(instrument: Yesus Kawan yang Sejati dinyanyikan oleh Arni, Dian, Priska, dan Sweety saat
masuk panggung, dong duduk sambil bacarita dan katawa sambil tunggu pelayan PAR
datang untuk mengajar sekolah minggu.
Narator : Syalom teman-teman semua. Ini kisah tentang 4 orang sahabat yang su
bakawan terlalu lama. Waktu susah dan senang dong selalu sama-sama dan saling kas kuat
satu deng yang lain. Hmmm, tapi kira-kira dong pung persahabatan ini bisa bertahan sampai
selamanya ko sonde ee? Daripada penasaran, ayo katong simak ini drama bae-bae.
ini adalah kisah dari 4 orang sahabat yang sudah berteman sejak kecil. Susah dan senang
selalu mereka jalani bersama. suatu ketika hubungan mereka mulai renggang karna ada
teman baru.
Scene 1.
Semua pemain scane 1 menyanyikan dan menari lagu hallo, hello, olla
Arni : amin.. Dalam Kristus Tuhan ktg akan tetap bakawan selamanya.
{Arni mulai menyanyi dan ajak kwn" yg lain menari lagu ‘’ i want to be your friend’’} setelah
itu mereka berpelukan
Scene 2
Sementara Arni dan tmn" berpelukan,
*muncul Ade dan Putra*
Ade : We Putra, lu liat deng dong do... berpelukan na su sama ke tetetubbies sa”..
hahahaha
Putra : awii nona2 teletubbies dong, basong ke aneh-aneh sa ko berpelukan ni
deng matahari ada panas begini
Sweety+Dian+: Hiii Putra dan Ade besong iri ko? besong dua tu yang aneh aa
Arni : tumben besong dua ini hari datang sekolah minggu sedu.. ada mimpi apa ko
jam begini besong su datang ni? Biasa ju terlambat ma
Ade : Jelas ini hari katong datang sedu karena ada sesuatu na, ko karmana
Putra?
Putra : ia eee.. Memangnya besong belum dengar kabar dari Pak Ebi ko?
Dian : wih.. kabar apa lai?
Putra : We teletubbies dong ee, ini hari ada anak baru yang mau datang pi sekolah
minggu aa. Dengar-dengar dia dari Jawa dan orang kaya ju.
Prisca : oh begitu, trus dia pung hubungan apa deng besong datang sedu ini hari?
Ade : kan katong mau kenalan deng itu anak baru, sapatahu bisa jadi kawan to
(Putra dan Ade batos)
Scane 3
*Semua pemeran menyanyikan lagu “Yesus cinta semua anak. Selesai lagu semua pemain
meninggalkan panggung*
Narator : “Yani akhirnya gabung dengan dia pung kawan-kawan baru. Dia bahagia
karena dapat banyak kawan. Tapi 1 bulan kemudian.
Scane 4
Arni : We Sweety, su lama ee katong son pernah bermain dengan Dian dan Prisca
Sweety : Itu su.. akhir-akhir ini ni dong sibuk terus ee.. ktg katumu ju hanya pas di
sekolah minggu deng sekolah sa.. ais itu ktg sonde ketemu lai, padahal biasa
jam bgni ni ktg su kumpul ko bermain aaa.
Arni : Asli ni. Beta pernah ajak dong ko katong bermain sama-sama ma dong
omong blg dong ada sibuk, hanya masalahnya dong sibuk apa ? (bingung
bertanya-tanya)
Scane 5
Scane 6
Scane 7
Narator : (instrument lagu “Ada Satu Sobatku”) teman-teman, kadang katong son
bisa tebak apa yang akan terjadi dalam katong pung hidup. Begitu ju deng katong pung
persahabatan yang kadang ada senang dan kadang ada bakalai ju.
*Di rumah Arni, Arni duduk sendiri (bisa sambil memegang boneka yang lusuh sambil
menyanyi lagu Allah Peduli Bait 1 dan 2)
Mama Sarlota *masuk panggung, kemudian menyanyi deng Arni bagian REFF Allah Peduli*
Mama : Nah sekarang kaka son boleh sedih lai.. karmana kalau kaka bantu mama
masak di dapur sa? Mama mau tumis kangkung dengan goreng daging ayam
Arni : iya mama.. makasih... Mari su ma katong bamasak
Instrumen lagu “Bapa Selidiki Hatiku” * Mama Sarlota, Bapa dan Ibu Yani masuk* (Bapa
Yani seorang pemulung dan Ibu Yani sebagai pembantu yang berpakaian sederhana)
Pelayan PAR : Baik sudah, kalau begitu sekarang besong saling memaafkan, katong
jadikan ini semua pelajaran untuk ke depan. Nah, anak2 semua, ini juga jadi pelajaran untuk
katong semua, persahabatan yang baik itu didasari dengan ketulusan dan kejujuran, bukan
yang dengan harta atau tampang. Dan besong jangan berpura-pura hanya karena gengsi,
apalagi sampai kasih sulit orang lain bahkan besong pung orang tua sendiri. Karena ingat
satu hal, Tuhan sonde pernah memandang harta, tahta dan rupa, katong semua sama
dihadapanNya, dan Tuhan Yesus adalah sahabat sejati untuk kita semua.
Semua pemeran masuk dan menyanyi lagu “ada satu sobatku”, hormat kemudian
meninggalkan panggung