Visi :
“Menjadi laundry yang memberikan pelayanan terbaik berdasarkan kualitas kepada pelanggan
dan dikelola secara professional sehingga memberikan keuntungan untuk pelanggan,
karyawan, dan pemilik”
Misi :
- Menyediakan jasa cleaning yang dapat diandalkan.
- Ketepatan waktu dalam penyelesaian laundry dan dry cleaning.
- Hasil proses laundry yang bersih, rapi, dan harum.
- Menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
Pemilik
Manager
Operasional
Sekretariat Asisten
Laundry dan Manager
Catering Operasional
Koordinator
Koordinator Koordinator Petugas Kasir
Setrika dan
Pengantaran Cucian Kiloan dan Keuangan
Pengepakan
Tujuan
Sebagai salah satu laundry yang menekankan segi kualitas dengan motto utama
perusahaan, Omah Laundry berkomitmen untuk memberikan layanan yang terbaik bagi
pelanggan. Komitmen itu tercermin dalam visi dan misi perusahaan untuk menjadi laundry yang
terbaik. Bisnis ini bergerak di bidang laundry dan dry cleaning.
Proses Bisnis
I
N
T
E L Jurnal Neraca
R Keuangan
N A
A Laporan
L Arus
Transaksi Utang Usaha
U dari masing
Kas
masing
kegiatan
N harus Catatan
E Konsumen dicatat dan Kas Masuk/ atas
K dimasukkan Keluar
ke buku laporan kas
S D besar
T
E Laporan
R R Neraca Lajur
Perubahan
N Modal
A
Y
L Pemilik
- Pemrosesan data yang manual dan karyawan ditutut kecepatan dalam pemrosesan data
sering kali mengakibatkan ketidak akuratan data yang telah tersimpan. Pada saat pegawai
membutuhkan data, pegawai harus mencari data–data yang tersimpan di arsip. Terlalu
bayaknya data yang ditangkap dan tersimpan di banyak tempat membuat ketidak-
relevansian informasi.
- Pemborosan biaya dalam penggunaan kertas dan alat tulis, jika dihitung dalam jangka
waktu yang lama akan menimbulkan biaya operasional yang besar. karena data yang
salah tidak dapat diedit, meskipun dapat dipaksakan diedit tapi hal itu akan mengurangi
kerapian dan laporan akan terkesan kurang valid.
- Kontrol terhadap jumlah aktiva dan pasiva tidak terkendali, karena tidak diketahui secara
pasti jumlah seluruh aktiva dan pasiva. Tidak adanya proteksi terhadap data yang ada
sehinga kehilangan data sering terjadi.
- Pembuatan laporan dengan data yang sama dicatat berulang-ulang, masih mengunakan
alat hitung kalkulator sehingga menimbukan pemborosan waktu. Sumber daya manusia
yang dibutuhkan lebih banyak.
- Pelayanan oleh pegawai kepada konsumen akan membutuhkan bayak waktu karena harus
menunggu pemrosesan data.
Untuk lebih memahami sistem penjualan jasa laundry kepada konsumen yang sedang
berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran
informasi dokumen dari bagian-bagian yang terkait baik dari dalam maupun dari luar sistem
Omah Laundry. Diagram alir dokumen (document flowchart) atau disebut dengan bagan alir
formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan
arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Diagram arus dokumen ini
berfungsi untuk mengetahui hubungan antara entitas melalui aliran dokumen yang ada terhadap
seluruh dokumen yang berasal dari sumber sampai dokumen tersebut diterima oleh penerima
dokumen.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi pada Omah Laundry, ada beberapa jenis transaksi
yang terjadi, yaitu :
Transaksi laundry ini hampir sama dengan sistem laundry kiloan. Perbedaannya
terletak pada jumlah pakaian yang dapat di laundry, yaitu tidak adanya batas minimum
bagi laundry satuan dan besarnya biaya ditentukan dengan banyaknya pakaian yang akan
di-laundry.
Sistem dry clean dalam Avia Laundry tidak dilakukan sendiri, melainkan
menggunakan jasa dry cleaning supplier. Konsumen datang dan menyerahkan pakaian
yang akan di-dry clean, lalu kasir akan mencatat jenis dan jumlah pakaian serta
menanyakan perihal pembayaran. Jika pembayaran dilakukan secara lunas, kasir akan
membuatkan nota yang berisi nama dan alamat pelanggan, berapa jumlah yang di-dry
clean, berapa total pembayarannya, serta keterangan lain (jika diperlukan). Sedangkan
jika pembayaran yang tidak lunas kasir akan membuatkan tanda terima yang nantinya
akan digunakan untuk pengambilan pakaian oleh konsumen.
Kasir Supplier
Menyerahkan Mencatat
barang jumlah dan
jenis barang
Menyimpan
rangkap ke 2
sebagai
dokumen
Terima Menyerahka
barang n barang
6. Pembelian Barang
Sistem transaksi pembelian barang pada perusahaan laundry ini bermula dari kasir
melakukan pengecekan stok barang secara fisik. Hal ini dikarenakan sistem akuntansi
Avia Laundry belum menggunakan kartu persediaan barang. Jika ada barang yang akan
habis maka kasir akan melakukan pembelian barang kepada penjual. Setelah proses
pembayaran selesai, maka penjual memberikan barang dan bukti pembayaran lalu kasir
akan membuat nota pembelian barang.
Flowchart Pembelian Barang
Mulai
Cek
barang
fisik
Pembelian
ke supplier
Terima Penyerahan
barang barang
Pembuatan
nota
Nota pembelian
(rangkap 2)
Nota pembelian
(rangkap ke-1)
Menyimpan
rangkap ke 2
sebagai
dokumen
7. Penggajian Karyawan
Sistem penggajian pada Omah Laundry ini bermula dari kasir menyiapkan data
karyawan yang berisi jumlah hari kerja, jam lembur, dan jumlah bonus (jika ada)
kemudian menyiapkan slip gaji sesuai dengan data karyawan tadi. Slip gaji ini dibuat 2
rangkap, sebelumnya telah divalidasi dahulu oleh pemilik. Rangkap pertama untuk kasir,
dan rangkap kedua untuk karyawan (telah divalidasi) beserta gaji. Setelah itu kasir
membuat laporan penggajian dan melaporkanlaporan penggajian tersebut kepada pemilik.
Flowchart Penggajian Karyawan
Menyiapkan
data
karyawan
Data
karyawan
Membua Memvalida
t slip si slip gaji
gaji
Membuat
laporan
penggajian
Laporan Laporan
Penggajian penggajian
(rangkap ke-1)
(rangkap 2)
Diagram Berjenjang (Tier Diagram)
Sistem Administrasi
Laundry & Dry Clean
1 2 3
2.1 2.2
2.1.
1.
Cek
persediaan
barang
Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks (context diagram) berfungsi untuk menggambarkan suatu sistem yang
sedang berjalan secara keseluruhan, awal dan akhir dari data yang masuk dan keluar pada sistem
tersebut. Pada diagram konteks ini sistem informasi yang dibuat akan menghasilkan sumber
informasi yang dibutuhkan dan tujuan informasi yang dihasilkan. Untuk lebih jelasnya diagram
konteks sistem administrasi Omah Laundry dapat digambarkan sebagai berikut :
Laporan pengeluaran
0 Pengeluaran
Pembelian barang
Pembelian laundry & dry clean
Pembayaran dry clean Sistem Administrasi
Pesanan dry clean Laundry & Dry Clean
Pembayaran piutang
Data Flow Diagram Sistem Penjualan Jasa Laundry & Dry Clean
Data penjualan
jasa laundry Tabel penjualan jasa laundry
1.1 Data penjualan
jasa dry clean
Pembelian laundry & dry clean Penjualan jasa Tabel penjualan jasa dry clean
laundry & dry
clean
Data konsumen
Tabel konsumen
Data piutang
1.2 Tabel piutang
Daftar piutang
Konsumen Pembayaran Data piutang dry clean
Pembayaran piutang
Data piutang laundry
Pembelian
barang Data
Tabel pembelian barang beli
Data pembelian dry
Supplier clean
atau
Penjual
2.3
Data beli dry clean
Terima hasil
Terima hasil dry clean dry clean
Data Flow Diagram (DFD) sistem pembelian ini terdiri dari empat proses
Data pembelian dry cleanyaitu proses
Pembayaran beli 2.4
pembelian jasa dry clean, pembelian barang, terima hasil dry clean, dan pembayaran beli.
Pembayaran Tabel hutang
Nota adalah
Berikut beli penjelasan masing masing proses Data hutang
beli tersebut :
2.1 sistem pembelian dry clean digunakan untuk mencatat transaksi pembelian jasa dry clean.
Proses ini melibatkan tabel supplier, tabel dry clean, dan tabel pembelian jasa dry clean.
2.2 Sistem pembelian barang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang. Proses
ini melibatkan tabel barang dan tabel pembelian barang.
2.3 Sistem terima hasil dry clean digunakan untuk mencatat penerimaan hasil dry clean.
Proses ini melibatkan tabel beli dry clean.
2.4 Sistem pembayaran beli digunakan untuk melakukan pembayaran terhadap pembelian dry
clean. Proses ini melibatkan tabel hutang, dan tabel beli dry clean.
Data Flow Diagram (DFD) sistem laporan ini hanya terdiri dari satu proses yaitu proses
pembuatan laporan. Sistem pembuatan laporan digunakan untuk membuat berbagai jenis laporan
yang dibutuhkan. Proses ini melibatkan tabel pembelian jasa dry clean, tabel pembelian barang,
tabel barang, tabel hutang, tabel piutang, tabel penjualan jasa laundry, tabel penjualan jasa dry
clean, dan tabel pengeluaran.
KESIMPULAN
Sistem dokumen pada perusahaan Omah Laundry ini masih dibuat secara manual
sehingga terdapat beberapa kelemahan dari sistem informasi akuntansi Omah Laundry, yaitu :
- Pemrosesan data yang manual dan karyawan ditutut kecepatan dalam pemrosesan data
sering kali mengakibatkan ketidak akuratan data yang telah tersimpan. Pada saat pegawai
membutuhkan data, pegawai harus mencari data–data yang tersimpan di arsip. Terlalu
bayaknya data yang ditangkap dan tersimpan di banyak tempat membuat ketidak-
relevansian informasi.
- Pemborosan biaya dalam penggunaan kertas dan alat tulis, jika dihitung dalam jangka
waktu yang lama akan menimbulkan biaya operasional yang besar. karena data yang
salah tidak dapat diedit, meskipun dapat dipaksakan diedit tapi hal itu akan mengurangi
kerapian dan laporan akan terkesan kurang valid.
- Kontrol terhadap jumlah aktiva dan pasiva tidak terkendali, karena tidak diketahui secara
pasti jumlah seluruh aktiva dan pasiva. Tidak adanya proteksi terhadap data yang ada
sehinga kehilangan data sering terjadi.
- Pembuatan laporan dengan data yang sama dicatat berulang-ulang, masih mengunakan
alat hitung kalkulator sehingga menimbukan pemborosan waktu. Sumber daya manusia
yang dibutuhkan lebih banyak.
- Pelayanan oleh pegawai kepada konsumen akan membutuhkan bayak waktu karena harus
menunggu pemrosesan data.
Sumber : http://zahiraccounting.com/id/blog/contoh-laporan-keuangan-jasa-laundry/
BIO-DATA
NIM : A210140170
Kelas : I