Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN TUGAS ANTENA

Dibuat Oleh :

Fadillah Basri (1903423006)


Broadband Multimedia - RPL

PROGRAM STUDI BROADBAND MULTIMEDIA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2019
1. JENIS-JENIS ANTENA
1) Antena Grid
Antena grid adalah salah satu antena WiFi yang paling banyak digunakan dan berfungsi
untuk mengarahkan dan memperkuat signal wireless untuk koneksi point-to point,
multi point, atau sebagai client.
Fungsi dari Antena Grid :
- Penerima dan pengirim signal data sistem gelombang radio 2.4 MHz
- Menguatkan signal WiFi yang lemah
- Menerima dan mengirim data yang berupa internet dan intranet

Gambar 1. Antena Grid

Antena Grid parabolic tersebut dibuat untuk bisa bekerja pada gelombang 2.4 GHz.
Antena pemancar merubah tenaga listrik menjadi gelombang radio
Polarisasi Antena Grid

Gambar 1. Polarisasi Antena Grid


Antena Grid parabolic diatas mempunyai polarisasi horisontal dan vertikal. Polarisasi
antena ini yaitu orientasi medan listrik dari gelombang radio terhadap permukaan tanah
(bumi) dan ditentukan oleh struktur fisik serta orientasinya. Pada posisi horisontal
membuat polarisasi penyebaran signal atau gelombang yang dipancarkan menjadi lebih
lebar dengan daya jangkauan yang lebih pendek jika dibandingkan dengan posisi
vertikal.
2) Antena Omni
Antena Omni adalah antena yang mempunyai pola radiasi menyebar ke segala arah
sama rata, sehingga antena ini cocok dipakai pada antena Access Point dan bisa dipakai
untuk menyambungkan beberapa antena directional di outdoor point-to-multipoint
komunikasi sistem termasuk koneksi telepon seluler (HP) dan siaran televisi (TV).
Antena Omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran signal 360 derajat yang
tegak lurus keatas. Antena Omni directional secara normal mempunyai gain sekitar 3-
12 dB yang dipakai untuk koneksi P2PM (Point-To-Multi-Point) atau satu titik
kebanyak titik yang ada di sekitar area pemancar.

Gambar 2. Antena Omni


Fungsi Antena Omni :
- Menyebar signal WiFi baik Outdoor atau Indoor .
- Menambah daya cakup daerah yang lebih luas jika dibandingkan dengan antena
bawaan access point yang biasa.
- Melayani cakupan area yang luas tapi dalam jangkauan yang pendek.
- Membentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus.
-

Polarisasi Antena Omni :

Polarisasi dari antena ini yang vertikal akan membuat potongan signal yang
dipancarkan menjadi terbatas. Karena pola radiasi dengan pola polarisasi dari Antena
Omni yang khas itulah, mengapa dapat menjangkau area yang banyak namun hanya
terjadi pada bagian bawah saja. Selain untuk menerima dan menangkap signal telepon
seluler (HP), siaran televisi (TV) terbatas, antena Omni ini juga cocok dipakai sebagai
antena WiFi.
3) Antena Sectoral
Antena sectoral hampir mirip dengan antena Omni directional, yang dapat dipakai
untuk accesss Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Pada beberapa antena
sectoral dibuat tegak lurus dan ada juga yang dibuat horisontal. Antena sectoral
mempunyai gain yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan Antena Omni
directional yang sekitar 10-19 dBi, yang bekerja pada jarak atau area cakupan 6-8 Km.

Gambar 3. Antena Sectoral


Fungsi Antena Sectoral :
- Untuk memperkuat signal yang lemah
- Untuk memberikan pelayanan di area dalam jarak 6-8 Km.

Pola Radiasi Antena Sectoral


Secara umum radiasi dari antena lebih banyak ke muka (depan) antena, dan hanya
sedikit radiasi di bagian belakang antena sectoral.Pola pancaran yang horisontal
kebanyakan memancar ke arah yang mana antena ini diarahkan sesuai dengan
jangkauan dari derajat pancaranya

Polarisasi Antena Sectoral


- Horisontal : Sudutnya yaitu sebesar 120 derajat
- Vertikal : Sudutnya yaitu hanya sebesar 32 derajat, namun karena antena ini bisa
diubah kemiringanya sehingga bisa mengcover daerah yang ada di bawahnya dan
tidak terdapat blankspot.
4) Antena Yagi
Antena yagi atau biasanya disebut juga dengan antena Yagi-Uga dipakai secara luas
dan merupakan salah satu antena banyak dipakai untuk aplikasi RF direktif. Antena
Yagi dipakai untuk menerima atau mengirim signal radio. Antena Yagi termasuk antena
directional, yang artinya dia hanya bisa mengambil atau menerima signal pada satu arah
saja (yaitu depan) Oleh karena itu antena ini berbeda dengan antena dipole standar yang
bisa mengambil signal sama baiknya pada setiap arah. Antena Yagi umumnya
mempunyai Gain sekitar 3-20 dB.

Gambar 4. Antena Yagi

Kelebihan Antena Yagi-Uda:


Proses penguatan bisa kita atur sendiri sesuai dengan kebutuhan
Memakai prinsip antena directional
Dapat dipakai pada frekuensi tinggi

Kekurangan Antena Yagi-Uda:


Bahan untuk merangkai cukup banyak
Pembuatan dan perhitungan relatif sulit

Polarisasi Antena Yagi-Udo :


- Polarisasi : Horisontal dan Vertikal
- Impedansi : 50 Ohm
- Tembakan Horisontal Lebar : 25 derajat (degrees)
- Tembakan Vertikal Lebar : 25 derajat (degrees)
- Rasio depan ke belakang : >30 dB
5) Antena Parabola
Antena Parabola yaitu salah satu antena yang memiliki daya jangkauan sangat tinggi,
yang banyak dipakai untuk komunikasi televisi, data, radio dan juga untuk
radiolocation (Radar), pada bagian SHF dan UHF dari spektrum gelombang
elektromagnetik. Panjang gelombang energi (radio) elektromagnetik yang relatif
pendek pada frekuensi-frekuensi ini membuat ukuran yang dipakai untuk antena
parabola masih dalam ukuran yang bisa dibilang masuk akal dalam rangka tingginya
untuk kerja respon yang diinginkan baik untuk menerima ataupun memancarkan signal.

Gambar 5. Antena Parabola

Kelebihan Antena Parabola :


- Bisa dipakai untuk menerima 3 satelite sekaligus tanpa harus menggerakkan
antena.
- Bisa menampilkan gambar dari semua televisi (TV) dari satelit yang ditangkap
dalam sekejap.
- Kondisi modelnya yang permanen membuatnya tidak mudah goyah terhadap
posisi.
- Kualitas signal bisa maksimum.
Kekurangan Antena Parabola :
- Tidak bisa dipakai untuk menangkap satelit lebih dari 5.
- Membutuhkan lebih banyak LNBF.
- Channel yang diterima lebih sedikit.
6) Antena Mikrostrip
Antena mikrostrip merupakan salah satu antena yang paling populer saat ini. Hal ini
disebabkan karena antena mikrostrip sangat cocok digunakan untuk perangkat
telekomunikasi yang sekarang ini memperhatikan bentuk dan ukuran. Berdasarkan asal
katanya mikrostrip terdiri dari dua kata, yaitu micro (sangat kecil/tipis) dan strip
(bilah/potongan).
Antena mikrostrip secara umum terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
a. Patch
Pada umumnya patch terbuat dari bahan konduktor seperti tembaga atau emas yang
mempunyai bentuk bermacam-macam. Bentuk patch ini bisa bermacam-macam,
lingkaran, persegi, persegi panjang, segitiga, ataupun annular ring. Patch ini berfungsi
untuk meradiasikan gelombang elektromagnetik ke udara. Patch dan saluran pencatu
biasanya terletak diatas substrat. Tebal patch dibuat sangat tipis (t << λ0; t = ketebalan
patch).
b. Substrate dielectric
Substrat terbuat dari bahan-bahan dielektrik. Substrat biasanya mempunyai tinggi (h)
antara 0,002λ0 – 0,005λ0. Berfungsi sebagai media penyalur GEM dari catuan.
Karakteristik substrat sangat berpengaruh pada besar parameter-parameter antena.
Pengaruh ketebalan substrat dielektrik terhadap parameter antena adalah pada
bandwidth. Penambahan ketebalan substrat akan memperbesar bandwidth.
c. Ground Plane
Ground plane bisa terbuat dari bahan konduktor. Ukurannaya selebar dan sepanjang
substrat. Fungsi ground plane adalah sebagai ground antenna.

Gambar 6. Antena Mikrostrip


2. KARAKTERISTIK ANTENA
1) Directivity (Pengarahan)
Pengarahan atau direktivity antena adalah perbandingan antara intensitas radiasi (daya
tiap unit sudut ruang) pada arah tertentu U(θ, Ф) terhadap intensitas radiasi rata-rata Uo
(dari seluruh permukaan) pancaran.

Semakin besar direktivitas maka lebar berkas antena semakin sempit. Dalam
penggunaan praktis yang dimaksud directivity merupakan direktivitas maksimum yaitu
pada arah sumbu pancar (pada arah pancaran maksimal).
2) Gain (Penguatan)
Macam - macam referensi atau pembanding yang biasa digunakan yaitu isotropis,
dimana efisiensi antena isotropis adalah 100 %, dipol λ/2, horn, dll. antena bergantung
pada direktivitas antena dan efisiensi antena. Hubungan ketiganya dapat dirumuskan

sebagai berikut :
Dimana η adalah factor efisiensi antena (0≤ η ≤ 1 atau 0 ≤ η ≥ 100% )
Satuan gain yang menggunakan isotropik sebagai antena referensi adalah dBi.
Antena dengan beam ke satu arah tertentu dimana memiliki gain/penguatan yang tinggi.
Kebanyakan antena susunan tipe ini memiliki beam tunggal yang tegak lurus terhadap

antena tersebut, dimana jarak antara patch adalah :


Jarak antar elemen yang kurang dari λo/2 dihindari karena adanya saluran penyepadan.
Sedangkan untuk jarak yang lebih dari λo tidak dipakai karena untuk mencegah
timbulnya gratting lobe. Sedangkan rumus yang berguna untuk memperkirakan gain
dari antena susunan mikrostrip adalah :
dimana :
- A = D1.D2
- D1 = Lebar efektif antena dengan jarak yang sama (didefinisikan sebagai jumlah
jarak antara tepi ke tepi elemen ditambah dengan spasi antar elemen; (n + 1) x spasi
horisontal.
- D2 = Tinggi antenas susunan dengan definisi yang serupa dengan D1; (m + 1) x
spasi vertikal.
- α = Redaman (dB/satuan panjang).

3) Bandwidth
Bandwidth atau lebar pita frekuensi dari suatu antena adalah daerah frekuensi kerja
suatu antena yang dibatasi oleh VSWR tertentu. Biasanya bandwidth dibatasi pada
VSWR ≤ 1,5. Pada antena pita lebar atau broadband, bandwidth merupakan
perbandingan antara frekuensi atas dengan frekuensi bawah, contoh : bandwidth 10:1
mengindikasikan bahwa frekuensi atas 10 kali lebih tinggi dari frekuensi bawah.
Sedangkan pada antena pita sempit atau narrowband, bandwidth dinyatakan dalam
persentase dari perbedaan frekuensi (atas dikurangi bawah) yang melewati frekuensi
tengah bandwidth, contoh: bandwidth 5% mengindikasikan bahwa perbedaan frekuensi
adalah 5% dari frekuensi tengah bandwidth. Adapun persamaan untuk mendapatkan
bandwith yang diinginkan dinyatakan dengan :

dimana :
BW = bandwidth lebar pita, MHz untuk VSWR < 2:1
f = frekuensi operasi, GHz
t = tebal bahan, dalam inchi (kebanyakan ketebalan board tersedia dalam satuan
1/32 inchi = 0,794 mm)
4) Polarisasi
Polarisasi antena pada arah tertentu didefinisikan sebagai polarisasi dari gelombang
yang dipancarkan oleh antena tersebut. Jika antena sebagai penerima maka polarisasi
antena adalah polarisasi dari gelombang datang pada arah tertentu yang menghasilkan
daya terima maksimum.

Jenis polarisasi dapat diketahui dengan persamaan rasio kuat medan elektrik.

5) Diagram Arah
Diagram arah yaitu suatu grafik yang menunjukkan pola pancaran atau penerimaan
suatu antena sebagai fungsi dari arahnya. Penggambaran penampang melintangnya
dengan arah vertikal dan horizontal dengan polarisasi elektrik dan magnetik. Berkas
antena ditunjukkan dengan sudut pancaran antena yang tajam, sehingga pancarannya
lebih kuat untuk penerimaan. Berkas antena ini memiliki luas yang disebut luas berkas
(beam area) yaitu luas sudut ruang yang mewakili arah pancaran daya dari antena.

Dalam diagram arah diatas terdapat tiga daerah pancaran yaitu: 1 lobe utama (main
lobe), 2 lobe sisi samping(side lobe),3 lobe sisi belakang (back lobe). FNBW (First Null
Beamwidth) _ sudut saat penerimaan daya pertama kali. HPBW (Half Power
Beamwidth) _ sudut yang dibentuk oleh dua arah yang mempunyai intensitas radiasi ½
kali (- 3 dB) dari intensitas radiasi maksimumnya; sudut ini terletak dalam sebuah
bidang yang merupakan arah maksimum beam.
6) Impedansi Antena
Impedansi antena didefinisikan sebagai perbandingan antara medan elektrik terhadap
medan magnetik pada suatu titik, dengan kata lain pada sepasang terminal maka
impendansi antena bisa didefinisikan sebagai perbandingan antara tegangan terhadap
arus pada terminal tersebut.

Impedansi antena merupakan hal yang penting dalam perancangan antenna karena
sebenarnya antena itu sendiri berfungsi sebagai penyepadan impedansi antenna tersebut
dengan impedansi saluran. Penyepadan ini perlu dilakukan supaya terjadi transfer daya
maksimum dari sumber ke antena atau sebaliknya. Impedansi suatu saluran (antena)
ditentukan oleh ukuran, konstruksi fisik dan bahan serta frekuensi kerja antena tersebut.

7) Efisiensi Antena
Efisiensi total antena digunakan untuk menghitung rugi-rugi pada terminal input dan
pada struktur antena. Beberapa rugi-rugi terjadi karena:
- Pemantulan (refleksi) karena ketidaksepadanan impendansi antara saluran dengan
antena.
- Rugi – rugi konduksi dan dielektrika yang terjadi pada antena.

8) VSWR (Voltage Standing Wave Ratio)


VSWR adalah perbandingan antara tegangan maksimum dan minimum pada suatu
gelombang berdiri akibat adanya pantulan gelombang yang disebabkan tidak matching-
nya impedansi input antena dengan saluran feeder.
3. Software CST Studio Suite
Perangkat lunak simulasi elektromagnetik CST STUDIO SUITE® adalah solusi yang
efisien untuk desain elektromagnetik. Software CST untuk merancang dan mengoptimalkan
perangkat yang beroperasi dalam berbagai frekuensi - statis hingga optik. Hal-hal yang bisa
dikerjakan dengan menggunakan software CST Microwave Suite Studio 2016 seperti
microwave, radio frekuensi, dan optical. Tidak hanya bisa membuat desain antenna, CST pun
bisa membuat struktur mekanik seperti membuat desain konektor koaksial, IC package digital,
dielectric reso.
CST Studio Suite mencakup alat CST untuk merancang dan mengoptimalkan sistem
operasi frekuensi tinggi di bidang visual. Dengan perangkat lunak ini, pengguna dapat
merancang, model, merakit, memasang dan mengendalikan sirkuit dan sistem elektromagnetik
dalam 3D, serta mensimulasikan Numerik di medan elektromagnetik.nator filter , dll. CST
memiliki lingkungan desain yang terintegrasi, dengan kemudahan perakitan sistem dan
pemodelan, multi fungsi, dan kemampuan untuk mensimulasikan pada tingkat profesional di
semua sistem elektromagnetik dan rangkaian manfaat perangkat lunak ini.

- window awal pas ketika membuka CST, pengguna bisa milih template desain yang
dibutuhkan sesuai perancangan.
- Ketika ingin desain antenna horn dan sejenisnya bisa pilih yang Waveguide, jika
desain antenna microstrip pilih yang Planar, dan ketika ingin membuat antenna wire
pilih yang Wire.
Beberapa langkah-langkah dalam start awal dalam melakukan simulasi adalah:
- Buka aplikasi CST Microwave Studio Suite . Kemudian choose an aplication area
and then select one of the workflows. Jika ingin merancang antena yagi maka, Pilih
MW & RF & Optical, kemudian klik Antenna , lalu Next.
- Pilih wire untuk memilih workflow kemudian Next.
- Pilih time domain kemudian Next .
- Kemudian pilih satuan units yang diinginkan. Lalu klik Next.
- Untuk meng-create template , klik finish. Maka CST Microwave Studio Suite 2016
siap untuk digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

Herudin, “Perancangan Antena Mikrostrip Frekuensi 2,6 GHz untuk Aplikasi LTE (Long Term
Evolution).” SETRUM Vol.1, Jun-2012.

Balanis, Constantine A, “Antena Theory Analysis and Design”, 2nd ed., John Wiley & Sons
Inc., Kanada, 1997.

Nurmindha, Riska,“Desain dan Realisasi Antena Mikrostrip dengan Patch Parasitik untuk
Meningkatkan Gain Antena”, Laporan Tugas Akhir Teknik Telekomunikasi Institut Teknologi
Bandung, 2007.

Anda mungkin juga menyukai