Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

Peritonitis merupakan suatu kejadian mengancam nyawa yang umumnya


disertai adanya bacteremia dan sindrom sepsis.1 Peritonitis sendiri didefinisikan
sebagai adanya peradangan pada peritoneum baik lokal atau difus (generalisata)
dari lokasinya, akut atau kronik dari natural history, dan infectious atau aseptik dari
patogenesisnya. Peritonitis akut umumnya bersifat infectious dan berhubungan
dengan perforasi holoviskus (disebut sebagai peritonitis sekunder).1,2 Etiologi
umum dari peritonitis sekunder, antara lain appendisitis perforasi, perforasi ulkus
peptikum (gaster atau duodenum), perforasi colon (sigmoid) karena diverticulitis,
volvulus, kanker, dan strangulasi.2
Tingkat mortalitas dari peritonitis yang terasosiasi dengan perforasi ulkus,
appendiks, dan diverticulum dibawah 10% pada pasien tanpa riwayat penyakit
penyerta, namun tingkat mortalitas sampai 40% dilaporkan pada pasien geriatrik,
pasien dengan riwayat penyakit penyerta, dan apabila peritonitis sudah berlangsung
lebih dari 48 jam.1 Oleh karena itu, sebagai calon dokter umum yang akan berjaga
di Unit Gawat Darurat sebuah rumah sakit, harus dapat mendiagnosis dan
memberikan penanganan awal yang tepat pada peritonitis akut agar resiko
terjadinya mortalitas dapat dihindari.

Anda mungkin juga menyukai