Nama: Fuad Ardian N

Kelompok: 02

NIM: 320210404007

BORANG ANALISIS H04

Tujuan dari praktikum ini adalah menyelidiki keabsahan teori Bernoully pada aliran dalam
pipa bundar dengan perubahan diameter. Hukum Bernoully menyimpulkan bahwa jumlah tinggi
tempat, tinggi tekanan dan tinggi kecepatan pada setiap titik dari suatu aliran zat cair ideal
selalu mempunyai nilai yang konstan.
v2 P
+ + z=Konstan
2 g ρg
2
v
=tinggi kecepatan
2g
P
=t i nggitekanan
ρg
z=tinggi tempat
P
Dikarenakan tabung horizontal maka z1=z2 dan h= dimana h menunjukkan tinggi pada
ρg
v2
manometer yang mana dapat disimpulkan total head (H)= +h bernilai konstan pada semua
2g
penampang sepanjang pipa uji.
Debit (Q) memiliki hubungan dengan dh berbanding lurus karena semakin besar nilai dh
maka semakin besar nilai debitnya (Q) karena dh juga berbanding lurus dengan kecepatan aliran
(v) maka nilai perbedaan head (dh) juga semakin besar sesuai dengan rumus berikut.
Q= Av
v=√ 2× g × dh
Q= debit aliran
A= luas penampang pipa
g= percepatan gravitasi
dh= perbedaan head
Salah satu buktinya adalah pada point 1 memiliki dh 1 dengan nilai 0,002 memiliki nilai Q_lit
sebesar 1,22 x 10-4 m3/s dan point 1 memiliki dh2 dengan nilai 0,008 memiliki nilai Q_lit sebesar
2,44 x 10-4 m3/s yang mana dh1 memiliki nilai yang lebih kecil dari dh 2 maka Q_lit1 memiliki nilai
yang lebih kecil dari Q_lit2. Hal ini membuktikan bahwa nilai dh yang lebih besar juga memiliki
nilai Q_lit yang lebih besar.
Luas penampang pipa (A) memiliki hubungan berbanding terbalik dengan perbedaan head
(dh) karena semakin kecil penampang maka semakin besar nilai perbedaan head karena
perbedaan head berbanding lurus dengan kecepatan (v) dalam besar debit yang sama sesuai
dengan rumus berikut.
Q= Av
v=√ 2× g × dh
Q= debit aliran
A= luas penampang pipa
 g= percepatan gravitasi
dh= perbedaan head
Salah satu buktinya adalah pada point 1 memiliki luas sebesar 6,16 x 10 -4 m2 dan dh sebesar
0,002 dan pada point 2 memiliki luas sebesar 3,5 x 10 -4 m2 dan dh sebesar 0,012 dan kedua
point tersebut memiliki debit sebesar 1,6 x 10 -4 m3/s yang mana dh pada point 1 memiliki nilai
yang lebih kecil dari dh point 2 namun luas pada point 1 memiliki nilai yang lebih besar dari
point 2. Hal ini membuktikan bahwa jika luas dan perbedaan total head berbanding terbalik
Pada grafik kecepatan dan kesalahan relatif point 2 dan 3 memiliki gradien yang positif
sehingga semakin besar kecepatan aliran maka semakin besar kesalahan relatifnya sedangkan
pada point 1, 4, 5, 6, dan 8 memiliki gradien yang negatif sehingga semakin besar kecepatan
aliran maka semakin kecil kesalahan relatifnya. Namun pada pengujian ini grafik dinilai tidak
konsisten karena ada beberapa point yang terdapat gradien positif dan gradien negatif maka
grafik ini dinilai tidak ada hubungan antara KR% dan kecepatan aliran. Menurut grafik hasil data
terdapat beberapa poin yang memiliki hubungan variabel independent dan dependen dengan
kategori lemah yaitu poin 1 dan 3 dengan nilai 0,2409; 0,0854. Lalu ada beberapa hubungan
variabel independent dan dependen dengan kategori moderat yaitu poin 2 dan 5 dengan nilai
0,5021; 0,4288. Selanjutnya ada beberapa variabel independent dan variabel dependen dengan
kategori kuat yaitu poin 4, 6, dan 8 dengan nilai 0,7775; 0,8957; 0,7556. Karena hanya beberapa
yang termasuk kategori kuat dan tidak semuanya maka disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
antara kecpatan dan kesalahan relatif. Praktikan menemukan kesalahan relative yang terbilang
kecil sebesar 0,546% dan kesalahan relative paling besar bernilai 54,417%. Praktikan
menganalisis kesalahan yang dilakukan pada saat praktikum sebagai berikut.
1. Sumbat pada tabung yang tidak tepat pada manometer sehingga tinggi tekanan pada
pipa tidak akurat maka untuk mencegah hal tersebut diharuskan untuk menaruh sumbat
secara tepat dan tidak terburu-buru atau menggunakan sumbat yang sifatnya otomatis
sehingga data dapat lebih akurat.
2. Pembacaan manometer secara manual sehingga angka yang dibaca tidak akurat maka
untuk mencegah hal tersebut dapat menggunakan alat manometer digital agar angka
yang didapatkan akurat.
3. Air yang bocor pada lubang sumbat yang menyebabkan debit tidak akurat tiap detiknya
maka untuk mencegah hal tersebut sumbat ditarik secara perlahan.
4. Pengujian yang tidak menggunakan fluida ideal yang menyebabkan fluida memiliki gaya
gesek dengan dinding pipa sehingga hasilnya tidak akurat maka untuk mencegah hal
tersebut dapat menambahkan suatu variabel yang menghitung pengaruh dari fluida non
ideal karena pada hakikatnya fluida ideal tidak ada
5. Pengambilan volume fluida dan waktu dilakukan secara manual sehingga perhitungan
debit tidak akurat
A. KESIMPULAN
Menurut hasil analisis praktikum, teori bernouli tidak akurat atau tidak tepat dikarenakan
menurut teori bernouli total head pada setiap diameter pipa seharusnya sama namun pada
praktikum kali ini terdapat beberapa pipa yang terdapat total head yang berbeda karena
terdapat beberapa kesalahan dalam praktikum dan pemakaian fluida non ideal yang mana fluida
ini memiliki gaya gesek terhadap suatu benda, bersifat kompresibel, dan memiliki nilai viskositas
yang menyebabkan terjadinya gesekan antar dinding pipa dan mengurangi energi mekanik di
praktikum kali ini sedangkan fluida ideal merupakan fluida yang memiliki viskositas nol, bersifat
inkompresibel dan tidak memiliki gaya gesek terhadap suatu benda atau dinding. Pada
hakikatnya teori Bernoully ini berlaku jika digunakan fluida ideal karena tidak akan menimbulkan
error atau munculnya variabel baru pada persamaan teori bernouli.
Menurut hasil data yang didapatkan luas penampang pipa (A) memiliki hubungan
berbanding terbalik dengan perbedaan head (dh) karena semakin kecil penampang maka
semakin besar nilai perbedaan head karena perbedaan head berbanding lurus dengan
kecepatan (v) dalam besar debit yang sama. Selain itu, debit (Q) memiliki hubungan dengan dh
berbanding lurus karena semakin besar nilai dh maka semakin besar nilai debitnya (Q) karena
dh juga berbanding lurus dengan kecepatan aliran (v) maka nilai perbedaan head (dh) juga
semakin besar sesuai dengan rumus berikut.