Anda di halaman 1dari 111

MODUL 1

KETIDAKBAKUAN KALIMAT

A. Kompetensi Dasar:
3.21 Menganalisis jenis ketidakbakuan kalimat, letak ketidakbakuan kalimat, dan
kaidah kalimat baku.
4.21 Mengonstruksi kalimat baku dengan memperhatikan jenis ketidakbakuan kalimat,
letak ketidakbakuan kalimat, dan kaidah kalimat baku.

B. Tujuan Pembelajaran:
1. menjelaskan jenis-jenis ketidakbakuan kalimat dengan tepat,
2. menganalisis jenis ketidakbakuan kalimat dengan tepat,
3. menunjukkan letak ketidakbakuan dalam kalimat dengan tepat secara tanggung
jawab.
4. menjelaskan kaidah dari setiap jenis ketidakbakuan kalimat dengan tepat,
5. menggunakan kaidah dari setiap jenis ketidakbakuan kalimat tersebut dengan tepat
sebagai konsep yang benar,
6. menyimpulkan kaidah yang tepat sesuai dengan jenis ketidakbakuan kalimatnya
secara tepat,
7. membuat kalimat baku dengan tepat secara mandiri dan kreatif.

C. Materi

1. Ketidakbakuan Pikiran, meliputi:


a. Kalimat Aktif atau Kalimat Pasif
1) Kalimat aktif dan kalimat pasif menggunakan nama orang, nama sapaan atau
kata benda
Contoh kalimat aktif : Yulia membeli bakso.
Contoh kalimat pasif : Bakso dibeli Yulia.

Contoh kalimat aktif : Ibu menyapu lantai.


Contoh kalimat pasif : Lantai disapu ibu.

Contoh kalimat aktif : Perawat rumah sakit itu


melayani pasien.
Contoh kalimat pasif : Pasien dilayani perawat
rumah sakit itu.

2) Kalimat aktif dan pasif menggunakan kata ganti orang (pronomina persona),
kecuali kata ganti orang ketiga tunggal “dia” atau “ia”.

Contoh kalimat aktif : Kami telah meminjam


buku itu.
Contoh kalimat pasif yang salah :
a) Buku itu telah dipinjam oleh kami.
b) Buku itu kami telah pinjam.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 1
Kalimat pasif yang benar :
Buku itu telah kami pinjam. → Kalimat pasif dengan
petindak kata ganti orang.
Rumus :

S + Kata kerja bantu/Keterangan (bila ada) + Kata ganti orang +


Kata kerja tanpa imbuhan (awalan) me-

3) Kalimat aktif dan pasif menggunakan kata ganti orang


(pronomina persona) ketiga tunggal “dia” atau “ia”.

Contoh kalimat aktif : Dia/Ia sedang membaca


majalah.

Contoh kalimat pasif yang salah :


a) Majalah sedang dibaca oleh dia/ia.
b) Majalah dia/ia sedang baca.
c) Majalah sedang dia/ia baca.

Kalimat pasif yang benar : Majalah sedang dibacanya.

b. Kalimat Majemuk Setara atau Kalimat Majemuk Bertingkat


Ketaksaan yang diakibatkan oleh pemakaian dua kata penghubung (konjungsi)
koodinatif dan subordinatif bersamaan untuk menghubungkan dua klausa dalam
satu kalimat.

Misalnya kalimat yang menggunakan dua konjungsi (konjungsi koordinatif dan


subordinatif) :
1) tetapi (namun) → konjungsi koordinatif pertentangan
2) walaupun, meskipun, sekalipun, biarpun, kendatipun → konjungsi
subordinatif (penghubung) konsesif

Contoh kalimat majemuk yang salah :

Walaupun ia sakit, tetapi ia tetap berusaha masuk sekolah.

Pembetulan :
Kalimat majemuk setara : Ia sakit, tetapi ia tetap berusaha
masuk sekolah.

Kalimat majemuk bertingkat : Walaupun ia sakit, ia tetap


berusaha masuk sekolah.
Atau
Ia tetap berusaha masuk sekolah
walaupun ia sakit.

c. Klausa Anak atau Klausa Induk (Anak Kalimat atau Induk Kalimat)
Ketaksaan ini terjadi karena penggunaan dua konjungsi subordinatif sekaligus
untuk menghubungkan dua klausa dalam satu kalimat.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 2
Contoh yang salah : Karena ia baik hati maka ia
disukai oleh banyak orang.
Pembetulan :
1) Karena ia baik hati, ia disukai oleh banyak orang.
2) Ia baik hati maka disukai oleh banyak orang.
3) Ia disukai oleh banyak orang karena ia baik hati.

Konjungsi subordinatif yang sering dipakai bersama dan membuat taksa kalimat:
karena … maka ….
karena … sehingga ….
apabila … maka ….
bila … maka ….
jika … maka ….
jika … sehingga ….

Antara klausa anak dan klausa induk diberi tanda koma (,).

d. Subjek atau Keterangan


Hal ini terjadi karena penggunaan kata depan (preposisi) di awal kalimat.
Preposisi mengakibatkan adanya keterangan pada subjek di awal kalimat.

Subjek:
Apabila awal kalimat tidak terdapat preposisi, awal kalimat berfungsi sebagai
subjek. Kata kerja yang digunakan adalah kata kerja aktif transitif berimbuhan
me-.

Keterangan:
Apabila awal kalimat terdapat preposisi, awal kalimat berfungsi sebagai
keterangan. Kata kerja yang digunakan adalah kata kerja pasif berimbuhan di-.

Contoh kalimat yang salah :


Dalam buku Siti Nurbaya membicarakan masalah kawin paksa.
Pembetulan :
1) Subjek : Buku Siti Nurbaya membicarakan masalah kawin paksa.
2) Keterangan : Dalam buku Siti Nurbaya dibicarakan masalah kawin paksa.

2. Ketidakbakuan Diksi dalam Kalimat, meliputi:


a. Kata Berpasangan
Berupa konjungsi korelatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua kata, dua
frasa, atau dua klausa dan kedua unsur itu memiliki status sintaksis yang sama.

Contoh konjungsi korelatif:


... tidak ..., tetapi ....
…tidak hanya …, tetapi (juga) ….
... bukan ... melainkan ....
baik ... maupun ....
antara ... dan ....
entah ... entah, ....
jangankan … pun ….
sedemikian rupa … sehingga ….

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 3
b. Penggunaan Dua Konjungsi Bersinonim
Contoh:
1) agar, supaya
2) adalah, ialah, merupakan
3) demi, untuk
4) seperti, misalnya, contohnya
5) sangat, sekali, amat

c. Penggunaan Konjungsi Antarkalimat dan Konjungsi “maka”


Ketaksaan terjadi karena pada awal kalimat terdapat konjungsi antarkalimat dan
konjungsi “maka”.
Kata penghubung “maka” yang menyertai kata penghubung antarkalimat
“sehubungan dengan itu, oleh karena itu, dengan demikian, setelah itu, jika
demikian” ditiadakan karena tidak menyandang fungsi.
Apabila kata penghubung “maka” dipergunakan, unsur penghubung antarkalimat
ditiadakan.

Contoh kalimat yang salah :


Oleh karena itu, maka perencanaan penelitian harus disusun berdasarkan
observasi lingkungan.

Pembetulan kalimat :
1) Oleh karena itu, perencanaan penelitian harus disusun berdasarkan observasi
lingkungan.
2) Maka, perencanaan penelitian harus disusun berdasarkan observasi
lingkungan.

d. Peniadaan Kata Tugas dalam Sebuah Kalimat


Kata Tugas:
1) preposisi 4) artikel
2) konjungsi 5) partikel
3) interjeksi

Contoh kalimat yang salah :


Makhluk hidup terdiri manusia, hewan, dan tumbuhan.

Pembetulan :
Makhluk hidup terdiri dari manusia, hewan, dan tumbuhan.

e. Pemakaian Kata Penghubung yang Tidak Tepat


Pemakaian kata penghubung “daripada” harus membandingkan dua hal.

Contoh kalimat yang salah:


Lebih baik mencegah timbulnya penyakit dari mengobati.

Pembetulan:
Lebih baik mencegah timbulnya penyakit daripada mengobati.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 4
3. Ketidakbakuan Logika
Kalimat efektif harus mengutamakan penalaran yang benar atau harus ada keterlibatan
logika.
Kalimat tidak boleh terdapat keambiguitasan makna (makna ganda).

Contoh kalimat yang salah :


Saya membaca buku sejarah musik baru.

Kalimat di atas menimbulkan pertanyaan-pertanyaan apakah:


a. bukunya yang baru
b. sejarahnya yang baru
c. musiknya yang baru

Untuk menghindari keambiguan pada kalimat di atas, seharusnya penulisannya adalah


sebagai berikut.

a. Jika bukunya yang baru :


Saya membaca buku sejarah musik yang baru.
b. Jika sejarahnya yang baru :
Saya membaca buku tentang sejarah musik yang baru.
c. Jika musiknya yang baru :
Saya membaca buku sejarah tentang musik yang baru.

Contoh kalimat yang salah:


Putra konglomerat yang pandai itu kuliah di UGM.

Kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi kalimat berikut:


a. Putra konglomerat yang pandai itu kuliah di UGM. (putranya yang pandai)
b. Putra dari konglomerat yang pandai itu kuliah di UGM. (konglomeratnya yang
pandai)

4. Ketidakbakuan Struktur Pemakaian Kata Ulang Kata Benda


Apabila ada kata bilangan tentu tak tentu yang sudah menunjukkan jumlah
banyak/jamak/ lebih dari satu, tidak perlu ada kata ulang kata benda di belakangnya
dalam sebuah kalimat.

Kata bilangan tak tentu yang menunjukkan jumlah banyak:


semua, seluruh, banyak, beberapa.

Contoh kalimat yang salah :


Seluruh karung-karung ditumpuk di gudang.

Pembetulan kalimat :
1) Seluruh karung ditumpuk di gudang.
2) Karung-karung ditumpuk di Gudang

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 5
5. Ketidakbakuan Struktur Pemakaian Kata Ulang Kata Kerja
Apabila ada kata “saling”, tidak perlu ada kata ulang kata kerja dalam kalimat.

Contoh kalimat yang salah :


Mereka saling tarik-menarik rambut.

Pembetulan kalimat :
1) Mereka saling menarik rambut.
2) Mereka tarik-menarik rambut.

Kata “saling” diikuti oleh bentuk dasar kata ulang kata kerjanya.

6. Ketidakbakuan Struktur Pemakaian Konstruksi Idiomatis


Konstruksi idiomatis merupakan gabungan yang tetap antara dua kata. Gabungan
tetap tersebut berupa:

No. Kata 1 Kata 2 Contoh


bercerita tentang
berbicara tentang
1. kata kerja aktif intransitif kata tugas
terdiri dari
terkenang oleh
cinta akan
2. kata sifat kata tugas
rindu akan

Kata kerja aktif intransitif dan kata sifat berfungsi sebagai predikat sementara kata
tugas berfungsi untuk menghubungkan antara predikat dan pelengkap.

Catatan : Predikat berupa kata kerja aktif transitif langsung diikuti objek
(tidak boleh terdapat kata tugas di belakangnya).

Contoh:
Kami selalu terkenang oleh perbuatan baiknya kepada keluarga kami.
Pemuda itu rindu akan tanah kelahirannya.

7. Ketidakbakuan Struktur Pemakaian Kata Kerja Berimbuhan (Berkonfiks) “me


– kan” dan “ me – i”
Kalimat aktif menggunakan kata kerja aktif transitif berimbuhan me-.
a. Predikat kata kerja berimbuhan me – i diikuti oleh objek diam atau tidak
berpindah.
b. Predikat kata kerja berimbuhan me – kan diikuti oleh objek bergerak atau
berpindah.

Contoh:
a. Kepala Sekolah menghadiahi para pemenang lomba piala dan piagam.
objek diam
b. Kepala Sekolah menghadiahkan piala dan piagam kepada para pemenang lomba.
objek bergerak

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 6
8. Ketidakbakuan Paralelisme
Paralelisme adalah beberapa kata yang menduduki fungsi/jabatan sama dalam sebuah
kalimat.

Kaidahnya adalah kata-kata yang menduduki fungsi/jabatan sama tersebut harus


menggunakan bentuk yang sama.

Caranya atau syaratnya adalah menggunakan jenis kata dan bentuk gramatikal yang
sama.

Contoh:
1. Mereorganisir administrasi departemen-departemen, menghentikan pemborosan
dan penyelewengan-penyelewengan, serta memobilisir potensi-potensi nasional
merupakan masalah-masalah pokok yang meminta perhatian pemerintah kita.

2. Perangkat lunak pengolah angka sangat berguna membantu pekerjaan manusia


yang berhubungan dengan angka, misalnya menghitung keuangan di perusahaan-
perusahaan, mengolah data-data statistik, atau menghitung hasil-hasil penelitian.

D. Latihan

Perhatikan konstruksi yang tidak baku dalam tiap kalimat di bawah ini! Carilah
kaidah pemakaiannya yang benar kemudian perbaikilah kalimat-kalimatnya agar
menjadi baku!

1. Kalimat yang tidak baku karena rancu antara kalimat aktif atau kalimat pasif bentuk
persona
a. Kami tidak akan putuskan masalah itu karena masih perlu peninjauan ulang.
b. Mereka tidak segera selesaikan pekerjaan itu hari ini karena masih banyak hal lain
yang harus dikerjakan.

Kaidah pemakaiannya yang benar:


Kalimat Aktif :
…………………………………………………………………………………………….
….…………………………………………………………………………………………

Struktur predikat pasif bentuk persona :


…………………………………………………………………………………………….
….…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….

Kalimat bakunya adalah


a. Aktif :
………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………..

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 7
Pasif :
………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………...

b. Aktif :
………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………...

Pasif :
………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………...

2. Kalimat yang tidak baku karena fungsi di depan predikat rancu antara subjek atau
keterangan.
a. Dari hasil di lapangan membuktikan bahwa pasien COVID-19 dapat disembuhkan.
b. Dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional di Jakarta mengadakan lomba
rumah sehat.

Kaidah pemakaiannya yang benar adalah


Subjek :
……………………………………………………………………………………………
….…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

Keterangan :
……………………………………………………………………………………………
….…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

Kalimat bakunya adalah


a. Subjek :
………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………….

Keterangan :
………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………….

b. Subjek :
………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………….

Keterangan :
………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………….

Atau

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 8
Keterangan :
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

3. Kalimat yang tidak baku karena rancu antara kalimat majemuk setara atau kalimat
majemuk bertingkat.
a. Meskipun kita tidak terinfeksi COVID-19, tetapi kita harus selalu waspada.
b. Meskipun laju pertambahan penderita terinveksi COVID-19 lebih lambat, tetapi
fasilitas kesehatan tetap memiliki kesempatan untuk menangani penderita dengan
sarana dan prasarana yang memadai.

Kaidah pemakaiannya yang benar:


Kalimat majemuk setara :
……………………………………………………………………………………………
….…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Kalimat majemuk bertingkat :
……………………………………………………………………………………………
….…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

Kalimat bakunya adalah


a. majemuk setara :
………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………….

majemuk bertingkat :
………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………….

b. majemuk setara :
………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………….
majemuk bertingkat :
………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………….

4. Kalimat yang tidak baku karena ada klausa yang rancu antara klausa anak atau klausa
induk dalam kalimat majemuk bertingkat.
a. Jika OTG (Orang Tanpa Gejala) mengalami gejala demam lebih dari 380 C, maka
OTG wajib menginformasikan hal ini kepada petugas pemantau.
b. Jika kondisi ODP (Orang Dalam Pantauan) mengalami perburukan dan sudah
memenuhi kriteria PDP (Pasien Dalam Pengawasan) atau hasil laboratoriumnya
positif terinfeksi virus Corona, maka ODP tersebut harus dibawa ke rumah sakit.

Kaidah pemakaiannya yang benar:


Klausa anak :
.............................................................................................................................................

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 9
.............................................................................................................................................
.........………………………………………………………………………………………
………...…………………………………………………………………………………..

Klausa induk :
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
...........……………………………………………………………………………………..
…………...………………………………………………………………………………..

Kalimat bakunya adalah


a. Kalimat dengan urutan klausa anak-klausa induk
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

Kalimat dengan urutan klausa induk-klausa anak


.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

b. Kalimat dengan urutan klausa anak-klausa induk


.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

Kalimat dengan urutan klausa induk-klausa anak


.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

5. Kalimat tidak baku karena kesalahan pemakaian predikat berimbuhan me-i atau me-
kan.
a. Anda harus melaksanakan dengan baik tugas-tugas itu.
b. Mereka membicarakan tentang protokol PSBB di beberapa daerah.
c. Presiden telah menganugerahkan para pejabat negara Bintang Mahaputera.
d. Rakyat yang diamuk kemarahan menyerahi penjahat itu kepada polisi yang sedang
berjaga.
Kaidah pemakaiannya yang benar:
Imbuhan me-i dan me-kan berfungsi membentuk jenis kata kerja ………………………,
yaitu sebuah kata kerja yang ……………………………………………………………...
Hubungan predikat dan objek dalam sebuah kalimat ditentukan oleh
……………………………………………………………………………………………

Predikat berimbuhan me-i diikuti oleh objek …………………………………………….


Predikat berimbuhan me-kan diikuti oleh objek …………………………………………

Kalimat bakunya adalah


a. .......................................................................................................................................
................................................................................................................................

b. .......................................................................................................................................
.............................................................................................................................

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 10
Atau
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….

c. me-i :
.......................................................................................................................................

me-kan :
.......................................................................................................................................

d. me-i :
.......................................................................................................................................

me-kan :
.......................................................................................................................................

6. Kalimat tidak baku karena kesalahan pemakaian kata ulang kata kerja dan kata ulang
kata benda.
a. Kita tidak perlu saling bersalam-salaman di masa pandemi ini.
b. Semua pasien-pasien COVID-19 itu akan dipindahkan ke rumah sakit khusus.

Kaidah pemakaiannya yang benar:


Kata ulang kata kerja :
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….………………
…………………………………………………………………………………………..

Kata kerja “saling” (menyatakan makna resiprok/berbalasan, intensitas frekuentatif):


………………………………………………………………………………….…………
………………………………………………………………………………….…………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

Kata ulang kata benda :


…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….

Kata bilangan yang menyatakan makna banyak/jamak/lebih dari satu :


…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….

Kalimat bakunya adalah


a. Kata ulang :
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 11
Kata ‘saling” :
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
b. Kata ulang :
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

Kata bilangan :
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

7. Kalimat tidak baku karena tidak memenuhi kaidah paralelisme (beberapa kata yang
menduduki jabatan sama dalam sebuah kalimat).
a. Ia sering bermasalah dengan guru karena kemalasannya dan curang.
b. Kegiatannya meliputi pembelian buku, membuat katalog, dan diaturnya buku-buku.

Kaidah pemakaiannya yang benar:


Paralelisme adalah ..............................................................................................................
…………………………………………………………………………………………….

Kaidahnya adalah ...............................................................................................................


………………………………………………………………………………………….....

Caranya adalah …………………………………………………………………………...


…………………………………………………………………………………………….

Kalimat bakunya adalah


a. Kata benda :
.......................................................................................................................................
.............................................................................................................................

Kata sifat :
.......................................................................................................................................
.............................................................................................................................

b. Kata kerja :
.......................................................................................................................................
.............................................................................................................................

8. Kalimat tidak baku karena tidak memenuhi kaidah konstruksi idiomatis (gabungan
tetap dari dua kata yang satu menduduki fungsi predikat dan yang lainnya
menghubungkan predikat dengan pelengkap).
a. Jumlah penderita COVID-19 di Indonesia Mei 2020 terdiri usia di atas 60 tahun
sebesar 15,1 persen, usia 6-17 tahun berada di angka 5,6 persen, dan balita 2,3
persen.
b. Pemerintah berbicara rencana penerapan new normal di DKI Jakarta, Jawa Barat,
Sumatera Barat, dan Gorontalo.
c. Para penderita COVID-19 yang sedang di karantina selalu rindu tentang rumah dan
saudara-saudaranya.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 12
Kaidah pemakaiannya yang benar:
Konstruksi idiomatis adalah ……………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………….
Gabungan tetap tersebut berupa:

No. Kata Pertama Kata Kedua Contoh

Fungsi dari kata pertama adalah sebagai ............................................................................


sementara kata kedua berfungsi sebagai ………………………………………………….

Kalimat bakunya adalah


a. .......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
Atau
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

b. ………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………...
Atau
………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………...
c. ………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………...

9. Kalimat tidak baku karena kesalahan diksi.


a. Sangat beruntung sekali orang itu dapat sembuh dari sakit karena virus Corona.
b. Sehubungan dengan hal itu, maka protokol kesehatan pencegahan virus Corona
harus dipikirkan dengan sungguh-sungguh.
c. Tidak hanya kebersihan di rumah saja yang harus kita jaga, melainkan kebersihan di
sekolah dan di lingkungan sekitar pun perlu dijaga.
d. Antara pemerintah pusat dengan Pemprov DKI terdapat perbedaan tentang
penerapan new normal.
e. Lebih baik mematuhi protokol yang berlaku dari menyesal di kemudian hari.

Kaidah pemakaiannya yang benar:


Dua kata atau lebih yang bermakna sama/bersinonim :

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 13
……………………………………………………………………………………………

Konjungsi “maka” di belakang konjungsi antarkalimat :


.............................................................................................................................................

Konjungsi korelatif :
……………………………………………………………………………………………
Pasangan konjungsi korelatif untuk menunjukkan bentuk negatif
..........................................………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………….

Konjungsi untuk membandingkan :


…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………..

Kalimat bakunya adalah


a. .......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
Atau
………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………….

b. ………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………….
Atau
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….

c. .......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

d. .......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

e. ………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..

10. Kalimat tidak baku karena hubungan makna antarkata tidak logis (kesalahan logika)
a. Dirgahayu HUT RI ke-77.
b. Untuk menyingkat waktu, maka waktu dan tempat saya persilakan.
c. Jalannya macet.

Kaidah pemakaiannya yang benar:


Dirgahayu artinya ………………………………………………………………………..
Yang diharapkan dirgahayu adalah ……………………………………………………...

Pemakaian waktu seharusnya


.............................................................................................................................................
Yang dipersilakan adalah
.............................................................................................................................................

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 14
Yang macet adalah
…………………………………………………………………………………………….

Kalimat bakunya adalah


a.1........................................................................................................................................

a.2........................................................................................................................................

b. .......................................................................................................................................

c. .......................................................................................................................................

E. Refleksi
1. Materi apa yang kamu pelajari hari ini?

Jawab: ………………………………………………………………………………...

2. Manfaat yang kamu dapatkan selama belajar materi ini?

Jawab: ………………………………………………………………………………...

3. Kendala apa yang kamu dapatkan dari materi tersebut?

Jawab: ………………………………………………………………………………...

4. Apa saja yang kamu lakukan untuk menghadapi kendala tersebut?

Jawab: ………………………………………………………………………………...

5. Menurutmu, apakah metode belajarnya mudah diikuti?

Jawab: ………………………………………………………………………………...

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 15
MODUL 2

PARAGRAF

A. Kompetensi Dasar:
3.22 Menganalisis unsur pembentuk paragraf, kohesi dan koherensi paragraf, jenis
paragraf, penalaran paragraf, dan pola pengembangan paragraf.
4.22 Mengonstruksi paragraf berdasarkan unsur pembentuk paragraf, kohesi dan koherensi
paragraf, jenis paragraf, penalaran paragraf, dan pola pengembangan paragraf.

B. Tujuan
1. Peserta didik dapat memahami struktur dan kaidah paragraf.
2. Peserta didik dapat menemukan unsur-unsur pembentuk paragraf dengan tepat.
3. Peserta didik dapat memilih kohesi dan koherensi paragraf dengan tepat.
4. Peserta didik dapat menentukan jenis paragraf dengan tepat berdasarkan ciri
kebahasaannya.
5. Peserta didik dapat menentukan penalaran paragraf dengan tepat.
6. Peserta didik dapat menentukan teknik paragraf eksposisi dengan tepat.
7. Peserta didik dapat menentukan pola pengembangan paragraf dengan tepat.
8. Peserta didik dapat menyusun kembali paragraf yang kohesif dan koheren secara tepat.

C. Materi:

1. Pengertian
Menurut Ramlan, paragraf merupakan bagian dari suatu karangan atau tulisan yang
terdiri dari sejumlah kalimat yang menjelaskan suatu informasi dengan ide pokok
sebagai pengendalinya.

2. Unsur Pembentuk Paragraf


a. Kalimat utama yang mengandung gagasan utama sebagai topik pembicaraan
paragrafnya.
1) Isinya bersifat umum dibandingkan dengan kalimat penjelas.
2) Kalimat utama memiliki dua bagian, yaitu pokok dan sebutan.
3) Bagian sebutan inilah yang dikembangkan dalam kalimat penjelas.
4) Kalimat utama jumlahnya satu.
b. Kalimat penjelas yang mengandung gagasan penjelas sebagai pembentuk keutuhan
paragraf.
1) Isinya bersifat khusus dibandingkan dengan kalimat utamanya.
2) Kalimat penjelas merupakan pengembangan bagian sebutan kalimat
utamanya.
3) Jumlahnya lebih dari satu.
c. Kalimat penegas yang isinya sama dengan kalimat utama, tetapi redaksinya bisa
berbeda dan terletak di akhir paragraf.
d. Transisi sebagai penghubung antarkalimat, bisa berupa kata, frasa, klausa, atau
kalimat.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 16
3. Syarat-syarat Paragraf yang Baik
1. Semua kalimat yang membentuk paragraf secara bersama-sama menyatakan satu hal
atau satu gagasan.
2. Kalimat-kalimat yang membentuk paragraf itu harus memiliki hubungan yang
kompak.
3. Perincian dan penyusunan gagasan-gagasan yang membentuk paragraf itu harus
sistematis.

4. Kohesi Paragraf
Kohesi adalah hubungan bentuk antarkalimat dalam sebuah paragraf. Kohesi merujuk
pada perpautan bentuk atau hubungan di bidang bentuk. Perpautan bentuk tersebut
terlihat dalam hubungan unsur bahasa antara kalimat satu dan kalimat lainnya. Kohesi
merupakan unsur bahasa yang menandai koherensi. Dengan menggunakan kohesi saat
menyusun paragraf, kita bisa mengupayakan paragraf yang koheren. Memang, tidak
selalu terjadi bahwa paragraf yang kohesif pasti koheren.

Terdapat dua macam hubungan bentuk, yaitu hubungan yang bersifat gramatikal dan
bersifat leksikal. Kohesi gramatikal pada umumnya berupa dieksis, yaitu unsur bahasa
yang rujukan maknanya berubah-ubah sesuai dengan konteks pamakaiannya.
Beberapa jenis kohesi gramatikal adalah
1. Transisi/Penghubung yang berwujud konjungsi antarkalimat
2. Referensi/Penunjukkan yang menunjuk pada hal/gagasan yang sudah disebut dan
yang akan disebutkan.
3. Substitusi/Penggantian yaitu unsur bahasa yang menggantikan hal/gagasan yang
sudah disebutkan sebelumnya.
4. Elipsis/Pelesapan/Penghilangan maksudnya dalam kalimat, unsur bahasa yang
menghubungkannya dengan kalimat sebelumnya tidak ditulis lagi. Meski
demikian, artinya bisa dibayangkan karena sebelumnya pernah ditulis.
Unsur bahasa yang termasuk kohesi leksikal memiliki makna sendiri, tidak tergantung
konteks pemakaiannya.
Beberapa jenis kohesi leksikal antara lain:
1. Repetisi/Pengulangan, yaitu mengulang gagasan yang telah dikatakan sebelumnya.
2. Konsep sinonim, yaitu dengan unsur bahasa yang berbeda, tetapi memiliki acuan
makna sama.
3. Konsep hiponim, yaitu hubungan umum khusus antara hal yang terdapat dalam
kalimat utama dan hal yang terdapat dalam kalimat-kalimat penjelas.

5. Koherensi Paragraf
Koherensi adalah hubungan makna antarkalimat dalam paragraf. Koherensi merupakan
perpaduan di bidang makna. Makna antara kalimat satu dan lainnya dalam sebuah
paragraf harus saling berkaitan. ini dapat diupayakan lewat pemakaian kohesi yang
tepat. Namun, yang lebih penting lagi adalah perincian dan urutan gagasan penjelas
yang sungguh-sungguh sistematis.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 17
Untuk memahami kohesi dan koherensi, di bawah ini dijelaskan konsep dan
contohnya!

KEPADUAN PARAGRAF

A. Kohesi dan Koherensi


Paragraf yang baik harus kohesif dan koheren.
Kohesi adalah hubungan bentuk antarkalimat dalam sebuah paragraf atau hubungan
bentuk antarparagraf dalam sebuah wacana atau karangan.
Koherensi adalah hubungan makna atau isi antarkalimat dalam sebuah paragraf atau
hubungan makna antarparagraf dalam sebuah wacana atau karangan.

Atau dalam kata lain:


Kohesi adalah kepaduan bentuk.
Koherensi adalah kepaduan makna.

1. Contoh paragraf yang tidak kohesif:

Pada tahun 1997, produksi padi turun 3,85 persen. Impor beras meningkat,
diperkirakan menjadi 3,1 ton tahun 1998. Swasembada pangan tercapai pada tahun
1984, pada tahun 1985, kita mengekspor sebesar 371,3 ribu ton beras, bahkan
530,7 ribu ton pada tahun 1993. Pada tahun 1994, neraca perdagangan beras kita
tekor 400 ribu ton. Impor beras meningkat dan pada tahun 1997 mencapai 2,5 juta
ton.

Paragraf di atas mengemukakan satu gagasan utama, yaitu mengenai masalah


naik turunnya produksi beras Indonesia. Dengan demikian, koherensi kalimat
tersebut sudah terpenuhi. Namun, paragraf tersebut dikatakan tidak memiliki
kohesivitas yang baik sehingga gagasan tersebut sulit dipahami. Paragraf tersebut
perlu diperbaiki, misalnya dengan memberikan kata perangkai seperti berikut ini.

Perbaikan paragraf di atas supaya kohesif sebagai berikut.

Pada tahun 1997, produksi padi turun 3,85 persen. Akibatnya, impor beras
meningkat, diperkirakan menjadi 3,1 ton tahun 1998. Sesudah swasembada pangan
tercapai pada tahun 1984, pada tahun 1985, kita mengekspor sebesar 371,3 ribu ton
beras, bahkan 530,7 ribu ton pada tahun 1993. Akan tetapi, pada tahun 1994,
neraca perdagangan beras kita tekor 400 ribu ton. Sejak itu, impor beras meningkat
dan pada tahun 1997 mencapai 2,5 juta ton.

2. Contoh paragraf yang kohesif (terdapat kepaduan bentuk)


Terjadi sendiri ketidaksepahaman antara kedua kakakku, suami isteri ketika
merundingkan rencana khitanan Andi, anak mereka. Kakakku perempuan
berpendapat saudara-saudara dari desa tidak perlu diberitahu, kecuali kakak

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 18
kandung ketiga. Alasannya karena akan sangat repot menyediakan tempat tidur,
makan, dan sebagainya. Sebaliknya, kakak iparku berpendapat mereka harus
diundang demi mempererat persaudaraan.

Unsur-unsur kebahasaan yang menghubungkan keempat kalimat itu menjadi satu


satuan paragraf, yaitu
1. frase kakakku perempuan pada kalimat kedua yang mengingatkan frase
kedua kakakku suami isteri pada kalimat pertama
2. klitika nya pada kata alasannya yang terdapat pada kalimat ketiga
menggantikan frase kakakku perempuan pada kalimat kedua
3. kata sebaliknya yang berfungsi merangkaikan kalimat kedua dan ketiga
dengan kalimat keempat
4. frase kakak iparku pada kalimat keempat mengingatkan pada frase kedua
kakakku suami istri pada kalimat pertama
5. kata mereka pada kalimat keempat menggantikan frase saudara-saudara dari
desa pada kalimat kedua

3. Contoh paragraf yang tidak koheren:

1) Kota Yogyakarta dikenal juga sebagai kota pelajar. Tanah di


sekitarnya sangat subur. Banyak pendatang baru yang datang untuk mencari
pekerjaan. Pada malam hari banyak orang berjalan-jalan di sepanjang jalan
Malioboro untuk menghirup udara malam.

2) Buku merupakan investasi masa depan. Buku adalah jendela ilmu


pengetahuan yang bisa membuka cakrawala seseorang. Dibanding media
pembelajaran audiovisual, buku lebih mampu mengembangkan daya
kreativitas dan imajinasi anak-anak karena membuat otak lebih aktif
mengasosiasikan simbol dengan makna. Radio adalah media alat elektronik
yang banyak didengar di masyarakat. Namun demikian, minat dan
kemampuan mambaca tidak akan tumbuh secara otomatis, tetapi harus melalui
latihan dan pembiasaan. Menciptakan generasi literat membutuhkan proses
dan sarana yang kondusif.

Paragraf di atas dikatakan tidak koheren karena terdapat satu kalimat yang
melenceng dari gagasan utamanya yaitu kalimat yang dicetak tebal.

4. Contoh paragraf yang koheren (terdapat kepaduan makna)

Jalan itu sangat ramai. Pagi-pagi pukul enam sudah banyak kendaraan
yang lewat membawa sayur-sayuran dan hasil pertanian lain ke pasar. Tak lama
kemudian, anak-anak sekolah memadati jalan itu. Ada yang naik sepeda, ada yang
naik sepeda motor, dan ada juga yang naik mobil jemputan. Sesudah itu, datang

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 19
giliran para pegawai, baik negeri maupun swasta, berangkat ke tempat kerja
masing-masing. Demikianlah hingga malam, jalan itu tak pernah sepi.

B. Kohesi
Kohesi ada dua macam hubungan bentuk, yaitu
1. Kohesi gramatikal
Pada umumnya berupa dieksis, yaitu unsur bahasa yang rujukan maknanya
berubah-ubah sesuai dengan konteks pemakaiannya.

Kohesi gramatikal terdiri dari:


a. Perangkaian /penghubung/transisi berwujud konjungsi antarkalimat.

Konjungsi antarkalimat menghubungkan antara kalimat satu dan kalimat lain.


Oleh karena itu, konjungsi ini selalu memulai kalimat baru. Berikut ini contoh
konjungsi antarkalimat beserta fungsinya dalam kalimat (Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia,1998: 300-302).

1) Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan yang dinyatakan pada


kalimat sebelumnya.
Contoh: biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu,
walaupun demikian/begitu, dan meskipun demikian/begitu.

Contoh dalam kalimat:


“Kami kurang setuju dengan usulan dia. Biarpun begitu kami tetap
menghargainya."

2) Konjungsi yang menyatakan lanjutan dari peristiwa atau keadaan pada


kalimat sebelumnya.
Contoh: sesudah itu, setelah itu, selanjutnya.

Contoh dalam kalimat:


” Kami akan memulai perjalanan ini dengan berjalan kaki. Sesudah itu,
kami akan beristirahat di rumah penduduk."

3) Konjungsi yang menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di


luar dari yang telah dinyatakan sebelumnya.
Contoh: tambahan pula, lagi pula, selain itu.

Contoh dalam kalimat:


“Kami menyambut pagi ini dengan suka cita. Tambahan pula, burung-
burung juga ramai berkicau."

4) Konjungsi yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan


sebelumnya.
Contoh: sebaliknya.
Contoh dalam kalimat:
“Kita jangan terus menebang pohon-pohon di hutan ini. Sebaliknya, kita
harus menanam pohon baru."

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 20
5) Konjungsi yang menyatakan keadaan yang sebenarnya.
Contoh: sesungguhnya, bahwasanya.

Contoh dalam kalimat:


“Kita dilanda banjir besar tahun ini. Sesungguhnya, bencana ini telah
kita ramalkan tahun kemarin."

6) Konjungsi yang menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya.


Contoh: malahan, bahkan.

Contoh dalam kalimat:


“Rumah-rumah di Kalimatan kebanyakan didirikan di tepi sungai.
Bahkan, ada kampung di tengah laut yang dangkal."

7) Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya.


Contoh: namun, akan tetapi.

Contoh dalam kalimat:


“Keadaannya memang sudah aman. Akan tetapi, kita tetap harus
waspada."

8) Konjungsi yang menyatakan konsekuensi.


Contoh: dengan demikian.

Contoh dalam kalimat:


“Kamu telah setuju dengan persyaratan ini. Dengan demikian, kamu
pun harus menanggung semua risikonya."

9) Konjungsi yang menyatakan akibat.


Contoh: oleh karena itu, oleh sebab itu.

Contoh dalam kalimat:


“Kami sudah melarang mereka berburu di hutan, tetapi mereka tetap
nekat. Oleh karena itu, biar mereka rasakan sendiri akibatnya."

10) Konjungsi yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang


dinyatakan sebelumnya.
Contoh: sebelum itu.

Contoh dalam kalimat:


“Polisi hutan menangkap dua pemburu liar. Sebelum itu, mereka
menangkap lima orang pemburu liar."

Contoh konjungsi antarkalimat yang lain:


dan apalagi oleh karena itu akibatnya
lalu sesudah itu selain daripada itu sesudahnya
kemudian setelah itu kecuali itu sebelumnya
tetapi sebelum itu dengan itu dalam pada itu
akan tetapi sementara itu meskipun begitu/demikian dalam kaitan itu

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 21
namun ketika itu walaupun begitu/demikian akhirnya
padahal waktu itu namun begitu/demikian misalnya
sebaliknya karena itu kalau begitu/demikian antara lain
bahkan oleh sebab itu dengan begitu/demikian contohnya
malah selain itu karenanya jadi

b. Penunjukkan/referensi
Contoh:
1) Belgia dan Belanda mengadakan kerja sama di bidang persenjataan.
Menhankam Belgia menunjukkan bahwa kerja sama itu bisa diarahkan
pada terciptanya suatu Angkatan Bersenjata Eropa.

2) Sekali waktu, engkau ingin mengenakan sepatu bertumit tinggi,


tetapi setiap kali kau coba, engkau merasakan jalanmu tidak seimbang.
Cobalah latihan ini. Berdiri kemudian berjongkok dengan ujung kaki
sebagai penumpu.

3) Obat batuk tradisional yang saya anjurkan tercantum dalam buku


resmi yang diterbitkan oleh Departemen Kesehatan. Buku tersebut disusun
oleh para ahli.

4) Setiap anggota harus memenuhi syarat-syarat berikut ini. Syarat


pertama, membayar iuran bulanan sebesar Rp 200.000,00. Syarat kedua,
wajib hadir setiap ada pertemuan.

5) Di suatu rumah makan, Ahmad bertanya kepada temannya, Andi,


“Orang tadi siapa?”

c. Penggantian/substitusi
Contoh:
1) Anak-anak itu berkulit hitam legam, berambut keriting kusut masai,
bermata cekung dengan pandangan yang kosong. Perutnya yang buncit
menyembul karena tak tertutup oleh baju. Telapak kakinya pecah-pecah
karena tak pernah mengenal alas kaki. Itulah gambaran anak-anak
pedesaan di Timor Timur yang pertama kali dilihat oleh dr. Rienarmy Alex
pada tahun 1979. Mereka umumnya anak-anak yang baru turun dari
gunung mengikuti orang tuanya yang ketakutan pada gerakan Pengacau
Keamanan.

2) kata ganti orang/pronomina persona


“Besok pagi, saya disuruh ibu ke Jakarta. Dapatkah kamu menemani
saya?” kata Ahmad kepada temannya. “Maaf, Mad, aku sedang banyak
pekerjaan. Tugasku membuat makalah untuk seminar belum selesai,”
jawab temannya.
Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 22
3) klitika -nya
Para pengamat berpendapat bahwa masalah Kepulauan Kuril sebagai
urusan jual beli tanah yang terbesar dalam abad ini. Namun, sang tuan
tanah hingga kini belum mau memutuskan untuk menjualnya.

4) kata itu dan ini


a) Untuk memerangi rasa bosan itu, aku pernah mengikuti les tari.
Akan tetapi, itu pun hanya bertahan selama enam bulan.

b) Setiap hari, aku harus membaca dan menyeleksi surat-surat


masuk yang jumlahnya cukup banyak. Ini tugas saya yang terutama
di kantor yang baru ini.

5) kata sana, sini, dan situ


a) Jika melihat lingkungannya, kepulauan itu tidak terlalu indah
untuk dijual. Namun, di sana tersimpan kekayaan alam yang
melimpah, seperti emas, perak, serta logam mulian lainnya.

b) Seorang ahli penyakit dalam dari Negeri Belanda bulan depan


akan berkunjung ke UGM. Di sini, ia akan memberikan serangkaian
ceramah di Fakultas Kedokteran.

c) Di Yogyakarta terdapat kebun binatang, yaitu Kebun Binatang


Gembiraloka. Di situ dipelihara berbagai jenis binatang, seperti
harimau, gajah, kera, ular, dan lain-lain.

6) kata begini, begitu, demikian


a) Menteri Mochtar baru saja pulang dari negara-negara sahabat
yang pada tahun 1955 menghadiri Konferensi Asia Afrika di
Bandung. Ia memberi penjelasan begini. Para wakil dari Negara-
negara sahabat akan hadir dalam peringatan 30 tahun KAA itu, ….
b) Ayah sering marah tanpa sebab musababnya. Ia memang
memiliki sifat begitu.
c) Pada umumnya, orang tidak menyukai warna hitam. Hal itu
disebabkan karena warna demikian melambangkan suasana duka.

d. Pelesapan/elipsis
Contoh:
1) Berdasarkan peraturan, sekolah-sekolah yang menumpang di gedung
sekolah negeri diberi batas waktu sampai tahun 1990. Setelah itu, harus
menempati gedung sendiri.
(Subjek yang hilang : sekolah-sekolah yang menumpang di gedung sekolah
negeri)

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 23
2) A : Mau pergi kemana Bu?
B : Ke pasar.
(Subjek dan predikat yang hilang: saya mau pergi)

2. Kohesi leksikal
Kohesi ini memiliki makna sendiri, tidak tergantung konteks pemakaiannya.
a. Pengulangan/repetisi
1) Pengulangan sama tepat
Contoh:
Adalah suatu kejahatan menjual kepulauan ini kepada Jepang.
Kepulauan ini bukan sesuatu yang tumbuh begitu saja dari karang yang
tandus. Akan tetapi, bagi kami kepulauan ini merupakan zamrut di ujung
timur Soviet.

2) Pengulangan sebagian
Contoh:
Naskah Perdamaian Kamboja telah diteken di Paris, Kamis pukul
1.30 dini hari. Akan tetapi, itu bukan berarti telah menjadi jaminan
keamanan buat para pemimpin tiga fraksi yang menandatangani naskah itu.

3) Pengulangan perubahan bentuk


Contoh:
Menghadapi kondisi ini, Juwono Sudarsono berpendapat, pihak
Indonesia harus bersikap terbuka atas teropongan orang-orang luar.
Keterbukaan ini bukan saja pada insiden Dili, tetapi juga misalnya pada
kasus-kasus Aceh, Lampung, dan Kedungombo.

4) Pengulangan parafrase
Parafrase adalah pengungkapan kembali suatu konsepsi dengan bentuk
bahasa yang berbeda.
Contoh:
Kami mencintai mereka semua tanpa kecuali. Kami mencintai
mereka semua dengan sepenuh hati dan bertekad membesarkan
mereka. Jika Tuhan mengizinkan, kami ingin mengantar mereka kelak ke
ambang dewasa. Melihat mereka menjadi orang. Melihat mereka
berkeluarga dan menghadirkan kakek dan nenek mereka cucu-cucu
yang mungil.

b. Konsep sinonim
Sinonim adalah satuan bahasa, khususnya kata atau frase yang bentuknya
berbeda, tetapi maknanya sama .
Contoh:
Kesunyian mengapung di padang Kurusetra. Namun, kelengangan
yang menyelimuti hamparan padang luas itu terasa menyeramkan. Bumi pun

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 24
serasa kehilangan denyutnya. Peristiwa apa gerangan yang akan mengoyak-
ngoyak kesunyiannya.

c. Konsep hiponim
Yang pasti, sambutan atas ditandatanganinya naskah perdamaian terus
mengalir, terutama datang dari Negara-negara Asia, kawasan yang terdekat
dengan Kamboja. Cina, misalnya salah satu pemain penting dalam konflik
Kamboja, tak hanya memuji, tetapi juga menyatakan siap mengulurkan
bantuan. Pemain penting lainnya, Vietnam melalui Kementerian Luar
Negerinya menyebutkan, perjanjian damai yang ditandatangani bakal
memberikan sumbangan bagi perdamaian, keamanan, dan kerja sama di
kawasan Indocina dan dunia.

Hipernim : Negara-negara Asia


Hiponim : Kamboja, Cina, Vietnam

6. Penalaran Paragraf
Penalaran yang menggunakan penalaran deduktif dimulai dari gagasan yang
umum sifatnya kemudian dirinci gagasan yang khusus-khusus. Konsekuensinya,
kalimat utama yang sifatnya umum terletak di awal paragraf diikuti kalimat-kalimat
penjelas yang isinya lebih khusus.
Penalaran induktif bertolak dari gagasan-gagasan khusus sifatnya kemudian
dirumuskan gagasan yang umum. Akibatnya, kalimat utama yang isinya umum terletak
di akhir paragraf didahului sejumlah kalimat penjelas yang isinya lebih khusus.

7. Jenis Paragraf
a. Paragraf berdasarkan letak kalimat utama:
1) awal paragraf
2) akhir paragraf
b. paragraf berdasarkan penalaran (cara berpikir):
1) deduktif ( cara berpikir dari umum ke khusus)
2) induktif (cara berpikir dari khusus ke umum)
c. Paragraf berdasarkan tujuan atau maksud pengarang menuliskan paragraf tersebut:
1) narasi (menceritakan, mengisahkan)
2) persuasi (mengajak, membujuk, memengaruhi)
3) deskripsi (melukiskan, menggambarkan)
4) eksposisi (menjelaskan, menerangkan, memaparkan, memberitahukan)
5) argumentasi (membuktikan)

8. Teknik Eksposisi
a. identifikasi
b. perbandingan
c. ilustrasi
d. definisi luas
e. klasifikasi
f. analisis (bagian, fungsional, proses, dan sebab akibat)

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 25
9. Pola Pengembangan Paragraf
Pola pengembangan paragraf berkaitan dengan perincian dan urutan gagasannya.
Dengan demikian, hal ini sangat erat kaitannya dengan koherensi paragraf. Dikatakan
demikian, karena koherensi berurusan dengan hubungan makna dan pengembangan
paragraf berurusan dengan cara pengarang mengembangkan gagasan utama ke dalam
perincian dan urutan yang sistematis.

Macam-macam pola pengembangan paragraf:


a. umum khusus
b. khusus umum
c. sebab akibat langsung
d. sebab akibat beruntun
e. akibat sebab
f. contoh
g. proses
h. definisi luas
i. generalisasi
j. perbandingan
k. analogi deklaratif
l. analogi induktif
m. naratif
n. deskriptif

Perincian Pola-pola Pengembangan Paragraf

Kohesi (antara
Isi Kalimat kalimat utama
Jenis Isi Kalimat Penjelas Penalaran
Utama dan kalimat
penjelas)
pernyataan perincian semua konsep hiponim deduktif
umum khusus umum/kelas/ anggotanya/unsurnya/
kelompok bagiannya
pernyataan perincian semua transisi induktif
khusus umum umum/kelas/ anggotanya/unsurnya/
kelompok bagiannya
sebab perincian akibat- akibatnya, deduktif
sebab akibat akibatnya maka, oleh
karena itu
akibat perincian sebab- sebab, karena, deduktif
sebabnya disebabkan
akibat sebab
oleh, terjadi
karena
pernyataan umum satu atau beberapa misalnya, deduktif
contoh anggota yang contohnya
mewakili/tidak semua
pernyataan umum langkah/tahap pertama, deduktif
proses melakukannya berikutnya,
lalu, kemudian

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 26
definisi/batasan perincian ciri menyesuaikan deduktif
arti pembedanya (sebab, isi penjelas
definisi luas
akibat, bahan, cara,
anggota)
pernyataan umum perincian segi yang sama halnya, deduktif
ada persamaan sama dan yang beda demikian juga,
dan perbedaan sebaliknya,
perbandingan
akan tetapi,
beda halnya
dengan
pernyataan yang penjelasan demikian pula, deduktif
analogi menyatakan a segi/sifat/unsur yang sama seperti,
deklaratif seperti b sama dari objek yang begitu juga
beda jenis/kelas
kesimpulan: b penjelasan demikian pula, induktif
bisa juga seperti a segi/sifat/unsur yang sama seperti,
analogi
karena sama dari objek yang begitu juga
induktif
mempunyai sejenis
kesamaan
kesimpulan fakta-fakta jadi, hal itu induktif
membuktikan
generalisasi bahwa, hal itu
menunjukkan
bahwa
objek yang perincian ciri-ciri
dideskripsikan, khusus dari bagian-
tetapi tak ada bagian objek yang
deskriptif
kalimat utamanya dideskripsikan
dengan kata khusus
dan gaya bahasa
objek yang perincian tingkah
dinarasikan, tetapi laku/perbuatan tokoh
tak ada kalimat pada waktu dan tempat
naratif tertentu dari objek yang
utamanya
diceritakan dengan kata
khusus dan gaya bahasa

D. Latihan

Latihan 1: Memahami Struktur dan Kaidah Teks Paragraf

1. Susunlah kalimat-kalimat berikut sehingga membentuk sebuah paragraf yang padu isi
antarkalimatnya dengan memperhatikan penanda yang dicetak tebal dalam tiap-tiap
kalimatnya!

a. Walaupun beragam agama, dengan adanya toleransi, kita bisa hidup berdampingan
dengan damai.
b. Kedamaian yang tercipta akan membuat hidup menjadi lebih tenang dan tenteram.
c. Maka dari itu, kita harus menghargai perbedaan agama atau budaya setiap orang

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 27
yang ada di sekitar kita.
d. Keberagaman agama ini merupakan salah satu wujud kekayaan budaya.
e. Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai agama.

Agar menjadi paragraf yang kohesif dan koheren, urutan kalimatnya adalah
…….....................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
Alasan
.............................................................................................................................................
.....…………………………………………………………………………………………
……..……………………………………..………….……………………………………
…………………………………………………………………………………………….
……………...……………………………………………………………………………..

2. Bagaimana cara mengurutkan kalimat-kalimat di atas menjadi satu paragraf?


…………………………………………………………………………………………….
…...………………………………………………………………………………………..
………...…………………………………………………………………………………..
…………….……………………………………………….……………………………...
…………………………………………………………………………………………….

3. Sebutkan unsur-unsur yang membentuk paragraf!


…………………………………………………………………………………………….
….……………………………………………….………………………………………...
…………………………………………………………………………………………….
………….…………………………………………………………………………………
…………….………………………………………………………………………………
……………….……………………………………………………………………………
………………….…………………………………………………………………………

4. Sebutkan ciri kebahasaan paragraf!


…………………………………………………………………………………………….
……………………………………………….………………………………………...….
…………………………………………………………………………………………….
……….……………………………………………………………………………………
………….…………………………………………………………………………………

5. Simpulkanlah pengertian paragraf berdasarkan latihan di atas!


……………………………………………………………………………………………
….……………………………………………….………………………………………
……….……………………………………………………………………………………
………….…………………………………………………………………………………
…………….………………………………………………………………………………

6. Carilah referensi tentang paragraf yang meliputi pengertian, unsur pembentuk, jenis-
jenis kohesi, syarat paragraf yang baik, jenis-jenis paragraf, dan pola-pola
pengembangan paragraf! Diskusikan lalu laporkan hasilnya!

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 28
Latihan 2: Menganalisis unsur pembentuk paragraf, kohesi, pola pengembangan
paragraf, dan penalaran paragraf

1. Bacalah contoh analisis paragraf berikut ini!

(1) Minat membaca buku secara konvensional di kalangan generasi muda


mengalami penurunan drastis. (2) Berdasarkan survei yang dilakukan Badan Literatur
Mahasiswa (BLM), terjadi penurunan minat baca sekitar 46 persen dibandingkan tahun
sebelumnya. (3) Dalam survei tersebut, para remaja cenderung lebih suka membaca
teks-teks singkat melalui layar gawai. (4) Teks tersebut biasanya berupa caption di
instagram maupun status facebook.

Kalimat utama: Bagian Pokok dan Bagian Sebutan


(1) Minat membaca buku secara konvensional di kalangan generasi muda mengalami penurunan drastis.
pokok sebutan

Kalimat-kalimat penjelas:
(2) Berdasarkan survei yang dilakukan Badan Literatur Mahasiswa (BLM), terjadi
penurunan minat baca sekitar 46 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
(3) Dalam survei tersebut, para remaja cenderung lebih suka membaca teks-teks singkat
melalui layar gawai.
(4) Teks tersebut biasanya berupa caption di instagram maupun status facebook.

a. Gagasan utama:
Minat membaca buku konvensional pada generasi muda mengalami penurunan.

b. Gagasan-gagasan penjelas:
1) Berdasarkan survei Badan Literatur Mahasiswa, minat baca generasi muda
menurun sekitar 46% dibandingkan tahun sebelumnya. (kalimat ke-2)
2) Remaja lebih suka membaca teks-teks singkat berupa caption di instagram atau
status facebook melalui layar gawai. (kalimat ke-3 dan ke-4)

c. Kohesi:
1) Gramatikal:
a) referensi/penunjuk
(1) tersebut (kalimat ke-3) menunjuk survei yang dilakukan Badan Literatur
Mahasiswa (BLM)
(2) tersebut (kalimat ke-4) menunjuk teks-teks singkat melalui layar gawai
2) Leksikal
a) konsep sinonim
generasi muda (kalimat pertama) – remaja (kalimat ke-3)
b) konsep hiponim
hipernim: teks-teks singkat di layar gawai
hiponim: caption di instagram
status facebook

d. Pola pengembangan paragraf:


umum khusus

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 29
e. Penalaran:
deduktif

2. Berdasarkan paragraf-paragraf di bawah ini:


a. Sebutkanlah gagasan utamanya!
b. Sebutkanlah gagasan-gagasan penjelasnya!
c. Sebutkanlah kohesinya!
d. Sebutkanlah pola pengembangan paragrafnya!
e. Sebutkanlah penalarannya!

1) Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja. Namun, efeknya akan lebih
berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang
yang memiliki penyakit tertentu, perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya
lemah. Karena mudah menular, virus Corona juga berisiko tinggi menginfeksi para
tenaga medis yang merawat pasien COVID-19. Oleh karena itu, maka para tenaga
medis dan orang-orang yang memiliki kontak dengan pasien COVID-19 perlu
menggunakan alat pelindung diri (APD).

a) Gagasan utama :
………………………………………………………………………………………………………………………….

b) Gagasan-gagasan penjelas :
………………………………………………………………………….………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..

c) Kohesi :
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….

d) Pola pengembangan paragraf :


……………………………………………………………………………………………………………………….

e) Penalaran :
………………………………………………………………………………………………………………………..

2) Virus Corona telah membuat warga Indonesia merasa khawatir. Karena hari
ini, pemerintah mengumumkan ada dua orang warga Bali yang positif terkena virus
Corona. Menurut Menteri Kesehatan, virus itu dibawa oleh turis dari Jepang yang
menginap di rumah seorang warga Bali selama 2 hari. Setelah turis itu pulang, esok
harinya warga pemilik rumah beserta anaknya tersebut flu berat. Setelah dilakukan
pemeriksaan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Bali, bapak dan anak itu
dinyatakan positif terkena virus Corona. Sampai saat ini, korban masih dirawat
dalam ruang khusus agar virus tidak menular ke pasien lain.
Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 30
a) Gagasan utama :
………………………………………………………………………………………………………………………….

b) Gagasan-gagasan penjelas :
………………………………………………………………………….………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..

c) Kohesi :
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….

d) Pola pengembangan paragraf :


……………………………………………………………………………………………………………………….

e) Penalaran :
………………………………………………………………………………………………………………………..

3) Presiden Joko Widodo mengatakan wabah virus Corona sangat berdampak


terhadap perekonomian Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah
wisatawan mancanegara (wisman) pada Januari 2020 sebanyak 1,27 juta orang,
menurun 7,62 persen dibandingkan Desember 2019. Arab Saudi menghentikan
sementara penerimaan jemaah umrah dari sejumlah negara, termasuk
Indonesia. Akibat lain dari virus Corona, beberapa barang seperti masker dan hand
sanitizer atau cairan antiseptik menjadi langka dan dijual dengan harga tinggi.

a) Gagasan utama :
………………………………………………………………………………………………………………………….

b) Gagasan-gagasan penjelas :
………………………………………………………………………….………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..

c) Kohesi :
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….

d) Pola pengembangan paragraf :


……………………………………………………………………………………………………………………….

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 31
e) Penalaran :
………………………………………………………………………………………………………………………..

4) Kebiasaan untuk membuang sampah harus ditanamkan sejak dini dalam


keseharian kita. Karena masyarakat pada umunya masih kurang memiliki kesadaran
untuk mencintai dan menjaga serta melestarikan alam lingkungan kita sendiri.
Mereka menganggap hal tersebut hanyalah slogan yang tidak perlu diperhatikan.
Bahkan, mereka membuang sampah sembarangan dengan tanpa rasa bersalah. Hal
itu, membuat lingkungan sekitar kita menjadi kotor dan tidak sehat.

a) Gagasan utama :
………………………………………………………………………………………………………………………….

b) Gagasan-gagasan penjelas :
………………………………………………………………………….………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..

c) Kohesi :
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….

d) Pola pengembangan paragraf :


……………………………………………………………………………………………………………………….

5) Penyalahgunaan narkotika dapat menyebabkan dampak negatif bagi


penggunanya. Adapun akibat yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba adalah
gangguan mental. Orang yang menggunakan narkoba akan mengalami kondisi
mental yang membuatnya seperti orang aneh atau orang gila. Hal itu pun menjadi
pemicu perilaku aneh para pengguna yang mengakibatkan kerugian bagi dari
pengguna atau pecandu sendiri maupun orang lain.

a) Gagasan utama :
………………………………………………………………………………………………………………………….

b) Gagasan-gagasan penjelas :
………………………………………………………………………….………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 32
c) Kohesi :
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….

d) Pola pengembangan paragraf :


……………………………………………………………………………………………………………………….

e) Penalaran :
………………………………………………………………………………………………………………………..

6) Dari hasil berbagai studi tentang transmigrasi dapat diketahui bahwa


transmigrasi swakarsa murni lebih berhasil. Hal ini dapat terjadi karena para
transmigran swakarsa murni mempunyai tekad dan kemauan untuk memperbaiki
hidupnya. Mereka dapat melihat dan memanfaatkan kesempatan-kesempatan dan
fasilitas yang diberikan oleh pemerintah.

a) Gagasan utama :
………………………………………………………………………………………………………………………….

b) Gagasan-gagasan penjelas :
………………………………………………………………………….………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..

c) Kohesi :
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….

d) Pola pengembangan paragraf :


……………………………………………………………………………………………………………………….

7) Pandemi virus Corona ini mengakibatkan banyak hal perubahan yang


dilakukan oleh pemerintah setempat di negara-negara yang terdampak virus
Corona. Akibatnya krisis ekonomi pun terjadi, masyarakat golongan bawah pun
sulit untuk menghidupi keluarganya. Ditambah lagi banyak yang menjadi
penggangguran akibat dari virus Corona ini. Keadaan dunia saat ini dipandang
sangat memprihatinkan karena wabah yang sedang berkembang yaitu adanya virus
Corona atau yang biasa disebut dengan COVID-19.

a) Gagasan utama :
………………………………………………………………………………………………………………………….

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 33
b) Gagasan-gagasan penjelas :
………………………………………………………………………….………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..

c) Kohesi :
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….

d) Pola pengembangan paragraf :


……………………………………………………………………………………………………………………….

e) Penalaran :
………………………………………………………………………………………………………………………..

8) Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit


pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi
saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada
manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019
kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-
COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).

a) Gagasan utama :
………………………………………………………………………………………………………………………….

b) Gagasan-gagasan penjelas :
………………………………………………………………………….………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..

c) Kohesi :
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….

d) Pola pengembangan paragraf :


……………………………………………………………………………………………………………………….

e) Penalaran :
………………………………………………………………………………………………………………………..

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 34
9) Pohon kelapa dapat dimanfaatkan mulai dari daun, batang, hingga tandan
bunga kelapanya. Batang pohon kelapa, misalnya, dapat digunakan sebagai kayu
untuk rumah dan perabotan rumah tangga. Dari daunnya dapat dijadikan sebagai
bahan pembuat anyaman seperti janur, ketupat, dan keranjang. Adapun tandan
bunga kelapa dapat digunakan sebagai hiasan dalam acara pernikahan.

a) Gagasan utama :
………………………………………………………………………………………………………………………….

b) Gagasan-gagasan penjelas :
………………………………………………………………………….………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..

c) Kohesi :
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….

d) Pola pengembangan paragraf :


……………………………………………………………………………………………………………………….

e) Penalaran :
………………………………………………………………………………………………………………………..

10) Dalam dunia kuliner, jeruk nipis dan lemon mempunyai persamaan dan
perbedaan. Jeruk nipis dan lemon merupakan salah satu bahan tambahan pada
masakan. Jeruk nipis dan lemon ini merupakan buah-buahan yang berasal dari
jenis yang sama, yaitu kelompok sitrus (citrus). Selain untuk bahan masakan,
keduanya dapat dimanfaatkan untuk infused water, obat, bahkan juga bisa sebagai
minyak essensial. Akan tetapi, keduanya memiliki perbedaan seperti dari tingkat
keasaman, kadar nutrisi. Tingkat keasaman yang ada dalam jeruk nipis lebih tinggi
karena tidak hanya mengandung asam sitrat, jeruk nipis juga memiliki kandungan
asam lainnya. Berbeda dengan jeruk nipis, lemon hanya mengandung asam sitrat
sehingga rasanya tidak terlalu asam. Lalu, kadar nutrisi vitamin C pada lemon
lebih tinggi daripada jeruk nipis. Sementara itu, pada jeruk nipis memiliki kadar
vitamin A lebih banyak dibandingkan lemon.

a) Gagasan utama :
………………………………………………………………………………………………………………………….

b) Gagasan-gagasan penjelas :
………………………………………………………………………….………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………………
Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 35
c) Kohesi :
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….

d) Pola pengembangan paragraf :


……………………………………………………………………………………………………………………….

e) Penalaran :
………………………………………………………………………………………………………………………..

11) Merawat dan membesarkan anak hingga menjadi orang dewasa yang berguna
seperti merawat tanaman untuk memperoleh kualitas yang baik. Perawatan tanaman
dilakukan dengan saksama, yaitu diberi pupuk, disirami, dan rumput yang
mengganggunya disiangi. Dengan demikian tanaman tumbuh subur dan berkualitas
baik. Sampai waktunya tanaman itu berbuah, buahnya dapat dinikmati dengan puas.
Begitu juga dengan manusia. Sejak bayi, sang ibu memperhatikan gizi, memberi
kasih sayang dan pendidikan yang layak, serta menghindari hal-hal yang negatif.
Kelak si anak dapat menjadi orang yang berguna dan keberadaannya dibutuhkan
oleh orang lain.

a) Gagasan utama :
………………………………………………………………………………………………………………………….

b) Gagasan-gagasan penjelas :
………………………………………………………………………….………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..

c) Kohesi :
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….

d) Pola pengembangan paragraf :


……………………………………………………………………………………………………………………….

e) Penalaran :
………………………………………………………………………………………………………………………..

12) Proses pembuatan tempe tidaklah sulit. Untuk membuat tempe, pertama kali
yang harus dilakukan, yaitu mencuci biji kacang kedelai hingga bersih. Kemudian
biji kacang kedelai tersebut direbus sampai airnya mendidih. Biasanya sehabis
proses perebusan, kulit kedelai akan terlepas. Setelah itu, bersihkan kacang kedelai
dengan air yang mengalir agar kulitnya ikut terbuang. Kemudian letakkan ke dalam

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 36
sebuah wadah dan campurkan dengan ragi dan aduk sampai merata. Setelah itu,
bungkus kedelai yang telah diberi ragi dengan daun pisang atau plastik dan
didiamkan selama dua hari sampai kedelai menjadi tempe.

a) Gagasan utama :
………………………………………………………………………………………………………………………….

b) Gagasan-gagasan penjelas :
………………………………………………………………………….………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..
c) Kohesi :
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….

d) Pola pengembangan paragraf :


……………………………………………………………………………………………………………………….

e) Penalaran :
……………………………………………………………………………………

13) Langkah pertama yang harus dilakukan oleh penulis ringkasan adalah
membaca naskah asli secara keseluruhan. Setelah itu, penulis dapat mencatat
gagasan-gagasan utama yang ada pada karya sastra yang akan diringkas. Langkah
yang terakhir adalah menyusun ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan utama yang
ditemukan. Demikianlah, langkah-langkah yang harus ditempuh untuk membuat
ringkasan.

a) Gagasan utama :
………………………………………………………………………………………………………………………….

b) Gagasan-gagasan penjelas :
………………………………………………………………………….………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..

c) Kohesi :
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….

d) Pola pengembangan paragraf :


……………………………………………………………………………………………………………………….
Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 37
e) Penalaran :
…………………………………………………………………………………

14) Salah satu penyebab kegagalan panen para petani adalah munculnya berbagai
macam hama, seperti hama wereng, tikus, dan ulat. Hama-hama tersebut ternyata
dapat dibasmi dengan pestisida. Akhir-akhir ini, para petani di Lampung dikejutkan
dengan munculnya hama baru, yaitu belalang. Para petani menyimpulkan, jika
wereng dapat dibasmi dengan perstisida, tentu belalang pun demikian.

a) Gagasan utama :
………………………………………………………………………………………………………………………….

b) Gagasan-gagasan penjelas :
………………………………………………………………………….………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..

c) Kohesi :
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….

d) Pola pengembangan paragraf :


……………………………………………………………………………………………………………………….

e) Penalaran :
……………………………………………………………………………………

15) Dari 5.251.205 jumlah penduduk tahun 1990 yang masuk dan keluar dari
provinsi di Indonesia, 3.058.752 (58%) masuk ke Pulau Jawa dan 3.416.923 (65%)
keluar dari Pulau Jawa. Sebagai perbandingan, sensus penduduk tahun 1980
menunjukkan angka 48,4% dan 64,5%. Dengan demikian, selama kurun waktu
1980-1990 walau kenaikan penduduk migran sejumlah 1.527 juta jiwa di Indonesia,
pola pergerakannya tidak mengalami perubahan, yaitu Pulau Jawa memegang
dominasi, baik sebagai provinsi pengirim maupun penerima migran.

a) Gagasan utama :
………………………………………………………………………………………………………………………….

b) Gagasan-gagasan penjelas :
………………………………………………………………………….………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 38
c) Kohesi :
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….

d) Pola pengembangan paragraf :


……………………………………………………………………………………………………………………….

e) Penalaran :
……………………………………………………………………………………

16) Matahari bersinar cemerlang. Langit tampak biru. Tiada segumpal awan pun
tampak. Burung-burung berkicau menyambut pagi. Angin berhembus sepoi-sepoi.

a) Gagasan utama :
………………………………………………………………………………………………………………………….

b) Gagasan-gagasan penjelas :
………………………………………………………………………….………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..

c) Kohesi :
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….

d) Pola pengembangan paragraf :


……………………………………………………………………………………………………………………….

e) Penalaran :
……………………………………………………………………………………

17) Aku sedang berlari. Hingga kutemui dia walau telat 10 menit dari jadwal.
Setelah bertemu, aku dan dia lari bersama. Mengelilingi desa di tengah sejuknya
pagi hari. Lalu kutatap parasnya dan tentu senyumnya begitu memikat hati ini. Pada
akhirnya, aku mulai salah tingkah dan kurasakan hati ini berdebar-debar.

a) Gagasan utama :
………………………………………………………………………………………………………………………….

b) Gagasan-gagasan penjelas :
………………………………………………………………………….………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………….

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 39
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..

c) Kohesi :
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………….

d) Pola pengembangan paragraf :


……………………………………………………………………………………………………………………….

e) Penalaran :
……………………………………………………………………………………

Latihan 3 : Menginterpretasi makna teks paragraf

Selalu Pakai Masker

JAKARTA-Independent. Dalam tiga bulan ini, pademi virus Corona atau COVID-19 terus
berkembang. Di Indonesia jumlah orang dengan kasus positif terus meningkat. Begitu pula
jumlah orang yang meninggal sudah melewati angka 2.000 orang.

Virus Corona atau COVID-19 dalam penularannya tidak pandang bulu, semua orang bisa
terkena COVID-19. Dokter dan paramedis sudah ada yang positif dan ada juga yang
meninggal dunia. Semua orang diharap tidak panik, tetap waspada.

Apalagi Anda yang berada di zona merah, zona oranye harus waspada akan penyebaran
virus Corona atau COVID-19, untuk zona Kuning dan zona hijau jangan terlena. Lindungi
diri dan keluarga dari COVID-19. Tetapkan protokol kesehatan, selalu memakai masker.
Apalagi bila keluar rumah, ke pasar, kantor dan sebagainya, masker tetap harus dipakai.

Terlebih lagi bila sedang kurang sehat, batuk, flu, bersin-bersin, selalu gunakan masker,
jangan buang ludah sembarangan, berbahaya. Selalu cuci tangan dengan air, pakai sabun
dan berdoa agar diberi kesehatan dan keselamatan oleh Allah SWT.

(Rachmad Yuliadi Nasir)

Berdasarkan artikel di atas, interpretasikanlah maknanya!


Jawaban: …………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 40
Latihan 4: Menganalisis unsur pembentuk paragraf dan pola pengembangan
paragraf

A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini berdasarkan paragraf-paragraf yang


disediakan!
1. Diakui, kawasan Tunjungan merupakan tempat yang strategis. Di sini banyak
pembeli acapkali berkumpul. Kawasan ini juga mudah dijangkau dari berbagai
penjuru kota Surabaya. Sesuatu yang secara ekonomi jelas sangat menguntungkan
sektor informal sebagaimana PKL ini.

a. Sebutan : .........................................................................
b. Gagasan utama : ……………………………………………….
………………………………………………
c. Pola pengembangan paragraf : ……………………………………………….

2. Menjaga kesehatan tubuh itu layaknya seperti memelihara tanaman anggrek.


Perlu perawatan khusus seperti memberikan pupuk yang baik, menyiraminya setiap
hari hingga harus mengetahui tanda-tanda jika sedang terkena penyakit tertentu.
Sama halnya dengan menjaga kesehatan harus pintar-pintar memilih makanan
bergizi, memberikan nutrisi setiap harinya serta mampu untuk mencari solusi
pengobatan jika mendapati adanya gangguan kesehatan.

a. Sebutan : .........................................................................
b. Gagasan utama : ……………………………………………….
………………………………………………
c. Pola pengembangan paragraf : ……………………………………………….

3. Dari tahun 2002 hingga 2004, Indonesia ditempatkan dalam negara terkorup
dengan indeks persepsi korupsi di bawah 2,0 dari rentang 0-10. Tahun 2005, dari
2,2 naik tipis menjadi 2,4 di tahun 2006. Lalu turun lagi menjadi 2,3 di tahun 2007
(Transparancy International Indonesia 27/9/2007). Data itu menunjukkan dari
tahun ke tahun tidak ada perubahan berarti bahkan cenderung kemunduran yang
berarti bangsa ini mengalami kegagalan pembelajaran.

a. Sebutan : .........................................................................
b. Gagasan utama : ……………………………………………….
………………………………………………
c. Pola pengembangan paragraf : ……………………………………………….

4. Pertama, menggunakan surat izin yang tidak sesuai dengan isi yang tertera
dalam surat izin. Misalnya izin HTI yang seharusnya hanya untuk semak belukar,
tetapi digunakan di hutan lindung. Kedua, adalah sistem lelang. Dengan cara ini,
oknum-oknum berusaha melegalkan kayu-kayu yang sebenarnya ilegal. Yang ketiga
adalah memanfaatkan masyarakat untuk melakukan pembakaran hutan. Saat ini
setidaknya itulah beberapa modus pembalakan liar yang berkembang.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 41
a. Sebutan : .........................................................................
b. Gagasan utama : ……………………………………………….
………………………………………………
c. Pola pengembangan paragraf : ……………………………………………….

5. Banyak sekolah yang sudah didirikan oleh pemerintah sampai ke pelosok.


Puskesmas didirikan di mana-mana. Lapangan kerja baru diciptakan. Pembangunan
rumah ibadah diperbanyak. Panti-panti asuhan dan panti-panti jompo dibantu
pemerintah. Pemerintah telah banyak membangun fasilitas untuk kesejahteraan
masyarakat.

a. Sebutan : .........................................................................
b. Gagasan utama : ……………………………………………….
………………………………………………
c. Pola pengembangan paragraf : ……………………………………………….

6. Banyak pedagang batu akik yang meraup keuntungan yang luar biasa. Hal ini
dikarenakan kepopuleran batu akik setahun terakhir ini. Batu akik saat ini sedang
menjadi primadona. Bukan hanya di kalangan orang tua saja, bahkan ibu-ibu dan
anak-anak pun juga menyukai batu permata ini.

a. Sebutan : .........................................................................
b. Gagasan utama : ……………………………………………….
………………………………………………
c. Pola pengembangan paragraf : ……………………………………………….

B. Simpulkan perbedaan struktur paragraf-paragraf di atas!

.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
............................................................................................................................................

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 42
Latihan 5: Menentukan Jenis Paragraf Berdasarkan Ciri Kebahasaan

Bacalah paragraf-paragraf berdasarkan tujuannya berikut dengan mencermati ciri


kebahasaannya dari segi pilihan kata dan ragam kalimatnya lalu simpulkanlah!

1. Susu sangat bermanfaat untuk kesehatan kita. Dengan meminum susu, tubuh akan
menjadi sehat dan kuat. Susu mengandung banyak kalsium dan protein yang sangat
berguna untuk tubuh kita. Oleh karena itu, ayo minum health milk, susu yang memiliki
segudang manfaat karena kandungan vitamin dan mineralnya yang lebih banyak jika
dibandingkan dengan produk susu lain. Mari ganti susu yang kita konsumsi dengan
health milk sehingga jadilah sehat dan kuat.

2. Musim kemarau tahun ini merupakan kemarau terparah dalam 10 tahun terakhir.
Tidak turunnya hujan selama 5 bulan menyebabkan tanah-tanah dan sumber air menjadi
kering. Menurut BMKG, tahun ini diperkirakan hujan akan turun memasuki bulan
depan. Jika hal itu terjadi, bisa dipastikan kemarau ini bukan kemarau biasa. Kemarau
ini terjadi selama 7 bulan. Sedangkan, menurut data yang dikeluarkan oleh BMKG
tahun lalu, kemarau hanya terjadi selama 5 bulan. Alhasil, petani-petani banyak
mengalami gagal panen karena tidak ada air yang mengairi persawahan mereka.

3. Berdasarkan peta geopolitik, masyarakat dunia terbagi dalam tiga kelompok,


yakni dunia pertama, dunia kedua, dan dunia ketiga. Kelompok pertama adalah negara-
negara yang sangat berkuasa dalam menentukan arah perkembangan politik, ekonomi,
atau militer dunia, seperti Amerika dan Uni Soviet. Mereka adalah para adidaya dunia.
Kelompok kedua adalah negara-negara industri maju, tetapi dalam banyak hal masih
bergantung pada kelompok pertama, seperti Jepang, Inggris, Jerman, Kanada, dan
negara yang setaraf lainnya. Dunia ketiga diwakili negara-negara yang masih
terbelakang dalam hal ekonomi, industri, maupun IPTEK-nya.

4. Patih Gajah Mada menghunuskan pedangnya ke arah Raden Perkoso. Melihat apa
yang dilakukan Patih Gajah Mada, Raden Perkoso juga mengeluarkan pedang yang
berada di punggungnya. Tanpa banyak bicara, Patih Perkoso langsung berlari menuju
Patih Gajah Mada. Lalu dia mengayunkan pedangnya ke arah kepala Patih Gajah Mada,
namun meleset. Patih Gajah Mada yang berhasil menghindar mencoba untuk
menyerang balik Raden Perkoso. Dia menerjang Raden Perkoso tepat di dadanya.
Raden Perkoso pun terpental dan pedangnya jatuh ke tanah. Dengan cepat, Raden
Perkoso bangkit dan mengambil pedangnya kembali. Pertarungan antara 2 patih
terhebat itu kembali berlangsung. Mereka saling serang selama 2 hari 2 malam hingga
akhirnya Patih Gajah Mada memenangkan pertarungan itu dan Patih Raden Perkoso
tewas.

5. Begitu pintu kantor Laboratorium Bahasa kubuka, udara sejuk yang berasal dari
pendingin ruangan, suara menderu bising dari alat yang sama, serta bau asap tembakau
yang menyesakkan dada menyambutku. Ruangan ini sebenarnya cukup luas, kira-kira
enam belas kali sebelas meter persegi, tetapi sudut sebelah kanan dinding di seberang
pintu sudah dijadikan studio rekaman dengan ukuran empat kali empat meter persegi,
dengan dinding kedap suara setinggi dua setengah meter. Ruangan untuk kantor jadi
terasa sempit. Dan ruangan yang sempit itu tidak pula diatur menurut cita rasa yang
baik. Berbagai macam barang ditaruh sekenanya saja di sana sini, mengingatkan pada
gudang di rumahku.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 43
Kesimpulan ciri kebahasaan paragraf-paragraf di atas adalah

No. Jenis Paragraf Ciri-ciri

1.

2.

3.

4.

5.

Latihan 6: Menyusun Paragraf

Amati dan pilihlah salah satu gambar berikut untuk membuat sebuah paragraf!

Gambar 1 Gambar 2

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 44
Gambar 3 Gambar 4

Buatlah sebuah paragraf dengan memilih salah satu jenis paragraf atau pola pengembangan
paragraf di bawah ini!

a. 1 paragraf eksposisi
b. 1 paragraf argumentasi
c. 1 paragraf persuasi
d. 1 paragraf deskripsi
e. 1 paragraf narasi
f. 1 paragraf dengan pola pengembangan analogi deklaratif
g. 1 paragraf dengan pola pengembangan akibat sebab
h. 1 paragraf dengan pola pengambangan sebab akibat beruntun
i. 1 paragraf dengan pola pengembangan contoh
j. 1 paragraf dengan pola pengembangan generalisasi

Jawaban
Gambar nomor :

Jenis paragraf atau pola pengembangan paragraf :

Paragraf :

Latihan 7 : Mengevaluasi Struktur Paragraf dan Kaidah Kebahasaan Paragraf

1. Berikan penilaian mengenai kalimat-kalimat penjelas pada paragraf berikut ini!


Perbaikilah kalimat penjelas yang sumbang pada tiap paragraf berikut!

a) (1) Hidup ini terasa nikmat. (2) Alam memberi berkah yang melimpah. (3)
Manusia tinggal menikmatinya dengan penuh syukur. (4) Kekhawatiran akan masa
depan menghalangi langkahnya. (5) Harapan yang lebih baik terbentang luas.

Nomor kalimat yang tidak koheren : ...................................................................


Pembetulan : ...................................................................
…………………………………………...

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 45
b) (1) Minat membaca mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia Angkatan 2016
sangat rendah. (2) Terbukti ketika proses pembelajaran dan presentasi di kelas
minim sekali yang memberikan tanggapan dan pertanyaan yang baik. (3) Dosen
merupakan fasilitator untuk memberi pemahaman terhadap mahasiswa pada mata
kuliah yang diampu. (4) Namun, minat baca mahasiswa yang minim itu bisa ditutupi
dengan adanya kemauan dan kesungguhan mahasiswa tersebut untuk lebih belajar
agar memahami mata kuliah yang dipelajari.

Nomor kalimat yang tidak koheren : ...................................................................


Pembetulan : ...................................................................
…………………………………………...
c) (1) Internet merupakan kebutuhan yang sangat penting di zaman sekarang. (2)
Internet adalah jendela pengetahuan yang bisa membuka cakrawala informasi dunia.
(3) Dibanding zaman dulu, internet mampu mengembangkan daya kreativitas dan
imajinasi seseorang karena membuat otak seseorang lebih aktif memahami lewat
gambar dan audiovisual. (4) Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah
data menurut prosedur yang telah dirumuskan. (5) Minat dan kemauan seseorang
saat ini sudah diambil atau dikuras untuk menghabiskan waktunya menggunakan
internet.

Nomor kalimat yang tidak koheren : ...................................................................


Pembetulan : ...................................................................
…………………………………………...

d) (1) Wajah berminyak adalah suatu kendala bagi para remaja. (2) Menurut
mereka, wajah berminyak merupakan hal yang wajar. (3) Sehingga sering canggung
atau grogi saat berada di tempat umum. (4) Wajah berminyak dapat disebabkan oleh
suhu udara dan juga tingkat aktivitas maupun alasan genetik.

Nomor kalimat yang tidak koheren : ...................................................................


Pembetulan : ...................................................................
…………………………………………...

e) (1) Berenang adalah olahraga yang sangat baik bagi kesehatan. (2) Hal ini
dikarenakan ketika berenang semua otot tubuh bergerak. (3) Akibatnya badan
menjadi letih, lesu, dan mudah capek. (4) Selain membuat tubuh segar dan bugar,
berenang juga bisa menambah ukuran tinggi seseorang. (5) Otot-otot yang bergerak
akan meregang, terutama bagian otot tulang belakang akan memanjang. (6) Oleh
karena itu, olahraga renang sangatlah bermanfaat.

Nomor kalimat yang tidak koheren : ..................................................................


Pembetulan : ................................................................
…………………………………………...

Latihan 8: Menyimpulkan Isi Paragraf


Rumuskan kesimpulan isi paragraf-paragraf di bawah ini!
1. Penggunaan pestisida dan pupuk kimia untuk tanaman dalam jangka waktu lama
tidak lagi menyuburkan tanaman dan memberantas hama. Pestisida justru dapat

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 46
mencemari lingkungan dan menjadikan tanah lebih keras sehingga perlu pengolahan
dengan biaya tinggi.

……………………………………………………………………………………………
………………………………………………….…………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

2. Masyarakat Desa Jahim, Kec. Cingambul, Kab. Majalengka mempunyai kegiatan


unik. Setiap hari Minggu, mereka beramai-ramai memburu monyet liar di kawasan hutan
Butahejo. Monyet hasil buruannya ada yang langsung dijual, dikembangbiakkan, ada
pula yang sengaja dilatih untuk dimanfaatkanoleh pengusaha doger monyet atau sarana
hiburan sirkus.
Jika tanaman terancam kekeringan, sejumlah monyet liar menjarah rumah
penduduk. Akibatnya, masyarakat resah karena sejumlah bahan makanan yang ada di
rumah-rumah penduduk ludes dicuri pasukan monyet liar yang turun dari hutan jati.
Bahayanya lagi jika dicegah, monyet melawan sehingga tidak sedikit warga yang luka.
Cara terbaik untuk mencegah ancaman monyet tersebut dilakukan warga dengan
beramai-ramai memburu monyet di hutan dan melakukan pengejaran terhadap monyet-
monyet liar yang sedang bergelantungan di pohon.
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

3. Negara kita adalah negara maritim, artinya bahwa sebagian besar dari wilayah kita
terdiri atas beberapa pulau yang dikelilingi laut. Kita tentu bangga dengan hal ini karena
laut banyak menyumbang devisa untuk pembangunan negara. Di laut, banyak kekayaan
alam yang apabila dikelola dengan baik akan memberikan arti yang cukup besar bagi
negara.

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

4. Industri kimia dan petrokimia, industri pulp dan kertas, dan industri besar baja
menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakar utama untuk menggerakkan mesin-
mesin pabrik. Demikian pula halnya alat transportasi laut, darat, dan udara juga
menggunakan minyak bumi sebagai bahan utamanya.

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 47
5. Semburan lumpur, air, dan gas baru keluar dari halaman belakang rumah salah
seorang penduduk, warga Desa Mindi, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo.
Semburan itu merupakan semburan ke-59 yang muncul di sekitar pusat semburan utama.
Menurut seorang ahli dari Leader Team Fergaco, perusahaan yang mengawasi gas-
gas berbahaya di sekitar pusat semburan, semburan itu sama dengan 58 semburan liar
sebelumnya. Semburan liar itu juga tidak berbahaya dan tidak akan membesar. Kalau
dibiarkan semburan itu akan mengecil sendiri. Untuk menutup semburan, hari ini akan
dimasukkan 100 kilogram semen ke dalam lubang asal semburan.
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

6. Memelihara dan merawat secara teratur merupakan pekerjaan yang berat. Pekerjaan
itu jauh lebih sulit dibandingkan dengan merusak. Banyak orang yang dapat membangun
gedung bertingkat. Bahkan, banyak di antara kita, sengaja atau tidak, terlibat dalam
perusakan barang-barang atau benda di sekitar kita. Akan tetapi, masalah pemeliharaan
dan perawatan tidaklah demikian. Pekerjaan merawat dan memelihara memerlukan
disiplin dan ketekunan dari pelakunya.

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

7. Melonjaknya permintaan pupuk organik disebabkan semakin berkembangnya


sistem pertanian organik di Indonesia. Itu akibat kesadaran masyarakat akan kesehatan
yang tinggi. Pada tahun 1980-an tercatat hanya PT Bima Sarana Bakti di Bogor yang
intens mengembangkan sayuran organik. Namun, saat ini telah bermunculan produsen
baru. Berdasarkan data Maporina saat ini tercatat setidaknya 16 produsen baru dari
Jabotabek.

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

8. Pada umumnya, sakit tenggorokan disebabkan oleh virus. Biasanya terkait dengan
tanda-tanda penyakit saluran napas lainnya. Seperti hidung tersumbat atau batuk.
Kebanyakan sakit tenggorokan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, untuk
membantu agar lebih nyaman ketika sakit, dapat dilakukan dengan minum air hangat
yang diberi air perasan jeruk lemon dan madu.

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 48
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

9. Bangsa Indonesia masih perlu berjuang terus dalam mengatasi masalah


kependudukan. Salah satu fokus perhatian yang layak diketahui masyarakat adalah
mengenai tanggungan beban negara karena banyaknya generasi muda dan meningkatnya
penduduk usia lanjut. Ketika Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia
dikumandangkan, 17 Agustus 1945, oleh Soekarno-Hatta, jumlah penduduk negara kita
sekitar 70 juta jiwa, sedangkan hasil sensus penduduk tahun 1961 berjumlah 97 juta
jiwa. Sejak kemerdekaan hingga kini, penduduk Indonesia telah berkembang hampir tiga
kali lipat, yakni 203,45 juta jiwa.

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

10. Kebiasaan mencontek justru akan memadamkan semangat belajar. Para pencontek
biasa berpikir untuk menyiapkan bahan-bahan untuk membuat contekan. Nilai yang
diperoleh pun kadang lebih bagus daripada siswa yang jujur. Nilai boleh saja bagus,
namun sebenarnya ia tidak tahu apa-apa dan tidak ada apa-apanya. Ilmu
pengetahuannya tidak pernah bertambah karena rajin mencontek. Lalu apa bedanya
dengan mereka yang tidak pernah sekolah?

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

Latihan 9: Mengonversi Teks Paragraf

1. Buatlah mindmap atau peta konsep tentang isi paragraf di bawah ini!

Jika nasionalisme dalam konteks dulu dibangun untuk membentuk kesadaran


kolektif demi memerdekakan diri dari kolonialisme, di era kontemporer ini, nasionalisme
harus dibangun untuk membawa Indonesia menjadi negara yang maju dan berdaulat.
Oleh karena itu, diperlukan strategi-strategi yang tepat dan efisien dalam upaya
menumbuhkembangkan kembali nasionalisme di kalangan masyarakat Indonesia
kontemporer, khususnya di kalangan kelompok muda. Hal pertama yang bisa dilakukan
adalah dengan menguatkan kembali nasionalisme di level pendidikan formal. Muatan
Pancasila wajib diberikan serta diamalkan di semua level pendidikan formal dengan
penerapan yang tepat. Kedua, masih dalam level pendidikan formal, narasi-narasi sejarah
tentang kepahlawanan yang wajib munculkan kembali, diketahui, dan dipahami oleh
generasi muda. Misalnya, kisah tentang ikrar Sumpah Pemuda terkait kesadaran
berbangsa dan bernegara yang digagas oleh kelompok muda dan menjadi cikal bakal

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 49
proklamasi kemerdekaan Indonesia. Selain itu, model pendidikan karakter yang
dilakukan oleh K.H. Dewantara yang menitikberatkan pada pendidikan karakter pada
bidang kesenian dan kebudayaan dalam upaya memperhalus budi pekerti dan
kemanusiaan masih relevan untuk diterapkan. Ketiga, penguatan nasionalisme dapat
dilakukan dengan menggunakan pendekatan budaya populer, seperti kegiatan olah raga,
musik, film, kompetisi pendidikan, dan masih banyak lagi. Suksesnya perayaan Asian
Games di Indonesia 2018 yang dibarengi dengan meningkatkan prestasi altet-atlet
Indonesia terbukti berhasil dalam menumbuhkan semangat nasionalisme dan
kebanggaan menjadi bagian dari bangsa Indonesia di kalangan masyarakat. Selain itu,
kemenangan siswa Indonesia dalam meraih medali emas di Olimpiade Matematika di
Lucknow India serta kemenangan penyanyi muda Indonesia, Claudia Emmanuela
Santoso, dalam ajang pencarian bakat di Jerman juga sukses dalam membangun
nasionalisme di kalangan masyarakat. Sebagai bangsa yang terdiri dari beragam unsur
kebudayaan, Indonesia memiliki keunggulan di bidang kreativitas seni dan budaya
sehingga nasionalisme dapat diinternalisasi dan diolah secara kekinian dengan
menonjolkan kebhinekaan budaya dalam bentuk kegiatan-kegiatan kreatif di kancah
internasional untuk rasa kebanggaan terhadap Indonesia.

(“Pentingnya Nasionalisme di Era Indonesia Modern”, Agnes Setyowati, Kompas.com)

2. Buatlah tabel tentang isi paragraf berikut!

a. Di antara banyak sumber karbohidrat, masyarakat di Indonesia umumnya


mengonsumsi nasi dan sagu sebagai sumber karbohidrat. Keduanya pun memiliki
kandungan gizi yang cukup berbeda. Nasi putih dan sagu sama-sama memiliki
kandungan protein. Kandungan protein pada nasi ternyata lebih banyak, lain halnya
dengan sagu yang hanya memiliki kandungan protein sebanyak 1-2 gram/100gram
sagu. Namun, kandungan karbohidrat pada sagu justru lebih tinggi dibandingkan
nasi. Pada nasi putih hanya memiliki kandungan karbohidrat sebanyak 28 gram/100
gram. Berbeda dengan sagu yang ternyata kandungan karbohidratnya sebanyak 84
gram/100 gram. Oleh karena itu, sagu menjadi sumber karbohidrat yang sangat baik
untuk mengembalikan energi pada tubuh.

b. Melakukan investasi di pasar modal bisa diibaratkan seperti nelayan yang


memancing di laut. Keduanya sama-sama berisiko. Bila berinvestasi di pasar modal
dengan hanya menggunakan sedikit modal, keuntungan yang diperoleh juga akan
sedikit. Begitu juga dengan nelayan, bila hanya memiliki modal sedikit, hanya
mempunyai perahu kecil dan peralatan seadanya, hasil tangkapan yang didapat juga
tidak akan sebanyak hasil tangkapan kapal besar. Ini disebabkan oleh adanya
keterbatasan perlengkapan, nelayan tidak bisa melaut jauh dari bibir pantai. Hal
inipun berlaku di dunia investasi pasar modal. Investor besar akan mendapatkan
keuntungan yang besar karena modal yang ditanamkan juga besar. Bagaimana
dengan tingkat risiko? Di dunia pasar modal terdapat istilah high risk high gain, yaitu
semakin tinggi risiko semakin besar keuntungan yang akan didapat. Jika di dunia
nelayan, semakin besar dan komplit peralatan yang dimiliki, akan semakin besar juga
risikonya. Misalnya, risiko ditangkap bajak laut dan risiko tenggelam karena badai.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 50
E. Refleksi

1. Materi apa yang kamu pelajari hari ini?

Jawab: ………………………………………………………………………………...

2. Manfaat yang kamu dapatkan selama belajar materi ini?

Jawab: ………………………………………………………………………………...

3. Kendala apa yang kamu dapatkan dari materi tersebut?

Jawab: ………………………………………………………………………………...

4. Apa saja yang kamu lakukan untuk menghadapi kendala tersebut?

Jawab: ………………………………………………………………………………...

5. Menurutmu, apakah metode belajarnya mudah diikuti?

Jawab: ………………………………………………………………………………...

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 51
MODUL 3

TEKS CERAMAH

A. Kompetensi Dasar:

3.6 Menganalisis isi, struktur, dan kebahasaan dalam ceramah.


4.6 Mengkonstruksi ceramah tentang permasalahan aktual dengan memerhatikan aspek
kebahasaan dan menggunakan struktur yang tepat.
3.5 Mengidentifikasi informasi berupa permasalahan aktual yang disajikan dalam ceramah.
4.5 Menyusun bagian-bagian penting dari permasalahan aktual sebagai bahan untuk
disajikan dalam ceramah.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menganalisis isi, struktur, dan kebahasaan pada teks ceramah
dengan tepat.
2. Peserta didik dapat menemukan permasalahan aktual pada teks ceramah dengan
memerhatikan aspek kebahasaan dan menggunakan struktur yang tepat.
3. Peserta didik dapat menginterpretasikan permasalahan aktual pada teks ceramah
dengan tepat.
4. Peserta didik dapat menyusun bagian-bagian penting dari permasalahan aktual ceramah
sebagai bahan untuk disajikan dalam pembuatan teks ceramah dengan tepat.

C. Materi:

1. Pengertian Ceramah
a. Menurut KBBI, ceramah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi
penyampaian suatu informasi, pengetahuan, dan sebagainya.
b. Ceramah merupakan kelompok berbicara satu arah; pembicara menyampaikan
gagasannya kepada pihak lain dan tidak memerlukan reaksi sesaat dalam bentuk
bicara yang berupa tanggapan atau respon.
b. Ceramah adalah pidato yang bertujuan memberikan nasihat dan petunjuk-petunjuk
sementara ada audiensi yang bertindak sebagai pendengar. Ceramah dapat
dilaksanakan kapan saja, tidak ada syaratnya, tidak ada mimbar tempat khusus pada
pelaksanaannya, waktu tidak dibatasi dan siapa pun boleh berdakwah, dapat
dilakukan dengan cara kreatif dan inovatif seperti (seminar, lokakarya, pelatihan,
atau sarasehan).

Teks ceramah adalah teks yang berisi pemberitahuan, penyampaian suatu informasi
baik pengetahuan maupun informasi umum lainnya untuk disampaikan di depan orang
banyak oleh pakar atau orang yang menguasai bidangnya, baik secara langsung
maupun melalui media elektronik dan digital.
2. Jenis Ceramah
a. Ceramah Umum
Ceramah umum adalah ceramah untuk keseluruhan, bisa siapa saja, khalayak ramai,
masyarakat luas, atau lazim. Jadi, ceramah umum adalah pidato yang bertujuan untuk
memberikan nasihat kepada khalayak umum atau masyarakat luas. Di dalam ceramah
umum ini keseluruhannya bersifat menyeluruh tidak ada batasan-batasan apa pun,
Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 52
baik dari audiens yang tua maupun yang muda, materinya juga tidak ditentukan,
sesuai dengan acara.

b. Ceramah Khusus
Ceramah khusus adalah ceramah tersendiri, istimewa, takkan ada yang lain. Jadi,
ceramah khusus itu sendiri berarti ceramah yang bertujuan untuk memberikan
nasihat-nasihat kepada mad’u atau khalayak tertentu dan juga bersifat khusus, baik
itu materi maupun yang lainnya. Sedangkan dalam ceramah khusus banyak batasan
yang dibuat mulai dari audiens yang sesuai dengan yang diinginkan dan materi juga
yang menyesuaikan dengan keadaan.
Contoh: Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) seperti Isra’miraj, Maulid Nabi
Muhammad SAW, bulan puasa, dll.

3. Komponen Ceramah
Komponen-komponen atau unsur-unsur ceramah sama saja dengan komponen-
komponen dakwah sebagai berikut.

a. Penceramah
Seorang penceramah harus mengetahui bahwa dirinya adalah seorang penceramah,
artinya sebelum menjadi penceramah perlu mengetahui apa tugas dari penceramah,
modal dan bekal itu sendiri atas apa yang harus dimiliki oleh seorang penceramah.

b. Audiens/Pendengar
Audiens merupakan sebagai penerima nasihat-nasihat. Audiens bermacam-macam
kelompok manusia yang berbeda mulai dari segi intelektualitas, status ekonomi,
status sosial, pendidikan, jenis kelamin, dll.

c. Materi
Agar lebih menggugah pemikiran para audiens untuk mendengarkan materi-materi
yang diberikan oleh sang penceramah. Oleh sebab itu, penceramah harus dapat
memiliki bahan yang tepat atau menarik agar tertarik.
Agar sesuai dengan pokok acara, materi yang akan disampaikan harus betul-betul
dikuasai sehingga penampilan penuh keyakinan, tidak ragu, dan jangan sampai
menghilangkan konsentrasi dirinya sendiri. Dengan itu, materi harus disusun secara
sistematis, dengan artian judul, isi, dan acara tersebut sifatnya betul-betul
mempunyai hubungan. Sehingga pembahasan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.

4. Struktur (sistematika ceramah) menurut Tim Kemdikbud (2017: 92) sebagai


berikut.
a. Pembuka (Tesis)
1) Pembuka: bagian ini berisi salam pembuka, ucapan penghormatan, dan ucapan
syukur.
2) Pengantar: bagian ini adalah paragraf pengantar yang mengarah pada topik.
Biasanya pengantar berasal dari informasi atau berita yang faktual yang masih
terkait dengan topik ceramah.
3) Berisi pengenalan isu, masalah, pengetahuan hingga pandangan penceramah
mengenai topik yang akan dibahas. Bagian ini sama dengan tesis dalam teks
eksposisi.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 53
b. Isi (Rangkaian argumen)
1) Berupa rangkaian argumen-argumen penceramah yang berkaitan dengan topik
yang dibicarakan pada pembuka atau tesis.
2) Bagian ini biasanya mengemukakan
pula berbagai fakta dan data yang memperkuat argumen-argumen penceramah.
3) Inti: berisi paparan dari penceramah, pandangan umum, ilustrasi dari materi yang
disampaikan.
4) Gagasan: berisi ide besar yang ingin disampaikan kepada pendengar. Ceramah
yang baik berisi satu gagasan besar yang kemudian dikembangkan dalam
subtopik.
b. Penutup (Penegasan kembali)
1) Simpulan
2) Merupakan penegasan kembali mengenai apa yang disampaikan dalam ceramah.
Hal ini bertujuan untuk memastikan ceramah tidak memberikan pemahaman
yang keliru dari yang dimaksudkan agar diingat oleh pendengarnya. Selain itu,
agar ceramah terkenang dan pendengarnya terpengaruh untuk melakukan sesuatu.
Bagian ini juga biasa diisi oleh rekomendasi atau saran mengenai topik yang
disampaikan.
3) Ucapan permintaan maaf
4) Salam penutup

5. Ciri Kebahasaan:
a. Kalimat simpleks (tunggal) dan kalimat kompleks (majemuk).
b. Kalimat deklaratif dan imperatif (persuasif/ajakan) dan kata-kata persuasif,
seperti: diharapkan, sebaiknya, hendaklah, perlu, harus, mari, ayo, dll.
c. Kata sapaan; orang kedua atau ketiga , terikat pada adat-istiadat setempat,
kesantunan, dan situasi/kondisi percakapan
1) nama diri (Endang, Tono, Tri, …)
2) istilah kekerabatan (Abang, Bapak, Ibu, ...)
3) gelar kepangkatan, profesi
4) jabatan (Kapten, Profesor, Dokter, Lurah, …)
5) kata nama (Nona, Tuan, Sayang, …)
6) kata nama pelaku (penonton, pendengar)
7) kata ganti persona kedua (Anda)
d. Banyak menggunakan kata teknis atau peristilahan yang sesuai dengan topik yang
dibahas. Misalnya jika topik yang dibahas adalah kebahasaan atau sastra, istilah-
istilah yang muncul meliputi: prosa, puisi, etika berbahasa, sarkasme, majas,
kesantunan berbahasa.
e. Menggunakan kata-kata yang menunjukan hubungan sebab akibat atau argumentasi.
Contohnya adalah: dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu, maka, sebab,
karena.
f. Banyak memakai kata kerja mental, misalnya: memprihatinkan, memperkirakan,
mengagumkan, diharapkan, berasumsi, menyimpulkan, berpendapat.

Kata kerja mental adalah jenis kata kerja yang mengekspresikan sikap atau respon
seseorang terhadap suatu tindakan, pengalaman, atau keberadaan. Jenis kata kerja
ini juga disebut dengan kata kerja behavioral atau verba tingkah laku, yakni kata
kerja yang menggambarkan tindakan, proses, atau situasi tertentu.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 54
Ciri kata kerja mental:
a. Kata kerja mental menerangkan tentang persepsi (contohnya melihat, merasa),
afeksi (contohnya khawatir, suka, cinta), dan kognisi (misalnya mengerti,
memahami, berpikir).
b. Kata kerja mental menggunakan kata-kata yang mengindera dan biasa dilakukan
manusia.
6. Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah metode dengan menyampaikan informasi dan
pengetahuan secara lisan kepada audiens yang pada umumnya mengikuti secara pasif
(Muhibbin Syah, 2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode
yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam
mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli
dan paham audiens.

7. Media Ceramah
Media ceramah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan materi kepada
pendengar. Ceramah di zaman sekarang tidak hanya dilakukan di rumah ibadah, tetapi
juga bisa di banyak tempat. Adapun kegiatan ceramah bisa dilakukan secara langsung
ataupun direkam sehingga pendengar bisa melihat dari internet atau televisi.

8. Perbedaan antara Pidato, Khotbah, dan Ceramah

Pidato Khotbah Ceramah


1. Pidato merupakan Khotbah adalah 1. Ceramah bersifat lebih
pembicaraan di depan pembicaraan di depan umum, ceramah
umum yang lebih umum yang berisi menyampaikan suatu
cenderung bersifat penyampaian pengetahuan,
persuasif, yakni ingin pengetahuan mengenai informasi, atau isu
mengajak pendengar keagamaan dan praktik tertentu yang umum
mengubah persepsi, beribadah hingga (mencakup semua
sikap, atau ajakan-ajakan untuk bidang).
tindakannya. memperkuat keimanan 2. Disampaikan oleh
pendengarnya. pakar atau orang-orang
2. Pidato juga dapat lebih yang ahli dalam
sering digunakan bidangnya.
untuk menumbuhkan
motivasi dan
mendapatkan
dukungan dari
pendengarnya.

9. Tujuan Pidato, Kotbah, Ceramah


Tujuan ini sama saja dengan persamaan antara pidato, khotbah, dan ceramah.
a. Informatif / instruktif
Untuk memberikan informasi kepada pendengar.
b. Persuasif
Untuk mengajak pendengar agar mengikuti apa yang telah disampaikan oleh
pembicara.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 55
c. Argumentatif
Untuk meyakinkan pendengar.
d. Deskriptif
Untuk melukiskan/menggambarkan suatu keadaan.
e. Rekreatif
Untuk menghibur pendengar.
f. Naratif
Untuk menceritakan sesuatu kepada pendengar.

10. Langkah Menulis Teks Ceramah


a. Menentukan topik
b. Merumuskan tujuan ceramah
c. Menyusun kerangka ceramah
d. Menyusun ceramah berdasarkan kerangka
e. Menyunting teks ceramah

C. Latihan

Latihan 1: 3.6 Menganalisis isi, struktur, dan kebahasaan dalam ceramah

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Selamat pagi. Salam sejahtera untuk kita semua. Senang sekali dapat melihat
bapak, ibu, saudara sekalian dalam keadaan sehat dan cerita. Di hari yang cerah ini, mari
kita senantiasa bersyukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa. Terima kasih atas
kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan pada saya untuk mengisi ceramah di
apel pagi ini.

Kutipan ceramah di atas termasuk bagian ….


A. penutup
B. isi
C. pembuka
D. argumen
E. penegasan

2. Berikut ini merupakan sebuah komentar yang bersifat persetujuan dari sebuah cara
menyampaikan ceramah, kecuali ….
A. Menurut saya, penceramah tadi sangat baik dalam menyampaikan materi.
Namun, kendalanya adalah ceramah terebut tidak ada mengutip satu pun hadist dari
Rasullulah.
B. Banyak hal yang bisa dipetik dari cerita penceramah tadi meskipun cara
penyampaiannya cenderung bertele-tele.
C. Menurut pendapat saya, cara penyampaian materi yang dilakukan penceramah tadi
sudah memenuhi kriteria. Karena semua pendengar bisa dengan mudah
menangkapnya isi ceramah sehingga tidak membosankan.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 56
D. Menurut pendapat saya, benar apa yang disampaikan penceramah tadi, bahwa
manusia memang tidak akan hidup kekal abadi selamanya. Untuk itu saya merasa
kagum terhadap isi materi ceramah tersebut.
E. Setelah mendengar ceramah tadi, saya kurang setuju dengan pendapat penceramah
bahwa manusia itu dapat memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang lain.

3. Kita menyadari bahwa terwujudnya suatu masyarakat tidak dapat dipisahkan dari
unsur tetangga sebagai saudara terdekat keluarga dan kerabat sendiri.Tetangga sebagai
saudara dekat mempunyai tempat khusus dalam Islam sehingga baik buruknya tetangga
merupakan ukuran iman seseorang. Hal ini sebagaimana yang disabdakan baginda nabi
Muhammad SAW,"Demi Allah, dia tidak beriman! Orang yang tetangganya tidak aman
dari keburukannya.

Penggalan ceramah keagamaan di atas menekankan pentingnya ….


A. hidup bermasyarakat
B. berhubungan baik dengan tetangga
C. menjalin silaturahmi dengan orang yang beriman
D. keharusan untuk selalu beriman kepada Allah
E. menghindari perbuatan yang buruk

4. Fenomena di Indonesia dewasa ini menunjukkan semakin rendahnya kepercayaan


warga masyarakat terhadap hukum (dalam makna “hukum positif’’, atau “hukum
negara’’). Semakin rendahnya tingkat kepercayaan warga masyarakat terhadap hukum
dan penegakan hukum disebabkan warga secara kasat mata menyaksikan dan
mengetahui sendiri betapa “sandiwara hukum’’ dan lebih khusus lagi “sandiwara
pengadilan’’ masuh terus berlangsung. Kita masih tetap pantas untuk mengalunkan syair
lagu “aku masih seperti yang dulu’’. Sosok-sosok penegak hukum yang kini masih
bergentayangan masuklah sosok-sosok lama dengan paradigma lama, tetapi dangan
“kemasan baru’’. Konkretnya, “sosok-sosok sapu kotor’’ di lingkungan penegakan
hukum masih eksis dan bahkan semakin hari semakin memperkokoh posisinya.

Penggalan ceramah di atas merupakan bagian ….


A. tesis
B. isi
C. penutup
D. penegasan
E. salam penutup

5. Segala Puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam yang telah memberikan kita suatu
kenikmatan sehingga melalui acara ini kita bisa berkumpul bersama dengan anugrah
dan pertolongan-Nya. Dan jika saja Tuhan tidak memberikan kenikmatan kepada kita
niscaya kita tak bisa mengadakan acara ini.

Kutipan ceramah di atas termasuk bagian ….


A. penutup
B. isi
C. pembuka
D. argumen
E. penegasan

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 57
6. Pada kesempatan kali ini, izinkan saya menyampaikan mengenai budaya tepat
waktu. Ketika saya berkesempatan studi banding di Jepang, salah satu yang menjadi
perbedaan paling menonjol antara budaya di Jepang dan di negara lain termasuk
Indonesia adalah ketepatan waktu. Di sana, semua orang menghargai ketepatan waktu.
Bila mengadakan pertemuan, tidak pernah molor. Beda dengan di sini. Pertemuan pukul
tujuh, panitia datang setengah delapan, pesertanya datang pukul sembilan. Saya rasa
kebiasaan ini perlu diubah.

Kutipan di atas termasuk bagian ….


A. pembuka
B. tesis
C. isi
D. penutup
E. kesimpulan

7. Saya menyinggung Jepang hanya sebagai contoh saja. Bukan maksud saya untuk
menjelekkan atau merendahkan. Kita ambil contoh yang baik dan menjadikannya
sebagai refleksi atas kehidupkan kita sehari-hari. Marilah kita sama-sama ubah
kebiasaan jam karet. Saya yakin Bapak, Ibu, Saudara sekalian bisa melakukannya.

Kata-kata yang dicetak tebal pada penggalan ceramah di atas menunjukkan ciri
kebahasaan ceramah menggunakan ….
A. kata persuasif
B. kata ganti orang
C. kata teknis
D. kata sebab akibat
E. kata kerja mental

8. Penting sekali jiwa sosial untuk diterapkan di lingkungan keluarga, sanak saudara,
bahkan juga di masyarakat luas. Karena dengan jiwa sosial, terjalinlah di antara kita
saling menolong, dan saling menyayang. Sehingga orang-orang yang butuh akan
pertolongan kita, akan mendapatkan haq-Nya.

Isi dari penggalan ceramah di atas tentang ….


A. jiwa sosial
B. orang tua
C. kasih sayang
D. keadilan
E. keburukan

9. Saya menyinggung Jepang hanya sebagai contoh saja. Bukan maksud saya untuk
menjelekkan atau merendahkan. Kita ambil contoh yang baik dan menjadikannya
sebagai refleksi atas kehidupkan kita sehari-hari. Marilah kita sama-sama ubah
kebiasaan jam karet. Saya yakin Bapak, Ibu, Saudara sekalian bisa melakukannya.

Kata-kata yang dicetak tebal pada penggalan ceramah di atas menunjukkan ciri
kebahasaan ceramah menggunakan ….
A. kata persuasif
B. kata ganti orang
C. kata teknis
Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 58
D. kata sebab akibat
E. kata kerja mental

10. Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan sedikit wacana “sabar” Sabar
berasal dari kata “sobaro-yasbiru” yang artinya menahan. Menurut istilah, tabah yaitu
menahan diri dati kesusahan dan menyikapinya sesuai syariah dan akal, menjaga mulut
dari celaan, dan menahan anggota tubuh dari perbuatan dosa. Sabar yaitu pilar
kebahagian seorang hamba, alasannya yaitu dengan kesabaran seseorang akan terjaga
dari kemaksiatan, konsisten menjalankan ketaatan, dan tabah dalam menghadapi
banyak sekali macam cobaan. Sabar merupakan fatwa yang banyak sekali disinggung
dalam Al-Qur’an maupun hadis, sehingga insan senantiasa diarahkan untuk selalu
bersabar dalam kehidupannya. Kesabaran yang bekerjsama yaitu kemampuan dalam
mengendalikan sikap, sehingga bisa dengan nrimo dan rela hati mendapatkan kondisi
yang sedang dihadapinya demi menerima jawaban yang baik di akhirat.

Kutipan di atas termasuk bagian ….


A. pembuka
B. tesis
C. isi
D. penutup
E. kesimpulan

Latihan 2: 3.5 Mengidentifikasi Permasalahan Aktual dalam Ceramah

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Saudara-saudara, kusta dikenal sebagai penipu ulung. Gejalanya kerap meniru-


niru penyakit kulit lain sehingga agak sulit membedakannya. Bedanya adalah kulit yang
mengidap kusta akan mati rasa. Penyakit ini sering diderita oleh masyarakat yang
ekonominya rendah.

Cuplikan ceramah di atas menginformasikan bahwa ....


A. kusta sama dengan penyakit lain
B. penderita kusta rentan pada orang miskin
C. penyakit kusta dapat juga diderita oleh orang kaya
D. antara kusta dan penyakit kulit tidak dapat dibedakan secara jelas
E. orang yang tingkat ekonominya tinggi kebal terhadap kusta

2. Dalam memperingati hari ‘Idul Qurban’, marilah kita mencermati kembali pesan
al-Quran tentang “berkorban” bagi kehidupan bermasyarakat, beragama, berbangsa dan
bernegara. Menjalankan ajaran dan perintah agama dalam masyarakat kontemporer
yang kompeks seperti saat sekarang ini, selalu memerlukan “kontekstualisasi”
atau fresh ijtihad, ijtihad yang segar-mencerahkan. Ketaqwaan adalah tujuan utama
manusia melakukan kurban. Ketika daging dan darah hewan kurban diangkat ke tingkat
yang lebih tinggi, yakni taqwa, maka akan terjadi pemuliaan niat, penataan ulang dan
penjernihan tujuan manusia beragama dalam hubungannya dengan lingkungan dan
kemanusian semesta.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 59
Ide pokok dalam ceramah tersebut adalah ….
A. Mengajak kita untuk memaknai berkurban di lingkungan.
B. Menggunakan segala cara untuk berkurban karena perintah agama.
C. Ketaqwaan adalah tujuan utama manusia melakukan kurban.
D. Selalu memerlukan “kontekstualisasi” atau fresh ijtihad, ijtihad yang segar-
mencerahkan.
E. Tidak ada yang peduli dengan aturan yang telah diajarkan Nabi Ibrahim bagi yang
kafir.

3. Pergaulan bebas dan pacaran, bahkan seks bebas di kalangan kawula muda
dianggap perkara biasa, karena sudah menjadi lifestyle (gaya hidup) di sebagian
kalangan masyarakat. Perempuan bergandengan dan pergi dengan laki-laki yang bukan
mahramnya, baik dalam acara resmi, santai, study atau bisnis. Maka tidak dapat
dielakkan lagi bahwa musibah besar akan menimpa generasi muda negeri ini.
(Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 04/Tahun XIII/1430/2011M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta.)

Informasi yang disampaikan dalam penggalan ceramah di atas adalah ….


A. Pergaulan bebas sudah dilakukan oleh generasi muda.
B. Pacaran merupakan hal yang biasa di kalangan muda.
C. Seks bebas merupakan gaya hidup generasi muda untuk saling mengenal
pasangannya.
D. Banyak antara perempuan dan laki-laki bergandengan di mana-mana dan mereka
tidak merasa malu.
E. Pergaulan bebas, pacaran, dan seks bebas sudah menjadi gaya hidup generasi muda
dan kelak ada efek negatifnya.

4. Rukun Islam merupakan kewajiban bagi seluruh umat Islam di penjuru dunia.
Kewajiban berarti segala sesuatu yang harus atau mesti dikerjakan atau dilaksanakan.
Maka dari itu kita sebagai umat muslim wajib berpuasa. Berdasarkan keterangan yang
sangat jelas dari Al-Qur'an dan Sunnah. Bahkan, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam menerangkan salah satu dari Rukun Islam yang ke-4. Hal ini menunjukkan
bahwa kedudukannya yang mulia dan agung dalam Islam. Karenanya semua orang
muslim wajib memperhatikan dan menjaganya dengan saksama agar sempurna
bangunan di dalam dirinya.
(Diposkan oleh Eko Saputra di May 25, 2017)

Permasalahan yang diangkat dalam ceramah di atas adalah ….


A. Berpuasa merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh umat muslim di
dunia karena berpuasa merupakan salah satu dari Rukun Islam.
B. Berpuasa sudah diterangkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah sehingga umat muslim
wajib menjalankannya.
C. Berpuasa merupakan Rukun Islam yang ke-4 dari lima Rukun Islam yang ada.
D. Kedudukan puasa sangat mulia dan agung dalam islam sehingga umat muslim
seluruh dunia berlomba-lomba untuk berpuasa.
E. Semua orang muslim harus menjaga dirinya supaya sempurna bangunan dalam
dirinya, salah satunya dengan berpuasa.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 60
5. Pada kesempatan kali ini saya akan membawakan ceramah dengan tema
“Kedudukan Uang Dalam Kehidupan”.
Ketika kita berbicara tentang uang maka sungguh keberadaanya sangat dekat
dengan kita, mulai dari bangun tidur hingga akan terlelap tidur. Terlebih bagi ibu rumah
tangga yang memang sudah biasa bergelut dengan uang.
Namun, para hadirin, sebagian masyarakat kita tidak hanya menganggap uang
sebagai alat transaksi pembayaran guna memenuhi kebutuhan hidup, akan tetapi ada
yang menganggap uang adalah prioritas utama dan segalanya. Orang-orang seperti
inilah yang nantinya bisa menyebabkan kehancuran karena kawan bisa menjadi lawan
dan lawan bisa menjadi kawan. Demikian dengan halnya penjahat bisa menjadi pejabat
dan pejabat bisa bertindak seperti penjahat untuk mencuri uang rakyat.

Permasalahan aktual yang ditegaskan dalam penggalan ceramah di atas adalah ….


A. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sangat dekat dengan uang. Uang membuat
manusia bahagia dan dapat membuat mereka hidup sejahtera.
B. Ibu rumah tangga sangat dekat dengan uang karena merekalah yang mengatur
keuangan di keluarganya. Ibu rumah tangga harus berupaya mencukupkan uang
yang mereka terima dari suami.
C. Uang tidak hanya menjadi alat transaksi saja, tetapi sebagian orang menganggap
bahwa uang sebagai prioritas utama. Hal ini yang bisa menyebabkan kehancuran
hidup seseorang.
D. Uang bisa membuat kawan jadi lawan atau sebaliknya, lawan jadi kawan. Hal itu
membuat manusia menjadi lupa akan fungsi uang yang terutama.
E. Penjahat dapat jadi pejabat karena kuasa uang yang dimilikinya. Sementara, pejabat
yang tidak amanah dan tidak jujur, uang akan membuat mereka menjadi penjahat.

6. Pada kesempatan kali ini, saya akan menjelaskan sedikit tentang “sabar”. Sabar
berasal dari kata “sobaro-yasbiru” yang artinya menahan. Menurut istilah, sabar adalah
menahan diri dari kesusahan dan menyikapinya sesuai syariah dan akal, menjaga lisan
dari celaan, dan menahan anggota badan dari perbuatan dosa. Sabar adalah pilar
kebahagiaan seorang hamba, karena dengan kesabaran seseorang akan terjaga dari
kemaksiatan, konsisten menjalankan ketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai
macam cobaan.
(Nurul Fadilah)
Penggalan ceramah di atas, penceramah menjelaskan ….
A. contoh-contoh berbuat sabar dalam kehidupan sehari-hari
B. fungsi hidup sabar yang dilakukan oleh manusia
C. manusia harus sabar dalam menghadapi masalah
D. kesabaran yang terkadang sangat sulit untuk dilakukan
E. pengertian atau definisi “sabar” dari berbagai sumber

7. Dengan ilmu, kita bisa menundukkan seluruh makhluk Allah yang ada di muka
bumi ini. Dengan ilmu pula, kita bisa memimpin dunia memimpin seluruh makhluk
Allah. Kita akan menjadi makhluk terbaik di antara makhluk Allah. Namun jika tidak
berilmu, kita akan menjadi bodoh tidak tahu apa-apa di dunia ini dan pada akhirnya kita
menjadi makhluk yang paling rendah, kata Allah “ Asfala Safilin ” tentu kita tidak
mau menjadi makhluk yang paling rendah.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 61
(Ceramah Singkat "Pentingnya Ilmu Pengetahuan")

Permasalah yang diangkat dalam penggalan ceramah di atas adalah ….


A. Allah menyukai orang yang berilmu, terutama yang berilmu tinggi.
B. Pentingnya ilmu sehingga manusia menjadi makhluk terbaik dibandingkan makhluk
ciptaan Allah yang lain.
C. Jangan sampai kita bodoh karena kita tidak mempunyai ilmu.
D. Ilmu membuat manusia bisa berkuasa seluas-luasnya akan bumi dan seisinya
dengan kebebasan yang dipunyainya.
E. Kita harus mencari ilmu sebanyak-banyaknya demi kesejahteraan masa depan kita
di dunia.

8. Menyikapi apa yang saya sampaikan di atas, sudah saatnya kita sadar bahwa
pendidikan adalah faktor terpenting agar kita mampu bersaing dengan negara-negara
maju seperti Amerika, Cina, Jepang, Inggris, Prancis dan negara-negara barat maupun
negara-negara eropa lainnya. Sudah saatnya, bangsa ini menjadi bangsa yang mandiri
dalam segala aspek, baik itu ekonomi, politik, budaya, teknologi maupun aspek-aspek
lainnya. Dan kesemuanya itu tidak mungkin dapat terwujud tanpa didukung dengan
sumber daya manusia yang berkualitas, cerdas, disiplin, dan memiliki kepribadian yang
berkarakter.

Permasalah yang diangkat dalam penggalan ceramah di atas adalah ….


A. Pendidikan adalah faktor terpenting bagi kita untuk mampu bersaing dengan negara-
negara maju di dunia.
B. Kita harus selalu bersaing dengan Amerika, Cina, Jepang, Inggris, Prancis dan
negara-negara barat maupun negara-negara eropa lainnya.
C. Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia sangat dibutuhkan oleh suatu negara
supaya dapat bersaing dengan negara-negara maju lainnya.
D. Indonesia harus mampu menjadi bangsa yang maju dalam segala aspek, baik itu
ekonomi, politik, budaya, teknologi maupun aspek-aspek lainnya.
E. Sumber Daya Manusia yang baik adalah Sumber Daya Manusia yang berkualitas,
cerdas, disiplin, dan memiliki kepribadian yang berkarakter.

9. Anak adalah titipan dari Allah S.W.T. yang wajib kita rawat, jaga, dan kita didik
dengan sepenuh hati. Pendidikan Agama Islam pada khususnya, dapat menjadikan anak
kita soleh dan solehah. Orang tua mana yang tidak ingin memiliki anak yang soleh?
Semua orang tua pasti menginginkannya.

Sesuai keterangan hadis di atas, memiliki anak soleh / solehah yang mendo'akan orang
tua (terutama yang sudah meninggal), dapat meringankan dosa kedua orang tuanya. Hal
tersebut sebagaimana tersurat dalam do'a anak soleh yang berbunyi: "Robbigfirlii wali
waalidayya warham humaa kamaa robbayaanii sogiiron". Artinya: Ya Allah, ampunilah
dosa saya dan dosa kedua orang tua saya, serta berikanlah kasih sayang kepada mereka
seperti mereka telah menyayangi saya waktu kecil.

Itulah do'a anak soleh yang dapat meringankan dosa setiap orang tua, bahkan saat orang
tua si anak sudah meninggal. Oleh sebab itu, pendidikan Islam itu penting bagi setiap
muslim dalam mendidik anak-anak sehingga menjadi anak yang soleh, sehingga kita
sebagai orang tua akan terbantu pada akhirnya.
Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 62
Permasalah yang diangkat dalam penggalan ceramah di atas adalah ….
A. Anak adalah titipan Allah sehingga orang tua harus selalu dirawat dan dididik
dengan sepenuh hati
B. Memiliki anak yang soleh merupakan idalan setiap orang tua di dunia.
C. Anak yang berbakti kepada orang tua akan membawa kebahagiaan tersendiri bagi
orang tuanya.
D. Setiap anak harus diajari berdoa supaya kelak hidupnya selalu bahagia di dunia dan
di akhirat.
E. Doa anak soleh dapat meringankan dosa orang tuanya sekalipun orang tua anak
tersebut sudah meninggal.

10. Pada akhirnya kita akan mempertanggung jawabkan semua perilaku kita di dunia
terhadap Allah Swt. Pada saat itu, tidak akan terjadi ketidakadilan dan tidak ada pula
kesalahan yang ditutupi sekecil apa pun itu. Dengan mengetahui hal ini, agaknya kita
harus sadar bahwa kebaikan dan keburukan yang kita lakukan akan kembali pada diri
kita sendiri. Lalu masih adakah alasan untuk menunda kebaikan dan abai terhadap sikap
dan perilaku yang tidak baik?
Informasi yang disampaikan dalam penggalan ceramah di atas adalah ….
A. Sekecil apa pun kesalahan dan keburukan manusia akan dicatat untuk
dipertanggungjawabkannya kelak di akherat.
B. Kita sadari bahwa di dunia ini ada kebaikan dan keburukan maka kita harus bisa
memilihnya dengan bijaksana.
C. Janganlah menunda kebaikan dan abai terhadap sikap perilaku yang tidak baik
karena kelak kita akan mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah Swt.
D. Di dunia ini tidak ada yang namanya keadilan sehingga kita sendirilah yang harus
menciptakannya.
E. Banyak kesalahan yang telah dilakukan oleh manusia yang disadari ataupun yang
tidak disadari dan itu semua membuat manusia menderita.

Latihan 3: 4.5 Menyusun bagian-bagian penting dari permasalahan aktual


sebagai bahan untuk disajikan dalam ceramah
4.6 Mengkonstruksi ceramah tentang permasalahan aktual dengan
memerhatikan aspek kebahasaan dan menggunakan struktur
yang tepat

Konsep ceramah
Tema ceramah : “Keluarga dan Pembentukan Karakter Anak Bangsa”
Penceramah : Seorang psikolog
Pendengar : Di hadapan orang tua dan anak-anak
Acara : Pertemuan Orang Tua/Wali Murid di sekolah

Berdasarkan konsep ceramah di atas, isilah rumpang di bawah ini!


1. Susunlah bagian-bagian penting dari permasalahan aktual sesuai tema ceramah di atas!
a. ………………………………………………………………………………………
b. ………………………………………………………………………………………
Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 63
c. ………………………………………………………………………………………
d. ………………………………………………………………………………………
e. ………………………………………………………………………………………

2. Struktur ceramah:
a. Salam Pembuka: penghormatan, ucapan syukur kepada Tuhan, ucapan terima kasih
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

b. Pembuka (Tesis)
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

c. Isi (Rangkuman Argumen)


………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

d. Penutup (Penegasan Kembali)


………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

e. Salam Penutup: ucapan terima kasih atas perhatian audiens, permohonan maaf
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

3. Berdasarkan jawaban soal nomor 1 dan nomor 2 di atas, susunlah sebuah teks ceramah
dengan memperhatikan:
a. aspek kebahasaan
b. struktur yang tepat
c. bagian-bagian penting dari permasalahan aktual

Kerjakanlah di kertas ulangan menggunakan pen hitam dengan tulisan yang rapi!

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 64
E. Refleksi

1. Materi apa yang kamu pelajari hari ini?

Jawab: ………………………………………………………………………………...

2. Manfaat yang kamu dapatkan selama belajar materi ini?

Jawab: ………………………………………………………………………………...

3. Kendala apa yang kamu dapatkan dari materi tersebut?

Jawab: ………………………………………………………………………………...

4. Apa saja yang kamu lakukan untuk menghadapi kendala tersebut?

Jawab: ………………………………………………………………………………...

5. Menurutmu, apakah metode belajarnya mudah diikuti?

Jawab: ………………………………………………………………………………...

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 65
MODUL 4

BUKU PENGAYAAN

A. Kompetensi Dasar:
3.7 Mengidentifikasi butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca.
3.10 Menemukan butir-butir penting dari dua buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca.
4.7 Menyusun laporan butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi).
4.10 Mempertunjukkan kesan pribadi terhadap salah satu buku ilmiah yang dibaca dalam
bentuk teks eksplanasi singkat.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menemukan butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi)
yang dibaca dengan tepat.
2. Peserta didik dapat menunjukkan butir-butir penting dari dua buku pengayaan
(nonfiksi) yang dibaca dengan tepat.
3. Peserta didik dapat menyusun kembali laporan butir-butir penting dari satu buku
pengayaan (nonfiksi) dengan tepat.
4. Peserta didik dapat menunjukkan kesan pribadi terhadap salah satu buku ilmiah yang
dibaca dalam bentuk teks eksplanasi singkat dengan tepat.

C. Materi:

1. Pengertian/Definisi Buku Pengayaan


Buku pengayaan adalah buku yang digunakan sebagai rujukan standar pada mata
pelajaran tertentu. Karakteristik buku pengayaan yakni sumber materi ajar berupa
referensi baku mapel tertentu yang disusun sistematis dan sederhana disertai petunjuk
pembelajaran. Dalam buku tersebut, termuat materi yang dapat meningkatkan,
mengembangkan, dan memperkaya kemampuan siswa (Pusat Perbukuan 2008:12).
Pendapat lainnya, buku pengayaan atau buku pelajaran adalah jenis buku yang
digunakan dalam aktivitas belajar dan mengajar.

Buku pengayaan di masyarakat sering dikenal dengan istilah buku bacaan atau buku
kepustakaan. Buku ini dimaksudkan untuk memperkaya wawasan, pengalaman, dan
pengetahuan pembacanya. Buku pengayaan diartikan sebagai buku yang memuat materi
yang dapat memperkaya dan meningkatkan penguasaan iptek dan keterampilan;
membentuk kepribadian peserta didik, pendidik, pengelola pendidikan, dan masyarakat
lainnya.

Buku ini dapat menjadi bacaan bagi peserta didik, pendidik, pengelola pendidikan, dan
masyarakat lainnya. Adapun karakteristik buku pengayaan adalah

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 66
a. materi dapat bersifat kenyataan atau rekaan
b. pengembangan materi tidak terkait langsung dengan kurikulum atau kerangka
dasarnya
c. materi disajikan secara popular atau teknik lain yang inovatif
d. penyajian materi dapat berbentuk deskripsi, eksposisi, argumentasi, narasi, puisi,
dialog, dan/atau menggunakan penyajian gambar
e. penggunaan media bahasa atau gambar dilakukan secara inovatif dan kreatif.

2. Jenis-jenis Buku Pengayaan


Berdasarkan dominasi materi/isi yang disajikan di dalamnya, buku pengayaan dapat
diklasifikasikan ke dalam tiga jenis, yaitu kelompok buku pengayaan:
a. pengetahuan
b. keterampilan
c. kepribadian
Setiap jenis buku pengayaan kadang-kadang sulit dibedakan, namun jika dikaji
berdasarkan materi/isi yang mendominasi di dalamnya maka dapat ditetapkan ke dalam
salah satu jenis buku pengayaan.

Buku pengayaan pengetahuan adalah buku yang memuat materi yang dapat
memperkaya penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan menambah kekayaan
wawasan akademik pembacanya.
Ada pun ciri-ciri buku pengayaan pengetahuan adalah
a. materi/isi buku bersifat kenyataan
b. pengembangan isi tulisan tidak terikat pada kurikulum
c. pengembangan materi bertumpu pada perkembangan ilmu terkait
d. bentuk penyajian berupa deskriptif dan dapat disertai gambar
e. penyajian isi buku dilakukan secara popular

Contoh judul buku pengayaan pengetahuan adalah


a. Tanaman Obat Penyembuh Ajaib karya Herminia de Guzman-Ladion.
b. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis karya Eddy Prahasta.
c. Pemugaran Candi Tikus karya Sri Sugiyanti, dkk.
d. Tumbuhan Berkhasiat karya Dadi Gundayana

Buku pengayaan keterampilan adalah buku yang memuat materi yang dapat
memperkaya penguasaan keterampilan bidang tertentu. Ada pun ciri-ciri buku
pengayaan keterampilan adalah
a. materi/isi buku mengembangkan keterampilan yang bersifat faktual
b. materi/isi buku berupa prosedur melakukan suatu jenis keterampilan
c. penyajian materi dilakukan secara prosedural
d. bentuk penyajian dapat berupa narasi atau deskripsi yang dilengkapi gambar/ilustrasi
e. bahasa yang digunakan bersifat teknis

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 67
Contoh judul buku pengayaan keterampilan adalah
a. Membuat Mesin Tetas Elektronik karya Kelly S.
b. Budidaya Ayam Bangkok karya Dudung Abdul Muslim.
c. Petunjuk Perawatan Anggrek karya Hadi Iswanto.
d. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan karya Ny. Rusina S. Pamuntjak.

Buku pengayaan kepribadian adalah buku yang memuat materi yang dapat memperkaya
kepribadian atau pengalaman batin seseorang. Adapun ciri-ciri buku pengayaan
kepribadian adalah
a. materi/isi buku dapat bersifat faktual atau rekaan
b. materi/isi buku meningkatkan dan memperkaya kualitas kepribadian atau
pengalaman batin
c. penyajian materi/isi buku dapat berupa narasi, deskripsi, puisi, dialog, atau gambar
d. bahasa yang digunakan bersifat figuratif

Contoh judul buku pengayaan kepribadian adalah


a. Layar Terkembang karya St. Takdir Alisyahbana.
b. Merakit dan Membina Keluarga Bahagia karya W. Jay Batra dkk.
c. Mendidik Anak dalam Keluarga Masa Kini karya R.I. Suhartin C.
d. Membangun Kreativitas karya Anna Craft.
e. Dicabik Benci dan Cinta 2 karya Marga T.
f. Pedang Raja karya Yaseoulrok.
g. Blues untuk Bonie karya W.S. Rendra

3. Pengertian/Definisi Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi teks faktual digunakan untuk menjelaskan proses yang terjadi dalam
fenomena alam dan sosial atau bagaimana sesuatu bekerja. Eksplanasi lebih pada
menjelaskan tentang proses daripada hal-hal secara keseluruhan. Senada dengan NWS
Departement School and Education, Stubbs (2000:76) tujuan teks eksplanasi yaitu
menjelaskan fenomena yang terjadi di dunia kita. Eksplanasi menjelaskan bagaimana
dan mengapa sesuatu terjadi.

Dari berbagai pendapat di atas dapat diambil simpulan bahwa yang dimaksud dengan
teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan suatu kejadian atau peristiwa, baik
peristiwa alam maupun peristiwa sosial.

Stubbs merinci fungsi teks eksplanasi itu sendiri menjadi:


a. menjelaskan bagaimana sesuatu bekerja
b. menjelaskan mengapa sesuatu terjadi
c. membandingkan persamaan dan perbedaan
d. menjelaskan pendekatan pemecahan masalah

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 68
4. Jenis Teks Eksplanasi

a. Sequential explanation (eksplanasi sequential) yaitu teks eksplanasi yang


menjelaskan proses urutan suatu fenomena atau peristiwa terjadi, jenis teks
eksplanasi lebih lebih cenderung menjawab bagaimana suatu peristiwa bisa terjadi.
b. Causal explanation (eksplanasi kausal) yaitu teks eksplanasi yang menjelaskan
proses mengapa suatu fenomena atau peristiwa terjadi, jenis teks eksplanasi ini
menjawab pertanyaan mengapa suatu peristiwa bisa terjadi.
c. Eksplanasi faktorial yaitu teks eksplanasi yang menjelaskan faktor-faktor yang
berkontribusi pada suatu peristiwa yang terjadi.
d. Eksplanasi konsekuensial yatu teks eksplanasi yang mejelaskan efek atau
konsekuensi yang terjadi karena suatu peristiwa.
e. Menjelaskan prinsip atau teori dari terjadinya suatu peristiwa.

5. Struktur Teks Eksplanasi

Menurut Wahidi (2009) struktur teks eksplanasi yaitu


a. pernyataan umum, menyatakan masalah fenomena yang harus dijelaskan
b. sequencing eksplanasi, menyatakan serangkaian tahap-tahap yang menjelaskan
fenomena
c. penutup

atau

a. Pernyataan umum, yaitu pernyataan yang berisi tentang suatu topik yang akan
dijelaskan proses keberadaannya dan proses terjadinya atau proses terbentuknya.
b. Urutan sebab akibat, berisi tentang detail penjelasan proses terjadinya suatu
peristiwa yang disajikan secara urut atau bertahap dari yang paling awal sampai
yang paling akhir.
c. Interpretasi, berisi tentang kesimpulan atau pernyataan tentang topik yang telah
dijelaskan.

D. Latihan

Latihan 1 :

3.8 Mengidentifikasi butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi) yang
dibaca.

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Buku ini berjudul Matematika Aplikasi yang diperuntukkan untuk SMA dan MA
kelas XII program studi ilmu alam, supaya dapat dipelajari sebagai sumber
pengetahuan dan siswa dapat mendalami pelajaran matematika secara luas. Buku ini
ditulis oleh Pesta E. S. dan Cecep Anwar H. F. S, di mana dalam buku ini, siswa dapat
belajar aktif melalui aktivitas di kelas, gamemath dan siapa berani.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 69
Hal penting dari isi buku pengayaan tersebut adalah ….
A. Buku ini untuk SMA dan MA kelas XII program studi ilmu alam.
B. Buku ini ditulis oleh Pesta E. S. dan Cecep Anwar H. F. S.
C. Buku ini mengajarkan siswa dapat belajar aktif melalui aktivitas di kelas,
gamemath dan siapa berani.
D. Buku ini dapat mendalami pelajaran Matematika secara luas.
E. Buku ini mengajarkan bagaimana siswa dapat belajar Matematika dengan cepat
dan mudah dipahami.

2. Selain itu, semua tulisan yang terdapat dalam buku ini mempunyai banyak
manfaat yang akan kita peroleh jika kita membacanya. Akan terlihat buku ini sangat
kaya cakupannya. Bahasanya mudah dimengerti dan mudah untuk dipahami. Dalam
buku ini banyak manfaat yang akan kita peroleh, seperti kompos yang bermanfaat bagi
penyuburan tanah, penggemburan tanah, pengisian pot tanaman, mengurangi
pencemaran lingkungan dan menambah pendapatan.

Buku di atas membahas bidang ….


A. Teknik pertanian
B. Teknik bercocok tanam
C. Wirausaha di bidang tanaman pot
D. Teknik melestarikan lingkungan
E. Wirausaha di bidang pembuatan kompos tanaman

3. Buku yang berjudul Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak telah
banyak dibahas tentang proses tumbuh kembang anak, faktor-faktor yang
mempengaruhi, aspek-aspek tumbuh kembang anak dan karakteristik setiap fase
tumbuh kembang anak. Termasuk pula telah dibahas tentang upaya optimalisasi proses
tumbuh kembang anak dan upaya menanamkan nilai moral dan keagamaan pada anak.
Patokan yang harus digunakan dalam mengawal proses tumbuh kembang anak agar
dapat berjalan optimal adalah berikan yang terbaik pada anak dengan mengasuh dan
membina secara bersungguh-sungguh selain tetap menjaga kesehatan anak serta
memberi asupan makanan/gizi sesuai dengan kebutuhan idealnya.

Dari penggalan buku pengayaan di atas, hal penting yang dapat diambil isinya adalah
….
A. Orang tua yang memiliki balita memiliki pengetahuan yang cukup bagaimana
mengasuh dan membina anak balitanya supaya dapat menentukan apa yang terbaik
bagi masa depannya.
B. Anak-anak harus mengoptimalkan tumbuh kembangnya supaya masa depannya
akan lebih baik dan dapat hidup sejahtera mencukupi dirinya dan keluarganya.
C. Orang tua harus mencukupi gizi anak-anaknya, terutama yang masih balita supaya
mencetak anak-anak yang tumbuh sehat tanpa mengkhawatirkan nilai-nilai
kehidupan yang lain karena semua itu akan terbentuk dengan sendirinya.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 70
D. Mengasuh dan membina merupakan kewajiban dari orang tua, khususnya orang tua
yang mempunyai anak balita karena balita masih membutuhkan semua itu daripada
anak remaja.
E. Nilai moral dan nilai keagamaan harus dan wajib ditanamkan kepada anak-anak,
terutama remaja karena seumuran mereka masih rentan terhadap pengaruh negatif
dari lingkungan di sekitarnya.

4. Buku Budidaya Ayam Bangkok menjelaskan bahwa dalam masa awal


pemeliharaan ayam remaja, kita tidak perlu memisahkan antara jantan dan betina. Umur
dua bulan belum memungkinkan ayam-ayam tersebut untuk kawin. Memasukkan ayam
ke dalam kandangnya harus diperhatikan antara jumlah yang dipelihara dan luas
kandangnya.

Pedoman mengenai kapasitas atau daya tampung ayam dalam kandang yang dianjurkan
sebagai berikut.
a. 15 ekor/m2 untuk umur 2-3 bulan
b. 5-10 ekor/m2 untuk umur 3-5 bulan
c. 3-5 ekor/m2 untuk umur 5-7 bulan

Butir penting dari penggalan isi buku pengayaan di atas adalah ….


A. budidaya ayam kampung dalam kandang
B. pembuatan kandang ayam yang sesuai daya tamping ayam
C. pedoman kapasitas atau daya tampung ayam dalam kandang
D. umur ayam yang harus ditaruh di kandang
E. cara mengawinkan antara ayam jantan dan ayam betina

5. Dalam buku pengayaan yang berjudul Mengenal Tumbuh-tumbuhan Berkhasiat


Obat menjelaskan tumbuhan temu lawak.Temu lawak konon berasal dari Pulau Jawa,
kini temu lawak dikenal sebagai tumbuhan berkhasiat obat. Umbi temu lawak yang
sudah kering berwarna kuning jingga sampai kecoklatan, baunya agak wangi tapi
rasanya pahit dan mengandung minyak atsiri, zat kurkumin dan zat pati. Temu lawak
berkhasiat untuk merangsang keluarnya air empedu lebih banyak selain itu untuk juga
memperbaiki dan meningkatkan nafsu makan serta melancarkan pencernaan makanan
dalam tubuh kita. Temu lawak sering dimanfaatkan untuk mengobati penyakit kurang
darah, demam, cacing pita, malaria, jerawat maupun wasir.

Penggalan buku pengayaan di atas menjelaskan ….


A. asal tumbuhan temu lawak
B. ciri-ciri tumbuhan temu lawak
C. kandungan tumbuhan temu lawak
D. khasiat tumbuhan temu lawak
E. warna dari umbi tumbuhan temu lawak

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 71
6. Dalam buku pengayaan yang berjudul Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh
Kembang Anak terdapat penggalan isi sebagai berikut. Dalam perkembangan akan
terjadi pertambahan fungsi anggota tubuh yang lebih kompleks dalam bentuk gerakan
kasar, gerakan halus, kemampuan bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
Terkait dengan tumbuh kembang anak, ada beberapa hal yang perlu dipahami dan
dimengerti :
1. Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh faktor bawaan.
2. Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
3. Tumbuh kembang berjalan secara bertahap.
4. Tumbuh kembang adalah proses yang berkelanjutan.
5. Setiap individu akan berkembang sebagai individu yang unik.

Butir penting dari penggalan isi buku pengayaan di atas adalah ….


A. Faktor-faktor yang terjadi seiring dengan tumbuh kembang anak.
B. Gerakan kasar mempengaruhi tumbuh kembang anak.
C. Kemampuan bicara mempengaruhi tumbuh kembang anak.
D. Faktor keluarga mempengaruhi tumbuh kembang anak.
E. Individu akrab berkembang dengan berbagai kesamaan.

7. Dalam buku karya Tim Penyusun Buku PengayaanTumbuh Kembang Anak,


Danah Zoher dan Ian Marshall menguraikan berbagai kegunaan dari Spiritual Quotient
(SQ) sebagai berikut.

a. SQ telah menjadikan manusia seperti adanya sekarang dan memberi dorongan pada
orang untuk terus tumbuh dan berubah.
b. SQ menjadikan orang kreatif. Orang membutuhkan SQ ketika ingin menjadi luwes,
berwawasan luas atau spontan secara kreatif.
c. SQ digunakan ketika seseorang menghadapi masalah eksistensial, yaitu saat pribadi
merasa terpuruk, terjebak oleh keputusasaan, kekhawatiran dan masalah masa lalu
dengan penyakit dan kesedihan. SQ menyadarkan kita bahwa kita mampu mengatasi
masalah.
d. SQ merupakan petunjuk saat kita berada di ujung, yaitu perbatasan antara
keteraturan dan kekacauan, antara tahu dan tidak tahu sama sekali atau kehilangan
jati diri. SQ adalah hati nurani kita.
e. SQ menjadikan kita lebih cerdas secara spiritual dalam beragama.
f. SQ memungkinkan kita untuk menyatukan hal-hal yang bersifat intrapersonal dan
interpersonal serta menjembatani kesenjangan antara diri dan orang lain.
g. SQ memungkinkan seseorang mencapai perkembangan diri yang lebih utuh karena
orang hidup untuk itu.
h. SQ dapat digunakan untuk berhadapan dengan masalah baik dan jahat, hidup dan
mati, dan asal-usul sejati dari penderitaan dan keputusannya.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 72
Penggalan buku pengayaan di atas menjelaskan ….
A. Definisi dari berbagai ahli tentang SQ.
B. Ciri-ciri seorang anak dengan SQ yang baik.
C. Kegunaan dari SQ.
D. Kelebihan anak dengan SQ yang baik.
E. Kelemahan anak dengan SQ yang buruk.

8. Berdasarkan penggalan buku pada nomor 7 di atas, beberapa manfaat dari SQ terdapat
di dalamnya, kecuali ….
A. SQ menyadarkan kita untuk mampu mengatasi masalah.
B. SQ menjadikan orang menjadi kreatif.
C. SQ memungkinkan seseorang mencapai perkembangan diri yang utuh.
D. SQ menjembatani kesenjangan antara diri dan orang lain.
E. SQ membuat diri kita berkuasa terhadap orang lain dan lingkungan.

9. Dalam buku pengayaan Pemugaran Candi Tikus karya Sri Sugiyanti, dkk. dijelaskan
bahwa Candi Tikus adalah bagian dari situs Trowulan, kawasan yang banyak
mengandung sisa peninggalan Majapahit. Candi Tikus tepat berada di Dukuh Dinuk,
Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Candi Tikus secara keseluruhan merupakan suatu bangunan pertirtaan. Hal ini
dibuktikan dengan keberadaan pancuran-pancuran air di bagian-bagian tertentu pada
bangunan induk berbentuk padma (patung berbentuk teratai) dan makara (patung
berbentuk kendaraannya/wahana dewa), serta dua bangunan kolam dan saluran-saluran
air. Luas keseluruhan 22, 50 meter x 22, 50 meter. Letaknya lebih rendah daripada
permukaan tanah di sekitarnya sehingga untuk mencapai lantai candi harus menuruni
tangga.

Bangunan Candi Tikus terbuat dari batu bata berukuran rata-rata 36 cm x 21 cm x 8


cm, sedangkan untuk pancuran terbuat dari batu andesit. Dilihat dari arsitekturnya
Candi Tikus terdiri dari tembok luar/pagar, teras, tangga masuk, lantai dasar, kolam
dan bangunan induk/utama. Bahan serta komponen-komponen Candi Tikus masih
insitu (masih digali dan diteliti di tempat ditemukannya situs tersebut), tetapi ada pula
yang telah rusak/hilang, sehingga pada bagian tertentu strukturnya tidak jelas.

Pada paragraf pertama penggalan buku pengayaan di atas menunjukkan butir penting
tentang ….
A. Deskripsi bangunan Candi Tikus dengan adanya pancuran, kolam, dan bangunan
induk.
B. Situs peninggalan kerajaan tertentu dan letak ditemukannya Candi Tikus.
C. Tangga yang harus dilalui pengunjung saat mencapai lantai dasar Candi Tikus.
D. Ukuran batu bata bangunan Candi Tikus adalah 36 cm x 21 cm x 8 cm.
E. Candi Tikus masih insitu, tetapi ada pula yang telah rusak/hilang, sehingga pada
bagian tertentu strukturnya tidak jelas.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 73
10. Pada penggalan buku pengayaan nomor 9 di atas, Candi Tikus dilihat dari
arsitekturnya terdiri dari ….
A. tembok luar/pagar, teras, tangga masuk, lantai dasar, kolam, dan bangunan utama
B. tembok luar/pagar, teras, tangga masuk, lantai dasar, kolam, dan bangunan
tambahan
C. tembok luar/pagar, teras, tangga masuk, lantai dasar, kolam, dan bangunan besar
D. tembok luar/pagar, teras, tangga masuk, lantai dasar, kolam, dan bangunan dasar
E. tembok luar/pagar, teras, tangga masuk, lantai dasar, kolam, dan bangunan atas

Latihan 2 : 4.7 Menyusun laporan butir-butir penting dari satu buku


pengayaan (nonfiksi)

1. Carilah sebuah buku pengayaan (nonfiksi), boleh buku pengayaan pengetahuan, buku
pengayaan keterampilan, maupun buku pengayaan kepribadian!
2. Konsultasikanlah terlebih dulu kepada guru pengajar setelah menemukan buku
pengayaan tersebut!
3. Apabila sudah disetujui oleh guru pengajar, siswa:
a. membaca dengan penuh pemahaman buku pengayaan tersebut
b. menyusun laporan butir-butir penting dari buku pengayaan itu setiap babnya
4. Laporan ditulis tangan di kertas ulangan!

Latihan 3 : 3.10 Menemukan butir-butir penting dari dua buku


pengayaan (nonfiksi) yang dibaca

Bacalah dua resensi buku pengayaan di bawah ini dengan saksama!

Buku 1

Judul Buku : Panggil Aku Kartini Saja


Penulis : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Lentera
Resensor : Yuliana Ariandini

Jika menyebut nama “Kartini”, langsung terbersit di benak kita: seorang wanita
berparas ayu, memakai sanggul, berkebaya putih, berkulit kuning langsat. Jika ditanya
“siapa itu Kartini?”, pasti sebagian besar jawaban hanya berkisar antara pendekar
emansipasi wanita, pejuang wanita yang menolak diperlakukan secara diskriminasi, dan
hal-hal serupa lainnya. Tapi benarkah demikian? Benarkah Kartini yang bergelar Raden
Ajeng itu hanya seorang pejuang emansipasi wanita? Apa saja sebenarnya yang dilakukan
seorang Kartini? Siapa dia sesungguhnya?
“Panggil Aku Kartini Saja” dari judul buku ini saja sudah tersirat sebuah
kerendahhatian dari sosok yang diceritakan dalam biografi ini. Melalui buku ini, membawa

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 74
kita mengenal lebih dekat sosok kartini dalam mata Pram. Meskipun agak sulit dan belum
sempurna disebabkan minimnya biaya riset dan kesulitan pelacakan historisnya, terkait
dokumen-dokumen yang dimaksudkan tak diketahui jejaknya. Juga narasumber di Belanda
yang sulit dilacak.
Pramoedya Ananta Toer, seorang penulis novel berlatar belakang sejarah, seolah
menegaskan dirinya tetap konsisten mengangkat sejarah Indonesia, terutama zaman
sebelum pergerakan nasional, seperti yang dilakukannya dengan menulis tetralogi “Pulau
Buru” yang terkenal itu.
Pramoedya Ananta Toer lahir di Blora pada 6 Februari 1925. Selain sebagai
pengarang, bermacam profesi telah dijalani Pramoedya seperti juru ketik Kantor Berita
Dome (1942-1944), wartawan majalah Sadar (1947) dan kenber "Lentera" surat kabar
Bintang Timur (1962-1965), dan dosen di Fakultas Sastra Universitas Res Publica (1936-
1965) serta di Akademi Jurnalistik Dr. Rivai (1964-1965). Menulis sejak di bangku sekolah
dasar, hingga kini Pramoedya telah menghasilkan tidak kurang dari 35 buku, fiksi maupun
nonfiksi.
Dalam buku ini, Pram memulainya dengan kekalahan Perang Diponegoro, yang
berlanjut ke politik tanam paksa Van den Bosch yang menyengsarakan rakyat berkali lipat.
Lalu penjelasan tentang silsilah kartini dan para leluhurnya yang termasuk dalam kaum
ksatria, sehingga bila disejajarkan menurut kasta Hindu yang artinya termasuk golongan
bangsawan. Kemudian masuk ke masa kelahiran, masa kecil, bersekolah, hidup dalam
pingitan hingga kembalinya kebebasan Kartini untuk melongok dunia luar yang
mendekatkan dirinya pada kotanya, Jepara. Beranjak dewasa, ditemani buku semasa dalam
pingitan yang sebenarnya juga merupakan pelarian dirinya atas keresahan budaya pingitan
Jawa, sehingga ia beralih ke dunia pustaka. Kartini mulai melihat adanya perbedaan, jurang
pemisah antara kelompok pribumi dan Belanda. Kemiskinan, sistem kasta yang berlaku,
terutama di kalangan pribumi/Jawa sendiri. Feodalisme yang membuatnya resah mengenai
dunia pribumi yang dikenalnya. Sedang pada saat bersamaan, ia mengenal dunia barat dan
menguasai alatnya, yaitu bahasa Belanda. Ia temukan setitik jalan keluar bagi bangsanya
melalui bacaan dan budaya barat yang dalam hal ini diwakili oleh Eropa atau Belanda
khususnya di Indonesia sebagai kekuatan terbesar di zamannya.
Kartini berjuang melalui seni. Seni utama yang ia kuasai tentulah mengarang.
Namun ia juga menghayati seni membatik, melukis, bermusik, dan menggagas kehidupan
yang lebih baik untuk para seniman di Jepara. Berkat dirinya pula, Jepara dikenal akan
ukirannya oleh orang Belanda. Kemudian Pram menutup buku ini dengan menjelaskan
sedikit tentang kondisi kejiwaan Kartini. Tentang pandangannya akan Tuhan, yang pada
masa itu ia mengakui bahwa ilmu agama tak dipelajari dengan baik. Maka meski menganut
Islam, Kartini tidak menutup diri akan beragam pengetahuan agama lain. Selain itu,
dikabarkan ia juga menguasai Injil. Ia berpegangan bahwa Tuhannya adalah kebajikan dan
cinta, lebih pada kebatinan. Bahkan, disinyalir ia memiliki kemampuan berbicara dengan
roh dan bertelepati. Pada akhirnya, ia mengedepankan akal/ilmu sebelum beribadah. Kartini
cukup kritis dan memiliki daya observasi serta intelegensi yang cukup tinggi bagi wanita
sebangsanya di masa itu.
Ini memang bukan murni buku biografi semata. Di dalamnya ada banyak
interpretasi Pram tentang Kartini beserta kondisi sosial budaya yang menyertainya. Karena
itu tak berlebihan rasanya jika dikatakan buku ini lebih merupakan pembahasan Pram
mengenai sosok Kartini dan pemikiran-pemikirannya. Bahkan Pram berani berpendapat
bahwa Kartini bukan sekadar pejuang emansipasi wanita, melainkan juga pemikir modern

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 75
Indonesia yang pertama! Menurut Pram, tanpa adanya sosok Kartini, penyusunan sejarah
modern Indonesia tidaklah mungkin terjadi.
Kartini menggambarkan masyarakat pribumi di masanya sebagai rimba-belantara
yang gelap gulita. Obor-obor yang diharapkannya jadi penerangan dalam kegelapan itu,
tanpa malu-malu diakuinya adalah intelektualitas Eropa, yang belum juga dimiliki oleh
kaum pribumi. “Dengan intelektualitas Eropa itulah, rimba-belantara yang gelap-gulita itu
akan menjadi padang luas yang terang-benderang bagi setiap orang.” (hal. 53). Dari situlah
Kartini ingin membantu memajukan negeri dan masyarakatnya sendiri, seperti pengamatan
Pram, “…di sanalah (Eropa) Kartini akan dapatkan segala alat yang diharapkannya dapat
dikuasainya buat negeri dan rakyatnya kelak.” (hal. 154)
Pada bab terakhir, Pram mencoba menguraikan kondisi kejiwaan Kartini - sesuatu
yang jarang diketahui publik. Ada sesuatu dari kisah hidup Kartini yang menarik perhatian
Pram: hubungan Kartini dengan ayahnya, Bupati Jepara, R.M. Adipati Ario Sosroningrat.
Pram menganggap, meski sangat menyayangi ayahnya, sebenarnya Kartini keberatan
(meski tak kuasa menolak) berbagai perlakuan feodal sebagaimana layaknya yang terjadi di
zaman itu. Jadi, hubungan Kartini dengan ayahnya bisa dibilang hubungan “benci tapi
rindu.” Sebagai anak bupati, Kartini mendapat perlakuan sebagaimana layaknya anak
golongan bangsawan lainnya, dan ia tak menyukai perlakuan istimewa itu. Ini tercermin
jelas di surat-surat Kartini yang ditampilkan Pram. Secara gamblang Pram menyebutkan
bahwa Kartini menolak sistem feodalisme Jawa yang berkembang pada masa itu. Bentuk
penolakan itu tampak jelas dari keinginannya untuk dipanggil tanpa gelar bangsawan atau
panggilan kebesaran, seperti termuat di salah satu suratnya ke Estelle Zeehandelaar
tertanggal 25 Mei 1899 yang berbunyi: “Panggil aku Kartini saja - itulah namaku.” (hal.
231)
Meskipun penerbit Lentera Dipantara memasukkan buku ini ke dalam genre
biografi, sesungguhnya Pram tidaklah menceritakan secara runtut kehidupan Kartini dari
lahir sampai meninggalnya. Pram lebih menggali nilai sejarah dan kemanusiaan dari masa-
masa yang telah dilewati oleh Kartini, yang tergambar terutama dari surat-suratnya kepada
teman-teman korespondensinya. Selain itu, Pram juga menyinggung beberapa karya
kesenimanan Kartini, seperti beberapa lukisan yang dihasilkan pada masa Kartini dipingit.
Melalui buku ini, Pram berusaha mengajak pembaca untuk memahami ulang sejarah
bangsanya sendiri. Karena menurut Pram, “Keengganan kita berguru pada sejarah telah
membuat kita terlempar pada keranjang sampah peradaban.” Pramoedya telah berhasil
membuat saya mengerti pada akhirnya perjuangan Kartini yang sesungguhnya. Meskipun,
sedikit banyak saya perlu melakukan pencarian sendiri tentang riwayat hidup Kartini,
karena Pramoedya tidak secara detail merunutkan kehidupan Kartini di sini. Dia mengambil
pendekatan dengan mencoba menafsirkan pola berfikir Kartini melalui surat-surat dan
runutan kejadian saat itu.
Buku ini sangat baik dan mudah dicerna. Sebab Pram mengemasnya dengan apik,
dan ada banyak catatan kaki sehingga kita tidak bingung dengan catatan sejarah yang
disajikan. Saya menyarankan buku bacaan ini kepada siapa pun yang ingin tahu sejarah,
yang mencari sosok figur teladan, dan kepada yang ingin maju dan berani! Akan
termotivasi oleh tokoh ini.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 76
Buku 2

Judul Buku : Cut Nyak Dien


Penulis : Muchtaruddin Ibrahim
Penerbit : PT (Persero) Penerbitan dan Percetakan
Tahun Terbit : 2001

Pada zaman penjajahan Belanda di Indonesia, wanita hanya dipersiapkan untuk


menyiapkan makanan bagi para penjajah dan tidak berani untuk melawan. Muchtaruddin
Ibrahim mencoba menepis pendapat ini dengan menuliskan kisah hidup pahlawan nasional
wanita di Indonesia, “Cut Nyak Dien”. Dalam buku ini, Muchtaruddin mencoba
menggambarkan suasana Aceh abad 18 dan memunculkan semangat berapi-api dalam
melawan penjajah.

Cut Nyak Dien


Wilayah VI Mukim tempat kelahiran
Lampadang adalah kampung tempat kelahiran Cut Nyak Dien, kampung ini termasuk
wilayah VI Mukim dengan ibu kotanya Paukan Bada, di wilayah ini ayah Cut Nyak Dien
yang bernama Nanta Muda Seutia berada dibawah pimpinan Uleebalang. Kemudian di
kampung Lampisang tempat Cut Nyak Dien dan Teuku Umar membangun rumah tangga.
Untuk menjaga ketertiban dan keamanan pada tiap kampung di wilayah VI Mukim, di
sekeliling rumah dipagar rapid an kokoh. Pagar ini terbuat dari bambu.
Di tiap kampung memiliki pimpinan yang disebut “keucik” serta pendampingnya
disebut “imeum” dan di tiap kampung juga berdiri Meunasah sebagai tempat beribadat
yang dilakukan bersama oleh penghuni kampung tersebut. Meunasah sangat penting
perannya dalam bukan puasa, karna setiap malam bulan puasa penghuni kampung
melakukan sembahyang tarawih bersama dan tempat ini juga dapat menampung musafir
untuk bermalam, tanggung jawab maenusah ini diserahkan kepada “teuku maenusah”.
Cut Nyak Dien dilahirkan kira-kira tahun 1850, di kampung Lampadang. Ayahnya
yang bernama Nanta Muda Seutia adalah seorang perantau dari daerah Sumatera Barat, dan
ibunya adalah seorang turunan bangsawan dari Kampung Lampagar dan melahirkan Teuku
Rayut dan Cut Nyak Dien. Ayahnya mengharapkan Cut Nyak Dien dapat meneruskan
kepemimpinan di VI Mukim karena ayahnya menilai akalnya Teuku Rayut masih kurang.
Pada abad ke-17 kekuasaan Aceh telah meluas sampai ke Sumatera Barat, daerah Ini sangat
penting artinya bagi Aceh, baik dalam bidang politik maupun dalam bidang ekonomi.
Karena perkembangan ini, Ratu Tajjul Alam mengangkat ayah Cut Nyak Dien untuk
mengatur dan mengawasi daerah vazal.
Pada saat itu, Cut Nyak Dien lahir ketika rakyat VI Mukim sedang giat membangun
benteng pertahanan untuk menghadapi meuraska, perselisihan kedua wilayah ini terus
berlanjut, masing-masing pihak menunjukkan kekuatan dan kekuasaannya. Dalam
menghadapi situasi yang sangat rumit ini, Nanta terus berusaha menegakkan kekuasaannya.
Rumah Nanta di Lampadang ramai dikunjungi oleh orang-orang penting untuk
membicarakan persoalan yang dihadapi dan menyampaikan berita-berita penting. Semua itu
menjadi perhatian Cut Nyak Dien yang sudah beranjak besar. Ia memahami bahwa ayahnya
adalah seorang terpandang dan penting.
Cut Nyak Dien terus tumbuh bersama pembangunan di VI Mukim sebagai setangkai
bunga yang mekar di taman Lampadang. Semua mata memperhatikan keelokan parasnya.
Semua orang menilai tingkah laku dan budi pekertinya yang baik. Cut Nyak Dien bagaikan

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 77
mutiara yang akan memancarkan sinarnya dari rumah Nanta Seutia, rumah aceh yang
kokoh, kokoh bagaikan adat tradisinya yang diwariskan dari neneknya.
Pendidikan secara resmi tidaklah pernah diikuti Cut Nyak Dien, tetapi dari
lingkungan sekitarnya dapatlah ia kiranya memiliki ilmu yang berguna untuk hidupnya.
Kiranya sebagai umat Islam, tentu saja dia telah belajar Al Qur’an, tulis baca dalam huruf
Arab. Dan banyak sedikitnya tentu ia tahu tentang hukum dan peraturan dalam agama yang
didengarnya dari ayah-ibunya. Pengetahuan tentang rumah tangga telah didapatnya dari
ibunya yang mendidiknya, seperti memasak, cara menghadapi suami dan sebagainya tentu
mendapat perhatian yang khusus. Kebiasaan demikian akan terlatih dan terdidik dalam
pergaulan, tata-cara menghadapi tamu, penglihatan dan pendengaran dalam lingkungan
hidupnya akan menambah ilmu baginya.
Tetapi, dibalik semua itu, hati Nanta tidak tentram, rasa keraguan dan kebimbangan
untuk memilih calon menantunya. Banyak sudah orang terpandang datang meminang Cut
Nyak Dien. Kiranya belum ada yang padan dan cocok di hati Nanta. Nanta sangat teliti
memilih dan menyaring setiap orang yang bermaksud untuk melamar. Ia melihat asal
keturunan, meneliti latar belakang kehidupannya dan menyelidiki lebih dalam tentang
tingkah laku dan adat kebiasaannya. Dalam harapan Nanta, Cut Nyak Dien mendapatkan
pasangan yang seimbang, berdiri sama tegak, duduk sama rendah, sehingga kelak dapat
melahirkan turunan yang diharap untuk melanjutkan pimpinan wilayah VI Mukim.
Setelah umur Cut Nyak Dien dirasa cukup, yaitu kira-kira 12 tahun, tibalah saat
peresmian pernikahannya. Nanta mengeluarkan harta kekayaannya untuk memeriahkan
pesta perkawinan Cut Nyak Dien. Rakyat di Lampadang sibuk menyiapkan segala peralatan
untuk menyambut kedatangan mempelai laki-laki, Teuku Cik Ibrahim. Ibu-ibu sibuk
menyiapkan semua yang diperlukan, sehingga rumah Nanta kelihatan sibuk siang dan
malam untuk menyambut perkawinan Cut Nyak Dien. Rakyat turut serta menyumbangkan
tenaga dan harta ala kadarnya. Tokoh-tokoh penting dan ulama-ulama tidak ketinggalan
turut datang untuk mengucapkan kata selamat kepada kedua mempelai.
Kemudian, setelah dianggap mampu mengurus rumah tangga, Cut Nyak Dien dan
suaminya, Teuku Cik Ibrahim, pindah ke tempat lain, ke rumah yang telah disediakan
Nanta untuk mereka. Rumah tangga mereka berjalan baik dan cukup harmonis, karena
antara suami-istri itu terjalin saling pengertian, sehingga rumah tangga yang mereka bangun
dapat berjalan aman dan damai.
Peranan Wilayah VI Mukim dalam Perang Aceh
Perang Aceh meletus pada tahun 1873. Belanda telah melakukan berbagai cara dan
berusaha menduduki daerah itu. Pimpinannya telah berganti-ganti dalam melancarkan
serangan terhadap pertahanan Aceh yang terkenal kuat kuat. Pada tahun pertama serangan,
Belanda berhasil menduduki kraton dan kemudian meluas ke daerah sekitarnya. Kemajuan
yang mereka peroleh ditunjang oleh keinginan untuk meluaskan wilayah kekuasaannya.
Dengan menguasai Aceh berarti pintu masuk ke tanah air Indonesia akan dikuasai pula.
Ketika tentara Belanda melancarkan serangan ke wilayah VI Mukim, ia hadapi
dengan tenang dan ia rela berpisah dengan tenang dan ia rela berpisah dengan suaminya
selama dua setengah tahun dan bersama anaknya yang masih bayi pergi mengungsi
mengikuti orang tuanya dan rakyat. Ia semakin semangat untuk membalaskan dendam
suaminya yang telah gugur di medan peperangan, hadirnya Teuku Umar di sampingnya
membuat harapannya semakin tercapai. Dalam menghadapi musuh ia memberikan
dukungan moral kepada para pejuang dalam menghadapi musuh. Sehingga pejuang yang
ikut semakin bersemangat untuk menghadapi musuh dan ia mengorbankan semangat rakyat
Aceh untuk terus memberikan perlawanan.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 78
Berdasarkan isi dua resensi pengayaan di atas, isilah tabel berikut ini!

No. Pembeda Resensi Buku Pengayaan 1 Resensi Buku Pengayaan 2

Nama tokoh
1.
yang diceritakan

Biografi singkat
2. tokoh

Latar daerah
3.
tokoh berada

Ciri atau
karakteristik
4.
yang dimiliki
tokoh

Bentuk
perjuangan
5.
tokoh

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 79
Latihan 4 : 4.10 Mempertunjukkan kesan pribadi terhadap salah satu
buku ilmiah yang dibaca dalam bentuk teks eksplanasi
singkat

1. Carilah sebuah buku ilmiah mengenai terjadinya sesuatu, misalnya terjadinya gerhana
matahari atau gerhana bulan, terjadinya banjir, terjadinya gunung meletus, terjadinya
fotosintesis, dll.
2. Konsultasikanlah terlebih dulu kepada guru pengajar setelah menemukan buku ilmiah
tersebut!
3. Apabila sudah disetujui oleh guru pengajar, siswa:
a. membaca dengan penuh pemahaman buku ilmiah tersebut
b. berikanlah laporan dari buku ilmiah yang telah dibaca tersebut tentang:
1) bagaimana sesuatu tersebut terjadi/bekerja?
2) mengapa sesuatu tersebut terjadi/bekerja?
3) kesan pribadimu terhadap peristiwa atau kejadian tersebut secara objektif atau apa
adanya!
Catatan:
Kesan menurut KBBI adalah yang terasa (terpikir) sesudah melihat
(mendengar) sesuatu.
4. Laporan ditulis tangan di kertas ulangan!

E. Refleksi

1. Materi apa yang kamu pelajari hari ini?

Jawab: ………………………………………………………………………………...

2. Manfaat yang kamu dapatkan selama belajar materi ini?

Jawab: ………………………………………………………………………………...

3. Kendala apa yang kamu dapatkan dari materi tersebut?

Jawab: ………………………………………………………………………………...

4. Apa saja yang kamu lakukan untuk menghadapi kendala tersebut?

Jawab: ………………………………………………………………………………...

5. Menurutmu, apakah metode belajarnya mudah diikuti?

Jawab: ………………………………………………………………………………...

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 80
MODUL 5

BUKU KUMPULAN CERITA PENDEK

A. Kompetensi Dasar:
3.8 Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam kumpulan cerita
pendek (cerpen) yang dibaca.
4.8 Mendemonstrasikan salah satu nilai kehidupan yang dipelajari dalam cerita pendek.
3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek dalam buku kumpulan cerita
pendek.
4.9 Mengkonstruksi sebuah cerita pendek dengan memperhatikan unsur-unsur
pembangun cerpen.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menemukan nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam kumpulan
cerita pendek (cerpen) yang dibaca dengan tepat.
2. Peserta didik dapat menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek dalam buku
kumpulan cerita pendek dengan tepat.
3. Peserta didik dapat memainkan salah satu nilai kehidupan yang dipelajari dalam cerita
pendek dengan tepat.
4. Peserta didik dapat menyusun kembali sebuah cerita pendek dengan memperhatikan
unsur-unsur pembangun cerpen dengan tepat.

C. Materi:

1. Definisi/Pengertian

Cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa. Dalam cerpen dipisahkan sepenggal
kehidupan tokoh, yang penuh pertikaian, peristiwa yang mengharukan atau menyenangkan,
dan mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan (Kosasih dkk, 2004:431).
Nugroho Notosusanto (dalam Tarigan, 1993:176) mengatakan bahwa cerpen adalah cerita
yang panjangnya di sekitar 5000 kata atau kira-kira 17 halaman kuarto spasi yang terpusat
dan lengkap pada dirinya sendiri.
Menurut menurut, H.B. Jassin Sang Paus Sastra Indonesia mengatakan bahwa yang disebut
cerita pendek harus memiliki bagian perkenalan, pertikaian, dan penyelesaian.
Sedangkan menurut, A. Bakar Hamid dalam tulisan “Pengertian Cerpen” berpendapat
bahwa yang disebut cerita pendek itu harus dilihat dari kuantitas, yaitu banyaknya
perkataan yang dipakai: antara 500 – 20.000 kata, adanya satu plot, adanya satu watak, dan
adanya satu kesan.
Dan menurut, Aoh. KH, mendefinisikan bahwa cerpen adalah salah satu ragam fiksi/cerita
rekaan yang sering disebut kisahan prosa pendek.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 81
2. Struktur Cerita Pendek
Dalam pembuatan cerpen, kita juga harus mengetahui tentang kerangka atau struktur dari
sebuah cerpen. Adapun struktur cerpen itu sendiri terdiri dari abstrak, orientasi,
komplikasi, evaluasi, resolusi dan koda. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas kerangka
tersebut satu persatu.
a. Abstrak
Abstrak adalah ringkasan dari sebuah cerita. Abstrak merupakan inti dari cerita yang
akan dikembangkan menjadi beberapa rangkaian kejadian. Abstrak juga bisa disebut
sebagai gambaran awal dalam cerita. Abstrak bersifat opsional yang mana dalam
sebuah cerpen, kita boleh tidak menggunakan abstrak.
b. Orientasi
Orientasi adalah hal-hal yang berhubungan dengan suasana, tempat dan waktu yang
ada dalam cerita tersebut. Biasanya orientasi tidak hanya terpaku pada satu tempat,
suasana dan waktu. Karena dalam sebuah cerita terdapat banyak kejadian dan tokoh
yang berbeda-beda.
c. Komplikasi
Komplikasi merupakan rangkaian kejadian-kejadian yang berhubungan dan berisikan
tentang sebab akibat kejadian sebuah cerita. Dalam struktur ini, kalian bisa
menentukan watak atau karakter dari tokoh cerita. Watak atau karakter dari tokoh
dapat muncul karena kerumitan permasalahan yang mulai terlihat.
d. Evaluasi
Evaluasi yaitu struktur dari konflik-konflik yang terjadi dalam cerita yang mengarah
pada titik klimaks atau puncak permasalahan dan mulai mendapatkan gambaran
penyelesaian dari konflik tersebut. Struktur ini merupakan struktur yang sangat
penting. Karena struktur ini sangat menetukan menarik tidaknya suatu cerita. Dalam
struktur ini penulis dapat menyajikan konflik-konflik yang mampu membuat hati
pembaca terbawa suasana. Sehingga pembaca lebih menghayati dan menjiwai
karakter yang ada dalam cerita ini.
e. Resolusi
Resolusi merupakan penyelesaian dari evaluasi. Biasanya resolusi sangat dinanti-nanti
oleh pembaca karena pada struktur ini pengarang memberikan solusi mengenai
permasalahan yang dialami seorang tokoh atau pelaku dalam cerita.
f. Koda
Koda ialah nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari suatu cerita. Koda
merupaka hikmah yang terkandung dalam cerita. Koda biasanya dapat diketaui setelah
pembaca semua cerita dalam cerpen yakni dari permulaan hingga ahir dari cerita.
Koda dapat berupa nasihat, pelajaran, dan peringatan bagi pembacanya.

3. Unsur Intrinsik Cerpen

Dalam sebuah cerpen terdapat unsur-unsur interinsik yang wajib kamu ketahui. Unsur-
unsur ini sangat penting dalam pebuatan sebuah cerpen. Unsur unsur tersebut antara
lain tema, alur/plot, seting/latar, tokoh/pelaku dan penokohan/perwatakan. Adapun uraian
dari unsur-unsur tersebut apat kamu ahami sebagai berikut.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 82
a. Tema
Tema merupakan gagasan pokok atau ide pokok sebuah cerita. Pada umumnya tema
dapat di bagi menjadi dua. Yakni tema yang dapat langsung terlihat jelas di dalam
cerita (tersurat) tanpa harus menghayati ceritanya dan tema yang tidak langsung
terlihat jelas , yakni pembaca harus bisa menyimpulkan sendiri tema yang terkandung
dalam cerita tersebut (tersirat). Misalkan, tema tentang asmara, pendidikan, kesehatan,
kepahlawanan dll.

b. Alur (Plot)
Alur atau plot adalah jalan cerita sebuah karya sastra. Secara garis alur dalam sebuah
cerita dapat digambarkan sebagai berikut.
1) Perkenalan tokoh.
2) Muncul konflik atau permasalahan yang dihadapi tokoh.
3) Peningkatan konflik hingga puncak konflik atau klimaks.
4) Penurunan konflik.
5) Penyelesaian dari masalah.
Dalam membuat alur atau plot, penulis harus memperhatikan karakter tokoh yang
akan di ceritakan. Biasanya semakin baik karakter tokoh maka semakin besar konflik
yang akan timbul.

Bentuk konflik ada dua, yaitu


1. Konflik eksternal
a. Konflik fisik, disebabkan oleh perbenturan antara tokoh dan
lingkungan alam.
Contoh: Seorang tokoh mengalami permasalahan karena banjir
melanda desanya.

b. Konflik sosial, disebabkan adanya hubungan atau masalah sosial


antarmanusia.
Contoh: Konflik yang terjadi antara buruh dan pengusaha di suatu
pabrik yang mengakibatkan demonstrasi buruh.

2. Konflik internal adalah konflik yang terjadi dalam diri tokoh atau jiwa tokoh.
Konflik ini merupakan perbenturan/permasalahan yang dialami seorang tokoh
dengan dirinya sendiri.
Contoh: Masalah cita-cita, keinginan terpendam, keputusasaan,
kesepian, atau keyakinan seorang tokoh.

Macam alur:
1. Alur maju/progresif
Alur yang disusun dengan mendahulukan tahap pengenalan, dilanjutkan
pertikaian, lalu puncak, dan diakhiri dengan penyelesaian.
2. Alur mundur/
Alur yang dimulai dari penyelesaian lalu dilanjutkan ke peristiwa-
peristiwa yang mendahuluinya.
3. Alur gabungan
a. Perpaduan antara alur maju dan alur mundur.
b. Penyajian peristiwa bisa dimulai dari konflik dilanjutkan dengan
penyelesaian.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 83
c. Atau mula-mula diceritakan peristiwa masa kini, dan diceritakan
peristiwa lima tahun yang lalu, dilanjutkan kembali masa yang akan
datang.
4. Alur sorot balik/flashback
Alur cerita dengan tolehan kembali ke masa lampau.Di antara peristiwa-
peristiwa yang berlangsung mengingat kembali peristiwa yang telah
lewat.
5. Alur rapat
Alur yang pengembangan tokohnya bebas sehingga tokoh-tokoh
pembantu bisa membuat alur sendiri, namun alur-alur ini akhirnya
kembali ke alur pokok.
6. Alur renggang
Alur yang tokohnya berkembang dengan bebas sehingga tidak
memperlihatkan suatu kepaduan yang akhirnya menimbulkan alur yang
terpencar-pencar sehingga masalah pokok menjadi kabur.

c. Setting atau latar


Setting atau latar merupakan hal-hal yang berkaitan dengan tempat, waktu, dan suasana
dalam cerita tersebut. Seting atau latar biasanya berhubungan erat dengan tema cerpen
misalnya jika cerpen bertemakan pendidikan maka setingnya berada di sekolahan, jika
cerpen bertemakan agama maka setingnya berada di tempat ibadah.

Latar ada tiga, yaitu


1. Tempat:
a. Tempat yang dikenal pembaca
b. Tempat yang tidak dikenal pembaca (asing
c. Tempat khayalan (seperti negeri antah berantah)

2. Waktu:
a. Waktu kini/sekarang
b. Waktu dahulu/ masa lalu
c. Waktu yang akan dating
d. Waktu yang tak disangka

3. Suasana:
a. Suasana alamiah:
1) suasana alamiah yang berkaitan dengan waktu: suasana pagi hari, suasana
musim kemarau, dll.
2) suasana alamiah yang berhubungan dengan tempat: suasana di sekolah,
suasana di pelabuhan, dll.
b. Suasana sosiokultural: adat istiadat, budaya, agama, kepercayaan, sejarah,
antropologi, dll.
c. Suasana batiniah - suasana yang menghubungkan antara:
1) tokoh satu dan tokoh lain
2) tokoh dan suasana alamiah
3) tokoh dan suasana sosiokultural

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 84
d. Tokoh Atau Pelaku
Tokoh merupakan pelaku pada sebuah cerita. Setiap tokoh biasanya mempunyai
karakter tersendiri mulai dari watak, sikap, sifat, dan kondisi fisik. Karakter tokoh
dalam sebuah cerpen dapat pula disebut dengan perwatakan. Dalam sebuah cerita kita
dapat menggolongkan karakter tokoh dalam 3 jenis yaitu
a. tokoh protagonis (tokoh utama dalam sebuah cerita atau tokoh yang memerankan
peran menjadi orang baik),
b. tokoh antagonis (lawan dari tokoh utama atau tokoh yang memerankan peran
menjadi orang jahat),
c. tokoh tritagonis (tokoh pendukung untuk cerita atau tokoh yang mendampingi tokoh
protagonis atau tokoh antagonis).

e. Penokohan (perwatakan)
Penokohan adalah pemberian karakter pada setiap tokoh dalam cerita. karakter yang
telah ditentukan akan tercermin pada pikiran, tindakan, ucapan, serta pandangan tokoh
terhadap peristiwa yang terjadi. Penokohan tokoh dapat dilihat dari 3 dimensi, yaitu
dimensi fisiologis, dimensi psikologis, dan dimensi sosiologis.

Dimensi Fisiologis:

a. tinggi badan
b. warna kulit
c. warna dan potongan rambut
d. bentuk wajah
e. nada bicara
f. sorot mata
g. cara berjalan
h. tanda lahir (tanda yang khas di bagian tubuh)
i. usia
j. jenis kelamin

Dimensi Psikologis (penggambaran kejiwaan)

a. cara berpikir
b. cara bersikap
c. keyakinan
d. harapan
e. temperamen
f. mentalitas
g. sifat
h. sikap
i. kelakuan
j. tingkat kecerdasan
k. keahlian dalam bidang tertentu/kecakapan

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 85
Dimensi Sosiologis

a. pekerjaan
b. latar belakang ekonomi
c. status dalam keluarga
d. hubungan sosial
e. solidaritas
f. status sosial
g. pendidikan
h. peranan dalam masyarakat
i. kehidupan pribadi
j. pandangan hidup
k. agama
l. kegemaran

Metode yang digunakan untuk menentukan karakter suatu tokoh ada 2 (dua) macam
yaitu
a. Metode analitik
Metode analitik adalah metode yang digunakan untuk menetukan karakter tokoh
dengan cara memaparkan ataupun menyebutkan sifat tokoh secara langsung.
Contoh : penyayang, lemah lembut, pemberani, tegas, pemalu, egois, ringan
tangan, ramah, ceria, lugu, kreatif, dll.
b. Metode dramatik
Metode dramatik adalah suatu metode yang digunakan untuk menentukan karakter
tokoh dengan cara tidak langsung menggambarkan sifat tokoh.
Beberapa metode dramatik sebagai berikut.
a) Melalui deskripsi fisik.
Bentuk tubuh dapat memberi asosiasi terhadap tingkah laku dan watak
seseorang. Dalam cerita tahun dua puluhan, pada umumnya, tokoh yang
berwatak baik adalah tokoh yang bentuk tubuhnya gagah, tampan, cantik, dan
menarik. Tokoh yang berwatak buruk adalah tokoh dengan bentuk tubuh yang
jelek.
b) Melalui deskripsi mimik dan sikap tubuh.
Misalnya:
1) mengangkat alis, tanda tidak percaya
2) menggosok hidung bila sedang bingung
3) berpeluk tangan kalau sedang menyendiri atau untuk melindungi diri
4) mengedipkan mata, tanda akrab
5) mengetuk-ngetuk dengan jari, tanda tak sabar
6) menepuk dahi karena lupa, dst.
Untuk memahami bahasa isyarat tubuh ini harus diperhatikan perbedayaan
budaya dan lingkungan. Watak seseorang dapat juga diketahui lewat cara
berdiri, duduk, berjalan, atau bergerak.
c) Melalui ucapan dan pikiran tokoh.
Dari kata yang diucapkan oleh tokoh, pembaca dapat mengetahui sifat,
perasaan, pikiran, dan keinginannya.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 86
d) Melalui deskripsi perbuatan.
Rangkaian perbuatan dari waktu ke waktu, dari suatu tempat ke tempat lain,
dari suatu kesempatan ke kesempatan lain secara bersama-sama akan
menampilkan suatu kesimpulan tentang watak tokoh itu.
e) Melalui dialog.
f) Melalui deskripsi milik dan lingkungan.
Pakaiannya, rumahnya, kendaraannya, latar belakang keluarganya.
g) Melalui nama tokoh.
“Nama” menghidupkan tokoh dan dapat membedakan tokoh yang satu dengan
tokoh yang lain. Dari nama dapat diketahui jenis kelamin, suku, agama, status
sosial, bentuk fisik, atau pun watak seseorang.
h) Melalui reaksi, ucapan, dan pendapat tokoh lain.

f. Sudut Pandang (Point of View)


Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam memandang suatu peristiwa di dalam
sebuah cerita. Ada beberapa macam sudut pandang, di antaranya yaitu
a. Metode Diri Orang Pertama/ Akuan
1) Pencerita merupakan tokoh cerita yang berkisah tentang dirinya sendiri dan
tentang tokoh-tokoh lain.
2) Pencerita berada dalam cerita itu.
3) Pencerita mengacu kepada dirinya sendiridengan kata “aku”.
4) Bila pencerita ikut berperan dalam cerita bahkan menjadi tokoh utama, disebut
pencerita akuan sertaan.

Contoh:
Aku sedang mengamati lemari jam yang berdiri kaku di pojok ruangan.
Ukiran jati bertuliskan huruf Jawa Kuno menjadi saksi bisu kelahiranku. Di
tempat ini, 20 tahun lalu aku dilahirkan ….

5) Bila pencerita lebih berperan sebagai pendengar atau penonton di dalam


ceritanya, disebut pencerita akuan tak sertaan.

Contoh:
Brak!!! Sesekali aku dibuat terkejut dengan suara jendela di samping
kamarku. Elfina pergi terburu-buru sambil lari tunggang langgang. Sepertinya,
ia terlambat kuliah lagi. Elfina adalah gadis yang manis, ia ramah dengan semua
orang. Tidak heran jika banyak lelaki menyukainya.

Catatan: Jadi, yang membedakan keduanya adalah kadar keterlibatan


pengarang dalam cerita.

b. Metode Diri Orang Ketiga/Diaan


1) Kisah dibawakan oleh pencerita yang berada di luar cerita.
2) Pencerita ini mengacu kepada tokoh-tokoh dalam cerita dengan nama si tokoh,
dengan dia/ia/sinonimnya.
3) Ada pencerita diaan serba tahu, yaitu
a) pencerita tahu segalanya tentang semua tokoh dan peristiwanya yang terjadi
dalam cerita

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 87
b) pencerita semacam ini mampu menjelaskan pikiran, perasaan, dan aspirasi
tokoh-tokohnya
c) pencerita ini tidak sekadar berkisah, tetapi juga bebas memberi komentar
serta menyampaikan penilaiannya tentang sifat, tindakan, kehendak tokoh,
serta menyatakan pandangannya sendiri tentang hidup ini.

Contoh:
Sudah hampir 2 minggu ini, Sofi terjun dalam dunia akting. Kedua orang
tuanya tidak ada yang merestui jalur karier yang dijalankannya. Ia sampai
beradu argumen dengan sang papa yang memiliki watak keras dan pemarah.
Keduanya sempat bersitegang sampai akhirnya dipisahkan oleh sang mama
disertai derai air mata.

4) Ada pencerita diaan terbatas, yaitu


Pencerita yang dalam bercerita membatasi diri dengan memaparkan atau
melukiskan laku dramatik yang diamatinya, tanpa menggunakan
kewenangannya memasuki pikiran dan batin tokohnya.

Contoh:

Entah apa yang terjadi padanya seminggu belakangan ini. Pulang dari
kantor langsung menunjukkan muka masam. Belum lagi puasa bicara yang sudah
dilakukannya belakangan ini. Apa sebabnya karena hubungan dia dengan sang
kekasih yang tidak direstui oleh kedua orangtua?

g. Amanat atau pesan


Yakni pesan yang ingin disampaikan oleh seorang pengarang melalui karya tulisnya
kepada pembaca atau pendengar. Pesan bisa berupa harapan, nasihat, dan sebagainya.
Pesan merupakan hal penting dalam sebuah cerpen karena dengan pesan yang baik
pengarang dapat menyajikan cerita yang baik sehingga tokoh-tokoh dalam ceritanya
pun dapat diteladani.

4. Unsur Ekstrinsik Cerpen


Unsur ekstrinsik cerpen adalah unsur yang terdapat di luar cerpen. Unsur ekstrinsik dari
cerpen merupakan unsur yang menjadi faktor pengarang membuat cerpen tersebut. Unsur
ini sangat mempengaruhi penyajian amanat dan latar belakang dari cerpen. Unsur
eksterinsik cerpen dibagi menjadi 3 yakni
a) Latar belakang masyarakat
Kondisi latar belakang masyarakat seorang penulis sangatlah berpengaruh besar terhadap
terciptanya sebuah cerita. Kondisi itu bisa berupa pengkajian ideologi negara, kondisi
politik negara, kondisi sosial masyarakat, kondisi lingkungan sekitar, sampai dengan
kondisi ekonomi masyarakat.
b) Latar belakang pengarang
Latar belakang pengarang meliputi pemahaman kita terhadap sejarah hidup dan sejarah
hasil karangan yang telah diciptakan. Semakin banyak karya sastra yang pernah ditulis,

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 88
semakin baik pula karya sastra tersebut. Latar belakang pengarang dapat dikelompokkan
ke dalam 3 faktor yakni
1) Biografi, yakni riwayat hidup pengarang cerita, yang ditulis secara keseluruhan.
Mulai dari jenjang pendidikan yang paling rendah hinga jenjang terakhir yang telah
ditamatkan.
2) Kondisi psikologis, yakni berisi mengenai pemahaman kondisi mood atau keadaan
saat seorang pengarang menulis sebuah cerita atau cerpen.
3) Aliran sastra, seorang penulis pastinya mengikuti aliran sastra tertentu. Hal tersebut
dapat memberikan pengaruh yang besar pada gaya penulisan yang dipakai oleh
penulis dalam menciptakan sebuah karya sastra.

c) Nilai-nilai kehidupan yang ada di dalam cerpen, antara lain:


a. Nilai moral, yaitu nilai yang berkaitan dengan akhlak/budi pekerti/susila atau baik
buruk tingkah laku.
b. Nilai sosial/kemasyarakatan, yaitu nilai yang berkaitan dengan norma yang berada
di dalam masyarakat.
c. Nilai religius/keagamaan, yaitu nilai yang berkaitan dengan tuntutan beragama.
d. Nilai pendidikan/edukasi, yaitu nilai yang berkaitan dengan perubahan tingkah laku
dari buruk ke baik.
e. Nilai estetis/keindahan, yaitu nilai yang berkaitan dengan hal-hal yang
menarik/menyenangkan (rasa seni).
f. Nilai etika, yaitu nilai yang berkaitan dengan sopan santun dalam kehidupan.
g. Nilai politis, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemerintahan.
h. Nilai budaya, yaitu nilai yang berkaitan dengan adat istiadat.
i. Nilai kemanusiaan, yaitu nilai yang berhubungan dengan sifat-sifat manusia. Nilai-
nilai ini ada yang bersifat ideologis, politis, ekonomis, sosiologis, budaya, edukatif,
humoris, dan sebagainya.

5. Ciri-Ciri Cerpen

Ciri-ciri dari sebuah cerpen adalah sebagai berikut.


a. Terdiri kurang dari 10.000 (sepuluh ribu) kata.
b. Habis dibaca dengan sekali duduk.
c. Isi dari cerita berasal dari kehidupan sehari-hari.
d. Penggunaan kata-kata yang mudah dipahami oleh pembaca.
e. Bersifat fiktif.
f. Hanya mempunyai 1 alur saja.
g. Bentuk tulisan yang singkat lebih pendek dari novel.
h. Penokohan dalam cerpen sangat sederhana.
i. Mengangkat beberapa peristiwa saja dalam hidup.
j. Kesan dan pesan yang ditinggalkan sangatlah mendalam sehingga si pembaca ikut
merasakan isi dari cerpen tersebut.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 89
D. Latihan

Latihan 1

2.8 Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam kumpulan


cerita pendek yang dibaca.

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. (1) Teman-teman Fajar bersorak gembira. (2) Daffa terkulai lemas karena layang-
layangnya putus. (3) Senja pun tiba. (4) Ketika terdengar suara adzan, anak-anak mulai
membubarkan diri untuk pergi ke masjid. (5) Berita kemenangan Fajar atas Daffa
semakin menambah keyakinan anak-anak desa itu bahwa layang-layang milik Fajar
memang sakti. (6) Fajar menjadi semakin tinggi hati.

Bukti nilai agama terdapat pada kalimat bertanda nomor ....


A. (1) D. (4)
B. (2) E. (5)
C. (3)

2. Perkataan itu terdengar oleh sekalian isi kantor. Semua pesuruh berdiri dari
bangku kedudukannya, memandang Kosim tenang-tenang. Warna muka orang muda
itu merah padam, matanya bersinar-sinar. Bukan main marahnya karena ia dihinakan.
Ia pun berkata dengan gagap, “Saya bu…bukan bujang, Juragan.”
“Aku Kepalamu, Tuanmu, tahu? Kepadaku engkau minta izin jika hendak ke mana-
mana dari kantor ini.”
“Keras kepala, bin … engkau! Ini Manteri Kabupaten, Manteri Surya, mengerti?
Awas…”
Kosim gemetar, kedua bibirnya bertaut dan matanya terbelalak berapi-api. Ia
melangkah menuju meja manteri dan membulatkan tinjunya.
Seketika itu juga tangannya dipegang oleh Suminta cepat-cepat lalu ia ditariknya
keluar.
“Sudah Juragan Kosim,” katanya perlahan-lahan. Pergilah, ah…mana gelas itu, Juragan
Manteri? Saya cuci, saya beli kopi sekali?”

Nilai budaya/tradisi dalam kutipan cerita tersebut adalah ….


A. Siapa pun harus meminta izin bila meninggalkan ruang kerja.
B. Seorang anak buah tidak harus hormat dan patuh kepada atasan.
C. Seorang atasan harus berani dan sering menegur bawahannya.
D. Menentang perintah atasan apabila tidak berkenan di hati.
E. Seorang atasan boleh berbuat semena-mena terhadap bawahan.

3. Astaga, siapa orang-orang ini? Tampang mereka seperti orang-orang kriminal.


Namun, hak mereka sama dengan semua penumpang yang masuk taksiku. Aku tak
perlu tahu urusan mereka. Barangkali juga tidak berhak tahu. Meskipun banyak juga
yang aku tahu sebagai sopir taksi.

Nilai moral yang terdapat dalam kutipan cerita tersebut adalah . . . .


A. Kehati-hatian seseorang terhadap keadaan sekelilingnya.
B. Ketakutan yang timbul akibat pengalaman masa lalu.
Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 90
C. Jangan berprasangka buruk hanya karena melihat penampilannya.
D. Ketidakpercayaan terhadap orang-orang di sekitarnya.
E. Tidak perlu mencampuri urusan orang lain.

4. Hatiku kembali luluh oleh kata-katanya. Masih tak kupercaya kalau ia seorang
pembocor soal UUB. Seorang yang kini kubenci, orang yang tak lagi kusegani, seorang
yang di mataku bagaikan seonggok daging yang di dalamnya terlukis noktah-noktah
hitam. Aku hanya bisa berguman dalam hati, “Pak Guru, oh kasihan engkau. Oh, Pak
Guru!”

Dalam penggalan cerpen tersebut nilai yang akan disampaikan oleh pengarang adalah
nilai ….
A. moral D. religius
B. pendidikan E. kemanusiaan
C. sosial pendidikan

5. Tiba-tiba aku muak. Aku ingin muntah. Aku merasa jijik melihatnya. Aku benci
perasaan yang tak pernah timbul kini begitu tajamnya mencekam hatiku. Dan aku
memegang kasar tangannya yang meraba bahuku. Niat hendak mengenyahkannya. Tapi
dia memegang lenganku kuat-kuat. Aku harus lepas! Aku mau melepaskan diriku. Dan
aku menolehkan mukaku menghindari ciumannya. Darahku tersirap.

Nilai moral yang terkandung dalam kutipan di atas adalah ….


A. Orang yang keras kepala dan sombong.
B. Orang yang berusaha melawan kekuatan laki-laki.
C. Orang yang ingin menunjukkan kemampuan membela diri.
D. Orang yang berusaha menjaga harga dirinya.
E. Orang yang ingin dikatakan teguh pendiriannya.

6. Cerita detektif berakhir dengan terungkapnya kasus ni. Hanya sekarang, tinggal
penyelesaiannya apakah secara yuridis atau secara kekeluargaan yang Iebih manusiawi,
bukan secara hewani. Aku tahu gaji Pak Demo atau dengan terpaksa kujuluki Pak
Musang, mungkin sangat pas-pasan, apalagi istrinya tidak bekerja. Bagaimana nasib
anak-anaknya dan istrinya nanti kalau dipenjara atau mungkin dipecat dan jabatannya.

Panggalan cerpen tersebut menyiratkan nilai….


A. moral D. religius
B. pendidikan E. kemanusiaan
C. sosial kemasyarakatan

7. Melalui Kopral Pujo yang hari itu pulang kembali ke markasnya di Dawuan aku
menitipkan pesan kepada Sersan Slamet. Aku minta izin beristirahat barang empat lima
hari. “Mencari seseorang yang bisa menjaga nenek yang sudah sangat renta,” begitu
pesanku. Ternyata usahaku menemukan seseorang itu sangat mudah. Aku terkejut ketika
menyadari semua orang di tanah airku yang kecil itu siap memenuhi segala keinginanku.
(Ronggeng Dukuh Paruk, Ahmad Tohani)

Nilai moral yang terdapat dalam penggalan cerita di atas adalah ….


A. kepentingan keluarga lebih utama daripada kepentingan pribadi
B. kemewahan membuat orang lupa diri

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 91
C. membiarkan orang tua hidup sendirian
D. hidup senang membuat orang lupa diri
E. rakyat kecil sangat menghormati pejabat

8. Cit . . . auw. Tubuhku terpental beberapa meter setelah berciuman dengan sebuah bodi
kijang super.

“Tabrakan . . . tabrakan Orang-orang berlarman ke arahku. Badanku ngilu-ngilu


terbanting ke aspal. Mataku berkunang-kunang. Mungkin gagar otak sedikit.
Kupaksakan juga untuk berdiri. Aku tak mau jadi korban tabrak Iari. Cepat kutangkap
tangan orang yang mau keluar dan mobil itu. Mampus. Mobil sudah terkepung. Orang-
orang pasar memang terkenal solidernya.

Nilai yang terkandung dalam penggalan cerpen tersebut adalah nilal….


A. moral D. religius
B. pendidikan E. kemanusiaan
C. sosial kemasyarakatan

9. Bacalah dengan saksama!


Di Kantor Pos
Oleh: Muhammad Ali

( 1 )“Tadi agaknya telah terjadi suatu kekeliruan ketika Nona membayarkan uang pos
wesel kepada saya, sebab ….”
“Mana bisa keliru?” si pegawai menyela dengan cepat.
( 2 )“Seharusnya saya terima tiga ratus rupiah, bukan? Kalau tak salah, sekian itulah
angka yang tertulis dalam pos wesel saya.”
( 3 )“Coba saya lihat dulu, Saya masih ingat nomor pos wesel Saudara.” Si pegawai lalu
memeriksa salah satu lajur dalam daftar yang terkembang di hadapannya, kemudian
katanya,”Nah ini, wesel nomor satu empat tujuh dengan tanda C. Jumlah uang: tiga
ratus rupiah. Apa yang keliru? Bukankah tadi Saudara terima dari saya tiga ratus
rupiah?”
( 4 )“Tidak,”jawab laki-laki itu.” Nona tadi memberikan kepada saya bukan tiga lembar
kertas ratusan, tapi empat lembar. Jadi, empat ratus rupiah yang saya terima tadi.”
( 5 ) “Oh,, kalau begitu saya keliru. Benar-benar keliru,” kata si pegawai akhirnya
dengan kemalu-maluan.”Maklum banyak kerja. Lagi pula lembaran-lembaran uang itu
masih baru hingga mudah saja terlengket karenanya. Jadi, Saudara mau kembalikan
uang yang seratus rupiah kepada saya, sekarang?”
“Betul, Saya akan mengembalikannya kepada Nyonya ….”
“Nona!” sela si pegawai cepat.

Nilai moral yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut adalah ….


A. Lebih baik mengakui salah daripada berbohong.
B. Kita harus bersikap jujur.
C. Berhati-hatilah dalam bertindak.
D. Kekeliruan merupakan hal yang wajar.
C. Malu mengakui kesalahan.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 92
10. Bukti nilai moral pada kutipan cerpen nomor 9 di atas ditandai dengan nomor ….
A. (1) C. (2) B. (3) D. (4) E. ( 5 )

11. Haji soleh yang jadi pemimpin dan juru bicara tampil ke depan. Dan dengan suara
yang menggeletar dan berirama indah, Ia memulai pidatonya: “O, Tuhan kami yang
Mahabesar, kami yang menghadap-Mu ini adalah umat-Mu yang paling taat beribadat,
yang paling taat menyembah-Mu. Kamilah orang-orang yang selalu menyebut nama-
Mu, memuji-muji kebesaran-Mu, mempropagandakan keadilan-Mu, dan lain-lainnya
….”

Nilai yang menonjol dalam cuplikan cerpen tersebut adalah ….


A. agama B. etika C. sosial D. budaya E. moral

12. Adi terus menerus menyesali kebodohannya yang begitu mudah terjebak dalam
perangkap busuk yang dibuat Melly. Nasi telah menjadi bubur, ia menyesal telah begitu
emosional memutuskan cintanya dengan Susan hanya karena mulut manis Melly yang
ternyata berbisa. Adi sibuk berpikir, akankah Susan menerimanya kembali kalau ia mau
mengakui kesalahannya. Perang dingin Susan dan Vivi masih berlanjut. Montir-montir
baru yang direkrut Vivi, kerap berkomentar sinis yang membuat panas hati Susan.
Namun, Susan selalu dapat mengendalikan emosinya, justru Vivi lah yang kerap
terpancing amarahnya.

Nilai moral yang terkandung dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....
A. menyesali perbuatannya terus-menerus merupakan kebodohan
B. memecah belah seseorang dengan mulut manis yang berbisa
C. meminta maaf lebih sulit dilakukan daripada menerima maaf
D. kesabaran dan kebodohan merupakan dua sikap yang sulit dibedakan
E. setiap perbuatan tentu mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan

13. “Ramai sekali, yah?” Tanya Wahyu saat kami memasuki halaman rumah Datu.
Tak ada yang menyadari kedatanganku, semuanya serius memandang ke arah seorang
penari. Oh… hatiku ciut. Tanganku tiba-tiba dingin. Desiran darahku semakin kencang.
Acara mabbissu, acara ritual yang diperankan oleh para bissu.
Orang kebanyakan mengatakan kalau bissu itu “Urane majjiwa makkunrai, tengurane
toi temmakunraitoi” (Laki-laki yang berjiwa perempuan, tapi bukan laki-laki juga
bukan perempuan). Para bissu berperan sebagai penasihat raja. Pada masa praIslam
mereka bisa dikatakan sebagai pendeta agama Bugis kuno. Sebagai pelaksana dalam
ritual kerajaan, bissulah yang menentukan hari baik untuk memulai sesuatu, seperti
turun ke sawah atau membangun rumah.

Nilai budaya yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah ….


A. ritual mabbisu bagi suku Bugis untuk menentukan hari baik untuk memulai sesuatu.
B. Para bissu berperan sebagai penasihat raja
C. Pada masa praIslam bissu sebagai pendeta agama Bugis kuno.
D. Bissu menentukan hari baik untuk memulai sesuatu
E. bissu itu “Urane majjiwa makkunrai, tengurane toi temmakunraitoi”

14. “…, kenapa engkau biarkan dirimu melarat, hingga anak cucumu teraniaya semua,
sedang harta bendamu kau biarkan orang lain mengambilnya untuk anak cucu mereka.
Dan engkau lebih suka berkelahi antara kamu sendiri, saling menipu, saling memeras.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 93
Aku beri kau negeri yang kaya raya, tapi kau malas, kau lebih suka beribadat saja,
karena beribadat tidak mengeluarkan peluh, tidak membanting tulane bisa beramal
kalau engkau miskin .…”

Nilai kemanusiaan yang dapat diambil dari kutipan cerpen tersebut adalah …
A. Hidup di dunia ini hanya untuk beribadah semata.
B. Syukurilah segala nikmat yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita.
C. Hendaknya antara kehidupan dunia dan akhirat seimbang.
D. Kita harus bekerja keras.
E. Jangan saling menipu dan saling memeras.

15. Tiba-tiba seorang laki-laki masuk ke sebuah rumah. Dengan nafas yang terengah-
engah, ia langsung menuju kamar. Namun, di kamar tidak ada siapa-siapa. Ia lari ke
dapur, tetapi di dapur juga sepi. Ia berlari ke samping rumah dan berteriak-teriak
memanggil istrinya. Tiada sahutan. Ia kembali ke kamar dengan muka berang. Pintu
pakaian dibanting. Tangannya gemetar. Ia buka pintu lemari, ia keluarkan semua
pakaian dan dilemparkannya ke lantai sehingga kamar itu berantakan. Namun, pakaian
istrinya menghilang. Tinggal helaian pakaian-pakaian lusuhnya sendiri yang kini
tergeletak di lantai. Ia sadar, istrinya telah pergi meninggalkannya. Ia menyesal karena
kemarahannya membuat semua menjadi terlambat.

Nilai yang terkandung dalam kutipan cerita tersebut adalah ….


A. nilai politik
B. nilai agama
C. nilai moral
D. nilai seni budaya
E. nilai estetika

16. Sesaat kemudian Zeimu sudah berdiri di hadapan meja manager penjualan. Pria
itu menghirup asap rokoknya ketika burung beonya mulai berkata-kata dalam nada yang tak
kenal basa-basi. “Zeimu, dengarkan! Seperti yang kau tahu, saat ini cukup kritis bagi perusahaan.
Lebih dari sebelumnya, saat ini kita dituntut berprestasi. Dan terus terang saja
Zeimu, setelah menelaah laporan harian hasil penjualanmu, saya hanya dapat
berkata bahwa kau belumberusaha sebaik mungkin, singkatnya kau harus berusaha lebih
keras lagi."

Nilai budaya yang terdapat pada kutipan berikut adalah ….


A. pentingnya bekerja sama dengan pimpinan
B. pemberian intruksi dari atasan kepada bawahan
C. patuh pada atasan di perusahaan
D. tuntutan dunia kerja pada zaman sekarang
E. karyawan yang berprestasi adalah karyawan yang baik

17. Begitu memasuki gapura kampung, tangan kiriku kutarik dari saku celana. Dua keping
logam ratusan rupiah terloncat dan menggelinding masuk selokan. Ah, biarin. Aku menoleh ke
tukang becak yang berhenti tepat di depan gapura kampung. Ia turun dan berdiri di sana sambil
tetap memegangi kemudi becak. Sambil berjalan aku menoleh kembali, dia tetap diam
bagaikan sebuah monumen. Sesampai di rumah aku ceritakan pengalamanku pada ibu.
Lama ibuku terdiam dan menatapku dan baru kemudian berkata, “Rasanya kamu perlu mencoba
jadi tukang becak.”

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 94
Nilai sosial yang tersirat dalam penggalan cerpen di atas adalah ....
A. Kita harus memilih-milih tukang becak.
B. Kita harus memahami keadaan tukang becak.
C. Kita harus pandai menawar ongkos becak.
D. Jangan memberi hati kepada tukang becak.
E. Sebaiknya tukang becak harus tahu diri.

18. Bacalah penggalan cerpendi bawah ini dengan cermat!

Meski termasuk anak yang pandai dan masuk kelas akselerasi, Romero tetap
memiliki banyak teman dan sahabat. Baginya teman adalah lingkungan yang dapat
memberikan banyak inspirasi dan pengalaman yang tidak diperoleh di bangku sekolah.
Di rumah ia juga bersikap baik pada tetangga. Ia ingat ketika orang tuannya berpesan,
“Carilah teman dan sahabat sebanyak-banyaknya karena kita tidak bisa hidup sendiri.
Suatu saat pasti kita membutuhkan orang lain.”

Nilai yang terkandung dalam kutipan cerita tersebut adalah ….


A. budaya
B. ekonomi
C. pendidikan
D. estetika
E. sosial

19. "Saya ingin lagu gending Jawa." "Tolong Pak Sopir. Bapak ini tidak suka lagu
pop Indonesia, padahal lagu itu kesukaan saya. Dia minta ditukar saja dengan gending
Jawa." "Tetapi saya tidak punya kaset gending Jawa," kata sopir "Saya punya. Saya
tidak pernah meninggalkan kaset gending Jawa, setiap saya bepergian. Ini kaset lagu
kesukaan saya. Gending Jawa." Para penumpang mendengarkan lagu itu. Tetapi
beberapa saat saja kemudian, terdengar orang berteriak: "Bolehkah lagu itu ditukar?"

Nilai budaya yang terdapat dalam penggalan cerpen di atas adalah ….


A. mencintai lagu pop
B. naik kendaraan sambil mendengarkan musik
C. mendengarkan musik bersama-sama
D. mencintai lagu daerah
E. mencintai lagu-lagu

20. ”Pak, pohon pepaya di pekaranganku telah dirobohkan dengan tak semena-mena.
Tidaklah sepatutnya hal itu kulaporkan?”
”Itu benar, tapi jangan melebih-lebihkan. Ingat, yang harus diutamakan ialah
kerukunan kampung. Soal kecil yang dibesar-besarkan bisa mengakibatkan kericuhan
dalam kampung. Setiap soal mesti diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Tidak boleh
main seruduk. Masih ingatkah kau pada peristiwa Dullah dan Bidin tempo hari?
Hanya karena soal dua kilo beras, seorang kehilangan nyawa dan yang lain
meringkuk di penjara.”
(Gerhana, Muhammad Ali)

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 95
Nilai moral dalam penggalan cerpen di atas adalah .…
A. Orang yang menebang pohon milik orang lain harus dilaporkan kepada lurah.
B. Orang yang menebang pohon milik orang lain dapat dimasukkan ke penjara.
C. Kerukunan kampung dapat terganggu karena penebangan pohon papaya.
D. Persoalan kecil yang dibesar-besarkan akan berakibat fatal.
E. Dua kilo beras telah menyebabkan dua orang bertikai.

Latihan 2

4.8 Mendemonstrasikan salah satu nilai kehidupan yang dipelajari dalam cerita
pendek.

Tugas:
1. Siswa membuat kelompok yang terdiri dari lima (5) siswa.
2. Siswa dalam kelompok membaca buku antologi atau kumpulan cerita pendek
(cerpen) yang berjudul “Sampah Bulan Desember”, karya Hamsad Rangkuti.
3. Setiap siswa dalam kelompok berbagi tugas untuk membaca cerpen-cerpen yang ada di
dalam antologi tersebut.
4. Setiap siswa secara bergiliran menceritakan kembali isi dari cerpen yang telah dibaca di
kelompoknya masing-masing.
5. Kelompok harus memilih satu nilai kehidupan yang paling menarik dari salah satu
cerpen yang telah dibaca tersebut.
6. Siswa dalam kelompok membuat skenario sederhana yang di dalamnya terdapat nilai
kehidupan yang telah dipilih sebelumnya.
7. Siswa dalam kelompok bermain peran berdasarkan skenario yang telah dibuat tersebut
dengan durasi 15 menit pementasan.

Penilaian dengan skor 60 meliputi :


a. Penghayatan : pengenalan makna secara tepat, kepekaan perasaan
b. Pelafalan dan intonasi : pengucapan bunyi, kejelasan artikulasi, tempo, irama, keras
lembutnya suara, ketepatan nada
c. Penampilan : kewajaran gerak/gestur, kewajaran akting, bloking, kewajaran
mimic

(Skor masing-masing aspek antara 1-20)

Penilaian dengan skor 40 meliputi :


d. Pemilihan, penataan musik, atau penciptaan notasi nada
e. Pemilihan dan penataan seting/latar dan perlengkapan pentas
f. Penataan busana dan penataan rias
g. Penguasaan naskah

(Skor masing-masing aspek antara 1-10)

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 96
Latihan 3

3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek dalam buku kumpulan


cerita pendek.

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. … . Lalu Malaikat Maut ini memperlihatkan bagaimana ia memutar bumi,


seperti memutar mata uang di telapak tangan. Kemudian ia memperlihatkan empat
wajahnya. Satu di depan, satu di kepala, satu di belakang, dan satu wajah lagi di
telapak kakinya. Namun, karena berkerudung tak tertembus cahaya. Wajah itu lebih
mirip prahara yang menghujam-hujam di lembah berpagar empat gunung. …
(Dinding Anak, Danarto)

Ciri-ciri fisik tokoh Malaikat Maut dalam penggalan cerpen di atas adalah ….
A. tubuhnya besar melebihi bumi, wajahnya ada empat, dan berkerudung
B. tubuhnya tinggi melebihi pohon kelapa, matanya empat, dan bertopi
C. tubuhnya kecil, kepalanya ada sepuluh, dan berkerudung
D. tubuhnya kurus, matanya ada sepuluh, dan bertopi
E. tubuhnya gemuk, wajahnya ada enam, dan berkerudung

2. “Mohammad-San inilah rumahku.” Toshihiko berkata ketika kami sampai di


depan sebuah rumah kayu yang sederhana. Lalu berteriak, “Ibu! Ibu! Inilah tamu yang
kita tunggu. Lihatlah, seorang Indonesia yang tersesat di kebun anggur Katsunuma.
Bukankah ini suatu kehormatan bagi kita?”
(Potret Seorang Prajurit, Mohammad Dipenogoro)

Watak Toshihiko dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....


A. ramah, baik, ceria, dan menyenangkan
B. bahagia, senang, ceria, dan peduli
C. teguh, kuat, baik, dan peduli
D. teguh, tabah, ramah, dan cerewet
E. periang, pemalu, pemalas, dan cerewet

3. Pendeskripsian watak tokoh Toshihiko dalam cerpen nomor 2 adalah ....


A. melukiskan bentuk lahir pelaku
B. melukiskan jalan pikiran pelaku
C. reaksi pelaku terhadap kejadian
D. ucapan-ucapan pelaku/dialog
E. melalui pandangan pelaku lain

4. ..... Kalau tidak, tentu telah berkurang satu lowongan kerja untuk tukang kebun
keliling seperti dia. Dua hari yang lalu itu kukemas pakaian-pakaian bekas anak-anak
yang sudah tidak muat lagi mereka kenakan. Aku yang menyisihkan pakaian-pakaian
tua milikku, begitu juga milik isteriku. Pakaian-pakaian bekas itu kuberikan
kepadanya, di samping upah yang dia terima. Kami sebenarnya bukanlah orang yang
mampu. Tapi, kebiasaan seperti itu telah ditanamkan orangtuaku sejak aku masih
kecil.
(Malam Takbiran, Hamsad Rangkuti)

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 97
Amanat yang terkandung dalam penggalan cerpen di atas adalah ....
A. Barang-barang bekas hendaknya dimanfaatkan.
B. Kita tidak boleh mengurangi lowongan kerja.
C. Orang mampu harus menyayangi orang tak mampu.
D. Bila kita belum mampu, tak perlu mengasihi orang lain.
E. Anjuran bersedekah apa saja kepada orang lain yang membutuhkan.

4. Taman Hidup

Tuan Pendek masih menduda, tetapi hari Minggu ia membawa pulang anak
lelakinya untuk menemaninya. Melihat bentuk badannya yang pendek dan tampak
kesepian itu, para tetangga pun ingat semua apa yang telah dialami Tuan Pendek,
bahkan mereka bisa mengerti mengapa Tuan Pendek tetap bertahan hidup sendiri.

Nilai budaya yang tersirat dalam penggalan cerpen tersebut adalah ….


A. tolong-menolong D. saling perhatian
B. penuh perhatian E. penuh pengertian
C. penuh selidik

5. Ia biarkan surat itu tergeletak di atas meja dan ia tak berpikir apa-apa lagi
tentang tawaran manis yang diajukan oleh emaknya untuk pulang barang sekejap.
Sudah 20 tahun, ia tidak pulang dan itu bukan waktu sekejap. Ia menyadari benar hal
itu. Tapi, kepedihan yang pernah menggores jiwanya itulah yang sulit diusir. Ia tetap
menyimpannya di tiap sudut hatinya yang rapuh. “Pulang sajalah. Mungkin itu lebih
baik bagimu,” kata sang isteri ketika surat senada datang lagi untuk yang kedua,
ketujuh, dan entah ke berapa lagi.
(Emak)

Penggalan cerpen di atas bertema tentang ....


A. kerinduan seorang ibu kepada anaknya yang telah sekian lama tidak pulang ke
rumah
B. perjalanan hidup seorang anak yang tinggal di perantauan
C. kedurhakaan seorang anak yang menyakiti hati emaknya
D. hubungan antara seorang ibu dan anaknya yang tinggal di perantauan
E. kebiasaan ibu yang selalu menginginkan anaknya pulang ke rumah

6. “Saya sepakat melepaskan tanah saya yang akan jadi pabrik itu karena di pabrik
itu tidak hanya dibutuhkan kantor, ruang kerja, halaman, dan seterusnya, pasti juga
masjid. Dan saya melepas tanah saya karena di areal itu akan ada masjid. Tapi,
bahkan para pekerja tak diberi jam istirahat untuk bersembahyang yang karena itu
saya menuntut ....”
“Pak, kata ketua tim, “Agama memang perlu dan sangat diperlukan, tapi ada hal
lain yang lebih mendesak, yakni perut dan lapangan kerja. Kami mengabaikannya
untuk itu. Lagi pula, di berkas ini, Bapak menyatakan setuju dan tanpa catatan apa-
apa.”
(Lelaki Bayangan)
Cerpen tersebut bertema ....
A. pertentangan antara kebutuhan beribadah dan kebutuhan bekerja
B. keperluan pekerja berhadapan dengan keperluan pengusaha
C. peranan masjid di lingkungan pabrik

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 98
D. masalah keagamaan di kota industri
E. diplomasi pembebasan tanah

7. Tanpa memberi tahu siapa pun, Hamid meninggalkan kampungnya menuju


Siantar, Medan. Kepergiannya kali ini bukan lagi untuk menuntut ilmu di sekolah
seperti yang ia lakukan beberapa tahun yang lalu. Hamid ibarat seorang yang sudah
jatuh tertimpa tangga pula. Setelah Haji Jafar, orang yang selama ini banyak
menolongnya berpulang ke rahmatullah, tak lama kemudian, ibu kandungnya
menyusul ke alam baka.

Penggalan cerita mengemukakan ....


A. perjalanan tokoh Hamid menuju Siantar
B. kemalangan seorang tokoh yang bernama Hamid
C. tokoh Hamid yang durhaka pada orang tuanya
D. seorang anak yatim piatu yang malang
E. keputusasaan tokoh yang bernama Hamid

8. Percakapan itu lancar, mengiringi gerak dan sentuhan bidan yang pasti dan ahli
memeriksa payudara pasien, pernapasan, mata, dan tenggorokan. Kemudian mencuci
tangan dan mengenakan pelindung dari karet.
“Anaknya berapa, Bu?”
“Lima.”
“Wah, sudah banyak! Mengikuti KB atau tidak?”
Pasien itu tidak segera menyahut. Ia berkata sambil membuang pandangan.
“Suami saya tidak mau.”
“Eu, bidan mengeluarkan bunyi sesalan. “Yah, dia sih enak saja! Ibu yang capek.”
Ditanya umur, rumah, nama anak-anaknya. Tiba-tiba bidan itu memandangi wajah
pasiennya lagi, seakan-akan mencari satu pengenalan. Ya, benar! Pasien ini sudah
pernah diperiksanya.
“Entah berapa kali. Barangkali setiap kali beranak!”

Permasalahan dalam penggalan cerita di atas adalah ….


A. agar setiap bidan tidak selalu membicarakan masalah pribadi pada saat bertugas
B. agar setiap bidan tidak bertanya tentang jumlah anak pasiennya
C. agar setiap orang tidak memandang rendah kehidupan orang lain
D. agar setiap ibu merencanakan dan membatasi kehamilannya dengan mengikuti KB
E. agar setiap bidan bersikap ramah, sopan, dan bertindak sesuai dengan tugasnya

9. Menurut kabar-kabar yang tersiar cepat, hampir seperti berita radio, Mbah
Danu sedang tur. Rutenya adalah Lasem, Pamotan, Jatirogo, Bojonegoro, Tuban,
Pandaringan, Cepu, Blora, dan kembali ke Rembang. Kini, ia disinyalir sudah ada di
Blora, jadi sudah hampir pulang. Benar, ketika Nah tengah mengeong-ngeong seperti
kucing kasmaran, Mbah Danu datang membawa koper besi yang sama antiknya
dengan yang punya.
(Mbah Danu dikutip dari Tiga Kota, Nugroho Notosusanto)

Latar yang tampak dalam penggalan cerita di atas adalah ….


A. waktu D. suara
B. tempat E. suasana
C. panorama

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 99
10. Semakin dekat ke kota kecamatan semakin seru diskusi mereka. Hamparan
sawah yang siap ditanami dengan air yang melimpah dari saluran irigasi, tidak
menjadi bahan perbincangan mereka. Bahkan, ketika berpapasan dengan orang-orang
yang dikenalnya, mereka tak benar-benar saling menyapa. Paling-paling cukup
dengan hanya saling mengacungkan tangan. Salah seorang dari mereka kembali
berseru, “Siapa yang sudah mengenal camat baru itu?” “Ah, itu soal gampang. Kita
tanya saja nanti di sana.”

Latar yang tergambar dalam cuplikan cerpen tersebut adalah ....


A. di kota kecamatan D. di daerah irigasi
B. di pesawahan E. di pedesaan
C. di perjalanan

11. ... Tetapi di sebuah rumah tembok di salah satu sudut jalan, tampak ada gerak
hidup yang dramatis. Di dalamnya masih ada lima orang. Seorang perempuan dan
empat orang laki-laki. Keempat laki-laki itu adalah para tamu. Yang perempuan
adalah pemilik losmen. Dia berparas lumayan, manis dengan potongan tubuh yang
laras. Berumur dua puluh lima tahun. Tidak bersuami.

Ciri-ciri yang tampak pada perempuan pemilik losmen adalah ....


A. ciri fisik dan ciri sosial D. ciri sosial dan ciri budaya
B. ciri sosial dan ciri psikologi E. ciri budaya dan ciri agama
C. ciri fisik dan ciri psikologi

12. “Tidak, tidak Mirah. Aku ingin berbagi denganmu. Ya segala sesuatunya, juga
ketakutan-ketakutan akan apa yang pasti akan terjadi.” “Engkau hanya ingin
memaksaku masuk ke dalam permainanmu. Ke dalam kegemaranmu menyakiti
dirimu sendiri. Engkau begitu egois, Atma. Egois.”

Watak tokoh Atma dalam cuplikan cerita di atas dapat diketahui melalui ....
A. tingkah laku tokoh yang berangkutan
B. deskripsi langsung oleh pengarang
C. penuturan tokoh lain
D. gambaran lingkungan
E. gaya bicara tokoh aku

13. “Anak tukang cukur itu mau menikah. Nasibnya baik. Dia mendapatkan jodoh
seorang pegawai negeri. Siapa mengira anak si tukang cukur, bisa mendapatkan
jodohnya seorang pegawai kantoran.”

Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam kutipan tersebut adalah ….


A. orang pertama sebagai tokoh utama
B. orang pertama sebagai tokoh sampingan
C. orang ketiga sebagai pencerita
D. orang ketiga sebagai tokoh utama
E. orang ketiga sebagai tokoh pembantu

14. Aku tahu emak tentu tidak akan datang. Tidak mau, katanya tidak pantas.
“Sekolah itu kan tempat priyayi lho, Gus. Emakmu ini apakah, ndak ilok kalau berada

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 100
di tempat itu.” “Oalah, Mak, Mak! Priyayi itu zaman dulu, sekarang ini orang sama
saja, yang membedakan itu kan isinya,” aku menekankan telunjuk ke keningku.
“Itulah Gus yang Emak maksudkan priyayi. Emak tidak mau ke tempat angker itu.
Nanti Emakmu ini hanya akan jadi tontonan saja karena plonga-pongo kayak kerbau.
Kasihan kamu, Gus.”

Watak tokoh Emak dalam penggalan cerpen di atas adalah ....


A. jujur, baik, pengertian
B. rendah hati, baik, berpikir kuno
C. tidak sombong, baik, optimis
D. rendah hati, lugu, penuh pengertian
E. penuh keyakinan, sombong, mandiri

15. Saya jadi merasa tidak enak. Rasanya uang ini lebih berarti di tangan mereka. Di
tangan bocah berkaos biru yang sedang menggigil itu, misalnya. Saya ingin
memanggilnya dan menyelipkan dua buah logam ini ke tangannya dan menyuruhnya
segera pulang.
Atau buat bocah enam tahunan tadi yang dari hidungnya sudah mulai keluar cairan
kental. Mestinya dia duduk manis-manis di rumah sambil minum susu hangat, makan
ubi goreng. Sekarang pasti dia sudah terkena pilek. Dan entah sudah berapa hari dia
ikut-ikutan berburu uang logam dengan berbekal payung.
(Dua Ratus Rupiah)

Amanat paling sesuai yang dapat dipetik dari penggalan cerpen di atas adalah ….
A. Setiap pemberian sebaiknya dipikirkan dulu masak-masak untung ruginya.
B. Hendaklah rela memberikan sesuatu kepada orang yang lebih membutuhkan.
C. Pemberian sekecil apa pun sebaiknya tidak didasarkan oleh rasa iba.
D. Pemberian yang paling tepat di musim hujan adalah susu hangat dan ubi goreng.
E. Sebaiknya sedekah hanya diberikan kepada anak-anak miskin.

16. Anna pernah berpikir apa yang dilakukan para wanita yang ditinggalkan suami
mereka. Kini dia tahu, mereka melakukan segalanya. Mereka membetulkan
panggangan roti, memompa ban sepeda, membawa anak ke dokter, dan berperan
sebagai ibu sekaligus ayah.

Pesan yang terdapat dalam penggalan cerpen tersebut adalah ....


A. tidak baik wanita yang hidup sendiri tanpa menikah
B. penderitaan dan kesengsaraan akan dialami oleh setiap wanita yang berpisah
dengan suaminya
C. banyak wanita yang hidup sengsara setelah ditinggal suami mereka
D. perpisahan dengan suami dapat menambah kesibukan bagi seorang wanita
E. kebersamaan hidup dalam keluarga sangat perlu untuk setiap wanita

17. Ketika anak perempuan yang diberi nama Nining sudah dapat berbicara sedikit-
sedikit, Mbok Sutiyah menggunakan kesempatan untuk mengamalkan sedikit
pengetahuannya di bidang bahasa dan kesopanan. “Nduk, kalau lewat di hadapan para
ndoro atau orang tua, kita harus membungkukkan badan, ibu jari tangan kanan
menunjuk ke muka.” katanya mengajarinya begitu.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 101
Petikan cerita di atas mengandung moral bahwa ….
A. seorang anak harus mempunyai nama
B. pemberian nama pada anak, setelah dapat berbicara
C. menurut adat Jawa, kalau lewat di depan orang yang dituakan harus
membungkukkan badan
D. anak perempuan lahir harus mempunyai nama
E. ibu jari tangan kanan menunjuk ke muka, tanda kedewasaan

18. Sukri membawa pisau belati di pinggangnya. Pisau itu tajam, baru saja
diasahnya. Dia tadi, mengasah pisau itu dengan hati panas. Malam Minggu kemarin,
dia datang ke rumah Sumarni, kekasihnya. mereka sudah lama berkasih-kasihan.
Sukri mencintai Sumarni, Sumarni mencintai Sukri.
(Sukri Membawa Pisau Belati, Hamzah Rangkuti)

Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam kutipan tersebut adalah .....
A. orang pertama D. orang pertama dan kedua
B. orang kedua E. orang pertama dan ketiga
C. orang ketiga

19. Anton adalah teman akrab Tina. Malam Minggu kemarin Anton berjanji akan
mengantar Tina berbelanja ke toko Matahari. Namun, sore itu juga, Susi menjemput
Anton untuk diajak menonton film ke Atrium 21 dengan mobil kijangnya. Anton pun
mau tanpa mempertimbangkan janjinya kepada Tina.

Ciri psikologis yang kurang baik dari tokoh Anton yang paling tepat dalam penggalan
cerita di atas adalah ….
A. temperamen D. cara berpikir
B. harapan E. cara bersikap
C. keyakinan

20. Dari 5 anak yang meramaikan rumah tangga kami, akhirnya mau tak mau harus
punya anak emas. Barangkali untuk menghilangkan kesepian. Boleh jadi juga untuk
mengubur sejumlah kegagalan. Dialah Bibit yang telah memisahkan Anting, yang
bunting di luar nikah. Permata hati ini mewarisi apa-apa yang dimiliki ayahnya,
termasuk doyannya akan pertandingan sepak bola.
(Dinding Anak, Danarto)

Ciri sosiologis tokoh Bibit yang tampak dalam penggalan cerpen di atas adalah ….
A. pekerjaan D. hubungan sosial
B. latar belakang ekonomi E. solidaritas
C. status dalam keluarga

21. Meskipun sudah berhenti karena usia tua dan capek menjadi pembantu rumah,
Mbok Jah tetap memelihara hubungan yang baik dengan seluruh anggota keluarga
Mulyono. Dua puluh tahun telah dilewatinya untuk bekerja sebagai pembantu dalam
rumah keluarga yang sederhana itu. Gaji yang diterimanya tidak pernah tinggi, cukup
saja, tetapi perlakuan yang baik dan penuh tepa selira dari seluruh keluarga itu telah
memberinya rasa aman, tenang, dan tenteram.
(Mbok Jah, Umar Kayam)

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 102
Ciri-ciri sosiologis tokoh Mbok Jah dalam penggalan cerpen di atas adalah ….
A. pekerjaan, latar belakang ekonomi, dan hubungan sosial
B. status dalam keluarga, hubungan sosial, dan solidaritas
C. latar belakang ekonomi, solidaritas, dan pekerjaan
D. status dalam keluarga, pekerjaan, dan hubungan sosial
E. pekerjaan, solidaritas, dan status dalam keluarga

22. Ian Antnowicz, laki-laki kebangsaan Rusia. Jurnalis kawakan majalah Glob
News yang baru saja mendapatkan predikat sebagai the Best Magazine di Inggris Raya
dan sudah beredar ke beberapa negara di Amerika dan Eropa. Umurnya baru tiga
puluh tiga tahun dengan perawakan sedang. Wajahnya bersih tanpa kumis. Suka
menggerutu, tapi sebenarnya baik hati. Seorang nasrani yang sama sekali tidak taat,
bahkan cenderung atheis. Baginya agama hanyalah sebuah formalitas biasa.

Cara pengarang menggambarkan watak tokoh dalam cuplikan di atas adalah ....
A. penerangan langsung
B. perbuatan dan tindakan tokoh
C. ucapan-ucapan tokoh atau tokoh lain tentang tokoh tertentu
D. penggambaran fisik tokoh
E. pikiran-pikiran tokoh

23. Sri tersenyum. Diam. Senang dan bersyukur. Dia ingat embahnya yang sudah
tidak ada. Sri Sumarah bukan Sri Sumarah bila ia tidak sumarah terhadap nasibnya.
Dengan sikap sumarah dia tidak akan membiarkan dirinya berkabung lama-lama.

Penggambaran watak tokoh Sri Sumarah oleh Umar Kayam dalam penggalan di atas
melalui ....
A. namanya D. pendapat tokoh lain
B. penggambaran fisiknya E. dialog dengan tokoh lain
C. jalan pikirannya

24. Tahulah kau sekarang, bahwa kampungku di pinggir sungai. Begitulah, bila
malam baik dan bulan bersinar, tak jarang aku mengikuti kawan-kawan yang besar
sedikit bermain-main sampan. Kami yang kecil-kecil mengayuh. Kawan-kawan itu
kadang-kadang dengan gitarnya bernyanyi menyusuri sungai, kampung demi
kampung lalu putar lagi. Indah benar tampaknya bulan yang bermain-main di air,
yang kadang-kadang di muka, kadang-kadang di belakang berpencar-pencar dibawa
gelombang-gelombang kecil oleh sentuhan sesuatu di air kemudian bersatu lagi dan
bermain-main di air yang mengalun lembut.

Nilai yang terdapat dalam kutipan cerpen di atas adalah ….


A. agama D. estetika
B. moral E. pendidikan
C. sosial

25. Irah tampak murung dalam perjalanan pulang. Bagaimana mungkin ia dapat
mengerti yang ditulis dalam buku itu kalau ia sama sekali tidak dapat membaca?
Tidak ada yang dapat ditanya di rumah. Tetangga? Ah, lebih baik tidak tanya
tetangga, pikirnya.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 103
Oh, betapa tololnya ia selama ini karena sudah mengabaikan kesempatan untuk
belajar. Ia sangat menyesal sekarang ....
(Irah Menjadi Petani Bunga, Toety Maklis)

Pernyataan yang tidak sesuai dengan isi penggalan cerita pendek di atas adalah ....
A. kisah di atas diceritakan dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga (diaan)
B. konflik yang terjadi dalam diri Irah lebih bersifat internal
C. pengajaran yang dapat dipetik dari kisah di atas adalah gunakan waktu untuk
belajar dengan sebaik-baiknya supaya tidak menyesal di kemudian hari
D. tema kisah di atas adalah tidak ada penyesalan yang terjadi sebelum sesuatu
berlangsung
E. latar yang tampak dalam cerpen di atas adalah rumah Irah yang berada di sebuah
desa

26. Pesawat dikabarkan masih mengalami keterlambatan. Waktu berangkat ditunda


lagi barang setengah jam. Di ruang tunggu sampai para penumpang tampak makin
gelisah. Maklumlah. Semua ingin cepat-cepat pulang. Dan kesabaran memang sudah
sangat teruji. Pada musim kemarau begini hampir semua penerbangan terganggu.
(Isyarat, Aryanti)
Latar yang menonjol pada cerpen di atas adalah ....
A. tempat dan panorama D. rasa dan suara
B. tempat dan waktu E. waktu dan panorama
C. suara dan suasana

27. Adalah tuan guru itu beranak empat orang, keempat-empatnya adalah
perempuan. Sebagai kebiasaan manusia apabila anaknya perempuan saja maka
inginlah hatinya hendak beranak laki-laki karena anak laki-laki itu konon akan
penunduk malu, pemupus arang yang tercorang di kening. Bak di orang, bak itulah
pula di hati tuan guru itu, inginlah sangat hendak beranak laki-laki.
Tiap-tiap ia sembahyang, tiadalah ia khali daripada berdoa ke hadirat Habiburrahman,
mudah-mudahan Yang Maha Pengasih itu mengurniakan dia anak laki-laki.

Komponen cerita pendek yang tampak pada cerpen di atas adalah ....
A. tokoh cerita dan sudut pandang D. sudut pandang dan latar cerita
B. tokoh cerita dan latar (setting) E. alur cerita dan amanat
C. plot atau alur cerita dan tema

28. Simak ulang penggalan cerpen nomor 27 di atas!


Nilai budaya yang tercermin dalam penggalan cerpen tersebut adalah ....
A. bersembahyang atau berdoa kepada Tuhan Yang Maha Pengasih
B. pandangan bahwa anak perempuan lebih penting daripada anak laki-laki
C. anak perempuan hanya membawa malu orangtuanya
D. kebiasaan berupa pandangan keluarga harus memiliki anak laki-laki
E. laki-laki kawin dengan perempuan dan membuahkan anak

29. Listrik sudah 4 tahun masuk kampungku dan sudah banyak yang dilakukannya.
Kampung seperti mendapat injeksi tenaga baru yang membuatnya penuh gairah.
Listrik memberi kampungku cahaya, musik, es, sampai api dan angin.
(Rumah yang Terang, Ahmad Tohari)

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 104
Unsur intrinsik yang tampak dalam cerpen di atas adalah ....
A. alur D. perwatakan
B. konflik E. amanat
C. latar

30. Tak lama kemudian tawa ibu berderai, bersahutan dengan tawa si tamu.
Tumben, pikirku. Sulit sekali menemukan kesempatan mendengar ibu tertawa riang
seperti itu. Selama ini, ibu yang kukenal adalah ibu yang selalu tenang dan tabah
menghadapi berbagai keadaan, baik susah maupun senang. Ibu yang hampir tidak
pernah memperlihatkan emosinya.

Dari deskripsi di atas, kita dapat mengetahui watak ibu adalah ....
A. mudah terpengaruh D. acuh tak acuh
B. ceria dan periang E. mudah marah
C. tenang dan tabah

31. “Dan apakah sebabnya ia tidak mau menerima segala jemputan orang dan tak
suka beristeri banyak? Bukankah sekaliannya duit saja! Apabila tiap-tiap kawin, ia
beroleh uang jemputan dua ratus atau tiga ratus rupiah, tak perlu makan gaji lagi!
Kalau habis duit, kawin lagi. Apakah salahnya dan susahnya beristeri dan beranak
banyak? Karena, laki-laki bangsawan tak perlu memelihara dan membelanjai anak
isterinya. Apa gunanya bangsa dan pangkat yang tinggi kalau tidak akan beroleh
hasil?

Unsur ekstrinsik yang menonjol dalam penggalan cerita di atas adalah ....
A. sosial D. sejarah
B. budaya E. politik
C. moral

32. Presiden itu telah memerintahkan, pada hari proklamasi yang akan datang ini
negara RI harap dinyatakan sebagai negara yang bebas buta huruf. “Jangan bikin malu
aku,” kata Gubernur pada Bupati dan Bupati meneruskan pesanan itu kepada Camat.
“Jangan sampai aku dimarahi Gubernur. Dan Camat memerintahkan kepada Kepala
Desa. “Kalau memang kedapatan yang buta huruf, kepala desanya akan kami
masukkan ke dalam tahanan. “ Dan Kepala Desa memerintahkan kepada orang ronda.
“Bunyikan comang, suruh semua orang buta huruf masuk hutan.”

Unsur budaya yang tidak nampak dalam penggalan cerpen tersebut adalah ....
A. budaya menghukum bagi yang bersalah
B. budaya memberi perintah/teguran atasan pada bawahan
C. budaya belajar
D. budaya menyantuni orang tidak mampu dan buta aksara
E. budaya mengumpulkan orang dengan membunyikan comang (alat)

33. “Ya, “kata Grela, “Orang Gipsy bagian dari sejarah.” Dalam pandangan
ayahnya yang untuk sesaat semakin kelam, Grela memalingkan mukanya dan
memandang keluar jendela. Gelap semakin menjadi semakin pekat. Ada kesepakatan
untuk tidak boleh membicarakan hal-hal yang hilang: sejarah yang mengalir dalam
darah, sungai, tanah subur di tepi sungai, rumput, daun-daun birke yang gugur. Orang
tidak juga berbicara tentang pengetahuan ….
Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 105
Perasaan Grela yang terkandung dalam cuplikan cerpen di atas adalah ….
A. sedih dan tertekan
B. pasrah dan penuh harapan
C. putus asa dan dendam
D. cemas dan dendam
E. marah dan benci

34. Aku pulang, perasaanku tak karuan. Dan aku tak tertidur. Aku memejamkan mata.
Herman ada dalam kepala. Mengapa aku tak dapat melenyapkan dia dan memandang
dirinya tanpa arti? Mengapa sedih hatiku memandang dia bercanda dengan gadis lain?
Aku merasa semdiri dan terpecil. Sendiri dan terlupakan. Sendiri dan tak puny arti.

Konflik pada penggalan cerpen tersebut adalah ….


A. aku dengan dia
B. aku dengan Herman
C. aku dengan temanku
D. aku dengan gadis lain
E. aku dengan diri sendiri

35. Terik. Hari ini begitu panas, sampai-sampai cahaya matahari membuatkulitku hampir
terbakar.Jemuranpun sekejab kering. Bau asap-asap polusi menyergap masuk ke paru-
paru membuat kotor udara. Ditambah suara bising kendaraan yang lalu lalang
dihadapan-ku, membuat suasana bertambah pengap dan panas. Aku hanya bisa melihat
orang-orang itu di dalam mobil dengan AC yang membuat mereka sejuk. Berbeda
dengan diriku, anak laki-laki dengan baju kumal berdiri di tepi jalan sambil membawa
payung di genggaman. Aku hanya bisa menunggu hujan turun dan seseorang datang
untuk menggunakan jasaku.

Latar yang terdapat dalam kutipan cerpen ….


A. pagi hari, di rumah, sepi
B. siang hari, di jalan raya, ramai
C. sore hari, di terminal, ricuh
D. malam hari, di gedung tua, sepi
E. malam hari, di rumah, sepi

Latihan 4

4.9 Mengkonstruksi sebuah cerita pendek dengan memperhatikan unsur-unsur


pembangun cerpen.

Setelah kalian memahami unsur-unsur intrinsik dalam cerpen, kalian dapat


langsung membuat sebuah cerpen dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Observasi
Cerpen dapat dibuat berdasarkan pengalaman seseorang. Kalian dapat melakukan
observasi (pengalaman, penelitian, dan mengungkapkan pengalaman). Observasi

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 106
dapat dilakukan dengan melihat suatu peristiwa, mendengar cerita orang lain, atau
pengalaman pribadi.

2. Menentukan tema
Setelah melakukan observasi, kalian akan mendapatkan tema berdasarkan peristiwa
atau kejadian yang kalian temukan dalam observasi. Tema dapat berupa ketuhanan,
kasih sayang, jatuh cinta, kesedihan, peristiwa-peristiwa yang mengharukan atau
kegiatan menyenangkan.

3. Menentukan latar, tokoh, sudut pandang, dan konflik


Setelah menentukan tema, kalian dapat menentukan latar, tokoh, sudut pandang,
dan konflik. Penentuan unsur-unsur tersebut berdasarkan hasil observasi yang telah
kalian lakukan. Latar yang kalian gunakan dalam sebuah cerpen bisa berupa latar
rekaan atau nyata.

4. Menyusun peristiwa-peristiwa
Peristiwa yang akan kalian susun tersebut memuat konflik yang dialami tokoh
dalam cerpen. Agar cerpen terlihat menarik, sebaiknya peristiwa yang kalian pilih
bersifat logis atau masuk akal.

5. Pemilihan kata
Kalian dapat mengembangkan peristiwa menjadi cerpen dengan pilihan kata
menarik. Pilihan kata yang digunakan dapat menggunakan dari bahasa daerah,
bahasa asing, dan bahasa gaya remaja.

Kriteria Penilaian Pembuatan Cerpen

No. Aspek Kariteria


1. Kelengkapan Memuat: Hanya Hanya Hanya
aspek formal 1) a. judul memuat memuat memuat
cerpen 2) b. nama tiga dua satu
pengarang subaspek subaspek subaspek
3) c. dialog
4) d. narasi
Skor Maks 20 15 10 5
2. Kelengkapan Memuat: Memuat Hanya Hanya
unsur intrinsik
1) a. fakta cerita ketiga memuat memuat
cerpen (alur, tokoh, subaspek, dua satu
dan latar) namun subaspek subaspek
2) b. sarana cerita tidak
(sudut pandang, lengkap
penceritaan, (misalnya
gaya bahasa, fakta cerita
simbolisme dan hanya
ironi) memuat
3) c. pengembangan tokoh dan
tema yang alur)
relevan dengan
judul

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 107
Skor Maks 30 25 20 15
3. Keterpaduan Struktur disusun Memuat Hanya Hanya
unsur dan dengan ketiga memuat memuat
struktur memerhatikan: subaspek, dua satu
cerpen 1) a. kaidah plot namun subaspek subaspek
(kelogisan, rasa tidak
ingin tahu, lengkap
kejutan, dan
keutuhan)
b. penahapan plot
(awal, tengah
dan akhir)
2) c. dimensi tokoh
(fisiologis,
psikologis dan
sosiologis)
3) d. dimensi latar
(tempat, waktu
dan suasana)
Skor Maks 30 25 20 15
4. Kesesuaian Menggunakan: Memuat Hanya Hanya
penggunaan 1) a. kaidah EYD ketiga memuat memuat
bahasa cerpen2) b. gaya bahasa subaspek, dua satu
3) c. ragam bahasa namun subaspek subaspek
yang tidak
disesuaikan lengkap
dengan dimensi
tokoh dan latar
Skor Maks 20 15 10 5

E. Refleksi

1. Materi apa yang kamu pelajari hari ini?


Jawab: ………………………………………………………………………………...

2. Manfaat yang kamu dapatkan selama belajar materi ini?


Jawab: ………………………………………………………………………………...

3. Kendala apa yang kamu dapatkan dari materi tersebut?


Jawab: ………………………………………………………………………………...

4. Apa saja yang kamu lakukan untuk menghadapi kendala tersebut?


Jawab: ………………………………………………………………………………...

5. Menurutmu, apakah metode belajarnya mudah diikuti?


Jawab: ………………………………………………………………………………...

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 108
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Lukman, dkk. 1991. Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa.

Aminuddin. 2004. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Badudu, J.S. 1983. Membina Bahasa Indonesia Baku. Bandung: Pustaka Prima.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 199. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.

Finoza, Lamuddin. 2002. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Buku Siswa Bahasa Indonesia


SMA/MA/SMK/MAN Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kosasih, E. 2004. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Ryama Widya.

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Pedoman Penulisan Buku


Nonteks. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Ramlan, M. 1993. Paragraf: Alur Pikiran dan Kepaduannya dalam Bahasa Indonesia.
Yogyakarta: Andi Offset.

Razak, Abdul. 1985. Kalimat Efektif. Jakarta: Gramedia.

Stubbs, Sue. 2000. Targetting Text. New South Wales: Blake Education.

Syah, Muhibbin. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Tarigan, Henry Guntur. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa, 1993.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.

Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 109
Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 110
Modul Bahasa Indonesia Wajib Kelas XI Tahun Pelajaran 2021/2022 SMAK Kolese Santo Yusup Malang Halaman 111

Anda mungkin juga menyukai