Anda di halaman 1dari 22

1 horse power (hp)/ 1 PK = Berapa Kw ( kilowatt) Dan

Berapa Ampere
January 22, 2010 at 3:32 am (Technology)

84 Votes

Pada tabel Konversi satuan daya :


1 hp = 745,7 watt = 0,746 kW.
1 hp (Inggris) = 1,014 PK (Belanda)
NB:Kita di Indo sudah biasa menyamakan 1 hp = 1 PK.

Untuk single phase 220 V :

1 hp = 745,7 watt : 220 V = 3,39 Ampere.

Untuk 3 phase 380 V :

1 hp = 745,7 watt : (380×1,73) = 1,13 Amp.

Dengan catatan semua perhitungan dengan menganggap Cos phi nya = 1 (satu).
Demikian semoga bermanfaat.

Mas Andriyansah

Saya mau tanya ada ga AC yang 3PK?? 220volt trus klo ada misalnya mau pasang 7 buah AC yang

3PK maka berapa ampere ya pembatasnya??


Mohon penjelasannya. Terimakasih

wah ada tuh yg 3PK.. model AC Floorstanding kl gk salah ya..

Utk pembatas bs pk yg 25A ya.. (for motor start up)


maaf saya bkn instalatir jd gk tau pastinya.. takutnya jg kl pk yg 25A.. kl startnya bareng.. bs
trip ya..

aan said,

May 10, 2011 at 7:54 am

note by Berlian Syako


Berikut ini metode menghitung ukuran kabel.

Ukuran kabel harus memenuhi 3 hal berikut:


Ampacity (kemampuan kabel menghantar arus), outage Drop (rugi2 pada kabel),

Short Circuit Withstand Capability (daya tahan kabel terhadap arus short circuit saat terjadi
gangguan)

Ampacity

Kabel memiliki nilai ampacity yg berbeda2 berdasarkan ukurannya. Semakin besar ukuran

kabel semakin besar nilai ampacity nya maka semakin besar kemampuan kabel tsb untuk
menghantar arus ke beban.

Kabel harus memiliki nilai ampacity minimal lebih besar125% dari total arus beban
(berdasarkan NEC standard).

Cable Ampacity ≥ 1.25 x Full Load Current

Note:

Tabel besarnya nilai ampacity bisa didapat dari catalog vendor kabel atau bisa juga dipakai
table ampacity dari beberapa standard misalnya Tabel B-310 NEC standard.

Nilai ampacity juga berpengaruh terhadap ambient temperature dimana kabel akan

digunakan sehingga perlu di koreksi (derating factor) dengan menggunakan correction factor

yg sesuai. Table B-310 di NEC standard juga mencantumkan correction factor berdasarkan
temperature dan jumlah conductor (grouping factor).

Voltage Drop

Voltage drop adalah besarnya rugi2 yg terserap pada kabel dikarenakan adanya resistance

dan reactance pada kabel. Semakin besar nilai resistance dan reactance maka semakin besar

voltage drop nya. Semakin panjang kabel maka semakin besar nilai reasistance dan reactance

nya. Dalam memilih ukuran kabel, untuk mengurangi nilai resistance dan reactance agar

voltage drop berkurang bisa dengan cara memilih ukuran kabel yg lebih besar, atau dengan
cara memparalel kabel.

Note:

Nilai resistance dan reactance pada kabel berbanding terbalik dengan luas penampang kabel
sebagaimana rumus yg sudah sering kita temukan di pelajaran fisika sbb:

R = ρ L/A
R = nilai impedance kabel (resistance dan reactance)

ρ = tahanan jenis

L = panjang cable

A = luas penampang

Untuk menghitung voltage drop dapat menggunakan rumus sbb:

Untuk 3 phase:

% Voltage Drop = I x (R cos.j + X sin.j ) x (L / 1000) x (100% x √3 / VLL)

Untuk 1 phase:

% Voltage Drop = 2 x I x (R cos.j + X sin.j ) x (L / 1000) x (100% / VLN)

I = current in ampere

R = Resistance in ohm/1000ft

X= Reactance in ohm/1000ft

VLL = Voltage Line to Line (3 phase)

VLN = Voltage Line to neutral (1 phase)

L = Cable Length in Feet

Persyaratan besarnya maximum voltage drop yg diizinkan harus sesuai spesifikasi / standard
yg digunakan, biasanya adalah sbb:

Main feeder ≤ 1 %

Branch circuit ≤ 3 %

Nilai resistance dan reactance bisa didapat dari catalog kabel vendor atau bisa mengacu
standard yg dipakai misalnya Table 8 dan Table 9 NEC standard.
Nilai cos.j bisa didapat dari factor daya misalnya factor daya PF= 0.85 maka cos.j = 0.85
kemudian nilai sin.j bisa didapat dari rumus trigonometri sbb:

cos2j + sin2j = 1

Short Circuit Withstand Capability

Setelah ukuran kabel ditentukan berdasarkan ampacity dan voltage drop, maka lakukan

pengecekan ketahanan kabel terhadap arus short circuit. Biasanya data ketahanan kabel

terhadap short circuit current bisa dilihat dari catalog kabel vendor, atau bisa menggunakan
rumus sbb:

Minimum Cable size = Isc x √t / k

t = duration of short circuit

t = 0.04 for fuse protection

= 0.06 for MCCB

= 0.4 for VCB

k = 135 for copper conductor with XLPE or EPR insulation

Ukuran kabel dapat diterima apabila sudah memenuhi 3 criteria diatas.

Selamat menghitung.

mas, kalo AC utuk diketahui speknya apakah 1pk atau 1/2 Pk, informasinya seperti apa y

Saya mau nanya. 1hp=0,746kw kalow 1kw brapa kva.?

Reply

1.

yoga said,
October 28, 2011 at 7:28 pm

sy mau tanya klo 1 kw itu brp amper y? tolong jwban na

1000 watt / 220 volt = 4,5 A

mas saya mau tanya 1JKVA berapa ampere ya ?tolong jawaban nya ya ?

mau tanya nih mas satu barel itu berapa liter?

December 27, 2011 at 7:29 am

1 Barrel = 159 liter 1 Gallon = 2,785 liter 1 Barrel = 42 gallon.

1 ampere = 0.225 kw

Pak gimana cara menghitung ampere, kw, tegangan dan cos p dalam 3 pahase

inverter yang 500 watt untuk memutar motor 1/4 HP tidak bisa kenapa

ya? cuma berputar sebentar,


sumber listrik 12 V dari aki mobil.

Reply

500watt ya? setahu saya itu pakai tegangan 24 volt. akinya truk/bus.

tegangan turun kan berarti kurang,,


bisa2 gak jalan..

ada juga yang untuk kasus tertentu voltage drop karena bocor tegangan bisa mengakibatkan naik
nya arus dalam hal ini daya tetap.

1.Sebelumnya kita lihat kesimpulan dari HP itu dulu.

Jika 1 HP=1PK=746 w maka;

24 KW=24.000W jadi 24000/746=32.2 HP

2.sebelum saya menjawab,saya kembali tanya?maksudnya motor 1/4 HP itu pake DC atau

AC?jika yang dibutuhkan arus AC.sudah pasti dia gak mau mutar karena diberi DC.
3.kalo tegangan turun?bisa aja jalan,seperti halnya kita makan sehari2,
Jika biasanya skali makan 1piring trus kita dikasi1 sendok.kayak apa? Kesimpulanya:bisa saja

jalan tapi pelan,jika terus menerus maka jika motor akan terbakar.jika lampu akan putus.

4.tata cara penghitungan smua sama.

Anda harus tahu dulu,sebenar KVA adalah tegangan semu.

Watt adalah tegangan nyata,watt biasanya digunakan untuk beban,dan

Untuk KVA sendiri biasanya digunakan untuk daya yang kita pake

Sebenarnya watt dan KVA itu sama. Cara penghitungan

K itu =kilo jadi istilah KVA/KW=KILO VA/KILO WATT

Jika istilah kilo=1000 maka

W/V=A

Jika 3 phase W/657.4=A

Contoh

Suatu hotel mempunyai beban total 7KW berapa ampere MCB yg harus dipasang?

Jika beban 7 KW maka

7 KW=7000 W

7000/657.4=10.6 amannya 16 A

Ingat 3 phase=380 akar3(pembagi)


380 akar3=657.4

untuk semua..kalian tinggal inget rumus dasarnya :

VA adalah tegangan semu atau tegangan design yang menganggap beban itu resistive

semua

VA:VoltxAmpere

Watt adalah tegangan nyata yang digunakan oleh beban


Watt:VAcosQ;cosQ adalah faktor daya hasil dari sifat bebannya

Var adalah daya yang terbuang menjadi daya lain (selain peruntukan beban)

Var:VAsinQ

ketiga jenis daya bisa dihitung seperti segitiga siku siku..


dimana sisi miring adalah VA,garis tegak adalah Var,dan garis datar adalah watt.

naah sekarang untuk penghitungan 1fase dan 3fase

sebenarnya itu tergantung dari rangkaian 3fasenya, yakni star or delta

untuk 3fase hubung star

Vline to line = 1,73(atau akar 3) x V line to netral


I line to line = I line to netral

untuk hubung delta sebaliknya


V line to line = Vline to netral (netral semu)

I line to lone =1.73 x Iine to netral..

naah tinggal diterapkan ke rumus saya terdahulu. ingat system 1fase menggunakan V
or I line to netral..

bagaimana cara mengitung dari Kva ke Amper atau KW ke Amper pada genset 3 phase..???
mohon jawabanya ya…

Untutk smua saja:

1.kalo kw tu dari singkatan kilowatt jd kilo tu1000

berarti disimpulkan 1 kw=1000w

Kalo PK tu dari bahasa belanda sudah huhum pasti

1PK=746 VA

2.kita gak perlu susah2 untuk menghitung A

anggap saja,:

A=ampere

V=VOLT

W=daya watt

380akar3=657.%

jadi:

1.penghitungan

W/V=A

Contoh

1.penghitungan 1 phase

-jika kita punya beban 2 kw berapa ampere kah yg kita butuh utnuk MCB?

2kw=2000w

Jadi W/V=A

2000/220=9.09A

Atau amannya 10A

2. Penghitungan 3 phase

-jika kita punya beban motor 3phase max 7 kw berapa ampere mcb yg kita pasang?:

7 kw=7000w

380akar3=657.4

jadi
W/V=A

7000/380 akar3=A
7000/657.4=10.65A

Amanya =16A
Kita orang awam jangan mau dibuat ribet2 sama orang pinter2

Maaf jika tulisan saya tadi ada yang salah ketik maklum udah malam

O ya untuk penampang kabel juga sudah ada standardnya lho?

Misalnya:

Kabel

0.5mm,0.75mm,1mm amanya6 A

1.5 amanya 10A

2.5 amanya 15A

4 amanya 20A

6 amanya 25A

10 amanya 35A

16 amanya 60A

25 amanya 80A

35 amanya 100A

50 amanya125A

70 amanya 160A

95 amanya 200A
Dan sbagianya

Saya punya motor listrik 350 HP tegangan 380Volt, yang saya tanyakan berapa konsumsi arus listrik

dalam 1 hari (24jam)?


terimakasih sebelumnya

ikut share aja;1 kwh=kilo x watt x hour,kilo=1000 ,watt=joule/detik,hour=3600

detik,kwh=1000 x joule x3600=3.600.000 =3,6 MJ=1 kwh ,motor 350 hp =746 x 350

=261.100 watt,daya untuk 1 jam=261.100 x 3.600 = 939.960.000 joule =939,960 MJ,1 kwh
=3,6 MJ(MEGA JOULE) 1 JAM =939,960/3,6 =261,1 KWH……….smoga mdh dipahami.

tolong bantu saya ya all

380 volt = 3 phase


220volt = . . . . .. formula ???
Reply

M. Yusuf Wibisono said,

December 20, 2012 at 8:37 am

sistem tegangan rendah di Indonesia kan ada 2:

1 fasa= 220 Volt


3 fasa (fasa-fasa)= 380 Volt (akar3 * 220), coba deh

untuk mengetahui sistem pakai 1 fasa atau 3 fasa, liat aja kabel sumbernya:

jika yang menyuplai cuma ada 2 kabel, pasti pakai 1 fasa

Persamaan utama daya 1 fasa:


Daya(VA)=220*arus

jika kabel yang menyuplai pelanggan ada 3 kabel, atau 4 kabel (khusus untuk PLN Jateng &

DIY) maka pasti pakai 3 fasa.

persamaan utama daya 3 fasa:


Daya (VA)= akar(3)*380*arus*cos(phi)

Motor 3 phase 380 volt 75 kW.berpa ampere daya yg hrs dipasang?

Reply

mungkin yang ditanya arus ya mas?

ok, datanya masih kurang, yaitu cos(phi). motor kan gak mungkin pakai cos(phi)=1.

(Watt)=akar(3)*380*arus*cos(phi)
jadi kalau mau nyari arus tinggal bagi aja:

arus= (Watt)/(akar(3)*380*cos(phi))
= (75.000)/(1.732*380*cos(phi))

setelah dapat arus, untuk menentukan daya yang dibutuhkan, pakai persamaan berikut:
Daya Listrik PLN : 1300Watt atau 1300VA?
Published July 10, 2012 | By ILR

Salah satu hal yang menarik untuk dibahas adalah pengertian mengenai daya listrik PLN.
Ada beberapa pertanyaan seperti ini : “Listrik PLN di rumah saya 1300Watt,
mengapa…dst”. Dan selalu kita koreksi dengan 1300VA. Perbedaannya adalah satuan VA
dan Watt. Apa perbedaannya dan mengapa digunakan satuan VA?

Pembahasannya kita mulai dari teori dasar listrik mengenai daya. Daya listrik merupakan
jumlah energi yang digunakan untuk melakukan kerja atau usaha. Dalam sistem listrik arus
bolak-balik, dikenal adanya 3 jenis daya yaitu :

 Daya Nyata (simbol : S; satuan : VA (Volt Ampere))


 Daya Aktif (symbol : P; satuan : W (Watt))
 Daya Reaktif (symbol : Q; satuan : VAR (Volt Ampere Reaktif))

Daya Aktif adalah daya yang digunakan untuk energi kerja sebenarnya. Daya inilah yang
dikonversikan menjadi energi tenaga (mekanik), cahaya atau panas. Satuan daya aktif
adalah Watt.

Daya Reaktif adalah daya yang digunakan untuk pembangkitan fluks magnetik atau medan
magnet. Satuannya adalah VAR. Contoh peralatan listrik yang memerlukan daya reaktif
adalah motor listrik atau dinamo, trafo, ballast lampu yang konvensional dan peralatan
listrik lain yang menggunakan proses induksi listrik lilitan untuk operasinya.

Daya Nyata dengan satuan VA adalah total perkalian antara arus dan tegangan pada suatu
jaringan listrik atau penjumlahan dengan metode trigonometri dari daya aktif dan reaktif
dalam segitiga daya.

Hubungan antara ketiga jenis daya ini digambarkan dalam segitiga daya.
Gambar Segitiga Daya Listrik

Sekarang kita lihat rumus yang menghubungkan ketiga daya tersebut . Rumus untuk daya
nyata adalah perkalian antara arus dan tegangan, yaitu :

S=V.I
Dimana :
S = Daya Nyata (VA)
V = Voltage / Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)

Sedangkan hubungan antara daya nyata dan daya aktif dapat dihitung dengan rumus
trigonometri sebagai berikut:

Cos φ=P/S

P=S x Cosφ

P=V x I x Cos φ
Dimana :
P = Daya Aktif (Watt)
S = Daya Nyata (VA)

Dengan rumus segitiga phytagoras dapat juga dituliskan :


S=√(P^2+Q^2 )

Cos ϕ adalah perbandingan antara daya aktif (P) dan daya nyata (S) dan dikenal dengan
faktor daya listrik (PF : Power Factor). Nilai Cos ϕ yang digunakan PLN adalah sebesar 0.8.

Itu teori listriknya, bagaimana dengan aplikasinya untuk instalasi listrik perumahan?

Daya nyata (S) dengan satuan VA digunakan untuk perhitungan besarnya daya listrik
terpasang dari PLN di rumah pelanggan. Hal ini karena PLN hanya memasang MCB sebagai
pembatas daya listrik pada kWh-meter. Contohnya pada suatu rumah dipasang MCB 6A
dengan tegangan 220V maka daya terpasang pelanggan tersebut adalah 6A x 220V =
1320VA atau dibulatkan 1300VA.

Daya listrik terpasang PLN yang lainnya (yang paling umum) adalah 450VA, 900VA,
2200VA, 3500VA, 4400VA.

Daya aktif (P) dengan satuan Watt digunakan untuk mengetahui berapa daya listrik yang
bisa digunakan untuk peralatan listrik oleh konsumen. Dari rumus daya aktif diatas maka
dari besarnya daya terpasang 1300VA tersebut bisa dihitung daya aktifnya.

Dengan Cos ϕ sebesar 0.8 maka dengan daya terpasang 1300VA, daya aktifnya (P) sebesar
6A x 220V x 0.8 = 1056 Watt.

Apa artinya 1300VA dan 1056Watt?

Setiap peralatan listrik di rumah sebenarnya hanya mencantumkan nilai daya listrik dalam
Watt, yang merupakan daya aktif. contohnya mesin jetpump 150Watt, lampu TL 20Watt, AC
300Watt dan lain-lain. Bila semua peralatan listrik tersebut dipakai, maka total maksimum
daya yang mampu disediakan hanya 1056Watt (bila rumah tersebut berlangganan listrik
1300VA).

Dalam nilai 1300VA (S) dan 1056Watt (P), terdapat daya reaktif (Q). Perhitungan secara
trigometri, dengan faktor daya sebesar 0.8 akan menghasilkan nilai Q = 792VAR. Daya
reaktif ini digunakan untuk pembangkitan medan magnet pada peralatan listrik yang
bersifat induksi seperti mesin air, kipas angin, ballast lampu, AC dll.

Contoh, pada mesin air tertulis dayanya 150Watt, maka daya 150 Watt tersebut akan
dikonversikan oleh motor listrik / dinamo mesin air menjadi tenaga. Untuk menghasilkan
daya kerja 150Watt tersebut, mesin air akan menyerap daya nyata sebesar 150Watt/0.8 =
187,5VA. Daya reaktif sebesar 112.5VAR digunakan untuk pembangkitan medan magnet
pada motor listrik.

Bagaimana perhitungan daya listrik oleh PLN?

Untuk pelanggan perumahan, hanya penggunaan daya aktif dalam satuan watt yang
dihitung oleh PLN. Karena itu alat pengukurnya disebut kWh-meter (kiloWatt Hour meter).
Besarnya daya reaktif tidak dihitung karena faktor daya untuk listrik perumahan masih
ditoleransi dalam angka 0.8. Berbeda dengan listrik industry dimana terpasang kVARh-
meter (Kilo-VAR hour meter) untuk menghitung besarnya pemakaian daya reaktif, dimana
jika penggunaannya melebihi batas maka akan kena pinalti oleh PLN.

Apa pentingnya kita mengetahui perbedaan antara daya listrik dalam Watt dan VA?

Misalkan kita mempunyai peralatan listrik dengan total daya 1200Watt, maka besarnya
daya listrik PLN tidak akan cukup dengan 1300VA (rating MCB 6A). Dengan faktor daya 0.8
maka akan didapat daya nyata sebesar 1200/0.8 = 1500VA. Sehingga daya listrik PLN yang
terdekat adalah 2200VA (sesuai dengan rating MCB-nya yaitu 10A). Dari angka 2200VA
maka selanjutnya kita bisa menentukan besarnya kapasitas instalasi listrik, terutama kabel
listrik, minimal adalah 10A atau 2200VA.

Jadi satuan Watt lebih digunakan untuk menghitung besarnya penggunaan daya listrik pada
peralatan dan satuan VA digunakan untuk menghitung kapasitas terpasang instalasi listrik,
mulai dari MCB dan penghantarnya.

Tentunya masih ada lagi pertanyaan selanjutnya : Apakah angka faktor daya sebesar 0.8
bisa berubah? Dan apakah pengaruh daya reaktif bisa merugikan? Kita akan bahas pada
artikel selanjutnya. Mudah-mudahan artikel yang singkat ini bisa mencerahkan dan
bermanfaat.

steve:

July 18, 2012 at 12:26 am

“Perhitungan secara trigometri, dengan faktor daya sebesar 0.8 akan menghasilkan nilai Q
= 792VAR.”
angka Q=792VAR didapat dari rumus mana pak???

September 27, 2012 at 8:31 am

saya coba jawab ya mas


untuk MCB 6 A, Tegangan 220 V, cos ø 0,8

S=VxI
= 220 x 6
= 1320 VA

P = V x I x cos ø
= 1320 x 0,8
= 1056 Watt

S = √(P^2+Q^2)
maka
Q = √(S^2 – P^2)
= √(1320^2 – 1056^2)
= √(1742400 – 1115136)
= √(627264)
= 792 VAR
prast:

October 31, 2012 at 10:30 pm

saya pernah baca artikel,dengan rumus ini hasilnya sama


Cos ø = 0,8
Sin ø = 0,6

Q= V x I x Sin ø = 220 x 6 x 0,6 = 792 VAR

yang jadi pertanyaan nilai Cos ø = 0,8 dan Sin ø = 0,6 darimana yah?…

Reply

Jae Arif:

December 4, 2012 at 2:33 pm

dapat Cos ø = 0,8 dapat dari rumus:

Cos ø = P/S.

Sin dan cos diperoleh dari rumusan matematika pak.


cara mudahnya dapat menggunakan calculator scientific.
Jika cos phi=0.8,
maka sin phi bisa dicari dengan cara:
sin phi= sin (arc cos 0.8) = 0.6

Semoga lebih jelas.

infonya sangat menarik. saya mau nanya, kenapa PLN menggunakan faktor daya sebesar
0.8 ?? apakah ada perhitungan cara mendapatkan angka 0.8 tersebut ?? terima kasih
sebelumnya.

Reply

Sebenarnya untuk perhitungan denda KVARH pada pelanggan industri, batas minimal cos
phi PLN adalah 0.85.
Tujuan pembatasan ini adalah untuk menekan nilai KVA pada pembangkitan energi PLN.

salam kenal Pak ILR!!


KMARIN DUA MINGGU yg lalu kami pasang KWh Meter Listrik Prabayar. Dengan KWh Meter
ITRON ACE9000 IBS DS.
Tapi KWhnya sering jeglek lok kita hidupkan setrika & Rice cooker. Pa lg mw nyalain
LAPTOP Mas, susah dah.
1. KWh Meter Prabayar ITRON ACE9000 IBS DS ni Dayanya berapa sih? Kita baca dan tahu
dari manan?
2. Kemarin kami buka ground dari rumah kami yang terhubng dengan ground dari KWh
Meter pada MCB BOX, ground KWh Meter kok nyala ketika kami Tespen, malah KWh
Meternya mati total. Tapi sdh normal lagi ketika ground rumah kembali di pasang. Da paan
itu Pak dengan ground KWh Meter jadinya Pak??
3. aDa kagak trik aman buka Terminal Cover KWh Meter Itu Pak? Kami mau ganti stut KWh
Meter yg sering Jeglek -bunyi tek tek anjlok- dan kami mau lihat instalasi kabel Phase-
Netral-Ground nya.
4. Kira-kira KWh Meter ITRON ACE 9000 IBS DS sering Jeglek itu juga kenapa ya?
Kami mohon pencerahannya Pak!! karena Pegawai PLN yg pasangkan kWh Meter Prabayar
kami dah sering kami telpon, tapi tidak da resppon, malah telpon kami tidak diangkat!!.

Reply

1. Daya KWHmeter dapat dilihat dari mcb PLN yang terpasang di box nya pak. trus di kali
dengan 220, maka akan ketemu daya (VA) nya. kalau KWH meter nya sendiri secara
standar SPLN mampu menerima arus 5-65A pak, sehingga pembatasnya ada pada MCB
yang terpasang. selain itu didalam kwh meternya sendiri ada settingan untuk
pembatasan daya, lebih berfungsi sebagai pengaman.

2. KWH meter prabayar sesuai standar SPLN yang sekarang mempunyai banyak fitur anti
tampering (anti kecurangan), kemungkinan ketika bapak buka grounding itu fitur anti
tamperingnya bekerja pak.

3. Cover kwh meter tidak boleh dibuka pak. selain akan dikenakan denda, jika dibuka
maka otomatis supplai listrik ke rumah bapak akan putus, karena meter mendeteksi ada
tampering (kecurangan) dan relay didalam meter akan membuka. relay ini tidak akan
menutup walaupun bapak sudah memasang covernya lagi.

4. yang njeglek ini mcb yg warna biru atau gimana pak? jika mcb warna biru tidak
njeglek tapi suplai listrik mati berarti itu masalah pada settingan di dalam kwh meter
nya.

Semoga membantu.

cex kabelnya biasanya disambungan kendor,klo gx kabelnya putus

Reply

o
theo:

March 19, 2013 at 8:01 pm

itu mungkin karna ada longgar di sambungan netral yang masuk ke stopkontak tersebut.

Reply

misi pak ILR mau nanya mengenai tegangan listrik nih …


1) yang nyetrum itu tegangan atau arus sih ?

2). kok tegangan listrik di ruko saya 320~330/ 180~185 ya, padahal tertulis 400/230 V ?
- cara memperbaikinya gmn ?
- apakah dengan memasang trafo bisa memperbaiki tegangan ?
3). apa sih yang harus di perhatikan dalam memilih Genset yg baik ?
- apa harus sama sistemnya 3 phase atau 1 phase, bagaimana jika beda apa pengaruhnya ?
- boleh lebih ga dari tegangan PLN, ngaruh ga ke MCB jika lebih ?

segitu aja dulu pertanyaan dari saya … terima kasih atas blognya sangat bermanfaat sekali
semoga amalan ilmunya di terima yang kuasa.

1. “kesetrum” terjadi saat kita menyentuh tegangan, dan karena kita menginjak bumi
(ground), maka tubuh kita menjadi hambatan sehingga timbul arus melalui tubuh kita
dari sumber tegangan tadi menuju ke bumi.
Jika kita menyentuh tegangan tapi isolasi sepatu kita baik, maka kita tidak akan
kesetrum. fenomena lain adalah burung yang hinggap di kabel 20.000 V tidak kesetrum
karena dia hanya berada pada 1 kabel fasa, dan tidak ada aliran listrik. Namun
seandainya dia “ngangkang” dan kaki satunya berada di kabel sebelah yang beda fasa
atau tegangan, maka dia akan langsung terbakar (kesetrum 20.000V)

2. cara memperbaiki drop voltage: bisa memakai trafo ataupun AVR (automatic voltage
Regulator)

3. pemilihan genset disesuaikan dengan kebutuhan bebannya, baik daya maupun type
beban nya. jika bebannya motor 3 phasa misalnya, maka tidak dapat dinyalakan jika
genset nya 1 phasa.
MCB trip karena panas yang timbul karena kelebihan arus. jika tegangan lebih tidak akan
pengaruh ke MCB namun akan dapat merusak peralatan.

Semoga membantu,

October 21, 2012 at 10:58 pm

Mau tanya mas,


saya punya problem di gudang saya pakai listrik 3 phase. di MCB lampu digunakan untuk
lampu pagar dan lobby gudang melalui masing2menggunakan 2 buah dublbe saklar (1
saklar 2 buah lampu paralel) . problemnya MCB tsb sering trip setelah ON 3 sampai 5
menit. bahkan saklar lampu dalam keadaan OFF. apalagi di ON
*saya sudah cek lampu pagar dan lobby satu per satu tidak ada masalah
*saya sudah coba ganti MCB tsb tp masih terjadi trip
Itu saja mas,
Tolong bantu saya untuk mengatasi masalah ini. by email lebih afdol.
Matur nuwun
Bambang

Listrik digudang bapak 3 phase,jika dipasang lampu harus dirubah menjadi 1 phase
dahulu,jadi jika RST (3PHASE) TERJADI MENYATU YANG MENYEBABKAN MCB TURUN
WALAU SAKLAR POSISI OFF TAPI ON DI MCB.

Reply

Listrik 3 phasa pada dasarnya adalah listrik 1 phasa sebanyak 3 buah, dengan besar
masing-masing tegangan phasa-netral adalah 220V. dan jika diukur tegangan antar
phasa akan terbaca 380V. walaupun langganan listrik 3 phasa, jika lampu adalah
beban 1 phasa tidak perlu mengubah listrik 3 phasa menjadi 1 phasa, cukup ditarik
kabel dari salah satu phasa dan kabel neutral.
Dicheck arus nya dulu pakai tang ampere mas, apakah melebihi kapasitas mcb nya. jika
arus masih di bawah kapasitas mcb, berarti masalah ada pada mcb tersebut tersebut dan
harus diganti.

tks, Irwan

Reply

tanya om,
Di luar box panel tertulis 220 V/197 KVA, apa artinya?
Trimakasih

Reply

irwansyah:

March 29, 2013 at 8:07 am

220V/197KVA
artinya: langganan daya dari PLN nya: 197.000 VA
tegangan Phasa-netral: 220 V (tegangan phasa-phasa: 380V)

Reply

elektrika:

November 19, 2012 at 8:44 am

setau saya 220V/197KVA : tegangan.a 220vollt dan daya.a 197 kwatt

Irwan:

January 13, 2013 at 8:30 am

Tambahan teoritis yang mungkin juga berguna:


1. Segitiga Daya
pada segitiga daya, posisi masing-masing daya adalah sebagai berikut:
- alas: daya aktif (KW)
- tinggi: daya reaktif (KVAR)
- Sisi miring: daya semu (KVA)
pada perhitungan, besarnya KW selalu tetap/konstan, dan yang berubah-ubah adalah daya
semu (KVA) dan daya reaktif (KVAR)

2. Cos Phi
pada dasarnya cos phi adalah cosinus sudut antara tegangan dan arus, dan sebanding juga
dengan nilai KW/KVA. Nilai cos phi bergantung dari beban, jadi tidak selalu 0.8. untuk
beban resistif (misal lampu pijar) maka nilai cos phi = 1.
Batas Cos phi minimal PLN adalah 0.85, artinya jika rata-rata cos phi dalam 1 bulan <0.85
maka pelanggan akan denda KVAR. untuk itulah diperlukan kapasitor bank agar cos phi
dapat diperbaiki menjadi 1.

semoga bermanfaat

Reply
elsa:

February 11, 2013 at 8:07 am

Mau nanya pak..


saya dirumah menggunakan daya 3500 watt..
tapi MCB saya yg didalam rumah masih menggunakan yg 6 Ampere apakah itu berpengaruh
?
apakah seharusnya MCB yg didalam rumah yg untuk membagi arus itu juga seharusnya
menggunakan yg 16 Ampere ?

Reply

MCB disesuaikan dengan peralatan yang ingin diproteksi bu..


jangan terlalu kegedean apalagi kekecilan. maksimalnya sich sama dengan MCB di PLN.
Note: kalaupun besarnya sama dengan PLN, dan terjadi overload, maka MCB PLN dulu
yang akan trip karena tripping PLN beda dengan MCB di pasaran.

tks, Irwan

Reply

March 29, 2013 at 7:47 pm

Meneruskan comment dari ANTON HERMAWAN yg masuk ke inbox support

Maaf mau tnya.

Listrik dirumh sya 1300VA, sya gunakan utk lmpu, alat2 elektronik dan
mesin foto copi 1200watt.

Dahulu setiap menyalakn mesin FC, mcb PLN lngsung jeplak.


Tp skrg tidak jeplak lg krna jalur (-) yg dari mesin FC sya groundkan.

Jd pd stop kontak yg trhubung dgn msin FC, utk (+) sya ambil dr PLN
dan (-) lngsung sya groudkn ke tanah.

Yg bikin sya heran, knp mesin FC tetap nyala dan mcb PLN tdk jeplak2
lg? Mskipun mesin FC dinyalakn pd malam hari

Mungkin ILR bisa menjelaskan ?

Trima kasih,

Reply

o
IRL:

March 29, 2013 at 7:54 pm

Meneruskan Reply dari Fajar Suhartono yg masuk ke inbox support


Hal ini mengingatkan saya atas tanggapan PLN di radio suara surabaya, dimana ketika
itu ada seorang pandengar yang complain tentang denda pln, dan beberapa saat
kemudian humas pln menjelaskan tentang instalasi di dirumah pendengar tersebut. Info
dari pln, bahwa metering analog itu mengunakan 2buah coil untuk mengerakkan piringan
tesebut. Satu dari phase satu dari neutral. Ketika neutral di grounding, maka arus di
neutral tersebut akan terbagi 2, 1 lewat meter dan satu lewat grounding.
Saya akan coba cari cara kerja meter analog PLN, apakah benar seperti itu.
Tapi kalo untuk kasus ini, saya rasa karena yang masuk ke mcb adalah neutralnya,
bukan phasanya, sehingga arusnya yang masuk ke mcb terbagi.

Salam,

Fjr

Reply


IRL:

March 29, 2013 at 8:04 pm

Mas Fajar,

Saya ada softfile mengenai cara kerja meter PLN ini. Ada di attachment, mudah2an
bermanfaat bagi teman2 yang lain juga.

Disitu yang dibahas adalah meter prabayar, tetapi ada juga sedikit dibahas mengenai
meter analog.

Untuk kasus yang jadi pembahasan ini, jika yang masuk ke MCB adalah netralnya,
apa saja bahayanya?

Dalam opini saya, salah satunya adalah jika terjadi short-circuit maka tidak ada
proteksinya.

Dan apakah benar kawat netral itu tidak boleh dipasang MCB, kecuali MCB 2-poles :
phase dan netral? Karena ada saya baca mengenai system TN-C-S bahwa safety risk
system ini adalah broken neutral.

Salam,
Frizal

Reply


IRL:

March 29, 2013 at 8:06 pm

Pak Frizal,

Terima kasih atas kirimannnya.


Untuk pemasangan MCB di neutralnya adalah suatu kesalahan, seperti yang mas
frizal utarakan, jika ada neutral yang terground baik secara sengaja maupun tidak
sengaja, maka MCB akan tidak berfungsi dengan sebagaimana mestinya. seperti
yang terjadi pada hukum Kirchhoff 1.

Salam,

Menghitung Luas Penampang Kabel Menggunakan Data Tabel

By Tedi NK2 comments

Dalam menghitung kebutuhan besar kabel dalam istilah luas penampang kabel perlu dibedakan menjadi
dua jenis , yaitu:

a. Perhitungan luas penampang kabel untuk fasa tunggal, dan


b. Perhitungan luas penampang kabel untuk tiga fasa.

Rumus Untuk Menghitung Kebutuhan Luas Penampang Kabel Satu Fasa :

 I = P / (E x Cos Phi)
Sebelum menentukan luas penampang kabel, perlu di hitung KHA-nya lebih dahulu, KHA adalah
Kemampuan Hantar Arus.
Rumus KHA berdasarkan PUIL = 125% x I nominal

Contoh pernyataan:
Suatu instalasi listrik rumah tangga atau industri memiliki kapasitas 900Watt, cos phi sebesar 0,8,
tegangan yang dipakai adalah 220Volt. Tentukan besarnya kemampuan hantar arus (KHA) untk
menentukan kabel yang dipakai?

Jawaban:
I = P / (V x cos phi)
I = 900 / (220 x 0,8)
I = 900 / 176
I = 5,114 Ampere (I nominal)
Hasil KHA adalah = 125% x 5,114 A = 6,3925 A = 6,39 A

Kemudian cari pada tabel diatas kemampuan kabel yang mampu mengantarkan arus sebesar
6,39 Ampere. tapi anda juga bisa browsing dengan pencarian “ tabel kemampuan penampang kabel “.

Rumus Untuk Menghitung Kebutuhan Luas Penampang Kabel Tiga Fasa :

 I = P / (√3 x E x Cos Phi)

Dimana:
I = Arus beban listrik dalam satuan Ampere
P = Beban yang dibutuhkan dalam Watt
E = Tegangan antar fasa dalam Volt
Cos Phi = Faktor Daya

Contoh pernyataan:
Suatu instalasi listrik industri (asumsi industri untuk pemakaian 3 phase) memiliki kapasitas 20.000 Watt,
cos phi sebesar 0,8, tegangan antar phase yang dipakai adalah 415Volt. Tentukan besarnya kemampuan
hantar arus (KHA) untk menentukan kabel yang dipakai?
√3 = 1,73

Jawaban:
I = P / (√3 x E x Cos Phi)
I = 20.000 / (√3 x 415 x 0,8)
I = 20.000 / (1,73 x 332)
I = 20.000 / 574,36
I = 34,83 Ampere
Hasil KHA adalah = 125% x 34,83 A = 43,53 Ampere
Cari dalam tabel kemampuan kabel dengan satuan mm2 seperti soal pertama, yang mampu dilalui arus
sebesar 43,53 Ampere

Dalam menyesuaikan atau menentukan luas penampang kabel (besar kabel ) yang dibutuhkan perlu
perhitungan teoritis dulu seperti diatas yang kemudian di sesuaikan dengan luas penampang atau besar
kabel yang telah tersedia di pasaran.

Namun dalam hal ini lebih baik memilih besaran kabel lebih besar yang tersedia dilapangan, sebagai
contoh dalam perhitungan teoritis dibutuhkan luas penampang kabel 2mm2, maka perlu pembelian
kabel dengan diameter 2,5mm yang tersedia dipasaran.

Anda mungkin juga menyukai