6 Penalaran Karangan
Penalaran mempunyai beberapa pengertian, yaitu: (1) Proses berpikir logis, sistematis,
terorganisasi dalam urutan saling berhubungan sampai dengan simpulan, (2) Menghubung-
hubungkan fakta atau data sampai dengan suatu simpulan, (3) Proses menganalisis suatu topik
sehingga menghasilkan suatu simpulan/pengertian baru, (4) Dalam karangan terdiri dari dua
variabel atau lebih, dapat diartikan mengkaji, membahas/menganalisis dengan menghubung-
hubungkan variabel yang dikaji, dan (5) Pembahasan suatu masalah sampai menghasilkan suatu
simpulan yang berupa pengetahuan atau pengertian baru.
Peristiwa 1,
Peristiwa 2,
Peristiwa 3, dan seterusnya
1. Peristiwa terakhir
Peristiwa pertama
2. Peristiwa kedua **
Peristiwa ketiga
1. Peristiwa terakhir
**
1. Peristiwa terakhir,
2. Peristiwa pertama s.d. ketiga dalam bentuk sorot
balik atau flashback,
3. Kembali peristiwa terakhir dan melanjutkan cerita.
2) Urutan ruang
Urutan ruang dipergunakan untuk menyatakan hubungan tempat atau ruang. (urutan ruang
bersamaan waktu). Untuk menyatakan urutan ruang itu antara lain kita dapat menggunakan
ungkapan-ungkapan:
4) Urutan kepentingan
Suatu karangan yang dikembangkan berdasarkan urutan kepentingan gagasan yang
dikemukakan, arah pembicaraan ialah dari yang paling penting sampai kepada yang paling tidak
penting atau sebaliknya. Contoh:
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun hipotesis. Yang paling penting
ialah … Hal berikut yang tidak boleh diremehkan ialah aspek bahasanya …
Gempa di Aceh 26 Desember 2004 yang berkekuatan 9 pada skala Rigter itu menimbulkan
korban jiwa yang terus berjatuhan hingga 31 Desember 2004 di Srilanka 28.508 orang, India
10.736 orang, Thailand 4.500 orang, dan di Aceh 79.940 dan cenderung bertambah. Selain
itu, hingga 2 Januari 2005, …
Korban gempa di aceh ini merupakan yang terbesar di dunia.
Perlu diperhatikan bahwa bukti-bukti atau rincian penunjang harus relevan dengan
generalisasi yang dikemukakan, agar dipandang logis.
Generalisasi yang mengemukakan fakta disebut generalisasi faktual atau opini. Generalisasi
faktual lebih mudah diyakini pembaca daripada generalisasi yang berupa pendapat atau
penilaian. Fakta mudah dibuktikan, mudah diuji kebenarannya, sedangkan opini atau penilaian
sulit dibuktikan atau diuji.
2) Klasifikasi
Klasifikasi adalah penelompokkan fakta berdasarkan atas ciri atau kriteria tertentu.
Klasifikasi ada dua jenis, yaitu: Klasifikasi sederhana yang hanya mengelompokkan objek
menjadi dua kelompok, misalnya: manusia terdiri dari dua jenis yaitu pria dan wanita.
Klasifikasi kompleks yang mengelompokkan objek menjadi tiga kelompok atau lebih, misalnya:
usia manusia dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok, yaitu anak balita, anak usia
sekolah SD, SMP, dan SMA, orang dewasa, dan manula.
Dalam pengembangan karangan, klasifikasi merupakan sejenis generalisasi. Fakta yang
banyak dikelompokkan menurut persamaan/perbedaan yang ada. Dengan demikian sekurang-
kurangnya sudah dikemukakan dua macam generalisasi yaitu generalisasi biasa dan generalisasi
klasifikasi.
Proses mengarang dengan penalaran sebab akibat: menentukan topik, menentukan pola,
menentukan sebab, mulai menulis dengan kalimat topik yang menjadi sebab, menjelaskan sebab-
sebab tersebut, menjelaskan/menyebutkan akibat yang ditimbulkan.
5) Analogi
Analogi adalah suatu bentuk kias persamaan atau perbandingan dan atau lebih objek yang
berlainan, misalnya manusia dan semut, malaikat dan manusia. Kedua objek tersebut dicari
persamaannya (bukan perbedaannya). Pengungkapan, secara garis besar analogi dapat dibedakan
atas:
a. Analogi sederhana,
Mudah dipahami karena mencari persamaan dua objek yang tidak menuntut penjelasan
fakta mendalam dan sudah lazim diketahui.
Mencari persamaan dua objek berdasarkan salah satu dari objek tersebut yang sudah
diketahui
Contoh: Gadis itu bagaikan bungan mawar di kelas kami.
Simpulan diambil berdasarkan fakta yang masih terlihat pada saat simpulan dibuat, cuaca di
langit tampak cerah, matahari bersinar terang, tanpa awan hitam.
2) Inferensi diambil berdasarkan analisis yang bersumber pada referensi atau rujukan yang
datanya tidak dapat diamati secara langsung dan tidak terkait langsung dengan kalimat
simpulan.
“Majapahit kerajaan di Jawa Timur mengalami kejayaan pada masa kekuasaan Hayam
Wuruk dan Patih Gajah Mada”.
Simpulan didasarkan pada tanda-tanda atau sisa-sisa yang masih dapat diamati sebagai
argumentasi (pembuktian) – tidak secara langsung.
3) Tindakan adalah simpulan yang dilakukan sebagai tindak lanjut dari suatu kajian.
“Setelah dilakukan studi yang mendalam, sebuah perusahaan hampir bangkrut karena
mesin yang digunakan sudah usang. Alternatif solusi: menjual perusahaan dengan harga
murah atau meminjam uang di bank untuk peremajaan mesin produksi”.
Maka simpulan yang diambil berupa tindakan.