PENGENALAN SAP
project information
Satuan geometry
1
3. Jenis Pemodelan Struktur
Model struktur
Blank Membuat desain pemodelan struktur dengan lembar baru
atau secara manual
Grid Only Membuat desain pemodelan struktur dengan memasukan
data panjang antar perkuatan struktur atau dengan grid
Beam Membuat desain pemodelan struktur dengan gelagar
sederhana seperti contoh pengaplikasian pada girder
2D Trusses Membuat desain pemodelan struktur 2 dimensi dengan
bentuk rangka 2 dimensi
3D Trusses Membuat desain pemodelan struktur 3 dimensi dengan
bentuk rangka 3 dimensi
2D Frames Membuat desain pemodelan struktur portal dengan bentuk
portal 2 dimensi
3D Frames Membuat desain pemodelan struktur portal dengan bentuk
portal 3 dimensi
Wall Membuat desain pemodelan struktur dengan bentuk
dinding struktur atau dinding geser
Plat Slab Membuat desain pemodelan struktur
2
Storage Structures Membuat desain pemodelan struktur dengan bentuk
4. Mendefinisikan Penampang
Number of Spans adalah menandakan bentang yang akan kita pakai atau jumlah yang
kita butuhkan sesuai desain.
Span Length adalah jarak bentang yang kita butuhkan sesuai desain yang sudah
ditentukan.
Use custom adalah bila ingin memodifikasi jarak bentang yang berbeda.
5. View
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3
3. Restore Prevesious Zoom merupakan model zoom atau pandangan sebelumnya pada
objek yang di buat.
4. Zoom In adalah memperbesar pandangan pada bidang yang dibuat.
5. Zoom Out adalah memperkecil pandangan pada bidang yang dibuat.
6. Pan berguna untuk menggeser gambar atau dengan menekan tombo scroll lalu mouse
gerakkan.
7. 3-d adalah pemodelan view dengan konsep 3 dimensi
8. Xy adalah pemodelan view dengan konsep 2d dilihat dari sumbu x dan y atau dilihat
dari atas
9. Xz adalah pemodelan view dengan konsep 2d dilihat dari sumbu x dan z atau dilihat
dari depan.
10. Yz adalah pemodelan view dengan konsep 2d dilihat dari sumbu y dan z atau dilihat
dari samping
11. Move up adalah mengganti bidang menggambar keatas
12. Move down adalah mengganti bidang menggambar kebawah
Cursor ( )
Lalu pilih jenis tumpuan yang akan di Assign
Lalu pilih Joint
4
7. Menggambar garis
Draw special joint untuk membuat titik joint ke arah x,y, dan z
Quick draw frame untuk membuat garis dengan cepat dengan mengeblock bidang
Quick draw braces untuk membuat garis dengan model persilangan dengan cepat
Quick draw secondary beam untuk membuat garis dengan model pembagian beam
Quick draw braces untuk membuat bidang tertutup dengan metode garis
Quick draw rectangular area untuk membuat bidang tertutup dengan metode kotak
Quick draw element untuk membuat bidang tertutup dengan cepat
8. Memodifikasi gambar
Bisa dilihat dimenu edit beberapa fungsi edit replace, mirror, rotate. Untuk fungsi
dari memodifikasi objek seperti berikut:
1. Copy dan paste : untuk menambahkan bidang dengan cara klik garis atau bidang
yang dinginkan lalu pilih tab menucopy, jika selesai klik paste atau ctrl+V
kemudian ada beberapa pilihan sumbu unruk mempaste hasil pilih salah satu
2. Replicate
Fungsi replicate sama seperti mencopy gambar, dan
beberapa mode untuk memutar objek dan memiror object
yang dinginkan desuai dengan sumbu x, y,dan z
5
BAB II
PENDEFINISIAN DAN ANALISA DATA
1. Menu Selecting
2. Pendefinisian Penampang
6
Kemudian centang use custom grid and locate origin dan click Edit grid dan melihat
tampilan seperti berikut:
Kemudian untuk X Grid Data edit pada bagian Ordinate seperti gambar diatas,
pengeditan digunakan agar mempermudah pengerjaan nantinya karena semua titik 0,0 terletak
pada ujung batang yang dibuat, untuk Y dan Z grid data tidak perlu diubah karena pengerjaan
pada masalah ini kita membuat model sederhana dengan panjang balok searah sumbu x
sepanjang 15 meter dengan 3 tumpuan. Setelah itu akan mendapatkan tampilan dibawah ini
7
Kemudian definisikan penampang dengan menggunkan tab define pilih materials maka
akan ada output seperti gambar berikut:
Ada juga beberapa tampilan dibawah seperti weight per unit volume dan masih banyak
lagi tetapi di cancel saja karena kita akan membuat material dari default sap 2000 untuk 4000Psi
atau sebutan lain untuk beton. Karena kita membuat material ini pada portal beton yang umum
digunakan.
8
Langsung ke tab define lagi section properties frame section, kemudian ada tampilan
seperti berikut:
Di dalam frame section atau yang kita gunakan sebagai batang / balok akan muncul FSEC1 atau
default dari sap, kita langsung aja klik Add New Property ada tampilan dibawah:
Didalam frame section ada beberapa model penampang kemudian kita pilih concrete pilih
rectangular untuk model penampang balok beton karena kita akan menganalisis model balok
beton.
9
Kembali ke lembar kerja kemudian select semua frame pilih tab assign pilih frame yang
telah kita buat tadi yaitu balok 20/20 OK. Balok akan terpilih 20/20 dengan ditandai tulisan
diatas balok.
3. Tumpuan dan beban
3.1 Tumpuan pada bentang
Ada beberapa jenis tumpuan pada joint restrains. Lihat pada fast
restrains dari kiri ke kanan ada tumupuan jepit, tumpuan sendi,
tumpuan rol, dan tumpuan bebas. Keudian pilih tumpuan sendi
saja kita akan membuat semua tumupan menjadi tumpuan sendi.
Maka semua tumpuan akan berubah menjadi sendi atau dengan
simbol segitiga atau sendi
Kemudian select bagian batang seperti gambar diatas, jangan titiknya, karena disini kita
menganalisis beban yang diterima di batangkemudian tab assign frame loads pilih point
Point digunkan bila ada beban terpusat, pada kasus ini memakai beban terpusat maka dipilih
point, kemudian akan muncul gambar dibawah ini:
10
Beban yang dianalisis pilih dead saja
- Add to existing load untuk menambahkan beban
- Replace untuk merubah beban kemudian diganti
yang baru
- Delete untuk menhaapus beban maupun jarak
Kemudian klik tab Analyze Set Analysis Options pilih plane frame/XZ plane karena kita
menganalisis model dua dimensi OK. Jika selesai kita akan segera menganalisis dengan
memilih tab Analyze Run analysis akan ada tampilan seperti berikut:
Untuk modal kita pilih Do not run karena yang dianlisis hanya dead saja,
untuk menonaktifkan modal dengan cara klik modal Run/Do Not Run
Case Run Now kemudian simpan file bila selesai akan muncul
tampilan pada gambar berikut:
11
Terjadi lendutan menandakan telah sukses untuk menganalisis kemudian kita melihat hasil
analisis yang dihasilkan terdiri dari bidang dalam suatu model yang dibuat
4. Hasil Analisis
Melihat hasil analisis yang ada pada batang seperti bidang momen, bidang lintang, dan bidang
normal dengan cara pilih icon Show Forces Stress seperti gambar berikut
Hasil analisis gaya normal adalah 0, karena tidak ada aksi pada batang tersebut ditandai dengan
gambar model yang biasa.
12
4.2 Hasil Gaya Lintang
Hasil analisis gaya lintang bisa dilihat menandakan ada gaya yang bekerja di sepanjang batang
Hasil analisis gaya momen berbentuk lancip karena menenerima beban pusat ½ bentang.
Bebarapa tampilan dalam satu view bisa dilihat pada tampilan disamping. Terdiri dari beberapa
gaya yang kita butuhkan
13
4.5 analisis hasil dengan table
Menampilkan tabel digunakan bila kita membutuhkan hasil analisa lebih lengkap dengan cara:
Masuk menu Display show table da nada tampilan sperti berikut
Centang pada ANALYSIS RESULT OK dan akan menmpilkan tabel di bawah ini
14
BAB III
STUDI KASUS BETON
Membuat model terlebih dahulu dengan satuan Kn, M, C. Number of spands 1 dan span length 4
atur posisi sumbu di pojok kanan dengan mengubah use custom grid spacing and locate origin.
Sebelum masuk ke material siapkan dulu standart-standart yang digunakan dalam modifikasi
beton bertulang yaitu ada 3:
1. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung 1983 (PBBI 1983)
2. SNI 03-2847-2002 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (Beta
Version)
3. SNI 03-1729-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung
A. Masuk menu define materials add new material ada tampilan seperti berikut:
15
1. Untuk material beton
B. Membuat penampang ke sections property frame section add new property pilih
concrete rectangular dan akan dibawa ketampilan berikut:
16
Kolom material kita ganti beton yang kita Pada rebar material kita pilih Tulangan
buat tadi yaitu beton f’c 25 Mpa, ukuran BJ 37 yang telah kita buat tadi design
balok 0,2 x 0,35 dan rename juga section type pilih yang beam untuk balok
menjadi balok 20/35 klik concrete cover material atau selimut beton kita
Reinforcement dan lihat tampilan pakai 4 cm atau 0.04 pada area top dan
disamping bottom OK
C. Beban kombinasi
Pilih tab define load patterns lihat pada tampilan berikut
Dalam kolom load patern defaultnya hanya DEAD kita akan membuat beban koombinasi
sederhana pada kolom load patern name beri nama ‘UJI’ dan type adalah live dengan self weight
multipler adalah 0 klik add new load patern OK, ke define lagi load combinations add
new combo dan aka nada tampilan sperti berikut:
17
Beri nama 1 x beban uji dan isi define
combinations pilih UJI dan skala factor 1
add OK
Kemudian klik tab analyze analysis options pipih XZ plane karena kasus ini masih dalam
struktur 2 dimensi OK tab analyze run anlyze, untuk modal do not run run anlyze
Lihat pada momen hasilnya 40 kn.m berarti momen tersebut hasilnya benar
18
E. Desain balok
Pilih tab design concrete frame desain view/ revise preferences dan aka nada
tampilan berikut:
Pilih tab design concrete frame desain select design combos da nada tampilan
seperti gambar dibawah
Pilih tab design concrete frame desain start design/ chek of structure dan dilihat
hasilnya
Cek hasil luasan tulangan/ design dengan klik batang klik kanan pilih beban maksimal
ada di bentang 2.00 klik summary ubah satuan dipojok kanan atas menjadi Kn, cm,C
Hasil yang didapatkan input SAP sebesar 7.191 cm2 disaumsikan memakai tulangan
sebanyak 4 buah dengan Diameter 16 dengan luasan 8.04 cm2 (mendekati).
19
BAB IV
STUDI KASUS BAJA
Membuat model terlebih dahulu dengan satuan Kn, M, C. Number of spands 1 dan span length
10 enter.
Kemudian buat material ke tab define material add new property kemudian buatlah
material stell dengan baja st 37 seperti gambar berikut
kemudian membuat penampang baja menggunakan baja jenis WF atau I, menggunkan ukuran
yang ditentukan yaitu 30 x 99 lihat ditabel baja Ir. Morisco untuk baja 30 x 99 yang inch series
seperti gambar berikut:
Buka define section properties frame sections pakai import new property kemudian
pilih stell dan pilih I/ wide flange dan akan diarahkan ke folder SAP untuk memilih profil
yang dibutuhkan yaitu I 30 x 99 seperti gambar berikut:
20
Pilih yang AISC.PRO karena AISC.PRO merupakan tabel baja yang hampir sama digunakan
pada satuan Indonesia kemudian OK, kemudian pilih WF 30 x 99
Masukkan kombinasi pembebanan, bisa dilihat di SNI tentang perencanaan baja, dalam kasus ini
sebagai contoh sederhana masukkan beban mati dan uji saja masing-masing self multiplier untuk
beban mati/DEAD adalah 1, dan beban UJI/ type live dan self multiplier 0, kemudian OK.
21
Buatlah 2 kombinasi pembebanan seperti berikut.
Masukkan beban merata sebesar 10 KN ke semua bentang dengan cara yang mirip dengan beton
yaitu klik batang terlebih dahulu kemudian assign frame loads distribute masukkan load
nya sebsar 10 KN OK
Jika selesai maka bisa dianalysis klik ke analyze set analysis option pilih XZ plane run
analysis dengan modal do not run OK
Momen paling besar ada di kombinasi ke 2 sebesar 125 KN.m maka bisa dilakukan desain
terhadap baja, apakah baja tersebut kuat dalam menerima beban yang diberikan
22
Kemudian ke tab design steel frame design view preferences da nada tampilan berikut:
Kemudian OK ke design steel frame design selsct design combos pindah semua
kombinasi pembebanan ke kanan denga tekan Add hilangkan centang OK langsung di
muali saja untuk desain.
Jika selesai akan seperti gambar diatas dan kita lihat angka keamanan dengan cara klik tab
design steel frame design display design info aka nada tampilan berikut:
23
BAB V
STUDI KASUS PLAT
Buat model terlebih dahulu dengan satuan Kn, m, C. dan pilih 3d frame buat building dimensions
seperti ini:
Jika selesai OK saja, kemudian terbentuklah portal 3 dimensi buatlah area plat pada tengah
bidang portal yang area bawah, jgn lpoa untuk portal berwarna kuning dihapus saja
24
Material yang dipakai adalah default SAP saja (4000Psi), langsung ke define section
properties pakai yang area section add new section maka ada tampilan berikut
Sebelum ke pemberian area section terlebih dahulu area plat kita bagi agar momen terlihat
dengan cara klik area plat ke tab edit edit areas devide areas kemudian akan ada
tampilan berikut:
Focus ke devide area into this number of object ganti dengan 8 pembagi sama, kemudian OK
aka nada tampilan berikut:
25
Kemudian klik dulu area yang telah dibuat asiggn area sections pilih plat 12 cm
OK, maka tampilan aka nada tulisan plat 12 cm dan beri tumpuan sendi khusus untuk samping-
samping saja seperti gambar dibawah ini
Sebelum ke pembebanan seperti biasa ke kombinasi pembebanan dahulu, buatlah nama UJI
dengan dengan type LIVE, self weight multiplier 0 masuk ke load combanitions beri nama
1xbeban uji load case name pilih UJI kemudian scala factor 1 OK memasukkan beban
pada area plat dengan klik dulu area kemudian ke assign area loads uniform shell aka
nada tampilan berikut:
26
Kita pilih UJI
Jika ada tulisan beban sudah masuk, kemudian palt dianalisis masuk ke tab analyze set
analysis options pilih XY Plane OK kemudian kita run analysis, untuk modal tidak di
run OK kemudian ada tampilan berikut:
27
Untuk melihat momen maksimal bisa dilihat di show forces/streeses shells kemudian akan
ada tampilan berikut:
3,572
28
BAB VI
PEMODELAN LANJUT
Menggunakan 2 buah layer yaitu batang sebagai frames jika di transfer ke SAP 2000, dan pelat
sebagai area bila di transfer ke SAP 2000 OK lakukan penggambaran dengan ukuran dasar
sebagai berikut:
Gunakan layer batang untuk membuat frames/ rangka kemudian membuat garis dengan
panjang 4 meter sebanyak yang diperlukan atau penggambaran dilakukan perbatang tinggi
antar lantai adalah 5 meter dengan 3 lantai seperti gambar berikut:
29
Dimodifikasi hasil gambar seperti gambar berikut:
Kemudian melakukan penggambaran terhadap plat gunakan layer plat ketik saja 3dface di
Autocad klik saja terhadap pojok-pojok frames akan mendapatkan hasil berikut:
30
Jika selesai disampan dahulu kemudian save as lagi dengan menggunakan format .dxf beri
nama “cad 3d pemodelan’’ fungsi .dxf agar bisa di export ke SAP 2000 OK buka aplikasi
SAP 2000 ke tab files import AutoCAD. Dxf files pilih nama yang dibuat tadi
berformat .dxf OK da akan muncul tampilan berikut:
31
B. Beban Gempa
Buatlah model berikut dengan 2d truses satuan Kn, m, C
Buat section properties concrete rectangular beri ukuran beton 40 x 40 cm. kemudian
assign semua batang menjadi beton 40 x 40
Buka SNI-03-1726-2002 tentang gempa hal 22 kita ambil gempa wilayah 2 dengan tanah sedang
dan beri nama ‘’WILAYAH GEMPA 2 TANAH SEDANG’’, kemudian masukkan di tabel SAP.
Period adalah T dan Acceleration adalah C, contoh perhitungan agar sama dengan grafik pada
SNI seperti berikut:
- Period = 0, acceleration 0.15 (lihat di tabel SNI untuk 0 adalah period/T, dan 0.15 adalah
acceleration/ C)
- Contoh seperti yang diambil di contoh SAP dengan jarak T/period nya kita asumsikan
sendiri sebesar 0.7 maka untuk mendapatkan nilai acceleration/ T adalah menggunakan
rumus 0.23/T, maka 0.23/ 0.7= 0.329 begitu pun seterusnya hingga grafik dapat terbentuk
dengan baik.
Jika selesai di OK saja, kemudian ke tab define load patern gunakan load patern dengan
nama “gempa”, type adalah quake, dan auto lateral load patern adalah user coefficient OK
Kemudian ke define lagi load cases dan mendapatkan tampilan berikut:
33
Pilih gempa kemudian di
modifikasi dan akan
mucul tapilan berikut:
34
Ke tab define load combination gunakan kombinasi gempa scale factor 1 jika selesai
lakukan analysis, hasil analisis sebagai berikut:
35
BAB VII
BANGUNAN BERTINGKAT
New model dengan portal 3 dimensi dengan model portal 3 dimensi seperti tampilan
berikut:
OK saja, kemudian buat material terdiri dari beton dan rebar/ tulangan, beton dengan fc’= 25
MPa, dan tulangan BJ 37, untuk tulangan buat 2 yaitu tulangan pokok dan sengkang, di kedua
tulangan ini tidak ada perbedaan sama saja, hanya nama yang diganti dan ditambahkan,
fungsinya sebagai kita mendefinisikan penampang nantinya.
Dari gambar diatas menandakan ada 2 tulangan yang dipakai OK ke section properties
buat balok dan kolom buat balok dengan panjang 5 meter, kemudian 6 meter, dan kolom
contoh seperti berikut pendefinisian:
36
Gambar diatas tampak untuk longitudinal memakai tulangan pokok dan confinements bar
memakai tulangan sengkang yang kita buat sebelumnya, pilih beam karena kita pada struktur
balok, dan selimut beton sebesar 0.04 m OK, untuk Kolom ukuran 35x35 seperti berikut
37
Jika selesai membuat balok bentang 5 meter, 6 meter dan kolom ukuran 35x35 cm, kemudian
membuat plat beton dengan tebal 12 cm, jika selesai buat dulua area plat pada lantai 2,3,4 dan
jangan lupa bagian plat kita bagi lagi menjadi 5 dan 6 bagian dengan menu devide areas seperti
gambar berikut:
kemudian menyeleksi batang untuk penempatan kolom, balok dan plat yang telah kita buat,
caranya dengan menggunkan menu selecting pilih batang atau bidang yang akan dijadikan profil,
msuk ke menu select select lines parael to coordinate axes or plane dan akan mucul
tampilan seperti ini:
Pilih salah satu yang diperlukan, batang yang sejajar dalam sumbu apa jika sudah terselect
langsung ke menu assign dan pilih frame yang di butuhkan seperti bentang X adalah 6 meter
makn pilih frame batang 6 m, jika kolom maka pilih sumbu Z jika telah terselect, langsung ke
menu assign frame pilih Kolom.
38
Jika selesai tampilan akan seperti berikut:
Jika selesai semua terselect maka kita akan tentukan beban apa yang bekerja pada bangunan
tersebut, yang pertama kita defensikan beban gempa dengan cara ke define function respons
spectrumkita tentukan menggunakan wilayah gempa 2 dengan tanah sedang
39
Jika selesai OK saja, kemudian masuk ke load cases untuk memodifikasi beban gempa,
kemudian isikan dengan scale factor menrut SNI tentang ketahanan gempa. Pada bangunan ini
termasuk bangunan gedung umum dengan factor keutamaan dengan I= 1,0. R adalah faktor
daktilitas pemikul momen khusus dengan nilai sebesar 8,5 dan G adalah gravitasi sebesar 9,8
kemudian gunakan rumus IxG/R= dengan hasil 1.15 untuk scale faktornya OK masuk ke
mass sources pilih beban yang akan diguncangkan seperti gambar berikut:
Kemudian ke load combinations dan masukkan kombinasi yang sesuai dengan beban yang di
perlukan disini ada 4 jenis beban maka kombinasi harus mencakup itu semua. Diantaranya
kombinasi yang dipakai sebagai berikut:
1. 1,4D
2. 1,2D + 1,6L + 0,5R
3. 1,2D + 1L + 1Q
Jika sudah memasukkan 3 kombinasi tersebut OK saja
40
Kemudian kita masukkan nilai beban mati, hidup dan hujan ke tiap2 batang dan area plat.
Langka pertama adalah memasukkan beban mati dinding dan letaknya hanya pada balok lantai 2
dan 3 saja sumbu yang dipilih hanya X dan Y saja, maka dari itu select batang pada sumbu X dan
Y hanya pada lantai 2 dan 3. Kemudian masukkan beban merata dinding, sebelum itu lihat di
PBBI 1993 untuk beban setengah bata adalah 250 Kg/m2, disoal ini tinggi bangunan adalah 4
meter, maka 250 x 4 hasilnya adalah 1000 kg/m2 atau 10 Kn
Beban dinding hanya terjadi di lantai 2 dan 3 sepanjang balok X dan Y kemudian kita masukkan
beban mati pada semua plat dengan acuan 77 kg/m2 lihat di pembebanan dengan spesi, penutup
keramik dan langit-langit ini hanya penyesuaian. Gunakan menu select- properties area
section pilih plat 12 cm OK dan assign beban pada area load uniform shell masukkan
beban sebesar 0.77 Kn OK, jika selesai tampilan seperti berikut
41
Kemudian masukkan beban hidup pada plat lantai 2 dan 3 dengan load patterns rubah ke LIVE,
beban lihat pada PBBI untuk beban hidup adalah 250 Kg/m2 atau 2,5 Kn OK kemudian
masukkan beban air hujan maka load patterns harus HUJAN/ RAIN pada plat atas lantai 4
sebesar 0.5 Kn OK
Pengisian beban telah selesai, kemudian permasalahan pada pemodelan extrude dengan plat tidak
berada pada atas balok, namun ditengah balok, maka tidak realisis, contoh seperti gambar
dibawah:
terlihat plat berada pada tengah balok, maka dapat diubah dengan cara select dulu batang X dan
Y saja, kemudian assign frame insertions point, kemudian
lihat tampilan berikut:
Pilih Top
Center OK
otomatis plat
akan berubah
posisi diatas
balok
Jika selesai ke permasalahan berikut balok kolom mengalami overlap dengan cara select lagi
sumbu X dan Y assign frame end length offset dan lihat tampilan berikut:
42
Pilih saja auto matic connectivity OK
dan balok kolom tidak bertubrukan atau
overlap
Jika selesai siap di analisis ke tab analyze set analysis option pilih bidang 3
dimensianlyze run analysis, untuk modal harus do not run Run now dan tampilan
seperti berikut:
Kemudian kita akan mengecek desain yang gagal pada bengunan tersebut, ke tab design pilih
concrete frame desain view refise references da nisi seperti gambar berikut:
43
Kemudian add design combos semuanya dengan centang dihilangkan. Kemudian start design
checking structure dan tampilan seperti berikut:
Keudian kita identifikasi batang yang gagal dengan cara ke tab design concrete frame
design view all member passed dan akan muncul tampilan berikut
Hal tersebut menandakan ada 10 batang yang gagal karena tidak kuat menahan beban kemudian
klik yes saja, dank e tab edit show selection only, dan lihat tampilan berikut:
berarti hanya batang itu yang gagal desain, cara
mengatasinya dengan beberapa cara yaitu
membesarkan ukuran balok dan menambah dinding
geser atau shearwall pada bagian tengah contoh
seperti gambar berikut:
44
Kolom sudah diperbesar menjadi 40 x 40 dan diberi shearwall pada dinding maka dilakukan
analysis lagi dan check struktur kemudian view all member passed jika selesai maka tampilan
view all member passed seperti berikut:
Hal tersebut berarti tidak ada hasil desain yang gagal dan struktur sudah benar
45
BAB VIII
BANGUNAN JEMBATAN KABEL
Penggambaran jembatan kabel di lakukan di autocad dengan pemodelan 3 dimensi buka saja file
dengan nama gambar jembatan arc 3D, dengan bentuk seperti gambar berikut:
File harus dikonversikan ke dxf file. Kemudian buka SAP 2000 dan import file dxf autocad.
lakukan seperti biasa dengan memilih jenis plat dan batang dan stuan Kn, m, c dan OK.
Kemudian ganti ke view 3D kemudian untuk shells atau plat kita kopikan sebanyak 9 kali
sepanjang sumbu x untuk membuat bidang jalan
46
Kemudian kita definisikan penampang dan untuk material default saja dari SAP , untuk rangka
batang menggunakan baja Profil I atu WF dengan metode AUTO select sedangkan untuk plat
menggunakan beton dengan tebal 20 cm, jika selsai select batang masing dan assign ke profil
auto select OK, hal yang sama dengan plat. Kemudian kita buat momen 0 yang berada pada
sambungan batang baja seperti gambar berikut:
47
Maka terlihat titik hijau berarti momen sudah terlepas, kemudian ke 2 select batang ke 5 atau
sebelah kanan titik utuk melepas momen pada sambungan lagi namun release pada minor major
start seperi gambar berikut
Jika kedua batang sudah dilepas momennya maka aka nada 2 tanda release nya, jika selsai kita
buat frame section lagi untuk kabelnya yang nantri dipasang menggantung, ke tab define
section properties cable section maka tampilan seperti berikut
48
Pilih specify cable diameter sebesar 0.1 m atau 10
cm OK
49
Jika saat menggambar mucul seperti gambar berikut OK saja
Kabel sudah terpasang maka selanjutnya ke bagian plat, plat tersebut di bagi menjadi lebih kecil
lagi, select dulu bagian plat dengan menu selecting kemudian ke tab edit devide areas kita
bagi menjadi 2 bagian saja OK akan tampil seperti berikut:
50
Plat di atas sudah dibagi 2 dan 2. Kemudian plat pada sambungan momen harus 0 juga sama
dengan batang/ balok yang telah di atur momen 0 nya tadi, dengan cara perhatikan release batang
diantara 2 plat di select contoh seperti gambar berikut:
51
Jika selesai tampilan seperti berikut:
Tampilan plat ketika pada sambungan momen dilepas akan muncul tanda SM. Jika selesai kita
akan melepas momen yang ada pada ranngka batang atas yang melengkung dengan cara select
dan deselect
Hanya pada melengkung yang kita select untuk melepas momen 0, kemudian ke assign
frame release/ partial major, minor start dan finish di centang OK
52
Ketika menjadi rangka batang seperti gambar diatas, kemudian beri tumpuan sendi saja pada
semua tumpuan.
Jika selesai, kemudian masalah pada pemodelan dimana plat berada ditengah balok seperti pada
pemasalahan bangunan gedung, select semua bagian plat dan batang jalan kemudian yang
dibutuhkan hanya batang pada bawah plat. Jika sudah terpilih batangnya ke assign frame
insertion point pilih 8. top center OK
53
Bisa dilihat balok sudah berada
dibawah plat, kemudian dilakukan
pembebanan
Beban yang dipakai hanya beban uji saja untuk memepercepat pemodelan ini. Sehingga bisa di
coba sendiri dengan beban real nanti. Kemudian ke tab define load patterns hanya dean saja ,
dan kombinasi beban gunakan 1xbeban mati, kemudian plat diberi beban merata sebesar 7
Kn.m2
Plat sudah diberi beban maka dapat langsung dianalisis dan dapat dilihat momen yang bekerja
dan langsung di desain dengan menggunakan peraturan yang ada pada sap jangan lupa design
combosnya kemudian start desain dan hasil sebagai berikut:
54
Itu merupkan hasil desain diperbesar dengan menggunkan profil berbeda sesuai dengan analisa
pemodelan SAP.
55