Anda di halaman 1dari 26

PARAGRAF

Oleh
Hariadi Susilo

Fakultas Ilmu Budaya


Universitas Sumatera Utara
PARAGRAF
Paragraf merupakan sebuah kumpulan dari kalimat-
kalimat yang berisi tentang satu ide pokok atau gagasan
utama. Sebuah paragraf yang baik akan memberikan
bantuan pembaca serta penulis dalam membuat artikel
yang baik serta memperbaikinya. Tanpa adanya sebuah
keteraturan dalam menyampaikan ide atau gagasan dalam
paragraf sebuah artikel atau karya tulis akan membuat
tulisan yang anda buat tidak terasa dan akan
membingungkan pembaca dan bahkan penulisnya untuk
tetap mengembangkan artikelnya
Unsur Paragraf
a. Topik / gagasan utama
Topik atau gagasan utama yaitu unsur yang paling penting karena unsur
inilah yang menjadi jiwa atau isi dari keseluruhan paragraf. Unsur –unsur ini
biasanya berupa masalah atau gagasan pengarang yang ingin disampaikan
kepada para pembacanya.
b. Kalimat Utama
Unsur pembangun paragraf yang kedua adalah kalimat utama. Kalimat ini
adalah kalimat yang mengandung suatu gagasan utama yang diletakan secara
tersirat. kalimat utama adalah sebuah kalimat yang sifatnya umum. Hal ini
dikarenakan supaya dapat dikembangkan kembali dengan kalimat – kalimat
penjelas.
c. Kalimat pendukung
Kalimat pendukung, yaitu suatu kalimat yang mengandung gagasan–
gagasan penjelas. Kalimat ini mempunyai fungsi untuk menguatkan atau
mendukung gagasan utama yang ada pada kalimat utama dengan cara
memberikan data berupa fakta, contoh, opini, dan lain – lain
1. Letak Pokok Pikiran atau Pikiran Utama paragraf
Menurut letak Letak Pokok Pikiran atau Pikiran Utama paragraf adalah sebagai berikut:
2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah suatu proses berpikir yang bertolak dari hal-hal yang khusus
kalmat-kalimat penjelas dan diakhiran dengan kalimat utama atau kalimat topik dengan
pola
Contoh
Rasyid telah membaca buku tentang Thomas A. Edison, Winston Churchill, Mahatma
Gandhi, M, Ali Jinah, Al Gazali, Shakespeare, M Iqbal, K.H. A. Dahlan, H.O.S.
Cokroaminoto, K.H. Hasyim Asy’ari, Martin Luther, R.A. Kartini, Soekarno, dan B.J. Habibi
(1). Semua buku bercerita bahwa kebesaran yang mereka raih tidak tiba-tiba, tetapi
melalui ketekunan belajar, kerja keras, aktif bermasyarakat, dan berbagai ujian hidup yang
berat yang mereka hadapi dengan tabah (2). Berdasarkan apa yang dibacanya. Rasyid
menyimpulkan bahwa untuk menjadi orang besar dan sukses, seseorang harus rajin belajar,
bekerja keras, mau bermasyarakat, dan sabar menghadapi persoalan (3) Kesuksesan
seorang anak muda yang suka sekali membaca buku-buku sejarah (4)
Keterangan:
Kalimat (1), (2), dan (3) diletakkan di awal paragraf sebagai pikiran penjelas dan kalimat
(4) diletakkan diakhir paragraf sebagai pikiran utama
.
2 Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf diawali dengan kalimat utama atau kalmat
topik dan diakhiri dengan kalimat-kalimat penjelas atau pikiran-pikiran penjelas
Contoh
Kesuksesan seorang anak muda yang suka sekali membaca buku-buku sejarah (1)
Rasyid telah membaca buku tentang Thomas A. Edison, Winston Churchill,
Mahatma Gandhi, M, Ali Jinah, Al Gazali, Shakespeare, M Iqbal, K.H. A. Dahlan,
H.O.S. Cokroaminoto, K.H. Hasyim Asy’ari, Martin Luther, R.A. Kartini, Soekarno,
dan B.J. Habibi (2). Semua buku bercerita bahwa kebesaran yang mereka raih
tidak tiba-tiba, tetapi melalui ketekunan belajar, kerja keras, aktif
bermasyarakat, dan berbagai ujian hidup yang berat yang mereka hadapi dengan
tabah (3). Berdasarkan apa yang dibacanya. Rasyid menyimpulkan bahwa untuk
menjadi orang besar dan sukses, seseorang harus rajin belajar, bekerja keras,
mau bermasyarakat, dan sabar menghadapi persoalan (4)
Keterangan
Kalimat (1) merupakan kalimat utama atau kalimat topik dan isinya merupakan
pokok pikiran utama. Kalimat (2), (3), dan (4) merupakan kalimat-kalimat
penjelas dan isinya merupakan pikiran-pikiran penjelas
3. Paragraf Campuran
Paragraf induktif dan deduktif adalah paragraf campuran paragraf diawali dengan
kalimat utama atau kalmat topik dan diakhiri dengan kalimat-kalimat penjelas atau pikiran-
pikiran penjelas penjelas. Kemudian diakhir paragraf pikiran utama diulangi lagi secara
bervariasi, tujuan untuk penegasan.
Contoh
Kesuksesan seorang anak muda yang suka sekali membaca buku-buku sejarah (1) Rasyid
telah membaca buku tentang Thomas A. Edison, Winston Churchill, Mahatma Gandhi, M, Ali
Jinah, Al Gazali, Shakespeare, M Iqbal, K.H. A. Dahlan, H.O.S. Cokroaminoto, K.H. Hasyim
Asy’ari, Martin Luther, R.A. Kartini, Soekarno, dan B.J. Habibi (2). Semua buku bercerita
bahwa kebesaran yang mereka raih tidak tiba-tiba, tetapi melalui ketekunan belajar, kerja
keras, aktif bermasyarakat, dan berbagai ujian hidup yang berat yang mereka hadapi
dengan tabah (3). Berdasarkan apa yang dibacanya. Rasyid menyimpulkan bahwa untuk
menjadi orang besar dan sukses, seseorang harus rajin belajar, bekerja keras, mau
bermasyarakat, dan sabar menghadapi persoalan (4) Keberhasilan seorang hanya bisa
diperoleh karena perjuangan yang gigih dan ketabahan dalam menjalaninya (5)
Keterangan
Kalimat (1) diletakan di awal kalimat paragraf merupakan kalimat utama (Deduktif) dan
isinya merupakan pokok pikiran utama. Kalimat (2), (3), dan (4) diletakkan di tengah
merupakan pikiran penjelas. Selanjutnya kalimat (5) diletakkan diakhir paragraf juga
sebagai pikiran utama induktif
Pola Pengembangan Paragraf
Ada dua macam susunan paragraf yaitu: susunan alami
dan susunan logis. Susunan alami adalah bentuk susunan
karangan dimana materi karangan sudah ada tertulis,
penulis hanya sekedar menggunakan pola yang sudah ada
dalam objek atau kejadian yang dibicarakan .Sedangkan
susunan logis adalah susunan yang dikenakan kepada
materi oleh akal penulis sebagai sebagai produk
analisisnya
1) Susunan alami mengenai dua macam urutan, yaitu:
a. Urutan ruang (urutan spesial), yang membawa pembaca dari satu titik ke titik
berikutnya yang berdekatan dalam ruang dari depan ke belakang, dari luar ke dalam,
dari atas ke bawah, dari kanan ke kiri, dan lain-lain.
Contoh
Kecamatan Purbatua yang berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan dan
merupakan kecamatan yang baru dimekarkan dari Kecamatan Pahaejae Taput,
ternyata secara perlahan namun pasti mulai menunjukkan dirinya sebagai daerah
perkebunan maupun pertanian yang cukup menjanjikan di Kabupaten Tapanuli
Utara.Tahun-tahun terakhir ini Kecamatan Purbatua sudah unjuk “gigi” sebagai
daerah pertanian yang memberikan harapan baru bagi petaninya.Ini terbukti
semakin hijaunya tanaman bernilai ekonomis di kecamatan tersebut seperti tanaman
coklat, pisang barangan dan pisang kepok.
(SINAR INDONESIA BARU, Minggu 23 November 2003)
b.Urutan waktu (urutan kronologis), yang membawa pembaca
mengikuti urutan terjadinya peristiwa, perbuatan atau tindakan.
Contoh:
Aksi pemboman bunuh diri telah beberapa kali mengguncang
sejumlah kantor polisi Irak. Pada 27 Oktober lalu, bom mobil
menghantam tiga pos polisi Baghdad dari gedung Komite Palang
Merah Internasional (ICRC) menewaskan sedikitnya 35
orang.Awal bulan ini, dua aksi bom bunuh diri juga menewaskan
delapan warga Irak di sebuah pos polisi lainnya yang juga di
Baghdad.
(SINAR INDONESIA BARU, Minggu, 23 November 2003)
2) susunan logis pola pengembangan paragraf, yaitu:
a. Generalisasi
Generalisasi atau perampatan ialah proses penalaran yang bertolak
dari sejumlah gejala atau peristiwa yang serupa untuk menarik
simpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala atau peristiwa
itu. Generalisasi diturunkan dari gejala-gejala khusus yang diperoleh
melalui pengalaman observasi, wawancara, atau studi dokumentasi.
Sumbernya dapat berupa dokumen, statistik, kesaksian, pendapat
ahli, peristiwa-peristiwa politik, sosial, ekonomi, atau hukum. Dari
berbagai gejala atau persitiwa khusus itu, orang membentuk opini,
sikap, penilaian, keyakinan, atau perasaan tertentu (Guinn dan
Marder, 1987).
Contoh 1
Seorang saintis menemukan bahwa kambing, sapi, onta, kerbau, dan kera adalah
binatang menyusui. Hewan-hewan itu menghasilkan keturunannya melalui
kelahiran. Dari temuannya itu dia membuat generalisasi bahwa semua binatang
menyusui memproduksi turunannya melalui kelahiran.
Contoh 2
Budi, Surti, dan Sisil termasuk dalam satu kelas, yaitu keluarga A dengan jumlah
anggota kelas keluarga A : 4 orang, diantara 4 anggota. Terdapat 3 orang yang
sakit, hanya satu yang sehat. Jadi sakit adalah ciri umun keluarga A.
Keluarga A Statu Keadaa
s n
Budi Ayah Sakit
Surti Ibu Sakit
Andre Anak Sehat
Sisil Anak Sakit
b. Analogi
a) Analogi Kias
Analogi kias adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari dua
peristiwa atau gejala khusus yang satu sama yang lain memiliki kesamaan
fungsi dan peran untuk menarik sebuah kesimpulan. Melalui analogi
metaforis ini, seseorang dapat menerangkan sesuatu yang abstrak atau
rumit secara konkret dan lebih mudah dicerna
Contoh
Kertas putih dan seorang bayi dua objek yang terdapat kesamaan, jika
diperbandingkan bahwa kertas putih ditulis dengan hal-hal positif,
misalnya ilmu pengetahuan, maka kertas itu berguna bagi orang lain yang
membacanya. Sebaliknya, jika kertas itu ditulis dengan hal-hal negatif,
tidak berguna bagi orang yang membacanya, bahkan dicampakkan ke
tempat sampah. Demikian juga seorang bayi. Ia akan tumbuh menjadi
seorang dewasa yang berguna bagi orang lain, jika sejak bayi diberikan
masukan, dibimbing, dididik dengan hal-hal yang positif, misalnya ilmu
pengetahuan, nilai-nilai hidup, dan pola perilaku yang baik
Kertas putih Seorang bayi
1. Masih bersih 1. Masih bersih
1. Masih polos 2. Masih polos
1. “belum bermamfaat” 3. “belum bermamfaat”
1. Berpotensi ditulis 4. Berpotensi dididik, dibimbing

b) Analogi Logis
Analogi logis titik tolak penalaran ini adalah kesamaan karateristik di
antara dua hal, maka simpulan akan menyiratkan “Apa yang berlaku untuk hal
lainnya.” Dengan demikian, dasar simpulan yang digunakan merupakan ciri
pokok atas esensial yang berhubungan erat dari dua hal yang dianalogikan.
Contoh
“Dr, maria C. Diamond tertarik untuk meneliti pil kontrasepsi
terhadap pertumbuhan celebral corteks wanita, sebuah bagian otak
yang mengatur kecerdasan. Dia menginjeksi sejumlah tikus betina
dengan sejumlah hormon yang isinya serupa dengan pil. Hasilnya,
tikus-tikus itu memperlihatkan pertumbuhan celebral corteks yang
sangat rendah dibandingkan dengan tikus-tikus yang tidak diberi
hormon itu. Berdasarkan studi itu, DR, Diamond, seorang profesor
anatomi dari university of California, menyimpulkan bahwa pil
kontrasepsi dapat menghambat perkembangan otak penggunanya.”
(Salmon, 1989)
c) Kausal (sebab-akibat)
Penalaran kausalitas memiliki karakteristik sebagai berikut. Pertama, satu
atau beberapa gejala (peristiwa) yang timbul dapat berperan sebagai sebab atau
akibat, atau sekaligus sebagai akibat dari gejala sebelumnya dan sebab gejala
sesudahnya
Contoh 1
Seorang ibu melihat awan tebal menggantung, dia segera
memunguti pakaian yang sedang dijemurnya. Tindakannya itu
terdorong oleh pengalamannya bahwa mendung tebal (sebab)
pertandanya akan turun hujan (akibat). Hujan (sebab) akan
menjadikan Pakaian yang dijemurnya basah (akibat).
c) Kausal (sebab-akibat. Akibat-sebab)
Penalaran kausalitas memiliki karakteristik sebagai berikut.
Pertama, satu atau beberapa gejala (peristiwa) yang timbul dapat
berperan sebagai sebab atau akibat, atau sekaligus sebagai akibat
dari gejala sebelumnya dan sebab gejala sesudahnya. Kedua, gejala
atau peristiwa yang terjadi dapat ditimbulkan oleh satu sebab atau
lebih, dan menghasilkan satu akibat atau lebih. Ketiga, hubungan
sebab dan akibat dapat bersifat langsung dan tidak langsung
Pertama, satu atau beberapa gejala (peristiwa) yang timbul dapat berperan sebagai sebab atau akibat,
atau sekaligus sebagai akibat dari gejala sebelumnya dan sebab gejala
Contoh 1
Seorang ibu melihat awan tebal menggantung, dia segera memunguti pakaian yang sedang dijemurnya.
Tindakannya itu terdorong oleh pengalamannya bahwa mendung tebal (sebab) pertandanya akan turun
hujan (akibat). Hujan (sebab) akan menjadikan Pakaian yang dijemurnya basah (akibat)
Kedua, gejala atau peristiwa yang terjadi dapat ditimbulkan oleh satu sebab atau lebih, dan
menghasilkan satu akibat atau lebih
Contoh 2
Pak Saeran menanam berbagai jenis bunga dan pohon di pekarangan rumahnya. Tanaman
itu dia rawat, dia sirami dan diberi pupuk. Anehnya, tanaman itu bukannya semakin segar,
melainkan layu bahkan mati (akibat). Tanaman yang mati dicabuti. Ia melihat ternyata akar-
akarnya rusak dan dipenuhi rayap. Berdasarkan temuannya itu. Pak Saeran menyimpulkan
bahwa biang keladi rusaknya tanaman (akibat) adalah rayap (sebab
Kausal akibat-sebab, merupakan kebalikan dari urutan sebab-akibat
yang terlebih dahulu membicarakan akibat yang terjadi baru diikuti
sebab-sebab.
Contoh: 3
Usaha Kecil Menengah (UKM) tetap akan sulit berkembang jika
pelaku usaha ini tetap bergabung dalam Kamar Dagang dan Industri
(Kadin) yang merupakan organisasi seluruh pengusaha di Indonesia.
Tanpa Kadin khusus UKM, komunitas ini akan terus tertindas,
karena secra de facto yang menguasai kepengurusan Kadin adalah
pengusaha besar, sehingga persoalan yang melilit UKM tidak pernah
ditangani secara tuntas dan sungguh-sungguh.
(KOMPAS, Senin 4 Agustus 2003
d) Urutan klimaks, yang menyajikan detail dari yang paling kurang
penting sampai kepada hal yang terpenting, yang menjadi puncak atau
klimaks rangkaian kejadian yang bersangkutan. Atau juga sebaliknya,
menyajikan rangkaian kejadian dari hal yang menjadi klimaks sampai
kepada hal yang tidak dianggap begitu penting.
Contoh:
Pada zaman dahulu kala di Jepang, di lereng sebuah gunung yang tinggi
terdapat sebuah gua yang sangat lebar.Gua ini menjadi sarang penyamun.
Setiap malam penyamun-penyamun itu turun ke lembah ke sekitar desa-
desa yang terdapat pada lereng gunung tersebut,bagaikan gerombolan
serigala yang lapar. Mereka merampok dan mengobrak-abrik desa-desa
serta membunuh siapa saja yang berani melawan mereka.
(WASPADA, Minggu 9 Februari 2003)
e. Urutan familiaritas, yang menyajikan detail dari yang diketahui atau dikenal
pembaca sampai kepada yang asing baginya.
Contoh:
Suhu badan diatur oleh suatu keseimbangan antar produksi dan kehilangan
panas,yang diatur oleh suatu alat yang terletak pada hipotalamus. Pada keadaan
demam keseimbangan ini terganggu, sehingga panas yang diproduksi tubuh tidak
diimbangi dengan pelepasan zat pirogen endogen atau suatu sitokin 9misalnya
interleukin 1-IL-1) yang akan memacu pelepasan prostaglandin. Prostaglandin
inilah yang memicu tubuh untuk memproduksi panas.Interleukin, prostaglandin
ataupun zat pirogen diproduksi sebagai reaksi atas adanya ainfeksi maupun
trauma (benturan).Infeksi ataupun benturan di suatu lokasi tubuh menyebabkan
pecahnya pembuluh darah dan melepaskan banyak sel leukosit di lokasi trauma
tersebut
f. Urutan kompleksitas, yang bergerak dari hal-hal yang sederhana menuju
kepada hal-hal yang makin rumit.
Contoh:
Pos lain yang mengalami kenaikan ialah belanja pegawai sebesar 13,16
persen, yakni dari Rp 50, 240 triliun menjadi Rp 56,854 triliun. Kenaikan
tersebut bukan karena ada rencana menaikkan gaji pegawai negeri, polisi
dan militer, melainkan ialah karena ada rencana memberikan gaji ke-
13.Berarti kenaikan penerimaan pegawai, polisi dan militer tidak bersifat
permanen. Bahkan karena inflasi 7 persen dapat dipastikan bahwa daya
beli pegawai akan jatuh minimal secara proporsional.
(WASPADA, Sabtu, 23 Agustus 2003
g. Urutan akseptabilitas, yang bergerak dari gagasan yang mudah diterima atau
menyenangkan pembaca menuju kepada gagasan yang mungkin ditolaknya.
Contoh:
Dalam menghadapi Era Globalisasi saat ini, tampaknya tak dapat dipungkiri
bahwa peranan Bahasa Inggeris sebagai bahasa komunikasi internasional sangat
dibutuhkan sekali bagi mereka yang berkecimpung di dunia akademis, bisnis,
pariwisata, hubungan internasional, jurnalistik, pendidikan bahkan hukum dan
lain-lain. Lebih-lebih lagi di Era APEC dan AFTA dimana hubungan antar budaya
(inter-cultural relationship) semakin aktif yang pada gilirannya akan
menimbulkan berbagai masalah terutama yang menyangkut persoalan hukum
bukan lagi hanya menyangkut warga Negara Indonesia saja, akan tetap
melibatkan warga Negara asing juga apakah mereka sebagai turis, wartawan,
penanaman modal dan sebagainya.
(WASPADA, Senin, 20 Oktober 2003)
h. Urutan kegunaan, yang menyajikan detail dari hal-hal yang diperlukan
pembaca untuk memahami detail atau gagasan berikutnya
Contoh:
Teknologi tanpa kabel yang murah dan cepat yang dikenal dengan nama Wi-Fi
kini telah tiba. Ini merupakan kabar buruk bagi operator seluler, namun
sebaliknya kabar baik bagi kaum eksekutif yang super sibuk. ”Hot spot” tanpa
kabel untuk memanfaatkan Wi-Fi kini sedang menyebar di Asia, memungkinkan
penggunanya “berselancar” di internet dengan kecepatan yang tak terbayangkan
sebelumnya dari bandara, cafe, hotel, dan banyak tempat umum lain yang berada
dalam jangkauan hot spot.
(WASPADA, Selasa, 25 Maret 2003
i) Urutan perbandingan, yang menyajikan butir-
butir perbandingan antara peristiwa kejadian atau
hal baik yang sama maupun yang berbeda
Contoh:
Rupiah Menguat, nilai rupiah dalam perdagangan
valuta asing di Medan Senin (13/10) ditutup
menguat pada level Rp 8.400 dolar AS. Sedangkan
sebelumnya mata uang domestik itu berada di level
Rp 8.420 per dolar AS atau naik 20 point.
(WASPADA, Selasa, 18 November 2003)
j. Urutan pengelompokan dan contoh, yang menyajikan kelompok kelas, jenis,
tipe, contoh-contoh sebagai pejelasan kalimat topik
Contoh:
Dikatakan oleh, Cut Betty, S.H. Direktur LBH APIK, perilaku kekerasan yang
dilakukan terhadap perempuan bisa menimbulkan berbagai dampak.Bagi
golongan ekonomi kelas menengah ke bawah, tindak kekerasan yang dilakukan
terhadap istri seringkali berjalan dengan mulus.Istri yang merasa bergantung
hidup kepada suami, biasa enggan memberikan perlawanan saat suami melakukan
tindak penganiayaan. Dalih takut tidak ada yang memberikan nafkah, malu kalau
dicerai dan menjadi janda serta berbagai problem lain muncul dalam benak istri
yang membuat mereka menerima apa saja bentuk kekerasan yang dilakukan oleh
para suami. Akibatnya, istri selalu merasa minder, malas bergaul dan merasa
tertekan.Ujung-ujungnya bisa memicu penyakit baik jasmani maupun rohani.
(WASPADA, Minggu, 23 Maret 2003)
 
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai