Anda di halaman 1dari 3

1. Apakah yang dimaksud dengan penalaran?

Penalaran adalah cara menggunakan nalar; cara berpikir logis; jangkauan


Pemikiran; mengendalikan sesuatu dengan nalar (KBBI V). Penalaran adalah
Proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada,
Sehingga sampai pada suatu simpulan.

2. Apa saja unsur-unsur penalaran karangan ilmiah?


Menurut Widjono (2007), unsur-unsur penalaran karangan ilmiah adalah
Sebagai berikut.
a. Topik → ide sentral dalam bidang kajian tertentu/spesifik (minimal dua
Variabel).
b. Dasar pemikiran → pendapat atau fakta dirumuskan dalam bentuk
Proposisi.
c. Proposisi → Dalam KBBI V, proposisi adalah ungkapan yang dapat
Dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya. Kalimat
pernyataan yang dapat digunakan sebagai data itu disebut proposisi (Arifin &
Tasai:2008).
d. Berpikir ilmiah → dilakukan secara sadar, teliti, dan terarah pada suatu
Simpulan.
e. Logika → metode pengujian ketepatan penalaran, penggunaan argumen,
Pembuktian, fenomena, dan justifikasi/pembenaran.
f. Sistematika → seperangkat proses berpikir ke suatu kesatuan.
g. Permasalahan → pertanyaan yang harus dijawab/dibahasa dalam karangan.
h. Variabel → unsur satuan pikiran dalam sebuah topik yang akan dianalisis.
i. Analisis → identifikasi, klasifikasi, korelasi, dan pembandingan.
j. Pembuktian → proses pembenaran atas proposisi yang terbukti melalui
Olah data.
k. Hasil → akibat yang ditimbulkan dari sebuah analisis deduktif/induktif.
l. Simpulan → penafsiran atas hasil pembahasan.

3. Apa saja urutan logis dalam suatu karangan ilmiah?


Menurut Widjono (2007), urutan logis dalam suatu karangan ilmiah dapat
Diurutkan sebagai berikut.
a. Urutan waktu (kronologi), menyajikan bahasan berdasarkan urutan
kejadian. Konjungsi/kata-kata yang digunakan, antara lain: dalam
peristiwa itu, dewasa ini, sekarang ini, pada hari itu, ketika itu, sejak itu,
selanjutnya, sementara itu, bila, mula- mula, akhirnya, dsb. Ada 2 jenis
kronologi:
1) Kronologi alami, peristiwa 1, 2, dst. Jenis ini cocok untuk penulisan
Peristiwa sejarah, alur proses, urutan kerja, biografi, novel, dsb.
2) Kronologi sorot balik, peristiwa terakhir, peristiwa 1, 2, dst. S.d.
Peristiwa terakhir. Jenis ini cocok untuk film, cerita (bukan sejarah),
Drama, dsb.
b. Urutan ruang, untuk menyatakan hubungan tempat. Selain frasa preposisi,
digunakan juga beberapa ungkapan, seperti: berhadapan, bertolak
belakang dengan, berseberangan, melalui, belok kanan, belok kiri, dsb.
c. Urutan alur penalaran, pengembangan paragraf dengan metode
deduksi/induksi seperti sudah dijelaskan di atas.
d. Urutan kepentingan gagasan, arah pembicaraan bermula dari yang paling
penting sampai kepada yang paling tidak penting atau sebaliknya. Kata
yang lazim, antara lain: yang paling penting ialah, yang tidak dapat
diremehkan ialah, dsb.

4. Sebutkan penggolongan dalam penalaran isi karangan ilmiah!


a. Generalisasi merupakan pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau
Sebagian besar gejala yang diamati yang mencakup ciri-ciri umum yang
Menonjol, bukan rincian. Generalisasi dapat diletakkan pada awal atau pada
Akhir karangan. Kata-kata kunci untuk mengungkapkan generalisasi, antara
lain: terbesar, terbaik, termegah, semua, setiap, tidak pernah, pada umumnya,
Secara keseluruhan, dsb. Kata-kata pendukung (harus relevan dengan
Generalisasi yang diungkapkan), antara lain: cenderung, sebagian besar, selalu,
Dukungan kuantitatif (dalam angka), dsb. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Kependudukan merupakan maslah pokok dunia.
2) Baginya, masalah itu terlalu remeh.
3) Guru adalah tenaga kependidikan.
4) Sudah selayaknya guru disoroti oleh masyarakat.
Yang pernyataan 1) disebut generalisasi faktual, sedangkan 2) disebut generalisasi
Pendapat/opini (value judgement).

b. Klasifikasi adalah pengelompokkan fakta berdasarkan ciri/kriteria tertentu


yang paling logis dan konsisten. Hal ini berbeda dengan pembagian, karena
pembagian hanya berdasarkan jumlah dan mengabaikan ciri tertentu. Kata-
kata yang lazim digunakan, yaitu: jenis, tipe, cara, sumber, bagian, aspek,
dipandang, kategori, ciri-ciri, kelas, dengan mudah dapat dikelompokkan,
dapat dibedakan atas, ditinjau dari, menurut, dapat dibagi atas, dapat
digolongkan menjadi, sesuai dengan, dsb.

c. Perbandingan dan pertentangan, perbandingan membahas


kesamaan,sedangkan pertentangan membahas ketidaksamaan. Kata-kata kunci
untuk mengidentifikasi perbandingan, antara lain: sama dengan, seperti,
seperti halnya, menyerupai, selaras dengan, demikian juga, sama saja, sejalan
dengan, dsb. Sementara kata-kata kunci untuk menyatakan pertentangan,
antara lain: berbeda dengan, berlawanan dengan, di pihak lain, kurang dari,
akan tetapi, meskipun, dsb.

d. Sebab dan akibat merupakan suatu peristiwa dapat menyebabkan suatu akibat.
Enam klasifikasinya, yaitu: satu sebab ̶ satu akibat, sebab ̶ akibat yang
berbentuk lingkaran, satu sebab ̶ banyak akibat, banyak sebab ̶ Satu akibat,
sebab ̶ akibatnya makin memburuk, sebab ̶ akibatnya makin membaik. Proses
mengarang dengan penalaran sebab-akibat, yaitu: 1) menentukan topik, 2)
menentukan pola, 3) menentukan sebab, 4) mulai Menulis dengan kalimat
topik yang menjadi sebab, 5) menjelaskan sebab-Sebab tersebut, 6)
menjelaskan akibat yang ditimbulkan. Kata-kata yang lazim digunakan, yaitu:
oleh karena itu, akibatnya, alhasil, jadi, dengan alasan itu, pengalaman
membuktikan bahwa, dsb.

e. Analogi adalah suatu bentuk kias persamaan atau perbandingan dua atau lebih
objek yang berlainan dan dicarikan persamaannya, bukan perbedaannya.
Analogi sederhana merupakan persamaan dua objek berdasarkan salah satu
dari objek tersebut yang sudah diketahui. Contoh: Gadis itu bagaikan bunga
mawar di kelas kami. Analogi hiasan yaitu persamaan dengan menggunakan
uangkapan/kiasan. Contoh: Daya pikir mahasiswa itu tajam. Analogi deklaratif
menjelaskan suatu objek yang belum dikenal berdasarkan persamaannya
dengan objek yang sudah dikenal. Kata-kata yang digunakan, yaitu: bagaikan,
Laksana, seperti, bagai, seindah, secantik, dsb.

f. Ramalan dan perkiraan berisi pernyataan tentang sesuatu yang terjadi pada
waktu yang akan datang. Terdiri atas ramalan ilmiah (perhitungan atas fakta,
empirik, pengujian, analisis ilmiah) dan ramalan tidak ilmiah. Kata-kata yang
lazim digunakan, antara lain: diperkirakan, ditaksir, sangat mungkin, boleh
jadi, anggapan, dapat diproyeksikan, mungkin, diduga akan, dsb.

g. Simpulan adalah hasil interpretasi fakta analisis. Jenisnya ada 3, yaitu

1) Implikasi, yaitu simpulan yang melibatkan data/hasil analisis;

2) Inferensi, yaitu simpulan yang berdasarkan analisis yang bersumber


dari referensi/rujukan yang datanya tidak dapat diamati langsung dan
tidak terkait langsung dengan kalimat simpulan; dan

3) Tindakan, yaitu simpulan yang dilakukan sebagai tindak lanjut dari


suatu kajian berupa solusi/penyelesaian.

Nama : Zalfa Afiyah


Prodi : Pendidikan Agama Islam ( PAI )
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai