Anda di halaman 1dari 50

DRYER #1

2019
ANALISA KESELAMATAN KERJA
D1 FEED CONVEYOR REPLACEMENT

4600042271-JSA-D#1.220.001-09/19
29 January 2020

PT. PETRA ENERGY INTERNATIONAL


Prepared By,Supervisor - PEI Prepared By, EHS - PEI Review By, PM - PEI
Disiapkan oleh : Direview Oleh : Disahkan Oleh :

Sign Date : / / 2019 Sign Date : / / 2019 Sign Date : / / 2019


Name : Name : Name :

Review By, PT. VALE Review By, EHS PT. VALE Approval By, PT. VALE
Direview oleh : Direview Oleh : Disahkan Oleh :

Sign Date : / / 2019 Sign Date : / / 2019 Sign Date : / / 2019


Name : Name : Name :

This document is intended for all employees, sub contractor, and visitor to be a guide and prosedure when
working on the site of this project
ANALISA KESELAMATAN KERJA
DITERBITKAN 29/01/2020 4600042271-JSA-D#1.220.001-09/19

1. Mengapa Anda Lakukan JSA? (misalnya, pekerjaan non-rutin; tidak ada prosedur yang telah disetujui; kondisi tidak umum;
ruang lingkup pekerjaan berubah; tidak yakin dengan potensi bahaya; dll)

KONDISI PEKERJAAN NON RUTIN DAN TIDAK UMUM SERTA RUANG LINGKUP PEKERJAAN
BERUBAH-UBAH

2. Departemen: PT. PETRA ENERGY INTERNATIONAL

3. Lokasi: DRYER #1 – FEED CONVEYOR

4. Keterangan Tugas: tulis secara ringkas pekerjaan yang akan dilakukan (Anda dapat merujuk pada prosedur
yang ada dan telah disetujui di sini jika hal tersebut relevan)

Preparation Collect Material & Fabrikasi, Assembly Structure, Install & Demolish Scaffolding,
Demolish & Install Temporary Support, Install New Anchor, Casting New Pedestal, Switch Off MCC
& MCB to Motor Conveyor, Demolish Structures and Install New Structures, Demolish & Install Pipe
Fire, Patching/Sandblasting & Repainting All Structures Frame Cable Tray, Housekeeping Area

5a. Identifikasikan Bahaya: Beri centang pada kotak & identifikasikan bahaya yang terkait dengan pekerjaan tersebut.
Bekerja di ketinggian
Bekerja dengan Beban Bekerja dengan Panas/Api Bekerja dengan Listrik
(>1,8m)
Jatuh dari ketinggian Peralatan angkat Terbakar oleh logam leleh Penyalaan peralatan listrik
Jatuh dari tingkat Terbakar karena radiasi Sengatan atau luka bakar
Pengangkatan manual
yang sama panas listrik
Kejatuhan benda Beban tergantung Kebakaran atau ledakan Kabel listrik (dalam 10 m)
Lubang Beban tersangga Terkena percikan api Alat bertegangan tinggi
Pekerja di bawah atau Percikan dari las atau
Mengikat beban Struktur transmisi
di atas pemotongan
Pengelasan atau
Bekerja dengan Akses ke area
Operasi Crane pemotongan dengan las
perancah bertegangan tinggi
oksigen
Bekerja dengan Alat Bekerja dalam Parit Bekerja dengan Zat Kimia Bekerja dalam Ruang Tertutup
Energi tersimpan Pekerjaan tertanam Zat Kimia Berbahaya Terkena energi
Gas, debu atau uap
Alat terisolasi Alat penggalian Terkena kontaminan
beracun
Tersangkut bagian
Tertimpa alat Terkena pelepasan zat cair Atmosfir di bawah standar
bergerak
Di dekat mesin
Terkubur reruntuhan Isi bertekanan tinggi Pengendalian masuk
bergerak
Bekerja di dekat atau di dalam
Gunakan Alat Bergerak Permesinan Alat-Alat Khusus
Air (> 1 m)
Crane Mesin vibrator Perkakas listrik Jatuh ke air
Light truck Mesin las Bor tangan Terseret arus
Backhoe case Mesin hidrolik Gerinda tangan/portabel Tenggelam
Forklift Lain-Lain Perkakas potong portabel Lain-Lain
Lingkungan Kerja Manusia Lain-Lain Lain-Lain
Penanganan secara Benda yang bergerak tak
Hujan Hewan (lebah, ular, dll)
manual terkendali
Angin Posisi tidak normal Benda yang beterbangan Suhu (panas/dingin)
Bahaya terpeleset,
Petir Pencahayaan mencukupi? Biologi (infeksi, dll)
tersandung, jatuh

Page | 1
Pancaran Matahari Bahaya terbentur Kebisingan Radiasi

5b. Identifikasi Aspek Lingkungan: Beri centang pada kotak & identifikasikan aspek lingkungan yang terkait dengan pekerjaan
tersebut.

Polusi Polusi Limbah Sumber Daya Alam


Tumpahan
Keluarnya gas proses Pemisahan limbah Penggunaan air
hidrokarbon
Tumpahan zat kimia Pembentukan debu Limbah berbahaya Pembuang-buangan air
Tumpahan ke saluran Kebisingan (sebagai Kerusakan pada
Tumpahan sampah
air polusi) flora/fauna

6a. Cara Pengendalian: Pengendalian Teknik (contoh-contoh)


Cara Pengendalian Contoh penerapan.
Mengalih jalur akses/memindahkan peralatan, pembatasan jumlah, membuat akses lengkap
Eliminasi/Minimalisasi handrail, mengganti proses/metode alternative, pre assembly truss, pasang support sementara,

Menutup akses jalan pada saat pemasangan atau pembongkaran struktur Gunakan crane
Penutupan Pasang pelindung/penghalang/isolasi (fire blanket/partisi seng) untuk percikan api

Pemasangan lockout & tagout, pemasangan perancah, Gunakan kunci, pengaman mesin,
Isolasi tameng ledakan, tirai las untuk mengendalikan pemaparan bahaya.

Sistem pembuangan lokal untuk menyingkirkan uap las, memberikan saluran untuk bahan
Pembuangan atau proses.
diarahkan ke tempat lain Membersihkan bahan yang tumpah, tata graha/housekeeping

6b. Controls: Administrative (Procedural) Controls (examples)


Cara Pengendalian: Pengendalian Administratif (Prosedural) (contoh-contoh)

Cara Pengendalian Contoh penerapan.

Prosedur Kerja Standar (SOP lifting, SOP scaffolding, SOP oxy acy, SOP crane, SOP
Prosedur Tertulis compressor, SOP mesin las), Surat Izin Kerja (PTW, Hotwork), dan Praktik Kerja Aman yang
terdokumentasikan lainnya.

Pembatasan Waktu Pergantian/shift untuk menghindari kelelahan khususnya pada aktivitas pengelasan juga
Pemaparan bahaya ergonomik.

Pemantauan Supervisor dan safetyman berada di lokasi kerja selama ada aktivitas.

Penggunaan rekan kerja untuk memantau percikan api dari pemotongan atau pengelasan
Sistem Rekan Kerja
terutama disekitar tempat penyimpanan oxy-acy dryer.

6c. Cara Pengendalian: Alat Pelindung Diri (APD) dan Pengendalian Keselamatan Kerja Lainnya (contoh-contoh)
Peralatan Keselamatan
APD - Standar APD - Khusus Pengendalian Keselamatan
Kerja
Safety Cones/Kerucut Pengawasan Kebakaran
Helm Full Body Harness
pengaman (fire watch)
Kacamata pengaman Rambu keselamatan Alat penahan jatuh Petugas bendera/Spotter
Sepatu boot
Barikade Pakaian Fire Retardant Confined Space Sentry
pengaman
Pelindung
Pita penghalang Rompi flagman Penjaga Lainnya (air, dll)
pendengaran
Tameng Wajah/mono Rompi pengaman
Pemadam kebakaran Kehadiran FES
goggle (visibilitas tinggi)
Respirator/SCBA Fire blanket Baju tyvex Area Kerja Terbatas
Kaos tangan Lain-Lain Afron las

Page | 2
6d. Cara Pengendalian: Wewenang dan Surat Izin (contoh-contoh)

Permit to Work Hot Work (Pembakaran dan pengelasan) Workbox (man-cage)


Site Clearance/Excavation Confined Space Entry Akses Area Tegangan tinggi
Cheklist Isolasi Radiasi Peledakan

7. Komunikasi / Briefing pada Pekerja (tidak diperlukan jika pekerja bekerja sendiri dan telah menulis JSA).

Supervisor Regu Kerja:


Nama & BN: Tanda tangan: Jabatan:Supv Tgl: Jam:
Semua pekerja telah mendapat briefing tentang cara pengendalian yang diidentifikasi dalam JSA ini.

8. Jumlah Regu Kerja (Catatan: Jika lebih dari 30 pekerja yang harus menandatangani JSA, maka dapat Gunakan salinan
dari halaman ini):

Saya telah membaca (atau dibacakan) tentang cara-cara pengendalian yang diuraikan dalam JSA ini, dan saya memahami
sepenuhnya serta akan mematuhinya.
Saya akan melaporkan semua bahaya tambahan pada Supervisor saya jika hal itu terjadi saat bekerja.

Nama & B/N Td. Tgn Nama & B/N Td. Tgn

1. 16.

2. 17.

3. 18.

4. 19.

5. 20.

6. 21.

7. 22.

8. 23.

9. 24.

10. 25.

11. 26.

12. 27.

13. 28.

14. 29.

15. 30.

9. Pengesahan JSA: pengesahan oleh pekerja jika bekerja sendiri dan oleh Supervisor jika berupa regu kerja.

SUPERVISOR
Disahkan oleh:
Nama & BN: Tanda Tangan: Jabatan: Tgl: Jam:
Saya telah menyelesaikan JSA dan telah mengidentifikasi semua bahaya, dan akan Pastikan tersedianya cara-cara
pengendalian untuk melindungi diri saya sendiri dan pekerja lain dari cedera.

Page | 3
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)

1. Persiapan: 1.1 Tersandung, terjepit, 1.1.1. Pastikan konsep tata graha/ house keeping dilakukan dengan benar. Atur, rapikan, dan
Collect Material & tertimpa, terbentur kelompokkan semua alat dan material secara rapi, teratur, dan mudah dicari.
Fabrikasi material material atau peralatan 1.1.2. Ketahui dengan baik berat material yang diangkat, dan kapasitas pengangkatan
Gunakan peralatan kerja kerja. maksimal dengan tenaga manusia, jangan memaksakan mengangkat material yang
dan mesin listrik. terlalu berat. (maksimal 20 kg).
1.1.3. Semua kabel dari peralatan dan ekstension terletak dengan rapi, aman, dan tidak
berpotensi menyebabkan tersandung atau terlilit.
1.1.4. Pastikan jarak/posisi anggota badan dengan material yang akan diangkat/diposisikan.
Jangan Letakkan anggota badan/tangan, kaki dibagian bawah material yang akan
ditempatkan/diposisikan.
1.1.5. Jangan berada di bagian bawah material yang sedang diangkat.
1.1.6. Lakukan pengangkatan material sesuai dengan prosedur pengangkatan dan
penanganan material (manual handling).
1.1.7. Siapkan dan atur dengan baik semua equipment, material, safety sign, dan semua
kabel-kabel, jangan menghalangi akses lalu lalang.
1.1.8. Hindari bekerja di ruang yang sempit atau ruang gerak terbatas.
1.1.9. Jangan memaksakan diri, minta bantuan orang lain untuk membantu pekerjaan.
1.1.10. Gunakan alat bantu bila Lakukan pengangkatan di area yang sulit terjangkau.
1.1.11. Selalu bekerja di area yang memiliki pencahayaan yang cukup.
1.1.12. Jangan Gunakan kacamata hitam di area yang kurang pencahayaan.
1.1.13. Gunakan pagar pembatas atau pita pengaman disekitar area kerja.

1.2 Equipment, alat kerja atau 1.2.1. Pastikan kelayakan dari semua alat yang akan digunakan, JANGAN gunakan peralatan
alat safety rusak/tidak atau tools yang dalam kondisi rusak atau sementara perbaikan.
layak pakai 1.2.2. Peralatan lifting gear yang akan digunakan harus dipastikan sudah diinspeksi oleh BKI
atau pihak yang direkomendasikan/di beri wewenang.
1.2.3. Fullbody harness dan peralatan listrik kiranya dipastikan bahwa piranti yang akan
digunakan sudah dilakukan inspeksi sesuai dengan jadwal bulanannya.

Page | 4
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
1.2.4. Perbaiki peralatan yang rusak dan lakukan uji kelayakannya kembali.
1.2.5. Semua peralatan kerja yang sudah tidak layak pakai harus dipasangi tagging kerusakan
dan harus ditempatkan/digudangkan ditempat terpisah dengan peralatan yang layak
pakai.
1.2.6. Jangan gunakan peralatan jenis apapun yang sudah mengalami kerusakan, keausan,
keretakan atau peralatan buatan atau yang sudah di modifikasi.

1.3 Tangan/anggota tubuh 1.3.1. Pastikan jarak/posisi anggota badan dengan material yang akan diangkat/diposisikan.
1.3.2. Jangan meletakkan anggota badan/tangan, kaki dibagian bawah material yang akan
tergores, tersayat, tangan
ditempatkan/diposisikan.
terpotong. 1.3.3. Sudut struktural yang tajam dan berbahaya segera tepikan atau buatkan pengaman
sementara.
1.3.4. Lengan baju kerja tidak boleh di gulung saat beraktivitas
1.3.5. Gunakan baju fire reterdant dan pelindung tambahan berbahan anti api pada saat
melakukan pengelasan atau pemotongan.

1.4 Pekerja/orang lain 1.4.1. Karyawan yang melakukan pengelasan/pemotongan adalah orang yang diberi
terkena percikan api wewenang dan memiliki kompetensi dan ahli dibidangnya.
pengelasan, 1.4.2. Jauhkan diri dari paparan pekerjaan pengelasan/pemotongan.
pemotongan/luka bakar 1.4.3. Semua pekerja yang berada di dekat area pekerjaan wajib Gunakan APD yang sesuai.
ringan/serius. 1.4.4. Pastikan posisi orang lain berada jauh dari percikan api untuk pekerjaan
pengelasan/pemotongan.
1.4.5. Pasang partisi/protection untuk menghalangi pijaran api dan pasang sign/rambu
pekerjaan pengelasan/pemotongan sedang dilakukan.
1.4.6. Pasang safety line di sekitar area kerja atau pasang tanda dan safety line dilantai
bawah.
1.4.7. Gunakan panel pelindung di sekitar area pekerjaan pengelasan/pemotongan.
1.4.8. Arahkan percikan api dari pengelasan/pemotongan ke arah yang aman.
1.4.9. Gunakan blower (jika perlu) untuk mengarahkan percikan api kearah yang lebih aman,
terhindar dari terkena percikan api las/potong.

Page | 5
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
1.4.10. Lakukan pekerjaan sesuai prosedur SOP/JSA dan patuhi semua rambu keselamatan
yang terpasang.
1.4.11. Pekerja atau tukan las (welder) harus Gunakan alat pelindung diri sesuai dengan
persyaratannya seperti:
a. Pelindung wajah (google, welding mask, face shield) yang layak pakai dan
sesuai standar.
b. Sarung tangan khusus pengelasan berbahan anti panas/api.
c. Baju lengan panjang/overall berbahan anti api (fire retardant)
d. Proteksi tambahan khusus untuk badan (apround)

1.5 Mata kemasukan partikel 1.5.1. Bersihkan permukaan material terlebih dahulu secara perlahan-lahan.
kecil yang 1.5.2. Perhatikan posisi rekan kerja apabila sedang membersihkan material.
terlempar/beterbangan. 1.5.3. Apabila sedang Gunakan udara bertekanan, Perhatikan cara dan metode
penggunaannya, atur dengan baik agar tekanan udara mudah dikendalikan serta
perhatikan posisi anggota tubuh, arah angina dan posisi orang lain saat membersihkan
permukaan material.
1.5.4. Gunakan kacamata safety dengan baik dan benar.

1.6 Kesetrum atau luka bakar 1.6.1. Semua peralatan listrik yang digunakan sudah diinspeksi secara rutin dan layak untuk
akibat alat listrik digunakan.
1.6.2. Periksa out put power line dari peralatan listrik atau mesin listrik gunakan multitester.
1.6.3. Tangan/sarung tangan harus kering sebelum Gunakan peralatan listrik/permesinan
listrik.
1.6.4. Singkirkan peralatan/mesin listrik yang sudah rusak dari tempat penyimpanan peralatan
kerja.
1.6.5. Pasang tag pada peralatan mesin listrik yang sedang di perbaiki atau sudah mengalami
kerusakan. Tulis histori pemakaian dan kerusakan dalam log book.
1.6.6. Pasang dan periksa grounding mesin las dihubungkan ke material besi yang sedang
dikerjakan.
Page | 6
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
1.6.7. Peralatan listrik harus diperiksa sebelum digunakan oleh pekerja yang kompeten
dibidangnya.
1.6.8. Periksa kondisi kabel listrik yang digunakan tidak terkelupas, di isolasi temporary, tidak
di modifikasi atau tidak sesuai dengan standar dari pabriknya/SOP.
1.6.9. Periksa kondisi penempatan kabel power/extention kabel tidak berada di lintasan orang,
terinjak, tertindih, terlipat, di tepi benda tajam, di dekat pengelasan/pemotongan atau
berada di genangan air.
1.6.10. Semua penggunaan peralatan listrik dan mesin harus mengacu pada SOP manualnya.

2. Assembly Structure di 2.1 Anggota tubuh, Tangan 2.1.1 Gunakan peralatan kerja yang standard dan sesuai spesifikasinya dengan jenis
Area Fabrikasi: Terjepit, tertindis/tertindih pekerjaan.
Structure 2.1.2 Gunakan alat bantu angkat seperti camelock, webbing sling, dongkrak, dll.
- Pengencangan baut
dengan manual 2.1.3 Semua alat angkat yang digunakan dalam kondisi baik dan layak digunakan.
Gunakan peralatan 2.1.4 Merapikan area kerja, perhatikan kondisi atau tempat tumpuan structure tidak terganjal
mekanis & atau dalam kondisi miring. Sehingga berpotensi structure terlepas, terjatuh/tergelincir
kelistrikan. secara tiba-tiba.
- Penyetelan Structure 2.1.5 Menempatkan/memposisikan anggota tubuh pada bagian titik-titik jepit (line of fire)
Gunakan alat angkat. 2.1.6 Menjaga jarak/posisi anggota tubuh dengan material yang akan diangkat/diposisikan.
- Penyetelan structure 2.1.7 Lakukan pengangkatan dengan teknik yang benar. (Mengacu pada SOP manual
Gunakan Crane handling dan SOP pengangkatan)
kapasitas 70 Ton. 2.1.8 Periksa kelayakan semua peralatan semua peralatan kerja/alat angkat dan diinspeksi
- Mengangkat & rutin.
memindahkan
2.1.9 TIDAK direkomendasikan Gunakan peralatan kerja yang mengalami kerusakan (aus,
Material/Structure sobek, retak, pecah, patah, atau di modifikasi tanpa MOC; Management Of Change)
dengan Forklift
2.1.10 JANGAN mencungkil material/beban yang berat Gunakan pipa atau penanganan
kapasitas 7 Ton. manual dengan cara manual.
2.1.11 Minta bantuan orang lain untuk membantu pekerjaan.

Page | 7
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
2.1.12 HINDARI bekerja di tempat/ruang yang sempit.
2.1.13 JANGAN berada dibagian bawah mayerial yang sedang diangkat/diposisikan.
2.1.14 TIDAK bekerja dengan terburu-buru.
2.1.15 Ikuti prosedur penanganan material yang benar dan aman (manual & mechanic lifting)
2.1.16 Gunakan sarung tangan yang tebal untuk melindungi bagian tangan dari benturan yang
keras.
2.2 Anggota tubuh (tangan, 2.2.1. Periksa kelayakan peralatan kerja yang digunakan dan gunakan peralatan kerja sesuai
lengan, kaki) peruntukannya.
keseleo/terkilir Note: Untuk penggunaan tools/peralatan kerja baca sesuai prosedur penggunaan.
2.2.2. Posisikan anggota tubuh dengan baik dan benar.
2.2.3. Pegang dengan kuat, aman dan benar perkakas tangan.
2.2.4. Perhatikan pijakan kaki di tempat yang stabil permukaan bersih dan kering.
2.2.5. HINDARI bekerja di tempat/ruang yang sempit.
2.2.6. HINDARI membebankan anggota tubuh pada satu titik saja untuk menghindari
pembebanan pada otot atau gangguan pada system kelancaran darah (kesemutan)
2.2.7. Lakukan peregangan otot (stretching) sebelum bekerja.
2.2.8. Pekerjaan hanya dapat dilakukan oleh orang yang berpengalaman.
2.2.9. JANGAN bekerja dengan memaksakan diri. Minta bantuan orang lain untuk membantu
pekerjaan.

2.3 Anggota tubuh tersetrum 2.3.1. Periksa kelayakan peralatan kelistrikan dengan inspeksi rutin.
akibat penggunaan alat 2.3.2. JANGAN menempatkan peralatan kelistrikan atau instalasi lainnya seperti extention
listrik dan instalasi kabel pada area yang basah atau genangan air.
kelistrikan lainnya 2.3.3. Peralatan dan penggunaan peralatan kelistrikan hanya boleh digunakan oleh orang
yang kompeten atau sesuai dengan bidangnya.
2.3.4. Sesuaikan kapasitas penggunaan peralatan listrik dengan voltase yang digunakan agar
tidak terjadi korsleting.
2.3.5. Periksa out put power line dari peralatan listrik atau mesin listrik Gunakan multitester.

Page | 8
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
2.3.6. Tangan/sarung tangan harus kering sebelum Gunakan peralatan listrik/permesinan
listrik.
2.3.7. Singkirkan peralatan/mesin listrik yang sudah rusak dari tempat penyimpanan peralatan
kerja.
2.3.8. Pasang tag pada peralatan mesin listrik yang sedang di perbaiki atau sudah mengalami
kerusakan. Tulis histori pemakaian dan kerusakan dalam log book.
2.3.9. Pasang dan periksa grounding mesin las dihubungkan ke material besi yang sedang
dikerjakan.
2.3.10. Peralatan listrik harus diperiksa sebelum digunakan oleh pekerja yang kompeten
dibidangnya.
2.3.11. Periksa kondisi kabel listrik yang digunakan tidak terkelupas, di isolasi temporary, tidak
di modifikasi atau tidak sesuai dengan standar dari pabriknya/SOP.
2.3.12. Periksa kondisi penempatan kabel power/extention kabel tidak berada di lintasan orang,
terinjak, tertindih, terlipat, di tepi benda tajam, di dekat pengelasan/pemotongan atau
berada di genangan air.
2.3.13. Semua penggunaan peralatan listrik dan mesin harus mengacu pada SOP manualnya.

2.4 Alat angkat terputus dan 2.4.1. Pasang pengalas (jawahar) yang terbuat dari kayu/balok, kulit atau karet berbahan anti
mengakibatkan material slip pada permukaan/bagian sisi yang tajam ketika memposisikan tali pengikat.
terjatuh 2.4.2. Periksa ketegangan tali pangangkat, sackle, webbing, rantai, sling, jawahar sebelum
material diangkat.
2.4.3. JANGAN memaksakan mengangkat material apabila terdapat indikasi kerusakan pada
lifting gear yang digunakan.
2.4.4. Rantai pada hook chain block memiliki safety latch (pengunci pengait) dan harus
berfungsi dengan baik.
2.4.5. Buat kupingan atau stand pengikat yang sudah dihitung kekuatannya.
2.4.6. Perhatikan bagian sisi tajam pada material yang diikatkan pada tali, webbing, rantai,
sling yang digunakan.
2.4.7. Periksa semua kelayakan peralatan angkat (lifting gear) sebelum digunakan. Termasuk

Page | 9
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
asa kadaluarsanya (acuan pada buku panduan).
2.4.8. Gunakan peralatan angkat sesuai dengan kapasitas beban yang tertera (SWL)
2.4.9. Pemeriksaan awal pada peralatan angkat harus lulus uji pemeriksaan oleh BKI dan
sudah memiliki rekomendasi uji kelayakan atau tersertifikasi.
2.4.10. Semua kegiatan dan pekerjaan pengangkatan/pengikatan material yang berat dilakukan
oleh team rigging.
2.4.11. Ikatkan tali pada struktur/bagian terkuat pada material (acuan pengangkatan harus
sesuai dengan metode atau lifting plan)
2.4.12. Ikuti/lakukan pekerjaan sesuai SOP/JSA.

2.5 Tersenggol, tertabrak 2.5.1. Pasang switch atau emergency STOP pada unit apabila mesin operasi gagal,
akibat operasi Forklift mekanisme error atau terjadi masalah kelistrikan/teknis.
2.5.2. Operator forklift harus sehat jasmani dan rohani.
2.5.3. Operator forklift harus memiliki kompetensi dan SIO yang masih berlaku.
2.5.4. Tempatkan/posisikan diri/peralatan/mesin, dll. Posisi di area yang mudah terlihat oleh
operator Crane.
2.5.5. Tempatkan posisi unit forklift/crane ditempat yang mudah terlihat.
2.5.6. Jangan menerobos atau melintas pita barikade yang terpasang.
2.5.7. Lakukan swing atau putaran radius dengan cara perlahan dan hati-hati.
2.5.8. Bunyikan klakson/tanda apabila ingin Lakukan manuver.
2.5.9. Pasang rambu-rambu operasi forklift.
2.5.10. Lepaskan fork (garpu) forklift apabila sedang travel tanpa muatan.
2.5.11. Selama beroperasi selalu menjaga jarak aman dengan object.
2.5.12. Stir kemudi steering forklift harus kondisi baik dan aman dioperasikan.
2.5.13. Rem parkir harus berfungsi dengan baik dan aman.
2.5.14. Sediakan ganjal/wheel chock diatas kendaraan muatan.
2.5.15. Sediakan safety cone di atas kendaraan.
2.5.16. Bunyikan klakson di area persimpangan, jalur sempit, jembatan, sebagai isyarat
memberi informasi keberadaan unit ke kendaraan lain.

Page | 10
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
2.5.17. Perhatikan bagian ujung material tidak melebihi dimensi bak muatan/kendaraan.
2.5.18. Tidak bekerja terburu-buru.
2.5.19. Atur kecepatan unit forklift sesuaikan dengan kondisi jalan, kondisi forklift dan beban
muatan yang dibawa.
2.5.20. Operator forklift harus mengambil jalur menepi jika muatan tidak melebihi dimensi fork
apabila berpapasan dengan kendaraan lain.
2.5.21. Unit forklift harus berhenti dan memberi kesempatan jika ada kendaraan yang akan
lewat atau berpapasan.
2.5.22. Tempatkan, turunkan, posisikan material dengan cara perlahan.
2.5.23. Jika memungkinkan unit forklift yang sedang travel dengan mebawa muatan material
yang berat lakukan pengawalan (escort) sampai ke tempat tujuan.
2.5.24. Nyalakan lampu hazard.
2.5.25. Ketika akan memarkir kendaraan ikuti prosedur parkir. Atau gunakan spotter (pemandu)
ketika Lakukan pergerakan maneuver.
2.5.26. Operator forklift tidak dalam pengaruh obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi
tingkat konsentrasi, atau sedang dalam pengaruh alkhohol, psikotropika, dll. (Golden
Rules)

2.6 Terkena swing radius 2.6.1. Pasang switch atau emergency STOP pada unit crane apabila mesin operasi gagal,
operasi Crane error mekanisme atau terjadi masalah kelistrikan/teknis.
2.6.2. Tempatkan/posisikan diri/peralatan/mesin, dll, posisi di area yang mudah terlihat oleh
operator crane.
2.6.3. Tempatkan posisi crane ditempat yang mudah terlihat.
2.6.4. Jangan menerobos atau melintas pita barikade yang terpasang.
2.6.5. Lakukan swing crane dengan cara perlahan dan hati-hati.
2.6.6. Bunyikan klakson/tanda apabila ingin Lakukan swing.
2.6.7. Operasi crane harus ada yang mengawasi. (pengawas, flagman, spotter atau
safetyman)
2.6.8. Pasang rambu-rambu operasi crane berlangsung.

Page | 11
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
2.6.9. Pasang pita barikade di sekitar area pengangkatan.
2.6.10. Operator crane tidak dalam pengaruh obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi
tingkat konsentrasi, atau sedang dalam pengaruh alkhohol, psikotropika, dll. (Golden
Rules)

3. Mobilisasi & 3.1 Kecelakaan Lalu lintas 3.1.1. Personil yang bersangkutan harus Lakukan pemeriksaan awal terhadap kendaraan/unit
Demobilisasi Material (tertabrak, menabrak, yang akan digunakan (pre-start check) sesuai prosedur.
Dari Fabrication Shop Ke tersenggol, menyenggol, 3.1.2. Driver/pengemudi harus memiliki SIMPER dan Mining Pass (MSSIP) yang dikeluarkan
Lokasi Kerja Gunakan rebah, terbalik, dll.) oleh PTVI, dan SIM Polisi yang masih berlaku.
Sarana Kendaraan Light 3.1.3. Kendaraan Mobilisasi memiliki ijin khusus beroperasi di area lintasan tambang serta
Truck. stiker CT yang valid dan mudah terlihat.
3.1.4. Periksa kelayakan fungsi kendaraan seperti kemudi, steering, rem, pedal gas, coupling,
tuas rem/hand brake, lampu-lampu, klakson, dll berfungsi dengan baik sebelum di
gunakan.
3.1.5. Sopir/driver harus berada dalam kondisi sehat jasmani dan rohani serta tidak berada
dibawah pengaruh alkohol atau obat-obatan terlarang. Apabila driver mengantuk atau
lelah, segera menyingkir dan berhenti di tempat yang aman. Segera laporkan kondisi ke
supervisor.
3.1.6. Kendaraan wajib dilengkapi dengan buggy whipe (bendera) yang standar dan strobo
light pada saat beroperasi didaerah tambang/plant site.
3.1.7. Jaga jarak yang aman dengan kendaraan lain, patuhi batas kecepatan, dan ikuti
petunjuk rambu-rambu lalu lintas yang ada.
3.1.8. Selalu menjalankan kendaraan/unit di lajur kiri dan dahulukan unit/kendaraan berat yang
beroperasi.
3.1.9. Memberi sinyal seperti membunyikan klakson pada persimpangan jalan atau ramai lalu
lintas kendaraan lainnya.
3.1.10. Beri tanda, sinyal, lampu sein atau kode kepada pengendara lain jika ingin mendahului
atau memberi jalur kepada pengendara lainnya.
3.1.11. Kendaraan/unit yang membawa muatan harus sesuai dengan kapasitasnya.

Page | 12
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
3.1.12. Tidak berhenti pada persimpangan jalan, penyempitan jalan, tikungan, tanjakan atau
rambu larangan berhenti.
3.1.13. Jika dalam kondisi darurat, maka kendaraan harus terlebih dahulu di posisikan di area
yang aman, pasang safety cone, rambu/sign, atau pasang lampu peringatan (hazard).
3.1.14. Jika kendaraan rusak di tanjakan, maka pasang rem tangan, masukkan gear 1 dan
tambahkan ganjal ban pada kedua sisi ban kiri dan kanan. Juga perhatikan posisi stir
kemudi agar diarahkan ke tepi bahu jalan.
3.1.15. Apabila kendaraan membawa muatan/beban material, posisikan dengan seimbang,
beban harus diikat dengan baik dan benar Gunakan peralatan yang kondisi baik.
3.1.16. Jika memungkinkan kendaraan Lakukan pengawalan (escort) hingga ke tempat tujuan.
3.1.17. Jika kendaraan rusak di penurunan, maka pasang rem tangan, masukkan gear mundur
dan tambahkan ganjal ban pada kedua sisi ban kiri dan kanan. Juga perhatikan posisi
stir kemudi agar diarahkan ke tepi bahu jalan.
3.1.18. Saat kendaraan akan mundur, kendaraan di pandu oleh seorang spotter.
3.1.19. Kendaraan harus dilengkapi dengan sensor mundur atau back alarm dan berfungsi
dengan baik.
3.1.20. Jangan bekerja dengan terburu-buru.

3.2. Material, equipment, tools, 3.2.1. Pengikatan dilakukan oleh pekerja yang kompoten dan memiliki sertifikat (rigger)
ridge capping dan atau 3.2.2. Driver yang Lakukan mobilisasi memiliki pengalaman dan kompeten dalam hal
pipa scaffolding terjatuh mobilisasi peralatan/material.
dari kendaraan/unit saat 3.2.3. Penempatan material beban di atas kendaraan muatan harus benar-benar aman.
mobilisasi 3.2.4. Ikuti prosedur pengikatan yang benar dan kuat.
3.2.5. Lakukan pengangkatan equipment dan tools sesuai dengan prosedur rigging, ikuti teknik
pengangkatan dengan benar. (mengacu ke SOP rigging).
3.2.6. Ikuti semua rambu lalu lintas yang terpasang.
3.2.7. Tidak bekerja dengan terburu-buru.
3.2.8. Pengangkatan material, scaffolding dan lain sebagainya dilakukan dengan benar dan
kuat pada unit/kendaraan sebelum dimobilisasi ke lokasi kerja.

Page | 13
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
3.2.9. JANGAN Lakukan pengangkatan material yang panjangnya lebih dari 4 m dengan
Gunakan LV pickup, gunakanlah unit yang memiliki panjang yang sesuai dengan
panjang material yang diangkat.
3.2.10. Pasang Jawahar / pelapis untuk webbing pasa sudut / sisi material yang tajam

3.3. Terpeleset, tersandung, 3.3.1. Konsep tata graha/ house keeping dilakukan dengan benar. Atur, rapikan, dan
terjatuh kelompokkan semua alat dan material secara rapi, teratur, dan mudah dicari.
3.3.2. Gunakan alat pelindung diri standar yang layak dan benar.
3.3.3. Kabel dari peralatan dan ekstension terletak dengan rapi, aman, dan tidak berpotensi
menyebabkan tersandung atau terlilit.
3.3.4. Jaga jarak/posisi anggota badan dengan material yang akan diangkat/diposisikan.
3.3.5. JANGAN Letakkan anggota badan/tangan, kaki dibagian bawah material yang akan
ditempatkan/diposisikan.
3.3.6. Siapkan dan atur dengan baik semua equipment, material, safety sign, dan semua
kabel-kabel, jangan menghalangi akses lalu lalang.
3.3.7. Perhatikan setiap langkah dan hindari sikap terburu-buru.
3.3.8. Pastikan pijakan kaki aman saat melangkah
3.3.9. Permukaan pijakan dan lantai harus bersih dan kering.
3.3.10. Selalu bekerja di area yang memiliki pencahayaan yang cukup.
3.3.11. JANGAN Gunakan kacamata hitam di area yang kurang pencahayaan.

3.5 Tangan/anggota tubuh 3.3.12. Menjaga jarak/posisi anggota badan dengan material yang akan diangkat/diposisikan.
tergores, tersayat, terjepit 3.3.13. JANGAN Letakkan anggota badan/tangan, kaki dibagian bawah material yang akan
saat Lakukan persiapan ditempatkan/diposisikan.
material 3.3.14. Perhatikan bagian sudut struktural yang tajam dan berbahaya segera tepikan atau
buatkan pengaman sementara.
3.3.15. Lengan baju kerja tidak boleh digulung
3.3.16. Wajib Gunakan alat pelindung diri

Page | 14
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
3.6 Pekerja terjatuh/terpeleset 3.5.1. JANGAN terburu-buru pada saat naik/turun dari kendaraan
saat naik kendaraan/unit 3.5.2. Selalu memperhatikan tiga titik tumpu ketika akan naik/turun dari tangga kendaraan.
3.5.3. Perhatikan permukaan pijakan, lantai harus bersih dan kering.
3.5.4. Operator/driver harus Pastikan semua karyawan sudah dalam posisi yang aman
sebelum kendaraan/unit di jalankan/dioperasikan
3.5.5. JANGAN naik turun kendaraan ketika kendaraan belum berhenti sempurna

3.4 Cedera pinggang dan bahu 3.4.1. Kondisi pekerja harus sehat jasmani dan rohani.
3.4.2. Ketahui berat material yang akan diangkat (maksimal 20 kg)
3.4.3. Lakukan stretching terlebih dahulu sebelum Lakukan pergerakan anggota tubuh.
3.4.4. Mengikuti prosedur pengangkatan manual (mengacu pada SOP manual handling)
3.4.5. JANGAN memaksakan mengangkat material yang berat sendirian, minta bantuan orang
lain
3.4.6. Gunakan alat bantu angkat yang sesuai untuk mengangkat material atau beban yang
berat dan diluar kapasitas manusia.
3.4.7. Hindari posisi bekerja di area yang sempit atau ruang gerak terbatas.
3.4.8. Perhatikan posisi material dan kenali bahaya yang ada di sekitar material yang akan di
angkat
3.4.9. Selalu berhati-hati pada saat manual handling dan menerapkan 3 titik tumpu
pengangkatan
3.4.10. Lakukan penanganan material dengan cara pelan-pelan.
3.4.11. JANGAN Lakukan penanganan material atau beban secara tiba-tiba.
3.4.12. JANGAN menghentakkan atau membuang lepas material/beban.
3.4.13. Tidak bekerja dengan terburu-buru.

4. Prosedur LOTO 4.1 Interrupt Operation 4.1.1. Berkoordinasi dan komunikasi dengan pihak owner area dan responsible area sebelum
installasi listrik.
(Isolasi Energy)
4.1.2. Pastikan secara langsung bersama dengan pihak owner untuk melihat lokasi dan
kondisi isolasi energy di area kerja.
4.1.3. Pastikan prosedur LOTO dilakukan pada switch MCC H11M02, MCB (no. 1,3,5,7) pada
Page | 15
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
panel G1PP53, MCB nomor 5 pada panel G1P36.
4.1.4. Semua karyawan yang terlibat dalam pekerjaan harus memiliki master lock dan label tag
dengan nama dan nomor telfon yang tertera dengan jelas. Telah melalui training LOTO
dan dinyatakan lulus.
4.1.5. Hanya orang yang berkompeten dan memiliki sertifikasi dibidang electric yang diijinkan
untuk Lakukan pekerjaan installasi electrical serta ikut Lakukan prosedur LOTO.
4.1.6. Mengikuti arahan dari operation untuk Lakukan prosedur LOTO.
4.1.7. Semua karyawan yang terlibat dalam pekerjaan harus Lakukan pengelockan pada kotak
pengelockan yang ditunjukan oleh supervisor.
4.1.8. Karyawan harus melepaskan lock & tagging sebelum meninggalkan area kerja
4.1.9. Pasang sign atau rambu khusus di area installasi listrik.
4.1.10. Pasang pita barikade merah khusus di area yang memiliki akses bertegangan tinggi dan
hanya orang yang memiliki permit khusus yang dapat masuk ke area tersebut.

5. Pemasangan Anchor & 5.1 Mata kemasukan benda 5.1.1. Jaga jarak aman dengan bahaya potensi kemasukan benda asing pada mata
Rebar untuk Pedestal asing pada saat aktivitas 5.1.2. Hindarkan menyemprot langsung pertikel pasir/debu pada permukaan struktur Gunakan
pemasangan anchor & air pressure.
rebar 5.1.3. Arahkan percikan api hasil pemotongan/pengikisan gerinda ke arah yang aman,
gunakan panel pelindung dan batasi area kerja.
5.1.4. Bersihkan semua permukaan material dari karat, debu, tanah, dll terlebih dahulu di
lokasi yang aman sebelum Lakukan fabrikasi untuk mengurangi paparan debu/partikel
yang beterbangan secara tiba-tiba.
5.1.5. JANGAN Letakkan gerinda/peralatan kerja yang berputar langsung ke tanah untuk
menghentikan putaran apabila masih kondisi putaran/rpm tinggi.
5.1.6. Selalu perhatikan pergerakan atau posisi orang lain yang sedang melintas atau bekerja
didekat penggerindaan atau pembersihan/penyemprotan debu.
5.1.7. Hentikan sementara pekerjaan apabila banyak terdapat paparan debu.
5.1.8. Hindari mengucek mata apabila memakai sarung tangan atau kondisi tangan kotor.
5.1.9. Pasang cover atau tabir penghalang ketika Lakukan penggerindaan.

Page | 16
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
5.1.10. Pasang pencahayaan (lampu kerja) tambahan jika cahaya kurang memadai.
5.1.11. Gunakan kacamata safety/standar selama bekerja dan gunakan dengan benar.
5.1.12. Ketika ingin melepas kacamata, jauhkan diri terlebih dahulu dari area kerja atau aktivitas
yang sedang berlangsung.
5.1.13. Gunakan faceshield ketika menggerinda.
5.1.14. Pasang sign/rambu keselamatan penggunaan APD dan pemberitahuan jenis pekerjaan
jika sedang Lakukan pekerjaan menggerinda/memotong untuk menghindari paparan
terhadap orang lain disekitar area pekerjaan.
5.1.15. Pasang pita barikade di sekitar radius area pekerjaan.
5.1.16. Pasang eye wash portable didekat area pekerjaan untuk mengantisipasi mata yang
kemasukan debu dapat di bersihkan dengan cepat.

5.2 Tangan terjepit, 5.2.1 Gunakan peralatan kerja yang standard dan sesuai dengan jenis pekerjaan.
tertindis/tertindih pada saat 5.2.2 Merapikan area kerja dari susunan benda/material dari potensi jatuh.
pekerjaan pemasangan 5.2.3 Periksa kelayakan semua peralatan kerja/alat angkat yang digunakan sebelum
anchor & rebar digunakan (lakukan inspeksi rutin).
5.2.4 JANGAN Gunakan peralatan kerja yang rusak, aus, retak, pecah, korosi, atau peralatan
kerja/tools yang dimodifikasi.
5.2.5 Gunakan alat bantu angkat chain block, lever block, webbing sling, dongkrak dll, untuk
mengangkat atau menopang beban material/struktur dan kondisi layak digunakan.
5.2.6 Tidak menempatkan/memposisikan/Letakkan anggota tubuh pada bagian titik jepit
(pinch point).
5.2.7 Tempatkan peralatan/tools/material pada posisi yang benar, pas dan sesuai.
5.2.8 Menjaga jarak/posisi anggota tubuh dengan material yang akan di angkat/diposisikan.
5.2.9 JANGAN berada dibagian bawah material yang sedang diangkat.
5.2.10 Apabila sedang mengangkat beban (manual handling) lakukan pengangkatan dengan
teknik yang benar. (Mengacu pada prosedur manual handling).
5.2.11 JANGAN mencungkil material/beban yang berat Gunakan pipa atau penanganan
manual dengan cara manual atau praktek yang salah.

Page | 17
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
5.2.12 Minta bantuan orang lain untuk membantu pekerjaan.
5.2.13 Hindari bekerja di tempat/ruang yang sempit.
5.2.14 Tidak bekerja dengan terburu-buru.
5.2.15 Gunakan sarung tangan tebal.

5.3 Tangan terpotong, 5.3.1 Periksa ring pengikat mata potong (outer flange) harus terpasang dengan kuat.
tersayat saat penggunaan 5.3.2 Gunakan kunci khusus dan sesuai untuk mengencangkan outer flange
cutting wheel untuk 5.3.3 Posisikan tangan diluar bagian yang berputar apabila Gunakan mesin gerinda tanpa
fabrikasi rebar. handle tambahan.
5.3.4 Matikan terlebih dahulu mesin potong dan lepaskan power dari sumber power ketika
akan mengganti mata potong (cutting wheel).
5.3.5 Lakukan pemeriksaan pada mata potong sebelum dipasang pada mesin, periksa kondisi
mata potong tidak retak atau rusak.
5.3.6 JANGAN Gunakan mata potong (cutting wheel) yang lembab atau telah terkena dan
terendam air.
5.3.7 Gunakan sisa putaran mata potong pada material yang sedang di kerjakan hingga
mesin benar-benar berhenti berputar.
5.3.8 Perhatikan pada mata potong terdapat kode rpm putaran kecepatan dan sesuaikan
dengan rpm penggunaan mesin gerinda.
5.3.9 Spesifik penggunaan mesin gerinda mengacu pada SOP.

5.4 Tertusuk benda 5.4.1 Perhatikan dengan seksama bagian ujung-ujung anchor/rebar/deformed bar/material
tajam/bagian yang tajam saat di tarik, di fabrikasi dan di angkat.
anchor/rebar. 5.4.2 Pasang pita barikade berwarna merah putih pada bagian ujung atas anchor, rebar, dan
tutup dengan kain yang tebal, apabila deformed bar dalam keadaan terpasang dan ter-
ekspose dan formwork belum terinstall.
5.4.3 JANGAN memegang permukaan benda/material yang tajam/runcing pada deformed bar
tanpa Gunakan sarung tangan tebal.
5.4.4 Gunakan pakaian atau seragam kerja yang standard, lengan tidak terbuka saat bekerja.

Page | 18
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
5.4.5 Singkirkan, bengkokkan, haluskan, cabut, buang tonjolan-tonjolan permukaan yang
menonjol keluar atau terdapat benda tajam.
5.4.6 Semua sisa-sisa plat/material yang tidak terpakai harus segera disingkirkan dan
ditempatkan dilokasi yang aman.
5.4.7 Tidak bekerja dengan terburu-buru.
5.4.8 Gunakan peralatan kerja sesuai dengan fungsinya
5.4.9 Konsentrasi dan fokus pada pekerjaan yang sedang dikerjakan
5.4.10 Pencahayaan di area kerja mencukupi/memadai.
5.4.11 Selalu jaga jarak dengan material / peralatan yang akan diletakkan / di posisikan /
diangkat
5.4.12 Gunakan sepatu safety yang dilengkapi sole plat (nail protection).

5.5 Anggota tubuh terkena 5.5.1 Posisi pekerja harus berada pada posisi yang tidak belawanan dengan arah angin pada
percikan api pemotongan saat Lakukan pekerjaan dengan cutting machine.
anchor/rebar 5.5.2 Arahkan percikan api hasil pemotongan ke area yang aman, gunakan panel pelindung
dan batasi area kerja.
5.5.3 Gunakan baju tahan api (fire retardant) dan kaos tangan yang standar khusus pekerjaan
mechanical.
5.5.4 Gunakan face shield (pelindung wajah) saat Lakukan pekerjaan pemotongan dengan
mesin potong.

5.6 Tersandung, terpeleset 5.6.1 Tutup dengan cover/pelindung permukaan yang tidak rata atau terdapat lubang.
5.6.2 Tutup dengan cover/pelindung untuk lintasan kabel/selang diatas permukaan lantai.
5.6.3 Sediakan toolbox untuk memasukkan peralatan kerja setelah digunakan.
5.6.4 Gunakan barikade fisik/pagar pembatas pada jalur yang berbahaya untuk dilintasi.
5.6.5 Konsep tata graha/housekeeping dilakukan dengan benar di area kerja.
5.6.6 Buat jalur/rute yang aman untuk dilalui.

Page | 19
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
5.6.7 Tidak bekerja/melangkah dengan terburu-buru.
5.6.8 Dilarang gunakan handphone sambil berjalan.
5.6.9 Selalu bekerja di area yang memiliki pencahayaan yang cukup.
5.6.10 JANGAN Gunakan kacamata hitam di area yang kurang pencahayaan.
5.6.11 Perhatikan langkah pada saat berjalan diarea kerja
5.6.12 Letakkan peralatan dengan rapi dan tertata tidak menghalangi akses pekerja
5.6.13 Kabel las, kabel listrik, kabel oxy/acetylene diletakkan ditempat yang benar, tidak
menghalangi akses pekerja dan orang lain
5.6.14 Rapikan / singkirkan benda benda yang menghalangi akses pada saat sedang Lakukan
pekerjaan
5.6.15 Pakai APD (sepatu safety) pada saat bekerja.

6. Pemasangan formwork 6.1 Tersandung, terpeleset 6.1.1. Tutup dengan cover/pelindung permukaan yang tidak rata atau terdapat lubang.
6.1.2. Tutup dengan cover/pelindung untuk lintasan kabel/selang diatas permukaan lantai.
6.1.3. Sediakan toolbox untuk memasukkan peralatan kerja setelah digunakan.
6.1.4. Gunakan barikade fisik/pagar pembatas pada jalur yang berbahaya untuk dilintasi.
6.1.5. Konsep tata graha/housekeeping dilakukan dengan benar di area kerja.
6.1.6. Buat jalur/rute yang aman untuk dilalui.
6.1.7. Tidak bekerja/melangkah dengan terburu-buru.
6.1.8. Dilarang Gunakan handphone sambil berjalan.
6.1.9. Selalu bekerja di area yang memiliki pencahayaan yang cukup.
6.1.10. Jangan Gunakan kacamata hitam di area yang kurang pencahayaan.
6.1.11. Perhatikan langkah pada saat berjalan diarea kerja
6.1.12. Letakkan peralatan dengan rapi dan tertata tidak menghalangi akses pekerja
6.1.13. Kabel las, kabel listrik, kabel oxy/acetylene diletakkan ditempat yang benar, tidak
menghalangi akses pekerja dan orang lain
6.1.14. Rapikan / singkirkan benda benda yang menghalangi akses pada saat sedang Lakukan
pekerjaan
6.1.15. Pakai APD (sepatu safety) pada saat bekerja.
Page | 20
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)

6.2 Tangan terjepit, 6.2.1 Gunakan peralatan kerja yang standard dan sesuai dengan jenis pekerjaan.
tertindis/tertindih oleh 6.2.2 Hanya pekerja yang Gunakan mesin bending adalah pekerja yang sudah terampil,
mesin bending pengalaman, dan sudah di latih dalam mengoperasikan mesin bending.
6.2.3 Merapikan area kerja dari susunan benda/material dari potensi jatuh.
6.2.4 Periksa kelayakan semua peralatan kerja/alat angkat yang digunakan sebelum
digunakan (lakukan inspeksi rutin).
6.2.5 Jangan Gunakan peralatan kerja yang rusak, aus, retak, pecah, korosi, atau peralatan
kerja/tools yang dimodifikasi.
6.2.6 Gunakan alat bantu angkat chain block, lever block, webbing sling, dongkrak dll, untuk
mengangkat atau menopang beban material/struktur dan kondisi layak digunakan.
6.2.7 Tidak menempatkan/memposisikan/Letakkan anggota tubuh pada bagian titik jepit
(pinch point).
6.2.8 Tempatkan peralatan/tools/material pada posisi yang benar, pas dan sesuai.
6.2.9 Menjaga jarak/posisi anggota tubuh dengan material yang akan di angkat/diposisikan.
6.2.10 Apabila sedang mengangkat beban (manual handling) lakukan pengangkatan dengan
teknik yang benar. (Mengacu pada prosedur manual handling).
6.2.11 JANGAN mencungkil material/beban yang berat Gunakan pipa atau penanganan
manual dengan cara manual atau praktek yang salah.
6.2.12 Minta bantuan orang lain untuk membantu pekerjaan.
6.2.13 Hindari bekerja di tempat/ruang yang sempit.
6.2.14 JANGAN berada dibagian bawah material yang sedang diangkat.
6.2.15 Tidak bekerja dengan terburu-buru.
6.2.16 Gunakan sarung tangan tebal.

6.3 Tertusuk benda tajam 6.3.1 Perhatikan dengan seksama ujung-ujung material yang tajam
6.3.2 Pakai sarung tangan saat menangani material yang tajam
6.3.3 Gunakan pakaian atau seragam kerja yang standard, lengan tidak terbuka saat bekerja.
6.3.4 Jaga jarak aman dengan pekerja yang sedang mengangkat material

Page | 21
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
6.3.5 Singkirkan, bengkokkan, haluskan, cabut, buang tonjolan-tonjolan permukaan yang
menonjol keluar atau terdapat benda tajam.
6.3.6 Semua sisa-sisa plat/material yang tidak terpakai harus segera disingkirkan dan
ditempatkan dilokasi yang aman.
6.3.7 Tidak bekerja dengan terburu-buru.
6.3.8 Gunakan peralatan kerja sesuai dengan fungsinya
6.3.9 Konsentrasi dan fokus pada pekerjaan yang sedang dikerjakan
6.3.10 Selalu jaga jarak dengan material / peralatan yang akan diletakkan / di posisikan /
diangkat
6.3.11 Harus tersedia pencahayaan yang cukup di area kerja.
6.3.12 Gunakan sarung tangan yang standar yang layak dan yakinkan untuk digunakan
dengan benar
6.3.13 Gunakan sepatu safety yang dilengkapi sole plat (nail protection).

6.4 Terjatuh dari atas 6.4.1 Selalu mencantolkan kaitan fullbody harness pada anchor point atau tempat yang stabil
ketinggian dan kuat.
6.4.2 Selalu memperhatikan langkah kaki dengan hati-hati.
6.4.3 Tidak melangkah atau berjalan dengan terburu-buru.
6.4.4 Tidak bercanda berlebihan ketika bekerja di atas ketinggian
6.4.5 Singkirkan semua benda atau barang yang menghalangi akses jalan.
6.4.6 Jangan membawa beban terlalu berat.
6.4.7 Selalu memposisikan anggota tubuh dengan baik dengan menjaga keseimbangan di
atas ketinggian.
6.4.8 Selalu Gunakan metode tiga titik tumpu.
6.4.9 Tidak memiliki penyakit atau riwayat phobia ketinggian atau memiliki penyakit jantung,
asma, epilepsy atau penyakit berat lainnya.
6.4.10 Permukaan lantai/pijakan harus bersih dan kering.
6.4.11 Menutup semua lubang terbuka di atas pijakan.

Page | 22
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
6.4.12 Pasang sign atau rambu-rambu keselamatan yang mudah dilihat, dibaca dan dipahami.
6.4.13 Pasang pita atau barikade fisik pada sisi terbuka.
6.4.14 Gunakan APD (sepatu) anti slip dan kondisi layak digunakan.

7. Pemasangan/pengecoran 7.1 Tertabrak truck mixer 4.1.1. Siapkan rute, akses dan jalur yang aman untuk dilintasi oleh truck mixer ke lokasi
concrete pedestal pengecoran.
4.1.2. Siapkan area maneuver atau tempat parkir truck mixer di lokasi pengecoran.
 Gunakan truck mixer 4.1.3. Setiap pergerakan/maneuver truck mixer dipandu oleh seorang spotter.
 Manual (alat lori-lori) 4.1.4. Kendaraan truck mixer sudah kondisi layak pakai sebelum di gunakan. Serta
mendapatkan persetujuan izin operasi/kelayakan oleh pengguna.
4.1.5. Jaga jarak aman dengan keberadaan dan jangkauan attachment truck mixer selama
operasi.
4.1.6. Hanya orang yang diberi wewenang yang berada di sekitar area operasi truck mixer.
4.1.7. Pasang rambu “Hati-hati ada operasi truck mixer” dan pasang pita barikade di sekitar
area pekerjaan.
4.1.8. Perhatikan aba-aba, instruksi atau arahan dari operator truck mixer.

4.2. Tertabrak Lori-lori 4.2.1. Siapkan rute,akses dan jalur yang aman untuk dilintasi oleh lori-lori ke lokasi
pengecoran. Beri sign atau tanda untuk area lintasan lori-lori.
4.2.2. Membawa dan mendorong lori-lori dengan cara perlahan.
4.2.3. Periksa kelayakan lori-lori terutama, gagang, dimensi dan roda lori-lori. Lakukan
inspeksi menyeluruh.
4.2.4. Pekerja harus konsentrasi dan selalu memperhatikan posisi orang lain yang bekerja.
4.2.5. Tidak bekerja dengan terburu-buru.
4.2.6. Periksa permukaan lantai atau akses lintasan lori-lori harus kering agar lori-lori mudah
dikendalikan saat dibawa.

4.3. Lori-lori Rebah 4.3.1. Perhatikan permukaan jalan atau akses yang dilalui, tidak becek, berlubang, rusak,
berlubang, dll.
4.3.2. Perhatikan muatan yang dibawa di atas lori-lori, sesuaikan dengan kemampuan orang

Page | 23
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
yang membawa lori-lori tetap seimbang dan mudah dikendalikan.
4.3.3. Pekerja harus tetap konsentrasi selama membawa lori-lori. Dalam kondisi sehat. Dan
selalu menjaga keseimbangan tubuh maupun lori-lori yang digunakan.
4.3.4. Periksa kelayakan lori-lori, tidak terdapat kerusakan seperti keretakan pada dimensinya.
4.3.5. Tidak bekerja dengan terburu-buru. Dan selalu berhati-hati.

4.4. Bahaya debu 4.4.1. Gunakan dust masker di area kerja yang berpotensi debu.
4.4.2. Jika memungkinkan bersihkan terlebih dahulu area kerja dari tumpukan debu agar tidak
mengganggu konsentrasi kerja.
4.4.3. Gunakan kacamata pelindung dan membersihkan mata dengan portable eye wash bila
terkena debu
4.4.4. Jangan membuka Masker debu di daerah yang berdebu. Menyingkirlah terlebih dahulu.
4.4.5. Segera meninggalkan area terdekat dengan luapan debu ke tempat yang aman.
4.4.6. Menghentikan sementara pekerjaan sampai kondisi debu dinyatakan aman untuk
bekerja.

4.5. Terhirup debu 4.5.1. Tidak Gunakan peralatan udara bertekanan disekitar pekerjaan pencampuran pasir dan
semen.
4.5.2. Jangan membuka Masker debu di daerah yang berdebu. Menyingkirlah terlebih dahulu.
4.5.3. Segera meninggalkan area terdekat dengan luapan debu ke tempat yang aman.
5.2.4. Menghentikan sementara pekerjaan sampai kondisi debu dinyatakan aman untuk
bekerja.
5.2.5. Jangan bercanda berlebihan dengan bermain-main dengan luapan debu, atau dengan
sengaja menjatuhkan debu dari atas ke bawah.
5.2.6. Tidak merokok di area yang berpotensi debu. Jangan merokok saat sedang Lakukan
pencampuran concrete.

4.6. Mata kemasukan debu 4.6.1. Lakukan pengadukan campuran bahan dengan perlahan, hindari dengan cara
atau partikel kecil lainnya membuang/melempar.
yang beterbangan 4.6.2. Apabila mata kemasukan debu segera membersihkan mata dengan portable eye wash,

Page | 24
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
jika terjadi iritasi segara laporkan kepada pengawas dan lakukan penanganan medis.
4.6.3. Periksa permukaan struktural atau material dari debu agar dibersihkan terlebih dahulu
sebelum di angkat atau dipindahkan.
4.6.4. Dilarang Gunakan kompressor angin yang terdapat pada instalasi bangunan untuk
menyemprot debu tanpa ada pemberitahuan atau ijin langsung dari pengawas.
4.6.5. Gunakan selalu kacamata standar saat bekerja/berada dilokasi kerja.
4.6.6. Jaga jarak aman dengan bahaya potensi kemasukan benda asing pada mata
4.6.7. Hindarkan menyemprot langsung pertikel debu pada permukaan struktur Gunakan air
pressure.
4.6.8. Arahkan percikan gerinda ke tempat yang aman.
4.6.9. Bersihkan semua permukaan material dari karat, debu, tanah, dll terlebih dahulu di
lokasi yang aman sebelum Lakukan fabrikasi untuk mengurangi paparan debu/partikel
yang beterbangan secara tiba-tiba.
4.6.10. Jangan Letakkan gerinda/peralatan kerja yang berputar langsung ke tanah untuk
menghentikan putaran apabila masih kondisi putaran/rpm tinggi.
4.6.11. Selalu perhatikan pergerakan atau posisi orang lain yang sedang melintas atau bekerja
didekat penggerindaan atau pembersihan/penyemprotan debu.
4.6.12. Hentikan sementara pekerjaan apabila banyak terdapat paparan debu.
4.6.13. Hindari mengucek mata apabila memakai sarung tangan atau kondisi tangan kotor.
4.6.14. Pasang cover atau tabir penghalang ketika Lakukan penggerindaan.
4.6.15. Pasang pencahayaan (lampu kerja) tambahan jika cahaya kurang memadai.
4.6.16. Gunakan kacamata safety/standar selama bekerja dan gunakan dengan benar.
4.6.17. Ketika ingin melepas kacamata, jauhkan diri terlebih dahulu dari area kerja atau aktivitas
yang sedang berlangsung.
4.6.18. Gunakan faceshield ketika menggerinda.
4.6.19. Pasang sign/rambu keselamatan penggunaan APD dan pemberitahuan jenis pekerjaan
jika sedang Lakukan pekerjaan menggerinda/memotong untuk menghindari paparan
terhadap orang lain disekitar area pekerjaan.
4.6.20. Pasang pita barikade di sekitar radius area pekerjaan.
Page | 25
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
4.6.21. Pasang eye wash portable didekat area pekerjaan untuk mengantisipasi mata yang
kemasukan debu dapat di bersihkan dengan cepat.

4.7. Terkilir/keseleo 4.7.1. Kondisi pekerja harus sehat jasmani dan rohani.
4.7.2. Ketahui berat material yang akan diangkat (maksimal 20 kg)
4.7.3. Lakukan stretching terlebih dahulu sebelum Lakukan pergerakan anggota tubuh.
4.7.4. Mengikuti prosedur pengangkatan manual (mengacu pada SOP manual handling)
4.7.5. Jangan memaksakan mengangkat material yang berat sendirian, minta bantuan orang
lain
4.7.6. Gunakan alat bantu angkat.
4.7.7. Hindari posisi bekerja di area yang sempit atau ruang gerak terbatas.
4.7.8. Perhatikan posisi material dan kenali bahaya yang ada di sekitar material yang akan di
angkat
4.7.9. Selalu berhati-hati pada saat manual handling dan menerapkan 3 titik tumpu
pengangkatan
4.7.10. Lakukan penanganan material dengan cara pelan-pelan.
4.7.11. Jangan Lakukan penanganan material atau beban secara tiba-tiba.
4.7.12. Jangan menghentakkan atau membuang lepas material/beban.
4.7.13. Tidak bekerja dengan terburu-buru.

4.8. Tangan terjepit pada 4.8.1. Gunakan peralatan kerja yang standard dan sesuai dengan jenis pekerjaan.
material atau peralatan 4.8.2. Merapikan area kerja dari susunan benda/material dari potensi jatuh.
kerja. 4.8.3. Periksa kelayakan semua peralatan kerja/alat angkat yang digunakan sebelum
digunakan (lakukan inspeksi rutin).
4.8.4. Jangan Gunakan peralatan kerja yang rusak, aus, retak, pecah, korosi, atau peralatan
kerja/tools yang dimodifikasi.
4.8.5. Gunakan alat bantu angkat chain block, lever block, webbing sling, dongkrak dll, untuk
mengangkat atau menopang beban material/struktur dan kondisi layak digunakan.
4.8.6. Tidak menempatkan/memposisikan/Letakkan anggota tubuh pada bagian titik jepit
(pinch point).
Page | 26
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
4.8.7. Tempatkan peralatan/tools/material pada posisi yang benar, pas dan sesuai.
4.8.8. Menjaga jarak/posisi anggota tubuh dengan material yang akan di angkat/diposisikan.
4.8.9. Apabila sedang mengangkat beban (manual handling) lakukan pengangkatan dengan
teknik yang benar. (Mengacu pada prosedur manual handling).
4.8.10. Hiitung dan perkirakan berat beban yang akan diangkat secara manual.
4.8.11. Jangan mencungkil material/beban yang berat Gunakan pipa atau penanganan manual
dengan cara manual atau praktek yang salah.
4.8.12. Jangan mekasakan diri ketika bekerja, minta bantuan orang lain untuk membantu
pekerjaan.
4.8.13. Hindari bekerja di tempat/ruang yang sempit.
4.8.14. Jangan berada dibagian bawah material yang sedang diangkat.
4.8.15. Tidak bekerja dengan terburu-buru.
4.8.16. Gunakan sarung tangan tebal.

4.9. Tersandung, terpeleset 4.9.1. Tutup dengan cover/pelindung permukaan yang tidak rata atau terdapat lubang.
4.9.2. Tutup dengan cover/pelindung untuk lintasan kabel/selang diatas permukaan lantai.
4.9.3. Sediakan toolbox untuk memasukkan peralatan kerja setelah digunakan.
4.9.4. Gunakan barikade fisik/pagar pembatas pada jalur yang berbahaya untuk dilintasi.
4.9.5. Konsep tata graha/housekeeping dilakukan dengan benar di area kerja.
4.9.6. Buat jalur/rute yang aman untuk dilalui.
4.9.7. Tidak bekerja/melangkah dengan terburu-buru.
4.9.8. Dilarang Gunakan handphone sambil berjalan.
4.9.9. Selalu bekerja di area yang memiliki pencahayaan yang cukup.
4.9.10. Jangan Gunakan kacamata hitam di area yang kurang pencahayaan.
4.9.11. Perhatikan langkah pada saat berjalan diarea kerja
4.9.12. Letakkan peralatan dengan rapi dan tertata tidak menghalangi akses pekerja

Page | 27
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
4.9.13. Kabel las, kabel listrik, kabel oxy/acetylene diletakkan ditempat yang benar, tidak
menghalangi akses pekerja dan orang lain
4.9.14. Rapikan / singkirkan benda benda yang menghalangi akses pada saat sedang Lakukan
pekerjaan
4.9.15. Pakai APD (sepatu safety) pada saat bekerja.

8. Demolish & Install 8.1 Cedera (terjepit, tertimpa, 8.1.1. Selalu jaga jarak / posisi anggota badan dengan material yang akan diangkat /
Temporary Support terbentur, dll) oleh material diposisikan.
/ alat kerja 8.1.2. Jangan Letakkan anggota badan / tangan, kaki dibagian bawah material yang akan
ditempatkan / diposisikan.
8.1.3. Jangan berada dibagian bawah material yang sedang diangkat.
8.1.4. Semua pekerja wajib Gunakan APD selama berada dilokasi kerja.
8.1.5. Selalu bekerja di area yang memiliki pencahayaan yang cukup.
8.1.6. Jangan Gunakan kacamata hitam di area yang kurang pencahayaan.

8.2. Temporary Support tidak 8.2.1. Pemasangan temporary support harus sesuai dengan permintaan pada design gambar.
kuat menahan beban 8.2.2. Pengelasan temporary support harus dilakukan orang yang memiliki skill atau
struktural kompetensi dibidang pengelasan.
8.2.3. Hasil pengelasan pada temporary support harus diperiksa kualitas dan sudah memenuhi
standar pengelasan yang baik oleh pengawas.
8.2.4. Tidak boleh Pasang temporary support yang mengalami kerusakan/keretakan pada
bidangnya.

8.3. Terkena percikan api 8.3.1. Jangan berada terlalu dekat ke rekan kerja yang Lakukan pengelasan / pemotongan.
Las/Radiasi dan api 8.3.2. Jangan berada di bagian bawah jika ada pekerjaan pengelasan di atas.
potong 8.3.3. Jika memungkinkan dan di bagian bawah ada kegiatan pekerjaan maka beri
Cover/penghalang untuk percikan api las / api potong.
8.3.4. Khusus disekitar area pengelasan dipasangi pita pengaman.
8.3.5. Jika terdapat pengelasan di lantai maka sediakan dan pasang tabir penghalang sinar

Page | 28
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
radiasi ketika Lakukan pengelasan.
8.3.6. Arahkan percikan api potong ke tempat yang aman (tidak dijalur akses utama).
8.3.7. Periksa kondisi selang-selang acetylene dan oksigen tidak terdapat kebocoran, sobek,
kendur, dll.
8.3.8. Periksa kondisi regulator dan yakinkan aman untuk digunakan.
8.3.9. Jauhkan / cover benda-benda yang mudah terbakar (acetylene, cat, thinner dll) dari
sumber api.
8.3.10. Pasang cover sewaktu Lakukan pemotongan & pengelasan & siapkan fire extinguisher.
8.3.11. Gunakan kacamata khusus potong saat memotong dengan Cutting Torch (jika ada).
8.3.12. Gunakan APD lengkap bagi tukang las agar dilengkapi dengan kap las / apron.

9. Install and Demolish 9.1 Struktural Scaffolding 9.1.1. Pemasangan scaffolding harus sesuai dengan kategori standar:
Scaffolding rubuh a. Scaffolding kategori beban berat 675 kg
b. Scaffolding kategori beban sedang 450 kg
c. Scaffolding kategori beban ringan 225 kg
9.1.2. Pemasangan/rancangan scaffolding harus sesuai dengan design yang mampu
menahan beban. (refer to SOP pemasangan & pembongkaran scaffolding).
9.1.3. Pemasangan Scaffolding hanya dilakukan oleh pekerja khusus (scaffolder) dan di awasi
oleh pengawas yang sudah mengikuti pelatihan Scaffolding dan mendapatkan sertifikat
dan punya kartu Inspector.
9.1.4. Sebelum pemasangan Scaffolding terlebih dahulu periksa / inspeksi bagian existing
bangunan tempat pemasangan Scaffolding dan landasan/base tempat pemasangan
stabil dan kuat.
9.1.5. Standard ledger, transom, brace/end brace, pulog, leader, adjustable base plate,
guardrail, coupler, etc. Harus terpasang dengan baik dengan benar sesuai prosedur.
9.1.6. Jangan Gunakan pipa scaffolding yang sudah mengalami kerusakan (berkarat/korosi).
9.1.7. Jangan Gunakan pipa scaffolding yang bengkok atau penyok.
9.1.8. Jangan Pasang clamp pada structure yang lemah/corroded.

Page | 29
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
9.1.9. Jangan Pasang clamp yang sudah mengalami karatan, atau aus dibagian baut.
9.1.10. Jangan Gunakan papan yang mengalami kerusakan (pecah, lapuk).
9.1.11. Jangan menyimpan, menaikkan, Letakkan atau menggantungkan material/beban yang
berat di atas scaffolding.
9.1.12. Lakukan pemeriksaan berkala selama scaffolding masih terpasang pada lokasi tersebut
dan segera laporkan bila terjadi ketidaksesuaian.
9.1.13. Pasang Tag / Label warna merah pada bangunan Scaffolding yang belum lengkap atau
belum aman untuk digunakan.
9.1.14. Pasang Tag / Label warna Hijau pada bangunan scaffolding yang sudah aman untuk
digunakan.
9.1.15. Pembongkaran scaffolding hanya dilakukan oleh pekerja khusus Scaffolding (Scaffolder)
dan di awasi oleh pengawas yang sudah mengikuti Pelatihan Scafolding dan
mendapatkan sertifkat dan punya kartu.
9.1.16. Lakukan pembongkaran sesuai dengan sequence awal pemasangan scaffolding.
9.1.17. Bila pekerjaan pembongkaran masih dilanjutkan dikemudaian hari, pasangkan tag
merah tanda scaffolding tidak aman untuk digunakan oleh pihak yang tidak
berkepentingan.
9.1.18. Gunakan tali untuk menurunkan material scaffolding (clamp, pipa atau papan) jka tidak
bisa terjangkau dengan Gunakan tangan.
9.1.19. Material scaffolding yang sudah dibongkar ditempatkan di area yang tidak menghalangi
aktivitas manusia atau kendaraan.

9.2 Pekerja terjatuh dari atas 9.2.1. Semua pekerja yang bekerja di ketinggian harus sehat jasmani dan rohani. Tidak
perancah / ketinggian. memiliki riwayat penyakit seperti: penyakit jantung, asma, phobia ketinggian, epilepsy,
dll.
9.2.2. Hanya pekerja yang telah lulus training “bekerja di ketinggian” dan bersertifikasi yang
dapat bekerja pada ketinggian lebih dari 1,8 meter dari permukaan tanah atau platform
kerja yang tidak permanen atau scaffolding. (refer to Golden Rules no.5).
9.2.3. Pekerja Gunakan alat pelindung jatuh dari ketinggian yang terpasang dengan baik

Page | 30
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
(safety full body harness) dengan 2 tali pengaman (lanyard) dengan hook yang
dicantolkan pada tempat yang aman pada saat bekerja. (refer to Golden Rules no. 5).
9.2.4. Rancangan scaffolding hanya dilakukan oleh scaffolder yang memiliki kompetensi
dibidangnya, diawasi kualitasnya oleh inspector scaffolding. Sesuaikan beban
maksimum kapasitas scaffolding.
9.2.5. Hanya orang yang diberi ijin atau punya wewenang/kepentingan yang dapat naik atau
bekerja di atas ketinggian. Batasi jumlah pekerja yang akan naik ke atas scaffolding.
9.2.6. Gunakan tangga untuk naik & turun pada Scaffolding dengan 3 kontak point.
9.2.7. Tangga yang digunakan untuk support scaffolding harus diikat pada scaffolding sebelum
digunakan sebagai akses ke area pemasangan yang lebih tinggi.
9.2.8. Semua design/rancangan scaffolding harus dipasang dengan benar, sesuai, clamp
terikat dengan kuat, sebelum pipa digunakan sebagai pijakan untuk pembangunan
akses berikutnya.
9.2.9. Setiap papan yang dipakai harus memiliki ketebalan cm, kuat tidak rapuh, tidak pecah
dan terikat dengan kuat pada pipa scaffolding.
9.2.10. Periksa setiap pemasangan papan scaffolding harus terikat kawat dengan kuat.
9.2.11. Setiap sisi tepi pinggir rancangan scaffolding harus dipasangi rail yang kuat.
9.2.12. Perhatikan setiap langkah pijakan kaki harus bertumpu pada landasan/pijakan yang
kuat.
9.2.13. Rapikan / singkirkan benda-benda yang menghalangi acces pada saat sedang Lakukan
pekerjaan.
9.2.14. Jangan naik, turun, melangkah diatas scaffolding dengan terburu-buru.
9.2.15. Jangan bercanda berlebihan ketika berada di atas ketinggian.
9.2.16. Ikuti route jalan yang sudah ditentukan.
9.2.17. Layak dan tidak layaknya scaffolding di tentukan oleh inspector scaffolding sebelum
digunakan.

9.3 Peralatan kerja atau 9.3.1. Peralatan yang digunakan jika dikhawatirkan mudah terlepas/terjatuh sebaiknya di ikat
material Scaffolding jatuh Gunakan tali penghubung.

Page | 31
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
dari atas ketinggian. 9.3.2. Ikat kunci rachet scaffolding pada body harness Gunakan tali.
9.3.3. Gunakan tali dan katrol untuk mengangkut/menurunkan material scaffolding (clamp,
pipa, atau papan) jika tidak bisa terjangkau degan Gunakan tangan.
9.3.4. Sisi tepi scaffolding harus terdapat toe board. Tambahkan penutup agak tinggi (jika
perlu).
9.3.5. Jangan menempatkan, Letakkan atau memasukkan benda apapun ke dalam lubang
scaffolding.
9.3.6. Saat memegang material scaffolding harus benar-benar kuat, serta permukaan material
scaffolding harus bersih dan kering tidak licin.
9.3.7. Tempatkan semua peralatan kerja pada tempat khusus. Dan jangan menempatkan
peralatan apapun berada di tepi atau pinggiran papan scaffolding.
9.3.8. Setiap peralatan selesai digunakan harus dimasukkan kembali kedalam box peralatan.
9.3.9. Atur posisi material sehingga tidak berada pada area perlintasan orang.
9.3.10. Rapikan / singkirkan benda-benda yang menghalangi acces pada saat sedang Lakukan
pekerjaan.
9.3.11. JANGAN…!!! Mengangkut clamp ke atas ataupun menurunkan clamp dengan cara di
lempar atau di oper, gunakan tali dan katrol, serta ember sebagai wadah pengangkutan.
9.3.12. Periksa kelayakan katrol dan tali yang digunakan untuk mengangkut dan menurunkan
material scaffolding.
9.3.13. Pasang sign/rambu di lantai bawah di dekat area pemasangan scaffolding “Awas ada
orang bekerja di atas” - “Ada pekerjaan scaffolding”. & “Gunakan APD di area
kerja”.
9.3.14. Pasang pita barikade atau barikade fisik di sekitar area pemasangan scaffolding.

9.4 Anggota tubuh mengalami 9.4.1. Pasang tanda-tanda (Signboard) atau Pita Barikade di sekitar daerah pemasangan
cedera (tergores, terkilir, Scaffolding (atas & bawah)
terjepit pada pipa/clamp, 9.4.2. Jangan berada di bagian bawah saat pemasangan Scaffolding berlangsung.
tertimpa benda yang jatuh) 9.4.3. Gunakan tali dan katrol untuk mengangkut/menurunkan material scaffolding (clamp,
pipa, atau papan) jika tidak bisa terjangkau degan Gunakan tangan.

Page | 32
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
9.4.4. Jangan memaksakan diri ketika bekerja, minta bantuan orang lain untuk membantu
pekerjaan.
9.4.5. Lakukan posisi dengan benar, ikuti prosedur angkat-mengangkat material dengan
benar.
9.4.6. Pasang rambu peringatan ada kegiatan pekerjaan pemasangan Scaffolding.
9.4.7. Tempatkan semua peralatan kerja pada tempat khusus.
9.4.8. Peralatan yang digunakan jika dikhawatirkan mudah terlepas/terjatuh sebaiknya di ikat
Gunakan tali penghubung.
9.4.9. Menjaga jarak/posisi anggota badan dengan material yang akan diangkat/diposisikan.
Jangan Letakkan anggota badan/tangan, kaki dibagian bawah material yang akan
ditempatkan/diposisikan.
9.4.10. Gunakan pakaian kerja lengan panjang dan tidak boleh digulung selama Lakukan
pekerjaan.
9.4.11. Tidak bekerja dengan terburu-buru.
9.4.12. Semua pekerja wajib memakai alat pelindung diri selama Lakukan aktifitas pekerjaan.
9.4.13. Gunakan sarung tangan untuk mencegah luka atau lecetnya tangan

9.5 Tersengat aliran listrik 9.5.1. Pasang grounding pada temporary panel.
9.5.2. Jangan Lakukan pemasangan komponen listrik pada saat tangan
basah/berair/berkeringat
9.5.3. Pemasangan dan penyambungan dilakukan pada saat tidak terkoneksi dengan sumber
listrik utama. (Refer to Prosedur isolation & tagging).
9.5.4. Semua piranti listrik yang digunakan/dipasang harus dalam kondisi baik dan sudah
dilakukan inspeksi sesuai bulan berjalan.

10. Install and Demolish 10.1 Cedera (terjepit, tertimpa, 10.1.1. Jangan Letakkan tangan atau jari pada posisi diantara material yang akan
Structure; Rain Hood, teriris, terpukul) oleh diangkat/dipindahkan.
Roller, Walkway, column, material dan alat kerja 10.1.2. Pemindahan atau pemasangan material harus dengan pencahayaan yang cukup.
girder, bracing. 10.1.3. Koordinasi dengan sesama anggota tim selama proses pengangkatan/pemindahan.
(Gunakan Crane & 10.1.4. Jangan Lakukan pemindahan material atau barang/benda secara tiba-tiba.
Page | 33
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
Chainblock 5 Ton) 10.1.5. Dilarang keras berada di bawah proses pengangkatan material.
10.1.6. Gunakan alat bantu bila Lakukan pengangkatan di area yang sulit terjangkau.
10.1.7. Gunakan teknik pengangkatan yang benar dan aman (manual / mekanis)
10.1.8. Perhatikan rekan kerja lain saat menarik, mengangkat material.
10.1.9. Jangan berada di dekat daerah operasi atau radius swing crane.
10.1.10. Tempatkan material di area yang sudah ditentukan dan aman bagi akses manusia.
10.1.11. Semua karyawan wajib Gunakan APD lengkap selama berada di lokasi kerja.

10.2 Mata kemasukan benda 10.2.1. Gunakan Kaca mata saat Lakukan pekerjaan atau berada di daerah kerja.
asing 10.2.2. Segera meninggalkan area terdekat dengan luapan debu ke tempat yang aman
10.2.3. Menghentikan sementara pekerjaan sampai kondisi debu dinyatakan aman untuk
bekerja

10.3 Material 10.3.1. Perhatikan minimum dan maksimum beban material yang akan diangkat serta
terjatuh/lepas/sling putus sesuaikan dengan alat pengangkat yang sesuai dengan kapasitas maksimum beban
pengangkatan.
10.3.2. Periksa kelayakan lifting gear sebelum digunakan, kondisi lifting gear sudah lulus uji
kelayakan.
10.3.3. Tidak diperbolehkan Gunakan peralatan alat angkat yang sudah mengalami kerusakan,
ke ausan, keretakan, keropos, karat, dll.
10.3.4. Gunakan lifting gear sesuai dengan fungsinya. Chain block digunakan hanya untuk
posisi vertikal sedangkan sedangkan level block untuk posisi horizontal
10.3.5. Bila memungkinkan gunakan existing crane dari PT VI, untuk membantu pengangkatan
material beban berat.
10.3.6. Koordinasikan dengan sesama anggota tim selama proses pengangkatan
10.3.7. Pencahayaan yang cukup selama proses pengangkatan dilakukan.
10.3.8. Lakukan komunikasi 2 arah Gunakan radio antara sinyal man, rigger dan operator crane
10.3.9. Lakukan pengikatan material sesuai dengan standar prosedur pengikatan (rigger).
10.3.10. Sebelum pengangkatan material dilakukan, tali pengikatan harus ketat tidak boleh
longgar.
Page | 34
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
10.3.11. Penyangga alat angkat / chainblock harus kokoh.
10.3.12. Perhatikan area pemasangan atau dudukan material terbebas dari halangan.
10.3.13. Pasang safety cone / sign / barricade disekitar area kerja pada saat pengangkatan
dilakukan.
10.3.14. Ikuti prosedur penanganan material yang benar dan aman (manual & mechanic lifting).

10.4 Terkena percikan api 10.4.1. Gunakan APD, Lengkap bagi tukang Las agar dilengkapi dengan Kap Las/Apron
Las/Radiasi dan api 10.4.2. Jangan berada terlalu dekat ke rekan kerja yang Lakukan pengelasan/pemotongan.
potong, percikan serbuk 10.4.3. Jangan berada di bagian bawah jika ada pekerjaan pengelasan di atas
Gerinda 10.4.4. Jangan berada di dekat rekan kerja yang sedang menggerinda
10.4.5. Jika memungkinkan dan di bagian bawah ada kegiatan pekerjaan maka beri
cover/penghalang untuk percikan api las/api potong
10.4.6. Jika pekerjaan dilakukan di lantai dasar atau di bawah maka pasang tabir pembatas
(plat/plywood)
10.4.7. Gunakan kacamata potong saat memotong dengan cutting torch
10.4.8. Arahkan percikan api potong ke tempat yang aman. (tidak ada rekan kerja)
10.4.9. Arahkan percikan gerinda ke tempat yang aman. (tidak ada rekan kerja)

10.5 Crane & Alat angkat tidak 10.5.1. Lakukan pemeriksaan terhadap Crane dan alat bantu angkat lainnya sebelum
layak/ operasi gagal/crane digunakan (inspeksi) dan pastikan layak dan aman untuk digunakan pada saat
Tipping menaikkan komponen structural dan saat menurunkan di lokasi pemasangan.
10.5.2. Segera lakukan perbaikan bila ditemukan ada kondisi tidak aman pada crane atau
menghubungi PT VI untuk mengganti unit Crane yang layak pakai.
10.5.3. Pengangkatan / pengoperasian Crane harus dipandu oleh seorang Signalman yang
berpengalaman Siapkan base crane yang padat (CR 0.98) agar tidak terjadi tipping
10.5.4. Buatkan rigging plan dengan safety factor lebih dari 1.2 atau faktor teraman dengan
jangkauan kesesuaian.
10.5.5. Operator alat angkat harus yang berkompetensi dibidangnya dan lulus sertifikasi alat
angkat, memiliki SIO dan SIMPER yang masih berlaku.
10.5.6. Unit crane sudah di sertifikasi oleh instansi yang terkait.
Page | 35
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
10.5.7. Semua alat bantu angkat yang digunakan (sling sackle dll) Standard dan punya
sertifikasi pabrik pembuat.
10.5.8. Setiap pergerakan Crane harus dipandu oleh seorang SIGNALMAN.
10.5.9. Koordinasi atau kerja sama antara signalman dan operator Crane harus jelas dan baik,
baik dengan Gunakan aba-aba tangan atau dengan Gunakan radio komunikasi.
10.5.10. Perhatikan dan periksa kondisi dudukan / pijakan unit crane sebelum Lakukan
pengangkatan.
10.5.11. Unit Crane harus selalu mengeluarkan out rigger untuk Pastikan kondisi unit crane
stabil / level selama proses pengangkatan.
10.5.12. Unit Crane harus sesuai dengan spesifikasi beban material yang akan diangkut.
10.5.13. Saat crane mengangkat dan memutar atau Swing, operator harus Lakukan dengan
cara sehati-hati mungkin atau swing dengan cara perlahan dengan tetap mengikuti
instruksi dari satu orang signalman yang sudah ditunjuk.
10.5.14. Tag line atau tali penuntun harus sudah terpasang pada bagian-bagian yang
dikehendaki, untuk memantau atau mengendalikan material saat proses
pengangkatan.
10.5.15. Tidak diperkenankan Gunakan chain block untuk beban posisi horizontal, atau
pemindahan titik beban yang tidak segaris vertikal.
10.5.16. Penggunaan Chain block sudah harus diinspeksi, teregistrasi dan layak serta aman
digunakan.

10.6 Terjatuh dari atas 10.6.1. Gunakan selalu lifeline terpasang sebagai anchor point untuk penggunaan full body
ketinggian harness
10.6.2. Gunakan full bodyharness dengan sempurna. Cantolkan kedua lanyard.
10.6.3. Periksa kondisi area keliling untuk mencegah ketidakseimbangan. Khususnya bagian
struktural yang akan diganti.
10.6.4. Periksa posisi tangga khusus yang dibuat sudah terpasang dengan baik dan aman
untuk digunakan.
10.6.5. Selalu menerapan metode 3 titik kontak ketika berpijak di atas tangga

Page | 36
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
10.6.6. Merapikan / singkirkan benda-benda yang menghalangi acces pada saat sedang
Lakukan pekerjaan.
10.6.7. Pasang dan Gunakan fall arester (bila diperlukan)
10.6.8. Posisi pijakan kaki pada cladding di sebelahnya dalam kondisi stabil dan tidak retak.

10.7 Kebakaran / Ledakan 10.7.1. Singkirkan bahan-bahan /material yang mudah terbakar (fuel/hydrocarbon)
10.7.2. Hindarkan atau tempatkan Tabung dan selang-selang Acetylene/Oxygene se aman
mungkin tidak terjangkau atau terkena percikan api las dan api potong.
10.7.3. Periksa kondisi kelayakan pada valve/ regulator Acetylene/Oxygene tidak ada
kebocoran.
10.7.4. Tutup/Cover keranjang Acetylene/Oxygene
10.7.5. Sediakan tabung pemadam pencegah kebakaran / Fire extinguisher

10.8 Terkena arus Listrik / 10.8.1. Periksa dan gunakan peralatan listrik yang digunakan sudah diinspeksi rutin dan ada
Penggunaan Peralatan label inspeksi.
listrik 10.8.2. Periksa dan gunakan kabel-kabel las dan kabel power yang digunakan juga dalam
kondisi baik dan aman.
10.8.3. Periksa kabel-kabel power tidak ada yang terkelupas.
10.8.4. Gunakan sistem pentanahan/Grounding berfungsi baik.
10.8.5. Matikan/lepaskan kawat las dari handelnya apabila tidak digunakan lagi.
10.8.6. Hindarkan semua kabel-kabel/peralatan listrik dari genangan air atau basah.

10.9 Conveyor belt terbakar 10.9.1. Mengarahkan percikan api pada saat pekerjaan las dan potong tidak kea rah belt
terkena percikan api conveyor.
las/potong 10.9.2. Selalu membasahi/menyirami dengan air atau menutup belt conveyor dengan fire
blanket mencegah belt conveyor terbakar.
10.9.3. Sediakantabung APAR 6 kg sesuai kebutuhan dan jenis pekerjaan (hot work)
10.9.4. Menugaskan salah seorang pekerja untuk mengawasi percikan api (fire watch).
10.9.5. Identifikasi pekerjaan tersebut harus disampaikan oleh pengawas ketika Lakukan
briefing sebelum bekerja.

Page | 37
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)

11. Fase Pembongkaran 11.1 Terjadi miss information 11.1.1. Lakukan switch Off kemudian lock dan tags disconnection switch MCC yang menuju ke
Komponen Electrical dan miss procedure motor conveyor, kemudian lakukan pengecekan tegangan dengan voltmeter. Lakukan
Dryer Conveyor sehingga terjadi incident sesuai prosedur EWP (Electrical Work Procedur sesuai jenis pekerjaan dan areanya).
11.1.2. Semua emergency STOP, zero speed, horn, strobe dan junction box di bongkar.
Peralatan zero speed dan sensor, horn, junction box dan strobe disimpan di tempat
yang aman karena akan dipasang kembali saat conveyor sudah terpasang. Lihat acuan
procedur EWP.
11.1.3. Lakukan pembongkaran lampu, kabel, junction box, dan accessories lainnya di walk way
conveyor setelah Pastikan bahwa tidak ada tegangan. Peralatan yang ,asih bagis
disimpan di tempat yang aman sehingga masih bisa digunakan kembali/nanti.
11.1.4. Lepas koneksi kabel sensor di weight scale namun sebelumnya lakukan marking kabel
atau mengambil photo/membuat sketch sehingga memudahkan nantinya pada saat
pemasangan ulang. Pekerjaan ini sebaiknya didampingi oleh tim instrument dryer/area.

12. Fase Kontruksi 12.1 Terjadi miss information 12.1.1. Pemasangan emergency stop, zero speed, horn, strobe dan junction box.
Komponen Electrical dan miss procedure - Pasang emergency stop switch dan tali sling sesuai gambar design yang ada.
Dryer Conveyor sehingga terjadi incident - Pasang kembali zero speed dan junction box counter sesuai gambar design yang
ada.
12.1.2. Pemasangan Weight Scale
- Pasang kembali weight scale dan lakukan terminasi kabel ulang sesuai posisi
sebelumnya, dengan mengikuti photo/sketch gambar sebelumnya dan sesuai gambar
design yang ada.
12.1.3. Pemasangan lampu walk way conveyor
- Pasang lampu led baru dan aksessories pendukungnya (conduit metal, kabel, junction
box).
- Gunakan aksessories yang lama jika masih bagus sesuai gambar design yang ada.

13. Demolish and Install 13.1 Terpeleset, terjatuh, 13.1.1. Semua kabel las, kabel oxy/acetylene diletakkan ditempat yang benar dan aman, tidak
Pipe Fire tersandung kabel menghalangi akses pekerja dan orang lain.
13.1.2. Merapikan/singkirkan benda-benda yang menghalangi akses pada saat sedang
Page | 38
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
extention/hose Oxy-Acy Lakukan pekerjaan.
13.1.3. Letakkan dengan benar kabel las, kabel Oxy/acetylene pada lantai, tangga atau
landasan lainnya.
13.1.4. Semua pekerja selalu memakai APD yang benar dan sesuai pada saat bekerja.

13.2 Cidera (terjepit, tertimpa, 13.2.1. Pengangkatan harus dilakukan oleh personil yang kompeten.
terbentur) oleh Cable tray 13.2.2. Lakukan pengangkatan material sesuai dengan prosedur pengangkatan dan
saat penanganan material (manual handling).
pengangkatan/hauling 13.2.3. Ketahui dengan baik berat material yang diangkat, dan kapasitas pengangkatan
material maksimal dengan tenaga manusiam jangan memaksakan mengangkat material terlalu
berat. (maksimal 20 kg/orang).
13.2.4. Selalu menjaga jarak/posisi anggota badan dengan material yang akan
diangkat/diposisikan.
13.2.5. Jangan Letakkan anggota badan/tangam, kaki di bagian bawah material yang akan di
tempatkan/diposisikan.
13.2.6. Pekerja memakai APD standar yang layak, dan pastikan digunakan dengan benar.
13.2.7.

14. Pemasangan struktur 14.1 Alat angkat 14.1.1. Gunakan peralatan angkat sesuai kapasitas beban material yang akan diangkat.
frame baru gagal/tali/sling putus 14.1.2. Gunakan peralatan angkat yang telah diinspeksi dan dinyatakan layak digunakan
- Pengangkatan 14.1.3. Ikuti sesuai prosedur pengangkatan dengan benar dan terimplementasi dengan baik
dengan chain block dilapangan.
- Pengangkatan 14.1.4. Pastikan inspeksi visual/NDT dilakukan pada lifting gear dan alat bantu angkat lainnya
dengan Crane sebelum digunakan (pada hook, sling rantai, lifting lug).
14.1.5. Pengawas dan team safety melakukan pengecekan segala proses pengangkatan
sesuai dengan prosedur pengangkatan, dan apabila ditemukan cara atau prosedur
yang salah segera hentikan pekerjaan tersebut dan lakukan sesuai prosedur yang
benar dan aman.
14.1.6. Perhatikan minimum dan maksimum beban material yang akan diangkat (SWL) serta
sesuaikan dengan alat pengangkat yang sesuai dengan kapasitas maksimum beban
Page | 39
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
pengangkatan.
14.1.7. Pasang jawahar/pelapis pada pertemuan sling dengan benda yang diangkat.
14.1.8. Prosedur pengangkatan menggunakan crane merujuk pada prosedur lifting plan yang
telah disetujui dari pihak PTVI (Lifting & Rigging Plan Feed Conveyor Replacement)
14.1.9. Prosedur pengikatan beban, MHS-05 (Metode Kerja dan Pengendalian Kondisi 5.7-
Pengikatan Beban)
14.1.10. Rigger sudah mengikuti training rigging & bersertifikasi

14.2 Tertabrak/tertimpa frame 14.2.1. Pasang safety cone, sign, barikade disekitar area kerja pada saat pengangkatan
yang diangkat dilakukan.
14.2.2. Ikuti prosedur penanganan material yang benar dan aman (manual & mechanic lifting)
14.2.3. Gunakan alat komunikasi radio yang kondisi baik dan jalur khusus radio untuk
kelancaran komunikasi dan keamanan operasi.
14.2.4. Perhatikan jalur yang akan dilalui oleh proses pengangkatan terbebas dari rintangan
dan lalu lalang pekerja.
14.2.5. Setiap proses pengangkatan/menurunkan material dengan alat angkat dilakukan harus
dengan pelan-pelan.
14.2.6. Pengawas dan team safety melakukan identifikasi terhadap kondisi area kerja bagian-
bagian titik jepit (pinch point) dan menyampaikan kepada seluruh pekerja sebelum
pekerjaan di lakukan.
14.2.7. Apabila proses pengangkatan akan dilakukan pasang pita barikade di sekitar radius
lokasi pengangkatan dan pasang rambu-rambu keselamatan di sekitar aktivitas operasi
crane.
14.2.8. Gunakan tali untuk mengarahkan arah putaran material yang diangkat saat terjadi swing
(tag line).
14.2.9. Semua pekerja wajib mematuhi rambu APD yang diberlakukan di area kerja.

14.3 Struktur frame terjatuh 14.3.1. Gunakan lifting lug/webbing sling dengan kapasitas yang sesuai dengan berat beban
yang akan diangkat
14.3.2. Pastikan pengikatan webbing sling pada frame conveyor dilakukan oleh rigger
Page | 40
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
bersertifikasi
14.3.3. Pastikan jawahar/pelapis frame dipasang tepat diantara webbing sling dan struktur.
14.3.4. Lakukan prosedur NDT pada pengelasan lifting lug yang terpasang pada struktur frame
14.3.5. Pastikan safety lock pada hook chain block/crane harus berfungsi dengan benar
14.3.6. Pastikan bagian struktur yang terikat merupakan bagian kokok/kuat
14.3.7. Pastikan pengangkatan mengacu pada desain enginering (Lifting Plan Feed
Conveyor Replacement)

14.4 Crane gagal/terbalik 14.4.1 Gunakan unit crane yang layak pakai, kondisi aman dan baik serta semua alat angkat
pendukung pada unit crane sudah di uji kelayakannya oleh badan terkait.
14.4.2 Semua kegiatan pengangkatan yang melibatkan crane atau material yang berat
dilakukan oleh team rigging/lifting.
14.4.3 Tidak diperbolehkan menggunakan peralatan alat angkat yang sudah mengalami
kerusakan seperti (aus, retak, pecah, keropos, korosi, atau di modifikasi).
14.4.4 Bila memungkinkan gunakan existing crane dari PT. VI, untuk membantu pengangkatan
material beban berat.
14.4.5 Pastikan landasan outrigger crane berpijak diatas lapisan yang keras
14.4.6 Keraskan dengan reject dryer area landasan crane yang berlumpur atau tergenang air
14.4.7 Pastikan rigging/lifting plan tersedia dan telah disetujui
14.4.8 Check list crane sebelum digunakan dan pastikan crane bersyarat untuk digunakan
14.4.9 Pastikan operator crane kompeten dalam Gunakan alatnya dan telah memiliki SIO dan
SIMPER aktif untuk pengoperasian alat.
14.4.10 Pastikan landasan crane berada diatas permukaan yang keras, lapisan tanah keras
tidak becek atau berlumpur – dilapisi dengan kayu kering.
14.4.11 Prosedur pengoperasian alat angkat/crane (mengacu pada JSA nomor 460042271-
JSA-PCK-001-07/19)

15. Pekerjaan pengangkatan 15.1 Peralatan angkat angkut 15.1.1 Pastikan peralatan angkat angkut telah diinspeksi oleh BKI dan masih valid dan telah
gagal beroperasi pada diinspeksi sebelum digunakan
Page | 41
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
oleh crane pada malam saat lakukan 15.1.2 Pastikan perawatan alat angkat angkut dilakukan dengan baik
hari pengangkatan 15.1.3 Pastikan kegiatan pengangkatan dilakukan oleh rigger yang berpengalaman dan
bersertifikasi yang masih valid
15.1.4 Pastikan berat material yang diangkat sesuai dengan SWL alat angkat angkut

15.2 Crane gagal mengangkat 15.2.1 Pastikan Crane telah diinspeksi Oleh BKI dan diinspeksi harian dan layak beroperasi
dan material jatuh saat 15.2.2 Pastikan Operator yang mengoperasikan berpengalaman dan memiliki SIO yang masih
akan diangkat berlaku
15.2.3 Memastkan pengangkatan dilakukan oleh rigger yang berpengalaman dan bersertifikat
yang masih valid
15.2.4 Pastikan peralatan angkat angkut telah diinspeksi dan layak dipakai beroperasi
15.2.5 Pastikan penerangan yang cukup untuk pekerjaan pengangkatan pada malam hari dan
memakai penerangan lampu/lighting plan
15.2.6 Pastikan pekerjaan pengangatan sesuai dengan Lifting Plan yang sudah disetujui oleh
pihak PTVI
15.2.7 Menghentikan pekerjaan pengangkatan pada saat cuaca buruk (hujan dan angin
kencang)
15.2.8 Pastikan operator dalam keadaan FIT dan selalu fokus pada saat bekerja
15.2.9 Pasang pita barikade disekitar area pengangkatan
15.2.10 Pasang Sign “ADA PENGANGKATAN DILARANG MASUK AREA YANG
DIBARIKADE”

16. Pekerjaan Sandblasting 16.1 Pekerja/sandblaster/orang 16.1.1. Jauhkan pihak yang tidak berkepentingan dengan Pasang warning sign “Awas ada
(surface preparation) lain terkena semburan pekerjaan sandblasting” dan yakinkan area kerja di pasang pita barikade.
pasir/debu/pertikel yang 16.1.2. Jaga jarak aman dengan pekrja yang sedang Lakukan pekerjaan sandblasting
 Gunakan power tools
bertekanan tinggi. 16.1.3. Hanya pekerja yang berpengalaman dan bersirtifikat sandblaster yang Lakukan
sandblasting
16.1.4. Gunakan APD yang lengkap, sesuai dengan standar pekerjaan sandblasting.
16.1.5. Areaa kerja sandblasting ditutup dan dilindungi dengan terpal untuk mencegah pasir dan

Page | 42
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
debu hasil sandblast mencemari udara di area lain.

16.2 Mata/hidung/mulut 16.2.1. Matikan sementara mesin/peralatan kerja yang menimbulkan tekanan udara disekitar
pekerja kemasukan area kerja.
debu/pasir 16.2.2. Gunakan blower untuk mengurangi paparan debu/asap dan arahkan ke tempat yang
aman.
16.2.3. Gunakan masker debu (respirator).
16.2.4. Hindari tempat atau sumber debu berasal.
16.2.5. Segera evakuasi diri ketempat yang aman jika terjadi luapan debu dengan cara berhati-
hati.

16.3 Pekerja terjatuh dari 16.3.1. Jika Gunakan tangga, tangga harus terikat kuat.
ketinggian/terjatuh dari 16.3.2. Potong semua ujung kawat terikat.
atas scaffolding saat 16.3.3. Cantolkan hook bodyharness pada pipa atau struktur yang kuat diatas kepala.
Lakukan sandblasting di 16.3.4. Perhatikan langkah kaki/pijakan.
atas ketinggian 16.3.5. Rapikan/singkirkan benda-benda yang menghalangi akses.
16.3.6. Jangan menaruh pipa atau benda apapun pada lintasan jalan.
16.3.7. Jangan membawa/memegang barang sambil menaiki/turun tangga.
16.3.8. Selalu Gunakan metode tiga titik tumpu ketika naik/turun tangga.
16.3.9. Permukaan pijakan/lantai harus bersih dan kering.
16.3.10. Pekerja tidak memiliki riwayat penyakit phobia ketinggian.
16.3.11. Pekerja harus sehat jasmani dan rohani.
16.3.12. Ikuti prosedur ketika bekerja di atas ketinggian.
16.3.13. Tutup lubang lantai yang terbuka dan beri tanda atau sign.
16.3.14. Gunakan dan cantokkan safety fullbodyhardness.
16.3.15. Sebelum bekerja di area atau di atas ketinggian harus memiliki ijin bekerja di atas
ketinggian .
16.3.16. Harus diawasi oleh pengawas dan safety.
16.3.17. Rutin Lakukan pemeriksaan/inspeksi secara visual keliling pada kondisi area kerja.

Page | 43
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)

16.4 Tangan atau anggota 16.4.1. Lakukan peeriksaan terlnih dahulu pada meisn gerinda sebelum mesin tersebut
tubuh pekerja terkena digunakan, mesin dalam keadaan aman dan layak untuk digunakan.
wirebrush yang berputar 16.4.2. Pahami SOP pengunaan alat (mesin gerinda/wire brush)
16.4.3. Posisikan tangan diluar bagian yang berputar apabila Gunakan mesin gerinda tanpa
handle tambahan.
16.4.4. Matikan telebih dahulu mesin gerinda dan lepaskan power dari sumber power ketika
akan mengganti wire brush
16.4.5. Gunakan sisa putaran mesin gerinda pada material yang sedang dikerjakan hingga
mesin benar benar berhenti berputar.
16.4.6. Pastikan posisi switch mesin gerinda dalam keadaan “OFF” sebelum di connect ke
power.

16.5 Wire brush terlempar saat 16.5.1. Periksa wire brush terpasang dengan kuat, pada mesin peralatan
digunakan 16.5.2. Lakukan pemeriksaan pada wire brusj sebelum dipasang pada mesin gerinda, pastikan
kondisi wire brush tidak retak atau rusak.
16.5.3. Fokus pada pekerjaan dan pastikan mesin di pegang dengan kuat dan benar.

16.6 Terkena sengatan arus 16.6.1. Kabel extention tidak boleh ada yang terkelupas (terisolasi dengan baik) dan Gunakan
listrik/kesetrum ELCB
16.6.2. Kabel mesin tidak boleh ada yang terkelupas
16.6.3. Jalur kabel extention harus terlindungi dari genangan air dan air hujan
16.6.4. Sumber power (receptacle, switch, dll, harus terlindungi dari air hujan atau genangan
air.
16.6.5. Inspeksi mesin sebelum digunakan.

17. Pengecatan Struktur & 17.1 Pekerja/orang lain terkena 17.1.1. Pasang pita barikade di sekitar radius area pekerjaan.
Frame Cable Tray semburan tekanan udara 17.1.2. Pasang sign atau rambu keselamatan di area pekerjaan dan mewajibkan pekerja atau
orang lain Gunakan APD ketika berada atau melintas di area tersebut.
17.1.3. Perhatikan cara Lakukan penyemprotan dengan Gunakan spray tidak dengan sengaja
mengarahkan pada orang lain.

Page | 44
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
17.1.4. Perhatikan kondisi arah angin dan tidak Lakukan penyemprotan apabila berlawanan
dengan arah angin.
17.1.5. Memberitahu orang lain sebelum Lakukan penyemprotan dengan spray untuk
menyingkir.
17.1.6. Pasang penghalang atau pasang terpal pelindung di sekitar area pengecatan.
17.1.7. Semua pekerja wajib memakai APD (kacamata, masker/respirator).

17.2.1. Perhatikan kondisi angin apabila mengarah kepada pekerja jangan biarkan terlalu lama
terpapar bau cat.
17.2.2. Lakukan pencampuran cat ditempat terbuka atau terdapat sirkulasi udara yang baik.
17.2.3. Jangan terlalu membungkuk dengan posisi kepala condong ke bawah pada saat
Lakukan pencampuran bahan cat.
17.2.4. Apabila terpapar aroma cat segera berhenti dan cari sirkulasi udara sejenak sampai
17.2 Terhirup uap bahan paparan atau aroma cat tidak tercium lagi.
berbahaya (cat, thinner, 17.2.5. Apabila terpapar uap cat berlebihan atau bahan kimia mengakibatkan gangguan
pengering) pernapasan atau merasa pusing, segera ke klinik untuk mendapatkan penanganan
medis.
17.2.6. Pasang pita barricade dan safety sign “Dilarang mendekat di daerah tersebut sedang
ada pekerjaan pengecatan”.
17.2.7. Semua pekerja wajib memakai APD (kacamata, masker/respirator)
17.2.8. Baca dan ikuti prosedur MSDS yang tertera pada produk cat atau campuran bahan
kimia yang digunakan.

17.3.1. Selalu menjaga jarak dengan permukaan yang di cat.


17.3.2. Sebelum Lakukan penyemprotan harus terlebih dahulu Lakukan pengetesan
penyemprotan sekali pada permukaan dan kemudian lakukan secara merata.
17.3 Mata kemasukan cairan 17.3.3. Ayunkan kuas atau semprotan dengan cara perlahan-lahan.
cat. 17.3.4. Perhatikan cara memakai kacamata tidak longgar atau kabur segera diganti dengan
yang baru dan bening.
17.3.5. Jangan bekerja dengan terburu-buru.
Page | 45
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
17.3.6. Pekerja wajib memakai kacamata dengan baik dan benar.

18. Housekeeping Area 18.1 Cedera (terjepit, tertusuk, 18.1.1. Gunakan teknik pengangkatan yang benar dan aman (manual / mekanis)
terpukul) oleh alat kerja 18.1.2. Jangan menaruh tangan / anggota badan diantara material yang akan diangkat atau
digeser
18.1.3. Jangan berada di bawah material yang sedang diangkat
18.1.4. Koordinasi dengan rekan kerja saat memindahkan atau mengangkat barang/benda.
18.1.5. Perhatikan rekan kerja lain saat menarik, mengangkat material.

18.2 Bahaya Gas/debu 18.2.1. Gunakan selalu dust masker di area kerja.
18.2.2. Membawa dan Gunakan selalu Masker Gas (respirator) apabila bekerja di daerah
tersebut.
18.2.3. Jika memungkinkan bersihkan terlebih dahulu area kerja dari tumpukan debu agar tidak
mengganggu konsentrasi kerja.
18.2.4. Gunakan kacamata pelindung dan Membersihkan mata dengan portable eye wash bila
terkena debu
18.2.5. Jangan membuka Masker Gas di daerah yang berdebu / mengandung gas
18.2.6. Segera meninggalkan area terdekat dengan luapan debu ke tempat yang aman.
18.2.7. Menghentikan sementara pekerjaan sampai kondisi debu dinyatakan aman untuk
bekerja.

18.3 Jatuh pada ketinggian 18.3.1. Perhatikan langkah dan pijakan kaki dan selalu menjaga keseimbangan tubuh.
yang sama (terpeleset, 18.3.2. Rapikan / singkirkan benda-benda yang menghalangi acces pada saat sedang Lakukan
tersandung) pekerjaan
18.3.3. Semua kabel dari peralatan dan ekstension terletak dengan rapi, aman, dan tidak
berpotensi menyebabkan tersandung atau terlilit
18.3.4. Atur dengan baik semua equipment, material, safety sign, dan semua kabel-kabel,
jangan menghalangi akses lalu lalang.
18.3.5. Pasang sign dilokasi atau area yang terdapat kondisi yang berbahaya semisal,

Page | 46
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
lubang/penyangga/benda lintasan, dll.

18.4 Mata terkena / kemasukan 18.4.1. Gunakan kaca mata setiap berada dilokasi kerja.
serpihan 18.4.2. Segera bersihkan/membasuh mata ke tempat lokasi eye wash terdekat
18.4.3. Jika mata terkontaminasi dan terasa perih agar tidak menggosok permukaan mata
dengan tangan atau benda apapun, segera meminta pertolongan kepada rekan kerja,
atau pengawas untuk segera di evakuasi ke first aid terdekat.

18.5 Tergores atau tertusuk 18.5.1. Gunakan sepatu safety yang dilengkapi sole plat (nail protection)
Paku 18.5.2. Gunakan sarung tangan ketika Lakukan pembersihan lokasi kerja.
18.5.3. Lengan baju kerja tidak boleh digulung ketika sedang Lakukan pekerjaan.
18.5.4. Singkirkan, bengkokkan / cabut tonjolan-tonjolan paku yang terlihat.
18.5.5. Semua sisa-sisa plat / material yang tidak terpakai harus disingkirkan dan ditempatkan
dilokasi yang aman.
18.5.6. Segera laporkan kepada pengawas jika terdapat korban yang terluka akibat tergores
atau tertusuk paku agar segera ditindak lanjuti dengan memberikan pertolongan
pertama.

18.6 Sumber bahaya dari 18.6.1. Lokasi kerja, peralatan dan bangunan harus selalu dalam keadaan bersih dan rapih
material sisa setiap saat.
konstruksi/metal/plastik, 18.6.2. Tempat kerja harus bebas dari rintangan, tonjolan-tonjolan, bahan-bahan dan benda-
sampah Organik dan benda yang digunakan atau sisa-sisa bahan, yang bisa menimbulkan bahaya dan harus
peralatan kerja diatur/disingkirkan.
18.6.3. Semua tumpukan bahan harus diletakkan di tempat yang rata, rapi dan stabil, untuk
barang yang berbentuk bulat supaya diberi ganjalan agar tidak menggelinding, gunakan
pelapis penyangga di antara benda yang diatas benda lainnya.
18.6.4. Penempatan jumlah material pada jalur jalan dan atau bangunan struktur tidak boleh
melebihi dari kemampuan/kapasitas, agar tidak mengganggu aktivitas dan keselamatan
dari pekerja yang berada dilokasi tersebut. Dan juga tidak melebihi kebutuhan untuk

Page | 47
LEMBAR URUTAN TUGAS JSA

BAHAYA (POTENTIAL
LANGKAH KERJA HAZARD) CARA PENGENDALIAN
No. (WORK STEP) (Apa Yang Dapat Keliru ? (PREVENTIVE ACTION)
(Urutan Tugas Dasar) Bagaimana Saya Bisa (Bagaimana Saya Melindungi Diri ?)
Mendapat Cedera ?)
satu hari kegiatan.
18.6.5. Peralatan harus dikembalikan dan disimpan pada tempatnya masing-masing setelah
digunakan.
18.6.6. Penempatan sampah harus ditempat penampungan sesuai dengan jenisnya.
18.6.7. Sisa material yang mengandung logam yang berharga segera diamankan. Menghubungi
bagian material handling untuk penanganan lebih lanjut.

NOTE.
1. Pengawas dan pekerja sudah mengikuti GIP/MSSIP/PSSIP dan Basic Safety Training (BST)
2. Lakukan Tool Box Meeting dan Safety Talk sebelum bekerja
3. Pengawas membuat Work Permit dan sudah disahkan oleh pihak Controll Room di Dryer #1
4. Pastikan seluruh Pekerja, Pengawas mematuhi peraturan Keselamatan Kerja yang berlaku di Area Dryer

Page | 48
5. Pengawas dan seluruh pekerja memakai Alat Pelindung Diri sesuai mandatory di Area Dryer
6. Silakan merokok pada tempat yang dikhususkan untuk area merokok
7. Merokok dan buang puntung rokok pada tempat yang telah disediakan
8. Istirahat ditempat yang sudah ditentukan
9. Ikuti Arah Evakuasi dan berkumpul di MUSTER POINT jika terjadi keadaan darurat
10. Jika ada pekerjaan tambahan diluar JSA ini, maka wajib dibuatkan JSA yang baru.

Page | 49

Anda mungkin juga menyukai