atau menuntun orang lain yang
jalan atau menuntun orang lain ke arah tujuan yang bermanfaat bagi hidupnya masa kini
bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau
hidupnya, agar individu atau sekumpulan individu tersebut dapat mencapai kesejahteraan
hidupnya.
Dengan demikian, yang dimaksud dengan bimbingan dalam penelitian ini, yaitu
potensi dan mengatasi hambatan yang terkait dengan masalah kesadaran beribadah.
pemohonan dan membentuk sikap hidup manusia menurut alam bedasarkan ajaran
agama (Daud Ali 2002:40). Keagamaan yang dimaksud dalam penelitian ini sejalan
dengan pemikiran Daud Ali, bahwa konsep ibadah adalah melakukan ritual atas dasar
Menurut Prof. K.H M. Taib Thahir Abdul Muin (1986:7), agama adalah suatu
peraturan Tuhan yang mendorong jiwa seseorang yang mempunyai akal memegang
peraturan Tuhan dengan kehendaknya sendiri untuk mencapai kebahagiaan hidup dan
sebagai proses internalisasi, tranmisi, difusi, transformasi ajaran islam yang melibatkan
unsur subjek (da’i), pesan (mawdhu), metode (ushlub), media (wasilah), dan objek
(mad’u) yang berlangsung dalam rentang ruang dan waktu untuk mewujudkan kehidupan
individu dan kelompok yang salam (selamat dan damai), hasanah (baik), thayyibah
Sejalan dengan pengertian tentang bimbingan dan keagamaan tersebut maka yang
seseorang yang mengalami kesulitan, baik lahir maupun batiniah, yang menyangkut
bidang mental dan spiritual, dengan maksud agar orang yang bersangkutan mampu
mengatasi kesulitannya dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri melalui
dorongan dari kekuatan iman dan takwa kepada Allah SWT (Arifin, 1994:2).
Kesadaran berasal dari kata dasar “sadar” yang memiliki arti insaf, yakin, merasa,
tahu dan mengerti, sehingga kesadaran berarti keadaan tahu, mengerti dan merasa atau
keinsafan (yang timbul dari hati nurani). (W.J.S Poerwodarminta 1982 : 847). Dari
pengertian tersebut dapat dipahami bahwa kesadaran adalah suatu keadaan dimana
pikiran dan perasaan seseorang tidak berbeda dengan apa yang dikerjakan dan yang
diucapkan.
dengan merendahkan diri serendah-rendahnya, dengan hati yang ikhlas menurut cara-
nampak pada lisan, anggota badan dan yang lahir dari hati.Seperti dzikir, tasbih, tahlil
dan membaca Al-Qur’an; shalat, zakat, puasa, haji, jihad, amarma’ruf nahimungkar,
berbuat baik kepada kerabat, anak yatim, orang miskin dan ibnusabil. Begitu pula cinta
kepada Allah dan RasulNya, khasyyatullah (takut kepada Allah), inabah (kembali)
Praktik Ibadah dalam penelitian ini, adalah bagian dari proses pembekalan dan
merefleksikah hikmah ibadah dalam perilaku nyata dalam pergaulan sebagai al-basyar
baik di dalam maupun di luar kampus sebagai bagian dari perwujudan tujuan pendidikan
Asumsi diatas, jika dikaitkan dengan praktik ibadah sebagai sebuah proses
mahasiswa, materi, metode, dan media bimbingan. Bimbingan praktik ibadah di jurusan
Bimbingan Konseling Islam, penekanannya lebih terfokus pada pola pengembangan dan
sebagai pelaksana, pengaruh dan pengontrol atas jalannya kegiatan bimbingan. Evaluasi
dalam praktik ibadah menyangkut tiga aspek, yakni: aspek kognitif, afektif, dan
Di samping itu, peran dosen pembimbing peraktik ibadah, yakni sebagai stimulan
melalui penyajian materi dengan cara yang tepat. Sehingga mahasiswa terangsang
setelah mengikuti beberapa kali praktik ibadah, dan terkesan dengan sendirinya
Dari sini dapat diuraikan bahwa praktik ibadah yang berlangsung di jurusan
Bimbingan Konseling Islam, secara tidak langsung sudah mengemas dan terformulasikan
oleh teori klien terpusat. Untuk lebih jelas lihatlah skema di bawah ini:
Materi
Metode
E. Langkah-langkah Penelitian
Langkah- langkah penelitian lazim juga disebut prosedur penelitian dan ada pula
yang menyebut metodologi penelitian. Langkah- langkah penelitian ini secara garis beras
mencakup penentuan lokasi penelitian, metode penelitian, polulasi dan sampel, teknik
pengumpulan data yang digunakan,cara pengelolaan dan analisis data yang ditempuh.
1. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi yang akan penulis teliti bertempat di Universitas Islam Negeri
(UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, Fakultas Dakwah dan Komunikasi jurusan
Bimbingan Konseling Islam yang terletak di Jalan Raya A. H. Nasution No. 105
Bimbingan Konseling Islam, yakni karena adananya masah yang relevan untuk
diteliti dengan munculnya mahasiswa yang belum sadar dalam beibadah serta tujuan
praktik ibadah yang dilakukan tiap tahun sebagai upaya pengaflikasian sehari-hari
2. Metode Penelitian
kualitatif.Menurut Bogdan dan Taylor yang di kutip oleh Lexy J. Moleong (2007: 4)
data deskriptif berupa kata-kata tulisan atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang
dapat diminati.
3. Sumber Data
terkait serta dokumentasi dan arsip-arsip resmi dan sebagainnya yang ada
adalah dengan mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang
dengan jenis observasi seperti ini data yang di dapat lebih akurat, dan juga
b. Wawancara
wawancara terstruktur peneliti dapat mendapatkan data dan fakta yang jelas,
c. Dokumentasi
dan lain sebagainya. Alasan menggunakan jenis dokumentasi ini karena objek
d. Analisis Data
Proses analisis data yang digunakan dalam proses penelitian kualitatif ini
2) Reduksi Data
3) Dikategorisasi
4) Pengambilan kesimpulan
gabungan informasi yang tersusun dalam suatu bentuka yang padu pada