Anda di halaman 1dari 1

TANAH DIATOMAE

Tanah diatomae dikenal dengan berbagai istilah seperti diatomit, kieselguhr, tripolit atau
tepung fosil (Johnstone & Johnstone, 1961) atau tanah serap (Hoeve, 1984). Diatomit atau tanah
diatomea adalah suatu batuan sedimen silika, yang secara geologi terbentuk dari akumulasi dan
pengendapan kulit atau kerangka diatomea (fosil tumbuhan air atau binatang kersik atau ganggang
bersel tunggal) dan terendapkan di danau atau non marin. Diatomea berasosiasi dengan elemen
pengotor dan bervariasi, baik jenis maupun jumlahnya. Elemen pengotor diatomea tersebut yaitu
abu vulkanik, larutan garam, lempung, senyawa karbonat, pasir silika, dan unsur organik lainnya.
Tanah diatomae mempunyai sifat porous, permeabel, ringan, mudah pecah, dan abrasif,
bulk density 0,5 – 1 ton/m3, berat jenis, 2 – 2,3, porositas < 90%, dan kandungan cangkang 1,7 –
30 juta/cm3, dengan ukuran 0,001 – 0,4 mm. Sebagian diatomit berwarna putih atau abu-abu, akan
tetapi ada juga yang berwarna kuning, coklat, merah muda, hitam, dan hijau, yang tergantung dari
unsur pengotornya. Secara kimia, komposisi utama diatomit adalah silika, tetapi ada unsur lainnya
seperti alumina, oksida besi, magnesium, sodium, potassium oksida, titanium oksida, fosfat, dan
kalsium oksida.
Tanah diatomae termasuk tipe SCM atau bahan tambahan pengganti
sebagian semen alami berdasarkan ASTM C 618 Class N. Tanah diatomae
memiliki sifat pozzolan yang mirip dengan bahan pozzolan lainnya seperti fly ash
dan metakaolin (Sanchez de Rojas, 1999).
Diatomite in its natural form possesses low reactivity and is a weak material. Calcination rids of
the burnable elements and enhances the properties of diatomite. This research studies the
properties of pressed lightweight concrete containing calcined diatomite aggregate. The diatomite
was crushed and classified as fine, medium and coarse aggregates and then calcined at 400–1000
C for 4 h. The pressed lightweight concretes with 28-day compressive strength of 7.8–12.9 MPa,
density of 1000–1200 kg/m3, porosity of 58–61%, water absorption of 61–72% and thermal
conductivity of 0.15–0.19 W/mK were obtained.

Anda mungkin juga menyukai