Anda di halaman 1dari 5

Topik 3 DIKSI (PILIHAN KATA) dalam Bahasa Indonesia

I. Diksi
Diksi, Menurut Keraf, (1983) bahwa pemilihan dan pendayaan kata mengacu kepada
kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan yang ”tepat” pada imajinasi pembaca atau
pendengar, seperti apa yang dipikirkan atau yang dirasakan penulis dan pendengar
Tepat, berarti pilihan kata dengan menempatkannya pada kelompoknya pada sintaksis. Unsur
tepat ini kemungkinan pembentukan kelompok baru. Unsur tepat behubungan dengan unsur
lazim
Lazim, maksudnya kata itu sudah menjadi milik bahasa Indonesia. Kelompok kata atau
pengelompokan kata, memang sudah lazim dan dibiasakan dalam bahasa Indonesia. Janganlah
mempergunakan ungkapan frasa, dan kata-kata yang belum menjadi milik bahasa Indonesia, bila
digunakan juga akan membingungkan atau mengaburkan saja.
Sesama, artinya makna kata harus benar dan sesuai dengan apa yang hendak disampaikan.
Unsur sesama lebih ditekankan pada unsur (1) kaidah sintaksis; (2) kaidah makna; (3) hubungan
sosial bahasa; (4) kaidah karang mengarang
Kaidah Sintaksis
1. sinonim santap makanan.
a. (tepat, tidak seksama dan tidak lazim)
anjing bersantap
makanan rohani
b. (tepat , sesama dan lazim)
santapan rohani
makanan anjin
2. Sinonim satu anggotanya maknanya lebih umum yang lain lebih khusus.
Makna umum Makna khusus
ujian tentamen
pemberian sedekah
bersenang-senang berpesta
guru dosen
pelajar/siswa mahasiswa
buku kitab
Penggunaan pilihan kata yang sesuai dengan kebutuhan komunikasi Perhatikan contoh
berikut (
1) Anak saya tidak dapat menghadiri perta itu karena ada ujian /tentamen
(2) Anak saya tidak dapat menghadiri perta itu karena ada tentamen
3. Sinonim yang perbedaannya terletak pada intensitas makna, salah satu anggota
sinonim bermakna intensif dari pada makna kata kata lainnya.
Lebih intensif Kurang intensif
meneliti memeriksa, mempelajari
memeriksa melihat
melihat melirik
menjeng menengok
mengganggu mengacau
Perhatikan contoh berikut:
(1) Setiap pembeli berhak untuk menentukan pilihan barang. Karena itu, dia berhak pula
untuk meneliti barang yang akan dibelinya
(2) Setiap pembeli berhak untuk menentukan pilihan barang. Karena itu, dia berhak
pula untuk memeriksa barang yang akan dibelinya
(3) Setiap pembeli berhak untuk menentukan pilihan barang. Karena itu, dia berhak pula
untuk melihat barang yang akan dibelinya
Ketiga, sinonim perbedaannya pada makna emotifnya berdampak pada makna kalimat.
Lebih emotif kurang emotif
bengis kejam
nyaman enak
duka sedih, susah
ikhlas lega
Keempat, sinonim yang berbeda dalam penggunaan umum dan teknis.
Umum Teknis
dubur Anus
urine air kencing
amputasi potong
renovasi perbaikan

II Kaidah Sintaksis
2.1 Kaidah Makna
Makna dalam kehidupan sehari-hari kata ‘makna’ digunakan dalam berbagai bidang atau konteks
pemakaian. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan ‘makna’. Dalam bahasa Indonesia
pengertian ‘makna’ sering disejajarkan dengan ‘arti’ sedang arti adalah kata yang telah
mencakup makna dan pengertian (kridaklasana, 1982: 15) secara umum pemakaian bahasa
Indonesia lebih sering menggunakan kata arti daripada makna, contoh:
1) Apa ‘arti’ (Makna) kata sedih?
2) Saya tidak bisa menangkap ‘arti’ (makna) kedipan mata laki-laki itu
3) Hal ini ‘berarti’ bahwa kita harus senantiasa waspada terhadap wabah penyakit itu
4) Kebaikan yang saya berikan ini tidak ‘berarti’ apa-apa dibandingkan dengan kebaikan yang
telah Bapak berikan kepada saya
Kata arti dalam kalimat (1), dan (2) masih dapat disubsitusikan (diganti) dengan kata makna,
sedangkan kalimat (3) dan (4) tidak dapat diganti dengan kata makna
Makna Denotasi Makna yang sesuai dengan apa adanya, makna yang sesuai dengan observasi
yang diberi batasan. Pengertian yang dikandung oleh sepatah kata pada bagian ini adalah
objektif, nama lain untuk makna denotatif adalah makna leksikal dan konseptual (generik dan
spesifik)
1) Makna leksikal
Makna yang terdapat pada kata yang berdiri sediri (terpisah dari kata lain) baik dalam bentuk
dasar maupun dalam bentuk kompleks atau turunan, dan makna yang dan relatif tetap seperti apa
yang terdapat kita lihat dalam kamus.
Makna leksikal dimiliki oleh unsur-unsur bahasa yang lepas dari penggunaan atau konteks, yaitu
makna yang dapat berdiri sendiri. Contoh:
a. Adikku sakit kepala (leksikal)
b. Kepala bagian di kantorku memecat karyawannya (tidak leksikal)
c. Anak itu memukul Bunglon sampai mati (leksikal)
d. Pegawai yang menjadi bunglon di kantor kami meninggal dunia (tidak leksikal)
Makna Konseptual
makna yang sesuai dengan konsepnya, referennya, dan bebas dari asosiasi atau hubungan apapun
disebut juga makna denotatif, referensial, dan kognitif, atau deskriptif, yaitu makna dalam setiap
komunikasi bahasa alami yang berhubungan dengan konsep suatu objek. Makna konsep bisa
berubah atau bergeser, misal kata demokrasi (makna konseptual) setelah diperluar maknanya
begeser dari konsepnya menjadi : demokrasi libaral, demokrasi terpimpindemokrasi pacasila.

2) Makna generik
makna konseptual yang luas, umum, yang mencakup beberapa makna konseptual yang khusus
atau sempit, misal makna sekolah dalam kalimat ‘Sekolah kami menang’ bukan saja mencakup
gedungnya tetap juga guru-guru, siswa-siswa, dan pegawai tata usaha sekolah bersangkutan
3) Makna spesifik
makna spesifik adalah makna konseptual yang khusus, khas dan sempit, misalnya
a. Ani ke sekolah selalu memakai Zebra bukan kijang (maksudnya mobil)
Makna konotasi
Makna yang muncul akibat asosiasi perasaan kita terhadap kata yang kita ucapkan atau kita
dengar. Makna konotasi adalah makna yang digunakan untuk mengacu bentuk atau makna lain
yang terdapat di luar makna leksikalnya. Dalam pembentukan makna konotasi, makna leksikal
suatu kata hanya dipakai sebagai dasar makna acuan yang lain ( Zusta (1971: 38)
Perhatikan kalimat berikut ini!
1) berilah ia amplop agar urusanmu cepat selesai (K
2) Saya membeli amplop di warung (D)
Kata amplop bermakna konotatif, berhubungan dengan sifat, rasa benda, atau peristiwa yang
dimaksudkan, yaitu uang semir, uang sogok, uang pelicin, uang pelancar
bisu = tunawicara, gelandangan = tunawisma,
pelayan toko = pramuniaga, babu =pramuwisma,
Buta huruf = tuna aksara
4) Makna asosiatif makna kias (transferred meaning figurative meaning) atau makna yang
tidaksebenarnya, hubungan kata dengan keadaan di luar bahasa, contoh:
a. kata bunga dalam kalimat, ”Pemuda itu menyunting bunga di desaku”. Kata bunga pada
kalimat tersebut berarti gadis.
b. kata bunglon berasosiasi dengan makna ”orang” yang tidak berpendirian tetap.
5) Makna afektif, ,makna yang muncul akibat reaksi pendengar dan pembaca terhadap
pengunaan bahasa, makna yang berhubungan dengan reaksi pendengan atau pembaca dalam
dimensi rasa, maka dengan sendirinya makna afektif berhubungan dengan gaya bahasa,
misalnya, orang berkata,
a. ”Datanglah ke pondok buruk kami” gabungan buruk kami mengandung
afektif merendahkan diri)
b. “bangsat engkau” makna emotif yang mengandung terhadap nilai rasa perasaan pendengar
dan pembaca
c. Rudi memiliki anjing (nama binatang)
d. Anjing itu semua berbulu tebal (nama binatang)
e. Anjing, kamu! (diangap hina, rendah disamakan dengan anjing)
f. Jangan diambil barang itu, anjing

6) Makna kolokatif, makna kata yang behubungan dengan penggunaan beberapa kata dalam
lingkungan, misalnya
Kesunguhan dalam interaksi, yaitu situasi dan linkungan pembicaraan menentukan kesungguhan
atau kebalikan dalam situasi kebahasaan, misalnya wanita itu cantik (lazim dan tepat)
- pria itu tampan (lazim dan tepat)
. Pemakaian konstruksi sintesis atau keterpaduan
Adik membersikan halaman rumah.
Adik bikin bersih halaman rumah.
Kami memberitahukan kedatangannya.
Kami kasih tahu kedatangannya
7) Makna reflektif, berdasarkan pengalaman pribadi, bersama, realitas sejarah, misal kata PKI,
Hitler, gayus. Jahudi
8) Makna interpretatif (penafsiran)
Kosakata haruslah dipahami dalam konteks pertarungan wacana suatu pemberitaan, setiap pihak
mempunyai versi dan pedapat sendiri-sendiri atas suatu masalah mempunyai klaim kebenaran
Dasar pembenaran dan penjelas mengenai suatu masalah.
Kosakata Militer kosakata GAM
kontak senjata pembantaan
baku tembak penbunuhan
bentrok kekerasan
kerusuhan
8) Kosakata Meliter
Truk militer yang sedang dalam perjalanan pulang ke markas, diberondong tembakan kelompok
GAM, akibatnya 5 orang anggotanya terwas.

Kosakata GAM
Granat yang dipakai militer meledak sendiri, mengakibat 5 orang militer tewas
9) Hubungan sosial Profesi
1. Kaulah yang menjadi pondasi untuk mewujudkan bangunan masa depanku (arsitek)
2. Sennyummu bagaikan global warning yang dapat mencairkan isi hatikau (konsultan
lingkungan)
3. Cinta itu aneh, ibarat aktiva yang tak berwujud (akuntan)
4. Radar hatiku selalu bisa melacak di mana kamu berada (penerbangan)
5. Aku akan tilang kamu jika kamu parkir di hati aku (polisi)
6. Cintamu bagaikan ku penjarakan di dalam hatiku (hukum)
7. Wajahmu telah ku lukiskan di atas kertas sketsaku ( Arsitek)
8. Cintaku bagaikan obat penawar rindu untukku
(farmasi)
10). Persahabatan antara aku dan kamu bagaikan lingkaran yang tidak ada garis putusnya
(matematika)
11) Geografi
Kosakata
1. Zamrud Khatulistiwa
2. Macan Asia
3. Anak benua
4. Mutiara Afrika
5. Serambi Mekkah

Anda mungkin juga menyukai