A. Latar Belakang
Trauma kepala atau cedera kepala merupakan kasus yang sangat sering
terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Cedera kepala yang sering terjadi
pada orang dewasa karena kecelakaan lalu lintas. Terjatuh dari sepeda
motor, tabrakan, kepala terbentur bagian dari mobil karena mobil yang
terjadi trauma kepala pada orang yang mengendarai sepeda motor ketika
peraturan lalu lintas yaitu dengan memakai helm yang kurang memenuhi
syarat maupun tali helm yang tidak terikat ketika dipakai sehingga ketika
terjadi kecelakaan lalu lintas masih terjadi cedera kepala yang berat.
SAP tentang cedera otak, akan membahas tentang pengertian apa itu
petalaksanaannya.
Penyuluhan ini juga salah satu peran perawat yaitu memberikan promosi
mengobati.
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai Cedera Otak selama 30
menit, seluruh keluarga pasien dapat memahami dan mengerti
mengenai cedera otak.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan mengenai Cedera Otak
selama 30 menit, keluarga mampu memahami :
1. Pengertian Cedera Otak
2. Etiologi Cedera Otak
3. Macam-macam Cedera Otak
4. Tanda dan gejala Cedera Otak
5. Penatalaksanaan Cedera Otak
B. Kisi-kisi Materi
1. Pengertian Cedera Otak
2. Etiologi Cedera Otak
3. Macam-macam Cedera Otak
4. Tanda dan gejala Cedera Otak
5. Penatalaksanaan Cedera Otak
C. Media
LCD
Powerpoint
leaflet
D. Metode
Ceramah
Tanya jawab
E. Rencana Pelaksanaan
NO Kegiatan Pendidikan Kesehatan Waktu Kegiatan Klien
1. Member Salam 0,5 menit 1.Klien kembali menyapa
sapa tersebut
NS : Naeasumber
NS P : Peserta
P P
P P
G. Evaluasi
1. Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberika oleh pemateri
2. Peserta mampu mengajukan pertanyaan tentang Cedera Otak
Lampiran Materi
Cedera Kepala
2. Etiologi
Penyebab cedera kepala dibagi menjadi cedera primer yaitu cedera yang
terjadi akibat benturan langsung (kecelakaandan jatuh) maupun tidak
langsung, dan cedera sekunder yaitu cedera yang terjadi akibat cedera saraf
melalui akson meluas, hipertensi. intrakranial, hipoksia, hiperkapnea /
hipotensi sistemik. Cedera sekunder merupakan cedera yang terjadi akibat
berbagai proses patologis yang timbul sebagai tahap lanjutan dari kerusakan
otak primer, berupa perdarahan, edema otak, kerusakan neuron
berkelanjutan, iskemia, peningkatan tekanan intrakranial dan perubahan
neurokimiawi (Sastrodiningrat, A. G. 2006).
3. Manifestasi Klinis
a. Cidera kepala ringan (kelompok resiko rendah)
a) Sadar penuh, orientasi baik (GCS: 14-15)
b) Tidak ada kehilangan kesadaran
c) Pasien dapat mengeluh nyeri kepala dan pusing
d) Paseien dapat menderita abrasi, laserasi atau hematoma kulit
kepala
e) Tidak ada kriteria sedang berat
b. Cidera kepala sedang (kelompok resiko sedang)
a) GCS 9-13 (konfusi, letargi, atau stupor)
b) Konkusi
c) Amnesia pasca trauma
d) Muntah
e) Tanda kemungkinan fraktur kranium (tanda battle sign, mata
rabun, otore, rinorea cairan serebrospinal, hemotimpanum)
f) Kejang
c. Cidera kepala berat (kelompok resiko berat)
a) Cidera GCS 3-8 (koma)
b) Penurunan derajat kesehatan secara progresif
c) Tanda neurologis fokal
d) Cedera kepala penetrasi, atau teraba fraktur depresi kranium
4. Pencegahan
Pencegahan cedera kepala dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut
(Rahmawati, Ika, 2013):
5. Penatalaksanaan
Pada penderita dengan cedera kepala ringan, dapat diatasi dengan cara
memberikan es atau handuk dingin pada daerah yang mengalami trauma
untuk membantu mengurangi bengkak. Jika terdapat luka, tutup dengan
perban bersih dan tekan selama 5 menit. Luka robek di kepala sering
berdarah banyak. Jika terjadi cedera kepala berat, maka segera dibawa ke
rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan untuk mencegah
timbulnya komplikasi klinis lainnya.
Berikut adalah hal-hal yang bisa dilakukan untuk penatalaksanaan penderita
cedera kepala sedang dan berat saat di luar rumah sakit (Manley, T. G,
2012):
1. Amankan jalan nafas dan berikan oksigen. Jika muntah harus
dimiringkan ke kiri dengan posisi log roll (membatasi gerakan tulang
belakang penderita).
2. Stabilisasi penderita pada papan untuk tulang belakang/ backboard.
Batasi gerakan leher dengan collar kaku dan alat untuk imobilisasi
kepala.
3. Segera bawa ke rumah sakit terdekat atau telpon ambulan 118.
6. Evaluasi
1. Apa pengertian Cedera Otak?
2. Apa saja etiologinya ?
3. Apa saja tanda dan gejalanya ?
4. Apa saja pencegahan dan penatalaksanaanya ?
7. Hasil Evaluasi
Keluarga pasien mengerti dan memahami dengan semua yang telah
disampaikan mengenai Cedera Otak
DAFTAR PUSTAKA