Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS DIKSI DALAM LAGU ASMALIBRASI KARYA SOEGI BORNEAN

Marcelia Citra Putri Wibowo1, Nabila Siqma Aurum2, Khofifah Dinda Salsabilla3
Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Adab Dan Bahasa
Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta
1
marceliawibowo48@gmail.com, 2nabilasiqma4@gmail.com, 3khofifadinda@gmail.com

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menemukan penggunaan


diksi pada lagu Asmalibrasi karya Soegi Bornean. Data yang penulis gunakan dalam
penelitian merupakan data yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi pada lagu
Asmalibrasi. Hasil penelitian menunjukkan banyak penggunaan diksi dalam lagu
tersebut. Terlihat dari data-data yang dianalisis terdapat beberapa penggunaan diksi yang
jarang didengar. Ditemukan 10 diksi konotasi diantaranya asmara telah terkalibrasi,
laras rasa nihil ragu, biar biarlah merayu di ruang biru, bias kita jadi taksu gairah kalbu
mendayu, sabda diramu, sang garwa pambage sang pelipur lara, berdansa dalam
bahtera mahligai rasa, mengukir ruang renjana selamanya dan 0 diksi denotasi.

Kata Kunci: Diksi, Asmalibrasi, Soegi Bornean

Abstract. This study aims to describe and find the use of diction in the song Asmalibrasi
by Soegi Borneo. The writer’s data in this research is collected by documentation
techniques on the Asmalibrasi song. The results of the study show that there is a lot of
use of diction in the song. It can be seen from the analyzed data that there are several
uses of diction that are rarely heard. 10 connotative dictions were found, including
calibrated romance, the barrel of a feeling of zero doubt, let it seduce in the blue room,
our bias becomes taksu the passion of the heart seducing, the words are mixed, the garwa
pambage the solace, dancing in the ship of mahligai rasa, carving out the space of eternal
passion and 0 denotation diction.

Keywords: Diction, Asmalibrasi, Soegi Bornean

1
A. Pendahuluan
Menurut Kridalaksana dan Djoko Kentjono (dalam Chaer, 2014:32) bahasa
merupakan lambang bunyi yang digunakan para anggota kelompok atau masyarakat
untuk berkomunikasi, bekerjasama, dan mengidentifikasikan diri. Fungsi utama
bahasa yaitu sebagai alat komunikasi antarmanusia. Bahasa sebagai alat perantara
antar anggota kelompok atau masyarakat serta alat interaksi secara individu maupun
kelompok. Kata bahasa adalah alat komunikasi (Tarigan, 1987:22-23). Saat
berkomunikasi pemilihan diksi yang tepat sangatlah penting.
Menurut Keraf, diksi dibagi menjadi dua yaitu pilihan atau pengertian kata. Diksi
sebagai pengertian kata, digunakan untuk menyampaikan gagasan dengan
pengungkapan yang tepat dan gaya penyampaian yang sesuai dengan situasi. Pilihan
kata yang dimaksud adalah kegiatan untuk memilih kata secara tepat untuk
menyatakan tujuan dan maksud kepada para pembaca secara lisan maupun tertulis.
Ketepatan juga sangat penting untuk menunjukkan maksud dan tujuan. Diksi banyak
digunakan dalam sebuah karya sastra salah satunya dalam lirik lagu.
Definisi lagu adalah ragam suara yang mempunyai irama (dalam bernyanyi,
bercakap, membaca, dan sebagainya) (KBBI Online). Lagu dapat disimpulkan bahwa
ragam suara yang memiliki kesatuan irama sehingga menjadi sebuah karya yang
disebut lagu. Banyak sekali lirik lagu Indonesia yang menggunakan diksi menarik
salah satunya adalah lirik lagu yang berjudul Asmalibrasi ciptaan Soegi Bornean.
Judul lagu Asmalibrasi sendiri berasal dari kata 'asmara' dan 'terkalibrasi' yang jika
diartikan menjadi sebuah asmara yang terkalibrasi. Di dalam liriknya, terdapat
beberapa yang menggunakan bahasa Jawa dan diksi yang jarang didengar. Lagu
Asmalibrasi mempunyai makna tentang sepasang kekasih yang akan melangkah ke
jenjang pernikahan dengan perjalanan awal masing-masing yang masih mempunyai
keraguan antara satu sama lain karena masalah yang muncul. Namun, dengan
menurunkan ego masing-masing cinta dapat dilanjutkan.
Menurut artikel yang berudul “Lagi Viral! Ini Lirik Lagu Asmalibrasi Dari Soegi
Bornean Yang Memiliki Arti Bikin Candu” grup band Soegi Bornean sudah debut
sejak tahun 2019. Namun, nama Soegi Bornean baru mulai melejit pada tahun 2022

2
ini dikarenakan karyanya yang berjudul Asmalibrasi. Band yang berasal dari kota
Semarang tersebut memiliki nama Soegi Bornean yang diambil dari kata harfiah Jawa
“Sugih” yang berarti kaya, sedangkan Bornean sendiri diambil dari tanah kelahiran
vokalis yaitu tanah Kalimantan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penggunaan diksi
yaitu kriteria, syarat ketepatan, syarat kesesuaian, dan macam-macam diksi.
1. Kriteria Diksi
Dalam mengungkapkan sesuatu pemakai bahasa hendaknya mengetahui
dan paham mengenai kriteria dalam pemilihan kata. Kriteria tersebut merupakan
kecermatan, ketepatan, dan keserasian.
Yang dimaksud ketepatan yaitu ketepatan dalam pemilihan kata.
Ketepatan tersebut dapat dicapai ketika pemakai bahasa memahami kata-kata
yang mempunyai makna denotatif dan konotatif serta sinonim. Sebagai contoh,
kambing hitam kakekku beranak 2. "Kambing hitam" dalam kalimat ini
mempunyai makna denotatif karena terdapat makna yang sebenarnya yaitu seekor
kambing hitam. Sedangkan dalam kalimat anak itu dijadikan kambing hitam
dalam pembagian warisan keluarga, yaitu memiliki makna konotatif atau tidak
bermakna sebenarnya. "Kambing hitam" dalam kalimat ini memiliki makna
seseorang yang tidak bersalah namun dipersalahkan.
Selanjutnya pemakai bahasa harus mampu mengetahui dan memahami
perbedaan kata yang bersinonim. Misal kata rombongan, gerombolan, dan
kawanan. Ketiga kata tersebut mempunyai arti dasar yang sama, tetapi ketiga kata
tersebut akan didapat arti yang berbeda jika digunakan dalam sebuah kalimat yang
sama, contoh:
a. Jokowi bersama gerombolannya telah mendarat di bandara.
b. Jokowi bersama rombongannya telah mendarat di bandara.
c. Jokowi bersama kawanannya telah mendarat di bandara
Kecermatan yang dimaksud yaitu kecermatan dalam memahami kata-
kata yang tidak diperlukan kehadirannya, misal:

3
Penggunaan makna ganda Yang tepat

para anak-anak anak-anak

Penggunaan kemiripan makna Yang tepat

setelah itu selanjutnya setelah…. atau.... selanjutnya

Penggunaan persamaan kata Yang tepat

sangat… sekali sangat… atau…. sekali

Yang dimaksud keserasian adalah keserasian yang tepat dalam kata satu
dengan kata lainnya. Sebagai contoh, kata sejak dan dari. Dalam sebuah kalimat
tidak selayaknya kedua kata tersebut dihadirkan.

2. Syarat Ketepatan Diksi


Finoza (2018:141) menyatakan, bahwa seseorang harus memahami
persyaratan ketepatan diksi. Menurut Finoza berikut merupakan syarat-syarat
ketepatan diksi:
a. Mampu membedakan konotasi dan denotasi.
Contoh:
1) Bunga matahari akan mekar pada waktu tertentu
2) Jika bunga bank rendah, banyak masyarakat yang akan mengambil
kredit bank.
b. Mampu membedakan kata yang hampir bersinonim.
Contoh:
1) Siapakah pengubah tata tertib yang meringankan murid?
2) Banyaknya peraturan sistem tata negara di Indonesia adalah peubah
peraturan yang selama ini memberatkan rakyat.
c. Mampu membedakan kata yang mirip dalam ejaannya.
Contoh: intensif-insentif, koperasi-korperasi.
d. Mampu memahami makna kata abstrak dengan benar.
Contoh: reformasi, demokrasi, kebijakan, kebajikan

4
e. Mampu menggunakan kata idiomatik berdasarkan pasangan yang benar.
Contoh:

Pasangan yang tidak tepat Pasangan yang benar


terdiri terditi atas/dari
menjalankan hukuman menjalani hukuman
menemui kebenaran menemui kesalahan
antara… dengan antara… dan

f. Mampu membedakan kata khusus dan umum.


Contoh:
Kata khusus: mangamati, melirik, memandang
Kata umum: melihat
3. Syarat kesesuaian diksi
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dan diketahui oleh seorang
penulis ataupun pembicara supaya kata-kata yang digunakan ketika menulis atau
berbicara tidak menimbulkan kesalah pahaman antara penulis dengan pembaca
dan pembicara dengan pendengar. Syarat tersebut adalah:
1) Dalam situasi formal hindari penggunaan unsur substandard.
2) Kata-kata ilmiah hanya digunakan ketika situasi khusus, ketika penulis atau
pembicara berada dalam situasi umum hendaknya menggunakan kata
populer agar mudah dipahami pembaca atau pendengar.
3) Jargon dalam tulisan hendaknya dihindari.
4) Kata slang hendaknya dihindari oleh seorang penulis maupun pembicara.
5) Kata-kata percakapan tidak dianjurkan dalam penulisan.
6) Ungkapan usang hendaknya dihindari.
7) Hindari kata atau bahasa buatan (artifisial).
4. Macam-macam Diksi
Keraf menyebutkan macam-macam diksi sebagai berikut.

5
a. Berdasarkan makna
1) Makna denotatif, menyatakan makna sebenaenya dari sebuah kata.
2) Makna konotatif, tidak menyatakan makna sebenarnya dari sebuah kata.
b. Berdasarkan konteks
1) Konteks non linguistik
Dalam konteks non linguistik terdapat dua hal, yang pertama hubungan
antara kata dan barang atau dapat disebut hal, dan yang kedua hubungan
antara bahasa dan masyarakat atau disebut juga konteks sosial.
Penggunaan katanya seperti saya mohon maaf dan saya mohon ampun,
istri kakak saya dan bini kakak saya, semua kata-kata tersebut
dipergunakan berdasarkan situasi yang dihadapi atau konteks sosial
2) Konteks linguistik
Konteks linguistik merupakan hubungan antara unsur bahasa yang satu
dengan unsur yang lainnya. Dalam konteks linguistik akan muncul suatu
makna tertentu akibat dari perpaua dua kata yang berbeda, misalnya:
rumah ibu memiliki makna milik, rumah kayu memiliki makna dari atau
bahannya dari.
c. Berdasarkan struktur leksikal
Menurut pendapat Chaer (2012:289) yang menyatakan bentuk leksikal
adalah kata yang mempunyai makna sebenarnya meski tanpa konteks apapun
serta makna kata yang berdiri sendiri. Berdasarkan leksikalnya diksi
dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya:
1) Sinonim, adalah hubungan bentuk bahasa yang sama maknanya (KBBI
online). Contoh: wanita dan perempuan, baju dan pakaian.
2) Polisemi, Menurut (Rustanti, 2018) polisemi merupakan kata yang
memiliki arti atau makna lebih dari satu dan saling berhubungan.
Contoh: mata kaki & mata pencaharian.
3) Homonimi, adalah hubungan antara dua kata yang pelafalannya dan
penulisannya sama namun memiliki arti yang berbeda. Contoh: genting
yang bermakna situasi gawat dan genting yang bermakna atap rumah.

6
Homonim terbagi menjadi tiga macam, yaitu homonim yang homograf,
homofon, homograf dan homofon. Homograf memiliki ejaan yang sama
namun pengucapannya berbeda. Homofon yaitu dua kata yang
penulisannya berbeda tetapi ucapannya sama. Contoh: masa dan massa.
Homonim yang homograf dan homofon berarti ucapan dan ejaannya
yang sama, tetapi maknanya berbeda. Contoh: bulan.
4) Hiponimi, memiliki arti semacam relasi kata dengan makna spesifik
dalam makna generik.
Contoh: kata “burung”, “singa”, dan “sapi” yang merupakan hiponim
dari kata “binatang”.
5) Antonim, adalah lawan kata atau kata yang maknanya berlawanan
(KBBI online). Contoh: besar-kecil.
Berdasarkan riset yang telah dilakukan oleh Felisia Tiva dan Angela Klaudia
Danu (2018) yang berjudul Diksi dan Gaya Bahasa Dalam Lirik Lagu Maudi Ayunda
pada Album Moments: Kajian Stilistika. Objek penelitian tersebut pada penggunaan
diksi pada lirik lagu dalam album “Moments” sebagai kata abstrak, kata konkret, kata
indra, kata umum, dan kata khusus.
Persamaan riset sebelumnya dengan riset ini adalah objek yang diteliti merupakan
sama-sama lagu. Perbedaan subjek penelitian sebelumnya dengan penelitian ini
adalah lagu Maudi Ayunda pada album Moments sedangkan pada penelitian ini
adalah lagu Asmalibrasi karya Soegi Bornean. Fokus dalam riset sebelumnya adalah
diksi dan gaya bahasa sedangkan pada riset ini fokus kepada diksi.

B. Hasil Dan Pembahasan

No Penggunaan Diksi Jumlah Data


1 Konotasi 10
2 Denotasi -

7
Kumpulan lirik pada lagu Asmalibrasi menjadi data yang paling mendasar dalam
riset ini, dari lirik lagu tersebut peneliti menganalisis dan mendeskripsikan
penggunaan diksi yang terdapat dalam beberapa lirik lagu. Penliti akan menganalisis
10 lirik lagu, masing-masing liriknya asmara telah terkalibrasi frekuensi yang sama,
laras rasa nihil ragu, biar-biarlah merayu di ruang biru, bias kita jadi taksu gairah
kalbu mendayu, sabda diramu, sang garwa pambage sang pelipur lara, melebur ‘tuk
satukan ego dalam indahnya, berdansa dalam bahtera mahligai rasa, merajut
ketulusan jiwa, mengukir ruang renjana selamanya.
Berdasarkan judul dalam lagu Asmalibrasi, peneliti memfokuskan riset pada
analisis penggunaan diksi yang terdapat pada beberapa lirik lagu. Sebelum melakukan
analisis, peneliti mengumpulkan lirik lagu yang terdapat dalam lagu Asmalibrasi,
kemudian peneliti menentukan diksi yang terdapat pada beberapa lirik lagu tersebut.
Setelah seleksi dilakukan, peneliti lanjut menganalisis diksi tersebut dan
mendeskripsikan makna yang terdapat pada beberapa lirik lagu.

Data 1
Penulis: Marcelia, Nabila, dan Khofifah
Asmara telah terkalibrasi frekuensi yang sama

Berdasarkan bait pada data 1 termasuk dalam jenis diksi konotasi. Kata
terkalibrasi barasal dari kata kalibrasi yang memiliki arti suatu alat untuk mengukur
kesetaraan (KBBI Online). Namum, dalam lirik tersebut memiliki arti asmara yang sama
rata yaitu pasangan dapat saling melengkapi, mencintai, berbagi rasa, dan cocok.

Data 2
Penulis: Marcelia, Nabila, dan Khofifah
Laras rasa, nihil ragu
Berdasarkan bait pada data 2 termasuk dalam jenis diksi konotasi. Kata laras
artinya kesesuaian; kesamaan dan kata nihil artinya kosong sama sekali; tidak ada apa-
apa (KBBI Online). Penulis lagu bermaksudkan bahwa pernikahan yang bahagia harus

8
dilandasi dengan kesamaan rasa cinta dan rasa percaya, maka ketika seseorang sudah
memutuskan untuk melangkah ke jenjang pernikahan harus seudah yakin satu sama lain
artinya tidak ada lagi kata ragu kepada pasangan.

Data 3
Penulis: Marcelia, Nabila, dan Khofifah
Biar, biarlah merayu di ruang biru
Berdasarkan bait pada data 3 termasuk dalam jenis diksi konotasi. Pada kata
merayu memiliki arti menyenangkan hati; membujuk; memikat (KBBI Online). Kata
ruang biru artinya rasa damai (warna biru merupakan warna yang menggambarkan
sebuah ketenangan dan keharmonisan). Dalam pernikahan akan terus damai dan
harmonis dengan sikap saling menyenangkan hati pasangan.

Data 4
Penulis: Marcelia, Nabila, dan Khofifah
Bias kita jadi taksu gairah kalbu mendayu
Berdasarkan bait pada data 4 termasuk dalam jenis diksi konotasi Kata bias
artinya adalah menentang suatu hal atau kecenderungan mendukung, orang, atau
kelomok dengan cara yang kurang adil dan taksu artinya kekuatan gaib yang memberi
keindahan, kecerdasan, dan mukjizat (KBBI Online). Melalui dua kata ini penulis lagu
menerangkan bahwa didalam pernikahan pasti terjadi kesalahpahaman tetapi dengan
kesalahpahaman akan menjadikan pelajaran bagi masing-masing pasangan dan harus
mempunyai sikap belajar dari kesalahan.

Data 5
Penulis: Marcelia, Nabila, dan Khofifah
Sabda diramu
Berdasarkan bait pada data 5 termasuk dalam jenis diksi konotasi. Kata sabda
artinya adalah perkataan (KBBI Online). Kata diramu berasal dari kata ramu artinya
adalah kumpul; urun; menjadikan satu pendapat. Penulis menerangkan bahwa dalam

9
pernikahan harus saling menasihati dan menerima pendapat satu sama lain. Nasihat yang
baik merupakan petunjuk yang baik dan terhindar dari hal jahat atau negatif.

Data 6
Penulis: Marcelia, Nabila, dan Khofifah
Sang garwa pambage
Sang pelipur lara

Berdasarkan bait pada Data 6 termasuk dalam jenis diksi konotasi. Kata garwa
memiliki arti istri dan kata pelipur lara memiliki arti penghibur hati yang duka (KBBI
Online). Namun penulis lagu mengemukakan bahwa kata sang garwa pambage, sang
pelipur lara artinya jadilah seseorang yang dapat menghapus kesedihan hingga akhir
hayat. Penulis lagu juga mengatakan ketika sudah siap menikah harus siap menjadi
benteng pasangan dan menjadi pelindung dalam hal apapun.

Data 7
Penulis: Marcelia, Nabila, dan Khofifah
Melebur ‘tuk satukan ego dalam indahnya
Berdasarkan baik pada Data 7 termasuk dalam jenis diksi konotasi. Kata melebur
memiliki arti membubarkan diri kemudian bergabung dengan yang lain (KBBI Online).
Namun, penulis lagu mengatakan bahwa lirik melebur ‘tuk satukan ego mempunyai
makna menyatukan ego satu sama lain. Jadi lirik tersebut mempunyai makna bahwa
disetiap hubungan pasti terdapat ego dan bagaimana agar dapat menyatukan ego masing
masing. Banyak yang tidak menyadari bahwa ego dapat membawa hubungan menuju
perspisahan. Oleh karena itu, setiap pasangan harus dapat memelihara egonya masing-
masing dalam kehidupan pernikahan.

Data 8
Penulis: Marcelia, Nabila, dan Khofifah
Berdansa dalam bahtera mahligai rasa

10
Berdasarkan bait pada Data 8 termasuk dalam jenis diksi konotasi. Dalam lirik ini
kata bahtera artinya adalah kapal atau wadah (KBBI Online). Maknanya adalah wadah
atau bahtera yang mewadahi kebahagiaan bukan hanya tentang kecukupan materi.
Namun, tetap merasa tentram walaupun dalam masalah yang rumit.

Data 9
Penulis: Marcelia, Nabila, dan Khofifah
Merajut ketulusan jiwa
Berdasarkan bait pada Data 9 termasuk dalam jenis diksi konotasi. Kata merajut
yang berasal dari kata rajut memiliki arti siratan benang yang berupa jaring untuk pundi-
pundi, penutup sanggul, dan sebagainya (KBBI Online). Penulis lagu mengartikan bahwa
makna dalam lirik merajut ketulusan jiwa adalah dijalani dengan hati yang tulus,
maksudnya dalam setiap pernikahan harus dilandasi dengan ketulusan hati dan tidak ada
keterpaksaan dari pihak manapun. Sikap, perbuatan, dan perkataan yang tulus merupakan
bentuk asmara yang paling murni.

Data 10
Penulis: Marcelia, Nabila, dan Khofifah
Mengukir ruang renjana selamanya
Berdasarkan bait pada Data ke 10 termasuk dalam jenis diksi konotasi. Kata
renjana memiliki arti rasa hati yang kuat (rindu, cinta kasih, berahi, dan sebagainya)
(KBBI Online). Penulis lagu bermaksud agar dalam pernikahan itu menciptakan rasa
cinta kasih sayang kepada pasangan selamanya. Karena dalam pernikahan itu benar-benar
mengikrarkan janji sehidup semati, maka harus mengukir cinta abadi dalam dirinya.

C. Simpulan
Analisis penggunaan diksi yang sukar didengar pada lirik lagu Asmalibrasi Milik
Soegi Bornean merupakan sebuah analisis yang mengkaji diksi-diksi yang jarang
didengar di telinga masyarakat pada umumnya. Menganalisis diksi-diksi yang jarang
didengar tersebut dapat membantu pembaca atau pendengar memahami maksud dari

11
lirik-lirik tersebut. Dari pemaparan data diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat 10
data penggunaan diksi konotasi dan 0 diksi denotasi yang sebagian besar
menggunakan bahasa sansekerta halus.

D. Daftar Pustaka
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Maharani, Cyntia. 2022. “Makna Lirik Lagu Asmalibrasi Milik Soegi Bornean”
(https://www.interpretasilirik.com/2022/09/Soegi-bornean-asmalibrasi-makna-lirik-
lagu.html, diakses pada 15 November 2022)

NN. 2022. “Lagi Viral! Ini Lirik Lagu Asmalibrasi Dari Soegi Bornean Yang
Memiliki Arti Bikin Candu!” (https://www.pramborsfm.com/music/lagi-viral-ini-
lirik-lagu-asmalibrasi-dari-soegi-bornean-yang-memiliki-arti-bikin-candu, diakses
pada 15 November 2022)

NN. 2022. (http://repository.unpas.ac.id/50119/5/BAB%20II.pdf, diunduh pada 28


November 2022)

Tiva, Felisia dan Angela Klaudia “Diksi Dan Gaya Bahasa Dalam Lirik Lagu Maudi
Ayunda Pada Album “Moments”: Kajian Stilistika.”. Jurnal Penelitian
Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Budaya, 1 (2) 2018: 112-121.

12
13
14
15

Anda mungkin juga menyukai