Anda di halaman 1dari 8

Cara Mengukur Tegangan DC-Salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh para hobiist

elektronika yaitu mengukur tegangan DC.Seberapa pentingkah sehingga harus dikuasai?Sangat


Vital.Perlu anda ketahui sebagian besar peralatan elektronika menggunakan tegangan DC
Walaupun saat ini peralatan elektronika sudah terintegrasi dengan Power Suply yang mampu
mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC namun pada dasarnya yang dibutuhkan oleh
rangakaian peralatan elektronika adalah tegangan DC.Bekerja atau tidaknya suatu peralatan
elektronika tergantung dari tegangan yang masuk keperalatan tersebut kalau tegangannya sesuai
otomatis langsung bekerja Namun kalau tegangannya kurang atau lebih kemungkinan peralatan
tidak bisa bekerja bahkan kalau tegangannyaberlebihan bisa merusak komponen.Bagaimana
Anda tahu kalau tegangannya sudah sesuai dengan kebutuhan rangkaian? Tentu dengan
mengukur tegangan tersebut Bukan?Lalu bagaimana cara mengukur tegangan DC? Peralatan
yang digunakan adalah Multimeter(Digital/Analog) langkah-langkahnya sebagai berikut.

Cara Mengukur tegangan Baterai atau Accu


Peralatan yang digunakan adalah Multimeter(Digital/Analog) caranya sebagai berikut;
1.Perkirakan berapa besar tegangan yang hendak anda ukur misalnya 12 volt.
2.Putar sakelar multimeter pada posisi diatas perkiraan yaitu DCV 50
3.Tempelkan colok merah multimeter kepada Kutub positif Baterai/Accu dan Kabel hitam
multimeter kepada Kutub negatif baterai/accu.Ingat jangan sampai terbalik!
4.Jarum akan bergerak kekanan menunjuk angka tertentu.
Cara mengukur Tegangan Power suply/Adaptor.
1.Perkirakan berapa besar tegangan yang hendak anda ukur misalnya 12 volt
2.Putar sakelar multimeter pada posisi datas perkiraan yaitu DCV 50
3.Tempelkan colok merah multimeter kepada keluaran positif (Biasanya kabel merah) Colok
hitam multimeter kepada keluaran negatif(Biasanya kabel hitam).
4.Jarum akan bergerak kekanan menunjuk angka tertentu.
Cara Mengukur Tegangan Dalam Rangkaian.
Cara Mengukur tegangan dalam rangkaian agak sedikit berbeda terutama jika rangkaian tersebut
bagian power suplynya menyatu dengan bagian lainnya misalnya pada Televisi,Mini compo,Hi-fi
sehingga memerlukan kemampuan dalam membaca jalur rangkaian namun apabila rangkaian
power suplynya terpisah misalnya pada Amplifier akan lebih mudah mengukurnya karena
biasanya dalam PCB nya terdapat keterangan terminal positif maupun negative atau

Ground.Apabila tidak ada keterangan sama sekali patokannya adalah cari dulu jalur Groundnya
biasanya jalurnya paling tebal dan selalu berhubungna dengan kutub negatif dari
kondensator.Kemudian cari jalur positifnya cara termudah adalah mencari kondensator kutub
positif yang ukurannya paling besar baik nilainya atau tegangan kerjanya(Working Voltage)
biasanya dekat dengan dioda penyearah.Setelah keduanya ditemukan baru bisa diukur
tegangannya.Caranya sebagai berikut:
1.Perkirakan berapa besar tegangan yang hendak anda ukur misalnya 24 volt
2.Putar sakelar multimeter pada posisi diatas perkiraan yaitu DCV 50
3.Tempelkan colok merah multimeter kepada jalur positif dan Colok hitam multimeter kepada
jalur Ground.
4.Jarum akan bergerak kekanan menunjuk angka tertentu.

Mengenal Power Suply-Coba bayangkan apabila anda menghidupkan Mini


compo menggunakan batu baterai?tentu boros bukan.Untuk menghidupkan
mini compo biasanya membutuhkan tegangan 12 volt setara dengan 6 buah
baterai dengan harga batu baterai Rp.5000/ pcs berarti anda harus
mengeluarkan biaya Rp.30000 itu saja daya tahannya terbatas.Untungnya
peralatan elektonika kebanyakan telah menyediakan fitur AC/DC maksudnya
selain bisa menggunakan sumber tegangan DC seperti Batu baterai atau Aki
juga bisa langsung dicolokan ke sumber tegangan AC misalnya Listrik PLN.
Lantas kalau menggunakan tegangan 220 volt apakah berarti peralatan
tersebut menggunakan tegangan 220 volt?Tentu tidak.Sebagai contoh Mini
compo tadi ,sebenarnya walaupun peralatan tersebut menggunakan listrik
PLN sebenarnya yang digunakan tetap 12 volt.Lho kok Bisa?ya tentu saja
bisa karena didalam Mini compo tersebut terdapat alat yang bisa mengubah
sumber listrik AC menjadi DC dan menurunkan tegangan sesuai dengan
kebutuhan.Alat tersebut dalam dunia elektronika disebut dengan Power
supply atau biasanya orang menyebut Adaptor.Contoh yang paling mudah
adalah Charger Handphone.
Nah pada kesempatan kali ini saya akan mencoba menjelaskan secara
ringkas cara kerja dari power supply.

3 Bagian penting Power suply


1.Penurun tegangan.Tugas ini dikerjakan oleh komponen transformator
step down singkatnya tegangan 220 volt PLN diturunkan menjadi beberapa
volt saja Namun masih berupa tegangan AC.
2.Penyearah.Karena peralatan elektronika membutuhkan tegangan DC oleh
karenanya tegangan yang sudah diturunkan tadi harus disearahkan dulu
menjadi tegangan DC.Tugas ini dikerjakan oleh komponen Dioda umumnya
menggunakan Dioda Bridge
3.Perata.Setelah melewati Dioda tegangan menjadi DC namun hasilnya
belum rata misalkan langsung digunakan untuk rangkaian audio akan
menimbulkan noise/dengung.Untuk itu diperlukan perata tegangan
.Tugasnya dikerjakan oleh komponen yang berupa Kondensator.
Setelah melewati 3 proses tersebut tegangan sudah bisa digunakan sesuai
kebutuhan.Namun terkadang ada rangkain yang membutuhkan tegangan
yang stabil seperti pada rangkaian digital,Radio FM tuner dan lain-lain oleh
sebab itu tegangan yang digunakan harus benar-benar stabil.Untuk itu
sangat diperlukan regulator tegangan yang bisa menstabilkan tegangan saat
tegangan PLN Naik turun.Umumnya komponen untuk regulator tegangan
menggunakan IC misalnya IC LM 7812.

Apabila anda pemula setelah anda mengetahui PeralatanKerja,Komponen


dasar elektronika pengetahuan berikutnya yang harus anda miliki yaitu
tentang power supply ini.Artinya sebelum anda mulai praktek membuat
rangkaian yang lain anda terlebih dahulu menguasai power supply.

3 Bagian penting Audio Amplifier-Peralatan-peralatan elektronika yang berfungsi sebagai


sarana hiburan khususnya yang berhubungan dengan musik tak bisa lepas dari Audio
Amplifiier.Bayangkan jika sebuah konser musik perangkat audio amplifiernya rusak? Kacau
bukan?Dalam aplikasinya audio Amplifier terbagi menjadi 2 jenis perakitan pertama Integrated
Amplifier kedua Tone control terpisah dengan power amplifier.Umumnya orang lebih mengenal
Integrated Amplifier atau orang biasa menyebut Amplifier saja yaitu Perangkat yang tersusun
dari tone control dan power amplifier dari pada Audio Amplifier dengan tone control
terpisah.Dulu sebelum munculnya perangkat speaker aktif dan Home theater sangat mudah
menemukan perangkat Integrated amplifier dipasaran Namun saat ini sudah sulit
menemukannya.Perangkat Audio Amplifier kebanyakan digunakan untuk sound system lapangan
misalnya untuk acara hajatan,Organ Tunggal,Studio Musik dan lain-lain.
Belajar elektronika yang paling mengasyikan untuk dipraktekkan yaitu Audio amplifier terutama
di bagian power amplifiernya sebab banyak variasinya anda bisa bereksperimen untuk bisa
menghasilkan Suara yang Kencang bertenaga selain itu dipasaran tersedia kit setengah jadi baik
itu untuk Pre Amp,tone control atau Power amplifiernya sehingga lebih mudah
merakitnya.NahKali ini saya mencoba berbagi pengetahuan tentang 3 Bagian Penting Audio
amplifier dengan harapan bisa menjadi bekal untuk mempelajari dan mempraktekkan audio
amplifier.

1.Pre Amp.Bagian ini memiliki tugas menguatkan dan menyamakan berbagai macam sinyal
input yang sesuai dengan kekuatannya dan mengarahkan sinyal dari komponen sumber
sinyal(sinyal line level) ke power amplifier.Input sinyal bisa berasal dari DVD Player,Radio
AM/FM,Mikropon,Mp3 Player yang memiliki karateristik yang berbeda-beda sehingga bagian
Preamp harus bisa mengadaptasi sinyal-sinyal tersebut sehingga kekuatannya sama saat
diumpankan ke power Amplifier.Pre Amp juga berfungsi untuk memudahkan pemilihan berbagai
macam sinyal input yang sesuai dengan kekuatannya.
2.Tone Control(Pengatur Nada).Bagian ini berfungsi untuk melakukan pengaturan terhadap
karakteristik frekuensi(Nada rendah dan Tinggi) serta amplitudo sinyal audio.Pada dasarnya ada
2 metode tone control yang bisa diterapkan dalam audio amplifier yaitu metode tone control
pasif dan metode tone control aktif yang masing-masing memiliki karakteristik yang
berbeda.Untuk yang jenis aktif biasanya mempunyai nilai redaman yang jauh lebih besar
dibanding dengan metode pasif sehingga pada tingkat berikutnya masih harus ditambah dengan
sebuah transistor yang berfungsi sebagai penguat mini.Rangkaian dasar tone control merupakan
rangkaian penyaring R-C yang cukup sederhana.Biasanya Antara Pre Amp dan tone control

dihubungkan oleh pengatur volume yang letaknya berada pada posisi antara output preamp
dengan rangkain input tone control.
3.Power Amplifier.Ibarat tubuh manusia Power amplifier merupakan hati sebuah audio
Amplifier.Power amplifier bertugas memompa powerful signal pada driver sebuah
speaker.Power amplifier menerima sinyal dari tone control.Sinyal tersebut diorganisasikan dari
komponen sumber yang terlebih dahulu di-Boost sebelum dikirim ke speaker.Kekuatan atau
power rating yang dihasilkan Power amplifier dinyatakan dalam Watt dan umumnya setiap
rangkaian Power Amplifier mencantumkan RMS yang merupakan kalkulasi matematika yang
menggambarkan rata-rata keluaran power Amplifier.
3 Bagian penting Audio Amplifier diatas merupakan satu kesatuan yang seimbang artinya
bagaimanapun baiknya sistem audio amplifier tersebut apabila terdapat salah satru saja yang
buruk hal ini akan mengakibatkan keseluruhan sistem menjadi tidak optimal.Misalnya Anda
menggunakan speaker dan power amplifier yang sangat mahal tetapi tone controlnya buruk,
keunggulan tersebut akan menjadi sia-sia.

Mengenal Loudspeaker-Coba anda bayangkan memutar Dvd player tanpa


ada suaranya?Sama saja bohong khan.
Hampir sebagian besar peralatan elektronik membutuhkan komponen ini
dari Televisi,Radio,Amplifier dan lain-lain.Nah kali ini saya mencoba
menjelaskan apa sih loudspeaker itu?karena akan sangat berguna apabila
suatu saat anda membuat proyek elektronika audio.
Secara garis besar loudspeaker terdiri dari beberapa bagian diantaranya:
1.Sebuah magnet tetap yang mempunyai gaya magnet sangat kuat biasanya
dibuat dari alnico(campuran dari alumunium,nikel dan cobalt.
2.Kumparan(moving coil) berupa gulungan kawat email yang menempati
ruang bebas pada celah magnet.
3.Kertas membran berbentuk kerucut.Diujung kerucut melekat kumparan
dimana kedua ujung kawat masing-masing dilekatkan pada kerucut dan
untuk saluran keluar disambungkan pada rangkanya dengan dilapisi isolator.
4.Rangka dari logam.
Sedangkan untuk ukurannya ada 3 macam ukuran,
1.Garis tengah kerucut diukur dengan satuan inch.Dipasaran tersedia
loudspeaker dari 2 inch,4 inch,8 inch,10 inch,12 inch ,15 inch.
2.Daya listrik yang dibutuhkan loudspeaker diukur dengan satuan watt.
3.Impedansi loudspeaker diukur dengan satuan ohm.
Sebagai gambaran saya akan memberikan contoh apabila anda suatu saat
akan merakit speaker aktif dengan power 150 watt impedansi 8 ohm dan
anda menginginkan besarnya 8 inch maka kalau menginginkan suaranya
bagus anda harus membeli loudspeaker yang sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan pemakaiannya loudspeaker dapat dibedakan atas;
1.Woofer untuk nada-nada rendah(Bass)
2.Medium untuk nada nada menengah
3.Tweeter untuk nada-nada tinggi
Untuk mengetahui loudspeaker masih baik atau sudah rusak dapat anda
ketahui dengan menggunakan batu baterai yaitu dengan cara
menghubungkan masing masing terminal loudspeaker(memakai kabel)
dengan batu baterai coba anda gosok-gosokkan kabel penghubung dengan
kutub baterai apabila terdengar suara KREK berarti masih baik bila tidak
berarti loudspeaker sudah rusak.

Satu hal lagi ada sebuah alat yang biasa disebut head phone atau kalau
anda memiliki handphone biasa nya kalau mendengarkan musik
menggunakan head set sebenarnya termasuk loudspeaker juga hanya
bentuknya saja yang berbeda dan biasanya mempunyai impedansi jauh lebih
tinggi dari loudspeaker pada umumnya yaitu sekitar 800 ohm sampai
bebrapa kilo ohm

Anda mungkin juga menyukai