Anda di halaman 1dari 6

SYARAT KENAIKAN TINGKAT

(SKT)
PENGHELA TARUNA MELATI SATU

1. Sedikitnya telah berusia enam belas tahun dan telah menjadi tamu kerabat selama dua
bulan atau delapan kali pertemuan.
Penjelasan : Sudah
2. Mengerti Rukun Iman dan Rukun Islam, serta yang dapat merusak keduanya.
Penjelasan :
 Rukun Iman :
- Iman kepada Allah SWT
- Iman kepada Malaikat Allah
- Iman Kitab-kitab Allah
- Iman kepada Rasul-rasul Allah
- Iman kepada hari Kiamat
- Iman kepada Qada dan Qadar
 Rukun Islam :
- Syahadat
- Solat
- Zakat
- Puasa
- Pergi Haji jika mampu
 Yang dapat merusaknya :
- Orang islam yang mencampuri ibadah dengan keyakinan dan perbuatan syirik
- Menjadikan manusia atau makhluk sebagai perantara untuk lebih mendekatkan diri kepada
Allah SWT
- Praktek sihir dan perdukunan (syirik)
- Condong pada kaum Musrik, Kafir dan Jahiliya
- Tidak menghukumi Kafir pada orang Musyrik
- Berpaling dari Agama Islam
- Benci terhadap Peraturan Allah dan Peraturan Rasulullah SAW
- Menganggap petunjuk dan Hukuman Nabi Muhammad SAW lebih rendah daripada petunjuk
dan hukum buatan manusia
3. Mengerti Syarat dan Rukun Shalat fardu, Shalat Jum’at, Shalat Idul Fitri, Shalat Idul
Adha, dan Shalat Berjam’ah (antara imam dan makmum)
Penjelasan :
 Syarat Shalat fardhu :
- Beragama islam
- Sudah Baligh
- Berakal
- Suci dari hadast dan najis
 Rukun :
- Niat
- Berdiri bagi yang mampu
- Takbir
- Membaca Al-Fatiha
- Ruku
- I’tidal
- Sujud
- Duduk diantara dua sujud
- Duduk Tahiyat
- Tahiyat akhir
- Membaca Solawat
- Membaca salam
- Tertib
 Rukun Shalat Jum’at, idul Fitri, idul adha :
- Khutbah
- Membaca Alhamdalah
- Syahadat
- Solawat
- Wasia takwa
- Membaca ayat
 Rukun shalat berjama’ah :
- Ada imam
- Ada makmum
4. Mengerti tiga tingkat najis dan cara mensucikannya
Penjelasan :
 Najis Mughollazoh yaitu najis yang berat, yakni najis yang timbul dari Najis anjing dan babi.
Dan cara mensucikanya ialah harus terlebih dahulu dihilangkan wujud benda najis tersebut,
lalu baru dibasuh dengan dengan air yang mengalir sampai 7 kali dan lalu untuk basuhan
yang terakhir air dicampur dengan tanah (disamak).
 Najis Mukhofafah yaitu najis yang ringan, seperti air kencing Aanak laki-laki yang usianya
kurang dari dua tahun dan belum makan apa-apa. Dan cara mensucikannya cukup dengan
memercika air bersih pada benda yang terkena najis tersebut sampai bersih.
 Najis Mutawassithah dibagi 2 :
a. Najis ‘Ainiah yaitu najis yang bendanya berwujud. Dan cara mensucikannya pertama
menghilangkan zatnya terlebih dahulu . sehingga hilang rasanya . Hilang baunya . Dan hilang
warnanya . Kemudian baru menyiramnya dengan air sampai bersih betul
b. Najis hukmiah, yaitu najis yang bendanya tak berwujud : seperti bekas kencing . bekas arak
yang sudahh kering . Cara mensucikannya ialah . Cukup dengan air yang mengalir pada
bekas najis tersebut.
5. Dapat berrthaharah / bersuci dari hadas kecil dan hadas besar
Penjelasan : Ketentuan bersuci dari hadas kecil adalah dengan mengambil wudhu
menggunakan air yang suci mensucikan jka tdak ada air boleh dengan tayamum
menggunakan debu ..
Ketentuan bersuci dari hadas besar adalah mandi wajib, membersihkan seluruh anggota tubuh
mulai ujung rambut hingga ujung kaki setelah seleaai mandi di akhiri dengan wudhu.
6. Dapat menerangkan secara ringkas tarikh Nabi Muhammad SAW terutama tentang
Isra Mi’raj dan Hijrah Nabi Muhammad SAW
Penjelasan : Peristiwa Nabi Muhammad SAW dari Masjdil Haram lali ke Masjidil Aqsha
kemudian menaiki buraq ke langit ke tujuh untuk menerima perintah sholat 5 waktu.
Perjalanan yang dilalukan oleh Nabi Muhammad dalam satu malam saja. Kejadian ini
merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat islam karena pada peristiwa inilah beliau
mendapatkan perintah untuk menunaikan sholat 5 waktu sehari semalam . Beberapa
penggambaran tentang kejadian ini dapat dilihat disurat ke 17 di Al-qur’an , surat A.l-Isra.
Menurut tradisi , perjalanan ini dikaitkan dengan lailat al mi’raj , sebagai salah satu tanggal
paling penting dalam kalender islam .Isra mi’raj terjadi pada periode akhir kenabian di
mekkah sebelum Rasulullah hijrah di Madinah .
7. Faham akan asas dan tujuan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan
Penjelasan : 1. Hizbul Wathan berasaskan ISLAM.
2. Tujuan HW:
- Menjadikan manusia yang berarti, bertaqwa kepada Allah, berbudi luhur, kuat
mental dan bermoral tinggi.
- Memiliki kecerdasan yang tinggi dan mempunyai ketrampilan yang handal.
- Berbadan sehat, kuat, tangkas jasmaninya.
- Menjadi warga Negara RI yang setia, patuh serta menjadi anggota masyarakat yang
berguna bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan Negara.
8. Faham dan mengerti janji dan undang-undang pandu hizbul wathan dan berusaha
untuk melaksanakan dalam masyarakat
Penjelasan :
 Janji Pandu HW
diucapkan secara sukarela oleh calon anggota ketika dilantik menjadi anggota dan
merupakan komitmen awal untuk melibatkan diri dalam menetapi dan menepati
janji tersebut. Pengucapan janji selalu diawali dengan basmalah disambung dua
kalimat syahadat berikut artinya.
 Undang-undang Pandu HW
merupakan ketentuan moral untuk dijadikan kebiasaan diri dalam bersikap dan
berperilaku sebagai warga masyarakat yang berakhlak mulia.
Kode Kehormatan Pandu HW diucapkan saat pelantikan anggota, pelatihan, dan
kegiatan lain yang diatur dalam Buku Peraturan Dasar.

JANJI PANDU HIZBUL WATHAN


‫اﻟﺮﺣﯿﻢ‬
‫اﻟﺮﺣﻤﻦ ﱠ‬
‫ﺴﻢ ﷲ ﱠ‬
ِ ‫ٍﺑ‬
Bismillahirrahmanirrahim

‫اﻟﺮﺳﻮل ﷲ‬ ّ ‫اﺷﮭﺪ ان ﻻاﻟﮫ ّاﻻﷲ واﺷﮭﺪ‬


‫ان ﻣﺤ ّﻤﺪ ﱠ‬
Asyhadu Allailaahaillallah
wa asyhadu annamuhammadarrasulullah
Mengingat harga perkataan saya, maka saya berjanji dengan bersungguh-sungguh:
1. Setia mengerjakan kewajiban saya terhadap Allah, Undang-undang dan Tanah Air.
2. Menilong siapa ssaja sedapat saya.
3. Setia menepati Undang-undang Pandu Hizbul Wathan.

UNDANG-UNDANG PANDU HIZBUL WATHAN


1. Pandu Hizbul Wathan itu selamanya dapat dipercaya
2. Pandu Hizbul Wathan itu setiawan
3. Pandu Hizbul Wathan itu siap menolong dan wajib berjasa
4. Pandu Hizbul Wathan itu suka perdamaian dan persaudaran
5. Pandu Hizbul Wathan itu mengerti adat sopan dan perwira
6. Pandu hizbul Wathan itu menyayangi krpada semua makhluk
7. Pandu Hizbul Wathan itu melaksanakan perintan tanpa membantah
8. Pandu Hizbul Wathan itu sabar dan pemaaf
9. Pandu Hizbul Wathan itu teliti dan hemat
10. Pandu Hizbul wathan itu suci hati, pikiran, perkataan dan perbuatan

9. Sanggup berbakti untuk kepentingan Islam, Muhammadiyah dan Hizbul Wathan


Penjelasan : Sanggup

10. Mengetahui penyakit rakyat dan mengetahui cara pencegahannya


Penjelasan :
A. Malaria terjadi karena adanya Parasit Plasmodium yang penularanya melalui nyamuk
“Anopeles”. Pencegahanya : - memberantas nyamuk dan jentiknya
- minum obat anti malaria
B. TBC terjadi karena adanya basil (microbacterium) yang menyerang paru-paru,
Penularanya melalui pernafasan dan kontak dengan penderita. Pencegahanya :
- Vaksinasi pada anak atau bayi dengan BCG
- Menghindari kontak dengan penderita

11. Memahami kesehatan dalam perjalanan jauh


Penjelasan : jadi, saat kita sedang atau ingin melakukan perjalanan jauh kita harus
memahami bagaimana keadaan kesehatan tubuh kita, harus mengetahui kelemahan yang
dapat membuat kesehatan kita menjadi lemah.

12. Pernah berkemah sekurang-kurangnya tiga hari berturut-turut


Penjelasan : Pernah.

15. Mengetahui dan paham alat-alat komunikasi lapangan


Penjelasan :
 Morse dapat berbentuk ( senter dan puritan)
 Semaphore

16. Mengetahui dan memahami alat-alat komunikasi elektronik


Penjelasan :
a. Macam alat komunikasi elektronik :
- Hand phone
- Radio
- Televisi
- Computer / media masa
b. Tujuan :
- Mendapatkan informasi
- Media hiburan
- Media pendidikan

17. Mengetahui cara menggunakan tali dalam mounteneering


Penjelasan :
1. Simpul hidup
Kegunaan : Untuk mengikat tiang dan mudah dibuka lagi
2. Simpul mati
Kegunaan : Untuk menyambung 2 buah tali yang sama besar dan tidak licin (kering)
3. Simpul kembar
Kegunaan : Untuk menyambung 2 buah tali yang sama besar dalam keadaan basah
4. Simpul tiang
Kegunaan : Gunanya Untuk mengikat benda hidup/leher binatang agar yang diikat tidak
terjerat, dan untuk menambatkan tali pengikat binatang pada pohon agar binatang itu dapat
bergerak beba.
5. Simpul pangkal
Kegunaan : Gunanya untuk permulaan ikatan untuk mengikat tali padatiang/kayu.
6. Simpul jangkar
Kegunaan : Gunanya Untuk membuat tandu darurat atau mengikatember/timba.
7. Simpul tambat
Kegunaan : Gunanya Untuk memulai ikatan dan digunakan untuk menyeret dan menarik
balok.
8. Simpul ujung tali
Kegunaan : Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas.
9. Simpul /anyaman rantai
Kegunaan : Gunanya untuk memendekkan tali sekaligus memperkuat tali.
10. Simpul anyam
Kegunaan : Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam
keadaan kering.
11. Simpul anyam berganda
Kegunaan : Gunnanya untuk menyambung dua utas tali yang ukurannya tidak sama besar
yang basah dan atau tidak licin.
12. Simpul laso
Kegunaan : Gunanya untuk mengikat leher binatang.
13. Simpul kursi
Kegunaan : Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan .
14. Simpul tarik
Kegunaan : a. Untuk mengikatkan tali pengikat binatang pada tiang dan mudah dilepaskan
lagi.
b. Untuk turun ke jurang atau dari atas pohon.
15. Simpul delapan
Kegunaan : Untuk membuat penitian tali /tali untuk merayap.

18. Mengetahui dan paham penggunaan atribut dalam kepanduan Hizbul Wathan
Penjelasan : harus memahami penggunaan masing-masing atribut kepanduan Hizbul
Wathan.
1. Atribut Umum seperti hasduk, yang dipakai seperti kacu, Yaitu tanda yang dipakai secara
umum oleh semua anggota yang telah dilantik, seperti tutup kepala, duk (kacu atau setangan
leher), tanda pelantikan (berupa simbol HW berwarna hijau untuk golongan Penghela (SMK,
MA sederajat)) di pasang tengah saku kiri .
2. Atribut Satuan Yaitu tanda yang dapat menunjukkan satuan / kwartir tertentu, tempat
seorang anggota Pandu bergabung. Dari satuan terkecil di Qabilah (Sekolah) hingga tingkat
pusat .
3. Atribut Jabatan
Yaitu tanda yang menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Pandu HW
dalam kesatuannya.
4. Atribut Kecakapan
Yaitu tanda yang menunjukkan kecakapan, keterampilan yang dimiliki oleh seorang anggota
Pandu HW. Atribut ini terbagi 2 (dua) yaitu Tanda Kenaikan Tingkat untuk anggota kepanduan
HW yang telah menyelesaikan Syarat Kenaikan Tingkat dan Tanda Kecakapan Pandu untuk
anggota kepanduan HW yang telah memenuhi Syarat Kecakapan Pandu.

5. Atribut Penghargaan
Yaitu tanda yang menunjukkan jasa, penghargaan serta kegiatan yang pernah diikuti oleh
seorang anggota kepanduan HW.
19. Mengetahui sejarah singkat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan
Penjelasan :
SEJARAH SINGKAT KEPANDUAN HIZBUL WATHAN
Berawal dari kekaguman K. H. Ahmad Dahlan sewaktu melihat kegiatan baris-berbaris JPO (Javaanche
Padvinders Organistie) yang merupakan gerakan kepanduan Indonesia yang berdiri atas prakarsa S.P.
Mangkunegara VII pada tahun 1916.

Tahun 1918 dibentuklah kepanduan Muhammadiyah dengan nama PADVINDER MUHAMMADIAH.

Tahun 1920 dengan kata sepakat nama PADVINDER MUHAMMADIYAH diganti dengan HIZBUL
WATHAN yang berarti "PEMBELA TANAH AIR". Nama Hizbul Wathan sendiri berasal dari nama
kesatuan tentara Mesir yang sedang berperang membela tanah airnya.

Pesatnya kemajuan Hizbul Wathan, rupanya mendapat perhatian dari NIPV (perkumpulan kepanduan
Hindia Belanda). Pada waktu itu gerakan kepanduan yang mendapat pengakuan International hanyalah
yang bergabung dalam NIPV tersebut.

Hizbul Wathan (HW) menolak ajakan NIPV untuk bergabung, karena HW sudah mempunyai dasar
sendiri yaitu Islam, HW sudah mempunyai induk sendiri yaitu Muhammadiyah. Dan sesuai dengan
induknya, HW anti penjajah, sehingga HW tidak dapat mengikuti aturan NIPV dan HW pun di bubarkan.

Pada permulaan jaman Jepang, HW bangkit kemballi dan masih nampak kegiatannya, namun tidak
lama kemudian pada tahun 1943 secara terang-terangan Jepang melarang berdirinya organisasi-
organisasi kepanduan serta pergerakan lainnya di Indonesia.

Setelah kemerdekaan RI, pada tanggal 29 Januari 1950, Hizbul Wathan dibentuk kembali berdasarkan
amanat Panglima Besar Jenderal Sudirman agar kepanduan Hizbul Wathan yang merupakan tempat
pendidikan untuk cinta tanah air didirikan lagi.

Pesatnya perkembangan gerakan kepanduan di tanah air menjadi alasan bagi Pemerintah RI waktu itu
untuk meleburkan seluruh organisasi kepanduan di Indonesia menjadi Gerakan Pramuka pada tanggal
9 Maret 1961.

Seiring dengan masa reformasi yang ditandai dengan runtuhnya Orde Baru tahun 1998, maka pada
tanggal 10 Sya'ban 1420 H atau bertepatan dengan tanggal 18 November 1999 M, Kepanduan Hizbul
Wathan dibangkitkan kembali oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

20. Setelah menyelesaikan SKT dan akan dilantik, sanggup mendalami renugan jiwa atau
Muasabah
Penjelasan : Sanggup
1. Dengan bermuhasabah diri, maka diri setiap muslim akan bisa mengetahui akan aib
serta kekurangan dirinya sendiri. Baik itu dalam hal amalan ibadah, kegiatan yang
memberikan manfaat untuk banyak manusia. Sehingga dengan demikian akan bisa
memperbaiki diri apa-apa yang dirasa kurang pada dirinya.
2. Dalam hal ibadah, kita akan semakin tahu akan hak kewajiban kita sebagai seorang
hambaNya dan terus memperbaiki diri dan mengetahui hakekat ibadah bahwasannya
manfaat hikmah ibadah adalah demi kepentingan diri kita sendiri. Bukan demi
kepentingan Allah Ta'ala. Karena kita lah manusia yang lemah dan penuh dosa yang
memerlukan akan pengampunan dosa-dosa kita yang banyak.
3. Mengetahui akan segala sesuatu baik itu kecil maupun besar atas apa yang kita
lakukan di dunia ini, akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di akherat. Inilah
salah satu hikmah muhasabah dalam diri setiap manusia.
4. Membenci hawa nafsu dan mewaspadainya. Dan senantiasa melaksanakan amal
ibadah serta ketaatan dan menjauhi segala hal yang berbau kemaksiatan, agar
menjadi ringan hisab di hari akhirat kelak.

Anda mungkin juga menyukai