Company
PT PP Persero (Tbk.) EPC Division
Contractor
PT. Andema Makmur Sejahtera
LOGO
KONTRAKTOR
1. GENERAL
Perusahaan memiliki organisasi keselamatan kerja yang dapat terlihat dalam Buku
Pedoman SMHSE mengenai Struktur Organisasi Perusahaan dan Struktur Organisasi
Departemen HSE (terlampir attachment ) dan mengenai tanggung jawab HSE
(terlampir).
melindungi personel dari bahaya kesehatan yang mungkin terkait dengan pekerja
yang berlaku
Clouser dari semua audit internal / eksternal dan rekomendasi investigasi insiden
Pelaporan kartu spot rata-rata 90% oleh setiap departemen dari total staf
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0
5.1. Organization
Data Terlampir Attachment 3
5.2. Responsibility of Key Personnel
Data Terlampir Attachment 3
5.3. Pelatihan dan Kompetensi
5.3.1. Matriks Pelatihan
Data Terlampir Attachment 4
5.3.2. Rencana Pelatihan
Data Terlampir Attachment 4
6. HSE COMMUNICATION
Semua laporan dan informasi yang diterima dikaji dan dianalisa sebagai bahan materi
untuk menetapkan kebijakan sehubungan dengan inprovisasi HSE yang akan datang
Agar Kick Off Meeting yang diadakan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai
dengan hasil yang diharapkan. Manajer Proyek harus menyusun daftar kegiatan
pertemuan secara berurutan. Daftar kegiatan pertemuan ini biasanya disebut dengan
Agenda HSE. Berikut ini adalah agenda HSE kick-off meeting:
Pengenalan
Suatu proyek bisa saja melibatkan banyak perusahaan, departemen, unit kerja
dan kelompok kerja. Oleh karena itu, agenda pertama dalam Kick Off Meeting
adalah memperkenalkan setiap orang yang berada di dalam Kickoff meeting
ini. Hal ini dapat membantu meningkatkan kenyamanan dalam pertemuan dan
menciptakan suasana yang lebih kolaboratif terutama pada orang-orang yang
menghadiri Kick-off meeting ini.
yang akan dijalankan. Mulai latar belakang proyek, anggaran proyek hingga
pada tujuan dan Visi Misi pada proyek ini.
Agar Proyek berjalan sesuai dengan harapan dengan tenggat waktu yang
diberikan, Setiap orang dalam Proyek harus memahami apa yang termasuk
atau yang tidak termasuk dalam ruang lingkup proyek ini dan hasil apa yang
diharapkan dari tim proyek ini. Dalam Agenda ini juga membahas tentang garis
besar prosedur dan aturan pada proyek yang akan dijalankan.
Setelah membahas ruang lingkup, tujuan dan hasil proyek, perlu diidentifikasi
setiap kelompok, tim atau individu yang akan mengerjakan dan/atau yang
memantau proyek. Berikan uraian singkat tentang tanggung jawab dan tugas
mereka di setiap tahap proyek. Jika semua orang mengerti apa yang
diharapkan dari mereka, manajer proyek tidak perlu menghabiskan banyak
waktu dikemudian hari hanya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
tidak perlu.
Setiap proyek pasti memiliki batas waktunya, Manajer Proyek atau ketua tim
proyek harus menentukan jadwal waktu untuk setiap fase proyek dan
komunikasikan ke setiap anggota timnya. Periksa kembali tugas-tugas spesifik
dan diskusikan waktu yang harapkan dari setiap tugas. Peserta diharapkan
untuk memberitahukan ke Manajer Proyek apabila merasa ada tugas yang
diberikannya tidak tepat atau tugas yang diberikan tersebut memerlukan waktu
penyelesaian yang lebih lama ataupun untuk mengantisipasi adanya masalah
dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Perkuat faktor-faktor kunci yang
memengaruhi keberhasilan proyek dan berikan penjelasan tentang mengapa
faktor-faktor ini penting.
Komunikasi
Terakhir, tanyakan kepada semua peserta Kickoff Meeting ini apakah masih
ada yang belum jelas ataupun masalah lain yang terlewati yang belum dibahas
dalam Kickoff Meeting ini. Inilah waktu khusus yang digunakan untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari peserta rapat.
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0
Deskripsikan kurva S atau sistem monitoring project lain yang digunakan untuk project
yang spesifik dan sesuai lingkup kerja
Lampirkan prosedur atau instruksi kerja yang terkait yang akan digunakan untuk
mengelola resiko HSE yang sesuai dengan lingkup kerja kontraktor.
8. RISK MANAGEMENT
Jelaskan spesifik tipe APD kontraktor yang dipakai di project sesuai dengan lingkup
kerja kontraktor yang merujuk pada standar APD PP EC
Berikan matriks kebutuhan APD sesuai posisi, aktivitas, dan potensial bahaya para
pekerja.
9. HSE REPORTING
Berikan rencana pengelolaan laporan statistik HSE setiap bulan sesuai lagging dan leading
indicator, termasuk monitoring pelaksanaan program HSE.
Lagging Indicator
Company OPS
Manager
Helicopte
r
Ambula
nce
Rumah Sakit
Field Coordinator
Communication line
Evacuation line
Ambulance Rumah Sakit, lengkap
Dokter Lokasi dengan Dokter dan/ atau paramedic
segera menuju Airport terdekati
untuk menjemput pasien.
Note : Ya
Dokter Lokasi akan menentukan apakah diperlukan
Tidak
bantuan paramedic rumah sakit rujukan untuk
Close
mengawal
Evakuasi
pasien dari lokasi kerja. Bila diperlukan,
maka keberangkatan pesawat dari bandarai akan
menunggu kesiapan petugas paramedic.
Report
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0
o Pencurian
o dan sebagainya
10.4. Data Peralatan P3K dan Pencegahan Kebakaran
Data Peralatan P3K
No
. Isi Kotak A Kotak B Kotak C
1 Kasa steril terbungkus 20 40 40
2 Perban (lebar 5 cm) 2 4 6
3 Perban (lebar 10 cm) 2 4 6
4 Plester (lebar 1,25 cm) 2 4 6
5 Plester Cepat 10 15 20
6 Kapas (25 gram) 1 2 3
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0
7 Kain segitiga/mittela 2 4 6
8 Gunting 1 1 1
9 Peniti 12 12 12
Sarung tangan sekali pakai
10 (pasangan) 2 3 4
11 Masker 2 4 6
12 Pinset 1 1 1
13 Lampu senter 1 1 1
14 Gelas untuk cuci mata 1 1 1
15 Kantong plastik bersih 1 2 3
16 Aquades (100 ml larutan Saline) 1 1 1
17 Povidon Iodin (60 ml) 1 1 1
18 Alkohol 70% 1 1 1
19 Buku panduan P3K di tempat kerja 1 1 1
20 Buku catatan 1 1 1
21 Daftar isi kotak 1 1 1
Keterangan :
Isi Kotak A P3K untuk perusahaan yang memiliki 25 orang pekerja atau kurang
Isi Kotak B P3K untuk perusahaan yang memiliki 50 orang pekerja atau kurang
Isi Kotak C P3K untuk perusahaan yang memiliki 100 orang pekerja atau kurang
Setiap Obat ataupun peralatan yang terdapat di dalam Kotak P3K memiliki fungsinya
masing-masing dalam memberikan Pertolongan Pertama kepada korban kecelakaan
atau korban serangan Penyakit mendadak sebelum datangnya bantuan medis. Berikut
ini adalah Fungsi serta cara penggunaan Perlengkapan (Obat/Alat) yang terdapat dalam
Kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) :
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0
Gelas diperlukan untuk mencuci atau membilas mata dari kotoran atau kontak
bahan kimia. Tempelkan gelas menutupi mata, buka mata dengan lebar dan
gerakkan mata, bilas sampai bersih.
Kantong Plastik Bersih
Kantong Plastik digunakan sebagai tempat untuk menampung bekas-bekas
perawatan luka.
Aquades (100ml Larutan Saline)
Aquades dengan larutan Saline digunakan untuk membersihkan kotoran dari
Mata dan juga dapat digunakan untuk membersihkan luka.
Povidon Iodin
Povidon Iodin adalah obat antiseptik digunakan untuk mengobati luka tersayat
atau tergores yang tidak dalam. Oleskan Povidon Iodin pada bagian luka. Jenis
Obat Povidon Iodin yang sering ditemukan di pasaran diantaranya adalah
Betadine.
Alkohol 70%
Alkohol 70% digunakan sebagai antiseptik luka dan juga dapat digunakan
sebagai perangsang orang yang pingsan.
Buku Panduan P3K di tempat kerja
Buku yang dipergunakan sebagai panduan dalam Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K). Isi dari buku tersebut diantaranya adalah cara-cara
melakukan pertolongan pertama pada patah tulang, luka bakar, korban
keracunan, serangan asthma, korban pingsan, sumbatan nafas, terpapar bahan
kimia, Evakuasi Korban dan lain sebagainya.
Setelah kita pastikan ruangan Tempat Kejadian Kecelakaan Kerja sudah aman, kita mesti
menyatukan semua fakta yang ada berkaitan dengan kecelakaan. Sebagai contoh:
Ada pula hal yang perlu dilihat dalam menyatukan data dari banyak saksi:
Beri pertanyaan terbuka pada saksi. Pertanyaan ini ialah pertanyaan yang peluang
jawabannya bukan “Iya/Tidak”.
Aplikasikan asas praduga tidak bersalah. Kita mungkin telah mendengar alurnya
dari rekanan kerja yang lainnya.
Seandainya info yang dikatakan saksi berbeda, jadi kita tidak bisa menyalahkan
saksi.
Hindarkan anggapan serta pertanyaan yang ke arah. Bila asas praduga tidak
bersalah tidak digunakan biasanya pertanyaan yang muncul ialah pertanyaan yang
menyudutkan ke saksi. Ini akan menyebabkan saksi merasa enggan untuk
memberi info selanjutnya
Info yang dikumpulkan sebaiknya dapat diukur. Hindarkan untuk memakai kata
“dekat” lebih baik pakai kata “5 cm”.
3. Analisa Kecelakaan
Laporan Anda sebaiknya meliputi analisa yang dalam mengenai pemicu kecelakaan.
Pemicu itu mencakup:
4. Referensi
Referensi untuk perbaikan bisalah mencakup perbaikan langsung atau waktu
panjang misalnya:
Berikan rencana Audit dan Inspeksi dari internal kontraktor yang mengacu pada program
PP EPC
Kontraktor harus melaksanakan Evaluasi berupa Pre Job Safety Meeting (di awal project),
Work In Progress (WIP) ketika proeject berjalan 40 – 50%, dan final Evaluasi di akhir
project. Jadwal Evaluasi akan ditentukan oleh Tim Procurement PP EPC
Berikan Checklist Inspection yang akan digunakan untuk setiap inspeksi dan rencana serta
Jadwal Inspeksi (sesuai Program HSE yang direncanakan)
2. Mengumpulan data
mengumpulkan data terkait masalah yang akan diselesaikan. Data yang dikumpulkan
harus jelas dan valid.
5. Menjalankan solusi
Terapkan solusi di lokasi atau tempat sesuai dengan data yang ada. Kemudian melakukan
pengukuran hasilnya berdasarkan periode data awal, misal 1 minggu, 1 bulan atau 3
bulan.
7. Standarisasi
Membuat standarisasi berupa SOP apabila hasil yang ditargetkan tercapai.
Dalam mengelola sistem pemilihan dan evaluasi subkontraktor sebuah proyek tentu tidak
lepas dari proses untuk memenuhi kriteria-kriteria tertentu agar semua faktor terpenuhi.
Berikut ini secara umum akan dijelaskan proses pemilihan dan evaluasi Subkontraktor:
Organisasi yang diajukan dirancang dengan baik agar seluruh fungsi dapat berjalan baik
untuk mendukung kinerja sesuai dengan lingkup kerja.
Jadual penugasan dari tenaga kerja lain (diluar personel kunci) sesuai dengan schedule
kerja.
Rencana mobilisasi tenaga kerja secara logis mengikuti aktifitas atau urutan perkerjaan
sebagaimana tertuang dalam schedule.
Rencana yang diajukan menjamin mobilisasi tenaga kerja dalam jumlah yang cukup.
Rencana mobilisasi sesuai dengan kategori masing-masing tugas sesuai lingkup kerja.
Rasio yang wajar antara tenaga kerja langsung dan tidak langsung.
Rencana dibuat secara realistis dari sisi jumlah, jenis, kapasitas, dll.
Jika peralatan didatangkan dari luar (rental) atau import maka diperlukan jaminan berupa
surat dukungan (supporting letter) dari penyedia alat.
No Dokumen F-FDH-HSE-170-0
Rencana dibuat secara realistis dan meliputi semua kebutuhan dan fasilitas dengan area
yang cukup sesuai peruntukan.
Rencana fasilitas sementara dilengkapi dengan sarana utilitas seperti listrik, air dll. dengan
sumber yang jelas.
Rencana dibuat dengan mempertimbangkan sistem keamanan termasuk pagar jika tidak
disediakan oleh Kontraktor utama.
Jadual penyiapan fasilitas sementara dibuat secara baik agar sesuai dengan jadual
konstruksi.
Rencana material handling dibuat secara realistis dan tepat yaitu dengan menempatkan
staf, tenaga kerja dan equipment sesuai kebutuuhan.
2. Jadual Kerja
Jadual kerja yang diusulkan meliputi kontinjensi yang cukup untuk memungkinkan
pemulihan keterlambatan yang tak terduga.
(b) Pengaturan Waktu Kegiatan untuk Item Pekerjaan Kritis (Timing of Activity for Critical
Work Items)
Tidak ada permintaan untuk mengubah persentase untuk uang muka (Down Payment).
Tidak ada permintaan untuk mengubah persentase untuk uang retensi dan / atau periode
di mana ia ditahan.
Tidak ada permintaan untuk mengubah item, atau ruang lingkup jaminan.
Tidak ada permintaan untuk mengubah periode di mana Subkontraktor adalah pihak yang
memiliki tanggung jawab.
Tidak ada permintaan untuk mengubah item dan / atau lingkup kewajiban yang akan
dialihkan pada Kontraktor.
Tidak ada permintaan untuk perubahan kondisi kontrak, sebagaimana ditentukan dalam
Dokumen Penawaran, dan proposal sepenuhnya sesuai dengan kondisi komersial yang
diusulkan.
Tidak ada permintaan untuk perubahan materi dari kondisi substansial atau penting dari
kontrak sebagaimana ditetapkan dalam Dokumen Penawaran.
Tidak ada permintaan untuk modifikasi atau perubahan dari ketentuan termasuk dalam
kondisi kontrak yang ditentukan dalam Dokumen Penawaran, yang mungkin tidak dapat
diterima.
(a) Pengalaman Bidang Konstruksi yang sejenis (Record of Similar Plant Construction)
Subkontraktor telah bekerja pada Proyek yang serupa sekurangnya sepuluh (10) tahun.
(b) Pengalaman kerja di luar negeri (jika ada) (Jobs Performed outside of the Home
Country)
(b) Superintendent dan Senior Engineers
Setiap orang yang diusulkan untuk posisi Superintendent atau Senior Engineer untuk
memiliki pengalaman kerja yang cukup, dan telah bekerja di posisi yang sama selama
sekurangnya tujuh (7) tahun di industri konstruksi.
Setiap orang yang diusulkan untuk posisi Superintendent atau Senior Engineer untuk
perbah memegang posisi supervisor, atau sejenisnya di industri konstruksi selama lebih
dari lima (5) tahun.
(c) QC
Setiap orang yang diusulkan untuk posisi QC memiliki pengalaman kerja yang cukup, dan
telah bekerja di posisi tersebut selama lebih dari tujuh (7) tahun di industri konstruksi.
Setiap orang yang diusulkan untuk posisi QC telah bekerja pada Proyek serupa untuk lebih
dari sepuluh (10) tahun
6. Company Turnover
Subkontraktor telah bekerja untuk Kontraktor pada dua (2) atau lebih pada Proyek
sebelumnya.
(b) Pengalaman bekerja dengan Kontraktor utama lainnya (Experience of Working for Other
Subkontraktor memiliki akses untuk mendapatkan tenaga kerja dari luar dengan jumlah
yang cukup saat diperlukan.
(c) Construction Equipment
Subkontraktor memiliki Construction Equipment yang sesuai dengan jumlah yang cukup.
(d) Pengadaan Peralatan dari luar (Outside Source of Construction Equipment Mobilization)
Subkontraktor memiliki akses untuk mendapatkan Construction Equipment dari pihak luar,
akan lebih bernilai jika disertai dengan surat dukungan.
Subkontraktor telah mengajukan semua data dan informasi pendukung yang diperlukan
sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam Dokumen Penawaran
Requirements)
Proposal yang diajukan oleh Subkontraktor dirancang dengan baik dan konsisten, dan
bahasa yang digunakan adalah spesifik dan tanpa ambiguitas yang dapat mengakibatkan
kesalahan interpretasi.
Subkontraktor memiliki kemampuan khusus dengan teknologi yang canggih dan hanya
sedikit yang memiliki kemampuan tersebut.
(b) Pencapaian yang luar biasa pada proyek terdahulu (Remarkable Past Achievements)
Proses evaluasi yang saya tulis di atas bisa saja dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan sesuai