Anda di halaman 1dari 51

No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif 25 Februari 2019


HSE PLAN
No Revisi 01

Halaman 1 dari 51

MOBILE POWER PLANT 120MW PROJECT


- BIAK -

Customer
PT PP Persero (Tbk.) EPC Division

Contractor
PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI

Document No. F-FDH-HSE-170-0

Authorized HSE Dept.

Issued Date 25 Februari 2019

0 Issued for approval BSD AK


HSE Coordinator Site Manager HSE Reps. Project Manager
Rev. Prepared By Approved By Reviewed By Approved By
Description
Number
PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI PT. PP (PERSERO) TBK DIVISI EPC
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 2 dari 51

1. GENERAL

GENERAL VIEW OF CONTRACTOR

Adiwarna Anugerah Abadi adalah perusahaan Fire Protection Sytem. Kami ingin Menjadi
perusahaan fire protection system terkemuka di Indonesia yang berlandaskan Keselamatan
Kesehatan Kerja
Adiwarna Anugerah Abadi is Fire Protection System Company. We want to become the leading fire
protection system company in Indonesia which is based on Occupational Health and Safety.

Kami ingin menjadi mitra bisnis dalam meminimalisir risiko dengan mengutamakan pemenuhan
komitmen dan kualitas pelayanan yang dapat diandalkan.
We want Partner bussines in minimize risk by prioritizing the fulfilment commitment and the quality
of service reliable.
Kami memiliki karyawan yang profesional, berpengetahuan serta bermutu yang dihargai dengan
baik.
We Have employees profesional, knowledgeable quality and valued well.

PURPOSE OF HSE PLAN

1) PT. Adiwarna Anugerah Abadi (AAA) memiliki komitmen yang tinggi terhadap kebijakan K3LH
dengan melakukan pengendalian dan pemantauan K3LH melalui penerapan prosedur dan
standar K3LH.
PT. Adiwarna Anugerah Abadi (AAA) has a high commitment to K3LH policy by controlling and
monitoring K3LH through the implementation of K3LH procedures and standards.
2) HSE plan ini dibuat sebagai acuan bagi penerapan prosedur dan standar K3LH selama
melaksanakan tugas.
This HSE plan is made as a reference for the implementation of K3LH procedures and standards
while performing the task
3) Sebagai alat penuntun pekerja dalam melaksanakan pekerjaan dengan benar, aman dan
selamat. prosedur yang di dokumentasikan menjadi ilmu pengetahuan yang dapat di warisi
kepada generasi yang akan datang
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 3 dari 51

As a guiding tool of workers in carrying out the work properly, safely and safety. procedures
hat are documented into science that can be inherited to future generations

SCOPE OF PROJECT

Installation Fire Fighting System Mobile PLTMG 30 MW Project – Biak (Paket 2)


No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

REFERENCES

Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

OHSAS 18001:2007, tentang Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja

ABBREVIATION

HSE : Health Safety and Environment


Company : PT PP (Persero) Tbk Divisi EPC
Contractor : PT Adiwarna Anugerah Abadi

2. LEADERSHIP AND COMMITMENT

HSE COMMITMENT

PT. Adiwarna Anugerah Abadi (AAA) menyediakan lingkungan kerja yang aman bagi karyawan,
rekanan dan pengunjung. Dengan memperhatikan aspek keamanan, keselamatan dan kesehatan
kerja, dan berusaha mencegah terjadinya Kecelakaan akibat kerja (KAK) , Penyakit Akibat Kerja (PAK)
dan pencemaran terhadap lingkungan kerja maupun lingkungan sekitarnya.

PT. Adiwarna Anugerah Abadi (AAA) provide a work environtment safe for employees,
partners and visitors. with concerning the aspect of security, the occupational health and
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

safety, and trying to prevent Occupational Accident (KAK), Work Disease (PAK) and pollution
to the working environment and work is a comunity around it.

Menjamin bahwa setiap kegiatan operasional tidak mengakibatkan risiko cidera, Penyakit Akibat
Kerja (PAK), kerugian, atau berdampak negatif bagi karyawan, lingkungan kerja dan masyarakat
sekitar.

Ensure that any operational activities do not result in risk of injury, work-related illness
(PAK), harm, or have negative impact employees, the working environment and the
surrounding community

Mematuhi aturan yang berlaku dari aspek keselamatan dan kesehatan kerja maupun lingkungan
dan menempatkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan kerja (SMK3) pada posisi sejajar dan
beriringan setara dengan Sistem manajemen lainnya.

Comply with applicable rules of safety and health and environmental aspects and put the
Occupational Health Safety Management System (SMK3) in parallel position and in tandem with
other Management System.

Memastikan bahwa kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Adiwarna Anugerah Abadi
telah dikomunikasikan, dimengerti, dan dipatuhi oleh seluruh karyawan dan pihak terkait lainnya.

Ensure that the occupational safety and health policy at PT. Adiwarna Anugerah Abadi has been
communicated, understood, and obeyed by all employees and other related parties.

HSE POLICY

PT. Adiwarna Anugerah Abadi akan memantau secara efektivitas kebijakan dalam hal penggunaan
manajemen dan tenaga kerja. Kinerja keselamatan Perusahaan serta fungsi kebijakan adalah tugas
Konsultan di agenda Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

PT. Adiwarna Anugerah Abadi will monitor the effectiveness of the policy in terms of the use of
management and labor. The Company's safety performance and policy function are the task of the
Consultant on the Occupational Safety and Health agenda.
PT. Adiwarna Anugerah Abadi (AAA) sepenuhnya mengakui bahwa Keselamatan dan Kesehatan
Kerja sangat penting untuk kesejahteraan dan moral pekerja dan juga penting untuk berkontribusi
terhadap pertumbuhan perusahaan. Perusahaan telah memepersiapkan dan akan menyesuaikan
merevisi pernyataan tertulis kebijakan sehubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan kerja dari
seluruh karyawan. Dalam rangka untuk memastikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja semua
pekerja yang bersangkutan, PT. Adiwarna Anugerah Abadi (AAA) berkomitmen untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan dan menyediakan tempat kerja dengan penerapan perbaikan berkelanjutan
melalui Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3) dengan cara:
PT. Adiwarna Anugerah Abadi (AAA) fully recognizes that Occupational Safety and Health is critical
to the welfare and morale of workers and is also important to contribute to the growth of the
company. The Company has prepared and will adapt to revise the written statement of the policy
with respect to Occupational Safety and Health of all employees. In order to ensure the Occupational
Safety and Health of all workers concerned, PT. Adiwarna Anugerah Abadi (AAA) is committed to
improving customer satisfaction and providing the workplace with the implementation of continuous
improvement through Occupational Health Safety Management System (SMK3) by:
 Menetapkan tujuan, merencanakan, melaksanakan dan megevaluasi sasaran dan program
keselamatan kesehatan kerja (K3) secara berkala dan selaras, baik dengan perkembangan
kondisi perusahaan, peraturan atau standar yang berlaku dan harapan Costumer.
Establish goals, plan, implement and evaluate Occupational Health and Safety (OHS)
objectives and programs regularly and harmoniously, both with the development of company
conditions, regulations or applicable standards and Costumer expectations.
 Mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3, serta
mengintegrasikannya kedalam semua aspek kegiatan operasional.
Comply with laws and other requirements related to OSH, and integrate them into all aspects
of operational activities.
 Melakukan Identifikasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala risiko K3 yang ada.
Identify hazards according to the nature and scale of occupational health and safety risk.
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

 Menyediakan Prosedur Kerja bagi penetapan dan peninjauan sasaran K3.


Provide Work Procedures for the establishment and review of OH & S goals
 Menyediakan sumber daya yang cukup untuk mengimplementasikan SMK3.
Provide enough resources to implement SMK3.
 Mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara SMK3.
Documenting, implementing and maintaining SMK3.
 Mengkomunikasikan dan menanamkan kesdaran kebijakan ini kepada semua personil
secara berkala.
Communicate and instill this policy of policy to all personnel on a regular basis.
 Mengelola dan menangani semua sistem material, baik yang berbahaya maupun yang tidak
berbahaya. termasuk mengendalikan potensi bahaya yang terdapat di lingkungan kerja.
Manage and handle all material systems, both harmful and harmless. including controlling the
potential hazards present in the work environment
 Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
Increase worker competence in accordance with the duties and responsibilities.
 Meninjau aspek manajemen K3 secara periodik agar selalu relevan dengan undang- undang
yang berlaku.
Review aspects of OHS management periodically to keep it relevant to applicable laws.

DRUG AND ALCOHOL ABUSE POLICY

2.3.1 Workplace Requirement


Semua petugas harus melaksanakan tugasnya di tempat kerja berlangsung dalam kondisi
yang memungkinkan dan aman untuk melaksanakan tugas-tugas yang diberikan.
All personnel shall report for duty at the workplace in a condition capable of safely carrying
out their allocated tasks
Orang yang dianggap berada dibawah pengaruh alkohol atau obat-obatan dilarang memulai atau
melanjutkan bekerja, sementara menurut Workplace Manager, orang tersebut dianggap tidak
mampu melaksanakan pekerjaan secara aman.
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

A person who is considered to be under the influence of alcohol or drugs will be prevented from
commencing or continuing to work whilst, in the opinion of the Workplace Manager, the person is
considered to be incapable of performing safe work practices2.3.2 Education and Prevention

Program induction tempat kerja harus menjelaskan prosedur penyalahgunaan alkohol dan obat-
obatan kepada semua karyawan baru sebelum memulai tugasnya.

The workplace induction programme shall describe the Company's alcohol and drug abuse
procedures to all new persons prior to commencing duties.

Prosedur penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan harus diterapkan secara teratur melalui rapat
tool box.

The alcohol and drug abuse procedure shall be reinforced on a regular basis at tool box meetings.

2.3.2 Rehabilitation/Counselling

Dengan persetujuan Manager di tempat kerja, karyawan yang sedang menjalani program
rehabilitasi atau penyuluhan alkohol/obat-obatan mendapat cuti sakit.

With the approval of the Workplace Manager, sick leave benefits may be available to employee
undertaking alcohol/drugs rehabilitation or counselling.

Workplace Manager harus mendorong dan mendukung kepada karyawan yang mengalami
ketergantungan alkohol atau obat-obatan untuk meminta rehabilitasi/ penyuluhan

The Workplace Manager shall support and encourage persons with alcohol or drug dependence
problem to seek rehabilitation/counselling

Manager dilarang merugikan karyawan karena menjalani program rehabilitasi atau penyuluhan dan
segala sesuatu yang berkaitan dengan rehabilitasi atau penyuluhan harus dirahasiakan.
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

The Workplace Manager shall not disadvantage an employee as a result of undertaking


rehabilitation or counselling and all matters relating to rehabilitation or counselling are to be
maintained in the strictest confidence.

2.3.3 Medication through Prescribed Drugs

Melalui program induction, semua karyawan harus diberitahu bahwa mereka harus
memberitahu supervisornya jika mereka sedang mengkonsumsi obat resep yang bisa
mempengaruhi kemampuan mereka dalam menjalankan tugas mereka secara aman.

Through the induction programme, all persons are to be advised that they are to inform their
supervisor should they be taking prescribed drugs which may effect their ability to undertake
their tasks safely

Manager harus memastikan bahwa tidak ada karyawan yang dirugikan karena tindakan
melaporkan pemakaian obat resep

The Workplace Manager shall ensure that no person is disadvantaged through their actions
to report the taking of prescribed drugs.

2.3.4 Alcohol at the Workplace

Workplace Manager bertanggungjawab untuk memastikan bahwa minuman beralkohol yang


tersedia di tempat kerja diluar jam kerja harus dilaksanakan dengan cara yang bertanggungjawab
termasuk penyediaan minuman tanpa alkohol dan minuman rendah alkohol. Tempat kerja harus
senantiasa berada dibawah pengawasan Workplace Manager atau petugas yang ditunjuk

The Workplace Manager shall be responsible to ensure that alcoholic beverages served at the
workplace outside normal working times is done in a responsible manner which includes the
provision of non-alcohol and low-alcohol beverages. At all times the workplace must be under the
control and supervision of the Workplace Manager or nominee.
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

Penyediaan minuman beralkohol di tempat kerja pada jam kerja tidak boleh dilaksanakan tanpa
seijin Business Unit Manager.

The serving of alcoholic beverages at a workplace during normal working hours shall not be
undertaken unless authorised by the Business Unit Manager.

2.3.5 Company Vehicle


Kendaraan Perusahaan tidak boleh diberikan kepada karyawan yang mengkonsumsi alkohol dengan
kadar yang melebihi ketentuan perundang-undangan yang berlaku atau yang berada dibawah
pengaruh obat-obatan yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam mengendalikan
kendaraan secara aman
Company vehicles are not to be controlled by any person with a blood/alcohol level exceeding the
relevant statute law or under the influence of any drug, which may affect their ability to safely
control the vehicle.

Karyawan yang dipercaya memegang kendaraan Perusahaan dimana terjadi kerusakan dan terbukti
mengendari kendaraan dibawah pengaruh atau mengalami pelanggaran yang sejenis, harus
bertanggung jawab atas semua biaya kerusakan termasuk biaya kepada pihak ketiga yang
dibebankan pada PT. Adiwarna Anugerah Abadi ditanggung oleh karyawan.
Persons in control of a Company vehicle where damage occurs and a conviction is recorded for
driving under the influence or similar offence, all costs associated with the damage including third
party liability costs shall be compensated to PT Adiwarna Anugerah Abadi by the accountable
employee.
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

3. HSE Key Performance Indicator

LEADING INDICATOR

NO OBJECTIVE MEASUREMENT TARGET REMARK

1 Total Recordable Incident 0 case


Fatality Case
Rate
Lost Time Injury Case 0 case
Restricted Work Day Case (RWDC) 0 case
Medical Treatment Case 0 case
2 Environmental Protection Number of Environmental Incident 0 case Case of violation of
environmental
regulation,
Case of chemical / oil
spill ≥ 1 bbl (0.16 m3)
3 Occupational health Number of Occupational illness case 0 case

4 Customer Satisfaction Number of formal Complaint from 2 complaint


PP EPC

LAGGING INDICATOR

NO OBJECTIVE MEASUREMENT TARGET

1 Management Involved Number of management visit Once / project


Number of HSE Joint Inspection Weekly
2 Emergency preparedness Number of Emergency Drill Once / month
All emergency equipment are inspected and comply to standar Monthly
Emergency team training Early of project start
3 HSE Communication Number of toolbox meeting Daily
PP EPC General Safety Talk Weekly
HSE Board Weekly
4 HSE Campaign Installation Spanduk and banner Starting Project
5 HSE awareness All workers receive HSE Induction prior to work 100%
Number of conducted HSE awareness training Monthly
Submitted HSE Observation Card (POP-C) 30 card / month

All Heavy equipment & vehicle are inspected and comply to Premob, daily pre-
6 HSE Inspection
standar use
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

NO OBJECTIVE MEASUREMENT TARGET

Premob, daily pre-


All Light vehicle are inspected and comply to standar
use
All hand & power tools are inspected and comply to standar Pre-use
All machine and electrical are inspected and comply to
Daily
standard
Number of Workplace Inspection Daily
Number of Hygiene and sanitation Inspection Weekly
All PPE are inspected and comply to standard Weekly
7 Personnel Health MCU result “fit to work” for all employees 100%
during high noise
Noise measurement
work
Environmental
8 Waste balance sheet Weekly
monitoring
B3 waste disposal monitoring Monthly
Prior to project
9 Audit and Evaluation Conducted Pre-Job Assessment (PJA)
activity
Once / project
Conducted Work In Progress (WIP) Audit

Conducted Final Evaluation End of project


CA Tracker closure rate 90% / week

4. STANDARD AND REGULATION

A. UNDANG-UNDANG

1. Undang-undang Nomor 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

B. KEPUTUSAN PRESIDEN

1. Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Akibat Hubungan
Kerja

C. KEPUTUSAN DAN PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA &/ATAU MENTERI TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI

1. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: Kep-
75/MEN/2002 Tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor: SNI-04-0225-
2000 Mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (Puil 2000) di Tempat Kerja
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

2. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya di Tempat Kerja
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-187/MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran di Tempat Kerja
4. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor
Fisika di Tempat Kerja
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-03/MEN/1998 tentang Tata Cara Pelaporan Dan
Pemeriksaan Kecelakaan
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1998 tentang Penyelenggaraan
Pemeliharaan Kesehatan Bagi Tenaga Kerja dengan Manfaat Lebih Baik dari Paket Jaminan
Pemeliharaan kesehatan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-04/MEN/1995 tentang Perusahaan Jasa
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-02/MEN/1992 tentang Tata Cara Penunjukan
Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
10. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-245/MEN/1990 tentang Hari Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Nasional
11. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-333/MEN/1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan
Penyakit Akibat Kerja
12. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-1135/MEN/1987 tentang Bendera Keselamatan
Kerja
13. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
14. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-04/MEN/1985 tentang Pesawat Tenaga dan
Produksi
15. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-02/MEN/1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran
Automatik
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

16. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan
Tenaga Kerja
17. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-02/MEN/1982 tentang Kwalifikasi Juru Las
18. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1981 tentang Kewajiban Melapor
Penyakit Akibat Kerja
19. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan
Dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
20. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-02/MEN/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
21. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1980 tentang Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan
22. Pergub DKI No 250 Tahun 2015 tentang Persyaratan teknis dan Tata Cara Pemasangan Sistem
Deteksi dan Alarm Kebakaran
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

5. Organization, Responsibilities, Competency, and Standard

ORGANIZATION

RESPONSIBILITY OF KEY PERSONNEL

5.2.1 Project Manager


a. Membuat rencana kerja dan manajemen HSE dan prosedurnya.
Create a work plan and HSE management and procedures
b. Mengendalikan seluruh kegiatan konstruksi.
Control all construction activities.
c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan HSE.
Identify the need for HSE training.
d. Membangun komunikasi internal dan eksternal
Building internal and external communications
e. Memberikan saran dan pertimbangan baik diminta ataupun tidak kepada pengusaha atau
pengurus mengenai masalah K3.
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

Provide advice and consideration whether requested or not to entrepreneurs or


administrators on OSH issues
f. Mengulas laporan HSE, pemeriksaan dan melaksanakan perbaikan jika diperlukan.
Review HSE reports, inspect and carry out improvements where necessary
g. Menyediakan serta memonitor keberadaan sarana dan prasarana yang diperlukan bila
terjadi kecelakaan.
Provide and monitor the existence of facilities and infrastructure needed in the event of an
accident.
h. Mengkoordinir pelaksanaan pemberian pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan dan
penyakit akibat kerjaserta inventarisasi jumlah korbannya.
Coordinate the implementation of first aid provision in case of accident and illness due to
work along with the inventory of the number of victims

5.2.2 HSE
a. Mengawasi dan mengingatkan pekerja yang seharusnya memakai APD pada saat bekerja.
Supervise and remind workers who should wear PPE while working
b. Melakukan inventarisasi dan mencatat seluruh APD serta melaporkan kepada pihak
manajemen jika terdapat kekurangan atau sudah tidak layak pakai.
Conduct an inventory and record all the PPD and report to the management if there is a
shortage or is not feasible to use
c. Melaporkan secara periodic kegiatan pengawasan, pemantauan dan pengukuran kinerja
HSE.
Report periodically monitoring, monitoring and measurement of HSE performance
d. Melakukan Pemantauan terhadap pegawai yang mengalami kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.
Monitoring of employees who have accidents and occupational diseases.
e. Membantu tim satuan tugas penanggulangan keadaan darurat bilamana terjadi
kecelakaan darurat.
Assisting the emergency response task force team in case of an emergency accident
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

f. Mensosialisasikan kepada seluruh karyawan mengenai keselamatan kerja dan


perlengkapan penanggulangan keadaan darurat.
Socialize to all employees regarding occupational safety and emergency response
equipment

5.2.3 Quality Control (QC)


Tugas seorang quality control adalah meneliti produk dan proses produksi perusahaan untuk
memperoleh standar kualitas yang diperlukan. Tugas quality control mencakup monitoring,
uji-tes dan memeriksa semua proses produksi yang terlibat dalam produksi suatu produk. Dia
harus memastikan standar kualitas dipenuhi oleh setiap komponen dari produk atau layanan
yang disediakan oleh perusahaan.
The job of a quality control is to examine the company's products and production processes
to obtain the required quality standards. Quality control tasks include monitoring, testing and
examining all production processes involved in the production of a product. He must ensure
quality standards are met by every component of the product or service provided by the
company.

Tugas dan Tangggung jawab QC


Duties and responsibilities of QC
a. Memantau perkembangan semua produk yang diproduksi oleh perusahaan.
Monitor the progress of all products produced by the company.
b. Bertanggung jawab untuk memperoleh kualitas dalam produk dan jasa perusahaannya.
Responsible for obtaining quality in its products and services.
c. Tugas utama Quality Control tetap sama di semua industri Namun, metode untuk
menentukan kualitas suatu produk bervariasi setiap perusahaan.
The main task of Quality Control remains the same in all industries. However, the methods
for determining the quality of a product vary by company
d. Dalam produk material, QC harus memverifikasi kualitas produk dengan bantuan
parameter seperti berat badan, tekstur dan sifat fisik lain dari perusahaan.
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

In material products, QC must verify product quality with the help of parameters such as
weight, texture and other physical properties of the company.
e. Dalam industri mekanik QC menjamin kualitas setiap bagian secara individual. Demikian
juga, untuk setiap industri metode ini bervariasi setiap produk.
In the mechanical industry QC ensures the quality of each section individually. Likewise,
for every industry this method varies every product
f. QC memonitor setiap proses yang terlibat dalam produksi produk.
QC monitors every process involved in product production
g. Memastikan kualitas barang yang dibeli serta barang jadi.
Ensuring the quality of goods purchased and finished goods
h. Merekomendasikan pengolahan ulang produk-produk berkualitas rendah.
Recommend reprocessing low quality products.
i. Bertanggung jawab untuk dokumentasi inspeksi dan tes yang dilakukan pada produk dari
sebuah perusahaan.
Responsible for the inspection and test documentation performed on the products of a
company
j. QC harus memastikan produk dari standar perusahaan memenuhi mutu ISO seperti 9001
QC must ensure the products of the company's standards meet ISO quality such as 9001,
k. Menjaga checklist proses inspeksi dan protokol yang digunakan dalam suatu perusahaan.
Maintain a checklist of inspection processes and protocols used in a company
l. Bertanggung jawab untuk mengidentifikasi masalah dan isu-isu mengenai kualitas produk
dan juga harus membuat rekomendasi kepada otoritas yang lebih tinggi.
Responsible for identifying issues and issues regarding product quality and also should
make recommendations to higher authorities
m. Membuat analisis catatan sejarah perangkat dan dokumentasi produk sebelumnya untuk
referensi di masa mendatang
Make an analysis of device history records and previous product documentation for future
reference

5.2.4 Site Manager


No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

a. Site Manager bertanggung jawab pada pelaksanaan pekerjaan keseluruhan baik biaya,
waktu dan mutu, dapat diuraikan dalam beberapa bagian :
Site Manager is responsible for the implementation of the overall work both cost, time and
quality, can be described in several sections

Tugas Perencanaan
Task Planning
Merencanakan “Time Schedule” pelaksanaan proyek sesuai dengan kewajiban dari
perusahaan terhadap pemilik proyek atau kepentingan perusahaan sendiri.
Plan "Time Schedule" implementation of the project in accordance with the obligations of
the company against the project owner or the interests of the company itself
Merencanakan pemakaian bahan dan alat dan pekerjaan instalasi untuk setiap proyek
yang ditangani sesuai dengan volume dan waktu penggunaannnya.
Plan the use of materials and equipment and installation work for each project handled
according to the volume and timing of its use.

Tugas Dan kontrol Pengarahan


Task and Controling Direction
Memberikan instruksi pekerjaan dan pengarahan kepada pelaksana dalam menunjang
pelaksanaan proyek. Instruksi-instruksi pekerjaan secara umum dapat diberikan secara
lisan dan yang bersifat khusus dibukukan dalam buku instruksi pengawas
Provide job instruction and direction to the implementer in supporting the implementation
of the project. General job instructions may be provided orally and of a special nature
recorded in the supervisor's instruction manual
Mengadakan kontrol terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi-instruksi
yang diberikan baik segi teknis, kualitas pekerjaan, maupun time schedulenya.
Conducting control over the implementation of work in accordance with the instructions
given either technical terms, quality of work, and time schedulenya.
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

Mengadakan control disiplin kerja dari pelaksana-pelaksana proyek, mandor maupun


tenaga kerja sesuai dengan tugas, kewajiban dan wewenang masing-masing.
Conduct control of work discipline from project executors, foremen or laborers in
accordance with their duties, obligations and authorities

Tugas Laporan
Reporting Task
Membicarakan masalah-masalah khusus dan kesulitan-kesulitan teknis dengan Direktur.
Talking about specific problems and technical difficulties with the Director.
Membuat laporan mingguan untuk Direktur yang mencakup kegiatan proyek, kesulitan-
kesulitan proyek, dan hal-hal khusus yang perlu dilaporkan.
Create a weekly report for the Director that includes project activities, project difficulties,
and specific matters that need to be reported.
Membicarakan kesulitan-kesulitan, rencana detail bangunan dengan Direktur
Discuss difficulties, plan details of the building with the Director

Tugas pengaturan tenaga


Power Management Task
Mengatur penggunaan tenaga pekerja di proyek untuk menunjang rencana Time
Schedule.
Manage the use of workers in the project to support the Time Schedule plan.
Menyetujui dan menerima tenaga pelaksana, mandor, dan pekerja sesuai dengan target
dari kantor dan menugaskan sesuai dengan tujuan masing-masing.
Approve and accept executive officers, foremen, and workers in accordance with the
targets of the office and assigned according to their respective objectives
Mengusulkan hal-hal yang dapat menunjang pengarahan tenaga pelaksana kepada
Direktur.
Propose the things that can support the direction of the executive officer to the Director.
Memberikan data-data untuk perhitungan upah tenaga untuk dihitung oleh Budget
Control, mencheck ulang perhitungan upah untuk disetujui oleh Direktur.
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

Provide data for the calculation of wage power to be calculated by the Budget Control, re-
check the wage calculation for approval by the Director.

5.2.5 Pekerja
Workers
Mematuhi semua kebijakan K3, prosedur dan instruksi kerja yang aman dalam kegiatan.
Comply with all OH & S policies, safe working procedures and work instructions.
Selalu melakukan kegiatan dengan cara yang aman bagi diri sendiri dan orang lain yang
dapat terpengaruh oleh aktifitas tersebut.
Always conduct activities in a way that is safe for yourself and others who may be affected
by the activity.
Melaporkan kepada atasan jika menemukan bahaya atau masalah yang berkaitan dengan
K3.
Report to superiors if they encounter any hazards or problems related to OSH
Bekerjasama dalam hal penyelidikan terhadap kecelakaan kerja, jika diperlukan.
Cooperate in the case of an investigation of occupational accidents, if necessary
tidak menyalahgunakan segala fasilitas peralatan ataupun komponen-komponennya yang
seharusnya hanya digunakan untuk keselamatan kesehatan kerja.
not misuse any facilities of the equipment or its components which should be used only for
the safety of occupational health.
membantu penanggulangan kebakaran dan memelihara fasilitas penunjang
kesejahteraan pekerja.
assist fire prevention and maintain worker's welfare support facilities.
memahami dan mentaati semua peraturan mengenai K3 dan aturan-aturan kerja yang
lainnya
understand and comply with all K3 rules and other work rules.
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

PELATIHAN DAN KOMPETENSI

MATRIKS PELATIHAN

RENCANA PELATIHAN

TRAINNING PLANNING

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI mempunyai rencana untuk mengadakan pelatihan kepada
pekerja dan staff setiap sebulan sekali.
PT. Adiwarna Anugerah Abadi have planning to training workers and staff every month.

6. HSE COMMUNICATION

Meeting Period PIC


Project management kontraktor & PP HSE
Kick of Meeting & PJA Prior to Project Starting
Coord.
Project management kontraktor & PP HSE
HSE Plan Bridging Document Prior to Project Starting
Coord.
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

Prior to worker start working in


HSE Induction PP HSE Coord.
site / when visitor coming
Toolbox meeting Daily / Before shift starting HSE Manager
General Safety Meeting Weekly HSE Kontraktor
HSE Meeting

HSE Alert Daily


HSE Info Daily

6.1 HSE INDUCTION

Induksi keselamatan kesehatan kerja berisi tentang penjelasan dan pengarahan tentang K3 yang
berkaitan dengan potensi bahaya, pengendalian bahaya, tanggap darurat, dan cara-cara
penyelamatan pada setiap kegiatan PT. Adiwarna Anugerah Abadi. Induksi K3 dilakukan untuk
memberikan pengarahan tentang K3L secara umum yang dilakukan oleh :
The occupational health safety induction contains explanation and briefing on OHS elated to
potential hazards, hazard control, emergency response, and rescue methods at each PT. Adiwarna
Anugerah Abadi. Induction of K3 is conducted to provide a general briefing on K3L conducted by:

a. personil HSE kepada setiap pekerja baru.


HSE personnel to each new worker.
b. Security kepada setiap tamu/ non pekerja yang datang.
Security to every guest / non worker who came

Persyaratan menggunakan Induksi K3 adalah:


the requirements of using K3 Induction are:
a. Induksi K3 harus diberikan kepada karyawan atau tamu.
Induction K3 should be given to employees or guests
b. Induksi harus dilakukan diruang khusus.
Induction must be done in a special room
c. Bahan/materi induksi harus tersedia dalam jumlah peserta dan jenis induksi.
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

Materials / induction materials should be available in the number of participants and the type
of induction
d. Alat bantu untuk mempermudah dan memperjelas penyampaian materi induksi harus
disesuaikan dengan jenis dan kondisi yang ada dilokasi.
Tools for facilitating and clarifying the delivery of induction materials should be tailored to the
type and condition of the site.
e. Setiap peserta induksi harus mengisi daftar hadir dan daftar periksa.
Each induction participant must complete the attendance list and checklist.
f. Daftar periksa yang telah ditandatangani peserta dan penyaji induksi diarsipkan oleh bagian
K3.
Checklist that has been signed by the participant and the induced participant is archived by K3
section.
g. Jenis induksi keselamatan kesehatan kerja adalah induksi umum, induksi lokal, induksi tamu
dan induksi ulang.
Types of occupational health safety induction are general induction, local induction, guest
induction and re-induction.

6.2 TOOLBOX MEETING

Setiap ada pekerjaan/lokasi/produk/jasa yang mengandung risiko, akan diadakan pengarahan


tentang K3LH yang lebih teknis kepada seluruh personil dalam bentuk :
Any work / location / product / service that contains risks, will be directed more technical K3LH to all
personnel in the form of:
HSE Talk, yaitu pengarahan secara bersama-sama mengenai Keselamatan Kesehatan Kerja yang ada
di perusahaan.
HSE Talk, which is a joint briefing on Occupational Health Safety in the company.

Dilakukan oleh superintendent dan supervisor KONTRAKTOR dan subkontraktor serta dilakukan
setiap hari sebelum mulai bekerja dengan waktu lebih kurang 10 menit dan dibuatkan daftar hadir
serta dibuat laporan dalam bentuk minute of meeting
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

Performed by superintendent and supervisor of CONTRACTOR and subcontractor and done every day
before starting work with time more or less 10 minute and made attendance list and made report in
the form of minute of meeting.

Tool Box Meeting, yaitu pengarahan secara berkelompok menurut area kerja atau disiplin pekerjaan
yang dilakukan sebelum pekerjaan dimulai. (kurang lebih 10-15 menit)
Tool Box Meeting, which is grouped according to work area or work discipline done before work
started. (approximately 10-15 minutes)

Dilakukan sebelum tahap pekerjaan baru dilaksanakan yang dipimpin oleh Manajer
Konstruksi/Pelaksana Utama/Pelaksana, dan mengacu kepada HIRARC yang telah dibuat, dan bila
ada perkembangan di lapangan maka dibuat review HIRARC, dimana pelaksanaannya menggunakan
papan toolbox meeting standard.
Conducted before the new work phase is carried out led by the Main Construction Manager /
Implementer, and refers to the HIRARC that has been made, and if there is progress in the field then
made a HIRARC review, where the implementation using standard toolbox meeting board

HSE Talk dan Tool Box Meeting selain memberikan pengarahan, juga memberi kesempatan bagi para
pekerja untuk melakukan dialog/konsultasi perihal K3LH kepada HSE. pertemuan Tool Box Meeting
selanjutnya akan diadakan sebelum dimulaiknya operasi yang tidak biasa atau setiap kali timbul
masalah-masalah tertentu
HSE Talk and Tool Box Meeting in addition to providing guidance, also provides an opportunity for
workers to conduct a dialogue / consultation about K3LH to the HSE. the next meeting of the Tool Box
Meeting will be held before the start of an unusual operation or whenever certain problems arise.

6.3 HSE MEETING


Dilakukan oleh HSE Committee Project dan tenaga safety dari subkontraktor yang dilakukan
sebulan sekali pada akhir bulan dengan agenda sebagai berikut :
 Sasaran/program kerja K3L dan review,
 Hasil audit dan tindak lanjut,
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

 Hasil inspeksi K3L Patrol,


 Investigasi dan analisa kecelakaan,
 Review dan evaluasi performance subkontraktor yang bekerja di lapangan,
 Hasil simulasi keadaan darurat,
 Analisa dan improvement SMK3L, dan
Safety Meeting dibuatkan daftar hadir serta dibuat laporan dalam bentuk minute of meeting, dan
notulen tersebut terdokumentasi, tertelusur dan ditindaklanjuti.

Conducted by the HSE Committee Project and safety personnel of subcontractors conducted once a
month at the end of the month with the following agenda:
• K3L work targets / programs and reviews,
 Audit and follow-up results,
• Inspection result of K3L Patrol,
• Accident investigation and analysis,
• Review and evaluate the performance of subcontractors working in the field,
• Emergency simulation results,
• Analysis and improvement of SMK3L, and
• Review Safety Plan (HIRARC).
Safety Meeting made a list of attendees and made a report in the form of minute of meeting, and the
minutes are documented, traceable and followed up.

7. PLAN AND WORK METHOD

7.1 Persiapan safety di lokasi kerja


Preparation Safety in work location
Pelaksanaan pekerjaan pemasangan instalasi sampai dengan pengetesan harus ada surat ijin kerja
dari Main Contractor – PT. PP untuk lokasi / area yang akan dikerjakan.
Implementation of installation work up to testing there must be work permit from Main Contractor
- PT. PP for location / area to be done.
7.2 Pekerjaan instalasi
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

Installation Work
Untuk memudahkan pemasangan dilapangan vendor akan membuat pengukuran / marking terlebih
dahulu dilokasi kerja, dari hasil pengukuran disesuaikan dengan Bill of Quantity yang telah ada, bila
sesuai dengan Bill of Quantity dan material telah disetujui, maka akan segera melaksanakan
pemesanan dan pengadaan material tersebut untuk pemasangan instalasi, bila ada penyimpangan
jalur instalasi akan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan pengawas lapangan setelah itu baru
dituangkan di dalam shop drawing, hasil dari shop drawing yang sudah disetujui adalah acuan
dilaksanakannya pekerjaan hingga selesai dan langsung dibuatkan as built drawing sebagai acuan
untuk commissioning.
To facilitate the installation of the vendor's field will make the measurement / marking in advance of
the work location, from the measurement results adjusted with the existing Bill of Quantity, if in
accordance with the Bill of Quantity and the material has been approved, it will immediately carry
out the ordering and procurement of such materials for installation , if there is a deviation of the
installation path will be coordinated first with the field supervisor after it just poured in the shop
drawing, the results of the shop drawing that has been approved is the reference of the
implementation of work to completion and directly made as built drawing as a reference for
commissioning.

7.3 Serah Terima Pekerjaan


Handover Work
Setelah Commissioning maka pihak Main Contractor – PT. PP akan menandatangani Berita Acara
Serah Terima
After Commissioning then the Main Contractor - PT. PPwill sign the Official Report of Handover
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

8. RISK MANAGEMENT

8.1 RISK ASSESSMENT AND MITIGATION PLAN

8.1.1 JOB SAFETY AND ENVIRONMENTAL ANALYSIS (JSEA)

Job Safety Analysis adalah serangkaian proses untuk mengidentifikasi bahaya dari setiap tahapan-
tahapan suatu perkerjaan lalu dinilai bahayanya dan dibuatkan program pengendaliannya dengan
tujuan untuk mencegah kecelakaan dalam melakukan pekerjaan tersebut.

Job Safety Analysis is a series of the process to identify the danger of any stages a job las assessted the
danger and made the program controlin order to prevent accidents in doing the job

JSA dibutuhkan sebagai upaya untuk mengetahui bahaya dan mengkaji ulang terhadap prosedur kerja,
agar setiap pekerjaan yang berbahaya dan berisiko kecelakaan dapat dikembangkan melalui prosedur
kerja aman (Safe Job Procedure), pengembangan prosedur atau pelatihan keselamatan

Job Safety Analyisi need as an attempt to know the danger and reviewing the procedure, so that each
job dangerous and risk of accident can be developed through the procedure safe, the development of
the procedures and safety training

HAZARD OPERABILITY OF ENGINEERING DESIGN AND OPERATIONAL EQUIPMENT CONDITION

HAZOPS (Hazard and Operability Study) merupakan salah satu metoda teknik analisa kualitatif
untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan permasalahan operasi dari suatu instrumen, peralatan,
pemasangan dalam sebuah proyek. Kegiatan identifikasi bahaya ini adalah salah satu dasar/variabel
dari penyusunan HIRARC yang merupakan salah satu elemen dari HSE PT. Adiwarna Anugerah Abadi

HAZOPS (Hazard and Operability Study) is one of the qualitative methods of analyzing techniques
to identify potential hazard and operating problems of an instrument, equipment, installation, in a
project. This hazard identification actifity is one of basic or variable of the preparation of HIRA which
is one of the elemen PT. Adiwarna Anugerah Abadi.
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT (HIRA)

HAZARD AREAS OF HAZARD


Chemical Hazard  Contact with corrosive chemical
 Contact with toxic chemicals
 Contact with reactive chemicals
 Contact with flammable chemicals
 Exposure to corrosive gases/fumes
 Exposure to toxic gases/fumes
 Exposure to reactive gases/fumes
 Exposure to flammable gases/fumes
Radiance/Radiation  Exposure to lasers
Hazard  Exposure to x-rays
 Exposure to ultra-violet lights e.g. welding
 Exposure to excessive/insufficient lights e.g. glare and poor lightings
 Exposure to radiations e.g. -ray, -ray and -ray
Electrical Hazard  Contact with live wirings
 Contact with static electricity and stored charges e.g. batteries
Thermal Hazard  Contact with heat e.g. hot surface
 Exposure to heat e.g. steam
 Contact with cold e.g. frostbite
 Exposure to cold e.g. cold room
Fire/Explosion Hazard  Flammable substances
 Reactive substances
 Explosive substances
 Electrical short-circuits
 Overpressure
Biological Hazard  Exposure to transmittable/infectious disease
 Exposure to pathogens, bacteria and/or virus
Ergonomics Hazard  Over-exertion (gerakan yg berlebihan) from prolonged standing
 Over-exertion from repetitive motion
 Over-exertion from awkward(janggal) posture
 Over-exertion from poor lifting
 Over-exertion from pushing/pulling
 Over-exertion from forceful hand exertion
Falling Hazard  Fall to same level
 Fall to lower level
Sharps Hazard  Strike against sharp objects e.g. needles
 Strike against sharp/jagged edges e.g. cutter
Noise Hazards  Exposure to excessive noise
Physical Hazards  Struck by moving object
 Struck by flying object
 Struck by falling object
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

 Strike against stationary object


 Strike against moving object
 Strike against protruding (yg menonjol) object
 Caught between moving objects e.g. rollers
 Caught between stationary objects e.g. trapped in gaps
Environmental Hazards  Emission of e.g. exhaust, fume, vapour
 Discharge of wastewater, trade effluent, etc.
 Spillage/Leakage of chemicals, etc.
 Usage(pemakaian) of resources e.g. paper, chemicals, etc.
 Noise emission

8.1.2 PERMIT TO WORK

Ijin kerja diperlukan untuk mengendalikan dari potensi bahaya yang berhubungan dengan pekerjaan.
Ada beberapa ijin kerja dari suatu pekerjaan yang membutuhkan ijin kerja yang bertujuan tidak hanya
pada pengendalian risiko tetapi juga memiliki bahaya, baik berpotensi tinggi maupun rendah.
Work permits are required to control from potential work-related hazards. There are several work
permits from a job that require work permits that aim not only at risk control but also have danger,
either high or low potential.
Ijin kerja dari HSE yang disertai dengan pengisian daftar periksa (check list) sesuai dengan form check
list yang terdapat pada prosedur K3L tidak terbatas pada prosedur permit PT. PP dan diwajibkan
untuk pekerjaan sebagai berikut :
The work permit of the HSE accompanied by the filling of the check list in accordance with the check
list form contained in the HSE procedure and required for the following work:
 Pekerjaan pada Ketinggian
Working at Height
 Penggunaan Perancah
Use Scaffolding Work
 Pengangkatan dan PemuatanMaterial (Material Handling)
Appointment and Loading Material
 Bekerja pada Ruang Terbatas (Confined Space Work)
Working on a Confine Space Work
 Peralatan Kerja Panas (Hot Work)
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

Heat Working Equipment


 Pekerjaan Listrik
Electrical Work
 Pekerjaan Paparan/Radiografi
Occupational Exposure/ Radiography
 Dan Pekerjaan-Pekerjaan lainnya yang membutuhkan ijin kerja.
And Other Jobs that require a work permit
Seluruh pekerjaan harus seizin dari HSE PERUSAHAAN serta diketahui oleh Pengawas lapangan
PERUSAHAAN. Semua dokumen perizinan, daftar periksa (check list) disimpan di HSE, dan ijin kerja
harus dilampiri atau disertai dengan HIRARC yang kemudian direview terlebih dahulu oleh HSE
PERUSAHAAN.
All work must be authorized by HSE COMPANY as well as known by the field supervisor of COMPANY.
All licensing documents, check lists are kept in the HSE, and work permits must be enclosed or
accompanied by HIRARC which is then reviewed by HSE COMPANY

8.1.3 CHEMICAL HANDLING

MSDS atau dalam bahasa kita dikenal dengan Informasi Data Keamanan Bahan merupakan informasi
mengenai cara pengendalian bahan kimia berbahaya (B3), bisa diartikan juga lembar keselamatan
bahan.
Informasi MSDS ini berisi tentang uraian umum bahan, sifat fisik dan kimiawi, cara penggunaan,
penyimpanan hingga pengolahan bahan buangan. Pada prinsipnya fungsi utama MSDS adalah agar
tetap terjaga kesehatan dan keselamatan kerja pada waktu bekerja menggunakan bahan kimia.
Selain itu fungsi MSDS adalah agar :
MSDS or in our language known as Material Safety Data Information is information on how to control
hazardous chemicals (B3), can also be interpreted material safety sheet.
This MSDS information contains general descriptions of materials, physical and chemical properties,
use, storage, and wastewater treatment. In principle the main function of MSDS is to keep awake
health and safety at work using chemicals. In addition the MSDS function is to:
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

1. Mengetahui potensi bahan kimia.


Knowing the potential of chemicals.
2. Menerapkan teknologi pengendalian dalam melindungi pekerja.
Implement control technology in protecting workers.
3. Mengembangkan rencana pengelolaan bahan kimia di tempat kerja.
Develop a chemical management plan in the workplace.
4. Merencanakan pelatihan pada pekerja yang langsung kontak dengan B3.
Plan training on workers directly contacted with B3.

8.1.4 HEALTH MONITORING

PT. Adiwarna Anugerah Abadi Menyediakan fasilitas kesehatan berupa obat-obatan untuk
penanggulangan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang ditempatkan di kantor lapangan
(Direksi Keet), dan obat-obatan yang harus tersedia.
PT. Adiwarna Anugerah Abadi Providing medical facilities in the form of medicines for handling First
Aid In Accidents (P3K) placed in field offices (Keis Directors), and medicines that must be available.
Pemeriksaan Kesehatan dilaksanakan diawal pekerjaan dan secara berkala yang mencakup
identifikasi, pemeriksaan, pemeliharaan kesehatan dan perekaman data. Apabila terdapat laporan
kesehatan pegawai yang memerlukan penanganan lebih lanjut. Tindak lanjut yang dilakukan antara
lain seperti:
The Health Check is conducted at the beginning of the job and periodically covering identification,
examination, health maintenance and data recording. If there is an employee health report that
requires further treatment. Follow-up conducted among others such as:
a. Pemberian istirahat sesuai saran dokter perusahaan
Giving a break according to the doctor's advice company
b. Pemeriksaan/ perawatan lebih lanjut
Further examination / treatment
c. Rotasi/ mutasi untuk pegawai yang mengalami masalah kesehatan pada bidang pekerjaannya.
Rotation / mutation for employees who have health problems in their field of work.
d. Setiap pekerja dilarang keras memiliki dan mengkonsumsi minuman beralkohol atau narkoba di
tempat kerja.
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

Every worker is strictly prohibited from possessing and consuming alcohol or drugs in the
workplace

8.1.5 KEAMANAN DAN KETERTIBAN

PT. Adiwarna Anugerah abadi berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban dengan
mengikuti peraturan yang telah ditetapkan oleh Main Contractor – PT. PP. Segala sesuatu yang
berhubungan dengan keamanan dan ketertiban di area proyek akan dikoordinasikan dengan
security/ pihak yang berwenang di dalam proyek.
PT. Adiwarna Anugerah Abadi is committed to maintaining security and order by following the rules
set by the Main Contractor - PT. PP. Everything related to security and order in the project area will
be coordinated with the security / authorities in the project.

PT. Adiwarna memiliki aturan yang harus dipatuhi oleh setiap tenaga kerja, diantaranya :
PT. Adiwarna has rules that must be obeyed by every manpower, including:
1. Melakukan tindak penipuan, pencurian, penggelapan, atau tindak melawan hukum lainnya
terhadap teman atau atasannya
Conduct a fraud, theft, embezzlement, or other unlawful act against a friend or supervisor
2. Melakukan perusakan dengan sengaja yang menimbulkan kerugian.
Doing intentional damage that causes losses.
3. Melakukan hal-hal lain karena kecerobohan yang mengakibatkan kerugian.
Do other things because of carelessness that results in losses.
4. Melakukan perjudian di lingkungan kerja perusahaan
Conduct gambling in the company's work environment
5. Mabuk-mabukkan atau mengkonsumsii narkotikan atau obat-obatan terlarang di lingkungan
kerja
Drunk or consuming narcotics or illegal drugs in the work environment
6. Melakukan perkelahian atau penganiayaan terhadap pekerja lain.
Conduct fights or abuse against other workers.
7. Melakukan tindakan asusila, melakukan perbuatan-perbuatan yang diancam hukum pidana
dalam KUHP (Kitab Undang-undang Hukum Pidana)
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

Conduct immoral acts, commit acts that are threatened by criminal law in the Criminal Code
(Book of Criminal Law)

8.1.6 PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT

Alat Pelindung Diri (APD) merupakan istilah lain dari Personal protective equipment-PPE adalah
peralatan yang akan melindungi pengguna terhadap risiko kesehatan atau keselamatan di tempat
kerja. Hal ini dapat mencakup item seperti helm pengaman dan helm, sarung tangan, pelindung
mata, pakaian visibilitas tinggi, sepatu pengaman dan perlengkapan keselamatan lainya yang sesuai
dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan oleh PT. Adiwarna Anugerah Abadi.
Personal Protective Equipment (PPE) is another term of Personal protective equipment-PPE is
equipment that will protect the user against health or safety risks at work. This may include items
such as safety helmets and helmets, gloves, eye protection, high visibility clothing, safety shoes and
other safety equipment appropriate to the type of work to be performed by PT. Adiwarna Anugerah
Abadi.
APD harus digunakan sebagai upaya terakhir. Dimanapun ada risiko terhadap kesehatan dan
keselamatan yang tidak dapat dikontrol secara memadai dengan cara lain,
PPE should be used as a last resort. Wherever there are risks to health and safety that can not be
adequately controlled in other ways,
Peraturan yang juga diharuskan oleh PPE adalah:
The regulations also required by PPE are:
a. Dinilai baik sebelum digunakan untuk memastikan hal itu sesuai dengan tujuan;
Rated well before use to ensure it fits the purpose;
b. Dipelihara dan disimpan dengan benar;
Maintained and stored properly;
c. Dilengkapi dengan petunjuk tentang cara menggunakannya dengan aman;
Comes with instructions on how to use them safely;
d. Digunakan dengan benar oleh karyawan.
Properly used by employees.
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

NO ACTIVITY POTENTIAL HAZARD TYPE OF PPE STANDARD REMARKS


1 General activity Flash fire Protective clothing Long-sleeved clothing
Skin exposure (c/w reflective stripes)
UV radiation
Red color Specified Fabric Weight 4.5 HSE Personnel
oz/ yd
Scot lite reflective m-3M
Japan drill material
Scotch lite reflective
Cotton 100%, Japan drill material Workers
Orange color
Scotch lite reflective
Falling and Sharp Safety Shoe ANSI Z41.1 or ASTM 2413
Objects Dual density polyurethane outsole
Complete with midsole and toe cap
Impact from flying Safety helmet ANSI Z89.1-2009 Type 1, Class E & G
particles
Dust Safety glasses clear ANSI Z87.1 AS/NZS 1337
UV Radiation Mirror clear lens color UV385
Dazzling
Prescription Lens ANSI Z87.1 AS/NZS 1337
safety glasses
with side shields
Dust Dust mask OSHA 29 CFR 1910.134
Airborne contaminant NIOSH – N95
2 Chemical Chemical splash Chemical gloves EN 374-3
handling 100% Nitrile compound material
Sol-Vex
Safety glasses ANSI Z87.1
CE (EN 166)
Respirator with TPR Material
specific cartridge ANSI Z88.2 or AS/NZS 1715:2009

3 Working at Fall Full Body Harness ANSI Z359.1 and F2413


Height double lanyard
Gloves Cotton material with one side PVC
dots
4 Noise area Hearing lost Ear plugs AS/NZS1270:1999
Ultra-Fit (in carrying case)
Ear plugs AS/NZS1270:1999
5 Welding electric Optical radiation, Welding Shield Ultra-Fit (in carrying case)
arc, gas cutting, ANSI Z87.1 2003
torch brazing, Hot sparks Lens thickness requirements must
torch soldering be at least 3.0 mm thick
molten metal
Welding gloves Thermal protection
OSHA 3151-12R 2003
EN407
6 Manual handling Sharps objects Gloves Cotton material with one side PVC
Lightweight dots
Slippery objects
Cut resistant gloves EN388 Impact Cut
Cut resistant gloves EN388 Impact Cut
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

NO ACTIVITY POTENTIAL HAZARD TYPE OF PPE STANDARD REMARKS


Thermal hazard Heat resistant gloves EN407

7 Electrical Electrical shock and rubber gloves ASTM D 120-87


burns Rubber material
EN60903
8 Grinding (both Metal chips Safety glasses ANSI Z87.1
handheld or Dust CE (EN 166)
bench type grass Flying particulate Polycarbonate lenses
cutting)
Dust mask OSHA 29 CFR 1910.134
NIOSH – N95
9 Confined space Hazardous atmosphere SCBA ANSI Z88.2
Lack of oxygen BS EN 12021:1999,
BS 529:2005 (supersedes BS 4275-
1997),
COSHH Regulation

9. HSE REPORTING

Pelaporan HSE dimaksudkan sebagai bahan masukan untuk manajemen dan sebagai bahan
analisauntuk mengembangkan program HSE. Dimana Sistem Pelaporan tersebut meliputi:
HSE Reporting is intended as an input material for management and as an analytical material for
developing HSE programs. Where the Reporting System includes

 Pelaporan Harian
Daily Reporting
 Pelaporan Mingguan
Weekly Reporting
 Pelaporan Bulanan
Monthly Reporting
 Pelaporan Kecelakaan Kerja
Work Accident Reporting
 Pelaporan Jam Kerja Tanpa Kecelakaan.
Reporting Working Hours Without Accident
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

Setiap kecelakaan kerja dan pencemaran lingkungan akan dicatat dan diinvestigasi. Insiden tersebut akan
dilaporkan ke supervisor yang tepat atau Senior manajer dengan segera. Mecatat dan melaporkan
kecelakaan kerja serta mengidentifikasi secara keseluruhan. Manajer akan memastikan bahwa persyaratan
yang berkaitan dengan pemberitahuan dari kecelakaan dan kejadian berbahaya yang diamati dan
diinfromasikan kesemua pekerja agar kecelakaan serupa tidak terulang kembali.
Any workplace accidents and environmental pollution will be recorded and investigated. The incident will be
reported to the appropriate supervisor or Senior manager immediately. Record and report accidents and
identify them as a whole. Managers will ensure that requirements relating to notices of accidents and hazard
events are observed and infused by all workers in order to prevent similar accidents from recurring

10. EMERGENCY RESPONSE PLAN

PROSEDUR KEADAAN DARURAT DAN PELAPORAN

PT. Adiwarna Anugerah Abadi menetapkan dan memelihara Prosedur Kesiagaan dan Tanggap Darurat
untuk mengidentifikasi keadaan darurat yang potensial agar dapat diatasi, seperti terjadinya kebakaran,
banjir, kebocoran gas berbahaya, tumpahan bahan kimia dalam jumlah besar, huru-hara, kecelakaan
fatal, ledakan bom, gempa bumi, dan lainnya.

PT. Adiwarna Anugerah Abadi establishes and maintains an Emergency Preparedness and Response
Procedure to identify potential emergency situations to be addressed, such as the occurrence of fires,
floods, hazardous gas leaks, massive chemical spills, riots, fatal accidents, bomb explosions, earthquakes
, and others.

Disamping itu PT. Adiwarna Anugerah Abadi juga menyediakan beberapa alat pemadam kebakaran yang
ditempatkan di lokasi-lokasi yang sudah ditentukan sesuai dengan kemudahan dan kebutuhannya
seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR) serta alat untuk tanda bahaya. Pemastian bahwa peralatan-
peralatan tersebut bekerja pada saat darurat dilakukan melalui kegiatan inspeksi secara rutin setiap
bulan.

Besides, PT. Adiwarna Anugerah Abadi also provides some fire extinguishers placed in specified locations
according to their convenience and needs such as Fire Extinguishers (APAR) as well as tools for danger
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

signs. Ensure that the equipment is operated during an emergency through a routine inspection activity
every month.

Untuk menangani kecelakaan kerja yang terjadi, PT. Adiwarna Anugerah Abadi menyediakan alat untuk
melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat-tempat tertentu yang berdekatan dengan
tempat kerja.

To handle accidents that occur, PT. Adiwarna Anugerah Abadi provides a tool for first aid in accidents in
certain places adjacent to the workplace.

IDENTIFIKASI POTENSI KEADAAN DARURAT SESUAI DENGAN KONDISI PROJECT

a. Masing‐masing Departemen mengidentifikasikan dan menginventasir kondisi darurat sesuai


dengan aktivitas, produk dan jasa serta lokasi kegiatan dan kerja yang berpotensi menimbulkan
keadaan darurat termasuk faktor‐faktor alam yang bisa menyebabkan serta mengurangi
dampaknya bila keadaan darurat tersebut terjadi juga. Berikut ini adalah kondisi darurat yang
teridentifikasi :

Each Department identifies and advocates for emergency conditions in accordance with potential
emergency activities, products and services and locations of activities and work, including natural
factors that may cause and mitigate their impact if such emergencies occur. The following are the
identified emergency conditions:

1) Kebakaran
fire
2) Demo & huru hara
Demos & Riot
3) Banjir
Flood
4) Gempa Bumi
Earthquakes
5) Ledakan tangki penimbun
Explosion tank Burst
6) Tumpukan Minyak
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

Oil Stack
a. Membuat denah daerah termasuk saran‐saran kerja yang berpotensi menimbulkan keadaan
darurat.
Provide area plans including work suggestions that potentially lead to emergencies.
b. Mengkomunikasikan kepada seluruh karyawan dengan memampangkan denah tersebut pada
tempattempat yang mudah dilihat pegawai.
Communicate to all employees by placing the plan in a place that is easy to see employees.
c. Pemberitahuan Keadaan Darurat Secara Umum
General Emergency Notices
1) Pemberitahuan awal dilakukan oleh personel yang mengetahui terjadinya keadaan darurat.
Initial notices are made by personnel who know of an emergency.
2) Pemberitahuan dilakukan dengan cara berteriak “ADA KEBAKARAN/ GEMPA/ BANJIR/
TUMPAHAN” sesuai dengan kondisi gawat darurat yang terjadi secara berulang‐ulang.
Notice done by shouting "FIRE / FIRE / EARTH / FLOOD / SPILL" in accordance with emergency
conditions that occur repeatedly.
3) Segera menuju ke tombol alarm darurat terdekat, dan tekan tombol selama 60 (enam puluh)
detik terus menerus.
Go immediately to the nearest emergency alarm button, and press the button for 60 (sixty)
seconds continuously
4) Personel yang bersangkutan melaporkan secara singkat mengenai keadaan darurat yang terjadi
langsung kepada Koodinator Tanggap Darurat atau melalui petugas komunikasi yang bertugas.
The concerned personnel briefly reports the emergency that occurs directly to the Emergency
Response Coordinator or through the assigned communications officer.
5) Petugas komunikasi memberitahukan kepada seluruh karyawan di lokasi PT. ADIWARNA
ANUGERAH ABADI melalui pengeras suara bahwa telah terjadi keadaan darurat.
Communications Officer notifies all employees at PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI through
loudspeakers that there has been an emergency.
6) Koordinator tanggap darurat mengaktifkan tim tanggap darurat untuk melakukan tindakan dan
tanggung jawab masing‐masing posisi.
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

The emergency response coordinator enables the emergency response team to take action and
responsibilities of each position.
Panduan Umum Penanganan Keadaan Darurat Lokasi Kerja PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI :
General Guidelines for Handling Emergency Situations Work Location PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI:
1) Bila keadaan darurat terjadi setiap personel yang mengetahui harus segera melapor kepada
Kepala Departemen/ Petugas Keuangan dan Administrasi dan atau langsung membunyikan sirene
tanda keadaan darurat selama 60 detik terus menerus.
In case of an emergency occurs any knowledgeable personnel should promptly report to the Head
of Department / Finance and Administration Officer and or directly sound the emergency alert
sirens for 60 seconds continuously
2) Laporan dapat disampakan melalui radio komunikasi, pesawat telepon atau secara langsung jika
memungkinkan.
Reports may be transmitted via radio communications, telephone or directly.
3) Laporan harus mencakup hal‐hal sebagai berikut:
The report should include the following:
a) Nama dan jabatan
Name and position
b) Keadaan darurat yang terjadi
Emergency situation that happened
c) Lokasi dan tempat kejadian
Location and place of incident
d) Tindakan penanggulangan awal yang telah dilakukan
The initial countermeasures that have been carried out
e) Kepala Departemen/ Petugas Keuangan dan Administrasi segera melaporkan keadaan darurat
yang terjadi kepada koordinator tanggap darurat.
Head of Department / Finance Officer and Administration immediately report the emergency
to the emergency coordinator.
f) Koordinator tanggap darurat segera mengaktifkan tim tanggap darurat.
The emergency response coordinator immediately activates the emergency response team.
g) Anggota tim tangap darurat melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing‐masing.
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

Emergency team members carry out their respective duties and responsibilities.
h) Jika keadaan darurat tidak dapat dikendalikan, koordinator keadaan darurat
menginstruksikan kepada koordinator tempat berkumpul untuk segera mengevakuasi ke
tempat yang aman.
If an emergency can not be controlled, the emergency coordinator instructs the assembly
coordinator to immediately evacuate to a safe place.
i) Petugas Keuangan dan Administrasi menghubungi tim pendukung tanggap darurat dari pihak
eksternal berdasarkan instruksi koordinator tanggap darurat.
Finance and Administration Officers contact external emergency support team based on
emergency response coordinator instruction.
j) Bilamana keadaan darurat dapat dikendalikan, maka koordinator tanggap darurat
mengkomunikasikan kepada personel melalui bunyi sirene sekali selama 5 detik.
Where an emergency is controlled, the emergency coordinator communicates to personnel
through a siren once for 5 seconds.
k) Investigasi dilakukan sesuai dengan prosedur tindakan perbaikan dan pencegahan dari
kecelakaan, insiden dan ketidaksesuaian.
Investigations are conducted in accordance with procedures for corrective and preventive
action of accidents, incidents and non-conformities
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

FLOWCHART RENCANA TANGGAP DARURAT

KEBAKARAN
ATAU LEDAKAN

KARYAWAN ATAU
PEKERJA YANG PERTAMA
KALI MELIHAT

PEMADAMAN
DENGAN
APAR

API YA PEMULIHAN
PADAM ? (SELESAI

T
I
D
A
K

SUPERVISOR LAPOR KE
ATASAN

PENANGGUNG PENGAMANAN
TOP BAHAYA
JAWAB
MANAGEMENT KEBAKARAAN
UMUM

SATGAS
TKTD

SATGAS PEMADAM SATGAS PENYELAMAT SATGAS P3K SATGAS PENGAMAN


MEMADAMKAN API MENGEVAKUASI MEMBERIKAN MENGAMANANKAN
KARYAWAN PERTOLONGAN PERTAMA LOKASI/AREA
PADA KORBAN

ASSEMBLY
POINT

TIDAK
RUMAH
ISTIRAHAT
API YA SAKIT ?
PEMULIHAN
PADAM ? (SELESAI)

T YA
I
D
A BAWA KE
K RUMAH
SAKIT
HUBUNGI DINAS PEMADAM RUJUKAN/TE
KEBAKARAN

PADAM
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

Data Peralatan P3K dan Pencegahan Kebakaran

PT. Adiwarna Anugerah Abadi selalu menyediakan Proteksi kebakaran seperti Aalat Pemadam Api Ringan,
Fire Blanket dan Emergency Kit di lokasi kerja.
PT. Adiwarna Anugerah Abadi always standby Fire Protection as Fire Extinguisher, Fire Blanket, Emergency
Kit in work location.
Kelengkapan Informasi Yang Terkait Dengan Keadaan Darurat
Rencana Pelatihan Keadaan Darurat

Program latihan tanggap darurat disusun oleh Wakil Manajemen / P2K3.


The emergency response training program is prepared by the Deputy Management / P2K3.

Simulasi dilakukan secara berkala sedikitnya 1 bulan sekali yang skenarionya bisa satu kondisi gawat
darurat atau kombinasi dari beberapa kondisi gawat darurat.
Simulations are performed regularly at least 1 months in which the scenario can be an emergency or
combination of several emergency conditions.

Pelaksanaan simulasi harus dilakukan evaluasi untuk mengetahui keefektifan prosedur tanggap darurat.
Implementation of the simulation should be evaluated to determine the effectiveness of emergency
response procedures.

Hasil evaluasi simulasi rencana tanggap darurat harus dikomunikasikan kepada pihak terkait.
The results of the simulation evaluation of the emergency response plan shall be communicated to the
related parties.

11. INCIDENT REPORTING AND INVESTIGATION

a. Safety officer memasang barikade / safety line dan warning sign yang menunjukkan bahwasanya
dilokasi tersebut ada kejadian kecelakaan.
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

Safety officer install barricade / safety line and warning sign indicating that location there is accident
incident
b. Safety officer Menginformasikan pada tenaga kerja agar tidak berkumpul di sekitar tempat terjadinya
kecelakaan dan merubah kondisi tempat kejadian kecelakaan yang sudah dibatasi dengan safety line.
Safety officer Inform the workers not to gather around the place of the accident and change the
condition of the accident scene that has been restricted with the safety line
c. Membentuk team penyelidikan kecelakaan terkait dengan kasus yang terjadi
Establish an accident investigation team in relation to the case
d. Mempersiapkan peralatan untuk melaksanakan investigasi kecelakaan yang diperlukan
Prepare equipment to carry out the necessary accident investigation
e. Mengko-ordinasi orang-orang terkait yang berkepentingan dengan peristiwa kecelakaan tersebut.
Co-ordinate related persons concerned with the incident.
f. Mengumpulkan semua bukti dari berbagai sisi untuk menemukan penyebab dari kecelakaan yaitu
(POSITION, PART, PERSONEL, PAPER).
Collect all evidence from various sides to find the cause of the accident ie (POSITION, PART, PERSONEL,
PAPER).
g. Mengumpulkan bukti posisi dengan mencatat ( orang yang cidera, peralatan mesin yang rusak, track
pergerakan, permukaan yang tidak biasanya, tumpahan atau kontaminasi bahan, posisi saksi dan
photograph yang diambil) .
Collect proof of position by taking notes (injured persons, broken machine tools, track movements,
unusual surfaces, spills or material contamination, witness position and photograph taken).
h. Mengumpulkan bukti part (setiap bagian yang penting), yaitu di dokumentasi pada tempatnya, diluar
tempatnya, pemberian tag atau label serta pemeriksaan di tempat kejadian.
Collect part evidence (every important part), ie in documentation in place, out of place, tagging or
labeling and checking on the spot.
i. Mengumpulkan bukti personel yaitu dengan melakukan interview / berita acara pemeriksaan dengan
teknis sbb : membuat pertanyaan persiapan, membuat saksi tenang / santai, meminta saksi
memberikan pandangannya mengenai peristiwa tersebut, melakukan pertanyaan dan mengulangi
pernyataan saksi.
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

Collecting personnel evidence by conducting interviews with technical subjects as follows: preparing
questions, making witnesses calm / relaxed, asking the witness to give his views on the event, question
and repeat witness statements.
j. Mengumpulkan bukti dokumen dengan cara pemeriksaan / penelusuran kebijakan , standard
organisasi, penerapan manajemen dan standard operasional prosedur.
Collect documentary evidence by examining policies, organizational standards, implementing
management and standard operating procedures.
k. Melakukan analisa kecelakaan dengan mengidentifikasi faktor nyata yang menjadi kontribusi
terjadinya kecelakaan.
Conduct accident analysis by identifying the real factors that contribute to the accident.
l. Pelaporan hasil penyelidikan kecelakaan dengan melengkapi uraian kejadian, sket atau photo
kejadian, daftar para saksi, pernyataan para saksi, bukti lain yang harus dilampirkan dan faktor
kontribusi dan rekomendasi perbaikan.
Reporting the results of the accident investigation by completing the description of events, sketches or
photo events, a list of witnesses, statements of witnesses, other evidence to be attached and
contributing factors and recommendations for improvement.
m. Mendokumentasi semua berkas laporan kecelakaan dengan teratur sebagai bahan dasar pengelolaan
pencegahan kecelakaan kerja
Documenting all accident report files regularly as the basis for the management of accident prevention
work
n. Melakukan tindakan perbaikan berdasarkan analisa kecelakaan secara langsung maupun bertahap
terganantung pada tingkat keparahan kejadian kecelakaan.
Perform corrective action based on the analysis of the accident directly or gradually depends on the
severity of the accident.
o. Melakukan pemantauan saat proses tindakan perbaikan di laksanakan secara intensif untuk
mengendalikan tindakan perbaikan benar-benar dilakukan sesuai dengan yang direkomendasikan.
Monitoring when the corrective action process is carried out intensively to control the corrective action
is done as recommended.
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

12. AUDIT AND INSPECTION

Audit digunakan untuk meninjau dan menilai kinerja serta efektivitas Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan. Audit internal dilaksanakan oleh Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) untuk mengetahui dimana Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja telah diterapkan dan dipelihara secara tepat.
Audits are used to review and assess the performance and effectiveness of the Company's Occupational
Safety and Health Management System. Internal audits are conducted by the Working Safety and Health
Management Committee (P2K3) to find out where the Occupational Safety and Health Management
System has been implemented and maintained appropriatel

Pelaksanaan audit didasarkan pada hasil penilaian resiko dari aktivitas operasional perusahaan dan
hasil audit (audit-audit) sebelumnnya. Hasil penilaian resiko juga menjadi dasar dalam menentukan
frekuensi pelaksanaan audit internal pada sebagian aktivitas operasional perusahaan, area ataupun
suatu fungsi atau bagian mana saja yang memerlukan perhatian manajemen Perusahaan terkait
resiko K3 dan Kebijakan K3 Perusahaan. The audit is based on the results of the risk assessment of the
company's operational activities and the audit results (audits) previously. The results of the risk
assessment also form the basis for determining the frequency of internal audit implementation on the
part of the company's operational activities, the area or any function or part that requires the Company's
management attention related to Occupational Health and Safety and Corporate Policy.

Pelaksanaan audit internal mencakup seluruh area dan aktivitas dalam ruang lingkup penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan. Frekuensi dan cakupan audit
internal juga berkaitan dengan kegagalan penerapan beberapa elemen dalam Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, ketersedian data kinerja penerapan sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, hasil tinjauan manajemen dan perubahan-perubahan dalam
manajemen Perusahaan. Pelaksanaan audit internal secara umum ialah minimal satu kali dalam
kurun waktu satu tahun dari audit internal sebelumnya. The implementation of the internal audit
covers all areas and activities within the scope of application of the Company's Occupational Safety and
Health Management System. The frequency and scope of internal audit are also related to the failure of
some elements in the Occupational Safety and Health Management System, the availability of
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

performance data on the implementation of the Occupational Safety and Health Management system,
the results of management reviews and changes in the Company's management. The general internal
audit is conducted at least once a year from the previous internal audit.

13. PERBAIKAN BERKELANJUTAN

Continual improvement

Continual Improvement Project Source

Tindakan Peningkatan Harus Ditentukan Berdasarkan Kriteria-Kriteria Berikut Ini.

The Potential Improvement Actions Shall Be Determined Under These Following Criteria.

A. Jika tindakan spesifik diperlukan untuk memastikan tercapainya sasaran dan sasaran sistem
manajemen.
If specific action is required to ensure the achievement of management system objective and targets.
B. Jika kegagalan atau sistem manajemen terjadi dan tindakan korektif tidak cukup memadai untuk
memperbaiki kegagalan.
If a failure or management system occur and the corrective action is not sufficient enough to fix the
failure.
C. Jika potensi ketidaksesuaian diidentifikasi.
If the potential non conformity is identified.
D. Jika potensi keamanan, kesehatan dan dampak lingkungan diidentifikasi.
If potential safety, health and environmental impact is identified.
E. Jika tindakan tambahan diperlukan untuk memastikan bahwa ketidaksesuaian / insiden tidak
terulang kembali.
If additional action is needed to ensure that a nonconformity / incident does not recur.
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

1.1. Berikut ini menjelaskan bagaimana proyek peningkatan potensial dihasilkan, dipilih dan ditentukan.
This following describe how the potential improvement projects are generated, selected and
determined.
No SUBJECT SOURCE UNIT RESPONSIBLE TO CRITERIA
SELECT AND DETERMINE
1. Management Reviews of : Management review
System - management policies meeting A
- objectives & targets A,B
- audit results A,B,C,D,E,
- customer feedback A
- trend analysis A
- corrective actions E
- Employee suggestion A,B,C,D,E
2. Potential - New product Integration THS C,D
Nonconformity - New process
implementation Operational C,D
- SPC data Unit concern B
- Waiver approval MCB QP MCB C
3. Potential safety, -Database Safety, Health - Environmental engineer C
health and and environmental - THS for Integration project
environmental assessment - Operational C,D
impact -New Product Integration
-New Process C,D
Implementation

1.2. Penentuan proyek perbaikan


Determination of improvement projects
A. Unit yang bertanggung jawab untuk memilih dan menentukan menentukan output mana yang
menjadi subyek proyek perbaikan dan proyek yang tidak tunduk pada saat ini.
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

The unit responsible to select and determine shall determine which output shall be subject of
improvement project and those, which shall not be subject at this time.
B. Rencana tindakan tahunan dianggap sebagai perbaikan berkelanjutan.
Yearly action plan is considered as continual improvement.
C. Rencana Aksi Tahunan terdiri dari rencana aksi untuk meningkatkan efektifitas Sistem
Manajemen. Ini adalah salah satu keluaran Rapat Peninjauan Manajemen.
Yearly Action Plan consist of action plans to improve the effectiveness of Management System. It
is one of output of Management Review Meeting.
D. Penentuan proyek perbaikan keselamatan, kesehatan dan lingkungan telah diatur dan
didokumentasikan
The determination of safety, health and environmental improvement project have been regulated
and documented
E. Koordinator proyek ditugaskan dan bertanggung jawab atas pencapaian proyek.
The project coordinator is assigned and responsible of the project accomplishment.

1.3. Penentuan tindakan pendukung.


Determination of supporting actions.
Tindakan pendukung dan PIC ditentukan untuk memenuhi tujuan proyek oleh koordinator proyek.
The supporting actions and PIC is determined to fulfill the objective of the projects by the project
coordinator.
1.4. Catatan
Records
Kegiatan proyek dicatat dalam database Continual Improvement.
The project activities shall be recorded in Continual Improvement database.

1.5. Pemantauan proyek


Monitoring the projects
A. Setiap koordinator proyek harus meninjau ulang proyek di bawah koordinasi secara teratur,
dan mencatat kegiatan ini.
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

Each project coordinator has to review the project under his/her coordination regularly, and
record this activity.
B. Evaluasi keefektifan proyek harus ditinjau ulang selama Rapat Peninjauan Manajemen
The evaluation of the effectiveness of the projects shall be reviewed during Management
Review Meeting.
C. Setiap tindakan tambahan yang dihasilkan oleh tinjauan kemajuan, harus ditindaklanjuti dan
dicatat.
Any additional actions generated by the progress review, must be followed up and recorded.

14. SUBCONTRACTOR MANAGEMENT

PT. Adiwarna berkomitmen untuk mencapai tingkat Kesehatan, Keselamatan dan Pengendalian
Lingkungan yang tinggi pada semua proyek mereka dan telah menetapkan Sistem Manajemen Kesehatan,
Keselamatan dan Lingkungan (HSE) untuk mengurangi dan mengendalikan risiko HSE.

PT. Adiwarna is committed to achieving high levels of Health, Safety and Environmental Control on all of
their projects and have established Health, Safety and Environmental (HSE) Management Systems to
reduce and control HSE risks.

Kinerja K3 Sub-kontraktor dan Vendor sangat mencerminkan citra HSE profesional dari Kontraktor Utama.
PT. Adiwarna menyadari peran penting yang dapat dilakukan oleh Sub-kontraktor dan Vendor dengan
berkontribusi terhadap keseluruhan upaya pengurangan Kecelakaan Kerja dan Penyakit di tempat kerja
dan membantu mencapai standar Pengelolaan Lingkungan yang tinggi.
The HSE performance of Sub-contractors and Vendors reflect strongly on the professional HSE image of the
Principal Contractor. PT. Adiwarna recognize the important role that Sub-contractors and Vendors can
perform by contributing to the overall efforts in reducing Occupational Accidents and Illnesses at work and
assist in achieving high standards of Environmental Management.

Untuk mencapai tingkat Pengelolaan HSE yang tinggi, PT. Adiwarna hanya akan memilih Sub-kontraktor
dan Vendor yang dapat memverifikasi kompetensinya untuk melaksanakan pekerjaan dengan cara yang
Aman dan Ramah Lingkungan. Oleh karena itu penting bahwa sub-kontraktor dan vendor membentuk
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0

Tanggal Efektif
HSE PLAN
No Revisi 00

Halaman 4 dari 51

bagian aktif dari keseluruhan Tim Proyek dengan menunjukkan komitmen dan kemauan sebelum
pemberian kontrak untuk mencapai standar tersebut
To achieve such high levels of HSE Management, PT. Adiwarna will only select Sub-contractors and Vendors
that are able to verify their competence to execute the work in a Safe and Environment friendly manner. It
is therefore essential that sub-contractors and vendors form an active part of the overall Project Team by
demonstrating commitment and willingness prior to award of contracts to accomplish such standards.

List of Attachment

ATTACHMENT 1 : HSE POLICIES


ATTACHMENT 2 : HSE PROGRAM PLAN
ATTACHMENT 3 : ORGANIZATION CHART OF CONTRACTOR
ATTACHMENT 4 : TRAINING MATRIX & TRAINING PLAN
ATTACHMENT 5 : LEGAL COMPLIANCE
ATTACHMENT 6 : MASTERLIST OF PROCEDURE AND FORM
ATTACHMENT 7 : HIRADC
ATTACHMENT 8 : EMERGENCY RESPONSE TEAM

Anda mungkin juga menyukai