Anda di halaman 1dari 21

PROGRAM KERJA

DIVISI MARKETING
and SALES
PT. HAMADA LOGISTIK
17 DESEMBER 2021
Become the best multi logistics company in the world
that provides a sense of security and comfort in the
delivery and distribution system of goods throughout
Indonesia and globally with an integrated system.

MY VISION
Providing the most progressive, customer focused
service and enhancing business cooperation to our
business partners. With the passion to be better, we
uphold the principles:
• Professionalism.
• Always maintain quality.
• Integrity.
• Commitment.
• Responsiveness.
• Competent in the logistics business.

MY MISION
SOLUTIVE, INTEGRATIVE
LOGISTIC PARTNER
LAND TRANSPORTATION
FREIGHT FORWARDING
CUSTOMER LIST HAMADA

• Dalam catatan Hamada, rentang segmen customer yang pernah atau sedang dilayani
bergerak dalam bidang Distribusi, Transporter disamping beberapa Prinsipal dan
satu perusahaan Kontraktor.
• Dalam tahun 2019 dan 2020 lebih dari 95% revenue adalah dari customer untuk
jasa Trucking. Diantaranya adalah sebagai penyedia unit untuk perusahaan logistik
lain. Sedangkan revenue dari layanan Freight Forwarding terus menurun dari 2019 ke
2021.
• Pada tahun 2021 ada permintaan customer untuk Project Moving, yang
berkontribusi atas 8.8% revenue YTD April 2021.
Catatan: Hamada belum memiliki kategorisasi secara formal untuk para Customernya, dan akan menjadi
salah satu Improvement Point untuk melakukan ini
Sekilas Tentang PT. Hamada Logistik

• Badan Usaha: Perseroan Terbatas yang didirikan secara akta pada 24 Juli 2012, dan mengalami beberapa perubahan akte. Kepemilikanatas
nama 3 (tiga) orang pribadi dan 1 (satu) badan perusahaan sampai dengan bulan Mei 2021 dimana pihak ke-5 yaitu Masyarakat luas (melalui
skema crowd-funding platform Santara) masuk dengan kepemilikan 35%;
• Lokasi Kantor Pusat: Cilangkap, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat 16458;
• Jenis layanan yang ditawarkan: Trucking Services, Freight Forwarding Services, Moving Services, 3PL Warehouse
• Management;
• Saat ini memiliki coverage mayoritas di Jabodetabek dan wilayah lainnya dalam Pulau Jawa.
Pasar Bisnis Logistik di Indonesia

• Berdasarkan data dari BPS, PDB Indonesia (Harga Berlaku) tahun 2020 sebesar Rp 14,873 trilyun*. Sektor Transportasi & Pergudangan
menyumbang sebesar 4.6% dari total PDB yaitu sebesar Rp 689,7 trilyun
• Sektor Transportasi & Pergudangan terdiri dari angkutan darat; pergudangan, pos, & kurir; angkutan udara; angkutan laut; angkutan sungai
& danau; dan angkutan rel.
Bisnis Logistik Dalam Pandemi Covid-19
• PDB dalam sektor Transportasi & Pergudangan sedang dalam trend
naik sampai dengan 2019 dengan rata- rata pertumbuhan 11.1% per
tahun sepanjang 2016 - 2019.
• Pada tahun 2020 terjadi penurunan yang cukup signifikan sebesar
21.8% atau mengerut nyaris Rp 192 trilyun. Profil ini sejalan dengan
pasar dunia yang turun sampai 10.2%, terburuk setelah krisis
keuangan 1998.
• Bangkitnya kembali perekonomian Indonesia mulai tahun 2021
diharapkan dari menggeliatnya sektor manufaktur dan kuatnya
pasar e-commerce. Indonesia dengan populasinya menjadi pasar e-
commerce terbesar di Asia Tenggara dan diprediksikan kontribusinya
mencapai 50% pada tahun 2025.

Sumber: Angka sementara per Juli 2021, Badan Pusat Statistik; Agility Emerging Markets
Logistics Index (2021/ti-insight)
Benchmark Kinerja Logistik Indonesia
• LPI(LogisticPerformanceIndex)adalahsebuahbenchmarking kapabilitas logistik dari 160 negara
yang dibuat oleh Bank Dunia.
• Padatahun2018,Indonesiaberadadiperingkat46denganscore 3.15, atau naik dari peringkat 63 pada
2016. Pendorongnya antara lain adalah pertumbuhan ecommerce yang mencapai 500 persen dalam
4 tahun (data tahun 2019) yang membawa dampak positif pada industri pendukungnya seperti
logistik.
• Peringkat46initermasukdalam3besardiantarakelompok negara berpendapatan menengah ke bawah
bersama Vietnam dan India. Peringkat 1 dunia adalah Jerman, dan tertinggi di Asia adalah Jepang.

Source:TheWorldBank, lpi.worldbank.org;https://money.kompas.com/read/2019/12/10/110500326/terus-
tumbuh- signifikan-begini-masa-depan-e-commerce-di-indonesia
Tantangan Bisnis Logistik Konvensional
• Ketua Bidang Angkutan Multimoda Organda menilai bahwa tantangan utama sektor logistik nasional
bukan lagi infrastruktur, tetapi model bisnis yang masih sangat konvensional, dimana pergerakan
barang antarmoda belum memiliki standar yang baik sehingga tidak terintegrasi. Hal ini
menyebabkan masih banyak digunakan system hard copy, konsumen masih meminta stempel
basah padahal teknologi telah memungkinkan verifikasi dokumen secara digital.
• Sementara itu model bisnis baru yang dibawa oleh para startup logistik bersaing memasuki pasar
yang sama. Mereka hadir dengan fokus mengejar pertumbuhan perputaran omset eksponensial
(baik B2B maupun B2C) dengan margin tipis atau bahkan negatif, rendah asset dengan
mengandalkan crowd- trucking, dan mengelolanya melalui aplikasi digital.
• Perkembangan e-commerce membuat para investor kakap giat menggelontorkan dana segar ke
perusahaan rintisan di sektor ini. Katadata.co.id mencatat, setidaknya ada 12 pendanaan startup
logistik yang diumumkan sejak 2019.

https://katadata.co.id/ariayudhistira/infografik/5f839e97d9e4d/maraknya-pendanaan-ke-startup-logistik https://ekonomi.bisnis.com/read/20201103/98/1312974/bukan-lagi-infrastruktur-
ini-tantangan-baru-sektor-logistic;
Peluang Bisnis Logistik Konvensional

• Atas insight dari customer Hamada, terbaca peluang bahwa model bisnis baru tersebut tidak selalu
cocok dengan kebutuhan, khususnya untuk ‘Business-to-Business’ yang perlu konsistensi
service-level dan kustomisasi layanan. Ini menjadi peluang berkelanjutan untuk penyedia jasa
trucking, akan tetapi tetap diharapkan ‘naik kelas’ dengan mengintegrasikan layanan digital
Transportation Management Service. Pengusaha maupun pelanggan perlu untuk dapat memonitor
barang secara realtime dan akurat, dan mendapatkan report yang memadai;
• Ketua DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menuturkan bahwa penggunaan
teknologi dapat memberikan efisiensi dan optimalisasi ketika permintaan akan logistik menurun
di masa sulit ini. "Digital memang tidak menyelesaikan masalah, tetapi dengan digitalisasi
perusahaan yang punya data baik, yang dikelola baik, ke depan dia akan jadi pemenang”

https://ekonomi.bisnis.com/read/20201103/98/1312904/ternyata-bisnis-angkutan-logistik-tetap-merugi-saat-pandemi?
utm_source=Desktop&utm_medium=Artikel&utm_campaign=BacaJuga_1 Sejalan dengan pendapat Dewan Pakar Asosiasi Logistik Indonesia dalam webinar “The Future of Supply Chain 4.0”,
Juli 2021 (ht tps://www.ali.web.id/web2/news_detail.php?id=1932 / https://www.youtube.com/watch?v=1MmHvYKS7-o )
Beberapa Perusahaan Startup Logistik
Beberapa Perusahaan Logistik Konvensional
Business Snapshot
Business Snapshot & Financial Review Report PT. Hamada Logistik
Pendekatan Business Model Canvas
Pendekatan Business Model Canvas* dipakai untuk memotret kondisi Hamada, dimana hasil tinjauan atas sembilan Building Blocks
yang saling terkait ini didiskusikan bersama manajemen Hamada untuk memvalidasi pemahaman wise akan bisnis Hamada dan
permasalahannya.
Beberapa Insights dari Pola Sales (Trucking)
• Penurunan signifikan dari Key Customer dari 2019 ke 2020 dan 2021(Extrapolated)
• SMI berturut-turut -39.3% dan -28.3% dengan hilangnya projek SMI Bandung
dan menurunnya SMI Jakarta, serta perubahan skema On Call menjadi
Dedicated.
• AWI berturut-turut -57.3% dan -59.0% sejak berubah skema Dedicated
menjadi On-Call.
• Peluang dari momentum naiknya E-Commerce (LEX dan J&T): naik signifikan
>1000% dan >200% masing- masing pada 2020 dan 2021.
• Salah satu customer dengan ragam layanan paling lengkap dan proses yang paling
rapih: Monotaro naik 29.3% di 2020, akan tetapi potensial turun 11.0% di 2021.
• Atas data keuangan dari Hamada, rata-rata laba kotor dari layanan Trucking
adalah 24.2% (Jan 19 – Apr 21) dengan variasi +/- pada masing-masing customer.
Value Proposition vs Persepsi Customer

• Secara jenis layanan, tidak ada yang unik dari produk layananTrucking yang ditawarkan oleh Hamada;
• Dengan motto “Your Satisfaction is Our Most Passion”, Hamada ingin memposisikan diri menjadi perusahaan jasa
• logistik yang proaktif berfokus pada pemenuhan kebutuhan pelanggan secara konsisten;
• Tantangan saat ini atas value proposition Hamada sebagai perusahaan logistik ‘konvensional’ adalah kesulitan untuk bersaing dari sisi kemampuan
memasarkan diri dan memasuki pasar B2C, antara lain dengan serbuan kompetitor startup digital;
• Atas feedback dari klien, sebenarnya pola pelayanan Hamada masih tepat sasaran untuk B2B Trucking. Akan tetapi diperlukan ‘upgrade’ dari
sisi solusi digital seperti Transport Management System yang bisa menambah persepsi value di mata pelanggan dari sisi tracking dan reporting yang
lebih sistematis dan reliable.
• Sementara untuk layanan Freight Forwarding tidak secara khusus diunggulkan, antara lain karena belum ada sumber daya untuk fokus ke layanan ini;
• Adapun layanan 3rd Party Logistics dipandang sebagai potensi pengembangan. Saat ini, disamping belum ada pengalaman implementasi, Hamada juga

perlu mempertimbangkan kapabilitasnya, khususnya dari sisi


                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                              
back-end support atas operasionalnya.
Proyeksi Penjualan Tahun 2021 - 2025
Teamwork
RESPONSIVE, SPEED UP
AND SCALE UP

Anda mungkin juga menyukai