PESERTA ASSESSMENT
TGL.
: 15 Juni 2019
PENGISIAN
I. IDENTITAS DIRI
Jenis
X kelamin : Laki-Laki Perempuan (Beri tanda silang sesuai jenis kelamin anda)
* ) Pendidikan diisi berdasarkan pendidikan formal terakhir atau pendidikan formal setelah SLTA
Periode Nama
Divisi/ Branch/ Dept. Jabatan Kota
Tahun Instansi
Oktober BPN RI Biro Organisasi dan Kasubbag Kelembagaan II Jakarta
1998 s.d. Kepegawaian
Juli 2001
Juli 2001 BPN RI Biro Organisasi dan Kasubbag Perencanaan Jakarta
s.d. Kepegawaian Kebutuhan Pegawai, Analisa
November dan Penyaringan Diklat
2002
November BPN RI Biro Organisasi dan Kepala Bagian Pengembangan Jakarta
2002 s.d. Kepegawaian Kepegawaian
Juli 2006
Periode Nama
Divisi/ Branch/ Dept. Jabatan Kota
Tahun Instansi
Juli 2006 BPN RI Biro Organisasi dan Kepala Bagian Organisasi dan Jakarta
s.d. Kepegawaian Tata Laksana
April
2011
April BPN RI Kanwil BPN Provinsi Kalimantan Kepala Kantor Pertanahan Kota Samarinda
2011 Timur Samarinda
s.d.
Mei
2014
Mei BPN RI Pusat Hukum dan Hubungan Kepala Bidang Hubungan Jakarta
2014 Masyarakat Masyarakat
s.d.
Februari
2016
Februari Kementerian Biro Perencanaan dan Kerja Kepala Bagian Kerja Sama Jakarta
2016 ATR/BPN Sama
s.d.
Juli 2016
Juli 2016 Kementerian Biro Organisasi dan Kepala Bagian Mutasi Jakarta
s.d. ATR/BPN Kepegawaian Kepegawaian
Oktober
2016
Oktober Kementerian Biro Organisasi dan Kepala Biro Organisasi dan Jakarta
2016 ATR/BPN Kepegawaian Kepegawaian
s.d.
sekarang
2 Standar Operasional Prosedur 2018 Hubungan kerja yang efektif dan X Koordinator/Leader
(S.O.P.) efisien dalam rangka menghasilkan X Penggagas Ide
Perubahan kelembagaan Badan kinerja optimal sesuai tujuan Pelaksana
Pertanahan Nasional RI menjadi organisasi Perencana
Kementerian ATR/BPN sesuai
Pencari Informasi/Data
Peraturan Menteri ATR/Ka.BPN
Lain2 :…………………=
Nomor 8 Tahun 2015 jo.
Peraturan Menteri ATR/Ka.BPN
Nomor 1 Tahun 2019 memiliki
konsekuensi penyesuaian
Keputusan Kepala BPN RI Nomor
1 Tahun 2005 tentang Standar
Prosedur Operasi di lingkungan
BPN RI. Sebagai upaya
dimaksud, Biro Orpeg melakukan
konsolidasi intens dengan seluruh
unit organisasi Kementerian
AtR/BPN beserta Kementerian
PANRB sehingga telah tersusun
S.O.P. sebagai manual
pelaksanaan tata kerja yang
meliputi tahapan, waktu, tempat,
alat yang digunakan serta
penanggung jawab bagi masing-
masing tugas dan fungsinya.
3 Standar Kompetensi Jabatan 2018 - Penyelenggaraan tata laksana X Koordinator/Leader
(S.K.J.) secara efektif dan berkualitas X Penggagas Ide
Dengan adanya merit system serta pelayanan publik yang Pelaksana
yang mengedepankan kualifikasi profesional. Perencana
kinerja dan kompetensi sehingga - Terselenggaranya perencanaan
Pencari Informasi/Data
the right man on the right place. pengembangan kompetensi
Lain2 :…………………=
Diperlukan pengaturan tentang aparatur serta pola karier yang
Standar Kompetensi bagi seluruh transparan dan professional
jabatan serta Kamus Kompetensi.
Biro Orpeg saat ini telah
menyusun Keputusan Menteri
ATR/Ka.BPN tentang Standar
Kompetensi Jabatan dan Kamus
Kompetensi di lingkungan
Kementerian ATR/BPN
4 Pengembangan Jabatan 2018 X Koordinator/Leader
Fungsional Penggagas Ide
7 Penyusunan Indikator Kinerja 2018 - 2019 - Hubungan kerja yang efektif dan X Koordinator/Leader
Utama (IKU) dan Tata Cara efisien dalam rangka X Penggagas Ide
Penilaian Kinerja menghasilkan kinerja optimal Pelaksana
Road Map Reformasi Birokrasi sesuai tujuan organisasi Perencana
2015-2019, menargetkan tata
Pencari Informasi/Data
kelola pemerintahan pada akhir
Lain2 :…………………=
tahun 2019 telah berbasis kinerja
(Performance based
bureaucracy). Hal ini
membutuhkan instrumen
pendukung antara lain Indikator
Kinerja Utama (key performance
indicator) dan regulasi tentang
tata cara penilaian Kinerja ASN.
Biro Orpeg telah menginisiasi
penetapan Indikator Kinerja
Pegawai beserta Pedoman
Penilaian Kinerja di lingkungan
Kementerian ATR/BPN
sebagaimana ditetapkan dalam
Keputusan Menteri ATR/Ka.BPN
Nomor 206.1/SK-KP.04/V/2019.
8 Penyusunan Manajemen 2019 Dapat mengukur potensi, X Koordinator/Leader
Talenta Pegawai ( Talent kompetensi dan kinerja pegawai X Penggagas Ide
Mapping ) serta kuadran talent masing- Pelaksana
Manajemen Talenta atau masing pegawai Perencana
Manajemen Suksesi adalah
Pencari Informasi/Data
proses analisis, pengembangan
Lain2 :…………………=
V. PENGHARGAAN
No. Nama Penghargaan Tahun Pemberi Penghargaan
3 Satyalancana Karyasatya XXTahun 2016 Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional
4
VII. PEKERJAAN
1. Apa yang menjadi tolok ukur keberhasilan pada jabatan saat ini ?
Terlaksananya perumusan dan pelaksanaan kebijakan, koordinasi dan pembinaan di bidang Organisasi, Tata Laksana
dan Manajemen MSDM Kementerian ATR/BPN sesuai target dan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
2. Gambarkan kedudukan anda dalam struktur organisasi! (2 level di atas dan 2 level di bawah anda)
Kepala Biro Orpeg berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal Kementerian ATR/BPN,
dimana Sekretaris Jenderal merupakan bawahan langsung Menteri ATR/Ka.BPN. Dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya, Kepala Biro Orpeg membawahi 4 (empat) Kepala Bagian dan masing-masing Kepala Bagian membawahi
3 (tiga) Kepala Subbagian.
VIII. KEAHLIAN
1. Bidang keahlian apa saja yang anda miliki hingga saat ini?
a. Pengembangan Organisasi dan Tata Laksana
b. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
c. Kebijakan dan Manajemen Pertanahan
2. Dari sejumlah bidang keahlian yang anda miliki tersebut di atas, bidang keahlian mana yang paling anda kuasai
secara mendalam? Jelaskan sampai sejauh mana anda menguasai bidang tersebut!
Bidang keahlian yang paling Saya kuasai adalah Pengembangan Organisasi dan Tata Laksana serta Manajemen
Sumber Daya Manusia (SDM) karena lebih dari 20 tahun ditugaskan di Biro Organiasi dan Kepegawaian
1. Ceritakan salah satu pengalaman Anda yang paling membanggakan dalam tiga tahun terakhir
ini, dimana Anda berusaha ekstra keras untuk meraih sesuatu, dan hasil yang diraih
merupakan hal yang sangat bermakna/berkesan bagi Anda pribadi. Boleh mengenai apa saja,
contohnya bisa mengenai perjuangan mencapai target, penyelesaian program penting yang
berhasil dilaksanakan, permasalahan sulit yang bisa diatasi, dan lain sebagainya.
Ceritakan secara garis besar kejadiannya. Jelaskan target/ekspektasi apa yang Anda
inginkan, dan tindakan utama apa saja yang Anda lakukan saat itu ?
2. Ceritakan Dua buah upaya perbaikan kerja atau perubahan (improvement) yang pernah Anda
lakukan dalam tiga tahun terakhir, yang merupakan inisiatif dan ide dari Anda pribadi. (Boleh
mengenai tentang inisiatif mempercepat proses kerja, meningkatkan efisiensi atau kualitas
hasil kerja, meningkatkan keselamatan ataupun moral kerja).
Bagaimana kondisi sebelumnya dan kondisi sesudahnya? Bagaimana cara Anda menyusun
ide untuk melakukan inisiatif perbaikan kerja itu? Mengapa Anda melakukan hal itu ?
3. Ceritakan satu pengalaman Anda dalam menyusun solusi/ pemecahan masalah, yang
membutuhkan pertimbangan lebih kompleks dari biasanya.
Apa inti permasalahannya? Apa saja alternatif solusi yang Anda kembangkan?
Pertimbangan & alasan apa saja yang mendasari Anda lebih memilih solusi itu ?
4. Ceritakan satu pengalaman Anda ketika berusaha untuk memperbaiki atau meningkatkan
pelayanan kepada pengguna hasil kerja Anda (customer atau next process).
Bagaimana kondisi pelayanan sebelumnya? Perubahan apa yang Anda lakukan, dan
mengapa Anda melakukan hal itu ?
5. Ceritakan satu pengalaman Anda ketika berusaha untuk meningkatkan kemampuan & kinerja
bawahan Anda.
Bagaimana kondisi bawahan itu sebelumnya? Apa saja yang Anda lakukan terhadap
bawahan itu? dan mengapa Anda melakukannya? Apa strategi Anda untuk
mengoptimalkan kapabilitas & meningkatkan kemampuan bawahan
6. Ceritakan satu pengalaman ketika integritas Anda tengah diuji (terkait dengan isue: moral atau
etika atau norma atau keadilan)
Ceritakan situasi awalnya secara ringkas. Apa yang Anda lakukan untuk merespon/
menindaklanjuti kejadian itu. Mengapa Anda melakukan hal itu?
2. Ceritakan dua buah upaya perbaikan kerja atau perubahan (improvement) yang pernah
Anda lakukan dalam tiga tahun terakhir, yang merupakan inisiatif dan ide dari Anda pribadi
(Boleh mengenai tentang inisiatif mempercepat proses kerja, meningkatkan efisiensi atau
kualitas hasil kerja, meningkatkan keselamatan ataupun moral kerja).
Dalam upaya mewujudkan manajemen SDM berbasis Merit System di Kementerian
ATR/BPN, saya melakukan setidaknya 2 (dua) buah upaya perbaikan, yaitu Pembangunan
Sistem Penilaian Kinerja dan Sistem Penilaian Kompetensi Pegawai. Untuk merealisasikan
upaya perbaikan tersebut, saya mencoba menggali berbagai informasi yang berkaitan
dengan manajemen kinerja dan kompetensi pegawai, baik dengan cara browsing internet,
mengundang dan berdiskusi dengan konsultan SDM, berdiskusi dengan beberapa rekan
Kepala Biro Kepegawaian dari instansi lain, termasuk melakukan benchmarking ke
beberapa instansi yang telah/sedang membangun sistem penilaian kinerja dan
kompetensi. Hal ini saya lakukan karena selama ini penilaian kinerja pegawai di
Kementerian ATR/BPN hanya didasarkan pada nilai Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang tidak
mencerminkan kinerja riil pegawai yang bersangkutan. Demikian juga dengan kompetensi
pegawai yang semata-mata hanya didasarkan pada pendidikan dan pengalaman kerja.
Sebagai akibatnya, proses mutasi/promosi lebih didominasi oleh penilaian subyektif
Pimpinan/Tim Baperjakat. Sekarang, dengan adanya penilaian kinerja dan kompetensi
yang lebih terukur maka proses promosi/mutasi menjadi lebih baik.
4. Ceritakan satu pengalaman Anda ketika berusaha untuk memperbaiki atau meningkatkan
pelayanan kepada pengguna hasil kerja Anda (customer atau next process).
Dalam rangka peningkatan layanan di bidang kepegawaian, Saya mempunyai gagasan agar
proses administrasi kepegawaian dapat dimonitor oleh para pegawai secara online dan
real time. Selama ini kurang ada transparansi dalam layanan administrasi kepegawaian,
seperti naik pangkat, pensiun dan lain-lain, sehingga membuka peluang terjadinya
fraud/penyimpangan.
Hasilnya, pada saat ini Biro Organisasi dan Kepegawaian mempunyai aplikasi “SI-CAKEP”
yang merupakan akronim dari Sistem Informasi Cek Alur Berkas Kepegawaian. Dengan
Aplikasi tersebut kini semua pegawai bisa dengan mudah memonitor proses penyelesaian
administrasi kepegawaian yang dikirim ke Biro Orpeg dengan gadged/ponsel masing-
masing secara online dan real time.
5. Ceritakan satu pengalaman Anda ketika berusaha untuk meningkatkan kemampuan &
kinerja bawahan Anda.
Pada setiap unit kerja hamper pasti ada beberapa pegawai yang kemampuan dan
kinerjanya kurang bagus. Demikian juga di Biro Orpeg di mana Saya sebagai kepala bironya.
Terhadap pegawai yang kinerja dan kemampuannya kurang bagus, saya mencoba
memperbaiki dengan beberapa cara:
1. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan kontinue;
2. Melakukan pertemuan rutin dan dalam kesempatan tersebut disampaikan hasil
monitoring dan evaluasi;
3. Memberikan reward dan punishment secara konsisten;
4. Melakukan rotasi/mutasi sesuai kompetensi;
5. Mengirimkan pegawai yang kompetensinya kurang untuk mengikuti Pendidikan dan
Pelatihan (Diklat);
6. Berusaha memberikan contoh/teladan.
Dari berbagai upaya tersebut upaya yang paling sulit tapi hasilnya paling signifikan dalam
meningkatkan kinerja bawahan adalah upaya yang terakhir, yaitu memberikan contoh.
Saya berpendapat bahwa seorang dapat memimpin derngan baik jika yang bersangkutan
memiliki kompetensi dan kinerja yang bisa dicontoh oleh bawahannya.
6. Ceritakan satu pengalaman ketika integritas Anda tengah diuji (terkait dengan isue: moral
atau etika atau norma atau keadilan)
Sebagai Kepala Biro Orpeg cukup banyak pegawai yang mencoba mendekati saya dan
bahkan meminta bantuan, khususnya terkait mutasi dan promosi pegawai yang
bersangkutan. Beberapa kali ada pegawai yang mencoba memberikan uang/hadiah
kepada Saya. Tentu saja hal tersebut saya tolak, meskipun kadang kala ada yang
“memaksa” dengan cara meninggalkan uang/hadiah yang saya tolak tersebut. Untuk
mengatasi hal tersebut maka saya melakukan beberapa langkah, antara lain dengan
meminta kepada Sekretaris agar tidak memperbolehkan pegawai ATR/BPN, yang tidak jelas
keperluannya atau bahkan dicurigai memiliki niat untuk memberikan sesuatu, untuk
bertemu dan masuk ke ruang kerja Saya. Jika ada yang memaksa masuk, saya biasanya
meminta kepada Sekretaris agar pintu tetap terbuka. Memang ada juga beberapa pegawai
Lembaga Management FEB UI
11
yang lolos masuk ke ruangan saya dan mencoba minta bantuan serta memberikan sesuatu
kepada saya. Sebagian besar dari bisa menerima penjelasan saya terkait dengan
mekanisme dan proses mutasi/promosi yang bersangkutan, termasuk penjelasan bahwa
gratifikasi merupakan bagian dari korupsi. Namun demikian, ada juga beberapa pegawai
yang tidak bisa menerima penjelasan saya (mungkin dikira basa-basi) dan bahkan ada yang
tetap meninggalkan pemberian tersebut di meja saya meski saya sudah menolaknya.
Menghadapi kejadian seperti ini (sudah lebih lima kali), biasanya saya akan panggil
Sekretaris untuk mengambil pemberian tersebut dan mengembalikan kepada yang
bersangkutan.