Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR MASALAH

Tanggal Masalah Aktif Masalah Pasif

4 Februari 2020 1. TB Paru Aktif 1. Kesadaran pasien masih kurang


untuk segera memeriksakan diri
ke puskesmas, dokter atau rumah
sakit saat sakit
2. Pasien tidak menggunakan
masker saat beraktivitas dan
berkomunikasi dengan keluarga
3. Kondisi rumah pasien yang
kurang memadai dari segi
kebersihan rumah.

1
UPAYA PENDEKATAN KELUARGA TERHADAP Tn. W
DALAM MENANGANI PERMASALAHAN PENDERITA TUBERKULOSIS
PARU

TAHAP I. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA


Nama kepala keluarga : Tn.W (51 tahun 4 bulan)
Alamat : Kaligawe Rt 02 Rw 06,Sawahan ,Juwiring Klaten
Bentuk keluarga : Extended family
Tabel 1. Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah
No. Nama Kedudukan L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Pasien Keterangan
Terakhir
1. Tn. W Kepala L 51 th SD Buruh - TB Paru
keluarga Serabutan Aktif
2. Ny. A Istri P 46 th SMP Ibu Rumah -
Tangga
3. Sdr. M Anak L 25 th SMA Wiraswasta -
4 Nn. L Anak P 20 th SMA Buruh -
Pabrik
5 An. P Cucu P 7 th - - -
Kesimpulan tahap I :
Di dalam keluarga Tn. W berbentuk Extended family didapatkan pasien atas nama
Tn.W usia 51 tahun, tamat SD, pasien seorang buruh serabutan dengan penyakit
tuberculosis paru.

2
TAHAP II. STATUS PASIEN

A. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. W
Umur : 51 tahun 4 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Buruh Serabutan
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Alamat : Kaligawe Rt 02 Rw 06,Sawahan ,Juwiring Klaten
Suku : Jawa
Status : Menikah
Tanggal periksa : 4 Feb 2020
B. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan tanggal 4 Februari 2020 di Rumah Pasien
1. Keluhan Utama
Kadang untuk bernafas dada sebelah kiri seperti terangkat dan sakit
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien Tn. W usia 51 tahun mempunyai keluhan kadang merasa
sakit dan dada terasa terangangkat pada dasda sebelah kiri pasien, keluhan ini
dirasakan sejak seminggu yang lalu. Keluhan dirasakan terus menerus dan
kadang menganggu aktifitas sehari hari. Keluhan membaik ketika untuk
istirahat dan memberat saat aktifitas sehari hari. Keluhan lain yang sekarang
dirasakan tidak ada. Tidak ada panas, batuk terus menerus ataupun muntah
darah. Pasien mengaku mengalami penurunan berat badan yang derastis
awalnya dari 60kg menjadi 54 kg dalam jarak kurang lebih satu bulan.
Sebelumnya pasien memiliki riwayat batuk lama selama 2 bulan,
batuk berdahak dan dirasakan terus menerus. Batuk hingga mengganggu
aktifitas sehari hari. Batuk tidak pernah membaik walaupun diminumi dengan
obat warung. Selama batuk pasien panas tidak terlalu tinggi dan nafsu makan
yang menurun. Selama 2 bulan tersebut pernah batuk berdarah dan langsung
dibawa kerumah sakit untuk diobati, rawat inap selama 5 hari karena pasien

3
terdiagnosis TB paru. Setelah pulang dari rawat inap pasien kontrol dengan dr
Sp.P di poli DOTS baru sekali kontrol dikasih obat dengan bentuk warna
merah dan diminum 1x3 tablet dan disarankan jangan sampai lupa minum.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
a) Riwayat batuk lama :diakui
b) Riwayat tekanan darah tinggi :disangkal
c) Riwayat kencing manis :disangkal
d) Riwayat sakit jantung :disangkal
e) Riwayat sakit ginjal :disangkal
f) Riwayat sakit asma :disangkal
g) Riwayat alergi :disangkal
4. Riwayat Penyakit Keluarga
a) Riwayat batuk lama :disangkal
b) Riwayat tekanan darah tinggi :disangkal
c) Riwayat sakit kencing manis :disangkal
d) Riwayat sakit jantung :disangkal
e) Riwayat sakit asma :disangkal
f) Riwayat alergi :disangkal
5. Riwayat Kebiasaan
a) Riwayat makan sembarangan :diakui
b) Riwayat menggunakan masker :pasien tidak pernah menggunakan
masker saat bekerja dan bertemu orang
banyak hanya menggunakan saat batuk
dan waktu periksa di Rumah Sakit
c) Riwayat Merokok :disangka
d) Riwayat olahraga :disangkal
e) Riwayat TB/batuk lama :pasien tidak mengetahui dengan jelas

6. Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien adalah seorang buruh serabutan, pasien menyangkal bahwa
orang-orang yang bekerja dengan pasien sebagai buruh serabutan ada yang

4
mengalami batuk-batuk lama atau dalam tahap pengobatan TB. Pasien jarang
bersosialisasi dengan warga sekitar, hanya keluar waktu bekerja, dan jika
tidak sedang bekerja pasien hanya menonton tv di rumah pasien.
Pasien tinggal bersama istri, 2 dari 3 anaknya dan 1 cucu. Untuk
memenuhi kehidupan sehari-hari pasien bekerja sebagai buruh serabutan
dengan jam kerja yang tidak menentu sesuai dengan ada atau tidaknya
permintaan yang dapat dikerjakan. Biaya rumah sakit menggunakan BPJS
kelas III. Kesan ekonomi kurang.
7. Riwayat Gizi
Pasien makan 2-3 kali sehari dengan nasi, sayur, lauk pauk (telur,
ayam, tempe).
C. ANAMNESIS SISTEMIK
Keluhan utama Sesak nafas

Kepala Pusing (-), Demam (-) Sakit kepala (-), jejas (-), leher
kaku (-), rambut rontok (-)

Mata Penglihatan kabur (-/-), pandangan ganda (-/-),


pandangan berputar (-/-), berkunang-kunang (-/-),
pucat pada kelopak mata (-/-), mata tampak kuning
(-/-)

Hidung Pilek (-), mimisan (-), tersumbat (-)

Telinga Pendengaran berkurang (-/-), berdenging (-/-), keluar


cairan (-/-), darah (-/-).

Mulut Sariawan (-), bibir kering (-), luka pada sudut bibir (-),
gusi berdarah (-), mulut kering (-), lidah kotor (-).

Leher Benjolan pada leher (+) pada sisi belakang kiri.

Tenggorokan Nyeri telan (-), suara serak (-), gatal (-).

S. Respirasi Batuk (-), sesak nafas (-)

5
S. Kardiovaskuler Nyeri dada (-), berdebar-debar (-), keringat dingin (-)

S. Gastrointestinal Mual (-), muntah (-), diare (-), BAB cair (-), nyeri
perut (-), perut membesar(-), BB turun (-).

S. Muskuloskeletal Nyeri otot (-), nyeri sendi (-), kaku otot (-)

S. Genitourinaria Anyang-anyangan (-), nyeri saat kencing (-), keluar


darah (-) berpasir(-), kencing nanah (-),sulit memulai
kencing (-), anyang-anyangan (-).

Ekstremitas Atas Luka (-/-), kesemutan (-/-), kaku digerakan (-/-)


bengkak (-/-), sakit sendi (-/-), panas (-/-).

Ekstremitas Bawah Luka (-/-), kesemutan (-/-), kaku digerakan (-/-) oedem
(-/-), sakit sendi (-/-), panas (-/-),

S. Neuropsikiatri Kejang (-), gelisah (-), mengigau (-), emosi tidak stabil
(-)

S. Integumentum Kulit kuning (-), pucat (-), gatal (-), bercak kemerahan
(-), bercak kehitaman (-).

D. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 04 Feb 2020 di Rumah Pasien
1. Keadaan umum : baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda Vital
a. Tekanan darah : 112/85mmHg
b. Nadi : 85 kali permenit
c. Frekuensi nafas : 20 kali permenit

6
d. Suhu : 36,4°C
4. Status Gizi
BB = 54 kg
TB = 166 cm
IMT = 20,32 kg/m2 (normoweight)
5. Status Internus
a. Kulit :Warna coklat, sama seperti warna sekitar.
b. Kepala :Bentuk mesosephal, rambut warna hitam, lurus, luka (-).
c. Wajah :Moon face (-), luka (-).
d. Mata :Konjungtiva anemis(-/-),reflek pupil (+/+) isokor 3 mm,
sklera ikteri (-/-), mata cekung (-/-).
e. Telinga :Sekret (-/-), serumen (+/+), darah (-/-), nyeri tekan
mastoid (-/-), nyeri tekan tragus (-/-).
f. Hidung :Sekret (-/-), napas cuping hidung (-/-), epistaksis (-/-).
g. Mulut :Sianosis (-), bibir kering (-), lidah kotor (-), pernapasan
mulut (-).
h. Leher :Pembesaran KGB (+) sebeah belakang kiri jumlah 1
nyeri tekan (-), trakea ditengah.
i. Thorax :Normochest, simetris, tambahan otot-otot pernafasan (-).

Paru
PULMO DEXTRA SINISTRA
Depan
1. Inspeksi
Bentuk dada Normal Normal
Hemitorak Simetris Simetris
Warna Sama dengan warna sekitar. Sama dengan warna sekitar.
2. Palpasi
Nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan
Stem fremitus Dx= Sn Dx= Sn
3. Perkusi Sonor Sonor
4. Auskultasi
Suara dasar Vesikuler Vesikuler
Suara tambahan

7
a. Wheezing - -
b. Ronkhi Kasar - -
Belakang
1. Inspeksi
Warna Sama dengan warna sekitar Sama dengan warna sekitar
2. Palpasi
Nyeri tekan (-) (-)
Stem Fremitus Normal Normal
3. Perkusi
Lapang paru Sonor Sonor
4. Auskultasi
Suara dasar Vesikuler Vesikuler
Suara tambahan
a. Wheezing - -
b. RBH + +
Tampak anterior paru Tampak posterior paru

Normal Normal
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak, ICS melebar (-)
Palpasi : ictus cordis teraba, kuat angkat (-), ICS melebar (-)
Perkusi : batas kiri atas : ICS II linea parasternal sin.
batas kanan atas : ICS II linea parasternal dextra
pinggang jantung : ICS III linea parasternal sinistra
batas kanan bawah : ICS V linea sternalis dextra
kiri bawah : ICS V 2 cm lateral linea
midclavicula sinistra
Kesan :Konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi :Suara jantung murni: Suara I dan Suara II reguler.
Suara jantung tambahan gallop (-), murmur (-)
j. Abdomen
Inspeksi : Dinding perut sejajar dengan dinding dada, ikterik (-),
sikatrik (-), caput medusa (-).
Auskultasi : Bising usus (+) normal, 10 x/menit.
Perkusi : Timpani seluruh abdomen, pekak sisi (+) normal.

8
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (-), nyeri hipokondria kanan (-),
defans muskular (-), hepar dan lien tidak teraba.
k. Ekstremitas
Superior Inferior
Capp Refill <2”/ <2” <2”/<2”
Akral dingin -/- -/-
Sianosis -/- -/-
Edema -/- -/-

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratorium (9 Januari 2020 )
Parameter Hasil Nilai Normal
Darah Rutin
- Hb 10,8 (L) 13,2 - 17,3 g/dl
- Leukosit 13.500 (H) 3800 - 10600 /mm3
- Hematokrit 33,5 (L) 40-52%
- Trombosit 565000 150000 - 440000/mm3
- Eritrosit 4,25 (L) 4,4 - 5,9 juta/ul

Indeks Eritrosit
- MCV 79,0 80-100 fl
- MCH 25,4 26-34 pg
- MCHC 32,2 32-36 %
- RDW 11,5 11,5-14,5 %
- MPV 8,4 7,0 – 11 fL

Diff Count
- Eosinofil 1,4 2-4%
- Basofil 0,3 0–1%
- Neutrofil 77,9 (H) 50 - 70 %
- Limfosit 12,7 (L) 25- 40 %
- Monosit 7,7 2-8%
Kimia Klinik
- GDS 108 75-140 mg/Dl
b. X-Foto Rontgen Thorax
9 Januari 2020

Kesan:
9
1) Bercak kedua pulmo sesuai gambaran TB
2) Cor tidak membesar
Kesan:
TB paru aktif
F. DAFTAR ABNORMALITAS
Anamnesa Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang

1. Nyeri dada sebelah 4. Pembesaran KGB di 5. Hemoglobin 10,8 L


kiri Leher bagian belakang
kiri 1 buah
2. Rasa tidak nyaman 6. Leukosit 13.500 H
pada dada sebelah
kiri

3. Penurunan berat 7. Neutrofil 77,9 H


badan yang
derastis

8. Limfosit 12,7 L

9. Monosit 7,7 H
10. X-Foto Thorax: TB
Paru Aktif

G. ANALISIS MASALAH
1. TB Paru Aktif : 1,2,3,5,6,7,8,9.10

H. PATIENT CENTERED DIAGNOSIS


1. Diagnosis Holistik
Tn. W usia 61 tahun Extended family dengan tuberkulosis paru. Hubungan
keluarga dalam satu rumah baik dan harmonis, hubungan masyarakat sekitar
terjalin baik. Status ekonomi kurang.
2. Diagnosis Biologis
Tuberculosis Paru Aktif
3. Diagnosis Psikologis
Hubungan pasien dengan anggota keluarga lain baik dan saling mendukung.
4. Diagnosis Sosial, Ekonomi, Budaya

10
Pasien merupakan anggota masyarakat yang kurang aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan, hubungan dengan masyarakat baik, status ekonomi kurang.
I. RENCANA PEMECAHAN MASALAH
1. TB Paru
a. Problem : TB Paru Aktif
b. Assesment : TB Paru Aktif
c. Initial Plan
1) Diagnosis : Pemeriksaan Sputum (Sewaktu-Pagi-Sewaktu)
X-Foto Thorax
2) Terapi : Assesment TB Paru Baru :
Kategori-1 (2HRZE/4H3R3) : 3 tablet KDT
(kombinasi dosis tetap) / FDC (Fix Dose
Combination).
Tabel 2. Dosis Panduan OAT KDT Kategori 1
Berat Badan Tahap intensif tiap hari Tahap lanjutan 3x seminggu
(Kg) selama 56 hari selama 16 minggu
RHZE (150/75/400/275) RH (150/150)
30-37 2 tablet 4KDT 2 tablet 2KDT
38-54 3 tablet 4KDT 3 tablet 2KDT
55-70 4 tablet 4KDT 4 tablet 2KDT
≥ 70 5 tablet 4KDT 5 tablet 2KDT
Pada kasus, Tn. W. Pasien meminum OAT KDT Kategori 1.
pasien meminum obat tahap intensif 4 KDT sebanyak 3 tablet per hari.
3) Monitoring : Tanda-tanda vital, keadaan umum
4) Edukasi :
a) Memberikan motivasi kepada pasien agar dapat menerima keadaan
sekarang.
b) Memberikan motivasi kepada pasien agar dapat kembali
melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa
c) Memberikan edukasi mengenai apa itu penyakit tuberkulosis,
penyebab, gejalanya, cara penularan, cara pencegahan, komplikasi,
serta cara pengobatan tuberkulosis paru.
d) Menjelaskan mengenai obat obatan Tb yang dikonsumsi pasien dan
efek samping obat yang dapat muncul, apabila muncul efek
samping obat pasien segera memeriksakan diri ke dokter
11
e) Minum obat secara teratur dan tidak boleh berhenti sesuai anjuran
dokter hingga pasin dinyataka sembuh.
f) Obat disimpan ditempat yang aman, hindari terkena sinar matahari,
dan dari jangkauan anak.
g) Bila minum obat diusahakan pada jam yang sama, misalnya jam 7
malam, maka selanjutnya jam 7 malam juga. Telat minum obat
maksimal 1 jam.
h) Saat batuk usahakan untuk menutup mulut dengan menggunakan
lengan tidak dianjurkan menggunakan telapak tangan atau dapat
menggunakan tissu atau kain diusahan sekali pakai, dan dahak
jangan dibuang disembarang tempat.
i) Usahakan untuk memakai masker saat bepergian dan setiap hari
dirumah
j) Usahakan untuk tidak menggunakan peralatan makan dan minum
secara bersamaan dengan anggota keluarga lain.
k) Makan makanan tinggi protein, sayur, dan banyak minum, makan
makanan tinggi zat besi (hati dan sayuran hijau)
l) Olahraga ringan secara teratur.
m) Usahakan untuk tetap membuka jendela pagi sampai sore agar
cahaya dapat masuk ke dalam ruamah dan sirkulasi udara bagus.
n) Usahakan untuk membawa anggota keluarga terutama yang tinggal
dalam satu rumah agar mau memeriksakan diri kepuskesmas
terdekat sebagai upaya proteksi dan pencegahan.
o) Menjaga kebersihan pribadi.
p) Melibatkan anggota keluarga serumah untuk saling mendukung
kesembuhan dan pengobatan tuberculosis pada pasien.
q) Pasien diminta kontrol tiap 1 bulan sekali/saat obat habis/saat
muncul keluhan tertentu. Pada saat awal pasien diminta untuk
periksa 1 minggu paska pulang dari rumah sakit.

12
J. ALUR PIKIR
1. Nyeri Dada
2. Rasa Tidak Nyaman di
dada
3. Penurunan berat badan
derastis dalam waktu
singkat

Observasi Dispnea

TB Paru PPOK
Bronkopneumonia

a. Pemeriksaan a. X-Foto Thorax a. X-Foto Thorax


Dahak SPS b. Spirometri b. Pemeriksaan
b. X-Foto Thorax mikrobiologik
(spesimen usap
tenggorok, sekresi
nasofaring, sputum,
pungsi pleura atau
aspirasi paru).

13

Anda mungkin juga menyukai