Anda di halaman 1dari 19

HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL PLANNING

THE JABODEBEK OF LIGHT RAIL TRANSIT STATION PROJECT

REVISION SHEET
REV. DATE PERSONAL IN CHARGE DESCRIPTION

Acknowledge
PROJECT MANAGER
_________________________
DJUANIDI SETIAWAN HARLIM

Prepared by
HSE COORDINATOR
_________________________
XXXX

Page : 1
HES DEPARTMENT – PT. ALFA STILINDO
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL PLANNING
THE JABODEBEK OF LIGHT RAIL TRANSIT STATION PROJECT

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR REVISI DAN TANDATANGAN 1
DAFTAR ISI 2
1. PANDAHULUAN 4
2. TUJUAN DAN TARGET 4
3. DEFINISI 4
4. PENERAPAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN 5
5. RENCANA KELOLA HSE PADA PROYEK PEMBANGUNAN STASIUN LRT 6
5.1 KOMITMEN MANAJEMEN 7
5.2 INDIKATOR TARGET DAN SASARAN HSE 7
5.3 ORGANISASI HSE 7
5.4 PENILAIAN RESIKO 9
5.5 PENGENDALIAN RESIKO DI LOKASI PROYEK 9
5.5.1 Karyawan 9
5.5.2 Orientasi HSE 10
5.5.3 Persyaratan Kesehatan Pekerja 10
5.5.4 Sertifikat Alat dan Ijin Operator 10
5.5.5 Surat Ijin Kerja da Pembuatan JSA 11
5.5.6 Material Safety Data Sheet (MSDS) 11
5.5.7 Pengendalian dan Pengolahan Limbah B3 12
5.5.8 Pertemuan HSE 12
5.5.9 Rambu-Rambu Keselamatan dan Promosi HSE 13
5.5.10 Housekeeping 14
5.5.11 Alat Pelindung Diri (APD) 14

Page : 2
HES DEPARTMENT – PT. ALFA STILINDO
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL PLANNING
THE JABODEBEK OF LIGHT RAIL TRANSIT STATION PROJECT

5.6 RENCANA TANGGAP DARURAT 15


5.7 INSIDEN INVESTIGASI 16
5.8 PENGELOLAAN ASPEK HSE 17
5.9 INSPEKSI DAN AUDIT 18
6. KEPATUHAN TERHADAP STANDAR ATURAN KESELAMATAN KERJA 18

Page : 3
HES DEPARTMENT – PT. ALFA STILINDO
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL PLANNING
THE JABODEBEK OF LIGHT RAIL TRANSIT STATION PROJECT

1. PENDAHULUAN
PT. Alfa Stilindo sebagai perusahaan konstruksi struktur baja dalam menjalan aktivitas pekerjaannya
akan selalu mengutamakan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lindungan Lingkungan dan
bertanggungjawab dalam menjalankan dan memenuhi semua ketentuan peraturan perundangan-
undangan yang berlaku sesuai dengan Sistem Pengelolaan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan
Lingkungan secara optimal, efektif dan efisien. Khususnya dalam menjalankan usaha pada Proyek
Pembangunan Stasiun Light Rail Transit di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi .

2. TUJUAN DAN TARGET


Tujuan utama yang akan dicapai dalam menjalankan aktivitas pekerjaan konstruksi baja adalah untuk
memperkecil dan atau meminimalisir segala resiko cedera atau penyakit akibat kerja kepada karyawan
atau pekerja dari setiap bahaya fisik, bahaya kimia dan bahaya biologi yang terdapat pada di lokasi
proyek. Guna meminimalisir dan memperkecil adanya potensi kerugian atau kerusakan harta benda,
set-aset perusahaan sehingga target utama dari PT. Alfa Stilindo dalam bidang HSE pada Proyek
Pembangunan Stasiun LRT yaitu Zero Accident.

3. SINGKATAN DAN DEFINISI


K3LL : Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan. Semua kondisi yang mempengaruhi
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dan lingkungan dan pekerja lainnya termasuk pengunjung,
tamu dan atau orang lain di tempat kerja.
HSE : Health, Safety dan Environmental
ALFA, PT. Alfa Stilindo
Contractor, PT. Adhi Persada Gedung
Bahaya : Kejadian, situasi atau kondisi dengan potensi untuk menyebabkan cedera pada pekerja dan
atau kerusakan pada lingkungan, alat dan properti.
Resiko : Kemungkinan suatu kondisi bahaya (hazard) yang menimbulkan cedera dan atau kerusakan
seiring dengan keparahan dampaknya.
APD : Alat Pelindung Diri
JSA (Job Safety Analysis) : Analisis Keselamatan Kerja sebagai salah satu alat manajemen keselamatan
kerja yang digunakan untuk mendefinisikan, mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya yang

Page : 4
HES DEPARTMENT – PT. ALFA STILINDO
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL PLANNING
THE JABODEBEK OF LIGHT RAIL TRANSIT STATION PROJECT

berhubungan dengan pekerjaan, proses atau aktivitas tertentu. Tujuan dari JSA adalah untuk
memastikan bahwa risiko dari setiap langkah dari kegiatan berkurang hingga ALARP (As Low As
Reasonably Practicable/serendah mungkin yang dimungkinkan).
PTW (Permit To Work) atau Surat Izin Kerja: Sistem pengendalian keselamatan kerja yang dirancang
untuk menanggulangi bahaya yang timbul dari aktivitas yang dinilai memiliki bahaya dan beresiko tinggi.
Tujuan akhirnya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakaan termasuk cedera pada pekerja, serta
mencegah kerusakan asset perusahaan, properti dan atau kerusakan lingkungan.
Surat Ijin Kerja menetapkan langkah pekerjaan yang harus dilakukan dan tindakan pencegahan yang
harus diambil.
Insiden : Suatu kejadian yang dapat menyebabkan cedera pada seseorang, penyakit akibat kerja,
kerusakan properti, kerusakan alat dan/atau kerusakan lingkungan. Near miss dikategorikan sebagai
sebuah insiden.
Kecelakaan Kerja : Suatu kejadian yang menyebabkan cidera pada seseorang dan penyakit akibat kerja.
Near Miss : Suatu kejadian yang hampir mengakibatkan cidera pada pekerja atau penyakit akibat
kerja, atau kerusakan peralatan, properti atau lingkungan.

4. PENERAPAN REGULASI DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN


Peraturan perundang-undang, standar yang relevan lainnya. Kode, standar, referensi termasuk namun
tidak terbatas pada hal berikut :
 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
 Peraturan Mentei Tenaga Kerja Nomor : 8 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dan Lingkungan Kerja.
 Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistm Manajemen Kesehatan
dan Keselamatan Kerja.
 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Jasa Konstruksi.
 Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : Per.05/Men/1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut.
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : 01/Men/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pada Konstruksi Bangunan.

Page : 5
HES DEPARTMENT – PT. ALFA STILINDO
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL PLANNING
THE JABODEBEK OF LIGHT RAIL TRANSIT STATION PROJECT

 Peraturan Menteri Negara Nomor : 04/Men/1987 tentang Panitian Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (P2K3) dan Tata Cara Penunjukan Ahli K3
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : 09 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Dalam Pekerjaan Pada Ketinggian.
Seperti halnya beberapa peraturan diatas, maka prosedur perusahaan juga akan berlaku untuk
kegiatan di lokasi kerja, prosedur perusahaan harus diterapkan di semua areal kerja.

5. RENCANA KERJA PERUSAHAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN STASIUN LRT


5.1 KOMITMEN MANAJEMEN
Kebijakan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL) merupakan landasan
penting untuk mencapai keberhasilan suatu usaha pengelolaan keselamatan, kesehatan kerja dan
lindungan lingkungan dalam setiap kegiatan perusahaan. Kebijakan K3LL yang diikuti sejalan
dengan Kebijakan dan Sasaran Mutu yang ditetapkan oleh PT. Adhi Persada Gedung, sebagaimana
yang tetapkan dalam melaksanakan pengelolaan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan
serta mutu dengan baik guna mencapai perlindungan tenaga kerja, masyarakat sekitar kegiatan
dan lingkungan.
Kebijakan dan kepemimpinan akan diwujudkan dalam :
 Memprioritaskan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL) sebagai
prioritas utama selama pelaksanaan pekerjaan pada Proyek Pembangunan Stasiun LRT.
 Memposisikan Organisasi K3LL pada posisi yang sejajar dengan organisasi konstruksi dan
secara langsung dapat memberikan saran dan masukan dalam penentuan kebijakan
perusahaan di bidang K3LL.
 Melakukan Safety Patrol sekali dalam sebulan yang akan dihadiri oleh Project QHSE
Manager PT. APG.
 Mengutamakan terwujudnya perencanaan dan implementasi manajemen keselamatan,
kesehatan kerja dan lindungan lingkungan yang terkoordinasi dan terintegrasi dengan pihak
PT. Adhi Persada Gedung.
 Melakukan tindakan pencegahan kecelakaan, kebakaran, penyakit akibat kerja dan
meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan dilokasi proyek.

Page : 6
HES DEPARTMENT – PT. ALFA STILINDO
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL PLANNING
THE JABODEBEK OF LIGHT RAIL TRANSIT STATION PROJECT

 Mengimplementasikan dan menjalankan secara penuh setiap regulasi peraturan


perundang-undangan dan peraturan lainnya yang relevan.

5.2 INDIKATOR TARGET DAN SASARAN HSE


Sebagaimana diketahui bahwa PT. Adhi Persada Gedung memiliki tujuan utama pada Proyek
Pembangunan Stasiun LRT wilayah Jabodebek yaitu Zero Accident, maka ditetapkan beberapa
target untuk mencapai tujuan tersebut.
Untuk mencapai tujuan, target dan sasaran K3LL tersebut, beberapa langkah yang akan dilakukan,
adalah :
1. Mengikuti setiap aktivitas Management Walkthrough.
2. Mengikuti setiap kegiatan Rapat P2K3 (Panitia Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja).
3. Mengikuti kegiatan Safety Patrol.
4. Membuat Laporan Mingguan dan Bulanan.
5. Menghadiri Meeting Koordinasi dengan PT. Adhi Persada Gedung.
6. Mempersiapkan dan mengajukan Inspeksi Bulanan kepada PT. Adhi Persada Gedung.
7. Mengajukan Safety Induction dan Pelatihan HSE .
8. Melakukan kegiatan Tooolbox Meeting, General Safety Talk, Pre Job Safety Meeting
9. Mengikuti setiap program kerja HSE yang ditetapkan oleh PT. Adhi Persada Gedung.
10. Meminimalisir tumpahan B3 atau Bahan Berbahaya dan Beracun Kimia di dalam area project.
11. Menyelesaikan keluhan terkait pengelolaan lingkungan dalam waktu 15 hari kerja.

5.3 ORGANISASI HSE


5.3.1 Struktur Organisasi PT. Alfa Stilindo

Page : 7
HES DEPARTMENT – PT. ALFA STILINDO
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL PLANNING
THE JABODEBEK OF LIGHT RAIL TRANSIT STATION PROJECT

5.3.2 Tenaga HSE dan Wewenang Serta Tanggungjawab


 HSE Coordinator
1. Menjamin bahwa semua prosedur yang digariskan oleh contractor terhadap
Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan
telah dilaksanakan dan dipatuhi dengan baik oleh semua karyawan dan pekerja.
2. Memastikan terlaksananya kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
dan peraturan lainnya.
3. Mencapai target kinerja K3LL yang telah ditetapkan oleh kebijakan perusahaan
untuk proyek yang dilaksanakan.
4. Melakukan tindakan pencegahan dan perbaikan dari adanya ketidaksesuaian
dari laporan K3LL dilaksanakan.
5. Mengambil tindakan perbaikan dan pencegahan terhadap segala kekurangan
atau kelemahan terhadap prosedur dan pelaksanaannya.

 HSE Supervisor
1. Melaksanakan koordinasi terhadap semua aktivitas pekerjaan yang
dilaksanakan, serta semua kejadian K3LL pada pelaksanaan proyek yang
dikerjakan.
2. Menyiapkan dan merawat semua dokumen prosedur, instruksi kerja dan
dokumen K3LL lainnya.
3. Mengikuti setiap aktivitas dan kegiatan pertemuan HSE yang diinstruksikan oleh
PT. Adhi Persada Gedung.
4. Merawat data dan system dokumen di area site project.
5. Mengkoordinasikan dan menindaklanjuti hasil Meeting P2K3 dilapangan.
6. Menjalin koordinasi dengan semua supervisor pelaksana atau pihak terkait
lainnya untuk mengendalikasn resiko bahaya yang ada di lokasi proyek.
7. Melakukan inspeksi dan pengawasan secara ketat di lokasi proyek yang menjadi
tanggungjawabnya serta secara rutin membuat laporan dan observasi dalam
bentuk checklist.

Page : 8
HES DEPARTMENT – PT. ALFA STILINDO
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL PLANNING
THE JABODEBEK OF LIGHT RAIL TRANSIT STATION PROJECT

5.4 PENILAIAN RESIKO


Setiap karyawan/pekerja PT. Alfa Stilindo wajib melakukan identifikasi bahaya, penilaian resiko,
serta pelaksanaan tindakan pengendalian resiko yang diperlukan dengan menetapkan metode
pekerjaan yang benar, tindakan pengendalian untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya
yang dapat diterima untuk semua kegiatan proyek dan dalam semua pekerjaan yang dilakukan.
Sebelum memulai satu tahapan pekerjaan, maka harus dilaksanakan Toolbox Meeting terlebih
dahulu. Pertemuan ini membahas mengenai proses pekerjaan konstruksi dilihat dari segi K3LL.
Dengan adanya pelaksanaan Toolbox Meeting, semua hal tentang resiko dan bahaya K3LL dari
aktivitas pekerjaan dapat diidentifikasi lebih awal sehingga bisa menetapkan mitigasi dan program
K3LL yang sesuai selama proses tahapan konstruksi tersebut dilaksanakan.
Toolbox Meeting diikuti oleh seluruh pihak yang terlibat dalam proses konstruksi tersebut. Selain
itu, Toolbox Meeting juga harus dilaksanakan pada saat sebelum memulai pekerjaan untuk
membahas pekerjaan yang akan dikerjakan.
Resiko dan bahaya yang ditimbulkan baik kepada peralatan, lingkungan dan manusia sendiri harus
teridentifikasi sehingga memudahkan di dalam penyediaan rencana penanggulangannya.

5.5 PENGENDALIAN RESIKO DI LOKASI PROYEK


5.5.1 Karyawan (pekerja)
Untuk karyawan atau pekerja PT. Alfa Stilindo untuk dapat memiliki akses memasuki area
proyek pembangunan stasiun LRT yang berada dibawah area PT. Adhi Persada Gedung.
PT. Alfa Stilindo akan menyediakan ID Badge kepada semua pekerja dan sebagai syarat
untuk bisa mendapatkan ID Badge tersebut maka karyawan atau pekerja wajib mengikuti
atau mendapatkan Orientasi K3LL dengan melengkapi dokumen persyaratan seperti surat
kesehatan karyawan/pekerja , kartu identitas diri dan pas photo karyawan yang
bersangkutan.
Setiap pekerja/karyawan wajib untuk mengenakan ID Badge untuk memasuki area proyek
dan setiap karyawan harus menggunakan Alat Pelindung Diri yang sesuai dengan yang
telah ditentukan PT. Adhi Persada Gedung.

Page : 9
HES DEPARTMENT – PT. ALFA STILINDO
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL PLANNING
THE JABODEBEK OF LIGHT RAIL TRANSIT STATION PROJECT

5.5.2 HSE Orientasi


 HSE Orientasi
Program Orientasi Kesehatan, Keselamatan dan Lindungan Lingkungan dilakukan
induksi keselamatan terhadap semua pendatang baru yang akan bekerja atau
beraktivitas didalam area proyek.
Safety Induction akan dilakukan oleh Petugas HSE PT. Adhi Persada Gedung atau
personel HSE Contractor yang sedang berada di lokasi proyek.
Semua peserta safety induction wajib diberitahu tentang semua resiko dan bahaya di
lokasi kerja proyek dan sekitar tempat kerja, metode pencegahan dan kondisi yang
tidak aman dan Kebijakan K3LL Perusahaan dan Program K3LL dalam proyek.

 Pelatihan HSE
Untuk memastikan semua personil HSE yang terlibat pada tugas-tugas khusus, dapat
bekerja dengan pengetahuan dan kemampuan HSE yang baik sehingga mampu
mencegah terjadinya bahaya dan mengurangi segala resiko di lokasi, maka semua
pegawai/karyawan PT. Alfa Stilindo wajib mengikuti pelatihan untuk semua karyawan
yang sudah ditetapkan oleh contractor PT. Adhi Persada Gedung.

5.5.3 Persyaratan Kesehatan Pekerja


Sebelum bekerja atau beraktivitas baik di office maupun di site proyek, setiap personil
harus melewati proses Medical Check Up atau telah dinyatakan sehat oleh tenaga medis
atau dokter yang telah ditentukan sesuai dengan persyaratan yang ada.

5.5.4 Sertifikat Peralatan dan Izin Operator


Semua alat berat yang digunakan oleh PT. Alfa Stilindo yang akan dipergunakan dan
dioperasikan di dalam lokasi area proyek wajib memiliki SILO (Surat Ijin Layak Operasi)
yang diterbitkan oleh Depnaker atau Direktorat Jenderal Migas.
Sedangkan untuk semua operator alat berat wajib mempunyai Surat Ijin Operator yang
masih valid yang dikeluarkan oleh Depnaker atau Ditjen Migas, kemudian untuk Rigger
juga wajib mempunyai Sertifikat dari Depnaker atau Ditjen Migas.

Page : 10
HES DEPARTMENT – PT. ALFA STILINDO
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL PLANNING
THE JABODEBEK OF LIGHT RAIL TRANSIT STATION PROJECT

5.5.5 Surat Izin Kerja dan Job Safety Analysis


Semua instruksi keselamatan yang ditetapkan oleh PT. Adhi Persada Gedung seperti Surat
Izin Kerja dan Job Safety Analysis (JSA) harus dipatuhi oleh semua pekerja/karyawan yang
bertanggungjawab sebelum memulai pekerjaan.
Adapun sistem izin kerja yang telah disediakan oleh PT. Adhi Persada Gedung, meliputi :
1. Izin kerja panas (hot work)
2. Izin kerja dingin (cold work)
3. Izin kerja ruangan terbatas (confined space)
4. Izin pekerjaan listrik (electrical)
5. Izin bekerja di ketinggian (working at height)
6. Izin pekerjaan penggalian (excavation)
7. Izin pekerjaan malam (over time)

Pengamatan untuk menilai bahaya muncul dari pekerjaan yang dilakukan. Pengamatan
akan dilakukan setiap hari dan harus diselesaikan segera. Pengamatan penilaian terhadap
bahaya dan resiko yang akan dilakukan oleh pengawas dan digunakan sebagai dasar untuk
meninjau dan memperbarui JSA.
Job Safety Analysis (JSA) dibuat dan diterbitkan sebelum tanggal dimulainya kegiatan.
Supervisor atau pelaksana berkomunikasi dengan personel HSE untuk memastikan JSA
telah dibuat sebelum tanggal dimulainya pekerjaan untuk mencegah keterlambatan
jadwal. JSA yang akan dikembangkan berdasarkan pada penilaian resiko (resiko yang
teridentifikasi, pekerjaan yang signifikan, rutin dan tidak rutin) untuk menetapkan kerja
yang aman dan lingkungan di lokasi Proyek Pembangunan Stasiun LRT. Hasil penilaian
harian akan dilaporkan ke Manager QHSE contractor.

5.5.6 Lembar Data Keselamatan Kerja (MSDS)


Dalam setiap penggunaan bahan atau material yang mengandung bahaya perlu
menyertakan MSDS sebagai referensi untuk mengetahui bagaimana cara memperlakukan
bahan atau material tersebut baik dari bahaya dan tindakan pencegahannya apabila terjadi

Page : 11
HES DEPARTMENT – PT. ALFA STILINDO
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL PLANNING
THE JABODEBEK OF LIGHT RAIL TRANSIT STATION PROJECT

kontak dengan bagian tubuh. Bahan-bahan tersebut ditekankan terhadap bahan kimia yang
dipergunakan di area site project.

5.5.7 Pengendalian dan Pengolahan Limbah B3


PT. Alfa Stilindo akan memberikan prioritas terhadap pengelolaan limbah secara signifikan.
Meminimalisir limbah dan konsep produksi yang bersih harus diterapkan di lokasi proyek.
PT. Alfa Stilindo akan bertanggungjawab untuk mengelola semua sampah sisa hasil
pekerjaan sampai dengan proses pembuangannya. Semua sampah harus dibagi menurut
aturan dan kode etika yang berlaku sesuai dengan regulasi dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

5.5.8 Pertemuan HSE


 Program Pertemuan HSE (Rapat HSE)
Program pertemuan berupa Rapat HSE yang dilakukan untuk memastikan bahwa
semua aturan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan telah
diimplementasikan. Pengimplementasian dilakukan sebelum pekerjaan itu dimulai,
dengan memastikan bahwa semua prosedur kerja, instruksi kerja, alat dan peralatan
serta ingkungan kerja itu aman maupun sedang atau sudah suatu pekerjaan itu
dilakukan.

Adapun rapat-rapat HSE itu diantaranya :


 Tool Box Meeting (TBM)
Toolbox Meeting wajib dilakukan setiap hari oleh supervisor pengawas atau
foreman dengan anggota seluruh pekerja mereka sebelum memulai pekerjaan.
Dalam pelaksanaannya, Supervisor HSE berperan sebagai leader dan memberikan
pengarahan, pemahaman dan petunjuk perihal masalah keselamatan kerja.
 Safety Morning Talk
Safety Talk dilakukan oleh contractor dan seluruh tim manajemen proyek PT. Karya
Cipta Mandiri Sejati tanpa terkecuali, wajib mengikuti kegiatan tersebut yang
diadakan sekali dalam seminggu.

Page : 12
HES DEPARTMENT – PT. ALFA STILINDO
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL PLANNING
THE JABODEBEK OF LIGHT RAIL TRANSIT STATION PROJECT

Safety Morning Talk dihadari oleh manajemen proyek, seluruh supervisor, foreman
dan seluruh pekerja. wajib mengisi daftar hadir dan pelaksanaan kegiatan tersebut
wajib didokumentasikan.
 Pre Job Safety Meeting
Pre Job Safety Meeting adalah sebuah pertemuan khusus untuk kegiatan konstruksi
yang memiliki risiko tinggi seperti : pekerjaan pengelasan, pengangkatan, bekerja
diatas ketinggian, bekerja diruangan terbatas dan pekerjaan lainnya yang memiliki
Surat ijin Kerja. Kegiatan ini wajib dihadiri oleh HSE Coordinator, Supervisor HSE,
Pelaksanan Konstruksi, Foreman dan pekerja yang terlibat
 Rapat Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Rapat Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang akan diadakan oleh
contractor dengan agenda pertemuan yang akan membahas kesehatan,
keselamatan dan isu-isu lingkungan, kecelakaan, kondisi tidak aman dan tindakan
tidak aman, peralatan pelindung diri, kondisi fisik daerah tempat kerja, dan
pemantauan pelaksanaan Sistem Manajemen K3LL

5.5.9 Rambu-Rambu dan Promosi HSE.


 Usaha dan Kesadaran HSE
Untuk meningkatkan kesadaran para karyawan, dari mulai top managemen proyek
sampai ke pekerja terhadap pentingnya aspek keselamatan dan kesehatan kerja, ada
beberapa cara mulai dari berbagai macam atribut, slogan, poster, tanda keselamatan,
sampai dalam bentuk penghargaan bagi karyawan yang taat terhadap aturan K3LL dan
sanksi bagi para karyawan yang melanggar aturan.
 Penghargaan
1. Memberikan penghargaan kepada pekerja, karyawan atau orang yang dapat
mengidentifikasi tindakan yang tidak aman dan kondisi tidak aman di area site
proyek.
2. Penghargaan keselamatan kerja yang telah dilaksanakan oleh karyawan yang
menunjukkan tindakan baik seperti penggunaan APD dan mengikuti regulasi K3LL
yang sudah ditetapkan.

Page : 13
HES DEPARTMENT – PT. ALFA STILINDO
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL PLANNING
THE JABODEBEK OF LIGHT RAIL TRANSIT STATION PROJECT

 Sanksi-sanksi
1. Petugas Supervisor HSE di area proyek memiliki hak menghentikan pekerjaan
untuk sementara apabila dalam melakukan pekerjaan, ditemukan adanya
tindakan dan kondisi tidak aman yang sangat critical.
2. Karyawan atau pekerja yang mendapatkan 3 (tiga) kali surat peringatan, akan
langsung diberhentikan dari proyek.
3. Karyawan atau pekerja yang melakukan pelanggaran K3LL dan sering
mengabaikan regulasi dan peraturan K3LL yang sudah ditetapkan, maka akan
langsung dikeluarkan dari proyek.

5.5.10 Housekeeping
Fungsi housekeeping diadakan didalam semua proses, operasi, tugas dan pekerjaan.
Housekeeping bukan merupakan tambahan dalam suatu proses, tetapi sebuah bagian
penting yang wajib dipenuhi. Housekeeping pada akses jalur masuk dan jalur keluar pada
Proyek Pembangunan Stasiun LRT harus memenuhi persyaratan dan ketentuan K3LL.
Lokasi proyek, tempat bekerja, peralatan, dan mesin harus tetap dalam keadaan bersih
dan bebas dari sampah seperti: debu, besi-besi sisa, cairan limbah dan sebagainya. Zat
yang mudah terbakar dan material berbahaya wajib dikelola dengan baik.

5.5.11 Alat Pelindung Diri (APD)


Alat Pelindung Diri saat bekerja di tempat kerja adalah :
 Safety Glasses, Goggles, Welding Protection (ANSI/ISEA Z87.1-2010)
 Respiratory Protection (ANSI/AIHA Z88.6: 2006)
 Safety Helmet, type, I, fastrack dan chinstrap (ANSI/ISEA Z89.1-2009)
 Fall Protection (ANSI/ASSE Z359 Fall)
 Hearing Protector, Ear Muffs & Ear Plugs (ANSI/ASA S12.6-2008)
 Safety Shoes, safety boot (ASTM F2413-2005)
 Hand Gloves (cotton, leather, chemical)
- Sarung tangan heavy duty EN388-2003

Page : 14
HES DEPARTMENT – PT. ALFA STILINDO
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL PLANNING
THE JABODEBEK OF LIGHT RAIL TRANSIT STATION PROJECT

- Sarung tangan Kimia EN374-2003


- Sarung tangan Listrik ASTM D120-2006
- Sarung tangan tahan panas EN407-2004
- Sarung tangan Las EN407-2004
- Sarung tangan pelindung Getaran ANSI dan ISO10819-19963, 40-2002 atau yang
sesuai persyaratan pekerjaan.
- Dusk Mask
 Untuk pekerjaan beton, pekerjaan basah dan pekerjaan persiapan lahan dapat
digunakan sepatu karet/safety rubber boot
 Kap pengelasan ANSIZ87.12003 atau sejenisnya
 Sound Level Meter (jika diperlukan)
 Lux Meter (jika diperlukan)

5.6. RENCANA TANGGAP DARURAT


Berikut ini adalah prosedur tanggap darurat dengan rincian sebagai berikut:
 Prosedur penyelamatan pada kondisi darurat.
 Organisasi tanggap darurat.
 Prosedur Komunikasi dan koordinasi dalam kondisi darurat.
 Prosedur Evakuasi (proses dan sistem).
 Lokasi penentuan sementara atau permanen dari tempat berkumpul.

Untuk mengantisipasi kemungkinan keadaan darurat maka semua tempat kegiatan di lapangan harus
melakukan hal-hal sebagai berikut:
 Mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat mengakibatkan keadaan darurat.
 Membuat dan mensosialisasikan prosedur tanggap darurat.
 Menguji prosedur tanggap darurat dengan melaksanakan latihan dan simulasi secara berkala.
 Mengkaji dan merevisi prosedur tanggap darurat secara berkala.

Page : 15
HES DEPARTMENT – PT. ALFA STILINDO
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL PLANNING
THE JABODEBEK OF LIGHT RAIL TRANSIT STATION PROJECT

Sistem tanggap darurat disusun untuk menghadapi setiap keadaan darurat yang dapat menimbulkan
dampak negatif atau kerugian yang sangat berarti bagi contractor, subcontractor, lingkungan dan
warga sekitar area proyek.
Adapun kejadian yang dimaksud antara lain dan tidak terbatas pada:
 Kebakaran dan ledakan
 Kecelakaan
 Pencemaran lingkungan
 Sakit atau keracunan makanan
 Bencana alam dan kerusuhan sosial

5.7. INSIDEN INVESTIGASI


Kegiatan pelaporan dan penyelidikan kejadian kecelakaan dan pencemaran lingkungan ditujukan
untuk menjelaskan fakta-fakta dan keadaan yang berkaitan dengan penyebab dasar dan penyebab
langsung suatu kejadian kecelakaan dan pencemaran lingkungan, tindakan perbaikan dan tindakan
untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.
Kebijakan dari pelaporan dan penyelidikan kejadian kecelakaan terdiri dari:
 Pelaporan Kecelakaan
Dalam kurun waktu 1 x 24 jam Supervisor HSE harus melaporkan setiap kejadian kecelakaan dan
pencemaran lingkungan.
 Penyelidikan kejadian kecelakaan
PT. Alfa Stilindo wajib melakukan investigasi dan atau penyelidikan atas setiap kejadian
kecelakaan, kebakaran, pencemaran lingkungan, kerusakan asset secara terencana dan
terorganisasi untuk memperoleh data obyektif sebab dan akibat kejadian serta melaporkannya
secara bertanggungjawab kepada instansi terkait sesuai dengan tata cara dan tata waktu yang
telah ditetapkan.
Penyelidikan kejadian yang komprehensif memuat prosedur tertulis tentang:
1. Jenis, waktu, tempat dan uraian kejadian yang harus dilaporkan.
2. Pelapor dan penerima laporan.
3. Penyusunan laporan penyelidikan kejadian dan pendokumentasian.

Page : 16
HES DEPARTMENT – PT. ALFA STILINDO
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL PLANNING
THE JABODEBEK OF LIGHT RAIL TRANSIT STATION PROJECT

 Format Pelaporan
Format laporan penyelidikan kejadian harus memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Kronologis kejadian
2. Foto atau gambar
3. Penyebab kejadian
4. Tindakan perbaikan/rekomendasi.

5.8. PENGELOLAAN ASPEK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


Untuk meningkatkan peran serta PT. Alfa Stilindo, yang bekerja didalam lingkungan Proyek
Pembangunan Stasiun LRT terhadap aspek keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan,
maka harus dipenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
 Wajib bertanggungjawab atas penerapan K3LL (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan
Lingkungan) selama melakukan pekerjaan dan aktivitas pada Proyek Pembangunan Stasiun LRT
sesuai dengan peraturan dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh PT. Adhi Persada Gedung
 Wajib memenuhi semua peraturan dan persyaratan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan
Lingkungan yang telah ditetapkan oleh PT. Adhi Persada Gedung. Semua peraturan dan
persyaratan ini mencakup seluruh persyaratan K3LL yang harus dipenuhi dan dipatuhi oleh PT. Alfa
Stilindo.
 Wajib melengkapi pekerjaannya dengan sertifikat peralatan dari instansi yang berwenang,
menyiapkan peralatan kerja dan alat pelindung diri sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
 Setiap karyawan atau pekerja PT. Alfa Stilindo sebelum melakukan aktivitas pekerjaan di lokasi
Proyek Pembangunan Stasiun LRT, terlebih dahulu wajib mengikuti orientasi keselamatan dan
kesehatan kerja yang dilakukan oleh petugas HSE contractor yang berada di area Site Project.
 Selama masa periode penyelesaian pekerjaan yang dilakukan, Koordinator HSE yang dibantu oleh
Supervisor HSE wajib melakukan kontrol dan secara terus menerus melakukan monitoring
terhadap pelaksanaan implementasi dan penerapan Sistem Manajemen K3LL terhadap semua
pekerja yang terlibat dalam pekerjaan proyek.

Page : 17
HES DEPARTMENT – PT. ALFA STILINDO
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL PLANNING
THE JABODEBEK OF LIGHT RAIL TRANSIT STATION PROJECT

5.9. INSPEKSI DAN AUDIT


 Inspeksi Alat dan Peralatan
Inspeksi dimaksudkan untuk dapat memberi jaminan kelayakan pekerjaan dengan melakukan
analisis terhadap peralatan sesuai standar yang berlaku. Hasil dari inspeksi selanjutnya
memberikan rekomendasi kepada subcontractor tentang perbaikan dan pengamanan yang harus
dilakukan untuk menekan resiko kecelakaan kerja sekecil mungkin.
Inspeksi yang dilakukan meliputi :
1. Inspeksi peralatan pengangkatan
2. Inspeksi alat berat
3. Inspeksi mesin las, travo las
4. Inspeksi peralatan listrik
5. Pemeriksaan perancah
6. Inspeksi alat pemadam kebakaran
7. Inspeksi alat pelindung diri
Inspeksi housekeeping dan hygiene, meliputi :
1. Kantor di lokasi proyek.
2. Penyimpanan bahan mudah terbakar dan Bahan Berbahaya dan Beracun
3. Workshop
4. Pemakaian dan penggunaan Alat Pelindung Diri
 Audit K3LL
 Melakukan persiapan terhadap Audit Internal terhadap Implementasi dan Penerapan K3LL
yang akan dilakukan oleh PT. Adhi Persada Gedung.
 Supervisor HSE akan meninjau dan mengkaji ulang kepatuhan terhadap peraturan dan standar
yang ditetapkan oleh HSE Department PT. Adhi Persada Gedung.

6. KEPATUHAN TERHADAP STANDAR ATURAN KESELAMATAN KERJA


Dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan
(SMK3LL), contractor senantiasa mematuhi setiap peraturan perundangan K3LL dan standar teknis yang

Page : 18
HES DEPARTMENT – PT. ALFA STILINDO
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL PLANNING
THE JABODEBEK OF LIGHT RAIL TRANSIT STATION PROJECT

dikeluarkan oleh pemerintah mulai dari Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri,
Keputusan Menteri, dan standar teknis baik nasional dan peraturan pemerintah setempat.
Kepatuhan terhadap perundang-undangan K3LL ini merupakan wujud tanggungjawab secara nyata
terhadap persyaratan dan ketentuan yang baik yang diwajibkan pemerintah maupun perusahaan.
Tingkat kepatuhan ini akan selalu dievaluasi secara berkala sekurang-kurangnya tiap 6 (enam) bulan
sekaliguna menjamin bahwa peraturan perundangan selalu dipenuhi dalam setiap aktivitas baik di
kantor maupun project dan dipastikan selalu dalam edisi terbaru (up to date). Edisi terbaru (up to date)
akan dilakukan berdasarkan masukan dari project dan atau informasi dari badan pemerintahan yang
berwenang.

Page : 19
HES DEPARTMENT – PT. ALFA STILINDO

Anda mungkin juga menyukai