Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) 2016

DALAM RANGKA PENINGKATAN SDM APARATUR

DI PUSKESMAS LANGENSARI 1 TANGGAL 4 MARET 2016

I. PENDAHULUAN

Berdasarkan Petunjuk Teknis Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, Kementerian

Kesehatan RI (2015), disebutkan bahwa Imunisasi merupakan upaya pencegahan

yang terbukti sangat cost effective. Banyak kematian dan kecacatan yang

disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

World Health Assembly (WHA) mendeklarasikan bahwa eradikasi polio adalah

salah satu isu kedaruratan kesehatan masyarakat dan perlu disusun suatu strategi

menuju eradikasi polio (Polio Endgame Strategy). Salah satu strategi tersebut

dilakukan dengan pelaksanaan PIN Polio.

Pengertian PIN Polio adalah pemberian imunisasi tambahan polio kepada

kelompok sasaran imunisasi untuk mendapatkan imunisasi polio tanpa memandang

status imunisasi yang dilakukan berdasarkan hasil evaluasi program dan kajian

epidemiologi. Indonesia telah dinyatakan bebas polio bersama dengan negara

anggota WHO di South East Asia Region (SEAR) pada bulan Maret 2014. Untuk

mempertahankan keberhasilan tersebut, dan sebagai bagian melaksanakan

komitmen mewujudkan Dunia Bebas Polio, Indonesia perlu memperkuat


pelaksanaan program imunisasi rutin polio dan kegiatan imunisasi tambahan yaitu

Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang akan dilaksanakan pada tanggal 8-15

Maret 2016.

PIN Polio adalah pemberian imunisasi tambahan polio kepada balita tanpa

memandang status imunisasi polio sebelumnya. Tujuan PIN Polio antara lain

mengurangi resiko penularan virus polio yang datang dari negara lain, memastikan

tingkat kekebalan masyarakat terhadap penyakit polio cukup tinggi dan memberikan

perlindungan secara optimal serta merata pada balita terhadap kemungkinan

munculnya kasus polio.

Penyakit Polio merupakan penyakit pada susunan saraf pusat yang disebabkan

oleh virus Polio. Secara klinis penyakit polio adalah anak dibawah umur 15 tahun

yang menderita lumpuh layu akut. Penyebaran penyakit ini melalui kotoran manusia

(tinja) yang terkontaminasi. Kelumpuhan dimulai dengan gejala demam,nyeri otot

dan kelumpuhan pada minggu pertama sakit. kemudian bisa terjadi karena

kelumpuhan otot pernafasan yang tidak ditangani segera.

Berdasarkan Analisa para ahli didapat data yang menunjukkan cakupan imunisasi

Polio dosis ke empat nasional telah melebihi 90% namun tidak merata diseluruh

provinsi dan Kabupaten/Kota. Dengan demikian para ahli merekomendasikan agar

dilaksanakan PIN Polio dengan sasaran balita (anak usia 0-59 bulan) untuk

memberikan perlindungan optimal bagi seluruh anak terhadap virus polio.


II. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan Umum PIN untuk tercapainya eradikasi polio di dunia pada akhir

tahun 2020.

Sedangkan tujuan khusus sebagai berikut:

1. Memastikan tingkat imunitas terhadap polio di populasi (herd immunity) cukup

tinggi dengan cakupan > 95%.

2. Memberikan perlindungan secara optimal dan merata pada kelompok umur 0-

59 bulan terhadap kemungkinan munculnya kasus polio yang disebabkan oleh

virus polio Sabin.

III. WAKTU DAN TEMPAT

a. Waktu : 4 Maret 2016

b. Tempat : Aula Puskemas Langensari 1

IV. PESERTA

Seluruh Staf dan Karyawan Puskesmas Langensari 1

V. MATERI

Terlampir
VI. METODE

Penyuluhan Kelompok, Tanya Jawab dan Demonstrasi

VII. HASIL/KELUARAN KEGIATAN

1. Seluruh Staf dan karyawan mengetahui bahwa tanggal bulan Maret

sebagai bulan Pelaksanaan (Pekan Imunsasi Nasional ) PIN Polio

2. Seluruh Staf dan karyawan mengetahui Manfaaat Pelaksanaan (Pekan

Imunsasi Nasional ) PIN Polio

3. Seluruh Staf dan karyawan mengetahui Teknis Pelaksanaan (Pekan

Imunsasi Nasional ) PIN Polio

VIII. PENUTUP

Demikian hasil Laporan kami sampaikan tentang kegiatan Sosialisasi (Pekan

Imunsasi Nasional ) PIN Polio yang jatuh pada bulan Maret 2016.

Anda mungkin juga menyukai