Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan Half Open

Gambar 4.4 di atas merupakan grafik h1, h2, Δh fungsi Ls pada bukaan half open. Ketiga
trendline pada grafik diatas cenderung konstan karena pengukuran pada venturimeter tidak
bergantung pada Ls dan diukur pada satu titik. Garis H1 cenderung konstan pada 7 mm, garis H2
cenderung konstan pada -24 mm dan garis Δh yang cenderung konstan pada 27 mm.
Pada venturi terdapat h1 dan h2, dimana h1 adalah tekanan hulu dan h2 adalah hilir.
sedangkan perbedaan tekanan (Δh) adalah h1 - h2. Dari hasil ini didapatkan bahwa tekanan di
dalam venturi dipengaruhi oleh kecepatan aliran fluida. Hal ini dapat dibuktikan dari persamaan
𝑉12 −𝑉22
Bernoulli dimana Δp= ρ( 2 ), dimana Δp berbanding lurus dengan ρ dan v. menurut dasar
teori, nilai h1 seharusnya konstan pada seluruh nilai Ls karena h1 tidak berpengaruh terhadap
kedudukan dari pitot tube. Nilai dari h1 didapat dari lokasi yang tetap, sehingga nilai h1
merupakan tekanan statis. Sedangkan nilai h2 dimana seharusnya konstan pada seluruh nilai Ls
karena nilai h2 tidak berpengaruh terhadap kedudukan dalam pitot tube. Namun nilai h2 adalah
tekanan statis yang terletak pada titik di leher venturi.
Grafik Δh, h1 dan h2 di atas mendekati grafik secara teori untuk h1 dan h2. Pada fully
open pressure dropnya lebih besar dari pada half open. Hal tersebut dikarenakan debit aliran
pada fully open lebih besar daripada half open hal ini sama saja jika kita memperkecil luas
penampang tempat fluida mengalir sehingga kecepatan fluida bertambah dan tekanan fluida
berkurang. Grafik dari data percobaan dapat dikatakan sudah sesuai dengan dengan teori dimana
aliran yang berada pada daerah dengan luas penampang yang lebih kecil akan memiliki
kecepatan aliran yang lebih kecil dan tekanan yang lebih besar ketimbang aliran pada daerah
dengan luas penampang yang lebih besar. Properties yang mempengaruhi nilai Δp adalah
Kecepatan udara pada leher venturi, diameter penampang leher venturi, dan diameter inlet
venturi. Jika digambarkan pada grafik h1 aliran yang diukur dalam venturi dan h2 yang diukur
pada throat. Namun kesalahan terdapat pada Δh yang seharusnya merupakan pengurangan dari
h2 dengan h1 sehingga menghasilkan nilai yang terdapat diantara keduanya namun malah
memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan keduanya. Kesalahan ini dapat dikatakan terjadi
karena adanya kerusakan pada alat praktikum.
Pemabahsan Fully open

Grafik di atas merupakan grafik dari h1, h2, dan Δh terhadap Ls pada bukaan fully
open.Ketiga trendline pada grafik diatas cenderung konstan karena pengukuran pada
venturimeter tidak bergantung pada Ls dan diukur pada satu titik. Dari trendline pada grafik
terlihat bahwa h1 memiliki trendline cenderung konstan yaitu sebesar 9 mmH2O. Untuk nilai h2,
trendline grafik cenderung konstan pula yang memiliki nilai sebesar -38 mmH2O. Sedangkan
untuk nilai Δh, trendline grafik cenderung konstan juga yaitu sebesar 45 mmh2O.
Pada venturi terdapat h1 dan h2, dimana h1 adalah tekanan hulu dan h2 adalah hilir.
sedangkan perbedaan tekanan (Δh) adalah h1 - h2. Dari hasil ini didapatkan bahwa tekanan di
dalam venturi dipengaruhi oleh kecepatan aliran fluida. Hal ini dapat dibuktikan dari persamaan
𝑉12 −𝑉22
Bernoulli dimana Δp= ρ( 2 ), dimana Δp berbanding lurus dengan ρ dan v. menurut dasar
teori, nilai h1 seharusnya konstan pada seluruh nilai Ls karena h1 tidak berpengaruh terhadap
kedudukan dari pitot tube. Nilai dari h1 didapat dari lokasi yang tetap, sehingga nilai h1
merupakan tekanan statis. Sedangkan nilai h2 dimana seharusnya konstan pada seluruh nilai Ls
karena nilai h2 tidak berpengaruh terhadap kedudukan dalam pitot tube. Namun nilai h2 adalah
tekanan statis yang terletak pada titik di leher venturi.
Grafik dari data percobaan dapat dikatakan sudah sesuai dengan dengan teori dimana
aliran yang berada pada daerah dengan luas penampang yang lebih kecil akan memiliki
kecepatan aliran yang lebih kecil dan tekanan yang lebih besar ketimbang aliran pada daerah
dengan luas penampang yang lebih besar. Properties yang mempengaruhi nilai Δp adalah
Kecepatan udara pada leher venturi, diameter penampang leher venturi, dan diameter inlet
venturi. Jika digambarkan pada grafik h1 aliran yang diukur dalam venturi dan h2 yang diukur
pada throat. Namun kesalahan terdapat pada Δh yang seharusnya merupakan pengurangan dari
h2 dengan h1 sehingga menghasilkan nilai yang terdapat diantara keduanya namun malah
memiliki nilai yang lebih besar atau lebih kecil dibandingkan keduanya. Kesalahan ini dapat
dikatakan terjadi karena adanya kerusakan pada alat praktikum.

Anda mungkin juga menyukai