Anda di halaman 1dari 3

SOP RETENSI URIN

No. Dokumen No Revisi Halaman

1/3

Ditetapkan,
STANDAR Plt. Direktur
Tanggal Terbit
PROSEDUR RSUD KebayoranBaru
OPERASIONAL
(SPO)

Retensi urine adalah kodisi dimana terjadi penumpukan


dikandung kemih dan tidak mempunyai kemampuan untuk
menosongkannya secara sempurna.
Pada pasien retensi urine perlu dilakukan pemasangan kateter
Indikasi :
-Retensi urine akut-kronis
-Menampung arus urine pada pasien inkontinensia urin
PENGERTIAN -Pengukuran urine output
-Periopertaif untuk beberapa prosedur bedah
-Paien yang immobilized
Kontraindikasi :
-Prostatitis akut karena adanya peradangan pada prostat yang
sehingga jalan uretra menyempit. Bila dilakukan akan
menyebabkan laserasi pada prostat
-Kecurigaan trauma uretra, seperti striktur uretra.
Prosedur ini sebagai acuan dalam penatalaksanaan pada kasus
TUJUAN
retensi urine.
1. Permenkes RI Nomor 5 tahun 2015 tentang panduan praktik
KEBIJAKAN
klinis bagi dokter pelayananan primer?
1. Petugas kesehatan melakukan pengukuran tekanan darah,
suhu badan (vital sign) dan mencatat dalam status/rekam
medis pasien.
2. Dokter melakukan anamnesa terkait dengan keluhan yang
dialami seperti sejak kapan terjadinya retensi urine, adakah
PROSEDUR riwayat penyakit seperti ini seblumnya, riwayat batu ginjal,
BPH, Ca prostat, adakah nyeri yang menyertai, adakah
perubahan warna urine, dan lain-lain..
3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik seperti bimanual pada
ginjal akibat tumor, obstruksi, ataupun infeksi ginjal. Masa
suprasimfisis dapat disebabkan karena retensi bekuan darah
SOP RETENSI URIN

No. Dokumen No Revisi Halaman

2/3

pada buli-buli. Colok dubur dapat memberikan informasi


adanya BPH ataupun Ca porostat.
4. Dokter menegakkan diagnosis retensi urine dan dapat
ditambahakan dengan kausa didapatkan dari hasil
pemeriksaan.
5. Dokter menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien dan
memberikan advis terapi sesuai dengan hasil penemuan
pemeriksaan fisik. Rencanakan tindakan yang akan dilakukan
seperti pemasangan kateter setelah menyingkirkan
kontraindikasi.
6. Penandatanganan inform consent.
7. Persiapkan alat
-Folley catheter
-urine bag
-lidocaine gel
-spuit 10 cc
-aqudest atau normal saline
-duk steril
-kasa
-cairan anti septik
-Hipafix
-Handscone
8. Persiapkan pasien
-Lakukan prosedur antiseptic ke pasien
-Pasang duk
-Persiapkan kateter dan sambungkan ke urine bag
-oles gel dengan antiseptic (bila pasien perempuan) atau
langsung dimasukkan lewat ostium uretra ext (pasien laki-laki)
-masukkan kateter secara perlahan, dapat menggunakan
pinset atau menggunakan tangan. Masukkan kateter hingga
mencapai pangkal kateter. Pastikan urine mengalir.
-Kunci kateter menggunakan normal saline atau aquadest
yang telah disiapkan kedalam spuit.
-Posisikan urine bag disamping pasien
9. Edukasi mengenai katater yang telah dipasangkan, jaga
kebersihan dari kateter, kosongkan urinebag bila sudah
penuh.
SOP RETENSI URIN

No. Dokumen No Revisi Halaman

3/3

10. Petugas kesehatan melakukan dokumentasi kegiatan yang


dilakukan kedalam rekam medis dan surat rujukan.

1. Rekam Medis.
2. IGD.
UNIT TERKAIT
3. Poliklinik.
4. Rawat inap

Anda mungkin juga menyukai