Membedakan sistem peredaran darah besar dengan sistem peredaran darah kecil
Menganalis kaitan kelainan organ peredaran darah terhadap fungsi sistem peredaran darah
Sistem Sirkulasi
Sistem Peredaran Sistem Limfa Gangguan Sistem Teknologi Sistem
Darah Peredaran Darah Peredaran Darah
Golongan Darah
Organ Peredaran
darah
Jantung
Pembuluh
Darah
Mekanisme
Peredaran Darah
pada Manusia
A Darah
Darah adalah cairan tubuh yang terdapat pada jantung dan pembuluh darah. Komponen penyusun
darah, yaitu plasma darah sekitar 55%, sedangkan sel-sel darah dan keping darah sekitar 45%. Sel darah
dan keping darah lebih berat dibandingkan plasma darah, sehingga komponen tersebut dapat dipisahkan
melalui teknik sentrifugal (metode yang digunakan untuk mempercepat proses pengendapan partikel-
partikel).
Gambar 1. Komponen darah setelah proses sentrifugasi
1) Plasma darah
Plasma darah manusia mengandung 90 % air dan 10 % zat-zat terlarut. Zat-zat terlarut tersebut,
yaitu:
a. Protein plasma, terdiri atas albumin, globulin dan fibrinogen.
1. Albumin, terdapat sekitar 55-60% dari keseluruhan protein plasma. Albumin biosintesis dihati.
Albumin berfungsi untuk menjaga volume dan tekanan darah.
2. Globulin membentuk sekitar 35% protein plasma. Terdapat dua jenis globulin yakni:
a. Alfa dan beta globulin, disintesis di hati, berfungsi sebagai pembawa lipid, hormon, dan berbagai
substrat lainnya.
b. Gama globulin (imunoglobulin), merupakan antibodi yang berfungsi dalam imunitas tubuh dan
disintesis di jaringan limfosit.
3. Fibribogen, membentuk sekitar 4% protein plasma, disintesis di hati, dan berfungsi pada
mekanisme pembekuan darah.
Pada plasma darah terdapat pula serum lipoprotein, yaitu senyawa biokimiawi yang mengandung
protein dan lemak. Serum lipoprotein dapat berupa enzim, antigen dan toksin.
b. Garam (mineral), plasma dan gas terdiri atas O2 dan CO2. Konsentrasi garam kurang dari 1 %.
Garam ini diserap dari usus dan berfungsi untuk menjaga tekanan osmotik dan pH darah. Adapun
gas yang diserap dari jaringan paru-paru. O2 berfungsi untuk pernapasan sel dan CO2 merupakan
sisa metabolisme.
c. Zat-zat makanan terdiri atas lemak, glukosa, dan asam amino sebagai makanan sel. Zat makan ini
diserap dari usus.
d. Sampah nitrogen, hasil metabolisme terdiri atas urea dan asam urat. Sampah –sampah ini
diekskresikan oleh ginjal.
e. Zat-zat lain seperti hormon, vitamin dan enzim yang berfungsi untuk metabolisme. Zat-zat ini
dihasilkan oleh berbagai macam sel.
2) Sel darah
a. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah memiliki bentuk seperti cakram/bikonkaf, tidak mempunyai inti sel (nukleus),
ukurannya kira-kira 0,007 mm, tidak dapat bergerak, dan warnanya kuning kemerah-merahan, karena di
dalamnya mengandung hemoglobin. Warna ini akan bertambah merah jika di dalamnya mengandung
banyak oksigen. Setiap eritrosit mengandung sekitar 300 juta molekul hemoglobin yang dapat mengikat
oksigen. Hemoglobin tersusun atas suatu protein globin, yang terdiri atas 4 rantai polipeptida yang melekat
pada 4 gugus hem yang mengandung zat besi.
Jumlah sel darah merah pada laki-laki sehat sekitar 4,2-5,4 juta sel/mm 3 darah, sedangkan pada
wanita sehat sekitar 3,8-4,8 juta sel/mm 3 darah. Satu tetes darah setara dengan 50 mm3. Hematokrit
adalah rasio volume eritrosit yang dipisahkan dari plasma darah dengan menggunakan metode sentrifugal
dibandingkan total darah. Nilai sampel darah dinyatakan dalam persentase. Hematokrit laki-laki 42%-54%,
sedangkan hematokrit perempuan 37%-47%. Fungsi eritrosit adalah mengikat O2 dari paru-paru untuk
diedarkan ke seluruh tubuh dan mengikat CO2 dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru-paru.
Proses pembentukan eritrosit disebut eritropoiesis, terjadi di sumsum merah tulang dan diatur oleh
hormon eritropoietin. Produksi eritrosit juga dipengaruhi oleh hormon kortison, hormon tiroid, dan hormon
pertumbuhan. Hormon eritropoietin merupakan suatu hormon lipoprotein yang diproduksi di ginjal.
Kecepatan produksi eritropoiten berbanding terbalik dengan persedian oksigen di dalam jaringan. Jika
penerimaan oksigen pada jaringan berkurang, akan menyebabkan produksi eritrosit semakin meningkat.
Rata-rata umur eritrosit kurang lebih 120 hari. Eritrosit menjadi rusak dan dihancurkan dalam retikulum
endotelium terutama dalam limfa dan hati.
2. Granulosit
Disebut juga leukosit bergranula terdiri dari:
a) Neutrofil, atau polimor nuklear leukosit, mempunyai inti sel yang berangkai kadang seperti terpisah,
protoplasmanya banyak bintik-bintik halus/granula, banyaknya tiap 1 mm 3 darah mengandung 3000-
7000 butir. Neutrofil berfungsi sebagai fagosit yang sangat aktif menyerang dan menghancurkan bakteri,
virus dan agen penyebab cedera lainnya.
b) Eosinofil, ukuran dan bentuknya sama seperti neutrofil tetapi granula dalam sitoplasmanya lebih
besar,dan banyaknya tiap 1 mm3 darah mengandung 100-400 butir. Eosinofil berfungsi sebagai fagosit
yang lemah dan berperan dalam pembuangan racun penyebab radang pada jaringan yang cedera.
c) Basofil, sel ini kecil dari pada eosinofil tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur. Di dalam
protoplasmanya terdapat granula-granula besar. Banyaknya tiap 1 mm3 darah mengandung 20-50 butir
dan dibuat di sumsum merah. Basofil berfungsi untuk meningkatkan aliran darah ke jaringan yang
cedera.
Gambar 4. Trombosit
Tabel 1 Golongan Darah Sistem ABO dengan Unsur Aglutinogen dan Aglutininnya
Jenis Golongan Darah Unsur pada Membran Sel Darah Unsur di Dalam Plasma Darah
Merah (Eritrosit)
Aglutinogen (Antigen) Aglutinin (Antibodi)
A A β (anti-B)
B B α (anti-A)
AB A dan B -
O - α (anti-A) dan β (anti-B)
Gambar 7. Perbedaan struktur molekul aglutinogen pada membran eritrosit golongan darah A, B, AB, dan
O.
2. Penggolongan Darah Sistem Rh (Rhesus)
Penggolongan darah sistem rhesus ditemukan oleh Karl Landsteiner dan Wiener pada tahun
1940, setelah melakukan riset dengan menggunakan darah kera rhesus (Macaca mulatta), yaitu species
kera yang banyak dijumpai di India dan Cina.
Penggolongan darah sistem rhesus berdasarkan ada atau tidak adanya aglutinogen (antigen) RhD
pada permukaan sel darah merah. Antigen RhD berperan dalam reaksi imunitas tubuh. Individu yang
memiliki antigen RhD disebut Rh+ (rhesus positif), sedangkan individu yang tidak memiliki antigen RhD
disebut Rh- (rhesus negatif). Individu Rh- (rhesus negatif) tidak memiliki aglutinin anti-RhD dalam plasma
darahnya, tetapi akan memproduksi aglutinin anti-RhD jika bertemu dengan darah Rh+ (mengandung
antigen RhD).
Tabel 2 Golongan Darah Sistem Rhesus dengan Unsur Aglutinogen (Antigen)
Jenis Golongan Darah Unsur pada Membran Sel Darah Merah (Eritrosit)
Aglutinogen (Antigen)
Rh+ (rhesus positif) RhD
-
Rh (rhesus negatif) -
Tabel 4 Hubungan antara Ayah, Ibu, dan Janin dengan Keperluan Injeksi RhoGam pada Ibu
Ibu Ayah Janin Injeksi Imunoglobulin (RhoGam) pada Ibu
Rhesus positif Rhesus positif Rhesus positif Tidak diperlukan
Rhesus Rhesus negatif Rhesus negatif Tidak diperlukan
negative
Rhesus positif Rhesus negatif Bisa Rhesus +/- Tidak diperlukan
Rhesus negatif Rhesus positif Bisa Rhesus +/- Diperlukan
3. Katup jantung
Antara serambi dan bilik, antara bilik dan nadi terdapat katup atau valvula. Fungsi katup ini
untuk menjaga agar aliran darah tetap searah. Katup jantung terdiri atas dua, yaitu sebagai berikut:
a. Katup trikuspidalis, terdapat diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Katup ini berfungsi
memisahkan atrium kanan dan ventrikel kanan dan mencegah agar darah dalam ventrikel
kanan tidak kembali ke atrium kanan.
b. Katub biskupidalis (katub mitral), terdapat diantara atrium kiri dan ventrikel kiri. Katub ini
berfungsi untuk mencegah agar darah dari ventrikel kiri tidak kembali ke atrium kiri.
B. Pembuluh Darah
Berdasarkan aliran darahnya, pembuluh darah dibedakan atas tiga, yaitu:
1. Pembuluh nadi atau arteri
Pembuluh nadi adalah pembuluh yang mengangkut darah dari jantung ke seluruh tubuh,
serta mengangkut oksigen ke organ-organ tubuh. Letak pembuluh arteri agak ke dalam tubuh bila
dibandingkan dengan pembuluh darah vena. Hanya beberapa bagian tertentu yang letaknya agak
ke tepi, seperti di leher, pergelangan tangan dan pelipis. Pembuluh arteri ikut berdenyut mengikuti
denyutan jantung. Aliran darah di dalam arteripun sangat cepat, karena berasal langsung dari
jantung. Dinding atreri juga bersifat elastis sehingga mampu menahan tekanan yang kuat dari
jantung sehingga pembuluh darah arteri tidak mudah sobek. Pembuluh ini dibedakan menjadi
aorta, arteri, dan arteriola.
a. Aorta adalah pembuluh darah yang langsung berhubungan dengan jantung dan merupakan
pembuluh arteri yang terbesar.
b. Arteri adalah cabang dari aorta
c. Arteriola adalah pembuluh nadi yang berhubungan dengan kapiler, sehingga berfungsi untuk
mengangkut darah dari arteri ke kapiler dan juga sebagai regulator (pengaturan) utama aliran
darah dan tekanan darah.
d. Arteri pulmonalis adalah pembuluh arteri yang membawa darah dari jantung ke paru-paru.
Arteri ini mengalirkan darah yang mengandung yang mengandung karbon dioksida.
Dinding pembuluh nadi lebih tebal, kuat, dan elastis dibandingkan dinding pembuluh balik.
Pembuluh nadi harus kuat karena harus menahan tekanan darah yang dipompa oleh jantung.
Saat jantung berdenyut, maka pembuluh nadi pun ikut berdenyut akibat tekanan darah yang
terpompa. Jika kamu meraba pembuluh nadi, kamu dapat merasakan denyut nadi tersebut. Salah
satu tempat yang denyutnya dapat kamu rasakan dengan mudah adalah pembuluh nadi yang
berada di dekat pergelangan tangan, di dekat tulang yang lurus dengan ibu jari.
Pembuluh arteri terdiri atas tiga lapisan sebagai berikut:
a. Tunika intima adalah lapisan terdalam dari pembuluh darah yang terdiri atas selapis sel
endotel yang membatasi permukaan dalam pembuluh. Di bawah lapisan endotel adalah
lapisan subendotel yang terdiri atas jaringan penyambung jaringan halus yang kadang-kadang
mengandung sel otot polos yang berperan untuk kontraksi pembuluh darah. Lapisan ini
berperan dalam kontraksi pembuluh darah.
b. Tunika media adalah lapisan tengah dari pembuluh darah yang terdiri atas serat otot polos
yang tersusun melingkar. Pada arteri yang lebih besar, tunika media dipisahkan dari tunika
intima oleh suatu lamina elastis interna. Membran ini terdiri atas serat elastik biasanya
berlubang-lubang sehingga zat-zat dapat masuk melalui lubang-lubang yang terdapat dalam
membran dan memberikan suplai O2 dan makan lainnya kepada sel-sel yang terletak jauh di
dalam pembuluh. Pada pembuluh besar sering ditemukan lamina elastika eksterna yang lebih
tipis yang memisahkan tunika media dari tunika adventitia yang terletak di luar.
c. Tunika adventitia adalah lapisan terluar yang terdiri atas banyak jaringan ikat kolagen dan
elastis.
2. Pembuluh balik atau vena
Pembuluh balik adalah pembuluh yang mengangkut darah dari seluruh organ tubuh
menuju ke jantung. Dinding pembuluh balik lebih tipis
dibandingkan dinding pembuluh nadi. Vena dibedakan menjadi venule, vena, dan vena cava.
a. Venula adalah pembuluh balik yang paling kecil yang berhubungan dengan kapiler, yang
berfungsi untuk mengalirkan darah dari organ tubuh kembali ke jantung.
b. Vena adalah pembuluh balik yang menerima darah dari venule, yang berfungsi untuk
mengangkut darah ke jantung dari venule serta mengangkut darah yang kaya akan
karbondioksida.
c. Vena cava adalah pembuluh balik besar yang langsung berhubungan dengan jantung, yang
berfungsi untuk mengaliirkan darah dari seluruh tubuh yang mengandung CO 2 masuk ke
dalam jantung.
Vena cava ada dua, yaitu vena cava inferior yang letaknya di atas jantung dan vena kava
superior yang terletak di bawah vena cava inferior.
d. Vena pulmonalis adalah vena yang membawa darah dari paru-paru ke dalam jantung. Vena ini
mengalirkan darah yang mengandung oksigen. Vena pulmonalis terbagi atas dua yaitu:
- Vena pulmonalis dextra yaitu vena yang membawa darah dari paru-paru kanan
- Vena pulmonalis sinistra yang membawa darah dari paru-paru kiri
Pembuluh vena terdiri dari tiga lapisan, yaitu:
a. Tunika intima terdiri atas lapisan endotelium yang mengandung sel pipih selapis dan
lapisan subendotelium yang berisi jaringan ikat tipis langsung berhubungan dengan tunika
adventitia.
b. Tunika media adalah lapisan ini tipis, otot polosnya bercampur dengan jaringan ikat.
c. Tunika adventitia adalah lapisan paling tebal pada vena. Lapisan ini merupakan lapisan
yang paling berkembang sehingga sel-sel otot polosnya dan serat kolagennya sudah mulai
terlihat.
3. Pembuluh kapiler
Pembuluh kapiler adalah pembuluh halus yang menghubungkan arteriole dengan venule. Kapiler
merupakan pembuluh halus yang dindingnya hanya setebal selapis sel. Pada pembuluh inilah terjadi
pertukaran oksigen dari darah dengan karbon dioksida jaringan. Pembuluh kapiler ukurannya sangat
kecil dan halus serta memiliki dinding yang tipis. Pembuluh kapiler hanya dapat dilalui oleh satu butir
sel darah merah saja. Pembuluh kapiler berfungsi memasok darah dari arteriola ke organ-organ tubuh,
dan membuang sampah hasil metabolisme organ tubuh. Sehingga pembuluh kapiler ini dapat
berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh. Ciri-ciri pembuluh kapiler adalah:
a. Berukuran sangat kecil dengan diameter 5-10 mikrometer
b. Denyutnya tidak dapat dirasakan
c. Tidak mempunyai katup
d. Tersebar diseluruh permukaan tubuh
e. Bercabang-cabang
f. Tersusun atas selapis sel sangat sempit
Gambar 3. Perbedaan Pembuluh Darah Arteri, Vena dan Kapiler
(a) (b)
Gambar 4. (a) Sistole (b) Diastole
a. Peredaran darah besar (sistemik), yaitu peredaran darah dari jantung (bilik kiri) menuju
keseluruh tubuh (kecuali paru-paru) dan kembali ke jantung (serambi kanan).
Ventrikel kiri --- Aorta --- Arteri --- Arteriola --- Kapiler --- Venula ---
Vena --- Vena cava superior dan vena cava inferior --- Atrium kanan.
Atau :
b. Peredaran darah kecil (pulmonalis), yaitu peredaran darah dari jantung (bilik kanan) menuju ke
paru-paru kembali ke jantung (serambi kiri). Selain itu, ada juga sistem vena porta, yaitu vena dari
suatu alat tubuh sebelum menuju ke jantung, mampir dulu ke suatu alat.
Ventrikel kanan --- Arteri pulmonalis --- Paru – paru --- Vena pulmonalis
----- Atrium kiri Atau
Pada peredaran darah kecil inilah darah melakukan pertukaran gas di paru-paru. Darah
melepaskan karbon dioksida dan mengambil oksigen dari alveoli paru-paru. Oleh karena itu, darah
yang berasal dari paru-paru ini banyak mengandung oksigen. Darah yang banyak mengandung zat
sisa metabolisme dan karbon dioksida kembali ke serambi kanan jantung melalui pembuluh balik.
Untuk lebih memahami itu, perhatikan gambar di bawah ini!
Sistem limfa merupakan suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa atau
getah bening dalam tubuh. Limfa berasal dari merupakan cairan yang berasal dari plasma darah yang
keluar dari sistem kardiovaskuler ke dalam jaringan di sekitarnya (cairan intestisisal). Cairan ini
kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa dan selanjunya dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi
secara difusi
b. Kelenjar timus
Timus terletak di dada berwarna kemerahan, terdiri atas 2 lobus dan berperan dalam
sistem kekebalan karena memproduksi limfosit T. Ukuran limfosit pada bayi 10 gram dan
berkembang hingga 30-40 gram saat remaja dan selanjutnya akan mengecil lagi
c. Kelenjar amadel (tonsil)
Tonsil terletak di bagian kanan dan kiri faring di belakang rongga mulut. Tonsil berfungsi
menahan kuman (misanya bakteri dan virus) yang masuk melalui mulut, hidung dan
kerongkongan.
3. Cairan Limfa
Cairan lmfa merupakan cairan jaringan yang diabsorbsi ke dalam kapiler limfa. Cairan limfa
berwarna kekuning-kuningan mengandung plasma protein, limfosit, keping darah, fibrinogen,
limfosit,, keping darah, fibrinogen, lemak dan sedikit oksigen. Ciran limfa tidak mengandung sel
darah merah dan karbondioksida.
Masuknya cairan limfa ke dalam pembuluh limfa diawali pada kapiler limfa. Cairan interstisial
dari jaringan masuk ke dalam kapiler limfa akibat perbedaan tekanan osmotik antara lingkungan di
sekitar pembuluh (ruangan sel jaringan) dengan tekanan di dalam kapiler. Kapiler limfa yang
memiliki permeabilitas tinggi menyebabkan cairan intersitial masuk ke dalam kapiler. Setelah
berada dalam kapiler cairan interstisial disebut sebagai cairan limfa. Cairan limfa lalu mengalir ke
saluran penampung seterusnya ke pembuluh limfa yang paling besar. Cairan limfa mengalir
melewati nodus-nodus limfa, dimana cairan selanjutnya disaring untuk menjaga kualitas cairan
darah. Selanjutnya, cairan plasma dikembalikan ke dalam aliran darah.
1. Anemia
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin di dalam sel darah
merah berada di bawah normal. Anemia ditandai oleh hematokrit rendah. Anemia memiliki
beberapa tipe diantaranya adalah anemia perinosa yang disebabkan ketidakmampuan tubuh
menyerap vitamin B12, anemia gizi karena kekurangan zat besi di dalam makanan dan anemia
aplastik yang disebakan oleh kegagalan sumsum tulang memproduksi sel darah merah
2. Hemofilia
Hemofilia adalah kegagalan dalam proses pembekuan darah pada pembuluh darah yang cedera
(darah sulit membeku). Pada penderita hemofilia, luka kecil dapat menyebabkan penderita
mengalami pendarahan hebat. Hemofilia disebakna oleh defisiensi faktor pembekuan darah. Sekitar
80% hemofilia disebabkan oleh kelainan genetik yang diwariskan melalui kromosom X pada
gonosom.
3. Leukimia
Leukimia atau biasa dikenal sebagai kanker darah dalah gangguan produksi leukosit yang terlalu
banyak. Kelebihan leukosit ini berdampak pada autofagositas, dimana leukosit menyeang sel tubuh
sendiri.
4. Siklemia (Sickle cell disease)
Siklemia adalah penyakit genetik akibat mutasi gen yang menyebabkan sel darah memiliki
hemoglobin yang berbentuk bulan sabit. Struktur leukosit seperti ini mengandung sedikit
hemoglobin dan fungsinya pengikatan oksigen terganggu. Selain itu, sel sabit ini sangat rapuh dan
mudah pecah saat melewati pembuluh darah yang berakibat terjadinya anemia, penyumbatan
pembuluh darah, kerusakan organ dan kematian.
5. Talasemia
Talasemia adalah penyakit akibat kelainan sel darah merah yang berbentuk tidak normal, cepat
rusak, kekurangan oksigen dan berumur lebih pendek dibandingkan eritrosit normal. Penderita
menjadi pucat, lemah pusing, sesak napas, sulit tidur dan warna kulit menghitam.
6. Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah arteri meingkat hingga di atas normal. Hipertensi menyebabkan
pecahnya pembuluh darah dan jika terjadi peda pembuluh darah yang menyuplai otak dapat
mengakibatkan stroke.
7. Hipotensi
Hipotensi adalah tekanan darah turun hingga di bawah batas normal. Penyebab hipotensi adalah
kehamilan, berbaring terlalu lama, konsumsi obat pelangsing secara berlebihan dan dehidrasi
8. Arteriosklerosis
Arteriosklerosis adalah penyakit degeneratif arteri yang menyebabkan sumbatan bertahap yang
dakibatkan oleh plak lemak hingga mengurangi aliran darah. Arteriosklerosis disebabkan oleh
kolesterol teroksidasi, radikal bebas, tekanan darah tinggi, homosistein, bahan kimia yang
dibebaskan dari sel lemak dan bakteri atau virus perusak dinding pembuluh darah.
9. Arterosklerosis
Arterosklerosis adalah penyakit degeneratif yang disebabkan oleh pengerasan pembuluh darah
akibat timbunan zat kapur. Hal ini berakibat pada penurunan elastisitas pembuluh dan mengganggu
aliran darah.
10. Trombus dan Embolus
Trombus adalah gumpalan bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah ditempat terjadinya
kerusakan. Sementara itu, embolus adalah gangguan sirkulasi dimana gumpalan bekuan darah
bergerak di dalam sirkulasi dan menyumbat pembuluh darah yang lebih kecil.
11. Jantung koroner
Jantung koroner adalah tersumbatnya arteri koronener sehingga aliran darah yang menyuplai sel-
sel otot jantung hanya berjumlah sedikit. Akibatnya, suplai nutrisi dan oksigen ke jantung menjadi
berkurang dan mengganggu fungsi kerja jantung. Jantung koroner dapat disebabkan oleh
kebiasaan merokok, makanan berkolesterol tinggi, kegemukan, kolesterol, diabetes melitus,
penuaan, tekanan darah tinggi dan faktor keturunan
12. Varises
Varises adalah pelebaran pembuluh darah vena, biasanya pada anggota tubuh bawah (misalnya
betis). Varises disebabkan oleh menurunnya elastisitas pembuluh vena misalnya karena terlalulama
berdiri atau memakai sepatu hak tinggi yang memaksa vena bekerja lebih berat.
13. Hemoroid (Wasir)
Wasir adalah pelembaran pembuluh vena di sekitar anus. Gangguan ini umumnya disebabkan
karena feses yang terlalu pada akibat kurang mengkonsumsi serat, kurang olahraga, terlalu lama
duduk dan mengangkat beban yang terlalu berat
14. Limfangitis
Limfaningtis adalah infeksi dan peradangan pembuluh limfa sehingga tampak garis-garis merah di
bawah kulit. Jika terjadi infeksi biasanya kelenjar pada lipatan paha dan ketiak akan terasa sakit
15. Edema
Edema adalah akumulasi volume abnormal cairan interstisial pada ruanagan di antara sel. Edema
dapat disebabkan oleh peningkatan tekanan filtrasi dalam kailer akibat gagal jantung, maupun
penurunan tekanan osmotik plasma akibat penyakit ginjal dan kekurangan protein
16. Infark Miokard (IM)
Infark miokard umumnya dikenal sebagai serangan jantung. Penyakit ini terjadi akibat sekelompok
otot jantung mati karena penyumbatan mendadak dari arteri koroner. Gejala yang umum berupa
nyeri dada luar biasa.
SOAL-SOAL LATIHAN
Pasangan nomor komponen darah dan fungsi dari sel darah yang tepat adalah....
Faktor yang dihilangkan dari skema pembekuan darah tersebut adalah berturut-turut....
a. Trombokinasi, ion kalsium dan fibrin
b. Tromboplastin, protombin dan ion kalsium
c. Ion kalsium, tromkinasi, dan protombin
d. Ion kalsium, protombin dan trombokinase
e. Protombin, ion kalsium dan trombokinase
Manakah hasi tes golongan darah sistem ABO dan Rhesus yang paling benar?
(keterangan: (+) = menggumpal, (-) = tidak menggumpal)
A. + + + + AB+
B. + - + + B+
C. - + + + A+
D. - - - - ABˉ
E. + - + - Bˉ
Transfusi darah dengan sistem ABO dan Rhesus yang paling sesuai (tidak membahayakan resipien
meskipun dilakukan berkali-kali) adalah....
Golongan darah resipien Golongan darah donor
A. ABˉ AB+
B. ABˉ Oˉ
C. A+ AB+
D. Bˉ B+
E. Oˉ O+
Jika bagian yang ditunjuk huruf Y mengalami kerusakan, maka yang akan terjadi adalah…
A. Darah dari ventrikel kiri akan kembali lagi ke atrium kiri
B. Darah dalam ventrikel kanan akan kembali lagi ke atrium kanan
C. Proses pengaliran darah yang mengandung O2 dari ventrikel kiri ke seluruh tubuh terganggu
D. Proses pengaliran darah yang mengandung CO2 dari ventrikel kiri ke seluruh tubuh terganggu
E. Proses pengaliran darah yang mengandung CO2 dari seluruh tubuh ke atrium kanan terganggu
X
Fungsi pembuluh darah yang ditunjuk oleh huruf X adalah…..
A. Membawa aliran darah menuju jantung
B. Membawa darah yang kaya akan oksigen
C. Tempat pertukaran gas yang dibawa oleh arteri
D. Membawa darah meninggalkan jantung menuju seluruh tubuh
E. Membawa darah yang dari pembuluh kapiler
Jika bagian yang ditunjuk huruf X berkontraksi, maka akan mengakibatkan terjadinya…
A. Tekanan sistol karena darah masuk ke ventrikel
B. Tekanan diastol karena darah masuk ke atrium
C. Tekanan diastol karena darah dipompa ke paru-paru
D. Tekanan diastole karena darah dipompa keluar atrium
Tekanan sistol karena darah dipompa keluar dari ventrikel
Apabila pada bagian yang ditunjuk oleh huruf S mengalami penyumbatan oleh lemak, maka proses
peredaran darah yang akan terganggu adalah proses pengaliran darah yang mengandung banyak…
A. Oksigen dari bilik kanan menuju paru-paru
B. Oksigen dari paru-paru menuju serambi kiri
C. Oksigen dari bilik kiri menuju seluruh tubuh
D. Karbon dioksida dari bilik kanan menuju paru-parU
E. Karbon dioksida dari seluruh tubuh menuju serambi kanan
Peredaran limfa bersifat satu arah, dimana cairan intertisial dari jaringan dikembalikan lagi dalam aliran
darah melalui vena. Bagian pembuluh yang dilewati oleh aliran limfa secara berturut-turut adalah..
a. ruang antar sel jaringan-kapiler limfa-saluran pengumpul-batang limfa-duktus limfa-vena cava-jantung
b. ruang antar sel jaringan-kapiler limfa-saluran pengumpul-saluran limfa-duktus limfa-vena cava-jantung
c. ruang antar sel jaingan-kapiler limfa--batang limfa-saluran pengumpul -duktus limfa-vena cava-jantung
d. ruang antar sel jaringan-saluran pengumpul-kapiler limfa-batang limfa-duktus limfa-vena cava
e. ruang antar sel jaingan-kapiler limfa-saluran pengumpul-duktus limfa- batang limfa -vena cava-jantung
Gangguan berupa kelainan pada sel darah merah yang berdampak pada berkurangnya kemampuan darah
dalam mengikat oksigen adalah....
a. Artherosklerosis dan Anemia
b. Hemofilia dan Siklemia
c. Siklemia dan Thalasemia
d. Anemia dan hipertensi
e. Hemofilia dan anemia
Artheriosklerosis, Wasir dan embolus merupakan jenis gangguan sistem peredaran yang mengganggu
fungsi kerja organ....
a. Jantung
b. Paru-paru
c. Pembuluh darah
d. Jantung dan pembuluh darah
e. Limfa
DAFTAR PUSTAKA
Campbell N.A. Mitchell LG, Reece JB, Taylor MR, Simon EJ. 2010. Biology, 8th ed. Benjamin Cummings
Publishing Company, Inc., Redword City, England.
Ferdinand.P, Fictor dan Moekti Ariebowo. 2009. Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI SMA/MA. Jakarta :
Pusat Perbukuan Departemen pendidikan Nasional.
Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta : Erlangga.
Kistinnah, Idun dan Lestari, Endang Sri. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya SMA/MA untuk
Kelas XI (BSE). Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen pendidikan Nasional.
Sri Lestari, Endang dan Idun Kistinnah. 2006. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya untuk SMA/MA
Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen pendidikan Nasional.