Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 3, No. 6, Juni 2019, hlm. 5506-5513 http://j-ptiik.ub.ac.id

Pembangunan Sistem Interpretasi Hasil Tes MMPI (Minnesota Multiphasic


Personality Inventory) di Lembaga Psikologi MetaPROGRESS
Aulia Akbar Setyogomo1, Denny Sagita Rusdianto2, Lutfi Fanani3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1akbar_sg@yahoo.co.id, 2denny.sagita@ub.ac.id, 3lutfifanani@ub.ac.id

Abstrak
MetaPROGRESS adalah lembaga layanan konsultasi psikologis dan manajemen sumber daya manusia
yang berlokasi di Kota Sidoarjo, Jawa Timur. Salah satu tes psikologi yang dilayaninya adalah MMPI
(Minnesota Multiphasic Personality Inventory) yang dapat menilai ciri-ciri kepribadian dan
psikopatologi. Dalam praktiknya, terdapat kendala yang dialami dalam proses interpretasi hasil tes
MMPI oleh mereka. Konselor terkadang melakukan kesalahan dalam penulisan laporan hasil tes
seperti salah menulis identitas pasien dan salah mencocokkan jawaban. Proses interpretasi hasil tes
makan waktu lebih dari 15 menit untuk 1 klien dan dapat berlangsung lebih lama jika tes dilakukan
secara berkelompok. Terkadang pula, mereka juga terkendala dengan sejumlah berkas tes yang harus
dibawa saat akan melakukan tes MMPI. Masalah ini berdampak pada kegiatan produktif konselor
lainnya yang dapat tertunda. Solusi yang diusulkan adalah dengan membangun sistem interpretasi
hasil tes MMPI dengan model proses perangkat lunak waterfall. Sistem yang dibangun menggunakan
basis web sehingga dapat diakses oleh banyak platform komputer. Proses rekayasa kebutuhan
menghasilkan 35 kebutuhan fungsional dan 1 kebutuhan nonfungsional sistem. Hasil 100% valid
ditunjukkan oleh pengujian fungsional yang telah dilakukan. Pada pengujian kompatibilitas, tidak
ditemui adanya masalah kritis pada semua browser yang diuji. Berdasarkan hasil tersebut, sistem ini
dapat menjadi solusi dari permasalahan mereka.
Kata kunci: web, sistem interpretasi, MMPI, model waterfall
Abstract
MetaPROGRESS is a psychological consulting and human resource management institution located in
Sidoarjo, Jawa Timur. One of the psychological tests it served is the MMPI (Minnesota Multiphasic
Personality Inventory) which can assess personality traits and psychopathology. In practice, there are
obstacles experienced in the process of interpreting the MMPI test results by them. Counselors
sometimes make mistakes in writing reports on test results such as writing the client identity and
matching the answer incorrectly. The process of interpreting the test results takes more than 15
minutes for 1 client and can be done longer if the test is done in groups. Also, they are constrained by
receiving a number of files that must be taken. These problems may impact on other counselor's
productive activities that can be delayed. The suggested solution is to build an interpretation system of
MMPI test results with the waterfall software process model. The system is web-based so that it can be
accessed by many computer platforms. The requirement engineering process produce 35 functional
and 1 nonfunctional system requirement. 100% valid results are indicated by functional testing. In
compatibility testing, there are no critical problems found on all browsers tested. Based on these
results, this system can be a solution to their problem.
Keywords: web, interpretation system, MMPI, waterfall model

mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat


1. PENDAHULUAN bekerja secara produktif dan menghasilkan,
Kesehatan mental adalah bagian yang tak serta mampu untuk berkontribusi bagi
terpisahkan dari kesehatan, dan telah ditetapkan komunitasnya” (World Health Organization,
oleh WHO sebagai “keadaan saat setiap 2013). Maka dari itu, kesehatan mental harus
individu menyadari potensi diri, dapat diperhatikan layaknya menjaga kesehatan fisik.
MetaPROGRESS adalah lembaga layanan

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 5506
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5507

konsultasi psikologis dan manajemen sumber masukan berupa data klien dan jawaban dari
daya manusia yang berlokasi di Kota Sidoarjo, soal tes. Dengan data yang diperoleh, sistem
Jawa Timur. Salah satu tes psikologi yang dapat menampilkan hasil interpretasi tes MMPI.
dilayaninya adalah tes Minnesota Multiphasic Hasil interpretasi tersebut dapat disimpan atau
Personality Inventory (MMPI). MMPI adalah dicetak dalam bentuk laporan yang diinginkan.
tes psikologi yang menilai ciri-ciri kepribadian Untuk dapat menggunakan layanannya, terdapat
dan psikopatologi (Framingham, 2018). proses pembayaran yang dilayani oleh sistem.
Terdapat 567 soal yang dapat dijawab oleh Jurnal ini akan membahas ringkasan dari
peserta tes menggunakan lembar jawaban. penelitian berdasarkan sistematika pembahasan
Tidak ada batasan waktu yang spesifik dalam yang disusun: Pendahuluan, Landasan
pengerjaan tes MMPI. Biasanya soal tes MMPI Kepustakaan, Metodologi Penelitian, Rekayasa
dapat diselesaikan dalam waktu 1-2 jam. Kebutuhan, Perancangan, Implementasi,
Setelah soal terjawab, konselor melakukan Pengujian, serta Kesimpulan dan Saran.
interpretasi hasil tes menggunakan rumus
khusus berdasarkan pilihan jawaban peserta. 2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
Dalam praktiknya, terdapat kendala yang
dialami dalam proses interpretasi hasil tes 2.1. Minnesota Multiphasic Personality
MMPI oleh pihak metaPROGRESS. Konselor Inventory (MMPI)
kadang-kadang melakukan kesalahan dalam Tes ini adalah tes psychometric yang
penulisan laporan hasil tes seperti salah menulis paling banyak digunakan untuk mengukur
identitas pasien dan salah mencocokkan psikopatologi orang dewasa di dunia. MMPI-2
jawaban. Proses interpretasi makan waktu lebih digunakan dalam urusan kesehatan mental,
dari 15 menit untuk hasil dari 1 peserta tes. Jika medis dan pekerjaan. MMPI-2 terdiri dari 567
tes dilakukan secara berkelompok dengan soal dengan pilihan jawaban benar/salah dari
banyak peserta, maka proses tersebut dapat keadaan psikologis seseorang. Tes ini memiliki
berjalan lebih lama. Lamanya proses ini sembilan skala validitas (atau skala
berdampak pada kegiatan produktif konselor 'kebohongan'), menilai kebohongan, pembelaan
lainnya yang dapat tertunda. Terkadang pula, diri, berpura-pura baik dan berpura-pura buruk,
metaPROGRESS juga terkendala dengan dan lainnya (Butcher, et al., 1989 disitasi dalam
sejumlah berkas tes yang harus dibawa saat Drayton, 2009, p. 135).
akan melakukan tes MMPI. Hal tersebut dirasa
cukup merepotkan bagi pihak metaPROGRESS 2.2. MetaPROGRESS
jika kegiatan dilakukan di lokasi yang jauh.
Selain itu, metaPROGRESS juga ingin MetaPROGRESS adalah lembaga layanan
menawarkan sistem yang akan dibangun untuk konsultasi psikologis dan manajemen sumber
dapat digunakan oleh konselor lain dengan daya manusia. MetaPROGRESS berfokus pada
membayar. dua masalah, yaitu kesehatan mental dan
Diperlukan adanya suatu sistem sumber daya manusia. MetaPROGRESS
terkomputerisasi yang dapat membantu Training & Consulting melayani konseling,
konselor untuk menginterpretasi hasil tes konsultasi, pemeriksaan psikologis, deteksi dini
MMPI. Sistem dapat mendata klien dan tumbuh kembang anak, dan sebagainya.
konselor yang melakukan tes MMPI. Peserta
dapat menjawab soal tes menggunakan 2.3. Waterfall
komputer sehingga lembar jawaban tidak Model waterfall adalah contoh dari proses
diperlukan lagi. Agar dapat digunakan oleh yang digerakkan oleh rencana—pada
konselor, sistem menawarkan metode prinsipnya, Anda harus merencanakan dan
pembayaran untuk menggunakan layanan menjadwalkan semua kegiatan proses sebelum
sistem. mulai mengerjakannya (Sommerville, 2010).
Solusi yang dapat diusulkan untuk Model waterfall digambarkan pada Gambar 1.
mengatasi masalah yang dihadapi adalah
dengan membangun sistem interpretasi hasil tes
MMPI dengan model proses perangkat lunak
waterfall. Sistem yang dibangun menggunakan
basis web sehingga dapat diakses oleh banyak
platform komputer. Sistem dapat menerima

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5508

yakni fungsional dan nonfungsional.


3. Manajemen Kebutuhan
Dalam penulisan penelitian ini, kebutuhan
sistem diberi kode awalan SRS_MMPI_F untuk
kebutuhan fungsional dan SRS_MMPI_NF
untuk kebutuhan nonfungsional.
4. Pemodelan
Pada proses ini, dijelaskan jenis
pendekatan dalam membangun sistem serta
model-model yang dihasilkan dari rekayasa
Gambar 1. Waterfall model kebutuhan.
Sumber: Sommerville (2010) Hasil dari rekayasa kebutuhan adalah
daftar kebutuhan fungsional, kebutuhan
Model waterfall hanya dapat dipakai jika nonfungsional, use case diagram, dan use case
kebutuhan sistem telah terdefinisi dan tidak scenario.
berubah drastis saat sistem dibangun. Walau
begitu, model waterfall mencerminkan tipe 3.3. Perancangan
proses perangkat lunak lainnya. Model proses
perangkat lunak yang didasari model waterfall Pemodelan perancangan dikerjakan
masih banyak dipakai model manajemen umum berdasar pada pemodelan rekayasa kebutuhan.
untuk seluruh proyek lebih mudah digunakan. Perancangan dilakukan sebagai acuan di proses
implementasi dan pengujian. Jenis perancangan
3. METODOLOGI PENELITIAN yang akan dibuat adalah perancangan
berorientasi obyek. Berikut adalah tahapan
Metodologi penelitian mengadopsi proses perancangan di pembuatan sistem ini.
Software Development Life Cycle (SDLC) 1. Perancangan Arsitektur
berjenis waterfall. Tahapan yang berjalan dalam Perancangan sistem dijelaskan dalam sudut
metodologi penelitian dijelaskan dalam subbab pandang arsitektur teknologi. Selain itu,
berikut. pemodelan perancangan dibuat memakai
diagram UML.
3.1. Studi Literatur 2. Perancangan Komponen
Tahapan ini memperjelas dasar teori yang Tiga sampel algoritme dari akan ditulis
digunakan dalam penelitian. Teori-teori yang sebagai perancangan komponen dalam bentuk
didapatkan berasal dari penelitian yang telah pseudocode.
dilakukan sebelumnya. 3. Perancangan Data
Tabel basis data akan digambarkan secara
3.2. Rekayasa Kebutuhan konseptual dalam CDM (Conceptual Data
Model).
Proses rekayasa kebutuhan dapat 4. Perancangan Antarmuka
menciptakan gambaran dari sistem yang bisa Hasil dari antarmuka pengguna dari sistem
mempermudah pemahaman berjalannya sistem yang akan dibangun akan digambarkan. Dalam
yang dibangun dan juga proses-prosesnya. penelitian ini, beberapa sampel antarmuka
Proses rekayasa kebutuhan sistem ini meliputi utama berupa halaman web dari sistem akan
beberapa hal sebagai berikut. dibuat dan dijelaskan. Hasil dari perancangan
1. Elisitasi Kebutuhan antarmuka dapat menjadi acuan dari proses
Wawancara dilakukan dengan konselor implementasi antarmuka.
sekaligus staf dari metaPROGRESS. Sebagai
pendukung penelitian, wawancara juga 3.4. Implementasi
dilakukan dengan pihak lain yang juga
melayani tes MMPI. Tahapan ini menggunakan hasil dari tahap
2. Spesifikasi Kebutuhan perancangan yang telah dilakukan. Proses ini
Kebutuhan yang didapat akan dijelaskan dalam subbab berikut.
dispesifikasikan. Identifikasi aktor yang 1. Batasan sistem dijelaskan untuk
berhubungan dengan sistem ini dilakukan di mengetahui ketergantungan perangkat
proses ini. Selain itu, kebutuhan yang sudah lunak sistem dengan perangkat keras dan
didapat dibagi menjadi dua jenis kebutuhan, perangkat lunak lain.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5509

2. Basis data diimplementasikan berdasarkan Brawijaya, yang melayani tes MMPI.


kebutuhan yang telah dirancang pada tahap Dari hasil wawancara, didapatkan proses
analisis kebutuhan. Database yang dari pelaksanaan tes MMPI. Pengerjaan soal tes
digunakan adalah berjenis MySQL. menggunakan lembar jawaban kertas dengan
3. Tiga sampel kode program akan dibuat soal yang berjumlah 567 dan dua pilihan
berdasarkan sampel pada perancangan jawaban. Tidak ada batasan waktu yang
komponen. Kode program mengikat untuk mengerjakan soal. Namun,
diimplementasikan dalam PHP 7.2. biasanya lama pengerjaan makan waktu 1
4. Implementasi antarmuka didasarkan pada sampai 1,5 jam. Setelah pengerjaan selesai,
hasil perancangan antarmuka. Beberapa lembar jawaban dikoleksi oleh konselor untuk
tampilan web dari fungsi utama sistem diinterpretasikan. Proses interpretasi
akan dijelaskan. Implementasi ini menggunakan file Excel dengan masukan
menggunakan format blade templating berupa jawaban peserta. Jawaban tersebut
yang disediakan oleh Laravel. kemudian diolah oleh rumus dan norma di file
tersebut. Keluaran yang dihasilkan adalah
3.5. Pengujian grafik dan skor dari beberapa skala tes dan hasil
Pengujian sistem bertujuan untuk analisis kualitatif skala validitas.
mengetahui apakah sistem sudah bekerja seperti Dalam pembangunan sistem, pihak
yang diharapkan dengan meminimalisasi atau metaPROGRESS membutuhkan fungsi
menghilangkan masalah yang muncul pada pendaftaran dan penggunaan layanan secara
sistem yang telah dibangun. Pada pengujian berbayar. Pendaftaran dilakukan oleh konselor
fungsional, jenis pengujian yang akan yang ingin menggunakan layanan dengan
dilakukan adalah pengujian unit dan pengujian mengirimkan identitas diri, berkas-berkas
integrasi. Jenis pengujian nonfungsional yang pendukung, serta melakukan pembayaran.
akan dilakukan adalah pengujian Pihak metaPROGRESS dapat mengecek
kompatibilitas. kesesuaian form pendaftaran dengan
persyaratan untuk dapat melaksanakan tes.
3.6. Pengambilan Kesimpulan dan Saran Untuk memulai tes dan melihat hasil tes,
diperlukan mekanisme pembayaran
Pengambilan kesimpulan dikerjakan menggunakan token. Dengan begitu,
sesudah tahapan-tahapan pembangunan sistem metaPROGRESS dapat mengawasi pelaksanaan
diselesaikan sesuai batasannya. Kesimpulan tes. Pengawasan dilakukan dengan mengecek
ditarik berdasarkan hasil pengujian dan analisis masa berlaku izin praktik. Selain itu, cara ini
pada sistem yang dibuat. Tahapan akhir dari dianggap dapat menghasilkan pendapatan lebih
penulisan penelitian adalah saran yang bagi metaPROGRESS.
ditujukan agar dapat memperbaiki kekeliruan
yang mungkin terjadi serta membuat penulisan 4.2. Analisis Kebutuhan
menjadi lebih baik. Selain itu, saran juga
digunakan agar menjadi bahan pertimbangan Permasalahan yang telah didapatkan dari
bagi peneliti lain dalam membangun sistem proses sebelumnya dianalisis untuk membuat
lebih lanjut. daftar kebutuhan sistem serta proses bisnis to be
dari pelaksanaan tes.
4. REKAYASA KEBUTUHAN Tabel 1. Identifikasi Aktor
Nama
4.1. Elisitasi Kebutuhan Deskripsi
Aktor
Di proses elisitasi kebutuhan sistem, Admin Pihak metaPROGRESS yang dapat
menjalankan fungsi administratif pada
metode wawancara dipakai dalam penelitian ini.
sistem.
Wawancara dilakukan dengan salah satu Konselor Konselor yang memfasilitasi klien untuk
Assosiate metaPROGRESS yaitu Partika melakukan tes MMPI.
Dhimas Pangestu, S.Psi., M.Psi., CHCS., CE., Klien Peserta tes MMPI yang difasilitasi oleh
Psikolog. selaku wakil dari pihak konselor.
Midtrans Penyedia layanan transaksi secara online.
metaPROGRESS sekaligus konselor.
Dari daftar kebutuhan, didapatkan peran-
Wawancara juga dilakukan dengan laboran
peran aktor di sistem yang akan dibangun.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik serta
Terdapat 4 aktor, yaitu admin, konselor,
dosen Fakultas Kedokteran Universitas

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5510

peserta, dan Midtrans. Identifikasi aktor Untuk dapat terintegrasi dengan Midtrans,
diterangkan pada Tabel 1 yang berisi peran layanan pembayaran SNAP digunakan sehingga
aktor dalam sistem. halaman pembayaran Midtrans dapat muncul
Didapatkan 4 aktor dan 35 kebutuhan pada halaman web setelah pengguna melakukan
fungsional. Dalam Gambar 2, dimodelkan checkout. Data dikirim ke Midtrans melalui
aktor-aktor yang dihubungkan dengan use case view dengan protokol HTTP ber-method POST.
sesuai spesifikasi kebutuhan fungsional.
5.2. Perancangan Sequence Diagram
Tiga fungsi dimodelkan dalam sequence
diagram. Fungsi tersebut adalah “menjawab
soal tes”, “mencetak hasil tes”, dan “membeli
token”.

5.3. Perancangan Class Diagram


Class diagram yang dibuat dibedakan
menjadi kelas tipe model dan controller dan
ditunjukkan pada Gambar 4. Jenis kelas yang
terbentuk adalah kelas model dan kelas
controller. Terdapat 15 kelas model dan 16
kelas controller. Pada penelitian ini, profil skala
Validity Clinical, Non-K Corrected, dan
Restructured Clinical diinterpretasikan dalam
kelas model yang berbeda-beda. Beberapa kelas
controller dikelompokkan ke dalam 4 folder
berbeda untuk memudahkan pengidentifikasian
kelas: Auth, Admin, Client, dan Counselor.

5.4. Perancangan Data


Perancangan data dimodelkan dengan
Conceptual Data Model (CDM). Terdapat 13
entitas yang dihasilkan, yang 1 di antaranya
Gambar 2. Use case diagram merupakan entitas parent yang menurunkan
atribut timestamp.
5. PERANCANGAN
5.5. Perancangan Komponen
5.1. Perancangan Arsitektur Dalam penelitian ini, 3 komponen
Sistem dibangun menggunakan PHP digunakan sebagai sampel perancangan
framework Laravel dan relational database komponen. Tiga sampel tersebut adalah fungsi
management system MySQL. Penggambaran notificationHandler(), order(), dan answer().
dari arsitektur sistem ditunjukkan pada Gambar
3. Setiap permintaan yang masuk ke sistem 5.6. Perancangan Antarmuka
akan melalui route. Respons dari sistem akan Di perancangan antarmuka, wireframe
diberikan ke pengguna melalui view. dari tampilan web utama pada sistem dibuat.
Wireframe yang dibuat didasarkan pada
Request Route Midtrans tampilan layer monitor dengan rasio aspek 16:9.

6. IMPLEMENTASI
Database Controller Jenis implementasi yang dijelaskan dalam
penelitian ini adalah implementasi basis data,
implementasi kode program, dan implementasi
Model View Response antarmuka. Hasil dari implementasi basis data
dimodelkan menggunakan Physical Data
Gambar 3. Arsitektur sistem

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5511

Model. Kode program peneliti jelaskan berstatus valid.


mengacu pada 3 sampel pada perancangan Dari hasil pengujian validasi, semua kasus
komponen. Screenshot dari beberapa halaman uji yang dijalankan pada main flow dan
web utama digunakan sebagai hasil dari alternative flow di semua kebutuhan fungsional
implementasi antarmuka. Gambar 5 adalah berstatus valid. Hasil ini menunjukkan bahwa
halaman web pengerjaan soal tes bagi klien. sistem mampu melakukan semua fungsinya
Gambar 6 adalah halaman web hasil tes klien sesuai dengan yang diharapkan.
yang diakses oleh konselor. Pada hasil pengujian kompatibilitas pada
SortSite, tidak ditemui masalah kritis pada
7. PENGUJIAN seluruh web browser yang diuji. Hasil tersebut
Hasil pengujian unit pada 3 komponen uji menunjukkan bahwa antarmuka pengguna dari
menyatakan bahwa komponen tersebut sistem dapat ditampilkan oleh berbagai web
merupakan kode yang terstruktur dan ditulis browser sesuai dengan yang diharapkan dengan
dengan baik, memiliki tingkat testability yang status valid pada semua indikator dan web
tinggi, dan membutuhkan tenaga dan biaya browser.
yang sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa
8. KESIMPULAN DAN SARAN
komponen tersebut dapat menghasilkan
keluaran yang diharapkan.
8.1. Kesimpulan
Fungsi yang diuji di pengujian integrasi
adalah fungsi starting() yang digunakan untuk Proses rekayasa kebutuhan sistem ini
membuat akun klien baru oleh konselor. menghasilkan 35 kebutuhan fungsional dan 1
Fungsi lain yang dipanggil dalam fungsi ini kebutuhan nonfungsional. Metode wawancara
adalah lastDate() dan testRemaining() dari digunakan untuk mengetahui masalah yang
kelas Invoice dan User. Seluruh prosedur uji terkait dengan tes MMPI di lembaga psikologi
menghasilkan keluaran yang diharapkan dan metaPROGRESS.

Gambar 4. Class diagram

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5512

Hasil rekayasa kebutuhan menjadi dasar framework Laravel 5.7. Basis data, komponen,
dari proses perancangan sistem. Dibuat dan antarmuka yang telah dirancang di tahap
pemodelan perancangan sequence diagram dari perancangan telah diimplementasikan. Basis
3 sampel fungsi utama dan class diagram dari data dimodelkan dengan Physical Data Model.
model dan controller. Perancangan data dibuat Tiga komponen diimplementasikan sebagai
dengan Conceptual Data Model. Perancangan kode program yang dibangun dengan
komponen dibuat dengan 3 sampel komponen framework Laravel. Antarmuka pengguna
utama yang dimodelkan sebagai pseudocode. diimplementasikan menggunakan web browser
Perancangan antarmuka dengan wireframe Chrome dengan sistem operasi Windows 10
antarmuka pengguna juga telah dirancang. dengan ukuran layar 14 inci beresolusi
Sistem dapat diimplementasikan dengan 1366×768 piksel.
spesifikasi perangkat dan batasan yang telah Jenis pengujian yang dikerjakan adalah
dibuat. Sistem berjalan dengan bahasa pengujian unit, integrasi, validasi, dan
pemrograman PHP versi 7.2, database kompatibilitas. Pengujian unit menggunakan 3
management system MySQL, dan PHP komponen yang telah dirancang pada tahapan

Gambar 5. Implementasi antarmuka soal tes

Gambar 6. Implementasi antarmuka hasil tes

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5513

sebelumnya. Status valid dihasilkan di semua Kebutuhan yang diharapkan mungkin berubah
kasus uji dan cyclomatic complexity seiring waktu.
menghasilkan nilai maksimal 10. Pengujian
integrasi menghasilkan angka kompleksitas 3 9. DAFTAR PUSTAKA
dan status valid di seluruh prosedur uji. Angka Drayton, M., 2009. The Minnesota Multiphasic
kompleksitas yang didapat pada pengujian unit Personality Inventory-2 (MMPI-2).
dan integrasi menyimpulkan bahwa komponen Occupational Medicine, [e-journal]
yang telah dibuat merupakan kode yang 59(2), pp. 135-136. Tersedia melalui:
terstruktur dan ditulis dengan baik, tingkat ResearchGate
testability yang tinggi, dan membutuhkan <https://www.researchgate.net/publicati
tenaga dan biaya yang sedikit. Hasil valid di on/24031649_The_Minnesota_Multiph
semua kasus uji menandakan bahwa fungsi asic_Personality_Inventory-2_MMPI-
yang diuji menghasilkan keluaran yang 2> [Diakses 15 Januari 2019]
diharapkan. Pengujian validasi menghasilkan
status valid di seluruh kebutuhan fungsional Framingham, J., 2018. Minnesota Multiphasic
yang berjumlah 35. Pengujian kompatibilitas Personality Inventory (MMPI). [online]
yang dilakukan juga menghasilkan status valid Tersedia di: <https://psychcentral.com/
pada semua web browser yang diuji. lib/minnesota-multiphasic-personality-
inventory-mmpi> [Diakses 15 Januari
8.2. Saran 2019]
Sommerville, I., 2010. Software Engineering
Saran yang diberikan oleh peneliti agar
(9th Edition). Harlow: Addison-
dapat dipertimbangkan dalam penelitian
Wesley.
lanjutan dari pembangunan sistem interpretasi
hasil tes MMPI di lembaga psikologi World Health Organization, 2013. Investing in
metaPROGRESS adalah dengan melakukan mental health: evidence for action.
analisis kebutuhan kembali pada pengembangan Geneva: World Health Organization.
lanjutan sistem dengan stakeholder terkait.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai