Tujuan
• Diagnosis sitomorfologu/evaluasi produk pematangan sel asal daerah (stem cell)
• Penilaian terhadap simpanan besi
• Pengumpulan Colony Forming Unit (CFU – GM) pada transplantasi sumsum tulang
(TST)
• Mendapatkan specimen untuk pemeriksaan bakteriovirologis (biakan mikrobiologi)
Indikasi
• Anemia dan sitopenia lainnya yang tidak dapat diterangkan (unexplained)
• Leukositosis dan/atau trombositosis yang tidak dapat diterangkan
• Dugaan leukemia atau mieloptis
Kontraindikasi
Keadaan umum yang buruk
Prosedur Tindakan
Pasien diminta untuk buang air besar/kecil
b esar/kecil sebelum tindakan
1. Periks
Periksaa kelengka
kelengkapan
pan dan kela
kelayak
yakan
an bahan
bahan dan alat
alat tindak
tindakan
an .
2. Cuci
Cuci tanga
tangan n yang
yang bers
bersih,
ih, dan kering
keringkan
kan
3. Pakai
Pakai saru
sarung
ng tang
tangan
an ster
steril
il
4. Periks
Periksaa kelengka
kelengkapan
pan dan kese
kesesua
suaian
ian jaru
jarum
m aspiras
aspirasii dan spuit-nya.
dan spuit-nya.
5. Isi spuit untuk aspirasi tersebut dengan sedikit antikoagulan titriplex (EDTA) untuk
pemeriksaan sitologi dan imunologi atau heparin tanpa pengawet untuk sitogenetik.
6. Lakukan
Lakukan tind
tindaka
akann A dan antis
antisept
eptik
ik daerah
daerah tind
tindaka
akan.n.
7. Pasang duk bolong
bolong steril
steril untuk
untuk menjaga
menjaga daerha
daerha tindakan
tindakan dan prosedur
prosedur terjaga
terjaga aseptik
aseptik
8. Tentukan titik tindakan
9. Lakukan anestesi lokal tegak lurus permukaan mulai dari subkutis sampai periosteral
10. Lakukan penetrasi jarum aspirasi tegak lurus dengan diputar kiri-kanan secara lembut
menembus kulit sampai membentur tulang/periosteum kemudian perhatikan tingginya
jarum, untuk jarum sternal sesuaikan pembatas/pengaman setinggi ± 0,3-0,5 cm dari
kulit, kemudian lanjutkan penetrasi jarum untuk menembus tabula eksterna dengan
memberikan tekanan lebih besar secara mantap dan lembut setelah terasa seperti
menembus kertas pada saat menembus diploe dan perbedaan tinggi jarum yang akan
menyulitkan penilaian, kemudian spuit dicabut, jarumnya biarkan saja
11. Teteskan aspirat secukupnya ke gelas obyek diratakan di atas kaca slide, maka akan
terlihat partikel sumsum tulang
12. Sisanya masukkan ke botol koleksi kemudian dikirim ke laboratorium
13. Jika diperlukan untuk alasan lain dapat dilakukan aspirasi dengan spuit yang lain
yang telah dibasahi anticoagulan, kemudian dikoleksi pada tempat lain yang telah
diisi antikoagulan
14. Setelah selesai jarum aspirasi dicabut pelan – pelan tetapi mantap dengan cara diputar
seperti ketika memasukkannya
15. Daerah perlukaan di lakukan penutupan luka(dressing) dengan kasa yang telah diberi
antiseptik jika diperlukan seperti adanya trombositopeni atau fragilitas kapiler yang
meningkat (defisiensi hemostasis primer) dilakukan penekanan dulu sekitar 10 – 15
menit, setelah yakin tidak ada perdarahan baru di lakukan dressing.
16. Daerah perlukaan jangan dibasahi selama 3 hari, dan dressing di buka setelah 3 hari
Penyulit
• Pneumomediastinum jika tindakan dilakukan pada sternum
• Perdarahan
Efek samping
Alergi atau hipersensitive terhadap lidokain
Daftar Pustaka
1. William WJ. Examination of the marrow. In Hematologi Edition 199 5; 25-32
BIOPSI SUMSUM TULANG
Indikasi
• Kecurigaan adanya gangguan produksi sel darah
• Menilai selularitas sumsum tulang
• Penentuan adanya keganasan hematology dan nonhematologi (metastasis)
• Menentukan adanya fibrosis sumsum tulang
• Penentuan stadium keganasan non hematology
Tindakan ini biasa dilakukan bersama dengan aspirasi sumsum tulang
Kontraindikasi
• Tak ada kontraindikasi mutalk
• Pada trombositopenia berat (<20.000) pemberian transfusi trombosit sebelum tindakan
akan lebih baik.
• Melakukan biopsi sumsum tulang pada sternum
Prosedur Tindakan
Pasien diminta untuk buang air besar/kecil sebelum tindakan di mulai
1. Pasien pada posisi tengkurap
2. A dan Antisepsis pada daerah sekitar lokasi yaitu krista iliaka superior posterior
3. Setiap tindakan dilakukan secara steril
4. Pasang duk bolong
5. Anestesi dengan lidokain 2% pada krista iliaka posterior 3-6 cc sampai mencapai
periosteum
6. Suntikan jarum biopsi dengan cara twisting morion sambil melakukan penekanan
sampai terasa menembus tulang dan dilanjutkan sepanjang 1-2 cm
7. Lakukan gerakan 4 arah (atas, bawah, kiri, kanan) setelah itu jarum diangkat
8. Luka biopsi ditutup dengan kasa steril yang dibasahi povidone iodine dan nasihat
jangan dibasahi 3 hari
Pembuatan preparat
Gosokkan bahan/jaringan sumsum tulang yang didapat kaca objek (slide) sebanyak 2-3
buah dan biarkan kering dengan pewarnaan. Pewarnaan bisa berupa pewarnaanwright, atau
may-Grumwald-Giemsa (MGG)
Penyulit
• Perdarahan (bila trombosit rendah)
• Infeksi
Daftar Pustaka
1. Robert E. Nittes, Manual of Oncologic Therapeutic Maryland National Cancer Institute
Bethesda, 1998/1990: 33-35