Anda di halaman 1dari 4

BAB II

INDIKATOR PENGEMBANGAN KEBERHASILAN DESA SIAGA

2.1 INDIKATOR MASUKAN (INPUT):


a. ADA/TIDAKNYA FORUM MASYARAKAT DESA
Jawaban : ada. Mengadakan pertemuan rutin kader desa siaga yang diadakan
satu bulan sekali berdasarkan wilayah kerja atau desa masing-masing
b. ADA/TIDAKNYA POSKESDES & SARANANYA
Jawaban : ada
c. ADA/TIDAKNYA TENAGA KESEHATAN (MINIMAL BIDAN)
Jawaban : ada, terdapat dalam pokja-pokja, posyandu dan unit kesehatan lain
yang ada di desa Ngile
d. ADA/TIDAKNYA UKBM LAIN
Jawaban : ada. UKBM yang ada di desa Ngile diantaranya adalah Posyandu,
PosBindu, Posmaldes, Taman Posyandu, Kelompok Bank sampah Wanita
Mandiri, kelompok boxasi EDIPENI, Kelompok Kolam Ikan Desa Siaga Sehat
berkarya Desa Ngile

2.2 INDIKATOR PROSES (PROCESS):


a. FREKUENSI PERTEMUAN FORUM MASYARAKAT DESA
Jawaban : ada. Setiap pertemuan Desa Siaga selalu diberikan pembinaan baik
melalu pertemuan forum kader, triwulan desa siaga maupun pertemuan rutin
perangkat desa. Pertemuan berkedudukan atau sekretariat di Poskesdes Desa
Ngile kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan. Mengadakan pertemuan rutin
kader desa siaga yang diadakan satu bulan sekali berdasarkan wilayah kerja atau
desa masing-masing, sehingga masalah ataupun potensi yang ada di desa lebih
dapat diperhatikan.
b. BERFUNGSI/TIDAKNYA POSKESDES
Jawaban : berfungsi
c. BERFUNGSI/TIDAKNYA UKBM YG ADA
Jawaban : berfungsi. UKBM yang ada di desa Ngile diantaranya adalah
Posyandu, PosBindu, Posmaldes, Taman Posyandu, Kelompok Bank sampah

1
Wanita Mandiri, kelompok boxasi EDIPENI, Kelompok Kolam Ikan Desa Siaga
Sehat berkarya Desa Ngile
d. BERFUNGSI/TIDAKNYA SISTEM KESIAPSIAGAAN &
PENANGGULANGAN KEGAWATDARURATAN & BENCANA
Jawaban : berfungsi. Sesuai dengan geografis desa Ngile yang susah dijangkau
dengan kendaran maka pokja kegawatdaruratan melakukan simulasi korban
bencana dengan membuat tandu darurat yang menggunakan material yang sudah
ada didesa misalkan bambu, sedangkan untuk moda transportasi untuk evakuasi
korban bencana maka dibentuk suatu moda transportasi berupa ambulance Desa
yang ada dimasyarakat baik berupakan kendaraan roda empat atau dua
e. BERFUNGSI/TIDAKNYA SISTEM SURVEILANS (PENGAMATAN &
PELAPORAN)
Jawaban : berfungsi.
f. ADA/TIDAKNYA KUNJUNGAN RUMAH UTK KADARZI & PHBS
(OLEH NAKES &/KADER)
Jawaban : ada. Di Desa Ngile terdapat 20 Kader terlatih PHBS yang setiap bulan
mendapatkan bimbingan dan pelatihan dari UPT Puskesmas setempat, hal ini
bisa dibuktikan dengan kegiatan Pengkajian PHBS dan melakukan penyuluhan
sesuai dengan prioritas permasalahan yang terdapat di Kartu PHBS setiap
rumah tangga

2.3 INDIKATOR KELUARAN (OUTPUT):


a. CAKUPAN YANKES POSKESDES
Jawaban: Akses masyarakat ke fasilitas kesehatan di Desa Ngile sangat terbatas
mengingat medan geografis dan infrastruktur yang belum memadai. Untuk
mencegah keterlambatan penanganan dan pertolongan perslinan bagi ibu hamil,
desa siaga menyiapan moda transportasi berupa ambulance desa baik berupa
mobil, motor ataupun tandu. Pelayanan yang telah dilakukan di Poskesdes Desa
Siaga Sehat Berkarya berupa pelayanan kesehatan dan kegawatdaruratan dasar,
dengan menyediakan perlengakapan P3K yang di sediakan di Poskesdes berupa
betadin,repanol,perban/kassa,minyak kayu putih. Semua pelayanan sudah
berdasarkan Standart OPerasional Prosedur (SOP)

2
b. CAKUPAN PELAYANAN UKBM2 YANG ADA
Jawaban: Pembentukan kelompok pemberdayan untuk pengelolaan limbah
rumah tangga menjadi pupuk boxasi. Pembentukan kelompok pemberdayan
untuk pengelolaan limbah plastik menjadi kreasi seni yang menjadi nilai jual.
Desa Siaga Sehat berkarya Desa Ngile telah melakukan kerjasama dengan Dinas
Perikan dan kelautan untuk membentuk kelompok Kolam ikan Desa Siaga Sehat
Berkarya, yang pendahulunya telah berjalan adalah desa Gasang dan Losari
(tengah proses)
c. JML KASUS KEGAWATDARURATAN & KEJADIAN LUAR BIASA
(KLB) YG DILAPORKAN/DIATASI
Jawaban: tidak ada data
d. CAKUPAN RUMAH TANGGA YG MENDPT KUNJUNGAN RUMAH
UTK KADARZI & PHBS
Jawaban : Di Desa Ngile terdapat 20 Kader terlatih PHBS yang setiap bulan
mendapatkan bimbingan dan pelatihan dari UPT Puskesmas setempat, hal ini
bisa dibuktikan dengan kegiatan Pengkajian PHBS dan melakukan penyuluhan
sesuai dengan prioritas permasalahan yang terdapat di Kartu PHBS setiap
rumah tangga. Rencana Kegiatan Pembinaan PHBS di rumah tangga untuk
setiap indikator PHBS masuk dalam Perencanaan Kerja di Desa Siaga yang
dilaksanakan setiap 1 (satu) tahun sekali. Salah satu program kadarsi yakni
program MILUR (Minggu Bertelur), Arisan telur setiap Minggu Pon, hasil
arisan dimanfaatkan untuk menambah gizi keluarga

2.4 INDIKATOR DAMPAK (OUTCOME):


a. JML YG MENDERITA SAKIT (KESAKITAN KASAR)
Jawaban : tidak ada data penunjang
b. JML YG MENDERITA GANGGUAN JIWA
Jawaban : tidak ada data penunjang
c. JML IBU MELAHIRKAN YG MENINGGAL DUNIA
Jawaban : tidak ada data penunjang
d. JML BAYI & BALITA YG MENINGGAL DUNIA
Jawaban : tidak ada data penunjang
e. JML BALITA DENGAN GIZI BURUK

3
Jawaban : tidak ada data penunjang

Anda mungkin juga menyukai