Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

Tiara Rosalina

E-mail: tiararosalina99@yahoo.co.id
Universitas Negeri Malang, Jl. Surabaya 5 Malang 65145

Abstract: The purpose of this study was to determine: (1) The implementation of full day school
management in SMP Bustanul Makmur; (2) The level of student motivation in participating in full day
school in SMP Bustanul Makmur Genteng, Banyuwangi; (3) The effect of full day school learning
management to junior high school students’ motivation in Makmur Genteng, Banyuwangi. The
technique used is stratified proportional random sampling. Data were collected by questionnaires,
and then analyzed by simple linear regression correlation techniques. The full day school learning
management in SMP Bustanul Makmur Genteng Banyuwangi is excellent, junior high school students’
motivation in Bustanul Makmur Genteng Banyuwangi is high, based on the results of correlation
analysis using simple linear regression technique obtained significant relationship between full day
school management learning and junior high school students’ motivation Bustanul Makmur Genteng
Banyuwangi.

Abstrak: Tujuan penelitian ini, adalah untuk mengetahui: (1) Penerapan manajemen pembelajaran
full day school di SMP Bustanul Makmur; (2) Tingkat motivasi belajar siswa dalam mengikuti
pembelajaran full day school di SMP Bustanul Makmur Genteng, Banyuwangi; (3) Pengaruh
manajemen pembelajaran full day school terhadap motivasi belajar siswa di SMP Makmur Genteng,
Banyuwangi. Teknik yang digunakan adalah stratified proportional random sampling. Data
dikumpulkan dengan angket, selanjutnya dianalisis dengan teknik korelasi regresi linier sederhana.
Manajemen pembelajaran full day school di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Bustanul Makmur
Genteng Banyuwangi tergolong sangat baik, motivasi belajar siswa di SMP Bustanul Makmur Genteng
Banyuwangi tergolong tinggi, berdasarkan hasil analisis korelasi dengan menggunakan teknik regresi
linier sederhana diperoleh hasil ada pengaruh yang signifikan antara manajemen pembelajaran full
day school dan motivasi belajar siswa SMP Bustanul Makmur Genteng Banyuwangi.

Kata kunci: manajemen pembelajaran, full day school, motivasi belajar siswa

Manusia membutuhkan pendidikan dalam adalah sebuah program dimana siswa datang ke
kehidupannya, pendidikan merupakan usaha sadar sekolah sejak pagi hingga sore untuk belajar dan
dan terencana agar manusia dapat mengembangkan bersosialisasi. Jadi, siswa selama sehari penuh
potensi dirinya melalui prosespembelajaran. berada dalam sekolah dan melakukan segala
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 aktivitas pembelajar an di sekolah. Dalam
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional penerapan pembelajaran sistem full day school
menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan para guru memberikan keleluasaan kepada siswa
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar untuk mengembangkan kreatifitas belajar sesuai
menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada dengan mata pelajaran yang diajarkan dengan
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat mengacu pada standar nasional. Pr oses
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga pembelajaran terdapat satu kesatuan yang tidak
Negara yang demokratis dan bertanggung jawab. dapat terpisahkan antar siswa yang belajar dengan
Terdapat bermacam-macam cara yang dapat guru yang mengajar. Guru memiliki peranan yang
digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan, strategis dan penting dalam menentukan kualitas
misalnya dengan menerapkan sistem pembelajaran pembelajaran yang akan dilaksanakannya
yang lebih dikenal dengan nama full day school. (Sanjaya, 2008:198). Proses belajar siswa memiliki
Miller (2005:1) menyatakan, full day school motivasi belajar yang berbeda-beda, maka guru

434
Rosalina, Pengaruh Manajemen Pembelajaran Full Day School Terhadap Motivasi Belajar 435

harus dapat mengarahkan siswa untuk selalu ke tingkat sekolah selanjutnya. Sugiyono (2006:117)
belajar agar mencapai keberhasilan. Menurut mengatakan, bahwa populasi adalah wilayah
Sardiman (2011:84) fungsi motivasi ada 3, yaitu: generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
penggerak atau motor yang melepas energi. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
Motivasi dalam hal ini merupakan penggerak dari kemudian ditarik kesimpulannya. Jumlah Populasi
setiap kegiatan yang dikerjakan; 2) Menentukan kelas VII 121 siswa dan kelas VIII 120 siswa.
arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak Penelitian ini menggunakan teknik stratified
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat sampling yang populasinya terdiri atas kelompok
memberikan arah dan kegiatan yang harus yang memiliki susunan bertingkat, dalam hal ini
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya; 3) susunan bertingkat. Teknik yang digunakan dalam
Menyeleksi perbuatan-perbuatan yang harus pengumpulan data adalah teknik kuesioner atau
dikerjakan serasi guna mencapai tujuan, dengan angket. Menurut Arikunto (2006:160), instrumen
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak ada penelitian adalah alat/fasilitas yang digunakan oleh
manfaat bagi tujuan tersebut. peneliti dalam mengumpulkan data agar
Menur ut Elicker dan Marthur (dalam pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
Priyono, 2009:1) anak yang sekolah full day dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis
memiliki kesiapan belajar yang lebih tinggi daripada sehingga mudah diolah. Model penyusunan angket
anak-anak yang sekolah setengah hari, sehingga pada penelitian ini didasarkan pada skala Likert.
secara tidak langsung hal ini akan berpengaruh Sugiyono (2008:93) menyatakan, bahwa jika
pada prestasi anak. Pembelajaran sekolah yang dengan skala Likert, maka variabel yang akan
relatif lama terkadang siswa merasa bosan dan diukur dijabarkan menjadi indikator. Kemudian
tidak antusias dalam mengikuti pembelajaran, oleh indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
karena itu guru membuat suatu manajemen menyusun instrumen yang berupa pertanyaan atau
pembelajar an full day school yang pernyataan.
menyenangkan. Kabupaten Banyuwangi Pengukuran data untuk variabel manajemen
mempunyai beberapa sekolah yang menerapkan pembelajaran full day school terhadap motivasi
full day school, salah satunya adalah SMP belajar siswa berdasarkan skala Likert dilakukan
Bustanul Makmur yang berada di Kecamatan dengan memberi skor tiap butir pertanyaan.
Genteng. Penelitian yang diamati oleh peneliti Validitas adalah sebagai ukuran seberapa cermat
adalah SMP Bustanul Makmur karena mempunyai instrumen melakukan fungsinya (Wiyono, 2007:53).
prestasi akademik dan non akademik yang baik Instrumen yang valid adalah instrumen yang dapat
serta motivasi-motivasi belajar, sekolah ini selalu mengungkapkan variabel yang diteliti secara tepat.
berupaya melakukan perbaikan-perbaikan dalam Untuk mengukur validitas digunakan rumus
mutu pendidikan dengan melakukan inovasi dalam korelasi Product Moment Pearson. Selain
bidang pengajarannya. memenuhi persyaratan validitas, suatu instrumen
yang baik juga harus memenuhi persyaratan
METODE reliabilitas. Menurut Arikunto (2006:178) realibilitas
adalah suatu instrumen yang cukup dapat
Penelitian ini menggunakan penelitian dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
korelasional. Wiyono (2004:24) menyatakan, data, karena instrumen tersebut sudah baik. Uji
penelitian korelasional adalah penelitian yang reliabilitas dapat dilakukan dengan rumus Alpha
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua Cronbach. Hasil uji coba reliabilitas diperoleh
atau lebih variabel yang dapat diukur secara tingkat reliabilitas 0. 884 untuk variabel x yaitu
kuantitatif. Terdapat 2 variabel, yaitu variabel bebas Manajemen Pembelajaran Full day school dan
(X) adalah manajemen pembelajaran full day 0.875 untuk variabel y Motivasi Belajar. Penelitian
school dan variabel terikat (Y) adalah motivasi ini menggunakan teknik analisis statistik deskriptif
belajar siswa. Populasi yang digunakan dalam dan Regresi Linier Sederhana.
penelitian ini secara khusus adalah siswa Kelas
VII dan VIII tahun ajaran 2011/2012 karena waktu HASIL
peneliti mengadakan penelitian di sekolah siswa
kelas IX sudah menghadapi UAN (UjiaN Akhir Hasil penelitian ini akan mendeskripsikan 2
Nasional) dan mempersiapkan diri untuk masuk variabel. Variabel X, yaitu: manajemen
436 MANAJEMEN PENDIDIKAN VOLUME 23, NOMOR 5, MARET 2012: 434-438

pembelajaran full day school dan variabel Y, yaitu: terdistribusi secara normal. Sebaliknya, jika
motivasi belajar. Deskripsi data penelitian ini signifikan lebih dari 0,005 (>0,005), maka data
diperoleh dari angket yang berisi tentang kualifikasi tidak terdistribusi secara normal.
motivasi belajar. Angket yang digunakan untuk Data yang diperoleh peneliti dianalisis dengan
menjaring data manajemen pembelajaran full day menggunakan analisis regresi linier sederhana
school terdiri dari 25 pertanyaan. Motivasi belajar dengan bantuan komputer program SPSS 16.00
siswa di SMP Bustanul Makmur sebanyak 21% for Windows. Berdasarkan perhitungan analisis
dengan jumlah responden 32 menyatakan sangat data dilakukan dengan menggunakan korelasi
tinggi, sebanyak 68% dengan jumlah responden regresi linier sederhana. Dengan demikian
102 menyatakan tinggi, sebanyak 6,7% dengan pengujian hipotesis tersebut dapat diketahui bahwa
jumlah responden 10 menyatakan rendah, dan hipotesis nihil (H0) ditolak karena rhitung lebih
sebanyak 4,0% dengan responden 6 menyatakan besar daripada rtabel yaitu 0,587>0,344. Hal ini
sangat rendah. berarti ada pengaruh yang signifikan antara
Berdasarkan hasil penghitungan standart manajemen pembelajar an full day school
deviasi atau simpangan baku yang menggunakan terhadap motivasi belajar siswa di SMP Bustanul
SPSS 16.00 for Windows dapat diketahui hasil Makmur Genteng Banyuwangi.
untuk variabel motivasi belajar (Y) adalah 6,98, Normal probability plot dapat dilihat bahwa
hasil ini adalah hasil keseluruhan dari variabel x data tidak berselisih jauh dari regresinya dan juga
dan y. Artinya, semakin kecil simpangan baku atau tampak koefisien residu tidak membentuk suatu
standart deviasi maka semakin kecil tingkat sistem tertentu. Dengan melihat gambar tersebut
kesalahan atau semakin baik model penelitian. dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel
Analisis deskriptif data motivasi belajar siswa penelitian tersebut memiliki hubungan linier.
diperoleh rata-rata sebesar 75,80. Analisis regresi ini digunakan untuk
Deskripsi data penelitian ini diperoleh dari mengetahui signifikan antara manajemen
angket yang berisi tentang kualifikasi manajemen pembelajaran full day school dan motivasi belajar.
pembelajaran full day school. Angket yang Menurut Sugiyono (2010:2261), regresi sederhana
digunakan untuk menjaring data manajemen didasarkan pada hubungan fungsional ataupun
pembelajaran full day school terdiri dari 28 kausal satu variabel independen dengan satu
pertanyaan. Manajemen pembelajaran full day variabel dependen. Formula yang digunakan untuk
school di SMP Bustanul Makmur sebanyak 58,7% menguji persamaan regresi antara variabel
dengan responden 88 menyatakan sangat baik, manajemen pembelajaran full day school (X) dan
sebanyak 38,7% dengan responden 58 menyatakan motivasi belajar (Y).
baik, sebanyak 0,7% dengan responden 1 Berdasarkan hasil persamaan regresi yang
menyatakan cukup baik, dan sebanyak 2,0% diperoleh bahwa manajemen pembelajaran full day
dengan responden 3 menyatakan kurang baik. school memiliki hubungan yang signifikan dengan
Berdasarkan hasil penghitungan standart dan motivasi belajar siswa, hal tersebut ditunjukkan
deviasi atau simpangan baku yang menggunakan dari nilai manajemen pembelajaran full day school
SPSS 16.00 for Windows dapat diketahui hasil ß dengan signifikan 0,000 > 0,05 (p>0,005), dilihat
untuk variabel manajemen pembelajaran full day dari nilai koefisian regresi (ß), nilai ini menunjukkan
school (X) adalah 6,98, hasil ini adalah hasil adanya hubungan dari variabel antara manajemen
keseluruhan dari variabel x dan y. Artinya, semakin pembelajaran full day school dan motivasi belajar.
kecil simpangan baku atau standart deviasi maka Pengujian koefisien determinasi (R 2 )
semakin kecil tingkat kesalahan atau semakin baik digunakan untuk mengukur proporsi atau
model penelitian. Analisis deskriptif, data persentase kemampuan model dalam
manajemen pembelajaran full day school maka menerangkan variabel terikat. Jika R 2 semakin
diperoleh rata-rata sebesar 112. besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan
Pengujian hipotesis yang dilakukan oleh bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar
peneliti untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh terhadap variabel terikat (Y).
antara manajemen pembelajaran full day school Berdasarkan tabel dapat terlihat bahwa
terhadap motivasi belajar siswa di SMP Bustanul output SPSS memiliki nilai Adjusted R Square
Makmur Genteng Banyuwangi. Uji normalitas ini sebesar 0,340. Artinya sebesar 34% motivasi
untuk pengambilan keputusan yaitu jika taraf belajar dijelaskan oleh variabel bebas berupa
signifikan kurang dari 0,005 (<0,005), maka data manajemen pembelajaran full day school dan
Rosalina, Pengaruh Manajemen Pembelajaran Full Day School Terhadap Motivasi Belajar 437

sisanya sebesar 66% (100%-34%) dipengaruhi Djamarah (2002:117) motivasi ekstrinsik adalah
oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya
penelitian ini. perangsang dari luar. Dengan adanya motivasi
belajar yang tinggi maka akan menambah
PEMBAHASAN semangat dan dorongan siswa untuk mempelajari
sesuatu hal sehingga tujuan belajar yang diinginkan
Manajemen Pembelajaran Full day school akan tercapai secara maksimal.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa
manajemen pembelajaran full day school di SMP Pengaruh Manajemen Pembelajaran Full day school
Bustanul Makmur Genteng, Banyuwangi terhadap Motivasi Belajar Siswa
dikategorikan sangat baik. Berarti guru telah
Hasil analisis deskriptif tentang pengaruh
melaksanakan manajemen pembelajaran, mulai
manajemen pembelajar an full day school
dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
menggunakan teknik korelasi regresi linier
dan evaluasi, karena keberhasilan suatu
sederhana antara variabel manajemen
pembelajaran sangat tergantung pada bagaimana
pembelajaran full day school (X) dan variabel
upaya guru dalam mengatur suatu pembelajaran.
motivasi pembelajaran (Y) diperoleh rhitung lebih
Sebanyak 58,7% dengan responden 88
besar dari rtabel.Sehingga dalam penelitian ini r
menyatakan sangat baik, sebanyak 38,7% dengan
hitung sebesar 0,587. Kemudian harga rhitung
responden 58 menyatakan baik, sebanyak 0,7%
dibandingkan dengan rtabel pada taraf signifikan
dengan responden 1 menyatakan kurang baik, dan
0,05 dengan N=150 yaitu sebesar 0,344.
sebanyak 2,0% dengan responden 3 menyatakan
Hal ini menunjukkan bahwa manajemen full
sangat kurang baik.
day yang diimplementasikan oleh guru dengan baik
Sanjaya (2008:198) menyatakan, bahwa
dapat memotivasi siswa dalam belajar. Hal ini
dalam pelaksanaan manajemen pembelajaran
sejalan dengan pendapat Safinatunnajah (2010:1),
bahwa, guru memiliki peranan yang strategis dan
bahwa persoalan motivasi bukan hanya berkaitan
penting dalam memanajemen pembelajaran yang
dengan psikologis siswa, tetapi juga berkaitan
akan dilaksanakan. Pada pembelajaran full day
dengan manajemen pembelajaran.
school siswa merupakan bagian dari proses belajar,
Pada dasarnya tiap siswa memiliki motivasi
tidak hanya sekedar objek yang hanya diberi teori,
yang berbeda-beda, oleh sebab itu pada
tetapi siswa juga diajak terlibat langsung dengan
pelaksanaan pembelajaran menumbuhkan motivasi
kegiatan belajarnya. Full day school merupakan
belajar siswa merupakan salah satu tugas dan
pengembangan dari kurikulum yang sudah ada,
tanggungjawab guru (Sanjaya, 2008:251). Sehingga
dengan adanya penambahan jam belajar, maka
dengan adanya manajemen pembelajaran full day
diperlukan suatu modifikasi pada kurikulum
yang tepat maka pembelajaran guru akan lebih
nasional.
menarik dan menyenangkan sehingga siswa
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dan
Motivasi Belajar Siswa proses kegiatan belajar mengajar dapat berjalan
dengan lancar.
Berdasakan hasil analisis deskriptif tentang
motivasi belajar siswa menunjukan sebanyak 21%
dengan jumlah responden 32 menyatakan sangat KESIMPULAN DAN SARAN
tinggi, sebanyak 68% dengan jumlah responden Berdasarkan hasil analisis dari penelitian ini
102 menyatakan tinggi, sebanyak 6,7% dengan yang terkait dengan rumusan masalah dan tujuan
jumlah responden 10 menyatakan rendah, dan penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
sebanyak 4,0% dengan responden 6 menyatakan (1) Manajemen pembelajaran full day school pada
sangat rendah. Motivasi belajar merupakan faktor SMP Bustanul Makmur Genteng Banyuwangi
psikis yang bersifat nonintelektual (Sardiman, 2007: diklasifikasikan pada kategori rata-rata “ sangat
75). Di dalam motivasi belajar terdapat 2 macam baik”. Hal ini berarti manajemen pembelajaran
motivasi belajar, menurut Hamalik (2005:12), yang dilakukan guru mulai dari perencanaan,
motivasi intrinsik yaitu motivasi yang timbul tanpa pengorganisasian, pelaksanaan sampai pada
pengaruh dari luar. evaluasi berjalan dengan baik; (2) Motivasi belajar
Sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan siswa pada SMP Bustanul Makmur genteng
kebalikan dari motivasi intrinsik. Menurut
438 MANAJEMEN PENDIDIKAN VOLUME 23, NOMOR 5, MARET 2012: 434-438

Banyuwangi tergolong pada kategori rata-rata yang dilakukan lebih bervariasi, memaksimalkan
“tinggi”. Hal ini ditinjau dari motivasi belajar siswa penggunaan metode, strategi, media pembelajaran,
baik intrinsik dan ekstrinsik; (3) Ada pengaruh yang pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas
signifikan antara manajemen pembelajaran full tetapi di luar kelas serta lebih memberikan motivasi
day school dan motivasi belajar siswa. Hal ini pada siswa; (2) Akademisi Jurusan Administrasi
berarti semakin baik manajemen pembelajaran full Pendidikan: Hasil penelitian ini diharapkan dapat
day school maka akan semakin tinggi pula motivasi digunakan untuk mengembangkan Ilmu
belajar siswa. Semakin tinggi tingkat kualitas Manajemen Pendidikan; (3) Bagi siswa-siswi full
manajemen pembelajar an full day school, day school: Sebaiknya siswa mempertahankan
semakin tinggi motivasi belajar siswa. motivasi belajarnya sehingga tujuan belajar yang
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diinginkan akan tercapai secara maksimal; (4)
yang telah dikemukakan maka peneliti Peneliti lain Hasil: Penelitian ini dapat dijadikan
memberikan beberapa saran sebagai berikut: (1) acuan apabila peneliti lain berminat meneliti lebih
Kepala SMP Bustanul Makmur Genteng lanjut mengenai manajemen pembelajaran full day
Banyuwangi: Sebaiknya pada kegiatan school dan motivasi belajar siswa, dengan variabel,
pembelajaran lebih kreatif dalam membuat suatu populasi, dan instrumen yang berbeda.
manajemen pembelajaran sehingga pembelajaran

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Sardiman, A. M. 2007. Interaksi & Motivasi
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Cipta. Grafindo Persada.
Djamarah, S. B. 2002. Rahasia Belajar Sukses. Sardiman, A. M. 2011. Interaksi dan Motivasi
Jakarta: PT Rineka Cipta. Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali.
Hamalik, O. 2005. Proses Belajar Mengajar. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan:
Jakarta: Bumi Aksara. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R &
Miller, A. 2005. Full Day or Half Day D. Bandung: CV. Alfabeta.
Elementary, (Online), (htpp:// Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif,
www.askeric.org, diakses 23 Oktober Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
2011). Wiyono, B. B. 2004. Penelitian Kuantitatif.
Priyono, E. 2009. Balances Full Day School. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan
(Online), (htpp://www.klub-guru.com/30/08/ Universitas Negeri Malang.
09/, diakses 15 Oktober). Wiyono, B. B. 2007. Metodologi Penelitian
Safinatunnajanah. 2010. Fungsi-Fungsi (Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
Manajemen Pembelajaran. (Online), Action Research). Malang: Fakultas Ilmu
(htpp://www.wordpress.com/01/04/10/, Pendidikan Universitas Negeri Malang.
diakses 22 Oktober 2011). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Sanjaya, W. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Jakarta: Fajar Interpratama Offset. Pendidikan Nasional. 2003. Bandung:
Citra Umbara.

Anda mungkin juga menyukai