Anda di halaman 1dari 4

TANGGAP DARURAT / BENCANA GEMPA BUMI

DI RUMAH SAKIT
No. Dokumen: Revisi: Halaman:
1/2
Tanggal terbit: Ditetapkan:
Standar
Operasional
Direktur
Prosedur

Pengertian
Prosedur yang dipakai sebagai penuntun pada proses tanggap darurat /

bencana gempa bumi yang mengakibatkan korban / kerusakan bangunan di

Rumah Sakit

Tujuan
1. Memberikan panduan kepada Ketua Tim Pusat Komando Bencana
dalam menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan pada
proses tanggap darurat / bencana gempa bumi.
2. Menentukan pola evakuasi pasien / korban bencana akibat adanya
gempa bumi
3. Memberikan bahan pertimbangan / evaluasi dari pihak manajemen
RS untuk menentukan tingkat kolaps fungsional, non struktural dan
structural dari bangunan, fasilitas medik serta non medik dari Rumah
Sakit.

Kebijakan

Prosedur PROSEDUR KOMANDO BENCANA GEMPA


1. Bila ada bencana gempa bumi yang dirasakan di Gedung RS. , tim
K3RS dan petugas keamanan supaya segera melakukan penilaian
cepat ( Rapid Assesment ) mengenai dampak bencana gempa bumi
dan kemudian melaporkan kepada Ketua Tim Pusat Komando
Bencana Gempa Bumi yaitu Direktur mengenai Data kerusakan
bangunan & peralatan ,lokasi kerusakan , data korban , data situasi
bencana
2. Aktifkan Pusat komando di UGD & Tim Tanggap Darurat / Bencana
eksternal.
3. Aktifkan Komunikasi Bencana sesuai SPO komunikasi bencana.
4. Instruksikan untuk melakukan evakuasi pasien / pengunjung / staf RS
yang berada di lokasi dengan kerusakan ber resiko tinggi untuk
berkumpul di titik berkumpul.
5. Evakuasi di lakukan di ruangan yang di infokan untuk evakuasi dan
dipimpin oleh petugas keamanan yang berada di masing – masing
lantai.

PROSEDUR SELAMA GEMPA BUMI


1. Selama terjadi gempa bumi,karyawan yang bekerja di ruang
perawatan pasien dihimbau untuk tidak meninggalkan pasien

2. Untuk pasien – pasien yang tidak mampu mengamankan diri,maka


TANGGAP DARURAT / BENCANA GEMPA BUMI
DI RUMAH SAKIT
No. Dokumen: Revisi: Halaman:
2/2
Tanggal terbit:
Standar
Operasional
Prosedur

koordinator beserta anggotanya wajib membantu pasien untuk di


bawa ke tempat aman
3. Himbauan yang harus disampaikan saat gempa oleh koordinator
maupun penanggung jawab shift adalah :
 Jika berada di dalam ruangan :
Merunduk,lindungi kepala dan bertahan di tempat aman.
Merunduk,berlindung di bawah meja yang kokoh,kusen.Jauhi
obyek atau perabot rumah yang dapat menimpa.seperti jendela
kaca
 Jika di dalam lift :
Jangan panik,tekan tombol terdekat,keluar dari lift dan cari
tempat aman
 Jika berada di luar :
Berjongkok,lipat tangan sekitar lutut ,kencangkan tangan di
belakan leher dan sembunyikan wajah.tutup mata dan lindungi
telinga dengan lengan bawah
 Tetap tenang dan jangan panik

PROSEDUR SETELAH GEMPA

4. Perhatikan informasi dari pusat komando lokasi jalur penyelamatan


yang masih dalam kondisi aman untuk digunakan evakuasi.
6. Kirim Tim Evakuasi, bila ada pasien/ staf RS/ korban bencana gempa
bumi yang terjebak / karena sesuatu hal sulit melakukan proses
evakuasi ( Medik & Non Medik ).
7. Tentukan lokasi penampungan sementara bagi pasien / staf RS /
korban bencana yang telah di evakuasi. Apabila UGD tidak
mengalami kerusakan dan masih dapat berfungsi, kegiatan
pertolongan gawat darurat dapat di arahkan ke UGD.
8. Perhatikan kondisi pasien – pasien selama proses evakuasi dan setelah
sampai ditempat penampungan, berikan pertolongan medis yang
diperlukan.
9. Semua keperluan medik di lokasi berkumpul sudah disiapkan oleh
MOD
10. Lakukan evaluasi Stuktural dan non structural bangunan Rumah Sakit
( dengan Checklist evaluation system )
11. Tentukan bagian mana dari RS yang masih bisa operasional atau
masih bisa dipakai untuk pelayanan RS. Dengan pertimbangan bahwa
pada bagian2 RS yang mengalami kerusakan structural berat, aliran
listrik dipadamkan untuk mencegah terjadinya bencana lanjutan.
12. Apabila masih ada bagian RS yang bisa berfungsi dengan fasilitas
yang memadai, para pasien / korban bencana dapat dikembalikan ke
tempat tersebut, tentunya sesuai dengan kapasitasnya. )
13. Laporkan semua kondisi Rumah sakit berserta data2nya kepada
Direktur .
14. Lakukan proses evakuasi keluar RS, atas persetujuan Direktur apabila
TANGGAP DARURAT / BENCANA GEMPA BUMI
DI RUMAH SAKIT
No. Dokumen: Revisi: Halaman:
2/2
Tanggal terbit:
Standar
Operasional
Prosedur

tingkat kolaps RS sudah tidak memadai lagi untuk operasional RS.


( bisa partial atau total )
15. Koordinator Identifikasi kapasitas dan koordinator manajemen
sumber daya supaya bekerjasama mengatur penempatan pasien /
korban bencana ke tempat rujukan. ( Hubungi lebih dahulu RS yang
dituju / minta informasi ke Pusdaldukes (Pusat Pengendalian
Dukungan Kesehatan )/ Instansi Pemerintah yang berwenang serta
persiapkan fasilitas untuk proses rujukan nya. )
16. Semua elemen Tim TDB supaya bekerjasama didalam proses
Tanggap Darurat / Bencana sesuai dengan uraian tugasnya.

Unit terkait
1. Seluruh anggota Tim Tanggap Darurat / Bencana.
2. Seluruh Instalasi dan Bagian di RSAB BATAM

seloalwi
Dokumen terkait

Lampiran
TANGGAP DARURAT / BENCANA GEMPA BUMI
DI RUMAH SAKIT
No. Dokumen: Revisi: Halaman:
2/2
Tanggal terbit:
Standar
Operasional
Prosedur

Anda mungkin juga menyukai