Anda di halaman 1dari 5

teks diskusi sendiri merupakan sebuah teks yang berisi

tentang wacana yang membahas suatu permasalahan Teks


Diskusi membahas sebuah isu permasalahan yang berisi dua
argumen yaitu argumen pendukung (pro) dan argumen
penentang (kontra).

Tujuan Teks Diskusi


Tujuan diskusi merupakan mencari kesepakatan atau
kesepahaman gagasan atau pendapat, diskusi yang
melibatkan beberapa orang disebut diskusi kelompok

Fungsi Teks Diskusi


Fungsi sosial teks diskusi yaitu digunakan untuk melihat
suatu masalah dari berbagai perspektif, sebelum membuat
keputusan atau rekomendasi.

Unsur
Teks Diskusi Teks Eksposisi
Pembanding

Struktur teks 1. Isu 1. Tesis


2. Argumen (Pro dan 2. Argumentasi
Kontra)
3. Penegasan Ulang
3. Simpulan/ Saran

1. Menggunakan kata
1. Menggunakan kata
modalitas ,
modalitas ,
contoh: harus, akan,
contoh: harus, akan,
ingin, mungkin.
ingin, mungkin.
2. Menggunakan
2. Menggunakan
konjungsi transisi
Kebahasaan konjungsi perlawanan
(menghubungkan) yaitu
antara lain, tetapi,
kata misalnya,
sedangkan, melainkan,
kemudian, dan, atau,
dan sebaliknya.
karena itu.
3. Penggunaan kohesi
3. penggunaan kata
gamatikal dan leksikal.
kerja aksi

Bacalah kedua teks berikut!


Teks Diskusi
Isu
Akhir-akhir ini tindakan kriminal yang dilakukan oleh pelajar di
kota-kota besar sangat memperihatinkan. Mereka tidak
hanya bersekolah, tetapi juga melakukan perusakan,
perkelahian, dan bahkan pembajakan sebuah bus. Salah
satu pejabat menginstruksikan kepada Kepala Dinas
Pendidikan (Disdik) setempat untuk memberikan sanksi
kepada para pelajar nakal yang telah melakukan tindak
kriminal. Masyarakat pada umumnya setuju bahwa pelajar
yang melakukan tindakan kriminal perlu diberi sanksi. Bentuk
sanksi apa yang diberikan? Sampai saat ini masih terjadi
perdebatan di kalangan masyarakat.
Argumen Mendukung
Sebagian masyarakat mengusulkan ada tiga sanksi tegas
yang direkomendasikannya. Pertama, pelajar-pelajar
tersebut dipindahkan dari sekolah asalnya ke sekolah
lain. Murid-murid yang nakal biasanya berkelompok.
Dengan demikan, pindahkan mereka ke sekolah lain, tetapi
disebar, hingga benar- benar terpisah satu sama lain dan
diharapkan tidak melakukan tindak kriminal lagi. Kedua, yakni
sanksi tidak naik kelas kepada seluruh pelajar yang terbukti
telah melakukan tindakan- tindakan yang merugikan serta
membahayakan keselamatan orang lain. Sanksi ketiga,
apabila kedua hukuman itu ternyata tidak berhasil mengubah
perilaku, siswa bermasalah tersebut dikeluarkan dari
sekolahnya saat ini dan dikembalikan kepada orang tua
masing- masing. Meski begitu, pejabat itu sempat mengritik
guru-guru di sekolah yang masih belum mampu mendidik
siswa-siswinya untuk menjauhi perilaku-perilaku negatif.
Argumen Menolak
Sementara itu, sebagian masyarakat tidak setuju kalau siswa
yang nakal dikeluarkan dari sekolah. Alasannya, siswa itu
masih perlu pembinaan. Pihak sekolah harus membina anak
sekolah yang nakal tersebut. Apa gunanya sekolah kalau
tidak bisa membina dan membimbing siswanya. Supaya tidak
terjadi perkelahian, misalnya, sekolah perlu mengadakan
kegiatan yang membuat siswanya betah di sekolah. Perlu
diketahui bahwa pelajar, terutama, SMP merupakan
peralihan dari anak ke remaja. Secara psikologis, mereka
butuh perhatian. Kegiatan yang membuat siswa betah di
sekolah, antara lain, olah raga, musik, tari, menulis, dan
pramuka. Setiap hari, murid-murid selalu berinteraksi dengan
para guru. Jadi, sudah seharusnya guru mengawasi,
memantau, serta membimbing siswa untuk tidak melakukan
tindakan-tindakan yang merugikan orang lain.
Simpulan
Pada prinsipnya, sanksi bagi pelajar yang nakal boleh saja
dilakukan. Meskipun demikian, sanksi itu harus mendidik
siswa untuk mengubah perilakunya menjadi lebih baik. Jika
sanksi itu tidak tepat, bukan tidak mungkin siswa itu akan
semakin nakal.
Teks Eksposisi
Tesis
Akhir-akhir ini tindakan kriminal yang dilakukan oleh pelajar di
kota-kota besar sangat memperihatinkan. Mereka tidak
hanya bersekolah, tetapi juga melakukan perusakan,
perkelahian, dan bahkan pembajakan sebuah bus. Salah
satu pejabat menginstruksikan kepada kepala dinas
pendidikan (Disdik) setempat untuk memberikan sanksi
kepada para pelajar nakal yang telah melakukan tindak
kriminal. Masyarakat pada umumnya setuju bahwa pelajar
yang melakukan tindakan kriminal perlu diberi sanksi. Bentuk
sanksi apa yang diberikan? Sampai saat ini masih terjadi
perdebatan di kalangan masyarakat.
Argumentasi
Sebagian masyarakat mengusulkan ada tiga sanksi tegas
yang direkomendasikannya. Pertama, pelajar-pelajar tersebut
dipindahkan dari sekolah asalnya ke sekolah lain. Murid-
murid yang nakal biasanya berkelompok. Dengan demikian,
pindahkan mereka ke sekolah lain, tetapi disebar, hingga
benar- benar terpisah satu sama lain dan diharapkan tidak
melakukan tindak kriminal lagi.
Kedua, yakni sanksi tidak naik kelas kepada seluruh pelajar
yang terbukti telah melakukan tindakan- tindakan yang
merugikan serta membahayakan keselamatan orang lain.
Saksi ketiga, kalau kedua hukuman itu ternyata tidak berhasil
mengubah perilakunya, siswa yang bermasalah tersebut
dikeluarkan dari sekolahnya saat ini dan dikembalikan
kepada orang tua masing- masing. Meski begitu, pejabat itu
sempat mengkritik guru-guru di sekolah yang masih belum
mampu mendidik siswa-siswinya untuk menjauhi perilaku-
perilaku negatif.
Setiap hari, murid-murid selalu berinteraksi dengan para guru
dan siswa lainnya. Jadi, sudah seharusnya guru mengawasi,
memantau serta membimbing siswa untuk tidak melakukan
tindakan- tindakan yang merugikan orang lain. Kalau ada
satu atau dua siswa yang nakal, baik secara langsung
maupun tidak langsung akan memengaruhi siswa yang lain.
Penegasan
Pada prinsipnya, sanksi bagi pelajar yang nakal perlu
dilakukan. Meskipun demikian, sanksi itu harus mendidik
siswa untuk mengubah perilakunya menjadi lebih baik. Jika
sanksi itu tidak tepat, bukan tidak mungkin siswa itu akan
semakin nakal.

Setelah membaca contoh teks diskusi dan teks eksposisi,


Ananda lebih memahami perbandingan kedua teks tersebut.
Coba tandai yang menjadi ciri kebahasaan kedua teks
tersebut! Selain dari segi struktur dan ciri kebahasaan,
adakah hal lain yang menjadi pembeda kedua teks tersebut ?

Anda mungkin juga menyukai