Materi Pembelajaran :
1) Aktivitas Implementasi
2) Aktivitas Pemrograman
3) Modulatiras
4) Abstraksi Data
5) Analisis Statik
6) Data Flow Analysis
3
Aktivitas Implementasi
User friendly
Program yang baik harus memiliki layanan untuk mempermudah pemakai untuk
menggunakannya, misalkan layanan online help
Portabilitas
Program yang baik harus dapat dijalankan pada kondisi platform yang berbeda-beda,
baik itu sistem operasi maupun perangkat keras
Modular
Pada pendekatan pemrograman, masalah dibagi-bagi menjadi unit terkecil, yang
disebut modul untuk menyederhanakan pengimplementasian langkah-langkah
pemecahan masalah dalam bentuk program.
Standar Perawatan Program
Penulisan Instruksi
Untuk memudahkan perawatan program, sebaiknya penulisan program dilakukan
sebagai berikut:
Menuliskan satu instruksi pada satu baris program
Memisahkan modul-modul dengan memberikan spasi beberapa baris untuk
mempermudah pembacaan
Membedakan bentuk huruf dalam penulisan program
Memberikan tabulasi yang berbeda untuk penulisan instruksi- instruksi yang berada
pada loop atau struktur kondisional
Menghindari penggunaan konstanta dalam penulisan rumus, jika konstanta tersebut
mungkin berubah
Melakukan pembatasan jumlah baris instruksi per modul
Standar Prosedur
Modularitas
Kriteria Modularitas
1. Decomposibility
Kemampuan untuk mendekomposisi masalah menjadi sub masalah yang lebih
sederhana dan dihubungkan dengan struktur yang sederhana .
Kriteria Modularitas
2. Composability
Kemampuan membangun modul-modul program yang kemudian dapat
diintegrasikan menjadi program pada lingkungan yang mungkin berbeda
dengan saat modul tersebut dibangun
3. Understandability
Kemampuan menghasilkan program di mana programmer dapat memahami
masing-masing modul tanpa perlu mengetahui detailnya.
4. Continuity
Kemampuan meredam propagasi perubahan, yaitu suatu kondisi di mana
perubahan kecil pada satu modul memicu perubahan hanya pada satu
modul atau sedikit modul yang terkait
5. Protection
Kemampuan meredam kondisi abnormal hanya pada satu modul
Aturan Modularitas
1. Direct mapping
Struktur model yang ada pada masing-masing tahap pengembangan
perangkat lunak semestinya kontinyu, dalam artian modul yang terdapat
pada analisis masih merupakan modul pada tahap perancangan dan tetap
menjadi modul pada saat pemrograman
2. Few interfaces
Setiap modul seharusnya berinteraksi dengan sesedikit mungkin dengan
modul lain sebab jika terjadi banyak interaksi antar modul akan
meningkatkan propagasi perubahan
3. Small interfaces (weak coupling)
Untuk modul-modul yang berkomunikasi, diusahakan informasi yang
dipertukarkan pada saat komunikasi adalah sesedikit mungkin sehingga
mengurangi ketergantungan antar modul
4. Explicit interface
Kapan saja modul X dan Y berkomunikasi maka komunikasi ini harus dari
teks X atau Y atau keduanya
Aturan Modularitas
5. Information hiding
Pemrogram harus merancang modul dengan sekelompok fitur pada suatu modul
tampak pada modul lain, sedangkan fitur lainnya diusahakan tersembunyi dari
modul lain. Modul lain hanya berhubungan dengan modul lewat deskripsi pada
fitur yang terlihat tersebut
Prinsip Modularitas
2. Loosely coupled
Coupling mengacu kepada derajat modul-modul saling berkomunikasi.
Modul-modul harus seminimal mungkin berkomunikasi dengan modul modul lain.
Maka dari Itu nilai derajat Coupling harus sekecil mungkin
3. Enkapsulasi
Modul harus memenuhi persyaratan information hiding. Atribut dari modul
seharusnya tidak secara langsung tersedia untuk modul-modul lain
4. Reuseability
Merupakan sasaran strategis rekayasa perangkat lunak dan dapat meningkatkan
produktivitas pengembangan perangkat lunak. Implikasi dari reuseability adalah
fungsionalitas modul harus segeneral dan seluas mungkin sehingga dapat digunakan
oleh modul lain dan dapat mengurangi waktu dan biaya yang dikeluarkan
KERJAKAN