Anda di halaman 1dari 8

Cara Menguji MOSFET (Metal Oxide Field Effect Transistor) dengan Multimeter

Cara Menguji MOSFET (Metal Oxide Field Effect Transistor) dengan Multimeter – MOSFET
atau Metal Oxide Field Effect Transistor adalah jenis Transistor yang pengoperasiannya
tergantung pada efek medan (field effect) yaitu medan listrik pada Input GATE atau Input
Gerbangnya. MOSFET terdiri dari 3 kaki terminal yaitu Gate (G), Drain (D) dan Source (S). Pada
umumnya MOSFET digunakan pada rangkaian-rangkaian elektronika sebagai Saklar (Switch),
Penguat (Amplifier dan Pencampur (Mixer). Transistor Medan Efek ini dapat digolongkan
menjadi 2 jenis yaitu MOSFET tipe N (NMOSFET) dan MOSFET tipe P (PMOSFET).

Cara Menguji MOSFET (Metal Oxide Field Effect Transistor) dengan Multimeter

Untuk menguji apakah sebuah MOSFET mengalami kerusakan atau tidak, kita dapat
menggunakan sebuah Multimeter Digital untuk mengukur atau mengujinya. Meskipun
menggunakan cara yang cukup sederhana namun cukup memadai untuk mengetahui baik atau
rusaknya MOSFET tersebut.

Menguji MOSFET tipe N (NMOSFET)

Berikut ini adalah cara untuk menguji MOSFET yang bertipe N (NMOSFET) dengan
menggunakan Digital Multimeter yang di setting pada pengukuran Dioda.

1. Atur Posisi Saklar Multimeter Digital pada Pengukuran Dioda.


2. Hubungkan Probe Hitam atau Negatif (-) Multimeter ke kaki terminal “Source”.
3. Sentuh Probe Merah atau Positif (+) Multimeter ke kaki terminal “Gate”.
4. Pindahkan Probe Merah atau Positif (+) Multimeter tersebut ke kaki terminal
“Drain”, sedangkan Probe Hitam (-) masih tetap di kaki Terminal “Source”.
5. Layar Multimeter akan menampilkan nilai tegangan yang sangat rendah. Hal ini
dikarenakan MOSFET telah diaktifkan pada saat probe merah multimeter disentuhkan
ke Terminal “Gate”. Kondisi ini menunjukan MOSFET yang diuji ini masih dalam kondisi
BAIK.

6. Pastikan Probe Hitam (-) masih tetap pada terminal “Source” dan Probe Merah (+) masih
pada terminal “Drain”, sentuh terminal “Source” dan “Gate” dengan jari anda untuk
melakukan “discharge” atau pembuangan arus terhadap MOSFET yang diuji.
7. Lepaskan jari tangan anda.
8. Layar Multimeter akan menunjukan “open” atau “OL”. Kondisi tersebut menandakan
MOSFET yang diuji ini masih dalam kondisi BAIK.

Menguji MOSFET tipe P (PMOSFET)

Cara Pengujian MOSFET tipe P hampir sama dengan MOSFET tipe N, perbedaannya hanya pada
polaritas probe yang mengujinya. P MOSFET merupakan kebalikan dari N MOSFET.
Berikut ini adalah cara untuk menguji MOSFET yang bertipe P (PMOSFET) dengan menggunakan
Digital Multimeter yang di setting pada pengukuran Dioda.

1. Atur Posisi Saklar Multimeter Digital pada Pengukuran Dioda.


2. Hubungkan Probe Merah atau Positif (+) Multimeter ke kaki terminal “Source”.
3. Sentuh Probe Hitam atau Negatif (-) Multimeter ke kaki terminal “Gate”.
4. Pindahkan Probe Hitam atau Negatif (-) Multimeter tersebut ke kaki terminal
“Drain”. (Probe Merah(+) masih tetap di kaki Terminal “Source”).
5. Layar Multimeter akan menampilkan nilai tegangan yang sangat rendah. Hal ini
dikarenakan MOSFET telah diaktifkan pada saat probe hitam multimeter disentuhkan ke
Terminal “Gate”. Kondisi ini menunjukan MOSFET yang diuji ini masih dalam kondisi
BAIK.
6. Pastikan Probe Merah (+) masih tetap pada terminal “Source” dan Probe Hitam (-) masih
pada terminal “Drain”, sentuh terminal “Source” dan “Gate” dengan jari anda untuk
melakukan “discharge” atau pembuangan arus terhadap MOSFET yang diuji.
7. Lepaskan jari tangan anda.
8. Layar Multimeter akan menunjukan “open” atau “OL”. Kondisi tersebut menandakan
MOSFET yang diuji ini masih dalam kondisi BAIK.

Adapun komponen power audio mobil tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
1. Tape Mobil / CD Player
Komponen power audio mobil yang pertama adalah tape mobil atau CD player. Seperti yang
sudah kita ketahui bersama, komponen yang satu ini banyak kita temukan di toko – toko
penjual alat elektronik. Adapun komponen yang satu ini merupakan main komponen pada
komponen power audio mobil anda. Pada saat akan membeli komponen ini sebaiknya beli lah
di toko yang resmi ya sobat, yang menggunakan kartu garansi.
2. Power Amplifier
Komponen power audio mobil yang kedua adalah power amplifier. Ada begitu banyak sekali
macam prosuk seperti ini yang bisa anda temukan di pasaran. Anda bisa tentunya memilih dan
membeli yag sesuai dengan kebutuhan dan keinginan anda.
Akan tetapi ada baiknya jika sobat semua membeli tipe yang memiliki fasilitas out put display
untuk dihubungkan ke layar serta membuat remot yang bisa menghidupkan power amplifier
ketika dihidupkan. Adapun fungsi komponen yang satu ini adalah untuk memberi daya yang
besar untuk mendorong kinerja subwoofer dan speaker system dalam mobil anda.
3. Speaker Sound System
Komponen power audio mobil yang ketiga adalah speaker sound system. Apabila anda ingin
membeli dan menggunakan speaker sound system ini sebaiknya pilihlah speaker yang bisa
menerima frekuensi rendah hingga nada medium agar enak didengar nantinya.
Adapun komponen yang satu ini berfungsi untuk mengolah sinyal suara dan menigkatkan level
suara sehingga terjadi kelipatn gain suara yang kemudian akan diterjemahkan atau di salurkan
ke bagian lounspeaker sehingga terdengar kemabli oleh telinga dengan kekuatan yang semakin
meningkat.
4. Horn
Komponen power audio mobil yang ke empat adalah horn. Kompoen yang satu ini merupakan
komponen dar speaker yang di produksi khusus untuk memproduksi sinyal audio pada range
gelombang frekuensi manusia. Komponen yang satu ini tergolong penting fungsinya pada
power audio mobil anda ya sobat. Hanya untuk memberikan masukan aja nih sobat, ada
baiknya horn ini anda letakkan di bagian dashboard saja.
5. Kabel dan Jack Audio
Komponen power audio mobil yang kelima adalah kabel dan jak audio. Adapun beberapa jenis
kabel yang anda butuhkan untuk kelengakapan komponen power audio mobil anda. Kabel yang
dimaksud antara lain :

 Kabel penghubung ke speaker


 Kabel sinyal untuk perangkat ke input
 Jack RCA yang digunakan untuk mengkoneksikan streo player dan power amplifier yang
bertugas untuk memadu padankan kabel dan perangkat komponen tersebut sehingga menjadi
komponen pendukung power audio mobil tersebut.

6. Layar Display
Komponen power audio mobil yang keenam adalah layar display. Nah sobat semua, komponen
yang satu ini merupakan komponen yag berfungsi untuk memperlihatkan audio yang sedang
anda putar ke layar display tersebut.
7. Capasitor
Komponen power audio mobil yang ke tujuh adalah capasitor. Ketika komponen power audio
mobil anda dipakasakan untuk memainkan atau mengeluarkan nada rendah atau bass, maka
sudah pasti akan membutuhkan daya lebih yang berdampak pada tersedotnya daya yang
banyak pada mobil anda. Nah sobat semua, komponen capasitor inilah yang bertugas untuk
mengatur keseimbangan daya tersebut agar tidak terjadi kerusakan pada komponen [ower
audio tersebut.
Cara Perawatan Power Audio Mobil
Cara perawatan yang bisa anda lalukan bisa dengan cara yang sederhana sobat. Cara
sederahana yang dimaksud dapat berupa cara pemakaian dari power audio mobil anda. Selain
itu, lakukan pengecekan secara berkala terhadap semua komponen power audio tersebut agar
bisa mendeteksi kerusakan sejak awal.
Audio-amplifier mobil atau audio-booster mobil, jika rusak
Booster audio mobil pada dasarnya adalah amplifier OCL dengan power-supply khusus, yaitu power-supply tegangan terbelah (split-voltage power-
supply) yang dihasilkan dari sebuah unit konverter DC. Suplai tegangan terbelah dari unit konverter DC adalah kekhususan sistem amplifier mobil
yang utama, karena kondisinya memang menuntut demikian.
Sebuah amplifier mobil dituntut untuk menghasilkan daya keluaran yang besar (bahkan hingga ratusan Watt) sedangkan sumber tenaga yang tersedia
hanyalah tegangan dari aki/baterai sebesar 12V. Dengan tegangan sebesar itu meskipun dirangkai sebuah penguat yang menerapkan sistem BTL
tetap saja tidak akan dapat dihasilkan daya yang cukup besar, paling tinggi hanyalah pada kisaran 20W dan itupun sudah menghasilkan cacat
(distorsi) yang cukup besar pula. Akan tetapi untungnya aki atau baterai mobil mempunyai kemampuan untuk mengeluarkan arus yang cukup besar,
meskipun tegangannya hanya sebesar 12V. Dengan demikian tegangan dan arus yang mampu dikeluarkan oleh aki/baterai mobil dapat dikonversi
untuk menjadi tegangan positif dan negatif yang lebih tinggi di mana ini diperlukan untuk menyuplai rangkaian-rangkaian penguat audio berdaya tinggi.
Dengan diterapkannya speaker-speaker berimpedansi rendah pada sistem audio mobil maka penguat-penguat audio berdaya tinggi itu akan semakin
maksimal untuk menghasilkan daya yang lebih besar lagi.

Cara kerja unit konverter pada audio-amplifier mobil .


Konverter tegangan DC pada amplifier mobil merubah tegangan 12V dari aki menjadi tegangan terbelah yang umumnya setinggi +25V dan -25V.
Konverter disuplai oleh aki 12V. Ia sebenarnya adalah osilator yang menghasilkan guncangan/gelombang listrik pada frekwensi tinggi, lalu guncangan
ini diperkuat oleh serangkaian transistor power (biasanya dari jenis power-MOSFET) untuk diumpankan ke gulungan primer dari transformator toroid
(transformator dengan inti ferit berbentuk lingkaran).
Gulungan sekunder transformator toroid telah diperhitungkan untuk menghasilkan dua tegangan yang masing-masingnya setinggi 25V namun dengan
fasa yang berbeda 180º antara satu dengan lainnya. Kedua tegangan ini kemudian disearahkan oleh dioda-dioda penyearah agar menjadi tegangan
DC, setelah itu diratakan oleh dua kondensator perata. Jadilah ia power-supply tegangan terbelah +25V dan -25V yang sempurna.
Lebih jelas tentang power-supply tegangan terbelah telah diulas dalam : Catu daya tegangan terbelah .

Unit amplifier pada audio-amplifier mobil .


Pada audio-amplifier atau audio-booster mobil keluaran lama yang hanya mengeluarkan daya puluhan Watt sistem yang diterapkan biasanya adalah
sistem BTL dari dua rangkaian OTL untuk setiap kanalnya (L atau R). Sirkitnya tidak rumit karena menggunakan IC dengan suplai tegangan 12V
langsung dari aki mobil.
Namun pada audio-amplifier mobil generasi selanjutnya sistem yang diterapkan adalah OCL dengan tegangan suplai ganda yang lebih tinggi.
Beberapa model dilengkapi pula dengan switch untuk memfungsikan dua rangkaian OCL di dalamnya menjadi penguat BTL dengan daya keluaran
yang jauh lebih besar. Ini dilakukan biasanya untuk mengemudikan speaker-speaker woofer dan amplifier disetel sebagai “sub-woofer amplifier”.

Kerusakan umum audio-amplifier mobil .


Di antara kerusakan-kerusakan yang paling sering terjadi pada audio-amplifier mobil adalah :
1.Tidak ada suara tetapi power hidup (lampu indikator power menyala)

2.Ada suara tetapi kecil dan cacat pada salah satu atau pada kedua kanal
3.Mati total

Kerusakan pada poin pertama dan poin kedua adalah kerusakan umum amplifier OCL. Di sini tidak diterangkan lagi tentang tekhnik memeriksa dan
memperbaikinya karena telah diulas secara lengkap dalam : Memperbaiki amplifier OCL .

Hampir tidak ada bedanya antara sirkit OCL amplifier mobil dengan amplifier rumahan. Hanya saja pada amplifier mobil transistor-transistor akhir
sering digandakan. Di sini hanya akan diperlihatkan dua contoh amplifier mobil dengan penempatan komponen-komponennya.
Gambar di atas memperlihatkan contoh amplifier mobil Audiobose type AB-450 yang telah dibuka tutup bawahnya. Tampak dua bagian utama yang
ditandai dengan garis putus-putus, yaitu bagian amplifier (amplifier unit) dan bagian power-supply (power-converter unit).
Q1...Q4 dan Q6...Q9 pada amplifier unit adalah transistor-transistor akhir komplementer (berpasangan) type C5198 (NPN) dan A1941.

Q11...Q14 dan Q52...Q55 adalah transistor-transistor driver komplementer type C2073 dan A940.
R14...R17 dan R167...R170 adalah resistor-resistor emitor transistor akhir. Resistor ini mungkin saja ikut rusak (putus) jika transistor akhir yang
bersangkutan rusak “short”, karena itu perlu untuk diperiksa.
Gambar di atas memperlihatkan contoh amplifier mobil berikutnya, yaitu Punch Power type PP2150.
Q1…Q4 adalah transistor-transistor akhir komplementer. Di sini yang digunakan adalah D718 (NPN) dan B688 (PNP).

Q9...Q12 adalah transistor-transistor driver komplementer, sedangkan R2...R5 adalah resistor-resistor emitor transistor akhir.
Perlu diperhatikan bahwa pengetesan bagian amplifier ini hanyalah dilakukan jika semua komponen yang rusak pada bagian tersebut telah diganti
dengan yang baik dan bagian power-supply telah dalam keadaan normal.

Kerusakan pada poin ketiga terjadi apabila bagian power-supply tidak berfungsi. Kerusakan transistor-transistor power MOSFET sering ditandai
dengan putusnya sikring (fuse).
Pada contoh amplifier mobil pertama (Audiobose), transistor-transistor power MOSFET ini adalah Q5...Q10 (type p1806), sedangkan pada contoh
kedua adalah Q5...Q8 (type IRF540).
Kerusakan transistor adakalanya dapat dilihat langsung dengan fisik yang tampak hangus bekas terbakar, tetapi adakalanya juga tidak. Karena itu
perlu dilakukan pemeriksaan apakah drain dan source-nya telah terhubung singkat (short) ataukah masih baik. Jika setelah dilakukan pemeriksaan
ternyata ada transistor yang belum rusak maka dikembalikan ke tempatnya semula, dan yang telah terindikasi rusak diganti dengan yang baru.
Penggantian transistor harus dari type yang semuanya sama, jangan ada salah satu dari transistor tersebut yang berbeda type karena dikhawatirkan
akan terjadi ketimpangan kerja.
Selain transistor, periksa juga beberapa resistor yang terhubung dengan gate transistor, umumnya bernilai 15...150Ω. Periksa nilai Ohm-nya apakah
masih sesuai dengan yang tertera pada kode warnanya ataukah tidak. Resistor-resistor ini sering ikut rusak menyertai kerusakan transistor.
Setelah semua transistor power MOSFET dipastikan baik dan tidak ada resistor rusak yang belum diganti, maka bagian power-supply dapat di-test.
Namun sebelumnya perlu juga dipastikan bahwa dioda-dioda bridge penyearah D5 dan D6 atau D1 dan D2 dalam keadaan baik. Kerusakan pada
dioda-dioda ini bisa berakibat fatal. Jika ada yang rusak harus diganti.
Dioda-dioda ini berjenis dioda-CT, lihat dalam : Jenis-jenis dioda .

Tegangan keluaran dari power-supply akan terhubung langsung dengan rangkaian amplifier, karena itu sebelum melakukan pengetesan sebaiknya
transistor-transistor akhir bagian amplifier tidak dipasang terlebih dahulu untuk menghindari resiko penyimpangan tegangan yang dihasilkan power-
converter.
Hubungkan terminal B+ dan remote pada amplifier mobil ke sumber tegangan DC +12V. Terminal Gnd (ground) dihubungkan ke 0V atau negatif
sumber tegangan.
Untuk pengetesan ini diperlukan sumber tegangan stabil 12V dengan arus yang cukup besar. Cocok untuk keperluan ini DC regulator versi 10A yang
telah diulas dalam tulisan sebelumnya, silahkan lihat : DC-Regulator Sederhana Dengan Tegangan Variabel 3V-12V, Arus 5A-10A .

Hidupkan sumber tegangan, lalu ukur tegangan DC yang terdapat pada pin positif dan negatif kondensator filter tegangan Cx1 dan Cx2 (dari bagian
bawah) dengan menggunakan AVO-meter posisi DCV50. Perhatikan positif dan negatifnya, jangan terbalik-balik. Tegangan yang terdapat pada Cx1
harus sama dengan tegangan yang terdapat pada Cx2, yaitu sekitar 25V. Jika tidak sama, periksalah kedua kondensator itu, mungkin salah satunya
ada yang rusak. Jika tegangan pada kedua kondensator itu terlalu rendah maka mungkin kedua kondensator itu telah rusak, perlu diperiksa dan jika
memang rusak diganti dengan yang baru.
Jika semua komponen power-supply yang rusak telah diganti namun tidak terukur adanya tegangan, kemungkinan IC osilator-nya rusak. IC yang
cukup populer untuk fungsi ini adalah TL494.
Cobalah ganti dengan yang baru dan periksa tegangan pada pin untuk suplai positifnya, yaitu pin 12. Harus ada tegangan di situ sebesar 8...15V.

Apabila tegangan pada Cx1 dan Cx2 ternyata telah benar, pasanglah transistor-transistor akhir bagian amplifier.
Kini, amplifier mobil siap untuk di-test secara keseluruhan.
Hidupkan sumber tegangan, lalu ukur tegangan pada terminal-terminal speaker front atau rear dengan AVO-meter posisi DCV50. Jika masih terdapat
tegangan DC maka berarti bagian amplifier belum baik benar, perlu dilakukan pemeriksaan lagi, mungkin masih ada komponen rusak yang belum
terdeteksi dan belum diganti.
Jika pemeriksaan pada terminal-terminal speaker telah menunjukkan bebas dari tegangan DC (nol Volt DC) maka tinggallah melakukan pengetesan
suara. Hubungkan kabel input dengan sumber sinyal audio dan terminal-terminal speaker dengan speaker yang terhubung. Namun harus dipastikan
bahwa semua speaker dalam keadaan baik, tidak ada speaker yang telah rusak yang masih dihubungkan ke amplifier mobil. Pastikan ini agar tidak
memperbaiki amplifier menjadi dua kali. Teliti lebih baik daripada harus mengulangi pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai