RSUM LUMAJANG
STANDAR dr. H. Buntaran Supriyanto, M.Kes
PROSEDUR NBM : 1 355 375
OPERASIONAL
Suatu tindakan perawatan dan pengelolaan pasien inpartu
dimana pada pasien ditemukan pecahnya selaput
PENGERTIAN
ketuban sebelum terjadinya persalinan pada umur > 20
minggu.
Memberikan langkah-langkah pada petugas dalam
TUJUAN pengelolaan ketuban pecah dini sehingga tindakan
yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan.
Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Muhammadiyah
KEBIJAKAN Lumajang Nomor 001/PERDIR/III.5/H/II/2020 Tentang
Pelayanan Medis di RSU Muhammadiyah Lumajang
1. Lakukan secara konservatif :
a. Rawat Rumah Sakit.
b. Jika selaput ketuban pecah > 6jam, beri antibiotik
sesuai dengan prosedur pemberian antibiotik
kemoterapi obstetrik dan ginekologi.
c. Jika umur kehamilan > 32-34mg dirawat selama air
ketuban masih keluar atau sampai air ketuban
tidak keluar lagi.
d. Beri kortikosteroid selama 7 hari untuk memacu
kematangan paru-paru janin.
e. Bila umur kehamilan 32-34 mg, air ketuban masih
keluar, pertimbangkan untuk dilakukan terminasi
pada umur kehamilan 35 minggu.
2. Lakukan secara aktif bila :
a. Umur kehamilan > 37 minggu, dilakukan induksi
PROSEDUR persalinan dan bila gagal dilakukan bedah caesar.
b. Pada keadaan CPD/ letak lintang dilakukan sectio
caesarea.
c. Didapatkan infeksi, diberikan antibiotik (sesuai
d. prosedur pemberian antibiotik kemoterapi obstetri
dan ginekologi) dan kehamilan di akhiri dengan :
Sectio caesarea bila bishop score < 5 atau
padakeadaan infeksi yang berat.
e. Induksi persalinan bila bishop score > 5.
1. Perawatan RS : dilakukan sampai pengeluaran air
ketuban berhenti atau setelah perawatan tindakan
terminasi selesai.
Post interaksi:
a. Cuci tangan.
b. Catat tindakan dan hasilnya di Rekam Medis
pasien.
Instalasi Rawat Inap Ibu dan Anak
Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT
Instalasi Laboratorium
Instalasi Kamar Operasi