BAB 1
PENDAHULUAN
Bromelin juga dikenal untuk aplikasi klinis terutama modulasi pertumbuhan tumor,
pembekuan darah, peningkatan aksi antibiotik dan anti inflamasi.3,4,5
Asam urat merupakan asam lemah yang didistribusikan melalui cairan
ekstraseslular yang disebut sodium urat. Jumlah asam urat dalam darah dipengaruhi
oleh intake purin, biosintesis asam urat dalam tubuh, dan banyaknya ekskresi asam
urat. Penyakit asam urat atau dalam dunia medis disebut penyakit pirai/penyakit
gout (arthritis gout) adalah penyakit sendi yang disebabkan oleh tingginya asam
urat di dalam darah. Kadar asam urat yang tinggi di dalam darah melebihi batas
normal menyebabkan penumpukan asam urat di dalam persendian dan organ tubuh
lainnya. Penumpukan asam urat inilah yang membuat sendi sakit, nyeri, dan
meradang. Pada kasus yang parah, penderita penyakit ini tidak bisa berjalan,
persendian terasa sangat sakit jika bergerak, mengalami kerusakan pada sendi, dan
cacat.6
Organisasi kesehatan dunia (WHO) melaporkan bahwa 20%, penduduk
dunia terserang penyakit arthritis. Dimana 5-10% adalah mereka yang berusia 5-20
tahun dan 20% mereka yang berusia di atas 55 tahun.7
Kanker merupakan masalah kesehatan utama di dunia dengan angka
kematian yang tinggi. Pada tahun 2005, Angka kematian karena penyakit kanker
sebesar 7,6 miliar dari 58 miliar kasus kematian. Berdasarkan prediksi, kematian
karena kanker akan meningkat hingga 9 miliar pada 2015 dan akan menjadi 11,4
miliar pada 2030. Angka kematian di Indonesia diperkirakan terdapat 170-190
kasus kanker tiap 100.000 orang.8
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Penyebab kebanyakan belum diketahui (idiopatik). Hal ini diduga berkaitan dengan
kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan
metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat.
Hiperurisemia atau berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh dikatakan dapat
menyebabkan terjadinya gout primer.10
Hiperurisemia primer adalah kelainan molekular yang masih belum jelas
diketahui. Berdasarkan data ditemukan bahwa 99% kasus adalah gout dan
hiperurisemia primer. Gout primer yang merupakan akibat dari hiperurisemia
primer, terdiri dari hiperurisemia karena penurunan ekskresi (80-90%) dan karena
produksi yang berlebih (10-20%).10
2. Gout sekunder
Gout sekunder dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu kelainan yang
menyebabkan peningkatan biosintesis de novo, kelainan yang menyebabkan
peningkatan degradasi ATP atau pemecahan asam nukleat dan kelainan yang
menyebabkan sekresi menurun. Pada hiperurisemia sekunder terjadi peningkatan
biosintesis de novo terdiri dari kelainan karena kekurangan menyeluruh enzim
HPRT pada syndome Lesh-Nyhan, kekurangan enzim glukosa-6 phosphate pada
glycogen storage disease dan kelainan akibat kekurangan enzim fructose-1
phosphate aldolase melalui glikolisis anaerob.10
Hiperurisemia sekunder akibat produksi berlebih dapat disebabkan karena
keadaan yang menyebabkan peningkatan pemecahan ATP atau pemecahan asam
nukleat dari dari intisel. Peningkatan pemecahan ATP akan membentuk AMP dan
berlanjut membentuk IMP atau purine nucleotide dalam metabolisme purin,
sedangkan hiperurisemia akibat penurunan ekskresi dikelompokkan dalam
beberapa kelompok yaitu karena penurunan masa ginjal, penurunan filtrasi
glomerulus, penurunan fractional uric acid clearence dan pemakaian obat-obatan.10
5
penggunaan diuretik juga merupakan faktor risiko penting independen untuk gout.
Aspirin memiliki 2 mekanisme kerja pada asam urat, yaitu: dosis rendah
menghambat ekskresi asam urat dan meningkatkan kadar asam urat, sedangkan
dosis tinggi (> 3000 mg / hari) adalah uricosurik.
6. Jenis Kelamin
Pria memiliki resiko lebih besar terkena nyeri sendi dibandingkan perempuan
pada semua kelompok umur, meskipun rasio jenis kelamin laki-laki dan perempuan
sama pada usia lanjut. Dalam Kesehatan dan Gizi Ujian Nasional Survey III,
perbandingan laki-laki dengan perempuan secara keseluruhan berkisar antara 7:1
dan 9:1. Dalam populasi managed care di Amerika Serikat, rasio jenis kelamin
pasien laki-laki dan perempuan dengan gout adalah 4:1 pada mereka yang lebih
muda dari 65 tahun, dan 3:1 pada mereka lima puluh persen lebih dari 65 tahun.
Pada pasien perempuan yang lebih tua dari 60 tahun dengan keluhan sendi datang
ke dokter didiagnosa sebagai gout, danproporsi dapat melebihi 50% pada mereka
yang lebih tua dari 80 tahun.
7. Diet tinggi purin
Hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa HDL yang merupakan bagian dari
kolesterol, trigliserida dan LDL disebabkan oleh asupan makanan dengan purin
tinggi.
2.1.4 Manifestasi Klinis
Gout terjadi dalam empat tahap. Tidak semua kasus berkembang menjadi
tahap akhir. Perjalanan penyakit asam urat mempunyai 4 tahapan, yaitu:11
a. Tahap 1 (Tahap Gout Artritis akut)
Pada 85-90% kasus, serangan berupa artritis monoartikuler dengan predileksi
MTP-1 yang biasa disebut podagra. Gejala yang muncul sangat khas, yaitu radang
sendi yang sangat akut dan timbul sangat cepat dalam waktu singkat. Pasien tidur
tanpa ada gejala apapun, kemudian bangun tidur terasa sakit yang hebat dan tidak
dapat berjalan. Keluhan monoartikuler berupa nyeri, bengkak, merah dan hangat,
disertai keluhan sistemik berupa demam, menggigil dan merasa lelah, disertai
leukositosis dan peningkatan endap darah. Sedangkan gambaran radiologis hanya
7
artritis yang khas seperti diatas. Selanjutnya penderita akan sering mendapat
serangan (kambuh) yang jarak antara serangan yang satu dengan serangan
berikutnya makin lama makin rapat dan lama serangan makin lama makin panjang,
dan jumlah sendi yang terserang makin banyak. Misalnya seseorang yang semula
hanya kambuh setiap setahun sekali, namun bila tidak berobat dengan benar dan
teratur, maka serangan akan makin sering terjadi biasanya tiap 6 bulan, tiap 3 bulan
dan seterusnya, hingga pada suatu saat penderita akan mendapat serangan setiap
hari dan semakin banyak sendi yang terserang.
d. Tahap 4 (tahap Gout Artritis Kronik Tofaceous)
Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau
lebih. Pada tahap ini akan terbentuk benjolan-benjolan disekitar sendi yang sering
meradang yang disebut sebagai Thopi. Thopi ini berupa benjolan keras yang berisi
serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal monosodium urat. Thopi
ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang disekitarnya. Bila ukuran
thopi semakin besar dan banyak akan mengakibatkan penderita tidak dapat
menggunakana sepatu lagi.
2.1.5 Diagnosis
berikut :
Yang harus dicatat adalah diagnosis gout tidak bisa digugurkan meskipun kadar
asam urat normal.
2.1.6 Penatalaksanaan
Secara umum, penanganan gout artritis adalah memberikan edukasi,
pengaturan diet, istirahat sendi dan pengobatan. Pengobatan dilakukan secara dini
agar tidak terjadi kerusakan sendi ataupun komplikasi lain. Pengobatan gout
arthritis akut bertujuan menghilangkan keluhan nyeri sendi dan peradangan dengan
obat-obat, antara lain: kolkisin, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS),
kortikosteroid atau hormon ACTH. Obat penurun asam urat seperti alupurinol atau
obat urikosurik tidak dapat diberikan pada stadium akut. Namun, pada pasien yang
secara rutin telah mengkonsumsi obat penurun asam urat, sebaiknya tetap
diberikan. Pada stadium interkritik dan menahun, tujuan pengobatan adalah
menurunkan kadar asam urat, sampai kadar normal, guna mencegah kekambuhan.
10
Penurunan kadar asam urat dilakukan dengan pemberian diet rendah purin dan
pemakaian obat alupurinol bersama obat urikosurik yang lain.15
2.2 Kanker
2.2.1 Definisi dan Epidemiologi Penyakit Kanker
Kanker adalah istilah yang digunakan untuk suatu kondisi di mana sel telah
kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya sehingga mengalami
pertumbuhan yang tidak normal, cepat, dan tidak terkendali. Terdapat lebih
daripada 100 jenis kanker dan setiapnya diklasifikasi berdasarkan jenis sel yang
terlibat. Sejalan dengan pertumbuhan dan kembang biaknya, sel-sel kanker
membentuk suatu massa dari jaringan ganas yang menyusup ke jaringan sehat di
sekitarnya yang dikenal sebagai invasif. Di samping itu, sel kanker dapat menyebar
(metastasis) ke bagian alat tubuh lainnya yang jauh dari tempat asalnya melalui
pembuluh darah dan pembuluh getah bening sehingga tumbuh kanker baru di
tempat lain dan hasilnya adalah suatu kondisi serius yang sangat sulit untuk
diobati.16
Organisasi Penanggulangan Kanker Dunia (UICC) maupun Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, diperkirakan angka kejadian kanker di
dunia meningkat 300 persen pada 2030, terutama di negara-negara berkembang,
seperti Indonesia. Di Indonesia, kanker menduduki peringkat keenam sebagai
penyebab kematian dan sekitar 800.000 orang Indonesia terserang kanker setiap
tahun.17
2.2.2 Klasifikasi Kanker
Ada lima kelompok besar yang digunakan untuk mengklasifikasikan kanker
yaitu karsinoma, sarkoma, limfoma, adenoma dan leukemia:18
1. Karsinoma ialah kanker yang berasal dari kulit atau jaringan yang menutupiorgan
internal.
2. Sarkoma ialah kanker yang berasal dari tulang, tulang rawan, lemak,
otot,pembuluh darah, atau jaringan ikat.
3. Limfoma ialah kanker yang berasal dari kelenjar getah bening dan jaringan
sistem kekebalan tubuh.
11
4. Adenoma ialah kanker yang berasal dari tiroid, kelenjar pituitari, kelenjaradrenal,
dan jaringan kelenjar lainnya.
5. Leukemia ialah kanker yang berasal dari jaringan pembentuk darah seperti
sumsum tulang dan sering menumpuk dalam aliran darah.
2.2.3 Faktor Risiko
Terdapat beberapa faktor risiko terjadinya kanker, yaitu:
1. Biologis
(a) Keturunan
Sejumlah penelitian menemukan bahwa sekitar 5% dari kasus kanker diakibatkan
oleh faktor keturunan. Faktor keturunan ini memang susah untuk dihindari.19
(b) Hormon
Hormon estrogen yang berlebihan dalam tubuh dapat meningkatkan kemungkinan
terjangkitnya kanker kandungan dan kanker payudara. Sedang hormon progesteron
dapat mencegah timbulnya kanker endometrium, tetapi meningkatkan resiko
kanker payudara. Kedua jenis hormon tersebut banyak digunakan sebagai bahan pil
KB maupun terapi hormon pada wanita menopause. Penggunaan jangka panjang
dapat mengurangi resiko kanker kandungan dan endometrium, tetapi meningkatkan
resiko kanker payudara dan kanker hepar. 19
(c) Virus dan kuman
Virus human papilloma (HPV), merupakan penyebab utama kanker leher rahim dan
dapat meningkatkan resiko timbulnya kanker jenis lain. Virus hepatitis B dan
hepatitis C dapat memicu timbulnya kanker hati. Virus human T-cell
leukemia/lymphoma (HTLV-1) meningkatkan resiko limfoma dan leukemia. Virus
human immunodefisiensi (HIV) yang dikenal sebagai penyebab AIDS ini
meningkatkan resiko limfoma dan Kaposi’s sarcoma. Virus Epstein-Barr
meningkatkan resiko terjangkitnya limfoma. Virus human herpes 8 (HHV8) dapat
menyebabkan Kaposi’s sarcoma. Helicobacter pylori penyebab luka lambung dan
usus juga dapat menimbulkan kanker di sepanjang saluran pencernaan. Untuk
mengurangi kemungkinan tertular virus/bakteri tersebut, hindari berganti-ganti
pasangan seksual, juga jangan saling bertukar sikat gigi, jarum, sisir, peralatan
makan, dan sebagainya.19
12
2. Lingkungan
(a) Tembakau
Asap rokok/tembakau yang dihirup baik perokok aktif maupun perokok pasif dapat
menyebabkan kanker paru, pita suara, mulut, tenggorokan, ginjal, kandung kencing,
kerongkongan, perut, pankreas, leukemia, dan leher rahim. Bukan hanya asapnya,
bahkan sering menghirup aroma tembakau serta mengunyahnya juga dapat
menyebabkan kanker.20
(b) Penyinaran yang berlebihan
Sinar matahari pagi baik untuk kesehatan. Tetapi sinar matahari siang yang banyak
mengandung ultraviolet dapat menyebabkan kanker kulit. Sinar ultraviolet dapat
menembus kaca, pakaian yang tipis, juga dapat dipantulkan oleh pasir, air, salju,
dan es. Perlu diingat bahwa lampu-lampu ultraviolet yang banyak dijual di toko
juga dapat menyebabkan kanker. 20
(c) Polusi udara
Menurut Chen Zichou, seorang ahli Institut Penelitian Kanker mengatakan,
penyebab utama meningkatnya jumlah kanker di China disebabkan polusi udara,
lingkungan, dan kondisi air yang kian hari kian memburuk. 20
3. Makanan
Banyak zat kimia yang ditambahkan dalam makanan dapat menjadi pemicu
kanker, misalnya zat pengawet, pewarna buatan, pemanis buatan dan perasa buatan.
Padahal, hampir semua makanan/minuman produksi pabrik atau yang dijual di
restoran mengandung zat-zat tambahan tersebut. Selain itu, kebanyakan sayur-
sayuran dan buah-buahan ditanam dengan mengandalkan pupuk buatan dan
pestisida. Makanan yang dipanggang, dibakar, atau digoreng dengan
minyakjelantah juga berpotensi menyebabkan kanker.20
4 Psikologis
(a) Stress
Kondisi stress dapat melemahkan respon imunitas tubuh. Menurunnya sistem
imunitas ini mempermudah sel-sel kanker menyerang tubuh karena kemampuan sel
imun untuk mengenal dan melawan musuh tidak dapat berfungsi secara baik.
13
2.3 Nanas
Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) merupakan tanaman buah berupa
semak, yang termasuk dalam family Bromeliaseae. Di Indonesia pada mulanya
nanas hanya sebagai tanaman pekarangan dan meluas dikebunkan di lahan kering
di seluruh nusantara. Buah nanas telah menjadi buah ekspor unggulan Indonesia.
Buah nanas juga banyak sekali disukai masyarakat Indonesia karena kandungan
vitamin C-nya yang tinggi, namun buah nanas mempunyai kelemahan yaitu sifatnya
yang mudah rusak dan busuk sehingga tidak tahan lama untuk disimpan.
Jus nanas mengandung asam askorbat dan merupakan sumber yang baik
Vitamin C untuk melawan bakteri dan infeksi virus yang merupakan antioksidan
yang efektif dan membantu tubuh menyerap zat besi. Beberapa mineral penting ada
penciptaan dan aktivasi enzim tertentu. Nanas juga mengandung tembaga dan
mineral lainnya yang membantu dalam penyerapan zat besi dan mengatur tekanan
3. Anti bakteri
Suplementasi bromelin dapat melindungi tubuh dari diare yang disebabkan oleh
enterotoksin dari bakteri Eschericiacoli dan Vibrio cholera. Bromelin bertindak
sebagai antiadhesi dengan memodifikasi situs reseptor dan mempengaruhi jalur
sinyal sekresi usus. 25
4. Anti jamur
Bromelin sebagai anti jamur bertindak dengan menstimulasi fagositosis dan
menghambat Candida albicans ketika diinkubasi dengan tripsin secara in vitro25.
kemampuan antitumor dari konsumsi enzim peroral termasuk bromelin. Selain itu,
pemberian bromelin bersamaan dengan obat kemoterapi seperti 5-fluorouracil dan
vincristine, dapat menurunkan volume tumor.28
Beberapa penelitian menyatakan bahwa bromelin mampu menghambat
proliferasi dan diferensiasi sel tumor in vitro pada sel leukemia melalui mekanisme
apoptosis serta terdapat pengaruh berbagai konsentrasi ekstrak etanol bonggol
nanas terhadap apoptosis biakan sel karsinoma skuamosa lidah manusia. 28
22
BAB 3
KESIMPULAN
Penyakit asam urat atau gout merupakan penyakit akibat penimbunan kristal
monosodium urat di dalam tubuh sehingga menyebabkan nyeri sendi disebut Gout
artritis. Gout adalah suatu penyakit dan potensi ketidakmampuan akibat radang
sendi yang sudah dikenal sejak lama, gejalanya biasanya terdiri dari episodik berat
dari nyeri inflamasi satu sendi. Merupakan istilah yang dipakai untuk sekelompok
gangguan metabolik yang ditandai oleh meningkatnya konsentrasi asam urat
(hiperurisemia).
Kanker adalah istilah yang digunakan untuk suatu kondisi di mana sel telah
kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya sehingga mengalami
pertumbuhan yang tidak normal, cepat, dan tidak terkendali. Terdapat lebih
daripada 100 jenis kanker dan setiapnya diklasifikasi berdasarkan jenis sel yang
terlibat.
Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk
diantaranya adalah adanya spesies tumbuhan yang beranekaragam di Indonesia.
Berbagai jenis tumbuhan yang berguna untuk kesehatan manusia pada saat ini,
salah satunya itu buah nanas (Ananas comosus (L.) Merr) yang memiliki banyak
sekali manfaat untuk kesehatan.
Salah satu manfaat konsumsi nanas yaitu dapat menurunkan kadar asam urat
jika dikonsumsi secara rutin, karena nanas kaya akan vitamin C yang dapat
membantu meningkatkan eksresi asam urat melalui urin. Nanas juga dapat
menurunkan progresifitas kanker. Namun harus di lakukan proses ekstraksi terlebih
dahulu untuk diambil salah satu kandungan nanas yang dapat menurunkan
progresifitas kanker yaitu bromelin.
23
DAFTAR PUSTAKA
11. Altman R et al. The American College of Rheumatology criteria for the
classification and reporting of osteoarthritis os the knee. Arthritis
Rheum.1986.
12. Wortmann RL. Gout and hyperuricemia. Kelley`s Textbook of
Rheumatlogy. 8th ed.Philadeplhia:Saunders;2001.p.1481-506.
13. Choi HK. Gout: Epidemology, pathology and pathogenesis. New
York:Springer:2008.p.250-7
14. Widi, Rahmaning Rofi et all. Hubungan Dukungan Sosial Terhadap Derajat
Nyeri pada Penderita Artritis Gout fase Akut. Berita Kedokteran
Masyarakat. 2011. 27(1) pp.51-54
15. Albar, Zuljasri. Gout: Diagnosis and Management. Rheumatology division,
Department of Internal Medicine, Faculty of Medicine, University of
Indonesia, Jakarta, Indonesia.2010.
16. Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango, 2007. Mengenal Kanker.
Provinsi Gorontalo.
17. SUARA PEMBARUAN DAILY, 2007. Korban Kanker Meningkat :
Tingkatkan Kesadaran dan Investasi Pusat Kanker di Dalam Negeri.
18. National Cancer Institute, 2009. What Is Cancer? U.S. National Institutes of
Health.
19. Arief, I 2009. Tujuh faktor risiko kanker prostat . National Cardiovascular
Center Harapan Kita.
20. Harnawatiaj, 2008. Diet dan Risiko Kanker Payudara. Available from :
http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/22/kanker/
21. Redaksi AgroMedia Pustaka. Buku pintar: budi daya tanaman buah unggul
Indonesia. Bogor: AgroMedia Pustaka. 2009: 175
22. Rukmana R. Nenas: budidaya dan pascapanen. Yogyakarta: Kanisius. 1996:
17-8
23. Md. Farid Hossain, Shaheen Akhtar, Mustafa Anwar. 2015. International
Journal of Nutrition and Food Sciences. ISSN: 2327-2716.
25
24. Vidhya R.V., Samikannu K., Noorjahan B. A., Subramaniam S., and
Rajendran R., 2016. Potential role of bromelain in clinical and therapeutic
applications (Review). Biomedical Reports. 5: 283-288.
25. Pramesthi Indah Wiyati, Ami Tjitraresmi. 2018. Review: Karakterisasi,
Aktivitas dan Isolasi Enzim Bromelin dari Tumbuhan Nanas (Ananas sp.):
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran.
26. Aminah, M.S. 2013. Khasiat Sakti Tanaman Obat Untuk Asam Urat.
Jakarta: Dunia Sehat.
27. Debnath, P.; Dey. P.; Chanda, A. and a Bhakta, T. 2012. A Survey on
Pineapple and its medicinal value. Scholars Academic J. Pharm.1 (1).
28. Fimma Naritasari, Hendri Susanto, Supriatno. 2010. Pengaruh Konsentrasi
Ekstrak Etanol Bonggol Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) Terhadap
Apoptosis Karsinomal Sel Skuamosa Lidah Manusia. Fakultas Kedokteran
Gigi, UGM. Majalah Obat Tradisional, 15(1), 16 – 25.
29. Best food to Eat While on Your Period.
https:/www.livestrong.com/article/99082-foods-eat-period/. Di akses 12
Desember 2019.
30. Silaban irfan, Rahmanisa Soraya. 2016. Pengaruh enzim bromelin buah
nanas (Ananas comosus L.) terhadap awal kehamilan. Fakultas kedokteran:
Universitas Lampung.
31. O.A. Oyesola, T.O. Oyesola dan A.I. Izagbo. 2013. Pineapple Juice
Administration and Gastric Ulcer in Wistar Rats. Journal of Medical
Sciences, 13: 446-452
32. Suyono, S., 2009. Diabetes Melitus di Indonesia: Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta.
33. Szalay, J. 2019. Pineapple: Nutrition Facts and Health Benefits. Live
Science Contributor.