Anda di halaman 1dari 12

KARYA ILMIAH

Karya Ilmiah

Karya tulis mempunyai banyak ragam bergantung dari tujuan, manfaat, sumber penulisan,
dana spek-aspek lainnya. Berdasarkan sumbernya, secara umum karya tulis dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu karya fiksi (tidak ilmiah) dan non fiksi (ilmiah). Karya fiksi
merupakan karya tulis yang sumbernya semata-mata imajinasi, fantasi, atau rekaan dari si
penulis. Tujuan orang menulis fiksi biasanya untuk menghibur atau bisa jadi untuk
mengungkapkan isi hati penulis. Karya sastra merefleksikan situasi masyarakat tertentu. Contoh
dari karya tulis jenis ini adalah karya sastra: novel, cerpen, puisi, dan lain-lain.
Karya tulis ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian
atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah
dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan tertentu. Secara
sederhana karya tulis ilmiah atau orang biasa menyebutnya karya ilmiah (scientific paper)
merupakan karangan atau tuliasn yang disusun berdasarkan riset ilmiah. Sedangkan riset ilmiah
mengandung pengertian suatu penelitian yang didasarkan pada kaidah-kaidah keilmuan tertentu,
misalnya penguasaan konsep dan metodologi tertentu.

Fungsi dan Sifat Karya Ilmiah

Dwiloka dan Riana (2005) mengemukakan bahwa karya ilmiah berfungsi sebagai sarana
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Hal ini sesuai dengan hakikat
karya ilmiah itu sendiri, yakni mengemukakan kebenaran dengan cara yang sistematis, logis, dan
konsisten. Secara terperinci karya ilmiah mempunyai fungsi sebagai berikut.
1. Penjelasan (explanation). Menjelaskan suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui, tidak
jelas, atau tidak pasti menjadi sebaliknya.
2. Ramalan (prediction). Membantu mengatisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan
terjadi pada masa yang akan datang.
3. Kontrol (control). Mengontrol, mengawasi, dan mengoreksi benar-tidaknya suatu
pernyataan.

Adapun sifat dari karya ilmiah adalah sebagai berikut.


1. Jujur (menggunaka prinsip-prinsip kebenaran).
2. Bebas prasangka (peneliti dan objek penelitian berjarak).
3. Objektif (berdasarjkan fakata).
4. Menggunakan prinsip analisis (selalu melihat hubungan sebab akibat)
5. Formal (bentuknya mengacu pada pedoman yang telah ditetapkan; bahasanya gramatikal,
lugas, logis, dan efektif).

Jenis-jenis Karya Ilmiah

1. Artikel
a. Pengertian Artikel
Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah
tertentu yang sifatnya aktual dan kadang-tadang kontroversial dengan tujuan untuk
memberi tahu (inf;rmatif), mempengaruhi' meyakinkan (persuasif argumentatif), dan
menghibur halayak pembaca (Sumadiria, 2004:1) Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI, 2001:66) Artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau
esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya.
Artikel merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang paling sederhana. Dari pemilihan
judul,sistematika penulisan, sampai isi yang dituliskan pada sebuah artikel lebih sederhana
dari karya tulis ilmiah lainnya. Begitupun dalam pemilihan kata dan ragam bahasanya lebih
santai. Walaupun demikian, dalam mengatasi masalah dalam sebuah artikel memerlukan
penyelesaian yang memadai. Kandungannya pun harus dapat dipertanggjawabkan secara
ilmiah pula.
Orang menulis artikel biasanya diperuntukkan bagi masyarakat umum yang dimuat pada
media cetak, majalah,dinding, dan ada juga tugas dari dosen dengan maksud
menyampaikan ide, gagasan,dan pengetahuan. Oleh karena itu, bahasa dan pemiiihan kata
yang digunakan harus kata yang populer. Topik kajiannya harus topik kajian sebuah ilmu
tertentu atau masalah yang sedang ramai dibicarakan di masyarakat.
Seperti halnya turisan karya ilmiah rainnya, artikel terdiri atas pendahuluan, isi, dan
penutup. sistematika ketiga unsur ini tidak diatur secara baku seperti pada makalah, buku,
skripsi, tesis, dan disertasi. Artikel daram sistematika penulisannya tidak ditandai dengan
bagian-bagian atau tidak terdiri atas bab, pembedaannya dari ketiga unsur tersebut hanya
ditandai dengan peralihan paragraf.
b. Langkah-langkah Menulis Artikel
1) Mancari Ide
Ide adalah sesuatu yang melintas pada pikiran kita baik berupa kata maupun katimat
setelah kita melakukan sesuatu aktivitas seperti membaca, menyimak,
merihat,mengalami, dan merenungkan sesuatu. Ide yang akan ditulis harus aktual,
relevan, dan terjangkau. Setelah itn, muncullah gagasan. Gagasan adalah sesuatu yang
akan kita perbuat berupa pernyataan, sikap, dan tindakan.
2) Menetapkan Topik
Topik adalah pokok permasalahan yang akan kita bahas. Topik artikel yang baik harus
sesuai dengan latar belakang pengetahuan penulis, menarik, sesuai dengan pengetahuan
pembaca, aktual, fenomenal, kontroversial, dibatasi, dan harus ditunjang oleh referensi
yang tersedia (Rakhmat dalam Sumadiria, 2004:28).
3) Menetapkan Judul
Judul adalah identitas karangan. Judur harus provokatif, singkat-padat, relevan, dan
berupa kata, frase, klausa, atau kalimat tanya. Judul yang provokatif maksudnya agar
menimbulkan Penasaran pembaca, singkat, jangan bertele-tele agar tidak
membingungkan pembaca, relevan sesuai dengan isi karangan. Contoh:
a) Pengangguran (judul artikel yang berupa kata)
b) Rumah Sakit Hasan Sadikin (iudul artikel vang berupa frase)
c) Kondisi sarnpah di Kota Bandung dapat Menimbulkan Penyakit ( judul artikel yang
berupa klausa)
d) Haruskah BBM naik lagi? (judul artikel yang berupa kalimat tanya)
4) Merumuskan Tesis
Tesis adalah pendapat utama dari keseluruan isi karangan, sifatnya hampir sama dengan
simpulan sementar.Tesis pun hampir sama dengan hipotesis dengan mengemukakan
faktor-faktor Penyebabnya
5) Membuat Kerangka Karangan
Kerangka karangan atau outline berguna untuk mengatur sistematika karangan agar
tulisan tidak bertumpang tindih.
6) Mencari Referensi
Referensi adalah sumber-sumber bacaan yang akan kita rujuk(kutip). Mengutip atau
mengambil pendapat orang lain berfungsi untuk memperkuat pendapat pada tulisan kita.
Buku-buku yang dijadikan referensi harus ada hubungannya dengan topik artikel.
Pemilihan buku tersebut harus setelah membuat kerangka karangan agar jelas sumber
rujukan yang diperlukannya.
Contoh:
1. Ide : Pendidikan
2. Topik : Orang-tua adalah guru pertama dan utama bagi anak-anaknya.
3. Tesis : Orang tua itu harus menggali kreativitas anak dengan berbagai
kemungkinan dan berbagai cara agar anak bisa berpikir kritis dan kreatif.
4. Judul : Orang tua guru utama dalam pendidikan.
5. Kerangka karangan:
a. Pendahuluan
1) Tujuan pendidikan
2) Pendidikan tanggung jawab utama orang tua di rumah,
b. Pembahasan,
1) Pengertian mendidik dan mengajar
2) Sitem komposisi pembelajaran
3) Memancing anak untuk berpikir kritis dan kreatif.
c. Penutup
1) Dengan bermain poto dan cerita, anak akan terasah persepsinya, daya ciptanya
dan kemampuan untuk menemukan sebuah alternatif.
2) Orang tua harus memposisikan diri sebagai mitra dan sahabat anak, bukan juru
perintah yang banyak mendikte.
6. Referensi
Contoh ………….

Bacalah teks berikut ini!


Orang tua Guru Utama dalam Pendidikan

Sebagaimana dipaparkan pakar pendidikan, tujuan pendidikan adalah membina anak


menjadi orang yang baik dengan mengembangkan berbagai daya yang ada pada anak. Pada
hakikatnya pendidikan adalah pemberian pertolongan hilpe zur selbsfiilfe (pertolongan
rmtuk pertolongan diri). sisi lainnya untuk melahirkan SDM (sumber daya manusia) yang
berkualitas.
Lantas, siapakah yang paling berperan dalam pendidikan? Pendidikan merupakan
tanggung jawab utama orang-tua di rumah, sedangkan sekolah hanya sekedar pembantu
alasannya orang-tua waktunya lebih leluasa. Sekolah bisa dikatakan tugas utamanya yaitu
mengajar anak pada sekolah. Ungkapan ini digulirkan lantaran tak sedikit orang yang
nrengalihkan begitu saja tanggung jawabnya dalam mendidik anak pada sekolah.
Bahkan jika anaknya berlaku “aneh”, tak jarang orang-tua langsung menuding sekolah
atau gurunya yang bersalah. Padahal guru juga manusia yang mempunyai keterbatasan
dalam mendidk anak.
Thomas Gordon dalam bukunya Responsible Parent (1976) memaparkan bahwa orang
tua lah guru utama anak. Prosesnya sejak infancy yakni sejak anak di pangkuan. Apapun
metode pengajaran di sekolah, selayaknya tak perlu mengurangi aspek pendidikan yang
selama ini diterima anak dari orang tua. Patut juga di simak bahwa pengertian mendidik
dan mengajarpun dapat dipilah, mendidik lebih mengarah pada pembentukan moral,
sedangkan mengajar lebih pada perkembangan intelektual.
Kurang pas orang tua siswa menyerahkan dan menuntut sepenuhnya pada sekolah agar
si anak pintar dan berprilaku terpuji. Padahal sejatinya tugas utama dalam mendidik anak
adalah orang tua. Dalam rangka turut membantu orang tua mendidik anak, maka ada
system komposisi pembelajaran. Lebih jelasnya sisitem tersebut adalah di SD
dikomposisikan 80% pendidikan, sisanya 20% pengajaran. Sedangkan di SMP/SMA
terbalik yaitu 80% malah bisa pengajaran, memang kendatipun masih ada 20% unsur
pendidikan tapi itu lebih diarahkan untuk menciptakan suasana belajar. Jadi, tidak serta
merta pendidikan moral. Untuk memancing anak berpikir kritis sekaligus kreatif, dapat
mengumpamakan perangkat (possibility,suppose, hypothesis). Disini anak tidak dibiasakan
untuk menilai sesuatu yang sudah lazim. Jadi bukan melihat baik atau buruk, benar atau
salah, ya atau tidak, dan penilaian hitam putih lainnya yang sejenis dengan itu. Namun
mereka justru dipancing untuk menerima konsep “kemustahilan” (intermediate
impossibility) sehingga anak bergairah dalam menggelindingkan gagasan yang kreatif dari
sesuatu yang sebenarnya sudah ilahar (bias).
Tak ada salahnya kalau orang-tua sesekali mencoba menggali kreativitas anak dengan
berbagai kemungkinan dan berbagai cara supaya anak bisa berpikir kreatif. Ada teknik
sederhana sekedar untuk melatih potensi kreatif anak. Contohnya kita dapat bermain poto
dan cerita untuk menggugah keterampilan anak berpikir dan kreatif. Siapkan sebanyak-
banyaknya guntingan ilustrasi foto dan judul tulisan dari surat kabar. Minta anak untuk
memadukannya, dengan menempelkan teks di bawah poto pilihannya.
Kombinasi teks dan poto itu bisa bersifat serius, lucu dan beberap kemungkinan lainnya
yang bisa diperoleh dari hal tersbut. Dengan bermain poto dan cerita ini, si anak akan
terasah untuk memperluas persepsi, daya cipta, dan kemampuannya dalam menemukan
sebuah alternatif. Lantaran boleh jadi semua perangkat dan teknik “menyetir” otak ini
dapat diterapkan pada anak usia berapa pun. Namun, menggunakan bahasa “hati” yang
sesuai dengan tingkat pemahaman anak. Orang tua juga memposisikan diri sebagai mitra,
sahabat dan bukan lagi sebagai juru perintah yang banyak mendikte.

Dikutip dengan perubahan dari harian umu Pikiran Rakyat,


hlm 16, tgl 7 juni 2006.

Latihan

1. Carilah tanda-tanda kesesuaian topik dan tesis di atas pada teks yang Anda baca berupa kata,
kalimat, atau paragraf!
2. Sesuai dengan out line di atas, pada paragraf dan kalimat berapa kalimat-kalimat berikut ini?
Kalimat Paragraf ke- Kalimat ke-

Pendidikan tanggung jawab orang tua di rumah.

Pengertian mendidik dan mengajar.

Sistem komposisi pembelajaran.

Dengan bermain poto, kemampuan anak akan


terasah kreativitas dan daya ciptanya.

Memancing anak untuk berpikir kritis dan kreatif.

Tanggung jawab pendidikan.

Orang tua harus memposisikan diri sebagai mitra


dan sahabat anak, bukan juru perintah yang
banyak mendikte.

3. Buatlah sebuah perencanaan pembuatan artikel, dan kembangkanlah menjadi sebuah atikel!

No Langkah-langkah penulisan Isilah kolom berikut ini

1 Ide :

2 Topik :

3 Tesis :

Judul :
4

5 Kerangka karangan:

A. Pendahuluan

B. Pembahasan
C. Penutup

6 Referensi

2. Makalah
a. Pengertian Makalah
Makalah adalah karya tulis yang bersifat resmi tentang sesuatu pokok yang dimaksudkan
untuk dibacakan di muka umum dalam suatu persidangan yang sering disusun untuk
diterbitkan (KBBI, 2001:700). Makalah merupakan karya ilmiah yang pendek dibanding
karya-karya ilmiah lainnya. Orang membuat makalah biasanya karena tugas, permintaan,
dan keinginan sendiri untuk dimuat pada suatu media cetak. Makalah sebenarnya hampir
sama dengan artikel, yang membedakannya pada masalahnya. Masalah pada makalah tidak
harus yang aktual dan kotroversial.
Makalah merupakan karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang
pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Penyajian
makalah yaitu melalui proses berfikir deduktif atau induktif. Biasanya, makalah disusun
untuk melengkapi tugas-tugas ujian mata kuliah tertentu atau untuk memberikan saran
pemecahan tentang suatu masalah secara ilmiah. Bahasa yang digunakan adalah lugas dan
tegas.

b. Unsur Makalah
1) Halaman sampul

PENGARUH BUDAYA PADA MANUSIA

MAKALAH

Dalam rangka melengkapi tugas perkuliahan mata kuliah……

Dosen
……….
Catatan: Makalah boleh tidak menggunakan halaman sampul, tetapi nama penulis
hendaknya dicantumkan pada bagian bawah judul. Kemudian, disusul dengan Pendahuluan
dan seterusnya.
2) Pendahuluan
Pendahuluan berfungsi untuk menarik perhatian dan rnemusatkan pikiran pembaca pada
masalah yang dibahas. Pendahuluan terdiri atas.
a) Latar belakang masalah. Latar belakang masalah adalah hal tertentu ylng mendorong
seseorang mau menulis tentang itu atau motivasi yang mendorong mahasiswa mau
membahas dan menulis itu.Latar belakang dipaparkan dari yang bersifat umum ke
khusus dan fungsinya sebagai pengantar ke masalah.
b) Masalah. Masalah dalam makalah ada yang secara global tersurat atau tersirat di akhir
Paparan latar belakang masalah dan ada yang terperinci atau diidentifikasi (untuk lebih
ielasnya lihat bagian konvensi naskah).
3) Pembahasan
Yang dibahas pada bagian ini masalah yang muncul berdasarkan latar belak-ang sesuai
dengan topiknya baik yang diidentifikasi maupun yang tidak.
4) Penutup
Pada bagian ini terdiri atas ulasan-ulasan pembahasan komentar atas Pembahasan.
5) Daftar Pustaka/Referensi
Daftar pustaka ialah daftar buku yang dirujuk atau dikutip untuk mendukung pendapat kita,
untuk diinformasikan, dan sebagai bahan bahasan.

c. Langkah-langkah menyusun makalah


Penyusunan makalah hampir sama dengan menyusun artikel. Bedanya pada makalah harus
jelas masalahnya dan masalah tersebut harus diantarkan oleh latar belakang yang
merupakan motivasi kita mau membahas hal itu.

Contoh:

a. Menentukan ide
Contoh:kawin paksa
b. Menentukan topik
Contoh: Kawin paksa penyebab kegagalan rumah tangga
c. Membuat tesis
Contoh: Perkawinan yang tidak dilandasi rasa saling cinta
penyebab kegagalan rumah tangga
d. Membuat judul
Contoh: Perkawinan Tanpa Cinta
e. Membuat kerangka karangan
Contoh:
A. Pendahuluan
1. Iatar belakang masalah
- Pengertian perkawinan
- Perkawinan menurut agama
- Peran orang-tua
2. Masalah
(Apa penyebab orang-tua mengawinkan anaknya secara
paksa?
Apa akrht kawin paksa?)
B. Pembabasan
1. Penyebab kawin paksa
- Adat
- Tekanan Ekonomi
- Hubungan Kerja
- Persaudaraan
- Kekhawatiran orang-tua
- Keterpksaan
2. Akibat yang ditinbulkan dari kawin paksa
- Ketidakharmonisan
- Perselingkuhan
- Pertengkaran
- Perceraian
C. Penutup
D. Referensi
Tugas
1. Carilah sumber rujukan atau referensi yang sesuai dengan kerangka karangan di atas!
2. Kembangkanlah kerangka karangan di atas sehingga menjadi sebuah makalah!

3. Paper
a. Pengertian Paper
Paper sebenarnya makalah, yang lembedakannya unsur dan tujuannya. Unsur paper lebih
banyak dibandingkan makalah. Orang membuat paper biasanya untuk memenuhi tugas
dari dosen dalam rangka mengetahui tingkat pengetahuan yang diperoleh oleh mahasiswa
pada mata kuliah tententu.
b. Unsur Paper
1) Halaman sampul
Halaman sampul paper bertuliskan judul, tujuan pembuatan, nama penulis, nama
lembaga, kota tempat membuat paper, dan tahun pembuatan paper.

PERANAN BAHASA DALAM


HIDUP MANUSIA

PAPER

diajukan sebagai salah satu syarat


kelulusan mata kuliah…dibina oleh
bapak/ibu….

Oleh

NIM.............

Fakultas.....Juusan…

Logo (kalau ada)

UNIVERSITAS ISI.AM NEGERI


SUNANGUNUNGDJATI

BANDUNG

Th. Masehi/Hijriah

2) Kata pengantar
Kata pengantar isinya megantarkan karya kita kepada pembaca atau kepada dosen yang
menugasi kita membuat paper tersebut. Di dalamnya diceritakan tujuan pembuatan
paper, ucapan terima kasih kepada dosen mata kuliah tersebut, harapan kritik dan saran
dari pembaca, tempat pembuatan paper, tahun, dan penulis tanpa nama. Adapun biasa
ada puji-pujian kepada Allah dan Nabi Muhammad pada paragraf awal, itu sebagai
tambahan saja sifatnya tidak wajib, boleh ada atau tidak.
3) Daftar isi
Daftar isi hampir sama dengan kerangka karangan memuat bagian-bagian yang dibahas,
hanya dalam daftar isi ada nomor halamannya. Maksudnya untuk mempermudah orang
mengecek atau mencari bagian-bagian tertentu. Dalam daftar isi dari hal-hal yang
dinomori ke nomor halaman tidak boleh memakai titik-titik.
4) Isi
a) Bab I Pendahuluan
b) Bab II Pembahasan
c) Bab III Simpulan
Simpulan merupakan jawaban atas Masalah-masalah pada bab kesatu, baik yang
tersurat maupun tersirat di akhir latar belakang masalah.
5) Daftar Pustaka
Contoh:
DAFTAR PUSTAKA

K. Rukiati, Enung dkk. 2005. Kaidah dan Iatitun Balusa Indoncsia.


Bandung: Pusbinsa UIN Sunan Gunung Djati.

Saefuddin, Asis. Menyikapi Rancangan Undang-Undang pornografi


pornoaksi Pikiran Rakyat. Hlm.t5.Tgl.25 Mei 2006.

Tarigan, Djago. 1996. Membina Keterampilan Menulis paragraf dan


Pengembangannya. Bandung: Angkasa.

c. Langkah-Iangkah membuat paper


a. Menentukan ide
b. Menentukan topik karangan
c. Membuat tesis
d. Membuat judul
e. Membuat pendahuluan pada bab ke-l
f. Membahas masalah pada bab ke-2
g. Membuat simpulan pada bab ke-3
h. Membuat daftar pustaka
i. Membuat daftar isi
j. Membuat kata pengantar
k. Membuat halaman sampul

Tugas

1. Buatlah paper dengan topik “Peranan bahasa dalam hidup manusia!”


2. Bacakanlah paper Anda kepada teman-teman lalu mintalah pendapat dan saran kepada
mereka!
3. Serahkanlah paper Anda kepada dosen pengampu bahasa Indonesia untuk dinilai dan mintalah
kritik dan sarannya!

Anda mungkin juga menyukai