A. PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). TB masih
merupakan masalah kesehatan masyarakat meskipun upaya
pengendalian dengan strategi DOTS telah dilaksanakan secara global
sejak tahun 1995. Meskipun jumlah kematian akibat TB menurun
22% antara tahun 2000 dan 2015, namun TB masih menepati
peringkat ke-10 penyebab kematian tertinggi di dunia pada tahun
2016 berdasarkan laporan WHO. Oleh sebab itu hingga saat ini TB
masih menjadi prioritas utama di dunia dan menjadi salah satu tujuan
dalam SDGs (Sustainability Development Goals).
Berbagai strategi terus dikembangkan oleh pemerintah dalam
upaya penanggulangan penyakit TB. Puskesmas sebagai lini terdepan
dalam layanan kesehatan dasar menjadi penggerak utama upaya
pencegahan dan pengendalian penyakit TB di wilayah kerjanya.
B. LATAR BELAKANG
Penyakit TB masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia.
Angka prevalensi TB Indonesia pada tahun 2014 sebesar 297 per
100.000 penduduk. Eliminasi TB juga menjadi salah satu dari 3 fokus
utama pemerintah di bidang kesehatan selain penurunan stunting dan
peningkatan cakupan dan mutu imunisasi. Jumlah kasus TB anak
pada tahun 2009 mencapai 30.806 termasuk 1,865 kasus BTA positif.
Proposi kasus TB anak dari semua kasus TB mencapai 10.45%.
Hasil survei prevalensi TB (2004) mengenai pengetahuan, sikap
dan perilaku menunjukkan bahwa 96% keluarga merawat anggota
keluarga yang menderita TB dan hanya 13% yang menyembunyikan
keberadaan mereka. Meskipun 76% keluarga pernah mendengar
tentang TB dan 85% mengetahui bahwa TB dapat disembuhkan, akan
tetapi hanya 26% yang dapat menyebutkan dua tanda dan gejala
utama TB. Cara penularan TB dipahami oleh 51% keluarga dan hanya
19% yang mengetahui bahwa tersedia obat TB gratis.
Angka-angka ini merupakan gambaran parsial dari keseluruhan
permasalahan pengendalian kasus TB yang ditemui petugas kesehatan
di lapangan, mengingat masih banyak kasus TB yang belum
ditemukan. Pemahaman mengenai tujuan dan kegiatan program serta
komitmen dari seluruh pelaksana di lapangan, baik sektor pemerintah
maupun swasta terhadap upaya pengendalian kasus TB menjadi salah
satu modalitas yang mutlak diperlukan. Penyusunan kerangka acuan
program ini diharapkan dapat menjadi salah satu pedoman dalam
melaksanakan kegiatan pengendalian kasus TB di wilayah kerja UPT
Puskesmas Cipamokolan.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menyelenggarakan Program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tuberkulosis dalam upaya penurunan angka kesakitan
dan kematian dengan cara memutuskan mata rantai penularan di
masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kompetensi petugas dalam upaya pengendalian
kasus TB.
b. Meningkatkan capaian penemuan kasus baru di wilayah kerja.
c. Meningkatkan promosi kesehatan tentang penyakit TB.
d. Meningkatkan pemantauan pengobatan kasus TB dalam
rangka menjamin keberhasilan terapi dan menekan angka
putus obat.
F. SASARAN
Sasaran program P2TB adalah:
1. Masyarakat di wilayah kerja,
2. Pengunjung Puskesmas
3. Kader
4. Lintas sektor terkait
G. JADWAL KEGIATAN
BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penjaringan X X X X X X X X X X X X
kasus baru
2 Penemuan kasus X X X X X X X X X X X X
kontak
3 Pemantauan X X X X X X X X X X X X
pengobatan
kasus TB
4 Pencegahan X X X X X X X X X X X X
kasus TB putus
obat
5 Promosi X X
kesehatan
tentang penyakit
TB
6 Refreshing Kader X
TB
7 Sosialisasi PP X
INH
8 Monev Kader TB X
Mengetahui,
Kepala UPT PKM Cipamokolan Pemegang Program P2TB