Gambar)
Rikudou Sennin 4/28/2018 Alat Ukur
AVO meter adalah nama alat ukur elektronika yang merupakan kependekan dari Ampere, Volt, Ohm
meter. Sesuai namanya, fungsi Avometer adalah untuk mengukur tiga jenis pengukuran elektronika
yakni mengukur arus listrik, mengukur tegangan listrik, dan mengukur hambatan dalam satu alat.
Anda pasti tahu kalau untuk mengukur arus listrik, maka dibutuhkan amperemeter. Untuk mengukur
tegangan dibutuhkan voltmeter dan begitu pula dengan hambatan harus menggunakan ohm meter.
Namun dengan AVO meter, kita tidak usah memiliki tiga alat tersebut cukup satu AVO meter
mampu mengukur tiga jenis pengukuran tersebut.
Dari pengertian dan fungsi avometer diatas, pastinya sudah jelas apa yang dimaksud dengan
avometer. Sekarang, kita bahas lebih dalam tentang bagian pada AVO meter dan jenis-jenis dari
avometer.
Tampilan AVO meter memang tidak jauh beda dengan volt meter atau ampere meter hanya saja pada
AVO meter terdapat komponen yang lebih kompleks khususnya pada bagian selektor dan skala
penunjuk nilai.
2. Jarum penunjuk, fungsinya untuk menunjukan nilai skala pengukuran sesuai dengan
komponen yang diukur.
3. Pengatur jarum, merupakan sekrup yang digunakan untuk menyetting posisi jarum agar bisa
pas ke angka 0.
4. Pengatur skala ohm, merupakan penyetel untuk melakukan kalibrasi ohm meter agar jarum
menunjuk 0 ohm ketika probe + dan – ditempelkan.
5. Range selektor, merupakan selektor yang digunakan untuk menentukan jenis pengukuran
mana yang akan dilakukan, kalau selektor diarahkan ke area DCV artinya AVO meter siap
mengukur tegangan DC.
6. Selection point, merupakan titik dimana selektor akan diputar. ada empat area selection point
yakni DCV, ACV, DCA dan Ohm. Dimana masing-masing area memiliki sekitar 5 atau 6
tingkatan pengukuran.
7. Probe, merupakan dua jarum yang digunakan untuk berinteraksi dengan komponen yang
akan diukur, ada dua probe yakni probe + berwarna merah dan probe – berwarna hitam.
Jenis avometer analog, memiliki tampilan seperti yang kita gambarkan diatas dimana untuk membaca
hasil pengukuran kita harus melihat jarum penunjuk dengan seksama. Selain itu, karena skala
penunjuk nilainya terbatas maka pada selection point terdapat sekitar 5 tingkatan pengukuran.
Misal pada DCV ada 0,25 lalu 2,5 lalu 10 hingga 1000 (kalau kita pilih selection 10 maka hasil yang
ditunjukan jarum penunjuk harus dikalikan 10 dan begitupula dengan selection yang lainnya).
2. AVO meter digital
AVO meter digital sudah menggunakan panel LCD untuk menunjukan hasil pengukuran sehingga
tidak ada lagi jarum penunjuk yang bergerak menunjukan hasil pengukuran. Hasil pengukuran akan
langsung tampil pada layar sehingga kita hanya perlu melihat angka yang tertera dan hasilnya lebih
akurat.
Itu saja artikel singkat tentang pengertian dan fungsi AVO meter. Semoga bisa menambah wawasan
kita.
Pada umumnya Power Supply dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok besar, yakni berdasarkan Fungsinya,
berdasarkan Bentuk Mekanikalnya dan juga berdasarkan Metode Konversinya. Berikut ini merupakan
penjelasan singkat mengenai ketiga kelompok tersebut :
Regulated Power Supply adalah Power Supply yang dapat menjaga kestabilan tegangan dan arus
listrik meskipun terdapat perubahaan atau variasi pada beban atau sumber listrik (Tegangan dan Arus
Input).
Unregulated Power Supply adalah Power Supply tegangan ataupun arus listriknya dapat berubah
ketika beban berubah atau sumber listriknya mengalami perubahan.
Adjustable Power Supply adalah Power Supply yang tegangan atau Arusnya dapat diatur sesuai
kebutuhan dengan menggunakan Knob Mekanik. Terdapat 2 jenis Adjustable Power Supply yaitu
Regulated Adjustable Power Supply dan Unregulated Adjustable Power Supply.
Selain pengklasifikasian diatas, Power Supply juga dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya
adalah DC Power Supply, AC Power Supply, Switch Mode Power Supply, Programmable Power Supply,
Uninterruptible Power Supply, High Voltage Power Supply. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai
jenis-jenis Power Supply.
1. DC Power Supply
DC Power Supply adalah pencatu daya yang menyediakan tegangan maupun arus listrik dalam bentuk DC
(Direct Current) dan memiliki Polaritas yang tetap yaitu Positif dan Negatif untuk bebannya. Terdapat 2 jenis
DC Supply yaitu :
a. AC to DC Power Supply
AC to DC Power Supply, yaitu DC Power Supply yang mengubah sumber tegangan listrik AC menjadi
tegangan DC yang dibutuhkan oleh peralatan Elektronika. AC to DC Power Supply pada umumnya memiliki
sebuah Transformator yang menurunkan tegangan, Dioda sebagai Penyearah dan Kapasitor sebagai Penyaring
(Filter).
b. Linear Regulator
Linear Regulator berfungsi untuk mengubah tegangan DC yang berfluktuasi menjadi konstan (stabil) dan
biasanya menurunkan tegangan DC Input.
2. AC Power Supply
AC Power Supply adalah Power Supply yang mengubah suatu taraf tegangan AC ke taraf tegangan lainnya.
Contohnya AC Power Supply yang menurunkan tegangan AC 220V ke 110V untuk peralatan yang
membutuhkan tegangan 110VAC. Atau sebaliknya dari tegangan AC 110V ke 220V.