Anda di halaman 1dari 12

ADAT AMBALAN GAJAHMADA DAN NYI AGENG SERANG

SMA NEGERI 1 SLAWI


II. PAKAIAN

Pada dasarnya model dan pemakaian seragam pramuka mengikuti aturan Keputusan Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 174 Tahun 2012, ditambah dengan beberapa hal sebagai
berikut:

A. Pakaian Seragam Pramuka


1. Pakaian Seragam Harian
a. Tutup Kepala
1) Baret
a) Dibuat dari bahan warna cokelat tua.
b) Dikenakan dengan tepi mendatar, bagian atasnya ditarik miring kekanan.
2) Boni
a) Dibuat dari kain laken/beludru berwarna cokelat tua.
b) Berbentuk topi bulat dengan talikur berwarna hitam, panjang menyesuaikan.
c) Lebar lidah topi ± 4 cm.

b. Baju
1) Putra
a) Dibuat dari bahan warna cokelat muda.
b) Lengan pendek.
c) Memakai lidah bahu lebar 3 cm.
d) Kerah model kerah tegak.
e) Kancing baju di depan berwarna sama dengan bajunya.
f) Memakai dua saku tempel di dada kanan dan kiri dengan lipatan luar selebar 2
cm di tengah saku dan diberi tutup bergelombang.
g) Di belakang seragam pramuka ditambahkan 2 skoder di sebelah kanan dan kiri.
h) Dimasukkan ke dalam celana.
2) Putri
a) Dibuat dari bahan warna cokelat muda.
b) Lengan pendek/panjang.
c) Model princess di bagian depan dan belakang.
d) Memakai lidah bahu selebar 3 cm.
e) Kerah model kerah tegak.
f) Dua saku dalam di bagian depan bawah kanan dan kiri mulai dari garis potongan
princess kejahitan samping, dengan tinggi saku 14-15 cm.
g) Di belakang seragam pramuka ditambahkan 2 skoder di sebelah kanan dan kiri.
h) Tanpa ban pinggang.
i) Panjang sampai garis pinggul, dikenakan di luar rok/celana.
j) Bagi putri yang berjilbab menggunakan kerudung berwarna cokelat segiempat
dan tidak menggunakan songkok.

c. Celana dan Rok


1) Celana Putra
a) Dibuat dari bahan warna cokelat tua.
b) Berbentuk celana panjang.
c) Memakai ban pinggang dan tempat ikat pinggang selebar 1 cm.
d) Memakai saku dalam di samping kanan dan kiri.
e) Memakai saku tempel di bagian belakang kanan dan kiri dengan lipatan luar
selebar 2 cm dan diberi tutup.
f) Memakai saku timbul di bagian samping kanan dan kiri dengan lipatan dalam di
tengah saku dan diberi tutup yang berbentuk trapesium dengan kancing yang
terlihat (ukuran saku disesuaikan dengan besar badan pemakai).
g) Memakai ritsleting di bagian depan.
h) Memakai ikat pinggang berwarna hitam.
2) Rok
a) Dibuat dari bahan warna cokelat tua.
b) Bagian bawah melebar (model “A”).
c) Dengan lipatan tertutup (splitplooi) di bagian belakang.
d) Panjang rok untuk yang tidak berjilbab 10 cm di bawah lutut, untuk yang
berjilbab panjang rok sampai mata kaki.
3) Celana Putri
a) Dibuat dari bahan warna cokelat tua.
b) Memakai saku dalam di samping kanan dan kiri.
c) Memakai saku tempel di bagian belakang kanan dan kiri dengan lipatan luar
selebar 2 cm dan diberi tutup.
d) Memakai risleting di bagian depan.

d. Setangan Leher
1) Dibuat dari bahan warna merah dan putih berbentuk segitiga sama kaki.
2) Sisi panjang 120-130 cm dengan sudut bawah 90° (panjang disesuaikan dengan
tinggi badan pemakai sampai di pinggang).
3) Dikenakan dengan ring atau kacu setangan leher yang terbuat dari logam berbentuk
segi delapan berwarna kuning dimulai setelah menjadi pramuka penegak.
4) Dilipat dengan lebar ±5 cm, sehingga warna merah putih tampak dengan jelas, dan
pemakaiannya tampak rapi dengan ujung berwarna putih.
5) Kacu terpasang penuh mendekati kerah baju.
6) Untuk putri yang berjilbab, hasduk dipakai di luar jilbab.
7) Pada saat tertentu setangan leher dimasukkan kedalam ikat pinggang atau baju,
missal saat sedang sholat.

e. Sepatu dan Kaos Kaki


1) Sepatu berwarna hitam bertali, kecuali putri yang memakai sepatu pantofel.
2) Kaos kaki berwarna hitam polos dengan panjang ± 15 cm di atas mata kaki.

f. Tanda Pengenal
1) Emblem
a) Untuk putra dibuat dari bahan logam, berbentuk lingkaran bergaris tengah 4 cm,
dengan bingkai berbentuk segiempat yang dipotong sudut-sudutnya. Panjangnya
segiempat itu 6 cm, dan lebarnya 5 cm. Lebar bingkai atas dan bawah
(mendatar) 4 mm, dan lebar bingkai kiri dan kanan (tegak dan miring) 8 mm.
Sedangkan untuk putri berbentuk lingkaran dengan garis tengah 3,5 cm.
b) Bergambar tunas kelapa, yang dilingkari oleh padi dan kapas, dengan pita
simpul pada bagian pangkal/bawahnya, dan bintang bersudut lima pada bagian
ujung/atasnya, serta bertulisan GERAKAN PRAMUKA terletak mendatar di
tengah lingkaran tersebut. Keseluruhan gambar dan bingkai segiempatnya
berwarna kuning emas.
2) Papan Nama
a) Menggunakan bahan terbuat dari kain dengan warna dasar cokelat.
b) Dipasang di atas saku baju sebelah kanan untuk putra dan dipasang di dada
sebelah kanan di bawah papan nama untuk putri.
c) Ditulis menggunakan huruf kapital berwarna hitam.
3) Tanda Sangga dan Nomor Gudep
a) Tanda sangga dipasang di antara badge ambalan dan pangkal lidah bahu dengan
jarak 5 cm dari pangkal lidah bahu.
b) Nomor gudep dipasang antara badge kabupaten dan provinsi berbentuk persegi
panjang dengan warna dasar putih, tulisan nomor gudep berwarna merah dan
garis tepi berwarna merah. Ukuran 5 x 1,5 cm.

08.109
c) Tanda Jabatan Dewan
(1) Wajib dipakai oleh Dewan Ambalan.
(2) Dipasang pada saku baju sebelah kanan untuk putra dan dipasang di dada
sebelah kanan untuk putri.

g. Tanda Penghargaan
1) Tanda penghargaan yaitu tanda yang diberikan kepada anggota muda Gerakan
Pramuka yang telah memperlihatkan keaktifan dan prestasi dalam kegiatan
kepramukaan. Tanda penghargaan kegiatan meliputi Tanda Ikut Serta Kegiatan
(TISKA) dan Tanda Ikut Serta Bakti Gotong Royong (TIGOR).
2) TandaIkut Serta Kegiatan (TISKA) dan Tanda Ikut Serta Kegiatan Bakti Gotong
Royong (TIGOR) hanya berlaku dan dapat dikenakan pada pakaian seragam
pramuka selama maksimal enam bulan sejak saat diserahkannya tanda tersebut
kepada yang bersangkutan.
3) Tanda penghargaan kegiatan dipakai di atas saku kanan baju seragam putra di atas
tanda WOSM dan untuk putrid menyesuaikan. Apabila ada yang bersangkutan
mengenakan bintang tahunan maka tanda penghargaan kegiatan dipakai di atas
bintang tahunan.
4) Tanda harian Pramuka Garuda dipasang di dada sebelahkiri di atas saku.

h. Tanda Kecakapan
1) Tanda Kecakapan Umum (TKU)
a) Tanda tingkat penegak Bantara:
(1) Berbentuk trapesium, berwarna dasar hijau tua, dengan panjang sisi alas 5
cm, sisi atas 4 cm dan panjang kaki miring kiri dan kanan masing-masing
7,5 cm.
(2) Di dalam trapesium tersebut terdapat gambar sebuah bintang kelapa yang
berlawanan dan di bawah tunas kelapa ini terdapat tulisan berbunyi
BANTARA.
(3) TKU Bantara dikenakan pada lidah bahu baju seragam Pramuka sebelah
kanan dan kiri.
b) Tanda tingkat penegak Laksana:
(1) Bentuk, ukuran, gambar dan warnanya sama dengan tanda tingkat Penegak
Bantara.
(2) Di bawah sepasang tunas kelapa terdapat tulisan berbunyi LAKSANA.
(3) TKU Laksana dikenakan pada lidah bahu baju seragam Pramuka sebelah
kanan dan kiri.
2) Tanda Kecakapan Khusus (TKK)
a) Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah suatu tanda yang menunjukkan
kecakapan, kepandaian, ketangkasan, keterampilan, kemampuan sikap dan usaha
seorang Pramuka di bidang tertentu, sesuai dengan usia dan kemampuan jasmani
dan rohaninya.
b) Bentuk, Warna, dan Bingkai TKK penegak:
(1) Tingkat Purwa berbentuk lingkaran dengan garis tengah 2,5 cm dikelilingi
bingkai warna kuning selebar ± 2 mm, untuk tingkat madya berbentuk
bujursangkar dan tingkat utama berbentuk segilima beraturan.
(2) TKK bidang agama, mental, moral spiritual, pembentukan pribadi dan
watak berwarna dasar kuning.
(3) TKK bidang patriotisme dan senibudaya berwarna dasar merah.
(4) TKK bidang kesehatan dan ketangkasan berwarna putih.
(5) TKK bidang keterampilan dan teknik pembangunan berwarna dasar hijau.
(6) TKK bidang sosial, perikemanusiaan, gotong-royong, ketertiban
masyarakat, perdamaian dunia dan lingkungan hidup berwarna dasar biru.
3) Tempat Pemakaian TKK
a) TKK pada pakaian seragam Pramuka dikenakan pada lengan baju sebelah kanan
melingkari badge Jawa Tengah.
b) TKK yang dikenakan pada baju sebelah kanan maksimal lima buah dengan
warna dasar yang berbeda, sedangkan selebihnya ditempatkan pada tetampan,
yang diselempangkan di badan, melalui bahu sebelah kanan, menyilang dada dan
punggung menuju pingggang sebelah kiri.
c) Lebar tetampan 10 cm, dengan panjang disesuaikan dengan tinggi badan
Pramuka yang memakainya. Warna cokelat tua, ditambah dengan hiasan tepi
selebar 1 cm, yang dibuat dengan sulam “silang seperti pada kain flannel” atau
dengan penempelan pita (zig zag band) sepanjang kedua sisi tetampan, dengan
jarak 0,5 cm dari tepi selempang tersebut.
d) Pada tetampan tidak dibenarkan ditempatkan tanda gambar, atau lencana dan
tulisan apapun, selain TKK yang ditetapkan oleh Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka.
e) TKK yang dikenakan pada tetampan adalah TKK yang memiliki tingkatan
paling tinggi, ditempatkan pada bagian tetampan yang ada di muka dada,
disusun dari atas kebawah, dimulai dari bagian terdekat dengan baju sebelah
kanan
f) Apabila TKK yang dicapai oleh seorang Pramuka jumlahnya banyak, sehingga
tidak termuat pada bagian tetampan yang ada di muka dada, maka TKK
selebihnya ditempatkan pada bagian tetampan yang ada pada bagian punggung,
dengan urutan dari atas ke bawah, dimulai dari bagian yang terdekat dengan
bahu
g) Apabila tetampan dengan penempatan TKK seperti tersebut di atas ternyata tidak
dapat memuat semua TKK yang diperoleh seorang Pramuka, maka dapat
dibenarkan penggunaan tetampan kedua, yang memenuhi ketentuan tersebut di
atas diselempangkan di badan, melalui bahu sebelah kiri, menyilang dada dan
punggung menuju pinggang sebelah kanan. Pada persimpangan antara tetampan
pertama dan tetampan kedua, letak tetampan kedua adalah di bagian bawah
tertindih oleh tetampan pertama.
h) Tetampan hanya dibenarkan dipakai pada upacara kepramukaan. Pada waktu
latihan atau bekerja yang memerlukan keleluasan bergerak, maka tetampan TKK
hendaknya ditanggalkan.

2. Pakaian Seragam Kegiatan


a. Pengertian
Pakaian Seragam Kegiatan dikenakan pada saat mengikuti kegiatan lapangan misalnya
berkemah, olahraga, kerjabakti, dan lain-lainnya.

b. Pakaian Seragam Kegiatan meliputi:


1) Topi Lapangan
a) Topi lapangan digunakan pada kegiatan ambalan tertentu
b) Topi lapangan digunakan pada saat menggunakan kaus lapangan ataupun baju
batik
c) Warna topi adalah hitam dengan lambang ambalan sesuai dengan lambang pada
kibaran cita, baik bentuk maupun warnanya
d) Sebelah kanan topi bertuliskan nama pemiliknya dan tahun menjadi anggota
sangga inti, sebelah kiri bertuliskan nomor gudep dan pangkalan,serta di ujung
depan topi bertuliskan GAJAHMADA untuk putra dan NYI AGENG SERANG
untuk putri dengan warna jahitan kuning, serta diberisimpul berbentuk rantai
berwarna kuning.
e) Topi digunakan dengan badge ambalan berada di bagian depan.
f) Topi lapangan putra tidak boleh dipakai putri dan sebaliknya kecuali jika
darurat, tetapi bila memakai topi sesamaanggota ambalan diperbolehkan. Dan
jika terjadi pelanggaran dikenakan sanksi berupa 20 kali push up.
g) Jika topi jatuh, sanksi berupa 50 kali push up untuk 1 kali jatuh, dan 100 kali
push up jika topi hilang.
h) Kiasan Topi Lapangan :
1. Lambang dan tulisan ambalan menunjukkan identitas ambalan.
2. Simpul berbentuk rantai melambangkan tali persaudaraan antar anggota
ambalan.
3. Tulisan GUDEP 08.109 atau GUDEP 08.110 dan SMA N 1 SLAWI
menunjukkan identitas pangkalan.
4. Tulisan nama pemilik dan tahun menjadi anggota sangga inti menunjukkan
identitas diri.
5. Warna dasar hitam melambangkan kepercayaan diri dan ketegasan yang kuat.
6. Warna kuning melambangkan semangat yang terpancar dari dalam diri.

2) Kaus Lapangan
a) Kaus lapangan digunakan pada kegiatan ambalan tertentu.
b) Kaus lapangan putra tidak boleh dipakai putri dan sebaliknya kecuali jika
darurat, tetapi bila memakai topi atau kaus lapangan sesama ambalan
diperbolehkan. Dan jika terjadi pelanggaran dikenakan sanksi berupa 20 kali
push up.
c) Saat menggunakan kaus lapangan, bagi putri yang berjilbab menggunakan jilbab
berwarna gelap (hitam, cokelat, atau biru donker).
d) Badge ambalan pada kaus lapangan merupakan badge yang dibordir.
e) Kiasan kaus lapangan :
(1) Bulan sabit yang berarti Ketuhanan Yang Maha Esa.
(2) Bintang berjumlah lima melambangkan Pancasila.
(3) Bendera Merah Putih melambangkan Bendera Negara Indonesia.
(4) Tenda berjumlah tiga melambangkan Trisatya.
(5) Api unggun melambangkan Dasadarma.
(6) Gunung melambangkan kegiatan kepramukaan Pramuka Penegak SMA N 1
Slawi dapat dilakukan di alam bebas.

3) Setangan Leher (khusus) dan Pita Adat


a) Setangan leher khusus (scout scarf) dipakai bersamaan dengan kaos lapangan
baik putra maupun putri
b) Pita adat digunakan pada saat Praktik Pengenalan Lapangan (PPL) bagi anggota
sangga inti yang sudah menjadi penegak bantara.
c) Pita adat terbuatdari pita jepang berwarna merah, kuning, dan biru dengan lebar
1 cm dan digunakan di bawah setangan leher dengan warna merah berada
dibagian atas.

4) Pakaian Saat Upacara Adat


a) Pradana Putra dan Putri mengenakan selendang dengan disampirkan di kedua
bahu sehingga membentuk huruf “v”.
b) Selendang yang dikenakan oleh Pradana Putra dan Pradana Putri memiliki
panjang 200 cm dan lebar 27 cm dibagi dalam tiga lipatan,pada pertemuan huruf
“v” terdapat lambang ambalan.
c) Warna selendang yang dipakai oleh Pradana Putra dan Pradana Putri adalah
biru.
d) Pemangku Adat Putra dan Putri mengenakan selendang warna putih dengan
ukuran sesuai dengan selendang yang dikenakan Pradana Putra dan Putri.
e) Sangga kerja mengenakan selendang berwarna hitam dengan ukuran sesuai
dengan ukuran yang dikenakan oleh Pradana Putra dan Putri.
5) Tanda/Lambang Ambalan
a) TaliKomando
(1) Pengertian
Tali komando disini maksudnya identitas khusus pramuka penegak SMA
N 1 Slawi berupa tiga tali standar (talikur) warna kuning dengan tali pengikat
berjumlah lima masing-masing sepuluh lilitan yang terhubung satus ama lain.
(2) Ketentuan pemakaian
(a) Dipakai setelah menjadi anggota sangga inti.
(b) Dipakai saat menggunakan seragam pramuka.
(c) Dikenakan saat mengikuti kegiatan ambalan dan kegiatan yang
membawa identitas Ambalan.
(d) Tali komando dipakai dibahu sebelah kananyang dipasang peluit warna
putih diujungnya serta dimasukkan kedalam saku baju sebelah kanan.
(e) Tali komando tidak boleh jatuh.
(f) Setiap melanggar ketentuan diatas diberi sanksi berupa push up 10 kali.
(g) Sanksi jika tali komando hilang adalah 50 kali push up dan wajib
mengganti.
(3) Ketentuan tali pengikat
Dewan Kehormatan:
Pradana = tali pengikat warna biru
Pemangku Adat = tali pengikat warna putih
Kerani = tali pengikat warna merah
Juru Uang = tali pengikat warna hijau
Anggota sangga inti selain Dewan Kehormatan menggunakan tali pengikat
warna cokelat.

b) Badge Ambalan
(1) Ambalan Gajahmada
(a) Perisai segilima berbunga teratai warna hijau.
(b) Tiga sungai berwarna hitam.
(c) Sepuluh rantai berwarna hitam.
(d) Gada berwarna kuning emas.
(e) Pita kuning bertuliskan GUDEP 08.109.
(f) Dua buah bayangan tunas kelapa yang berkebalikan dengan bintang di
atasnya.
(g) Warna dasar biru.
(h) Warna merah putih.
(i) Tulisan ambalan Gajahmada.
(j) Buku berwarna putih.
(k) Warna dasar putih.

(2) Ambalan Nyi Ageng Serang


(a) Sepuluh lidah api.
(b) Tiga mata rantai berwarna hitam.
(c) Tulisan Ambalan Nyi Ageng Serang.
(d) Buku warna putih.
(e) Warna merahputih.
(f) Dua buah bayangan tunas kelapa yang berkebalikan dengan bintang di
atasnya.
(g) Tulisan GUDEP 08.110.
(h) Busur dan segilima.
(i) Anak panah menghadap keatas.
(j) Warna biru.
(k) Garis lintang warna kuning.
(l) Warna hijau.
(m) Simpul mati.

(3) Ketentuan pemakaian


(a) Dipasang dilengan sebelah kiri, berjarak 5 cm dibawah pangkal lidah
bahu, sedangkan jika terdapat badge sangga dipasang 3 cm di
bawahnya.
(b) Digunakan selama masa bakti ambalan Gajahmada dan Nyi Ageng
Serang SMA Negeri 1 Slawi.
(c) Sanksi badgejatuh lima puluh kali push up, hilang seratus kali push up
dan wajib mengganti.

3. Sanksi
Sanksi apabila baret/boni termasuk emblem, setangan leher, dan TKU jatuh atau
disalah gunakan merupakan kebijakan dari Pemangku Adat.
Kaos Ambalan
Setangan leher khusus

Biru dongker
kuning
hitam

hitam

NB : Hal-hal yang belumdiaturdiatas, makamenyesuaikankebijakanPemangkuAdat.


Seragam Pramuka Lengkap
Topi Ambalan

Anda mungkin juga menyukai