I. Ing Form
kebanyakan akan dibingungkan dengan perbedaan penggunaan gerund dan infinitive. Karena
disamping bahan dan maknanya sama, gerund juga sama dengan infinitive dalam hal kedudukannya
dalam kalimat. Gerund bisa dijadikan sebagai subjek maupun objek kalimat, begitu juga dengan to
infinitive. Yang semakin membingungkan lagi adalah bahwa ada beberapa kata kerja tertentu yang
ketika dibuat infinitive akan berbeda maknanya ketika diganti menjadi gerund. Walaupun hanya
beberapa kata kerja saja namun hal ini sudah cukup membuat kita kelabakan. Oleh karena itu,
pelajari baik-baik perbedaan gerund dan infinitive berikut ini.
Pengertian.
Gerund adalah kata kerja yang diberi tambahan akhiran berupa -ing sehingga yang semula
kata kerja menjadi kata benda sehingga bisa dijadikan subjek atau objek kalimat.
Contoh: Living in the big city make me dizzy all day.
Infinitive adalah bentuk dasar dari sebuah kata kerja. Dalam penggunaannya ia bisa menjadi
subjek atau objek kalimat jika ditambah dengan “to”.
Contoh: To make you happy is my vision.
Perbedaan Verb yang diikuti.
Ada beberapa kata kerja yang memang harus selalu diikuti oleh gerund dan ada juga yang
harus diikuti oleh infinitive dan ada juga yang bisa diikuti oleh kedua-duanya. Beberapa verb
yang wajib diikuti oleh gerund dan infinitive di antaranya adalah:
Gerund: avoid (menghindari), admit (mengakui), appreciate (menghargai), anticipate
(mengantisipasi/jaga-jaga), continue (meneruskan), deny (menyalahkan), delay (menunda),
enjoy (menikmati), excuse (mengampuni), finish (menyelesaikan), forgive (memaafkan),
fancy (membayangkan), keep (menjaga), postpone (menunda), prevent (mencegah), resist
(menolak).
Contoh: I have avoided drinking milk. It make me sick (mual).
Infinitive: ask (meminta/bertanya), allow (mengizinkan), advice (menasehati), beg
(meminta), decide (memutuskan), expect (berharap), hope (berharap), intend (bermaksud),
invite (mengundang), instruct (memerintah), learn (belajar), mean (bermaksud), need
(membutuhkan), purpose (bertujuan), promise (berjanji), permit (mengizinkan), want (ingin),
warn (mengingatkan), would like (ingin), tell (memberitahu), teach (mengajar), urge
(berpendapat).
Contoh: I decided to live in New York two years ago.
Perbedaan Makna.
Makna dari setiap kata kerja yang dibentuk ke dalam baik itu gerund maupun infintive adalah
sama. Namun untuk tiga kata dibawah ini akan memberikan pemahaman yang berbeda
kepada lawan bicara jika menggunakan salah satunya:
I stop smoking >< I stop to smoke.
I stop smoking berarti saya sudah berhenti dari kebiasan merokok dan tidak pernah merokok
lagi. Sedangkan I stop to smoke artinya saya berhenti (melakukan sesuatu) untuk merokok.
I forget cooking >< I forget to cook.
I forget cooking artinya saya sudah memasak tapi saya lupa kalau saya sudah memasak.
Sedangkan I forget to cook artinya saya berencana untuk memasak tetapi saya lupa, jadi saya
belum memasak.
I remember singing >< I remember to sing.
I remember singing artinya bahwa saya sudah menyanyi dan baru ingat kalau memang sudah.
Sedangkan I remember to sing artinya bahwa saya baru ingat bahwa saya akan menyanyi.
ACTIVE DAN PASSIVE VOICE
Passive voice adalah lawan dari kalimat aktive voice yang merupakan kalimat yang subjek
kalimatnya menjadi objek penderita dari kata kerjanya. Pengertian yang paling mudahnya,
kalimat pasif adalah kalimat yang jika kita terjemahkan dalam bahasa Indonesia mengandung
makna “di” atau “ter”. Contoh sederhananya adalah: my car was stolen (mobilku dicuri).
Mobil menjadi objek penderita dari kata kerja curi. Jika dilihat sepintas, maka kata my car
berkedudukan sebagai subjek, akan tetapi dilihat dari segi maknanya dia berkedudukan
sebagai objek. Seperti dipukul/terpukul. Passive voice biasanya dipelajari setelah kita
memahami ke 16 bentuk tenses. Caranya tidak jauh beda dengan tenses karena pada dasarnya
basisnya adalah tenses.
Passive Voice dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah kalimat pasif (kebalikan dari
kalimat aktif). Dalam hal ini subjek dalam kalimat passive voice dikenai atau menderita atas
sebuah pekerjaan. Dalam bahasa Indonesia kalimat pasif biasanya diikuti prefix berupa di-
atau ter-. Contohnya kalau kalimat aktifnya menginjak maka kalimat pasifnya menjadi
diinjak atau terinjak.
1. Baliklah posisi subjek dengan objeknya dengan memberi kata “by” sebelum subjek tersebut.
2. Identifikasi/ketahui mana kata kerja dan apa bentuk kata dasar tersebut.
3. Buatlah to be dari bentuk kata dasar tersebut dan mengganti kata kerja tersebut dengan V3.
C. Contoh Penerapan dalam Kalimat:
1. Tukarlah terlebih dahulu posisi Subjek (They) dan Objek (The Box) sembari sisipkan kata “by”
sebelum subjek. Meskipun they adalah subjek namun posisi dalam kalimat adalah sebagai objek, jadi
harus diganti menjadi them.
2. Identifikasi/cari tahu kata kerja utamanya, yaitu: drops (V1). Buatlah to be dari kata
dasar tersebut (V1). To be bentuk pertama (v1) adalah is, am, are dan yang cocok
untuk the box adalah “is“;
3. Kemudian ganti kata dasar (drops) tersebut menjadi V3 dan jadilah: The box is
dropped by them.
1. Tukarlah terlebih dahulu posisi Subjek (Jane) dan Objek (The car) sembari sisipkan
kata “by” sebelum subjek.
2. Identifikasi/cari tahu kata kerja utamanya, yaitu: washed (V3). Buatlah to be dari kata
dasar tersebut (V3). Bentuk ketiga To be adalah been (penempatan to be harus selalu
didepan kata kerja utama);
3. Kemudian ganti kata utama (washed) tersebut menjadi V3 dan jadilah: The car has
been washed by Jane.
Kalau ingin lebih mematangkan lagi dalam belajar passive voice dan juga contoh kalimat
lengkapnya, silahkan baca: Pengertian, rumus dan contoh kalimat passive voice pada semua
tense.
Demikianlah penjelasan tentang Cara Praktis Rumus Passive Voice Pada Semua Tenses,
semoga bisa membantu.
Rumus Dasar Dari Passive Voice adalah: TO BE + V3. Berikut ini adalah rumus passive
voice dalam semua tenses. Setelah mempelajari dan memahami semua rumusan di bawah ini,
pelajari juga rumus praktis cara memahami passive voice pada 16 tense.
Cara memahami tabel di bawah ini adalah dengan melihat warna subjek dan to be nya yang
Jika diperhatikan contoh terakhir, maka tidak hanya auxiliary (kata kerja bantu) yang ada
dalam rumus tenses saja yang bisa digunakan dalam kalimat pasif, melainkan auxiliary
lainnya seperti may, can, could juga bisa digunakan untuk membuat kalimat pasif.