Anda di halaman 1dari 2

 Apa itu Pelangi?

“Pelangi atau bianglala adalah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling
sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya. Di langit, pelangi tampak sebagai busur
cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat hujan ringan. Pelangi juga dapat
dilihat di sekitar air terjun yang deras.” (Wikipedia Bahasa Indonesia, 2017)

Pelangi (AJPCreations, 2017)

 Warna-warna pada Pelangi


Prosesnya berawal dari cahaya matahari karena cahaya matahari memiliki beberapa warna yang
memiliki peran penting dalam pembentukan pelangi. Cahaya matahari tersebut dinamakan
polikromatik. Cahaya yang akan ditangkap oleh kasat mata manusia ada 7 warna yaitu merah,
jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu yang akan muncul pada langit yang disebut dengan cahaya
tampak (4000 A sampai 7000 A). Urutan warna pelangi selalu sama, dari frekuensi spektrum
cahaya tampak terendah (merah) hingga tertinggi (ungu). (Sari, 2015)

 Bagaimana terbentuk Pelangi?


Pelangi terjadi karena pembiasan cahaya. Cahaya matahari yang melewati sebuah tetes hujan akan
dibiaskan melewatinya. Nah, proses pembiasan ini yang memisahkan cahaya putih menjadi warna
spektrum. Warna spektrum adalah warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu. Atau yang
sering kita tahu dengan singkatan mejikuhibiniu. Kemudian warna-warna itu memantul di
belakang tetes hujan, yang akibatnya cahaya tampak melengkung menjadi pelangi. (Ratna, 2016)

Gambar 1. Ilustrasi Proses Terbentuknya Pelangi (Sari, 2015)

 Apa itu Pelangi Ganda?


Pelangi ganda adalah pelangi yang terjadi karena proses pembiasan yang terjadi berkali-kali
pada butir-butir hujan sehingga hasil nya akan menghasilkan warna pelangi yang kedua atau
ketiga pada permukaan luar pelangi sisi utama pelangi. Dengan adanya pembiasan ganda maka
hasil dari pelangi akan berkebalikan warna dari urutan warna pelangi yang ada dibawahnya. (Sari,
2015).

 Bagaimana terbentuk pelangi ganda?


Ketika cahaya bias tidak lolos dari rintik hujan setelah dipantulkan pertama kali, cahaya bias
memantulkan permukaan rintik hujan untuk kedua kalinya juga, menghasilkan pelangi sekunder
dengan warnanya terbalik dibandingkan dengan pelangi primer. Sayangnya, lebih sedikit sinar
cahaya yang tersedia untuk menjalani proses refraksi tambahan, sehingga pelangi sekunder yang
dihasilkan tampak kurang jelas. (Warrilow, 2014)

Gambar 2. Ilustrasi terbentuknya Double Rainbow (Nagel, 2018)

Proses terjadinya pelangi ganda tidak akan bertahan lama seperti pelangi yang single. Pelangi
ganda akan cepat memudar dan kemudian menghilang karena pelangi yang berada di sisi luar
menggunakan perantara butir air yang cangkupannya lebih luas, sehingga menyebabkan
banyaknya cahaya yang lolos dan tidak terbiaskan secara sempurna seperti pelangi yang pertama.
(Maulana, 2016)

Pelangi Ganda di Taiwan (Putri, 2018)

Anda mungkin juga menyukai