LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kata
Berikut ini adalah pendapat dari para ahli bahasa mengenai konsep kata.
dibagi atas bagian-bagiannya, dan mengandung sebuah ide (Keraf, 1991: 44)
2. Kata adalah satuan bebas yang paling kecil, atau dengan kata lain setiap
kata adalah satuan bebas, atau bentuk yang paling kecil, mampu berdiri sendiri,
dan sudah mempunyai arti. Kata merupakan dua macam satuan, ialah satuan
fonologik dan satuan gramatik. Sebagai satuan fonologi, kata terdiri satu atau
beberapa suku, dan suku itu terdiri dari satu atau beberapa fonem. Sebagai satuan
B. Jenis Kata
(lama) maupun secara struktural (baru). Jenis kata dalam bahasa Indonesia
menurut Kridalaksana (1994: 20) dibagi dalam sepuluh macam, yaitu kata benda,
kata keadaan, kata ganti, kata kerja, kata bilangan, kata sandang, kata depan, kata
keterangan, kata sambung (konjungsi), dan kata seru. Dalam penelitian ini,
Penggunaan Konjungsi Bahasa Indonesia..., Yulia Anjas Indriani, FKIP UMP, 2011
pada siswa sering salah penempatan atau pemilihan, sehingga menimbulkan
C. Pengertian Konjungsi
Menurut Sumarlan (2003: 32), konjungsi adalah salah satu jenis kohesi
gramatikal yang dilakukan dengan cara menghubungkan unsur yang satu dengan
berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain dalam konstruksi hipotaktis, dan
selalu menghubungkan dua satuan lain atau lebih dalam konstruksi. Konjungsi
setataran.
Contoh:
(1) Ia pergi karena saya
(2) Ia pergi karena saya mengusirnya
dengan kata sambung, disebut juga dengan konjungtor, dan termasuk kata tuga
menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, kalimat dengan kalimat.
adalah klausa. Meskipun demikian, konjungsi juga menghubungkan dua kata atau
frasa. Konjungsi dan, atau tersebut membentuk frasa mangga dan pisang,
dan sebagai konjungsi. Jika kata itu dipakai sebagai pembentuk frasa maka
sebagian dari preposisi ada pula yang bertindak sebagai konjungsi. Preposisi
Penggunaan Konjungsi Bahasa Indonesia..., Yulia Anjas Indriani, FKIP UMP, 2011
sebagai sebab, karena, dan sejak dapat menghubungkan kata maupun klausa. Pada
kalimat berikut ini ditemukan preposisi yang dapat pula bertindak sebagai
konjungsi.
Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa ada kata yang mempunyai
dan sejak pada kalimat (3a), (3b), (4a), dan (4b). Pada kalimat (3a) dan (3b)
konjungsi karena sekaligus dipakai sebagai preposisi. Preposisi pada kalimat (3a)
terlihat pada klausa karena kematian ayahnya, sedangkan pada kalimat (3b)
preposisi terlihat pada klausa karena ayahnya meninggal. Pada kedua kalimat
Pada kalimat (4a) dan (4b) konjungsi sejak sekaligus dipakai sebagai
preposisi. Preposisi pada kalimat (4a) terlihat pada klausa sejak bulan Agustus,
sedangkan pada kalimat (4b) preposisi terlihat pada klausa sejak dia berumur
lima tahun. Pada kedua kalimat tersebut, konjungsi sejak berperan juga sebagai
preposisi.
D. Macam-Macam Konjungsi
167) terbagi dalam beberapa jenis antara lain sebagai berikut: konjungsi dan,
Penggunaan Konjungsi Bahasa Indonesia..., Yulia Anjas Indriani, FKIP UMP, 2011
Berikut ini akan dijelaskan tentang macam-macam konjungsi yang
1. Konjungsi dan
2) Jika yang digabungkan lebih dari dua buah kata, maka konjungsi dan
hanya digunakan di antara dua buah kata yang terakhir.Hal ini dapat
Penggunaan Konjungsi Bahasa Indonesia..., Yulia Anjas Indriani, FKIP UMP, 2011
(13) Dia ditendang, dipukul, dan dibanting musuhnya.
(14) Anak itu ramah, rajin, dan pandai.
2. Kojungsi dengan
digunakan di antara dua buah kata benda. Perhatikan penggunaan konjungsi pada
kalimat berikut.
3. Konjungsi serta
antara dua buah kata benda. Hal ini dapat diperhatikan pada kaimat berikut.
4. Konjungsi atau
antara.
Penggunaan Konjungsi Bahasa Indonesia..., Yulia Anjas Indriani, FKIP UMP, 2011
Perhatikan penggunaan konjungsi atau pada kalimat berikut:
(24) Jangan menegur atau mengajak bicara anak yang nakal itu.
(25) Dua buah kata sifat yang berlawanan makna.
Kalau yang dipilih lebih dari dua unsur, maka konjungsi atau ditempatkan
(31) Teh, kopi atau air putih yang hendak kau minum.
Penggunaan Konjungsi Bahasa Indonesia..., Yulia Anjas Indriani, FKIP UMP, 2011
5. Konjungsi tetapi
digunakan di antara
b. dua buah klausa yang subjeknya merujuk pada identitas yang sama
c. dua buah klausa yang subjeknya merujuk pada identitas yang tidak sama
d. dua buah klausa, di mana klausa pertama berisi pernyataan, dan klausa
kedua berisi pengingkaran dengan kata tidak. Perhatikan juga pada kalimat
berikut ini.
Penggunaan Konjungsi Bahasa Indonesia..., Yulia Anjas Indriani, FKIP UMP, 2011
(39) Saya ingin terus belajar.Tetapi ayah saya menyuruh bekerja.
Seharusnya saya ingin terus belajar, tetapi ayah menyuruh saya
bekerja.
6. Konjungsi namun
digunakan di antara dua buah kalimat. Kalimat pertama atau kalimat sebelumnya,
berisi pernyatan dan kalimat kedua berisi pernyataan yang kontras dengan kalimat
(40) Sejak kecil dia kami asuh, kami didik, dan kami sekolahkan, namun
sekarang dia lupa kepada kami.
(41) Setiap hari dia bekerja keras tanpa mengingat waktu, jauh dari
keluarga, namun dia tetap menjalankan sholat.
antarkalimat.
b. Konjungsi namun untuk lebih jelas, dapat diikuti kata begitu dan demikian.
(42) Sejak kecil kami rawat dan kami sekolahkan, namun begitu setelah
dewasa dan jadi orang kini dia lupa kepada kami.
(43) Dia memang keras kepala, bandel, namun demikian hatinya baik dan
suka menolong.
7. Konjungsi sedangkan.
Penggunaan Konjungsi Bahasa Indonesia..., Yulia Anjas Indriani, FKIP UMP, 2011
(45) Kakanya menjadi dosen, sedangkan adiknya menjadi guru.
8. Konjungsi sebaliknya
9. Konjugsi bahkan
klausa, dapat digunakan di antara dua buah kalimat. Perhatikan kalimat berikut
ini.
(48) Saya tidak masuk hari ini, lagipula saya tidak mengajar.
(49) Mari makan di warung ini, harganya murah lagipula enak
masakannya.
(50) Kamu saja tidak tahu, apalagi saya yang tidak sekolah.
(51) Jalan-jalan di kota sering macet, apalagi waktu jam sibuk.
Penggunaan Konjungsi Bahasa Indonesia..., Yulia Anjas Indriani, FKIP UMP, 2011
Secara optimal konjungsi apalagi dapat diikuti kata kalau atau jika bila
digunakan pada kalimat yang tidak bersubjek. Perhatikan kalimat berikut ini.
E. Pengelompokan Konjungsi
1. Konjungsi Koordinatif
atau lebih yang sama pentingnya, atau memiliki status yang sama.
konjungsi itu, disamping menghubungkan kata, juga membentuk frasa, tetapi frasa
yang dihasilkan bukanlah frasa preposisional. Hal ini dapat diperhatikan pada
kalimat berikut.
Penggunaan Konjungsi Bahasa Indonesia..., Yulia Anjas Indriani, FKIP UMP, 2011
(60) Ibu sedang masak, sedangkan Ayah membaca Koran.
umumnya dipakai bila makna kalimatnya berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan
kurang baik. Dalam hal itu partikel pun dapat ditambahkan pada konjungsi
koordinatif atau sehingga menjadi ataupun. Hal ini dapat diperhatikan pada
kalimat berikut.
(61) Karyawan yang malas atau (pun) tidak jujur akan ditindak.
(62) Polisi yang melalaikan tugas atau (pun) yang melakukan pungli
akan dipecat.
(63) Penumpang dilarang merokok atau (pun) meludah di dalam bis.
2. Konjungsi Korelatif
frasa, atau klausa yang memiliki status sintaksis yang sama. Konjungsi korelatif
terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frasa atau klausa yang
baik…maupun...
tidak hanya…tetapi juga….
bukan hanya...melainkan juga…
demikian…sehingga….
sedemikian rupa....sehingga…
apa (kah)…atau…
entah…entah….
jangankan…pun….
Penggunaan Konjungsi Bahasa Indonesia..., Yulia Anjas Indriani, FKIP UMP, 2011
(67) Ketika harus mengerjakannya sedemikian rupa sehingga hasilnya
benar- benar baik.
(68) Jangankan orang lain, orang tuanya sendiri pun tidak dihormati.
3. Konjungsi Subordinatif
klausa, atau lebih, dan klausa itu tidak memiliki status sintaktis yang sama. Salah
satu dari klausa itu merupakan anak kalimat. Jika dilihat dari perilaku sintaktis
sekirannya
Penggunaan Konjungsi Bahasa Indonesia..., Yulia Anjas Indriani, FKIP UMP, 2011
i. Konjungsi Subordinatif Alat: dengan, tanpa.
Contoh:
preposisi. Kata sebelum dan karena dapat diikuti oleh klausa dan dapat pula
diikuti oleh kata. Dalam hal yang pertama kata-kata itu bertindak sebagai
konjungsi.
4. Konjungsi Antarkalimat
kalimat dengan kalimat yang lain. Oleh karena itu, kata penghubung itu selalu
memulai suatu kalimat yang baru dan tentu saja huruf pertamanya ditulis dengan
huruf kapital.
Penggunaan Konjungsi Bahasa Indonesia..., Yulia Anjas Indriani, FKIP UMP, 2011
Berikut ini adalah penggunaan kata penghubung antar kalimat. Anggota
walaupun demikian.
keadaan lain di luar dari yang telah dinyatakan sebelumnya, meliputi konjungsi
tambahan pula, lagi pula, selain itu. Anggota kelompok (d) mengacu kebalikkan
meliputi konjungsi oleh sebab itu dan oleh karena itu. Anggota kelompok (k)
(78) Kami tidak sependapat dengan dia. Biarpun begitu, kami masih
menghargainya.
Penggunaan Konjungsi Bahasa Indonesia..., Yulia Anjas Indriani, FKIP UMP, 2011
(79) Mereka belanja ke pasar. Sesudah itu, mereka pergi ke taman.
(80) Pak Ahmad menderita penyakit jantung. Selain itu, dia juga
mengidap tekanan darah tinggi.
(81) Penjahat itu tidak mengindahkan tembakan peringatan. Sebaliknya,
dia melawan polisi dengan senjata apinya.
(82) Masalah yang dihadapi memang sulit. Sesungguhnya, masalah itu
sudah diduga sebelumnya.
(83) Pak Hadi sudah tahu soal itu. Bahkan, dia sudah menanganinya.
(84) Keadaan memang sudah mulai aman. Akan tetapi, kita harus tetap
waspada (Moeliono (peny), 1997: 139 – 140)
F. Hubungan Konjungsi
antarklausa dalam kalimat majemuk setara. Dan dari segi arti koordinatornya, ada
tiga hubungan atau relasi: (a) hubungan penjumlahan, (b) hubungan perlawanan,
1. Hubungan Penjumlahan
terdiri dari (a) sebab-akibat, (b) urutan waktu, (c) pertentangan, dan (d) perluasan.
Contoh:
Penggunaan Konjungsi Bahasa Indonesia..., Yulia Anjas Indriani, FKIP UMP, 2011
Pada contoh (81), klausa kedua merupakan akibat dari klausa pertama.
Pada contoh (82), klausa kedua terjadi sesudah klausa yang pertama tanpa ada
hubungan sebab-akibat. Pada contoh (83), klausa kedua menyatakan sesuatu yang
bertentangan dengan apa yang dinyatakan dalam klausa pertama. Dan pada contoh
2. Hubungan Perlawanan
dinyatakan dalam klausa pertama berlawanan, atau tidak sama, dengan apa yang
Contoh:
(89) Bapak menjadi perhatian tidak saja dari keluarga, tetapi juga
menjadi perhatian penduduk desaku.
(90) Suami istri itu sudah lama menikah, tetapi belum juga dikaruniai
seorang anak pun.
(91) Adat dipertahankan agar tidak berubah, tetapi unsur-unsur baru dari
luar yang dianggap baik dimasukkan ke dalamnya.
Pada contoh (85), klausa kedua membuat informasi yang menguatkan dan
menandaskan informasi yang dinyatakan dalam klausa pertama. Pada contoh (86),
pertama. Dan pada contoh (87), klausa kedua merupakan informasi tambahan
Penggunaan Konjungsi Bahasa Indonesia..., Yulia Anjas Indriani, FKIP UMP, 2011
3. Hubungan Pemilihan
Contoh:
(92) Saya tidak tahu apakah dia akan ikut atau tidak.
Selain itu, menurut Moeliono (peny) (1997: 322), dilihat dari hubungan
dapat dibagi menjadi delapan: (a) hubungan waktu, (b) hubungan tujuan, (c)
1. Hubungan Waktu
klausa utama. Hubungan waktu dapat dibedakan lagi menjadi (a) batas waktu
selagi, sementara, selama, sambil, dan ketika ), (c) waktu berurutan (sebelum,
setelah, seusai, begitu, dan sehabis), dan (d) waktu batas akhir (hingga, sampai).
Contoh:
(93) Sejak aku disertahkan orang tuaku kepada Nenek, aku tidur di atas
dipan di kamar Nenek yang luas.
(94) Aku tidak mengerti akan hal tersebut ketika aku masih anak-anak.
Penggunaan Konjungsi Bahasa Indonesia..., Yulia Anjas Indriani, FKIP UMP, 2011
(95) Ia baru kembali ke desa setelah biaya untuk melanjutkan sekolahnya
tidak ada.
(96) Gotong royong itu berjalan dengan lancar sampai kami
menyelesaikan sekolah.
hubungan sejak. Pada contoh (90), merupakan hubungan waktu bersamaan dengan
berurutan dengan penanda hubungan setelah. Dan pada contoh (92), merupakan
2. Hubungan Tujuan
menyatakan suatu tujuan atau harapan dari apa yang tersebut dalam klausa utama.
Subordinator yang dipadai untuk menyatakan hubungan itu adalah agar, supaya,
dan biar.
Contoh:
(97) Saya sengaja tinggal di kota kecil agar dapat mengetahui kehidupan
di sana.
3. Hubungan Konsesif
yang klausa sematannya membuat pernyataan yang tidak akan mengubah apa
yang dinyatakan dalam klausa utama. Subordinator yang dipakai adalah walau
(pun), meski (pun), sekalipun, biar (pun), kendati (pun), dan sungguhpun.
Contoh:
Penggunaan Konjungsi Bahasa Indonesia..., Yulia Anjas Indriani, FKIP UMP, 2011
4. Hubungan penyebaban
dinyatakan dalam klausa utama. Subordinator yang dipakai adalah sebab, karena,
5. Hubungan Hasil
menyatakan akibat dari apa yang dinyatakan dalam klausa utama. Hubungan ini
maka.
6. Hubungan Cara
Hubungan cara adalah hubungan yang terdapat dalam kalimat yang klausa
sematannya menyatakan cara pelaksanaan dari apa yang dinyatakan oleh klausa
Contoh:
7. Hubungan Atributif
hubungan atributif posesif. Hubungan atributif sebagai pewatas terjadi jika klausa
sematannya menyatakan suatu keadaan atau perbuatan yang alami atau dilakukan
Penggunaan Konjungsi Bahasa Indonesia..., Yulia Anjas Indriani, FKIP UMP, 2011
oleh acuan nomina tertentu pada klausa utama. Subordinator yang digunakan
adalah yang. Hubungan atributif posesif terjadi jika klausa sematan posesif juga
membentuk klausa semacam itu adalah dengan menambahkan partikel –nya pada
nomina yang berdiri sesudah pemarkah yang. Pemakaian partikel itu tanpa
Contoh:
sematannya menyatakan suatu keadaan atau perbuatan yang alami atau dilakukan
oleh acuan nomina pada klausa utama. Pada contoh (99), merupakan hubungan
Penggunaan Konjungsi Bahasa Indonesia..., Yulia Anjas Indriani, FKIP UMP, 2011