Anda di halaman 1dari 4

H asil penyandian desimal menjadi biner dalam format BCD akan diproses oleh CPU.

Setelah itu,
hasilnya akan ditampilkan melalui peranti output, seperti monitor, printer, dan alat peraga 7
segment display. Nilai dalam format BCD yang dihasilkan oleh CPU tidak dapat dibaca oleh
pengguna (manusia) karena bentuk formatnya yang tidak lazim. Oleh karena itu, perlu diubah dalam
bentuk desimal menggunakan rangkaian decoder. Ilustrasi proses tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.6

Gambar 4.6 Proses encoding dan decoding dalam computer.

1. Biner ke BCD
Metode ini akan menyandikan bentuk biner menjadi sebuah urutan sistem BCD

Tabel 4.2 Biner ke BCD

Keterangan:

 S0 merupakan posisi satuan ke-0 bernilai 1 dalam format BCD.


 S1 merupakan posisi satuan ke-1 bernilai 2 dalam format BCD.
 S2 merupakan posisi satuan ke-2 bernilai 4 dalam format BCD.
 S3 merupakan posisi satuan ke-3 bernilai 8 dalam format BCD.
 P0 merupakan posisi puluhan ke-0 bernilai 1 dalam format BCD.
 P1 merupakan posisi puluhan ke-1 bernilai 2 dalam format BCD.
 P2 merupakan posisi puluhan ke-2 bernilai 4 dalam format BCD.
 P3 merupakan posisi puluhan ke-3 bernilai 8 dalam format BCD.

Sebagai contoh, nilai desimal 15 (puluhan bernilai 1 dan satuan bernilai 5) yang memiliki bentuk format
biner = 1111 jika disandingkan dalam bentuk BCD menjadi 0001 0101. Jika tabel 4.2 disederhanakan
menggunakan teknik Karnaugh map, akan dihasilkan persamaan logika sebagai berikut.

S0 = D
S1 = 𝐴̅C + AB𝐶̅
S2 = 𝐴̅B +BC
̅̅̅̅
S3 = A𝐵𝐶
P0 = AB + AC
Posisi P1 , P2, dan P3 tidak menghasilkan nilai 1 atau posisi high sehingga tidak memerlukan rangkaian
logika khusus untuk melakukan proses digitalnya.
2. BCD ke Desimal
Keluaran (output) data dalam format BCD masih sulit dipahami oleh manusia. Oleh karena itu,
perlu disandikan atau diubah kembali menjadi bilangan desimal. Rangkaian ini sering dikenal
sebagai rangkaian decoder BCD ke desimal. Jadi, dibutuhkan empat saluran masukan (input) yang
terdiri atas A, B, C, dan D dengan A adalah MSB, sedangkan D merupakan posisi LSB.

Tabel 4.3 BCD ke Desimal.

Fungsi terminal Strobe adalah untuk mengaktifkan proses decoder. Jika Strobe bernilai 1, proses akan
aktif. Namun, jika Strobe bernilai 0 (low), proses logika akan berhenti. Perhatikan gambar rangkaian logika
decoder BCD ke desimal dengan 4 saluran (1 sampai 4) berikut.

Gambar 4.9 Rangkaian logika BCD ke desimal dengan 4 saluran.

3. BCD ke Seven Segment Display


Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita melihat sebuah tampilan display digital, misalnya
pengukuran suhu, jam, alarm, dan lain-lain. Pada dasarnya, display tersebut merupakan LED
(Light Emiting Dyode) yang memiliki tujuh segment, yaitu a, b, c, d, e, f, dan g.

Ketujuh segment tersebut dapat menampilkan angka 0 sampai 9 dengan mematikan beberapa segment
LED sebagai berikut.

Gambar 4.12 Tampilan segment LED.

Tabel 4.4 Kombinasi tampilan segment LED.

Berdasarkan Tabel 4.4, setelah disederhanakan menggunakan Karnaugh Map, diperoleh persamaan
logika sebagai berikut.

a = A + CD + ̅̅̅̅
𝐵𝐷 +BD ̅ + ̅̅̅̅
e = C𝐷 𝐵𝐷
̅̅̅̅ + CD
b = B + 𝐶𝐷 f = A + B𝐶̅ + 𝐶𝐷
̅̅̅̅ + B𝐷
̅

c = B + 𝐶̅ + D g = A + 𝐵̅C + B𝐶̅ + C𝐷
̅
̅ + 𝐵̅C + B𝐶̅ D
̅̅̅̅ +C𝐷
d = 𝐵𝐷

Gambar 4.13 Rangkaian logika decoder seven segment display.

Rangkaian logika BCD ke seven segment display dalam implementasinya seringkali menggunakan IC
7447. Dengan demikian, rangkaian decoder-nya menjadi lebih sederhana.

Keterangan pin pada IC 7447 adalah sebagai berikut.

 Pin 16 merupakan sambungan ke sumber tegangan (Vcc) 5 volt.


 Pin 7, 8, 1, dan 2 digunakan sebagai sambungan input data BCD yang terdiri atas A, B, C, dan D.
 Pin 9 sampai 15 merupakan keluaran (output) dari IC menuju seven segment display yang terdiri
atas a, b, c, d, e, f, dan g.
 Pin 8 merupakan sambungan ground.
 Pin 3 merupakan jalur LT (Lamp Test) yang berfungsi untuk menyalakan semua lampu LED pada
peranti seven segment display. Jalur LT akan aktif jika diberikan logika low.
 Pin 5 merupakan jalur RBO (Ripple Blanking Output) yang bertugas untuk menahan sinyal input.
 Pin 4 merupakan jalur RBO (Ripple Blanking Output) yang bertugas menahan keluaran (output)
data menuju ke peranti seven segment display.

Dalam implementasinya, ketiga jalur pengontrol (LT, RBO, dan RNO) harus dalam kondisi aktif
agar data input BCD masuk ke dalam logika IC 7447 dan diproses sesuai kondisi logika input data
BCD. Berikut adalah rangkaian decoder BCD ke seven segment display dengan IC 7447.
TUGAS SISTEM KOMPUTER
MATERI DECODER

Disusun oleh :

NAMA Kelompok 3 :
1. Danny Febriyanto
2. Karel Murdia
3. Efraim Momulunan
4. Nabila Anggraini
5. Trifatra Abdul Fajar
KELAS : X TKJ B
GURU : Gayatri Esa S,pd.MM

Anda mungkin juga menyukai