Anda di halaman 1dari 9

“SERAGAM PRAMUKA DAN TANDA PENGENAL”

SERAGAM PRAMUKA.
Seragam Pramuka adalah pakaian yang digunakan oleh semua anggota Gerakan Pramuka
Indonesia. Warna seragam Pramuka adalah coklat muda dan coklat tua. Warna tersebut dipilih
karena merupakan salah satu warna yang digunakan para pejuang Indonesia ketika masa perang
kemerdekaan Seragam Pramuka berfungsi sebagai sarana pendidikan dan identitas bagi
anggotanya guna meningkatkan citra Gerakan Pramuka. Sedangkan tujuan penggunaan Seragam
Pramuka adalah agar anggota Pramuka yang mengenakannya dapat berakhlak sesuai Satya dan
Darma Pramuka, memiliki jiwa korsa dan berdisiplin. 
Adapun penggunaan sereagam Pramuka sesuai SK Kwartir Nasional Nomor 174 Tahun 2012
tentang Pakaian Seragam Pramuka. Nah kali ini saya akan mejabarkan penggunaan seragam
Pramuka sesuai PP 174 Tahun 2012 Tentang Pakaian Seragam Pramuka
PP 174 Tahun 2012 Tentang Pakaian Seragam Pramuka  berisi tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka dan menggantikan Keputusan
Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 226 Tahun 2007. Dalam Petunjuk Penyelenggaraan tersebut
terdapat beberapa hal krusial terkait dengan perubahan pakaian seragam anggota Gerakan
Pramuka. Perubahan ini disesuaikan dengan perkembangan Gerakan Pramuka saat ini serta minat
anak-anak dan kaum muda Indonesia. Meskipun keputusan ini ditandatangani dan disyahkan
pada Desember 2012, namun publikasinya baru dilakukan pada bulan April 2013.
Adapun beberapa perbedaan krusial dan mencolok pada pakaian seragam pramuka di tahun
2013:
1. Pada PAKAIAN SERAGAM PRAMUKA TERBARU siaga terdapat garis berwarna coklat
tua yang terletak pada bagian saku dan lengan.
2. Pada PAKAIAN SERAGAM PRAMUKA TERBARU penggalang puteri pada baju
seragamnya terdapat dua saku tempel yang ada di dada dan tidak ada lipatan di dada seperti
pada seragam yang sebelumnya.
3.  Pada PAKAIAN SERAGAM PRAMUKA TERBARU puteri pada semua tingkatan
memakai setangan leher seperti setangan leher pada putera yang sebelumnya memakai pita
leher.
4. Tutup kepala Pada PAKAIAN SERAGAM PRAMUKA TERBARU puteri terbuat dari
bahan beludru yang sebelumnya terbuat dari anyaman.
5. Pada PAKAIAN SERAGAM PRAMUKA TERBARU putera untuk tingkatan Penggalang,
Penegak dan Pandega ada penambahan saku timbul di kanan dan kiri celana serta saku tempel
yang ada di belakang celana jadi semuanya berjumlah 6 saku.
JENIS JENIS SERAGAM PRAMUKA:

Seragam Harian

Pakaian yang dikenakan ketika anggota Pramuka melakukan kegiatan kepramukaan harian.
Namun Pakaian Seragam Harian dapat juga dikenakan pada waktu mengikuti upacara dan
melakukan kegiatan kepramukaan lainnya.[1] Pakaian ini bisa disebut pakaian utama seorang
Pramuka. Setiap anggota Pramuka wajib memiliki minimal satu setel Pakaian Seragam harian.

Seragam kegiatan.

Pakaian yang dikenakan ketika anggota Gerakan Pramuka melakukan kegiatan di lapangan atau
kegiatan olahraga. Alasan penggunaan pakaian ini adalah agar lebih mudah ketika melakukan
aktivitas yang diperlukan.[1] Anggota Gerakan Pramuka tidak harus memiliki seragam jenis ini.
Namun sangat direkomendasikan untuk memilikinya.

Seragam upacara.

Pakaian yang dikenakan ketika anggota Gerakan Pramuka mengikuti Upacara Hari Proklamasi
Kemerdekaan, Upacara Hari Pramuka, Upacara Pelantikan Pengurus/Mabi, Upacara Pembukaan
dan Penutupan Kegiatan Nasional, ketika menghadiri upacara lain dimana TNI mengenakan
Seragam PDU IV dan acara resmi kepramukaan di luar negeri.

Pakaian seragam ini tidak dapat dikenakan oleh semua anggota Gerakan Pramuka. Yang boleh
mengenakannya hanyalah Andalan dan Majelis Pembimbing mulai dari tingkat Kwartir
Cabang sampai Kwartir Nasional.

Seragam khusus.

Pakaian yang dikenakan karena pertimbangan khusus. Seragam khusus terdiri atas Pakaian
Seragam Muslim dan Pakaian Seragam Tambahan.

Seragam Muslim.
]

Pakaian yang dikenakan karena pertimbangan agama Islam. Hal ini untuk mengakomodir
anggota muslim terutama putri untuk dapat mengenakan jilbab tanpa melanggar aturan.

Seragam tambahan

Pakaian yang bersifat situasional dan dapat dikenakan oleh seluruh anggota Gerakan Pramuka.[1]

Kelengkapan
Setiap Pakaian Seragam Pramuka memiliki kelengkapan-kelengkapan yang terdiri atas:

1. Tutup Kepala
2. Baju Pramuka
3. Rok atau Celana
4. Setangan Leher
5. Ikat pinggang
6. Kaus kaki
7. Sepatu
8. Tanda Pengenal Gerakan Pramuka

Bentuk seragam Pramuka

Bentuk seragam Pramuka terbaru diatur dalam Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Nomor 174 tahun 2012 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Seragam Pramuka.

Siaga

Tutup kepala:

1.
dibuat dari kain warna coklat
2.
berbentuk topi joki terdiri dari lima potongan
3.
pada batas tiap potongan diberi bisban warna coklat muda selebar 1⁄4 cm.
4.
di bagian atas, tepat pada pertemuan potongan-potongan diberi bulatan sebagai
hiasan, bergaris tengah antara 1 sampai 3 cm warna coklat tua.
5. pada bagian belakang topi diberi elastik.
6. lebar lidah topi di bagian depan 5 cm, warna coklat tua.
2. Baju:
1. dibuat dari bahan warna coklat muda.
2. lengan pendek.
3. memakai lidah bahu, dengan lebar 2,5 cm.
4. kerah model kerah shiller.
5. memakai 2 (dua) buah kancing dipasang di bagian depan (dibuat di dalam 2
lipatan).
6. memakai lipatan hiasan melintang di dada selebar 2 cm.
7. lengan baju diberi 2 (dua) lis warna coklat tua; lebar lis atas 1,5 cm, lebar lis
bawah 3 cm.
8. memakai 2 (dua) saku tempel pada bagian depan bawah kanan dan kiri.
9. 1 (satu) cm dari tepi atas saku diberi lis warna coklat tua, lebar 1,5 cm.
10. disamping kanan dan kiri bawah diberi belahan.
11. panjang sampai garis pinggul, dipakai di luar rok.
3. Rok:
1. dibuat dari bahan warna coklat tua.
2. berbentuk kulot.
3. memakai ban pinggang dan diberi karet/elastik disisi kanan dan kiri.
4. memakai 2 (dua) saku timbul di bagian depan, dengan lipatan dalam di tengah
saku dan diberi tutup (ukuran saku disesuaikan dengan besar badan pemakai).
5. bagian depan dan belakang tanpa lipatan, hanya menggunakan kupnat.
6. memakai ritsleting di bagian belakang.
7. panjang 5 cm di bawah lutut.
4. Setangan leher:
1. dibuat dari bahan warna merah dan putih.
2. berbentuk segitiga sama kaki;
1. sisi panjang 90 cm dengan sudut bawah 90 derajat (panjang disesuaikan
dengan tinggi badan pemakai sampai di pinggang).
2. bahan dasar warna putih dengan lis merah selebar 5 cm.
3. setangan leher dilipat sedemikian rupa (lebar lipatan ± 5 cm) sehingga
warna merah putih tampak dengan jelas, dan pemakaiannya tampak rapi.
3. dikenakan dengan cincin (ring) setangan leher.
4. dikenakan di bawah kerah baju.
5. Kaos kaki:
1. panjang kaos kaki sampai betis.
2. warna hitam.
6. Sepatu:
1. model tertutup.
2. warna hitam.
3. bertumit rendah.
7. Tanda pengenal:
1. tanda topi dikenakan di topi bagian depan tengah.
2. papan nama dikenakan di baju bagian depan kanan di atas lipatan.
Penggalang
Tutup kepala:

1. dibuat dari kain laken/beludru, warna coklat tua.


2. berbentuk topi bulat.
3. lebar lidah topi ± 4 cm.
2. Baju:
1. dibuat dari bahan warna coklat muda.
2. lengan pendek.
3. memakai lidah bahu lebar 3 cm.
4. kerah model kerah dasi.
5. kancing baju di depan berwarna sama dengan bajunya.
6. memakai dua saku tempel di dada kanan dan kiri dengan lipatan luar selebar 2 cm
di tengah saku dan diberi tutup bergelombang.
7. dimasukkan ke dalam rok.
3. Rok:
1. dibuat dari bahan warna coklat tua.
2. berbentuk kulot.
3. memakai ban pinggang dan tempat ikat pinggang (brattle) selebar 1 cm.
4. memakai 2 (dua) saku timbul di bagian depan dengan lipatan dalam di tengah
saku dan diberi tutup (ukuran saku disesuaikan dengan besar badan pemakai).
5. bagian depan dan belakang tanpa lipatan, hanya menggunakan kupnat.
6. memakai ritsleting di bagian belakang.
7. memakai ikat pinggang berwarna hitam.
8. panjang kulot 5 cm di bawah lutut.
4. Setangan leher:
1. dibuat dari bahan warna merah dan putih.
2. berbentuk segitiga sama kaki;
1. sisi panjang 100–120 cm dengan sudut bawah 90 derajat (panjang
disesuaikan dengan tinggi badan pemakai sampai di pinggang).
2. bahan dasar warna putih dengan lis warna merah selebar 5 cm.
3. setangan leher dilipat sedemikian rupa (lebar lipatan ± 5 cm) sehingga
warna merah putih tampak dengan jelas, dan pemakaiannya tampak rapi.
3. dikenakan dengan cincin (ring) setangan leher.
4. dikenakan di bawah kerah baju.
5. Kaos kaki:
1. panjang kaos kaki sampai betis.
2. warna hitam.
6. Sepatu:
1. model tertutup.
2. warna hitam.
3. bertumit rendah.
7. Tanda Pengenal:
1. tanda topi dikenakan di topi bagian depan tengah.
2. papan nama dikenakan di baju bagian depan kanan di atas saku.
Penegak dan Pandega
Tutup kepala:

1. dibuat dari kain laken/beludru, warna coklat tua.


2. berbentuk topi bulat.
3. lebar lidah topi ± 4 cm.
2. Baju:
1. dibuat dari bahan warna coklat muda.
2. lengan pendek.
3. model prinses di bagian depan dan belakang.
4. memakai lidah bahu selebar 3 cm.
5. kerah model kerah dasi.
6. dua saku dalam di bagian depan bawah kanan dan kiri mulai dari garis potongan
prinses ke jahitan samping, dengan tinggi saku 14–15 cm.
7. tanpa ban pinggang.
8. panjang sampai garis pinggul, dikenakan di luar rok.
3. Rok:
1. dibuat dari bahan warna coklat tua.
2. bagian bawah melebar (model “A“).
3. dengan lipatan tertutup (splitplooi) di bagian belakang.
4. memakai saku dalam di samping kanan dan kiri.
5. panjang rok 10 cm di bawah lutut.
4. Setangan leher:
1. dibuat dari bahan warna merah dan putih.
2. berbentuk segitiga sama kaki;
1. sisi panjang 120–130 cm dengan sudut bawah 90 derajat (panjang
disesuaikan dengan tinggi badan pemakai sampai di pinggang).
2. bahan dasar warna putih dengan lis warna merah selebar 5 cm.
3. setangan leher dilipat sedemikian rupa (lebar lipatan ± 5 cm) sehingga warna
merah putih tampak dengan jelas, dan pemakaiannya tampak rapi.
4. dikenakan dengan cincin (ring) setangan leher.
5. dikenakan di bawah kerah baju.
5. Kaos kaki:
1. panjang kaos kaki sampai betis.
2. warna hitam.
6. Sepatu:
1. model tertutup.
2. warna hitam.
3. bertumit rendah.
7. Tanda Pengenal terdiri dari:
1. tanda topi dikenakan di topi bagian depan tengah.
2. papan nama dikenakan di baju bagian depan kanan atas.

Tanda Pengenal Gerakan Pramuka 


Tanda pengenal gerakan pramuka adalah tanda-tanda yang dikenakan pada pakaian seragam
Pramuka, yang dapat menunjukkan diri seorang Pramuka, dan/atau Satuan, kemampuan,
tanggungjawab, daerah asal, wilayah tugas, kecakapannya dan tanda penghargaan yang
dimilikinya.
Pengertian tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan
Pramuka nomor 55 Tahun 1982 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Pengenal Gerakan
Pramuka yang berlaku sejak 31 Mei 1982, masa kepemimpinan Letjen TNI (Purn) Mashudi
sebagai Ketua Kwarnas.

Sedikitnya ada 6 tujuan adanya penggunaan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka, yaitu,

1. Mendorong seorang Pramuka untuk menggunakan haknya dan melaksanakan kewajibannya


sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya.
2. Memberi gairah dan semangat kepada seorang Pramuka untuk meningkatkan kemampuan,
kecakapan, dan karyanya menurut ketentuan yang ada sesuai dengan golongan usianya.
3. Mendorong seorang Pramuka untuk bersungguh-sungguh melaksanakan isi janji dan ketentuan
moral yang berbentuk Satya dan Darma Pramuka, serta mengamalkan pengetahuan dan
kecakapannya sesuai tanda yang dipakainya.
4. Menanamkan rasa persaudaraan di kalangan anggota Gerakan Pramuka pada khususnya dan
anggota Gerakan Kepramukaan Sedunia pada umumnya.
5. Menanamkan kesadaran ikut memiliki, memelihara dan bertanggungjawab atas dirinya sendiri,
satuan, organisasinya serta ikut mencapai tujuan atau cita-citanya.
6. Menanamkan kebanggaan dan percaya pada diri sendiri serta mengembangkan daya
kepemimpinannya.
Lebih lanjut dalam Petunjuk Penyelenggaraan disebutkan bahwa Tanda Pengenal Gerakan
Pramuka berfungsi sebagai alat pendidikan untuk memberi dorongan, gairah dan semangat para
Pramuka, agar mereka berusaha meningkatkan kemampuan, karya, pribadi dan kehormatannya.

Selain itu, Tanda Pengenal Gerakan Pramuka berfungsi sebagai alat pengenal seorang anggota
Pramuka, satuannya, tingkat kecakapannya, jabatannya, serta tempat atau wilayah di mana ia
bertugas.

Sebagai pengakuan dan pengesahan atas keanggotaan, tingkat kecakapan serta pemberian
tanggungjawab, hak dan kewajiban kepada seorang anggota Gerakan Pramuka. Serta, sebagai
tanda penghargaan kepada seseorang atas prestasi dan tindakannya, agar yang bersangkutan
selalu menjaga dan memelihara nama baik pribadi dan organisasinya.

Berbagai macam Tanda Pengenal Gerakan Pramuka dikelompokkan menjadi 5 bagian yaitu
Tanda Umum, Tanda Satuan, Tanda Jabatan, Tanda Kecakapan, dan Tanda Penghargaan.

1.Tanda Umum merupakan tanda pengenal yang dikenakan oleh semua anggota Gerakan
Pramuka, seperti Tanda Tutup Kepala, Setangan Leher (hasduk), Tanda Pelantikan, Tanda
Harian, dan Tanda Kepramukaan Sedunia.

2.Tanda Satuan adalah tanda yang menunjukan satuan tempat seorang Pramuka bergabung
dari satuan terkecil sampai ke tingkat nasional. Macam-macam tanda satuan, yaitu Tanda
Barung, Tanda Regu, Tanda Sangga, dan Tanda Satuan terkecil lainnya;
Kemudian Tanda Gugusdepan, Kwartir dan Majelis Pembimbing; Tanda Krida dan Tanda
Satuan Karya; Lencana Daerah dan Tanda Wilayah; Tanda Satuan Pramuka Luar Biasa; dan juga
tanda-tanda Satuan lainnya.

3.Tanda Jabatan adalah Tanda Pengenal Gerakan Pramuka yang menunjukan jabatan


seseorang beserta hak dan kewajiban yang melekat dengan jabatan itu. Macam-macam Tanda
Jabatan antara lain,
1. Bagi peserta didik yaitu, Tanda Pemimpin Barung Utama (Sulung), Pemimpin Regu Utama
(Pratama), Pemimpin Sangga Utama(Pradana), Ketua Racana; Tanda Pemimpin dan Wakil
Pemimpin Barung, Regu, Sangga dan Reka; Tanda Pemimpin dan Wakil Pemimpin Krida; dan
Tanda Keanggotaan di Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega (Ranting sampai dengan
Nasional).
2. Bagi anggota dewasa yaitu, Tanda Pembina dan Pembantu Pembina (Siaga, Penggalang,
Penegak dan Pandega); Tanda Pelatih Pembina; Tanda Majelis Pembimbing (Gugus Depan
sampai Nasional); Tanda Andalan dan Pembantu Andalan; dan Tanda Jabatan lainnya.
4.Tanda Kecakapan merupakan tanda yang menunjukkan kecakapan, keterampilan,
ketangkasan, kemampuan, sikap dan usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai
dengan golongan usianya sebagai peserta didik.
1. Tanda Kecakapan Umum
 Untuk Pramuka Siaga : Tingkat Mula, Bantu dan Tata
 Untuk Pramuka Penggalang : Tingkat Ramu, Rakit, dan Terap
 Untuk Pramuka Penegak : Tingkat Bantara dan Laksana
 Untuk Pramuka Pandega : Tingkat Pandega
 Untuk Pembina Pramuka : Tingkat Mahir Dasar dan Lanjutan.
2. Tanda Kecakapan Khusus
 Untuk Pramuka Siaga : Tidak ada tingkatan
 Untuk Pramuka Penggalang : Tingkat Purwa, Madya, dan Utama
 Untuk Pramuka Penegak : Tingkat Purwa, Madya, dan Utama
 Untuk Pramuka Pandega : Tingkat Purwa, Madya, dan Utama
 Untuk Instruktur : Muda dan Dewasa
 Untuk Pembina Pramuka : Tingkat Dasar dan Lanjutan.
3. Tanda Pramuka Garuda
 Untuk Pramuka Siaga
 Untuk Pramuka Penggalang
 Untuk Pramuka Penegak
 Untuk Pramuka Pandega

5.Tanda Penghargaan adalah tanda yang menunjukkan jasa atau penghargaan yang


diberikan kepada seseorang, atas jasa, darma bakti, dan lain-lainnya, yang dianggap cukup
bermutu dan berguna bagi Gerakan Pramuka, Gerakan Kepramukaan Sedunia, masyarakat,
bangsa, negara, dan umat manusia.
Macam-macam Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Penghargaan antara lain,

1. Untuk peserta didik yaitu, Tanda Ikut Serta Bakti Gotong Royong, Tanda Ikut Serta
Kegiatan dan lain-lainnya; Bintang Tahunan ; Lencana Wiratama; Lencana Teladan;
2. Untuk orang dewasa yaitu, Bintang Tahunan; Lencana Pancawarsa; Lencana Wiratama; Lencana
Jasa yang meliputi Dharma Bakti, Melati, dan Tunas Kencana.
3. Dari badan di luar Gerakan Pramuka, misalnya dari Organisasi Kepramukaan maupun badan
lainnya, di dalam atau di luar negeri sepanjang halhal tersebut tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, serta peraturan perundang-
undangan Negara Republik Indonesia yang berlaku; dari Pemerintah Republik Indonesia; dan
dari Pemerintah Luar Negeri
Tanda Pengenal Gerakan Pramuka hanya dibenarkan dikenakan pada pakaian seragam Pramuka,
dan tidak dibenarkan pada pakaian lainnya (misalnya pada pakaian sekolah, pakaian seragam
organisasi lain, dan sebagainya) kecuali Tanda Harian Gerakan Pramuka.
Penempatan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka pada pakaian seragam Pramuka dengan rapi dan
teratur sesuai dengan ketentuan yang tersebut dalam Petunjuk Penyelenggaraan.

Pemakaian Tanda Pengenal Gerakan Pramuka selalu disertai dengan tanggungjawab dan
kewajiban pemakainya untuk menjaga nama baik dirinya, satuan, dan organisasi Gerakan
Pramuka; Berusaha memanfaatkan dan meningkatkan kemampuannya sesuai dengan makna
tanda pengenal yang dipakainya; dan berusaha mengamalkan Satya dan Darma Pramuka serta
menunjukkan nilai dirinya sebagai seorang Pramuka.

Anda mungkin juga menyukai