Anda di halaman 1dari 24

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PERENCANAAN PERBEKALAN FARMASI


NO.DOKUMEN : NO.REVISI HALAMAN
B/ /SPO- 00 1/1
PKPO/RSA/XII/2019

Ditetapkan Oleh :
Direktur Rumah Sakit Andimas
SPO Tanggal terbit :
(Standar Prosedur 26 Desember 2019
Operasional)

dr. Pauziah
Proses kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah dan harga perbekalan
farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran berdasarkan
Pengertian
jumlah rata-rata kebutuhan harian dan sisa stok di gudang oleh
bagian Logistik Perbekalan Farmasi
1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi staf logistik
farmasi untuk melakukan pemilihan jenis perbekalan farmasi
yang akan diadakan
Tujuan 2. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas
Logistik Perbekalan Farmasi untuk membuat perhitungan
estimasi persediaan perbekalan farmasi RS
3. Sebagai tindakan pencegahan kekosongan obat di rumah sakit
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Andimas Nomor : B/
Kebijakan /KPTS/Dir/RSA/XII/2019 Andimas Tentang Kebijakan Pelayanan
Kefarmasian
1. Penanggungjawab perencanaan memberikan formulir isian
rencana kebutuhan perbekalan farmasi ke user (unit pemakai).
2. Merekap serta menyusun kebutuhan sementara dengan
mempertimbangkan perbekalan farmasi yang masih ada di stok
serta data pemakaian tahun lalu, untuk penyusulan anggaran
Prosedur tahun yang akan datang.
3. Rencana kebutuhan anggaran diajukan kepada Kepala Badan
melalui rapat anggaran.
4. Berdasarkan pada platfon anggaran yang tersedia, disusun
kembali rancangan kebutuhan perbekalan farmasi dengan
memperhatikan / skala prioritas.
1. Instalasi Farmasi
Unit terkait
2. Bagian Keuangan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGADAAN PERBEKALAN FARMASI
NO.DOKUMEN : NO.REVISI HALAMAN
B/ /SPO- 00 1/1
PKPO/RSA/XII/2019

Ditetapkan Oleh :
Direktur Rumah Sakit Andimas
SPO Tanggal terbit :
(Standar Prosedur 26 Desember 2019
Operasional)

dr. Pauziah
Kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan perbekalan farmasi yang
telah direncanakan dan disetujui melalui pembelian ke
Pengertian
Distributor/PBF oleh bagian Logistik perbekalan farmasi melaui
fax/telepon atau salesman.

Memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi yang telah direncanakan


Tujuan
dan disetujui

Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Andimas Nomor : B/


Kebijakan /KPTS/Dir/RSA/XII/2019 Andimas Tentang Kebijakan Pelayanan
Kefarmasian.
1. Catat barang yang kosong dan informasikan ke Kepala Instalasi
farmasi untuk persetujuan
2. Buat surat pesanan berdasarkan kebutuhan obat
3. Lakukan pemesanan ke PBF/distributor berdasarkan surat
pesanan yang telah ditandatangani oleh Kepala Instalasi
Prosedur
Farmasi melalui telepon, fax atau salesman.
4. Catat waktu pemesanan dan nama penerima pesanan
5. Tulis nama dan tanda tangan di bagian ” pemesan”
6. Susun surat pesanan yang telah diorder berdasarkan urutan
abjad distributor/PBF dan taruh di keranjang ”Surat Pesanan”
1. Instalasi Farmasi
Unit terkait
2. Bagian Keuangan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGADAAN OBAT NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA
NO.DOKUMEN : NO.REVISI HALAMAN
B/ /SPO- 00 1/1
PKPO/RSA/XII/2019

Ditetapkan Oleh :
Direktur Rumah Sakit Andimas
SPO Tanggal terbit :
(Standar Prosedur 26 Desember 2019
Operasional)

dr. Pauziah
Kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan obat narkotika dan
psikotropika yang telah direncanakan dan disetujui melalui
Pengertian
pembelian ke Distributor/PBF oleh bagian Logistik perbekalan
farmasi.

Memenuhi kebutuhan obat narkotika dan psikotropika di Rumah


Tujuan
Sakit Andimas.

Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Andimas Nomor : B/


Kebijakan /KPTS/Dir/RSA/XII/2019 Andimas Tentang Kebijakan Pelayanan
Kefarmasian.
1. Kepala Farmasi membuat Surat Pesanan Narkotika dan
Psikotropika untuk estimasi pemakaian minimal 1 minggu atau
sesuai kebutuhan di Surat pesanan khusus Narkotika (rangkap
4) atau Psikotropika (rangkap 2)
2. Surat Pesanan narkotika dan psikotropika disetujui dan
ditandatangani oleh Kepala Instalasi Farmasi
3. Serahkan ke PBF/salesman yang ditunjuk
Prosedur
4. Terima barang dengan memeriksa kesesuaian dengan Faktur
5. Periksa kondisi barang dan ED
6. Simpan di lemari khusus Narkotika atau Psikotropika, catat di
kartu stok
7. Entry stok ke komputer, cetak struk penerimaan barang
8. Arsipkan copy faktur dan struk penerimaan dengan urutan
tanggal dan nama PBF/distributor.
1. Instalasi Farmasi
Unit terkait
2. Bagian Keuangan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENERIMAAN PERBEKALAN FARMASI
NO.DOKUMEN : NO.REVISI HALAMAN
B/ /SPO- 00 1/1
PKPO/RSA/XII/2019

Ditetapkan Oleh :
Direktur Rumah Sakit Andimas
SPO Tanggal terbit :
(Standar Prosedur 26 Desember 2019
Operasional)

dr. Pauziah
Penerimaan perbekalan farmasi dari distributor ke gudang
Pengertian
perbekalan farmasi.

Sebagai acuan bagi petugas dalam proses penerimaan perbekalan


Tujuan
farmasi yang telah dipesan

Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Andimas Nomor : B/


Kebijakan /KPTS/Dir/RSA/XII/2019 Andimas Tentang Kebijakan Pelayanan
Kefarmasian.
1. Ambil copy Surat Pesanan dan sesuaikan barang yang diterima
dengan faktur (jenis, jumlah, bentuk sediaan, dll)
2. Periksa kondisi barang, catat tanggal kadaluarsa barang di copy
faktur
3. Jika sesuai, terima barang, tulis nama, tanda tangan dan cap pada
kolom ”penerima”
4. Taruh Faktur dan surat pesanan di keranjang ”Faktur belum
diinput”
Prosedur
5. Susun barang ke lemari/rak yang sesuai dan isi kartu stok dengan
benar
6. Input stok barang ke komputer dan cetak struk penerimaan
barang.
7. Catat nomor folio penerimaan barang di sudut kanan atas copy
faktur
8. Susun faktur dan struk penerimaan barang berdasarkan tanggal
dan nama distributor/PBF
1. Instalasi Farmasi
Unit terkait
2. Bagian Keuangan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI
NO.DOKUMEN : NO.REVISI HALAMAN
B/ /SPO- 00 1/2
PKPO/RSA/XII/2019

Ditetapkan Oleh :
Direktur Rumah Sakit Andimas
SPO Tanggal terbit :
(Standar Prosedur 26 Desember 2019
Operasional)

dr. Pauziah

Rangkaian proses kegiatan pengaturan perbekalan farmasi sebelum


Pengertian didistribusikan ke unit yang membutuhkan berdasarkan sistem
FIFO (First In First Out ) dan FEFO ( First Expired First Out).

Menjamin mutu yang baik sampai perbekalan farmasi digunakan


Tujuan
oleh pasien

Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Andimas Nomor : B/


Kebijakan /KPTS/Dir/RSA/XII/2019 Andimas Tentang Kebijakan Pelayanan
Kefarmasian.
1. Kelompokkan perbekalan farmasi sesuai dengan jenis/bentuk
sediaannya (alkes, tablet, sirup, injeksi, dll)
2. Periksa keutuhan kemasan, keamanan dan tanggal
kadaluarsanya
3. Simpan dan susun perbekalan farmasi di rak/lemari
penyimpanan sesuai dengan jenis/bentuk sediaannya dan syarat
suhu penyimpananannya.
- Dingin : 2-8 C di lemari pendingin
- Sejuk : 8-15 C di ruangan suhu terkontrol
- Suhu kamar : 15-30 C di ruangan suhu terkontrol
4. Cek kembali susunan obat untuk mencegah kemungkinan salah
Prosedur posisi khususnya obat-obat dengan nama ataupun kemasan
yang mirip
5. Penyimpanan khusus :
- Bahan berbahaya  disimpan terpisah di lemari khusus
B3 yang diberi tanda dan simbol peringatan.
- Larutan konsentrat ( NaCl 3% dan KCL)  disimpan di
rak/lemari terpisah bertuliskan “Larutan Konsentrat”
- Obat-obat golongan High Alert di beri stiker kerwarna
merah bertuliskan high alert, disimpan di tempat terpisah
yang diberi tanda
- Obat-obat NORUM/LASA diberi stiker biru bertuliskan
LASA dan disimpan ditempat yang berjauhan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI
NO.DOKUMEN : NO.REVISI HALAMAN
B/ /SPO- 00 2/2
PKPO/RSA/XII/2019

1. Instalasi Farmasi
2. Unit Rawat Inap
3. Unit Rawat Jalan
Unit terkait
4. Laboratorium
5. Radiologi
6. IGD
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN OBAT
NARKOTIKA
NO.DOKUMEN : NO.REVISI HALAMAN
B/ /SPO- 00 1/1
PKPO/RSA/XII/2019

Ditetapkan Oleh :
Direktur Rumah Sakit Andimas
SPO Tanggal terbit :
(Standar Prosedur 26 Desember 2019
Operasional)

dr. Pauziah
Penyimpanan obat golongan narkotika dan psikotropika sesuai
Pengertian
dengan peraturan yang berlaku.
1. Penyimpanan obat narkotika dan psikotropika dapat menjamin
administrasi yang tertib dan mutu obat yang baik sampai
Tujuan digunakan oleh pasien
2. Mencegah penyalahgunaan obat narkotika dan psikotropika
dengan penyimpanan yang aman
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Andimas Nomor : B/
Kebijakan /KPTS/Dir/RSA/XII/2019 Andimas Tentang Kebijakan Pelayanan
Kefarmasian.
1. Simpan obat narkotika dan psikotropika di lemari penyimpanan
khusus
2. Isi kartu stok sesuai jumlah obat yang masuk
Prosedur 3. Ambil obat sesuai resep dan tulis pengeluaran di kartu stok
4. Arsip resep obat narkotika dan psikotropika terpisah dengan
resep lain
5. Cek kesesuaian jumlah fisik dengan kartu stok setiap harinya
1. Instalasi Farmasi
Unit terkait 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Rawat Jalan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DISTRIBUSI PERBEKALAN FARMASI DARI GUDANG
PERBEKALAN FARMASI
NO.DOKUMEN : NO.REVISI HALAMAN
B/ /SPO- 00 1/1
PKPO/RSA/XII/2019

Ditetapkan Oleh :
Direktur Rumah Sakit Andimas
SPO Tanggal terbit :
(Standar Prosedur 26 Desember 2019
Operasional)

dr. Pauziah
Merupakan proses pendistribusian perbekalan farmasi dari Gudang
Logistik Perbekalan Farmasi ke ruangan perawatan dan unit yang
Pengertian
membutuhkan berdasarkan permintaan tertulis perbekalan farmasi
harian
1. Menjamin ketersediaan perbekalan farmasi di ruang perawatan
dan unit lainnya dalam jumlah yang cukup
Tujuan
2. Menjamin mutu dan keamanan perbekalan farmasi yang ada di
RS dan pengeluaran barang yang tertib administrasi
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Andimas Nomor : B/
Kebijakan /KPTS/Dir/RSA/XII/2019 Andimas Tentang Kebijakan Pelayanan
Kefarmasian.
1. Petugas Logistik perbekalan Farmasi menerima Formulir
Permintaan Perbekalan Farmasi
2. Periksa kelengkapan formulir Permintaan Perbekalan Farmasi
(tanggal, nama ruangan/unit, nama dan jumlah barang, tanda
tangan penanggung jawab)
3. Siapkan barang sesuai dengan yang diminta dan tulis jumlah
Prosedur
yang diberikan di kolom “disetujui“
4. Serah terima dengan unit terkait
5. Lakukan up date stok ke komputer dengan mentransfer sesuai
dengan jumlah dan jenis yang disetujui.
6. Cetak struk transfer barang dan catat nomor folio di sudut
kanan atas Formulir Permintaan perbekalan Farmasi
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
Unit terkait 3. Laboratorium
4. Radiologi
5. IGD
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGENDALIAN DAN PENARIKAN PERBEKALAN
FARMASI YANG RUSAK ATAU KADALUARSA
NO.DOKUMEN : NO.REVISI HALAMAN
B/ /SPO- 00 1/1
PKPO/RSA/XII/2019
Ditetapkan Oleh :
Direktur Rumah Sakit Andimas
SPO Tanggal terbit :
(Standar Prosedur 26 Desember 2019
Operasional)

dr. Pauziah
1. Perbekalan farmasi yang dinyatakan rusak adalah obat/bahan
obat/alkes yang tidak dapat digunakan karena telah berubah
bentuk, warna, bau ataupun rasa atau kemasan terkecilnya tidak
Pengertian
utuh untuk menjamin stabilitas maupun sterilitas barang.
2. Perbekalan farmasi dinyatakan kadaluwarsa jika tanggal masa
berlaku yang tertera pada kemasannya telah lewat.
1. Menjamin mutu dan keamanan pelayanan kefarmasian
Tujuan
2. Menjaga kualitas perbekalan farmasi di rumah sakit
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Andimas Nomor : B/
Kebijakan /KPTS/Dir/RSA/XII/2019 Andimas Tentang Kebijakan Pelayanan
Kefarmasian.
1. Lakukan stock opname rutin
2. Periksa Expiry Date (ED) di kemasan obat/alkes
3. Ambil dan pisahkan obat/alkes yang sudah mendekati batas ED
dalam waktu 3 bulan ke depan, catat nama dan jumlahnya di
buku Pencatatan barang Rusak/ED
4. Susun obat/alkes yang sudah mendekati batas ED dalam waktu
3 bulan ke depan di bagian atas/depan rak/kotak obat dan beri
tanda stiker FEFO untuk dipakai lebih dahulu
5. Ambil dan pisahkan obat yang skadaluara dan rusak (kemasan
Prosedur rusak/tidak utuh, berubah bentuk/warna/bau/rasa), catat nama
dan jumlahnya di buku Pencatatan barang Rusak/ED
6. Ganti dengan obat/alkes yang masa EDnya lebih lama
7. Laporkan ke Apoteker untuk ditindaklajuti (dimusnahkan atau
retur ke PBF)
8. Penanggungjawab Logistik Perbekalan Farmasi meretur
perbekalan farmasi yang mendekati kadaluwarsa ke
distributor/PBF nya
9. Musnahkan perbekalan Farmasi yang rusak sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku
1. Instalasi Farmasi
2. Instalasi Rawat Inap
Unit terkait 3. Instalasi Rawat Jalan
4. Laboratorium
5. IGD
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMUSNAHAN PERBEKALAN FARMASI YANG RUSAK
ATAU KADALUARSA
NO.DOKUMEN : NO.REVISI HALAMAN
B/ /SPO- 00 1/1
PKPO/RSA/XII/2019

Ditetapkan Oleh :
Direktur Rumah Sakit Andimas
SPO Tanggal terbit :
(Standar Prosedur 26 Desember 2019
Operasional)

dr. Pauziah
Merupakan proses penghapusan atau memusnahkan perbekalan
Pengertian farmasi yang rusak atau telah kadaluarsa dan tidak dapat
dikembalikan (retur) ke distributor

Mencegah terjadinya pemakaian atau penyerahan perbekalan


Tujuan
farmasi yang rusak/kadaluwarsa

Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Andimas Nomor : B/


Kebijakan /KPTS/Dir/RSA/XII/2019 Andimas Tentang Kebijakan Pelayanan
Kefarmasian.
1. Buat daftar dan jumlah perbekalan farmasi yang akan
dimusnahkan
2. Kepala Instalasi Farmasi mengajukan Surat Persetujuan
pemusnahan ke Direktur
3. Lakukan pemusnahan pada hari dan waktu yang ditetapkan
Prosedur koordinasi dengan Bagian Kerumahtanggaan
4. Buat Berita Acara pemusnahan yang ditanda tangani oleh
Kepala Instalasi Farmasi dan saksi yang ditunjuk (bagian
Keuangan, kerumahtanggaan dan farmasi)
5. Buat lampiran nama perbekalan farmasi yang dimusnahkan dan
jumlahnya
1. Bagiankeuangan
Unit terkait
2. Bagian Umum/Rumah Tangga
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGAMBILAN OBAT KE GUDANG PADA HARI
LIBUR/DI LUAR JAM KERJA PETUGAS
NO.DOKUMEN : NO.REVISI HALAMAN
B/ /SPO- 00 1/1
PKPO/RSA/XII/2019

Ditetapkan Oleh :
Direktur Rumah Sakit Andimas
SPO Tanggal terbit :
(Standar Prosedur 26 Desember 2019
Operasional)

dr. Pauziah
Pengambilan obat yang kosong di Instalasi Farmasi ke gudang
Pengertian perbekalan farmasi pada hari libur/di luar jam kerja petugas tetapi
pemberiannya kepada pasien tidak dapat ditunda.

Untuk memenuhi kebutuhan obat yang tidak ada di dalam stok


Tujuan
Instalasi Farmasi tetapi tersedia di gudang

Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Andimas Nomor : B/


Kebijakan /KPTS/Dir/RSA/XII/2019 Andimas Tentang Kebijakan Pelayanan
Kefarmasian.
1. Petugas Farmasi menghubungi penanggung jawab kunci
gudang di Depo Farmasi
2. Bersama-sama petugas farmasi dan penanggung jawab kunci
Prosedur mengambil obat ke gudang
3. Catat di buku pengambilan obat
4. Catat di kartu stok obat
5. Bawa obat dan kunci kembali gudang
Unit terkait Instalasi Farmasi
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
MONITORING DAN PENGGANTIAN OBAT/ALKES DI
KIT EMERGENSI
NO.DOKUMEN : NO.REVISI HALAMAN
B/ /SPO- 00 1/2
PKPO/RSA/XII/2019

Ditetapkan Oleh :
Direktur Rumah Sakit Andimas
SPO Tanggal terbit :
(Standar Prosedur 26 Desember 2019
Operasional)

dr. Pauziah
Obat emergency adalah obat-obat dan alat kesehatan tertentu yang
Pengertian digunakan untuk mengatasi situasi gawat darurat atau untuk
resusitasi/life support.

1. Sebagai acuan bagi petugas farmasi untuk melakukan


penggantian obat/alkes di troli emergensi
Tujuan 2. Untuk menjamin bahwa troli emergensi selalu terisi lengkap
dengan obat/alkes sesuai daftar isi yang telah ditentukan untuk
memenuhi kebutuhan pada saat diperlukan

Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Andimas Nomor : B/


Kebijakan /KPTS/Dir/RSA/XII/2019 Andimas Tentang Kebijakan Pelayanan
Kefarmasian.
A. Monitoring
1. Petugas farmasi/perawat memeriksa kondisi kunci troli
2. Jika kunci terpasang dengan baik dan utuh, cek daftar obat/alkes
yang tertempel disisi luar troli.
3. Periksa tanggal kadaluarsa obat/alkes
4. Jika ada obat yang kadaluarsa, laporkan ke Kepala Instalasi
Farmasi/Apoteker Penanggung Jawab.
Prosedur
5. Buka troli dan tarik obat/alkes yang kadaluarsa.
6. Ganti dengan obat/alkes yang baru.
7. Ganti daftar isi troli emergensi, tempelkan disisi luar troli.

B. Penggantian setelah dipakai.


1. Perawat melaporkan ke Instalasi Farmasi setiap kali ada
pemakaian obat troli emergensi dan obat/alkes yang digunakan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
MONITORING DAN PENGGANTIAN OBAT/ALKES DI
KIT EMERGENSI
NO.DOKUMEN : NO.REVISI HALAMAN
B/ /SPO- 00 2/2
PKPO/RSA/XII/2019

2. Petugas farmasi memeriksa obat/alkes yang tersisa.


3. Periksa kesesuaian dengan daftar obat/alkes yang dipakai yang
dibuat oleh perawat.
4. Jika sesuai, beritahukan perawat untuk membuatkan resep sesuai
obat/alkes yang dipakai.
5. Isi kembali troli dengan obat/alkes yang baru sesuai dengan
daftar isi yang ditentukan.
6. Buat daftar isi yang baru, tempelkan di sisi luar troli
7. Pasang kunci troli yang baru, catat nomor seri di buku Serah
Terima Kit Emergensi..
8. Serah terima dengan perawat ruangan di buku Serah Terima Kit
Emergensi.
Unit terkait 1. Instalasi Farmasi
2. IGD
3. Rawat Inap
4. Rawat Jalan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYIMPANAN LARUTAN ELEKTROLIT
KONSENTRAT
NO.DOKUMEN : NO.REVISI HALAMAN
B/ /SPO- 00 1/1
PKPO/RSA/XII/2019

Ditetapkan Oleh :
Direktur Rumah Sakit Andimas
SPO Tanggal terbit :
(Standar Prosedur 26 Desember 2019
Operasional)

dr. Pauziah
Proses penyimpanan larutan elektrolit konsentrat terpisah dengan larutan
Pengertian elektrolit lainnya sehingga tidak menyebabkan terjadinya kesalahan
pemberian larutan elektrolit konsentrat

1. Sebagai acuan dalam penyimpanan larutan elektrolit konsentrat


Tujuan 2. Untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan pemberian
larutan elektrolit konsentrat

Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Andimas Nomor : B/


Kebijakan /KPTS/Dir/RSA/XII/2019 Andimas Tentang Kebijakan Pelayanan
Kefarmasian.
1. Tempelkan stiker merah bertuliskan ”high alert” pada kemasan obat
2. Simpan dalam lemari/rak khusus bertuliskan ”Larutan Konsentrat”
Prosedur
terpisah dari obat lain
3. Catat dalam kartu stok
1. Instalasi Farmasi
2. IGD
Unit terkait
3. Rawat Inap
4. Rawat Jalan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMBERIAN LABEL/STIKER LARUTAN ELEKTROLIT
KONSENTRAT
NO.DOKUMEN : NO.REVISI HALAMAN
B/ /SPO- 00 1/1
PKPO/RSA/XII/2019

Ditetapkan Oleh :
Direktur Rumah Sakit Andimas
SPO Tanggal terbit :
(Standar Prosedur 26 Desember 2019
Operasional)

dr. Pauziah
Proses pemberian label pada larutan elektrolit konsentrat di Instalasi
Pengertian Farmasi agar tidak terjadi kesalahan pemberian larutan elektrolit
konsentrat
1. Sebagai acuan dalam pemberian label/etiket pada larutan
elektrolit konsentrat
Tujuan
2. Untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan
pemberian larutan elektrolit konsentrat
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Andimas Nomor : B/
Kebijakan /KPTS/Dir/RSA/XII/2019 Andimas Tentang Kebijakan Pelayanan
Kefarmasian.
1. Terima resep/permintaan larutan elektrolit konsentrat dari unit
perawatan.
2. Kaji resep/permintaan larutan elektrolit konsentrat.
3. Cek ulang keutuhan, keamanan dan tanggal kadaluarsanya
Prosedur
4. Buat label/etiket sesuai dengan identitas pasien yang
membutuhkan
5. Serahkan larutan elektrolit konsentrat kepada unit yang
meminta larutan elektrolit konsentrat.
1. Instalasi Farmasi
Unit terkait 2. IGD
3. Rawat Inap
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYIAPAN LARUTAN ELEKTROLIT KONSENTRAT
NO.DOKUMEN : NO.REVISI HALAMAN
B/ /SPO- 00 1/1
PKPO/RSA/XII/2019

Ditetapkan Oleh :
Direktur Rumah Sakit Andimas
SPO Tanggal terbit :
(Standar Prosedur 26 Desember 2019
Operasional)

dr. Pauziah
Proses pemberian larutan elektrolit konsentrat kepada pasien yang
Pengertian
membutuhkan
1. Sebagai acuan dalam pemberian larutan elektrolit konsentrat
kepada pasien.
Tujuan
2. Untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan
pemberian larutan elektrolit konsentrat.
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Andimas Nomor : B/
Kebijakan /KPTS/Dir/RSA/XII/2019 Andimas Tentang Kebijakan Pelayanan
Kefarmasian.
1. Terima resep/permintaan larutan elektrolit konsentrat
2. Kaji resep/permintaan larutan elektrolit konsentrat
3. Cek ulang keutuhan, keamanan dan tanggal kadaluarsa larutan
elektrolit konsentrat
Prosedur 4. Ambil larutan elektrolit konsentrat dari lemari khusus dan beri
stiker “high alert”
5. Catat dalam kartu stok
6. Serahkan ke perawat disertai informasi mengenai penyimpanan
di tempat khusus
1. Instalasi Farmasi
Unit terkait 2. IGD
3. Rawat Inap
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PERMINTAAN LARUTAN ELEKTROLIT KONSENTRAT
KE INSTALASI FARMASI
NO.DOKUMEN : NO.REVISI HALAMAN
B/ /SPO- 00 1/1
PKPO/RSA/XII/2019

Ditetapkan Oleh :
Direktur Rumah Sakit Andimas
SPO Tanggal terbit :
(Standar Prosedur 26 Desember 2019
Operasional)

dr. Pauziah
Proses permintaan larutan elektrolit konsentrat dari ruangan rawat
Pengertian
inap ke instalasi farmasi
1. Sebagai acuan dalam pemberian larutan elektrolit konsentrat
kepada pasien.
Tujuan
2. Untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan
pemberian larutan elektrolit konsentrat.

Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Andimas Nomor : B/


Kebijakan /KPTS/Dir/RSA/XII/2019 Andimas Tentang Kebijakan Pelayanan
Kefarmasian.
1. Cek stok larutan elektrolit konsentrat
2. Buat daftar permintaan larutan elektrolit konsentrat sesuai
Prosedur kebutuhan di ruangan
3. Serahkan daftar permintaan larutan elektrolit konsentrat ke
Instalasi Farmasi
1. Instalasi Farmasi
Unit terkait 2. IGD
3. Rawat Inap
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYIMPANAN OBAT NORUM
(NAMA OBAT RUPA UCAPAN MIRIP)
NO.DOKUMEN : NO.REVISI HALAMAN
B/ /SPO- 00 1/1
PKPO/RSA/XII/2019

Ditetapkan Oleh :
Direktur Rumah Sakit Andimas
SPO Tanggal terbit :
(Standar Prosedur 26 Desember 2019
Operasional)

dr. Pauziah
Proses penyimpanan dan tata letak obat yang tergolong NORUM di
Pengertian
gudang farmasi dan instalasi farmasi
1. Sebagai acuan untuk menyimpan obat NORUM
Tujuan 2. Untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan
pemberian obat NORUM
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Andimas Nomor : B/
Kebijakan /KPTS/Dir/RSA/XII/2019 Andimas Tentang Kebijakan Pelayanan
Kefarmasian.
1. Berikan tanda (stiker LASA) di kemasan obat atau
Prosedur rak/lemari/kotak obat
2. Susun kotak obat berjauhan satu sama lain
1. Instalasi Farmasi
Unit terkait 2. IGD
3. Rawat Inap
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENCATATAN OBAT DI RUMAH SAKIT
NO.DOKUMEN : NO.REVISI HALAMAN
B/ /SPO- 00 1/2
PKPO/RSA/XII/2019

Ditetapkan Oleh :
Direktur Rumah Sakit Andimas
SPO Tanggal terbit :
(Standar Prosedur 26 Desember 2019
Operasional)

dr. Pauziah
Proses pencatatan dan pendokumentasian setiap pemberian obat
Pengertian
kepada pasien rawat inap dan rawat jalan di rumah sakit.
1. Sebagai acuan bagi dokter , perawat dan petugas farmasi untuk
melakukan pencatatan pemberian obat kepada pasien
2. Untuk menjamin pendokumentasian yang baik dan
Tujuan
memudahkan penelusuran pemakaian obat pasien
3. Menjamin dilakukannya pemberian obat dengan prinsip 7
(tujuh) benar
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Andimas Nomor : B/
Kebijakan /KPTS/Dir/RSA/XII/2019 Andimas Tentang Kebijakan Pelayanan
Kefarmasian.
a. Pasien rawat Inap
1. Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) mencatat
instruksi pemberian obat di status pasien, termasuk obat-
obatan yang dibawa pasien dari rumah yang akan diteruskan
penggunaannya selama perawatan di rumah sakit
2. DPJP menulis permintaan obat ke Instalasi Farmasi pada
formulir resep rumah sakit andimas dengan lengkap sesuai
panduan penulisan resep yang aman di rumah sakit.
Prosedur 3. Perawat mencatat permintaan obat sesuai resep yang ditulis
dokter pada formulir Permintaan Obat pasien rawat Inap.
4. Perawat mencatat obat yang diterima dari Instalasi Farmasi
pada formulir Pencatatan Pemberian Obat Pasien Rawat Inap
5. Petugas farmasi Rawat Inap melakukan pemeriksaan
kesesuaian antara instruksi dokter di status dengan resep,
formulir Permintaan Obat pasien rawat Inap dan formulir
Pencatatan Pemberian Obat pasien Rawat Inap.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENCATATAN OBAT DI RUMAH SAKIT
NO.DOKUMEN : NO.REVISI HALAMAN
B/ /SPO- 00 2/2
PKPO/RSA/XII/2019

b. Rawat Jalan
1. Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) mencatat
instruksi pemberian obat di status pasien, termasuk obat-
obatan yang dibawa pasien dari rumah yang masih sesuai
dengan kondisi klinis pasien
2. DPJP menulis permintaan obat ke Instalasi Farmasi pada
formulir resep RS Andimas dengan lengkap sesuai panduan
penulisan resep yang aman di rumah sakit
Unit terkait 1. Instalasi Farmasi
2. IGD
3. Rawat Inap
4. Rawat Jalan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
SELEKSI OBAT
NO.DOKUMEN : NO.REVISI HALAMAN
B/ /SPO- 00 1/1
PKPO/RSA/XII/2019

Ditetapkan Oleh :
Direktur Rumah Sakit Andimas
SPO Tanggal terbit :
(Standar Prosedur 26 Desember 2019
Operasional)

dr. Pauziah
Proses untuk memilih dan menyeleksi obat-obat yang akan
Pengertian
disediakan oleh rumah sakit

Sebagai acuan dalam melakukan seleksi dan pemilihan obat yang


Tujuan
akan disediakan oleh rumah sakit

Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Andimas Nomor : B/


Kebijakan /KPTS/Dir/RSA/XII/2019 Andimas Tentang Kebijakan Pelayanan
Kefarmasian.
1. Tim Farmasi dan Terapi melakukan rapat koordinasi penyusunan
formularium
2. Apoteker menyusun draft formularium
3. Tim Farmasi dan Terapi membahas draft formularium bersama-
sama dengan KSM
4. Apoteker menyusun usulan formularium sesuai hasil
Prosedur
pembahasan dengan KSM untuk diajukan ke Komite Medik
5. Komite medik mengajukan usulan formularium ke direktur
untuk disetujui
6. Direktur mensahkan formularium dengan surat keputusan
7. Tim Farmasi dan Terapi mencetak dan memperbanyak
formularium untuk didistribusikan ke unit terkait
1. Instalasi Farmasi
2. Komite Medik
Unit terkait
3. Rawat Inap
4. Rawat Jalan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
STOK OPNAME PERBEKALAN FARMASI
NO.DOKUMEN : NO.REVISI HALAMAN
B/ /SPO- 00 1/1
PKPO/RSA/XII/2019

Ditetapkan Oleh :
Direktur Rumah Sakit Andimas
SPO Tanggal terbit :
(Standar Prosedur 26 Desember 2019
Operasional)

dr. Pauziah
Proses untuk memantau jumlah persediaan, pengecekan waktu
Pengertian
kadaluarsa dan keutuhan kemasan perbekalan farmasi
Sebagai acuan untuk melakukan pemantauan dan memastikan mutu
Tujuan
perbekalan farmasi
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Andimas Nomor : B/
Kebijakan /KPTS/Dir/RSA/XII/2019 Andimas Tentang Kebijakan Pelayanan
Kefarmasian.
1. Stok Opname di seluruh unit pelayanan dilakukana setiap bulan
2. Jadwal pelaksanaan disususn oleh Apoteker setiap bulan
3. Cetak formulir stock opname perbekalan farmasi
4. Hitung jumlah perbekalan farmasi di seluruh rak penyimpanan
dan kotak obat
5. Catat di kolom ”fisik”
6. Periksa waktu kadaluarsa dan catat di kolom ”Expired”
7. Periksa kondisi kemasan perbekalan farmasi, pisahkan
perbekalan farmasi yang rusak, catat nama dan jumlahnya di
daftar obat rusak dan expired
8. Sususn perbekalan farmasi sesuai urutan batas kadaluarsanya
(FEFO) dimana batas kadaluarsa yang lebih singkat diletakkan
Prosedur di depan atau di atas
9. Bila waktu kadaluarsa kurang dari atau 6 bulan, beri stiker
”FEFO”
10. Bila waktu kadaluarsa kurang dari atau 3 bulan, tarik perbekalan
farmasi untuk dilakukan proses pengembalian ke distributor
terkait oleh petugas gudang perbekalan farmasi
11. Sesuaikan kembali letak atau kondisi penyimpanan perbekalan
farmasi yang tidak pada tempatnya terutama untuk obat high
alert larutan elektrolit konsentrat, harus disimpan terpisah dari
obat lainnya dan diberi penandaan ”LARUTAN ELEKTROLIT
KONSENTRAT”
12. Serahkan laporan hasil stock opname dan pencatatan obat rusak
dan expired ke apoteker
1. Instalasi Farmasi
Unit terkait 2. IGD
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
REVISI FORMULARIUM RUMAH SAKIT
NO.DOKUMEN : NO.REVISI HALAMAN
B/ /SPO- 00 1/2
PKPO/RSA/XII/2019

Ditetapkan Oleh :
Direktur Rumah Sakit Andimas
SPO Tanggal terbit :
(Standar Prosedur 26 Desember 2019
Operasional)

dr. Pauziah
Proses untuk mengevaluasi kembali formularium rumah sakit yang
sedang berjalan untuk mempertimbangkan kemungkinan
Pengertian
dilakukannya penambahan atau pengurangan obat yang terdaftar di
formularium

Sebagai acuan dalam melakukan revisi terhadap formularium rumah


Tujuan
sakit yang sedang berjalan

Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Andimas Nomor : B/


Kebijakan /KPTS/Dir/RSA/XII/2019 Andimas Tentang Kebijakan Pelayanan
Kefarmasian.
1. Penambahan obat dalam formularium
a. Dokter mengisi Formulir Usulan Penambahan Obat Baru
b. Serahkan kembali Formulir Usulan Penambahan Obat
Baru yang sudah diisi kepada kepala instalasi farmasi
c. Penambahan obat baru dapat dilakukan dengan kriteria
 Adanya obat / sediaan yang baru beredar
 Belum ada obat yang komposisinya sama
 Penambahan item sejenis dengan pertimbangan sebagai
alternatif (untuk obat-obat fast moving)
 Harga yang lebih ekonomis
2. Kepala instalasi farmasi mengusulkan pengurangan obat dari
Prosedur formularium dengan kriteria :
 Obat tidak dipakai dokter / slow moving
 Obat ditarik dari peredaran
 Ada obat yang lebih efektif /ekonomis
 Sering terjadi kekosongan di distributor/pabrik
3. Kepala instalasi farmasi menetapkan jadwal pertemuan Tim
Farmasi dan Terapi
4. Kepala instalasi membuat tinjauan terhadap formularium
berdasarkan kesepakatan Tim Farmasi dan Terapi
5. Kepala instalasi farmasi membuat draft formularium baru untuk
diajukan ke komite medik
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
REVISI FORMULARIUM RUMAH SAKIT
NO.DOKUMEN : NO.REVISI HALAMAN
B/ /SPO- 00 2/2
PKPO/RSA/XII/2019

6. Komite medik mengajukan draft formularium baru kepada


direktur untuk disahkan pemberlakuannya
7. Sosialisasi formularium baru ke semua dokter dan unit
pelayanan terkait
Unit terkait 1. Instalasi Farmasi
2. IGD
3. Rawat Inap
4. Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai