Anda di halaman 1dari 7

Laporan Kegiatan Wejaplo Fair 2019

1. Kata Pengantar Ketua Program Studi Commented [T1]: Diambil dari proposal sponsorship Wejaplo.

“Merupakan kehormatan bagi saya untuk memperkenalkan kepada Anda, West Java
Diplomacy (Wejaplo) Fair 2019, merupakan kegiatan terbesar yang dirancang, dikelola, dan
dijalankan oleh mahasiswa dan dosen Program Studi Hubungan Internasional Universitas
Padjadjaran. Dengan mengusung tema “Discovering West Java’s Potentials in a Globalizing
World”, kami bermaksud memperkenalkan mahasiswa dengan sistem pembelajaran yang
aplikatif. Di saat yang sama, kegiatan ini juga diharapkan dapat mempertemukan berbagai
stakeholders yang berkaitan dengan Hubungan Internasional.”

Dadan Suryadipura, S.IP., M.IPol.


Ketua Program Studi Hubungan Internasional
Universitas Padjadjaran

2. Pendahuluan
Proses pembelajaran, selain melalui metode pemberian materi di kelas, juga
dilengkapi melalui pembelajaran aplikatif yang akan memberikan pengalaman dan
kemampuan nyata pada mahasiswa terhadap berbagai bentuk fenomena dalam Hubungan
Internasional. Sebagai upaya untuk mencapai hal tersebut, maka Program Studi Hubungan
Internasional (HI) FISIP Universitas Padjadjaran bersama para mahasiswanya menginisiasi
kegiatan praktik diplomasi publik yang bertajuk “West Java Diplomacy Fair 2019”, yang
secara umum bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata kepada pesertanya dalam
mempraktikkan berbagai pengetahuan konseptual yang telah mereka terima dalam
perkuliahan. Untuk mendukung tujuan tersebut, maka pelaksanaan kegiatan ini memiliki
prosedur yang berbeda dengan prosedur pelaksanaan perkuliahan (kelas) dengan
menitikberatkan pada bentuk-bentuk pembelajaran aplikatif.
Kegiatan ini mengangkat tema “Discovering West Java’s Potentials in a
Globalizing World” yang didasarkan pada tiga pertimbangan, yakni
1) Mengacu pada perkembangan Hubungan Internasional yang menunjukkan
indikasi perluasan aktor pelaksana dalam praktik hubungan luar negeri.
Hubungan internasional dalam kerangka tradisional merupakan domain pemerintah
pusat dari sebuah negara. Namun, era globalisasi telah menghadirkan aktor sub-
negara dan aktor non-negara untuk ikut berperan dalam hubungan antarnegara.
Dengan semakin kompleksnya hubungan internasional, pemerintah pusat dinilai
memerlukan dukungan dari aktor lain dalam melaksanakan diplomasi untuk mencapai
kepentingannya.
2) Hadirnya aktor sub-nasional yang semakin memberi warna pada diplomasi
publik Indonesia.
Saat ini telah banyak pemerintah daerah, baik itu dari tingkat kabupaten/kota maupun
provinsi yang menjalin kerja sama luar negeri melalui berbagai bentuk kolaborasi, di
antaranya pada bidang pendidikan, perdagangan, hingga promosi budaya dan
pariwisata. Secara nyata, kolaborasi yang didukung oleh berbagai pihak dapat
mendorong kerja sama yang lebih opimal. Namun tidak dipungkiri, belum semua
lapisan masyarakat di Indonesia yang memiliki kesadaran akan kapasitasnya sebagai
bagian dari proses diplomasi Indonesia.
3) Kesinambungan Komitmen “Unpad Nyaah Ka Jabar”
Adapun pengutamaan aspek lokal dalam diplomasi publik, khususnya kesinambungan
Program Studi Hubungan Internasional dengan komitmen yang diusung Universitas
Padjadjaran melalui slogan “Unpad Nyaah Ka Jabar”. Mahasiswa diharapkan mampu
untuk mengurai berbagai potensi dari Jawa Barat sebagai modal bagi pelaksanaan
diplomasi publik masyarakat Jawa Barat; minimalnya dalam bentuk memperkenalkan
budaya dan komoditas, optimalnya mampu menghantarkan potensi Jawa Barat untuk
dapat bersaing dan memberi warna pada kancah global.
Di Indonesia, meningkatnya peran aktor non-negara khususnya aktor sub-nasional
dalam hubungan internasional pertama kali didorong oleh lahirnya Undang-Undang No.22
tahun 1999 tentang perluasan kewenangan pemerintah daerah untuk melakukan kerja sama
luar negeri yang kemudian diperkuat melalui Undang-Undang No.32 tahun 2004. Oleh
karenanya, pemilihan aspek diplomasi publik Jawa Barat pada pelaksanaan kegiatan ini
merupakan sebuah upaya untuk menutup jarak antara teori yang diberikan di kelas dan
praktik yang dilakukan di lapangan.

3. Tujuan Kegiatan
a. Menyediakan wadah bagi mahasiswa untuk mempraktikkan diplomasi publik;
b. Memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai diplomasi publik;
c. Mempertemukan mahasiswa dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti
perwakilan Kementerian Luar Negeri RI, Kedutaan Besar, Pusat Kebudayaan, dan
Pemerintah Jawa Barat;
d. Mempromosikan potensi unggulan Jawa Barat, seperti kebudayaan dan
komoditas;
e. Meningkatkan eksistensi Program Studi Hubungan Internasional Universitas
Padjadjaran, baik di kancah lokal maupun global;
f. Membuka kesempatan kerja sama antara berbagai pemangku kepentingan;
g. Memperkenalkan kebudayaan negara lain kepada masyarakat umum.

4. Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Hari, tanggal : Sabtu, 16 November 2019
Pukul : 08.30-16.30 WIB
Tempat : Universitas Padjadjaran, Kampus Dipati Ukur
Jalan Dipati Ukur No.35, Lebakgede, Kota Bandung
5. Data
5.1.Paparan Sasaran Teknis Commented [T2]: WKWKWK ngga tau ini kudu gimana 

Pelaksanaan kegiatan ini telah menjadi bagian integral dalam kurikulum Program
Studi Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran. Tim dosen bersama mahasiswa
Program Studi Hubungan Internasional membuat sebuah terobosan melalui kegiatan ini, yang
bukan hanya bermanfaat bagi mahasiswa, namun juga memberi manfaat bagi berbagai
pemangku kepentingan yang bersinggungan dengan komunitas akademik Hubungan
Internasional, di antaranya
1) Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia;
2) Kedutaan Besar dan Atase (baik Kedutaan Besar dan Atase Indonesia ataupun
Kedutaan Besar dan Atase negara-negara sahabat);
3) Pemerintahan Pusat dan Daerah, terutama Jawa Barat (baik pemerintah Kota maupun
Kabupaten;
4) Beragam sektor pengguna lulusan Hubungan Internasional (mencakup perusahaan
baik nasional ataupun multinasional, lembaga penelitian, dan organisasi swadaya pada
tingkat nasional dan internasional); dan
5) Masyarakat secara luas.
Adapun capaian kami, pada pelaksanaan kegiatan West Java Diplomacy Fair 2019
Program Studi Hubungan Internasional dengan tema “Discovering West Java’s Potentials
in a Globalizing World” dapat memberikan hasil melalui terlaksananya beberapa mata acara
di dalam kegiatan ini, yakni (a) pagelaran seni dan budaya dari 26 negara; (b) pameran booth
terkait hubungan bilateral Indonesia dengan beberapa negara sahabat; (c) promosi potensi
kopi lokal Jawa Barat; dan (d) pameran potensi lokal Jawa Barat terkait jalinan hubungan luar
negeri daerah, yang nantinya dapat memberikan manfaat langsung bagi partisipan yang
terlibat dalam kegiatan ini.

Colouring the Harmonizing the Globalizing West Empowering West


World Regions Java Coffee Java Potentials
- Pagelaran - Pameran poster - Presentasi - Presentasi
kostum dari 26 hubungan tentang hubungan luar
negara; bilateral komoditas negeri daerah
- Penampilan Indonesia dengan kopi asal Jawa kabupaten/kota di
kebudayaan 26 negara; Barat; Jawa Barat;
tari dan musik - Menghadirkan - Menghadirkan - Memperkenalkan
dari luar perwakilan petani dan komoditas
negeri. kedutaan besar pengusaha unggulan daerah
dari 26 negara. kopi Jawa kabupaten/kota di Commented [T3]: Ini kan ngga?

Barat. Jawa Barat;


- Pagelaran budaya
daerah
kabupaten/kota di
Jawa Barat.

Pelaksanaan West Java Diplomacy Fair 2019 mampu untuk memberikan beberapa
dampak, yakni
1. Menguatnya kemampuan mahasiswa Universitas Padjadjaran dalam praktik diplomasi
publik;
2. Meningkatnya kesadaran publik tentang keberadaan dan peran diplomasi publik;
3. Semakin dikenalnya potensi komoditas dan kebudayaan Jawa Barat untuk bersaing di
tingkat global;
4. Terjalinnya berbagai kolaborasi minat, komunikasi, jaringan, dan berbagai
kemungkinan kerja sama lainnya antara universitas dengan institusi nasional maupun
internasional.
5.2.Data Teknis Hari-H Wejaplo
5.2.1. Jumlah Tamu VIP
Jumlah
Nama Instansi Nama Bagian Nama Perwakilan
Orang
Direktorat
Kementerian Luar Jenderal Asia
2 Neta Commented [T4]: Namanya Neta siapa gitu 
Negeri RI Pasifik dan
Afrika
Biro
Pemerintahan 3 Orang Ibu Chandrawulan, SSTP, MAP
dan Kerja Sama
Dinas
Bapak Gun Gun Gumilang, S.Sn
Parawisata dan 1 orang
Provinsi Jawa Barat (Kasubag TU)
Kebudayaan
Dinas
Perindustrian Bapak Asep Yusuf (Bidang
1 orang
dan Perdagangan Dalam Negeri)
Perdagangan
Tien Supartika
Kelompok Tani
3 Orang Rehan Hanifan
Kab. Bandung
Lia Jualiah
Drs. Yayan Suheryan, M.Si (Kepala
Kabupaten Bagian Kerjasama dan Otonomi
Bandung Bagian Daerah)
Kerjasama Luar 3 Orang Ir. Dadang Heryawan (Kasubbag
Negeri Kerjasama Luar Negeri)
Bening Tina Restu (Kasubbag
Otonomi Daerah)
Dinas
Kabupaten Perindustrian Pak Decky (Perdagangan Dalam dan
1 orang
Bandung Barat dan Luar Negeri)
Perdagangan
Dinas
Nama tidak mau disebutkan (Promosi
Parawisata dan 1 orang
dan Ekonomi Kreatif)
Kebudayaan
Budi Raharja, S.Sos., M.Si, (Kepala
Disbudparpora 1 orang
Dinas)
Andri Irianto Prabowo Noor, S.S.
Cimahi
UPT Cimahi (Manajer Pubilkasi dan Pelayanan)
3 orang
Technopark Nabila Septrilya
Reza Pahlevi
Penyusun Christine Mugia Restu, S.IP. (Sub
Perjanjian Kerja 1 orang Bagian Kerja Sama Luar Negeri,
Sama Bagian Kerja Sama Kota Bandung)
Kota Bandung
Batik Renceum 3 orang Tina Satriani (owner)
Akar Store 3 orang Ferawati Klaudia (owner)
Exodus57 3 orang Budi (owner)

5.2.2. Jumlah Pengunjung Umum


Kegiatan West Java Diplomacy Fair 2019, Program Studi Hubungan Internasional
Universitas Padjadjaran dihadiri oleh lebih dari 300 pengungjung, yang terdiri dari
1) Perwakilan dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia;
2) Pemerintah Provinsi Jawa Barat;
3) Pemerintah Kota/Kabupaten di Jawa Barat;
4) Mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional se-Indonesia;
5) Mahasiswa Asing di Universitas Padjadjaran;
6) Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat se-Jawa Barat; dan
7) Masyarakat Umum.

5.2.3. Jumlah Transaksi


5.2.4. Capaian Acara
a. Pagelaran Seni dan Budaya dari 26 Negara
b. Pameran Booth terkait Hubungan Bilateral Indonesia
c. Promosi Potensi Kopi Lokal Jawa Barat
d. Pameran Potensi Lokal Jawa Barat
6. Dokumentasi Acara
7. Simpulan

Anda mungkin juga menyukai